B. Instrumentasi
1. Kalorimeter Aliran Bomb Kalorimeter
Jenis alat bomb kalorimeter aliran yang biasa digunakan dalam eksperimen
disebut Junkers Calorimeter (Kalorimeter Junker) seperti skema Gambar 4.2.
Bahan bakar gas dibakar di dalam kalorimeter Junker itu, dan kalornya dialirkan ke
air pendingin. Laju aliran air ditentukan dengan menimbangnya, sedang suhu air
masuk dan keluar diukur dengan termometer presisi raksa dalam gelas. Hasil
pembakaran didinginkan hingga suhunya cukup rendah dan uap airnya
mengembun. Kondensatnya dikumpulkan dalam tabung ukur seperti pada gambar.
Laju aliran gas biasanya diukur dengan positivedisplacementflowmeter.
Skema alir Junker calorimeter terlihat pada Gambar 4.2. Semua arus yang
masuk rangkaian diberi subskrip 1, sedang arus yang keluar dari rangkaian itu diberi
tanda subskrip 2. Bahan bakar dan udara dibakar di dalam calorimeter, dan sebagai
besar kalor pembakaran diserap oleh air pendingin. Pengukuran yang perlu dibuat
dalam eksperimen ini ialah suhu air pendingin masuk dan keluar Tw1 dan Tw2, laju
aliran massa bahan bakar mf, laju aliran massa air pendingin mw, suhu kondesat
Tc2, suhu bahan bakar dan udara masuk Tf1 dan Ta1, dan kelembaban relatif udara
masuk f1, di samping itu dilakukan pula analisa hasil pembakaran untuk
menentukan kandungan okigen, karbon dioksida, dan karbon monoksida.
Berdasarkan data-data ini, neraca massa dan neraca energi dapat dilakukan
untuk menghitung nilai kalor bahan bakar tersebut. Uraian lebih detail tentang
contoh perhitungan dan demikian juga
2. Kalorimeter Non-Aliran
Contoh bahan bakar yang diukur dimasukkan ke dalam bejana logam yang
kemudian diisi dengan oksigen pada tekanan tinggi. Bom ditempatkan di dalam
5
bejana berisi air dan bahan bakar dinyalakan dengan sambungan listrik dari luar.
Suhu air diukur sebagai fungsi waktu setelah penyalaan, dan dari pengetahuan
tentang massa air di dalam sistem itu, massa dan kalor spesifik bejana, kurva
pemanasan dan pendinginan transien, maka energi yang dilepaskan dalam
pembakaran itu dapat ditentukan. Keseragaman suhu air di sekeliling bom dijaga
dengan suatu pengaduk. Dalam hal-hal tertentu diberikan pemanasan dari luar
melalui selubung air untuk menjaga supaya suhu seragam, sedang dalam hal-hal
lain selubung itu dibiarkan kosong untuk menjaga kondisi yang mendekati
adiabatik dalam bejana air sebelah dalam.
Berikut ini disajikan prosedur kerja Bom Calorimeter type :“1261 Isoperibol
Bomb Calorimeter” yang ada di laboratorium Pengolahan Air Industri Jurusan
Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember,
ITS-Surabaya. Pada alat ini nilai kalori pembakaran dihitung berdasarkan
persamaan :
....... (4.1)
G. Pemeliharaan
H. Contoh Analisa
Catatan :
2. Final report : Laporan akhir setelah dikoreksi terhadap kalor kawat yang
terbakar dan kalor asam yang terbentuk, sehingga disini hanya tercatat nilai kalor
sampel yang di analisis. Hasilnya :
Nilai kesalahan (koreksian) ini cukup kecil, dalam keperluan praktis terhadap
sample tertentu (seperti batubara) dapat diabaikan.