Anda di halaman 1dari 2

C.

Pembahasan

Pada percobaan ini dikaji tentang penerapan hukum distribusi, dimana iodium yang digunakan
dilarutkan dalam dua pelarut berbeda yang tak campur, yaitu pelarut organik CCl4 dan air. Untuk
menentukan konsentrasi-konsentrasi spesi yang berada dalam kesetimbangan dilakukan melalui
kesetimbangan heterogen iodium dalam dua pelarut tak campur, air dan CCl4. Penentuan
konsentrasi I2 dan I3– dalam larutan air dilakukan dengan menyetimbangan larutan KI dengan
larutan I2 dalam CCl4. Setelah tercapai kesetimbangan, kedua larutan dipisahkan dan masing-masing
dititrasi dengan natrium tiosulfat untuk menentukan kadar I2.

Campuran larutan I2 dalam CCl4 dengan larutan KI memberikan warna ungu pada larutan. Setelah
didiamkan beberapa saat, ternyata larutan tersebut terpisah. Pada bagian atas berwarna kuning
kemerahan sedangkan bawah berwarna ungu tua. Bagian yang berwarna kuning tersebut adalah
iodium dalam air. Berdasarkan pengamatan yakni terpisahnya larutan tersebut, kemungkinan
kesetimbangan iodium yang terdistribusi ke larutan CCl4 telah tercapai.

Untuk menentukan konstanta kesetimbangan, langkah pertama yang dilakukan adalah menghitung
konsentrasi iodium total, kemudian iodium dalam CCl4, iodium dalam air, dan kadar I3– dan I–.
Setelah semua konsentrasi spesi yang ada pada keadaan setimbang telah diketahui maka nilai
konstanta kesetimbangan dapat ditentukan. Kesetimbangan yang terjadi jika iodium dilarutkan
dalam air sebagai kalium iodida memiliki reaksi sebagai berikut :

I2 + I– I3–

Setelah itu, larutan tersebut didiamkan sampai terlihat jelas perbedaan kedua lapisan tersebut. Lalu
kemudian ditambahkan indikator amilum. Penambahan indikator ini bertujuan untuk mengetahui
titik akhir titrasi dengan perubahan warna yang menunjukkan titik akhir titrasi. Indikator ini akan
mengikat I2 yang lepas dari ikatannya dengan air ataupun dengan CCl4. Masuknya I2 ke dalam
amilum akan menghasilkan warna biru gelap pada larutan yang dititrasi.

Setelah itu kemudian kedua lapisan larutan tersebut dititrasi dengan larutan natrium thiosulfat
untuk konsentrasi yang berbeda untuk setiap lapisan tersebut untuk menentukan konsentrasi I2.
Untuk lapisan atas yang berupa lapisan CCl4 dititrasi dengan Na2S2O30,1 M. Lapisan CCl4 berada
dibagian atas karena lapisan ini lebih besar massa jenisnya daripada lapisan air. Titrasi ini dilakukan
sampai terjadi perubahan warna pada larutan tersebut dari warna ungu kebiruan menjadi jernih.
Waktu kesetimbangan adalah sangat penting, karena itu perlu dilakukan titrasi secepat mungkin
setelah larutan tersebut diberi indikator amilum.

Titrasi dengan natrium tiosulfat dimaksudkan untuk menentukan besarnya konsentrasi total (T)
sebagai I2dan I3–. Hal ini terjadi karena reaksi antara I2 dengan Na2S2O3 yang menyebabkan
berubahnya konsentrasi I2 dalam reaksi segera disetimbangkan dari pembebasan iod baru dari iod
trioksida, karena berdasarkan asas Le Chatelier, kesetimbangan kimia akan bergeser ke arah di mana
konsentrasinya berkurang. Setelah dititrasi dengan larutan Na2S2O3 pada saat tercapai
kesetimbangan warna larutan berubah menjadi bening, sesuai dengan reaksi

Iod-amilum + Na2S2O3 2NaI + Na2S2O6 (tak berwarna)

Dari data yang diperoleh dapat dihitung nilai dari tetapan kesetimbangannya (K). Dari hasil
perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa nilai tetapan kesetimbangan akan semakin besar
dengan meningkatnya konsentrasi dari I2 dalam CCl4 hal ini berarti kesetimbangan cenderung
bergerak ke arah produk, atau ke kanan, terlihat bahwa reaksi cenderung bergeser pada
pembentukan I3– karena nilai K lebih dari 1.
Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan bahwa semakin besar konsentrasi larutan I2 dalam CCl4
dan Larutan KI maka semakin besar pula konsentrasi I– atau KI bebasnya, sebaliknya tetapan
kesetimbangan akan semakin kecil. Konsentasi molekul I2, dan ion I3– yang paling besar ditemukan
pada campuran I2 dalam CCl4 0,08M & KI 0,1M dengan nilai secara berturut-turut 0,023 M dan 1,77
x 10-2 M. Lain halnya dengan nilai konsentrasi ion I–, nilai yang terbesar justru ditemukan pada
campuran CCl4 0,02M & KI 0,1M dengan nilai 0,0986 M.

Anda mungkin juga menyukai