Anda di halaman 1dari 12

DATA PENGAMATAN

A. BESI
1. reaksi besi + lar H2SO4 encer
warna filtrat 1 : bening
reaksi besi + lar HNO3 setengah pekat
warna filtrat 2 : bening
2. Reaksi filtrat
Reaksi Filtrat 1 Filtrat 2
K4Fe(CN)6 Biru muda pekat Hijau tosca
K3Fe9(CN)6 Biru tua pekat Hijau tua
KSCN Peach Merah maroon
NaOH Terbentuk gel hijau bening
3. Lar FeSO4 + H2SO4 + HNO3
terbentuk cincin kemudian hilang setelah
dididihkan
4. sesudah larutan dingin, ditambah NaOH
terdapat gumpalan warna kuning
B.MANGAN
1. Warna kristal MnSo4.4H2O Putih

Warna larutan MnSO4 Bening

Warna larutan KMnO4 0,1 M Ungu

Warna lar MnSO4 dalam ling asam setelah Coklat kopi


diberi lar KMnO4 0,1 M
Warna lar setelah dimasukkan dalam 5ml Coklat bening
air
2. Larutan KMnO4 dalam ling asam + etanol
KMnO4 ungu setelah ditambah etanol
peach

3. Larutan KMnO4 dalam ling basa + etanol


KMnO4 ungu setelah ditambah etanol
menjadi coklat muda
Pembahasan
1. Reaksi antara kaporit dengan HCL pekat
Muncul gelembung
A HCL
kaporit
pekat Air berwarna kuning

Ca(OCl)2 (s) + 4HCl (aq) CaCl2(aq) +2H2O (aq) + 2Cl2 (g)

Dilarutkan dengan air, merubah warna air yang semula bening menjadi semu kuning.
Hal ini sesuai dengan sifat klor yaitu :
1. Berwarna kuning
2. Mudah larut dalam air
3. Jika berbentuk gas akan tercium bau klor
Ketika gas Cl2 dilarutkan dalam air maka akan terbentuk sedikit asam hipoklorit (HClO)

Cl2 (g) + H2O (l) H+ (aq) +Cl- (aq) + HClO(aq)

Dari persamaan tersebut, terlihat bahwa klor


mengalami disproporionasi, yaitu mengalami
oksidasi sekaligus reduksi
2. Sifat-sifat klor
Mengamati sifat klor dengan cara menempatkan bunga berwarna ungu
dan kain berwarna (kering dan basah) diatas masing-masing tabung reaksi
yang didalamnya telah diisi klor.

Hasilnya adalah warna pada kain dan bunga tersebut memudar, sehingga
bunga dan kain warnanya berubah menjadi bercak-bercak putih

Mengapa?????????

Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa larutan asam hipoklorit dapat
memudarkan atau menghilangkan zat-zat atau pigmen. Hal ini karena
larutan diklorin dalam air digunakan sebagai agen pembersih yang
sebenarnya lebih diperankan oleh aktivitas oksidasi ion hipoklorit tersebut
dari molekul diklorin sendiri.
3. Sifat kelarutan klor
klor Bening
CHCl3
Putih
keruh

Tebentuk 2 fase (lapisan). Hal ini menunjukkan bahwa klor tidak dapat larut dalam
CHCl3 karena adanya perbedaan kepolaran. Cl2 dalam air besifat polar sedangkan
CHCl3 merupakan pelarut non polar.

5. Sifat-sifat iod
Menguji sifat iod dengan cara melarutkan padatan iod dengan dengan air. Hasilnya
adalah terbentuk larutan berwarna kuning kecoklatan. Padatan iod tidak larut
dalam air. Hal ini menandakan bahwa kelarutan iod dalam air sangat kecil.
Namun, kelarutan iod dapat diperbesar dengan adanya ion iodida. Adapun tujuan
melarutkan iod ke dalam air terlebih dahulu adalah agar terbentuk ion iodida.

I2 (s) + H2O (l) H+ + 2I- + HIO (aq)


Adanya ion iodida dapat memperbesar kelarutan iod karena ion iodida akan dioksidasi
oleh CHCl3 membentuk I2. Hal tersebut karena CHCl3 merupakan senyawa non polar dan I2
adalah senyawa polar. Sehingga pengidentifikasiannya akan terlihat 2 lapisan yang terbentuk
anatar larutan I2 dan CHCl3 karena senyawa polar larut dalam senyawa yang polar pula
sedangkan senyawa non polar larut dalam senayawa non polar.
Lapisan paling atas adalah larutan I2 dan lapisan bawah adalah larutan CHCl3, hal ini
karena masa jenis I2 lebih kecil dibandingkan dengan massa jenis CHCL3
I2 (s) + CHCl3 (aq) CCl3I (aq) + HI (g)

6. Kelarutan Iod
Selanjutnya yaitu mereaksikan iod dengan alkohol. Iod larut sempurna membentuk
larutan coklat kemerahan. Alkohol sebagai pelarut oganik non polar, sehingga alkohol dapat
melarutkan iod yang sifatnya non polar.

I2 (s) + C2H5OH (aq) C2H5I (aq) + I2 (g) + H2O (l)

Kemudian mengambil C2H5I yang kemudian dicampurkan dengan amilum . Hasilnya


yaitu larutan berwarna biru kehitaman yang merupakan hasil reaksi dari ikatan kompleks
antara amilum dan I2.
7. Percobaan ini dilakukan dengan dua variasi yaitu klor + chcl3 + kbr dan klor + chcl3 +ki.
Tujuannya mengetahui lebih reakstif I2 atau Br2. Hasilnya adalah Br2 lebih reaktif daripada
I2. dibuktikan dengan hasil lapisan pada Br2 warnanya hampir sama, sedangkan lapisan
pada I2 warnanya jauh berbeda.
8. Mereaksikan iod dengan air kemudian menambahkan CHCl3 dan NaCl.
larutan iod + CHCl3 membentuk 2 lapisan

I2 (s) + CHCl3 (aq) CCl3 I (aq) + HI (g)

selanjutnya yaitu menambah NaCl. Terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas merupakan NaCl dan
lapisan bawah merupakan CCl3I . Hal ini menunjukan bahwa I2 larut dalam CHCl3.
Lapisan atas tidak larut karena NaCl bersifat polar sedangkan I2 bersifat non polar.
10. Selanjutnya yaitu merekasikan NaCl dengan AgNO3, hasilnya adalah endapan berwarna
putih.

NaCl + AgNO3 AgCl (s)


kemudian ditambahkan NH3. Endapan mulai larut. Hal ini sesuai dengan teori yaitu
endapan perak klorida dapat larut karena pada saat penambhan larutan amonia dalam
larutan dihasilkan ion kompleks diaminaargenat.

AgCl (s) + 2NH3 Ag (NH3)2


+ + Cl-
Percobaan selanjutnya yaitu pencampuran KI dengan AgNO3
menghasilkan endapan AgI. Ketika AgI dilarutkan dengan NH3 hasilnya
adalah endapan tidak larut. Hal ini sesuai dengan teori karena nilai Ksp AgI
lebih kecil dibandingkan Ksp AgBr dan AgCl. Selain itu pada pencampuran
AgI dengan NH3 tidak menghasilkan ion kompleks.

Percobaan selanjutnya adalah mereaksikan KBr dengan AgNO3.


hasilnya adalah terbetuk endapan berwarna putih tulang. Endapan
kemudian dilarutkan dalam NH3 dan hasilnya adalah endapan tersebut
tidak larut. Hal ini tidak sesuai dengan teori. Seharusnya AgBr larut dalam
NH3 karena saat direaksikan dapat membentuk ion kompleks yaitu
(Ag(NH3)2)
Percobaan 2
1. Memasukkan sedikit CuSO4.5H2O awal warna
biru setelah dipanaskan jadi putih. Hal tersebut
terjadi karena pelepasan molekul H2O ke udara.
CuSO4.5H2O CuSO4 (serbuk putih) + 5H2O
Setelah didinginkan ditambahkan air warna
serbuk berubah menjadi biru. Karena ligan
berupa 5H2O diikat kembali
2. Kristal CuSO4.7H2O dipanaskan menjadi ungu.
Dan setelah didinginkan dan ditambah
beberpa tetes air menjadi warna pink.
hal ini juga terjadi seperti pada percobaan
sebelumnya yaiitu pengikatan H2O.
3. a. Pencampuran antara CuSO4 + NH3
menghasilkan endapan Cu. Karena unsur
transisi mempunyai biloks lebih dari satu.
b. Pencampuran antara CuSO4 + NaOH
menghasilkan endapan berupa Cu(OH)2.
c. Pencampuran CuSO4 + HCl menghasilkan
endapan berupa CuCl2. kemudian ditambah
NH4Cl membentuk ion komplek (Cu(NH3)4)2+

Seharusnya pada percobaan ini ditambahkan


NH4Cl ke dalam tiga campuran tetapi pada
percobaan kami hanya memasukkan kedalam
campuran CuSO4 + HCl

Anda mungkin juga menyukai