Anda di halaman 1dari 8

SEJARAH INDONESIA

SMA NEGERI 27 JAKARTA

MARIO JULIO MARTUA


XI IPS 3
TOKOH NASIONALIS

Ir. Soekarno
Presiden Indonesia ke-1
Masa jabatan :18 Agustus 1945 – 12 Maret 1967
Lahir :6 Juni 1901,Surabaya, Jawa Timur, Hindia Belanda
Meninggal dunia :21 Juni 1970 (umur 69)Jakarta, Indonesia
Partai politik :Partai Nasional Indonesia
Ia memainkan peranan penting dalam memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan
Belanda.[6]:26-32 Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan
Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945. Soekarno adalah yang
pertama kali mencetuskan konsep mengenai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan ia
sendiri yang menamainya. Pada tahun 1926, Soekarno mendirikan Algemeene Studie Club
(ASC) di Bandung yang merupakan hasil inspirasi dari Indonesische Studie Club oleh Dr.
Soetomo. Organisasi ini menjadi cikal bakal Partai Nasional Indonesia yang didirikan pada
tahun 1927. Soekarno kemudian aktif dalam kegiatan organisasi pemuda Tri Koro Dharmo
yang dibentuk sebagai organisasi dari Budi Utomo.Nama organisasi tersebut kemudian ia
ganti menjadi Jong Java (Pemuda Jawa) pada 1918.Selain itu, Soekarno juga aktif menulis di
harian "Oetoesan Hindia" yang dipimpin oleh Tjokroaminoto. Kesehatan Soekarno sudah
mulai menurun sejak bulan Agustus 1965.Sebelumnya, ia telah dinyatakan mengidap
gangguan ginjal dan pernah menjalani perawatan di Wina, Austria tahun 1961 dan 1964. Ia
bertahan selama 5 tahun sebelum akhirnya meninggal pada hari Minggu, 21 Juni 1970 di
Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta dengan status sebagai
tahanan politik.
Jenderal Besar Soedirman
Lahir :24 Januari 1916, Purbalingga, Hindia Belanda
Meninggal dunia :29 Januari 1950 (umur 34), Magelang, Indonesia
Makam :Taman Makam Pahlawan Semaki
Penghargaan sipil :Pahlawan Nasional Indonesia
Setelah keluarganya pindah ke Cilacap pada tahun 1916, Soedirman tumbuh menjadi seorang
siswa rajin; ia sangat aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler, termasuk mengikuti program
kepanduan yang dijalankan oleh organisasi Islam Muhammadiyah. Saat di sekolah
menengah, Soedirman mulai menunjukkan kemampuannya dalam memimpin dan
berorganisasi, dan dihormati oleh masyarakat karena ketaatannya pada Islam. Setelah
berhenti kuliah keguruan, pada 1936 ia mulai bekerja sebagai seorang guru, dan kemudian
menjadi kepala sekolah, di sekolah dasar Muhammadiyah; ia juga aktif dalam kegiatan
Muhammadiyah lainnya dan menjadi pemimpin Kelompok Pemuda Muhammadiyah pada
tahun 1937. Setelah Jepang menduduki Hindia Belanda pada 1942, Soedirman tetap
mengajar. Pada tahun 1944, ia bergabung dengan tentara Pembela Tanah Air (PETA) yang
disponsori Jepang, menjabat sebagai komandan batalion di Banyumas. Selama menjabat,
Soedirman bersama rekannya sesama prajurit melakukan pemberontakan, namun kemudian
diasingkan ke Bogor. Hatta mengungkapkan bahwa Soedirman adalah sosok yang tidak
mungkin bisa dikendalikan dan keras kepala, tetapi tetap bertekad untuk melakukan yang
benar bagi negara; Hatta berkata meskipun Soedirman tidak menyukai jabatan pemerintahan,
ia secara umum tetap mematuhi perintahnya.
TOKOH AGAMAIS

Oemar Said Tjokroaminoto

Lahir :16 Agustus 1882, Ponorogo, Jawa Timur,

Meninggal :17 Desember 1934 (umur 52), Yogyakarta,

Pekerjaan :Pendiri sekaligus ketua pertama organisasi Sarekat Islam, dan guru Sukarno

Tjokroaminoto adalah salah satu pelopor pergerakan di indonesia dan sebagai guru para
pemimpin-pemimpin besar di Indonesia. Berangkat dari pemikirannya pula yang melahirkan
berbagai macam ideologi bangsa Indonesia pada saat itu. Rumahnya sempat dijadikan rumah
kost para pemimpin besar untuk menimbah ilmu padanya, yaitu Semaoen, Alimin, Muso,
Soekarno, Kartosuwiryo, bahkan Tan Malaka pernah berguru padanya. Ia adalah orang yang
pertama kali menolak untuk tunduk pada Belanda. Setelah ia meninggal, lahirlah warna-
warni pergerakan Indonesia yang dibangun oleh murid-muridnya. Pada bulan Mei 1912, HOS
Tjokroaminoto mendirikan organisasi Sarekat Islam yang sebelumnya dikenal Serikat
Dagang Islam dan terpilih menjadi ketua.
Soekarmadji Maridjan Kartosoewirjo

Imam Negara Islam Indonesia

Masa jabatan :7 Agustus 1949 – 4 Juni 1962

Lahir :7 Januari 1905, Cepu, Jawa Tengah

Meninggal dunia :5 September 1962 (umur 57), Kepulauan Seribu, Jakarta

Ia adalah seorang tokoh Islam Indonesia yang memimpin pemberontakan Darul Islam
melawan pemerintah Indonesia dari tahun 1949 hingga tahun 1962, dengan tujuan
mengamalkan Al-Qur'an dan mendirikan Negara Islam Indonesia berdasarkan hukum
syariah. S. M. Kartosoewirjo juga bekerja sebagai Pemimpin Redaksi Koran harian Fadjar
Asia. Ia membuat tulisan-tulisan yang berisi penentangan terhadap bangsawan Jawa
(termasuk Sultan Solo) yang bekerja sama dengan Belanda. Kariernya kemudian melejit saat
ia menjadi sekretaris jenderal Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII). PSII merupakan
kelanjutan dari Sarekat Islam. Kartosoewirjo kemudian bercita-cita untuk mendirikan negara
Islam (Daulah Islamiyah). Ia kemudian keluar dari PSII dan mendirikan Komite Pembela
Kebenaran Partai Sarekat Islam Indonesia (KPKPSII). Kekecewaannya terhadap pemerintah
pusat semakin membulatkan tekadnya untuk membentuk Negara Islam Indonesia.
Kartosoewirjo kemudian memproklamirkan NII pada 7 Agustus 1949. Tercatat beberapa
daerah menyatakan menjadi bagian dari NII terutama Jawa Barat, Sulawesi Selatan dan Aceh.
Pemerintah Indonesia kemudian bereaksi dengan menjalankan operasi untuk menangkap
Kartosoewirjo.
Kyai Haji Ahmad Dahlan

Lahir :1 Agustus 1868, Yogyakarta

Meninggal :23 Februari 1923 (umur 54), Yogyakarta

Dikenal :Pendiri Muhammadiyahdan Pahlawan Nasional

Jabatan : Pahlawan Nasional Indonesia.

Ia adalah putra keempat dari tujuh bersaudara dari keluarga K.H. Abu Bakar. KH Abu Bakar
adalah seorang ulama dan khatib terkemuka di Masjid Besar Kasultanan Yogyakarta pada
masa itu, dan ibu dari K.H. Ahmad Dahlan adalah puteri dari H. Ibrahim yang juga menjabat
penghulu Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat pada masa itu.Ketua Umum
Muhammadiyah. Pada tahun 1912, Ahmad Dahlan pun mendirikan organisasi
Muhammadiyah untuk melaksanakan cita-cita pembaruan Islam di bumi Nusantara. Ahmad
Dahlan ingin mengadakan suatu pembaruan dalam cara berpikir dan beramal menurut
tuntunan agama Islam. la ingin mengajak umat Islam Indonesia untuk kembali hidup menurut
tuntunan al-Qur'an dan al-Hadits. Perkumpulan ini berdiri bertepatan pada tanggal 18
November 1912. Dan sejak awal Dahlan telah menetapkan bahwa Muhammadiyah bukan
organisasi politik tetapi bersifat sosial dan bergerak di bidang pendidikan. Gagasan pendirian
Muhammadiyah oleh Ahmad Dahlan ini juga mendapatkan resistensi, baik dari keluarga
maupun dari masyarakat sekitarnya. Ada yang menuduhnya kyai palsu, karena sudah meniru-
niru bangsa Belanda yang Kristen, mengajar di sekolah Belanda, serta bergaul dengan tokoh-
tokoh Budi Utomo yang kebanyakan dari golongan priyayi, dan bermacam-macam tuduhan
lain. Saat itu Ahmad Dahlan sempat mengajar agama Islam di sekolah OSVIA Magelang,

TOKOH KOMUNIS

Musso

Musso atau Paul Mussotte bernama lengkap Muso Manowar atau Munawar Muso (lahir:
Kediri, Jawa Timur, 1897 - Madiun, Jawa Timur, 31 Oktober 1948) adalah seorang tokoh
komunis Indonesia yang memimpin Partai Komunis Indonesia (PKI) pada era 1920-an dan
dilanjutkan pada Pemberontakan Madiun 1948. Pada tahun 1925 beberapa orang pemimpin
PKI membuat rencana untuk menghidupkan kembali partai ini pada tahun 1926, meskipun
ditentang oleh beberapa pemimpin PKI yang lain seperti Tan Malaka. Pada tahun 1926
Musso menuju Singapura dimana dia menerima perintah langsung dari Moskwa untuk
melakukan pemberontakan kepada pemerintahan kapitalis Belanda. Musso dan pemimpin
PKI lainnya, Alimin, kemudian berkunjung ke Moskwa, bertemu dengan Stalin, dan
menerima perintah untuk membatalkan pemberontakan dan membatasi kegiatan partai
menjadi dalam bentuk agitasi dan propaganda dalam perlawananan nasional. Akan tetapi
pikiran Musso berkata lain. Pada bulan November 1926 terjadi beberapa pemberontakan PKI
di beberapa kota termasuk Batavia (sekarang Jakarta), tetapi pemberontakan itu dapat
dipatahkan oleh penjajah Belanda.
Alimin

Alimin bin Prawirodirdjo (lahir di Surakarta Jawa Tengah, 1889 - meninggal di Jakarta, 24
Juni 1964) adalah seorang tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia serta tokoh komunis
Indonesia. Berdasarkan SK Presiden No. 163 Tahun 1964 tertanggal 26 Juni 1964, Alimin
tercatat sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia. Sejak remaja Alimin telah aktif
dalam pergerakan nasional. Semula ia menjadi wartawan koran Djawa Moeda dan bergabung
dengan Budi Utomo. Saat kemunculan Sarekat Islam yang lebih jelas garis perlawanannya
dengan politik pemerintahan kolonial, Alimin bergabung dengan organisasi tersebut dan
pernah tinggal di rumah kost milik Tjokroaminoto. Ketika organisasi komunis pertama di
Indonesia bernama Indische Sociaal-Democratische Vereeniging (ISDV) lahir, Alimin
bergabung di situ. Belakangan organisasi itu menjadi Partai Komunis Indonesia. Dia menjadi
pimpinan wilayah Jakarta sejak 1918. Alimin yang bergerak di pelabuhan Tanjung Priok juga
berhubungan dengan jawara Banten. Belakangan, PKI wilayah Jakarta dengan sadar merekrut
para jawara itu dalam pergerakan. Sikap militansi dan solidaritas kaum jagoan dari dunia
hitam itu memberi perlindungan bagi PKI dari gangguan penjahat lain yang disewa oleh
penguasa kolonial maupun kaum kapitalis industri sekitar Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai