KEBANGKITAN NASIONAL
2
Tokoh-tokoh yang berperan dalam kebangkitan nasional
B. dr. Sutomo
Soetomo atau Bung Tomo tepatnya lahir di Desa Ngepeh, Jawa Timur. Beliau pernah
bersekolah di School tot Opleding van Indische Artsen (STOVIA) pada tahun 1903. Sekolah
tersebut merupakan Sekolah Kedokteran atas saran ayahnya. Di sekolah STOVIA, Soetomo
terkenal sebagai anak yang nakal, malas belajar dan suka menyontek. Tapi setelah tiga tahun
pendidikannya, Soetomo berubah drastis.
Perubahan tersebut semakin membaik setelah ditinggal sang ayah yang wafat pada 28
Juli 1907. Semenjak ditinggal sang ayah, kehidupan Soetomo perlahan mulai membaik. Saat
bersama teman-temannya di STOVIA, ia mendirikan sebuah organisasi bernama Budi Utomo
pada tahun 1908. Setelah lulus pada tahun 1911, ia bekerja sebagai dokter pemerintah di
berbagai daerah di Jawa dan Sumatera. Budi Utomo merupakan sebuah organisasi pergerakan
pertama di Indonesia yang berdiri pada 20 Mei 1908. Hingga saat ini, setiap tanggal 20 Mei
yang kemudian diperingati sebagai hari Kebangkitan Nasional.
Organisasi Budi Utomo ini juga salah satu yang berpengaruh dan berperan menuju
Kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1919 hingga 1923, Soetomo mendapatkan beasiswa dan
melanjutkan studinya sebagai spesialis kedokteran di Universitas Amsterdam, Belanda. Pada
tahu 1923, Soetomo kembali ke tanah air dan menjadi pengajar di Nederlandsch Artsen
School (NIAS). Lalu pada tahun 1924, ia mendirikan Indonesische Studie Club (ISC) yang
merupakan tempat bagi kaum pelajar Indonesia. Kemudian pada tahun 1931, ISC berganti
nama menjadi Persatuan Bangsa Indonesia (PBI). PBI dipimpin oleh Soetomo dan mulai
berkembang pesat.
Kemudian pada Januari 1934, tekanan dari pemerintah Belanda terhadap pergerakan
Nasional semakin keras. Kemudian organisasi Budi Utomo dan PBI digabungkan menjadi
satu dengan nama Parindra pada tahun 1935. Parindra diketuai oleh Soetomo, organisasi
tersebut bergerak di bidang politik dan kedokteran serta di bidang jurnalis dan memimpin
berbagai surat kabar.
3
Tokoh-tokoh yang berperan dalam kebangkitan nasional
C. H.O.S Tjokroaminoto
Di Indonesia, dia adalah ketua dari Sarekat Islam (SI) di Surabaya. Dia mulai
bergabung dengan Sarekat Islam sejak bulan Mei 1912. Sebelum menjabat sebagai ketua SI,
dia bekerja sebagai teknisi di Pabrik Gula Rogojampi. Selain sebagai pimpinan SI, dia
dianggap guru yang patut diteladani. Ajaran dan didikannya terhadap muridnya melahirkan
beberapa tokoh nasional lain, seperti : Kartosuwiryo (berhaluan agamis), Muso Alimin
(berhaluan sosialis/komunis), dan Soekarno (berhaluan nasionalis). Soekarno, salah satu
murid H.O.S Cokroaminoto, adalah tokoh proklamator dan nasionalis yang menjabat sebagai
presiden pertama Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sedangkan Muso merupakan
pelopor pemberontakan PKI di Madiun, Indonesia. Muridnya yang lain, Kartosuwiroyo, yang
menginginkan terbentuknya Negara Islam Indonesia menjadi dalang dari gerakan DI/TII.
4
Tokoh-tokoh yang berperan dalam kebangkitan nasional
Danudirja Setiabudi atau Douwes Dekker merupakan seorang anak dari pasangan
Auguste Henri Eduard Douwes Dekker dan Louisa Neumann.Ayah dari Danudirja
merupakan seorang agen di Bank Nederlandsch Indisch Escomptobank, Auguste memiliki
darah Belanda dari ayahnya. Sedangkan sang ibu, Louisa Neumann lahi di Pekalongan, Jawa
Tengah dan memiliki darah Jerman-Jawa. Danudirja Setiabudi merupakan anak ketiga dari
empat bersaudara.
Tapi sayangnya, Indische Partij hanya bertahan hingga tahun 1913. Awalnya partai ini
memang sudah dicurigai, karena gagasannya yang radikal. Partai anti-kolonial dan dengan
tujuan akhir kemerdekaan Indonesia ini akhirnya dibubarkan oleh pemerintah kolonial
Belanda, karena dianggap menyebarkan kebencian terhadap pemerintah.
5
Tokoh-tokoh yang berperan dalam kebangkitan nasional
6
Tokoh-tokoh yang berperan dalam kebangkitan nasional
F. Ki Hajar Dewantara