Anda di halaman 1dari 6

PAHLAWAN SESUDAH TAHUN 1908

Wahidin Sudrohusodo, dr adalah salah seorang pahlawan nasional Indonesia. Namanya


Wahidin Sudirohusodo selalu dikaitkan dengan organisasi Budi Utomo karera meskipun
Wahidin Sudirohasodo bukan merupakan pendiri organisasi kebangkitan nasional itu.
Wahidin Sudirohusodo menjadi salah satu penggagas berdirinya organisası yang didirikan
para pelajar School tot Opleiding van Inlandsche Artsen Jakarta itu.

Pria yang lahir di Mlati, Sleman, Yogyakarta pada tanggal 7 Januari 1852 ini menyelesaikan
pendidikan sekolah dasamya di Yogyakarta yang kemudian dia lanjutkan dengan bersekolah
di Europeesche Lugere School yang juga berlokasi di Yogyakarta Setelah menyelesaikan
studimya di sekolah tersebut, Sudirohosodo memutuskan untuk masuk di Sekolah Dokter
Jawa atau yang juga dikenal dengan sebutan STOVIA di Jakarta.

Dokter Sutomo yang bernama asli Subroto ini lahir di desa Ngepeh, Jawa Timur, 30 Juli
1888. Ketika belajar di STOVIA (Sekolah Dokter), ia bersama rekan-rekannya, atas saran dr.
Wahidin Sudirohasodo mendirikan Budi Utomo (BU), organisasi modem pertama di
Indonesia, pada tanggal 20 Mei 1908, yang kemudian diperingati sebagai Hari Kebangkitan
Nasional. Kelahiran BU sebagai Perhimpunan nasional Indonesia, dipelopori oleh para
pemuda pelajar STOVIA (School tot Opleiding voor Indische Artsen) yaitu Sutomo
Gunawan. Suraji dibantu oleh Suwardi Surjaningrat. Saleh, Gunubreg, dan lain-lain. Sutomo
sendiri diangkat sebagai ketuanya.
Cipto Mangunkusumo dilahirkan di Desa Pecagakan, Jepara. Ia adalah putera tertua dan
Mangunkusumo, seorang priyayi rendahan dalam struktur masyarakat Jawa yang bekerja
sebagai guru. Meskipun demikian, Mangunkusumo berhasil menyekolahkan anak-anaknya
pada jenjang yang tinggi. Ketika menempuh pendidikan di STOVIA. Cipto dinilai sebagai
pribadi yang jujur, berpikiran tajam, dan rajin. Para guru menjuluki Cipto sebagai "een
begaald leerling" atau murid yang berbakat. Cipto juga dengan tegas memperlihatkan
sikapnya. Ia membuat tulisan-tulisan pedas mengkritik Belanda di harian De locomotive dan
Bataviaasch Nieuwsblad sejak tahun 1907. Setelah lulus dari STOVIA, beliau bekerja
sebagai dokter pemerintah kolonial Belanda yang ditugaskan di Demak. Sikapnya yang
tetap kritis melalui berbagai tulisan membuatnya kehilangan pekerjaan.

Abdul Muis lahir pada tanggal 3 Juni 1883 di Bukittinggi, Sumatra Barat, la adalah putra
Datuk Tumenggung Lareh, Sungai Puar. Seperti halnya orang Minangkabau, Abdul Muis
juga memiliki jiwa petualang yang tinggi. Sejak masih remaja, la sudah berani meninggalkan
kampung halamannya, merantau ke Pulau Jawa. Bahkan, masa tuanya pun dihabiskannya
di perantauan. Sastrawan yang sekaligus juga pejuang dan wartawan ini meninggal dunia di
Bandung pada tanggal 17 Juni 1959 dalam usia 76 tahun. Jenazahnya dimakamkan di
Taman Pahlawan Cikutra, Bandung, la meninggalkan 2 orang istri dan 13 orang anak..

Abdul Muis lulusan Sekolah Eropa Randah (Eur. Lagere School atau yang sering disingkat
ELS). la pernah belajar di Stovia selama tiga setengah tahun (1900-1902). Namun, karena
sakit, ia keluar dan sekolah kedokteran tersebut. Pada tahun 1917 la pergi ke negeri
Belanda untuk menambah pengetahuannya.
Otto Iskandar Dinata merupakan anak ketiga dari sembilan saudara, putra dari Nataatmaja.
Sejak bersekolah di HIS Bandung, ia dikenal berani dan jujur. Setelah lulus, la melanjutkan
ke Kweekschool Onderbouw (sekolah guru dasar) di Bandung, lalu Hogere Kweekschool
(sekolah guru atas) di Purworejo. Setelah lulus, Otto menjadi guru HIS di Banjarnegara, lalu
HIS Bandung dan Perkumpulan Perguruan Rakyat pada Juli 1920.

Di sini, Otto Iskandar Dinata mulai aktif terlibat politik dengan bergabung dalam Budi Utomo.
Saat menjadi guru sekolah Muhammadiyah di Jakarta, ia menjadi pengurus Paguyuban
Pasundan. Pada Desember 1929, beliau menjadi ketua organisasi tersebut. Pada masa
kepemimpinannya, paguyuban itu mengalami kemajuan pesat dan berubah menjadi gerakan
politik. Paguyuban Pasundan memusatkan perjuangan di Volksraad. Sebagai anggota
Volksraad mewakili Paguyuban Pasundan (1931-1934), Otto Iskandar Dinata dikenal kritis.
Pidato-pidatonya selalu tajam mengumandangkan keinginan bangsa Indonesia untuk
merdeka sehingga dijuluki sebagai 'Jalak Harupat.

Kyai Haji Ahmad Dahlan lahir di Yogyakarta 1 Agustus 1868, Nama kecil KH Ahmad Dahlan
adalah Muhammad Darwis la merupakan anak keempat dari tujuh orang bersaudara yang
keseluruhan saudaranya perempuan, kecuali adik bungsunya. Pendiri Muhammadiyah ini
termasuk keturunan yang kedua belas dari Maulana Malik Ibrahim, salah seorang yang
terkemuka di antara Walisongo, yaitu pelopor penyebaran agama Islam di Jawa
Presiden pertama Republik Indonesia. Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di
Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970. Ayahnya bernama
Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya, beliau
mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak Dari istri Fatmawati mempunyai anak
Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruk. Dari istri Hartini mempunyai Tautan
dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Dan Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko
Nemoto mempunyai anak Kartika

Dr. H. Mohammad Hatta lahir di Bukittinggi, 12 Agustus 1902. Pria yang akrab disapa Bung
Hatta ini merupakan pejuang kemerdekaan RI yang kerap disandingkan dengan Soekarno.
Tak hanya sebagai pejuang kemerdekaan, Bung Hatta juga dikenal sebagai seorang
organisatoris, aktivis partai politik, negarawan, proklamator, pelopor koperasi, dan seorang
wakil presiden pertama di Indonesia. Anak kedua dari pasangan Muhammad Djamil dan Siti
Saleha ini pernah menjabat sebagai wakil presiden Indonesia serta pernah menjadi perdana
menteri dalam Kabinet Hatta I-II dan RIS.
Ki Hajar Dewantara adalah tokoh nasional pendidikan. la terlahir dengan nama Raden Mas
Soewardi Soerjaningrat yang kemudian kita kenal sebagai Ki Hadjar Dewantara Beliau
sendiri lahir di Kota Yogyakarta, pada tanggal 2 Mei 1889. Hari kelahirannya kemudian
diperingati setiap tahun oleh Bangsa Indonesia sebagai Hari Pendidikan Nasional. Beliau
sendırı terlahir dan keluarga Bangsawan, ia merupakan anak dan GPH Soerjaningrat, yang
merupakan cucu dari Pakualam III terlahir sebagai bangsawan maka beliau berhak
memperoleh pendidikan untuk para kaum bangsawan

Douwes Dekker lebih akrab dipanggil Danudirja Setiabudi adalah pahlawan nasional yang
banyak berjasa dalam dunia pergerakan nasional, la adalah salah seorang pelopor
nasionalisme Indonesia di awal abad ke-20, Aktivis politik, wartawan, penulis buku serta
penggagas nama "Nusantara sebagai nama untuk Hindia Belanda yang merdeka. Setiabudi
adalah salah satu dari "Tiga Serangkai pejuang pergerakan kemerdekaan indonesia, selain
dr. Tiipto Mangoenkoesoemo dan Suwardi Suryaningrat.

Douwes Dekker bernama lengkap Dr. Ernest François Eugène Douwes Dekker dilahirkan
pada 8 Oktober 1879 di Pasuruan, Jawa Timur. Bekau anak ketiga dari empat bersaudara.
Orang tuanya adalah Auguste Henri Edouard Douwes Dekker (warga Belanda) dan Louisa
Margaretha Neumann keturunan campuran dari ayah Jerman dan ibu Jawa. Masa kecilnya
tinggal di Pasuruan dan menempuh pendidikan dasar Nes di Pasuruan. Sekolah lanjutan
pertama-tama diteruskan ke HBS di Surabaya, lalu pindah ke Gymnasium Willem III, suatu
sekolah elit di Batavia. Ketika dibuang ke Eropa dimanfaatkan Douwes Dekker untuk
mengambil program doktor di Universitas Zürich, Swiss, dalam bidang ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai