Pembahasan
Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat klor, brom,
dan iod; mengidentifikasi klor, brom, iod, dan senyawanya dan mengetahui
cara pembuatan gas klor, brom dan iod. Klorin atau klorida adalah unsur
kimia dengan nomor atom 17 dengan symbol Cl. Gas klor berwarna kuning
kehijauan. Klorin adalah bahan kimia yang penting untuk beberapa proses
penurunan air, penjangkitan dan dalam pelunturan (Lestari, dkk, 2008).
Bromin adalah unsur halogen yang berwujud cair pada suhu kamar, sehingga
dikenal juga sebagai air brom. Beberapa sifat fisik bromin adalah memiliki
titik didih 59,5oC, titik beku -7,25oC, densitas 3,12 gram/cm3 (20oC), larut
dalam air dan beberapa pelarut organik seperti senyawa alkana, alkohol, eter
dan karbon disulfida (Cotton and Wilkinson, 1962).
Iodin adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki symbol 1
dan nomor atom 53. Iodin mempunyai karakteristik antara lain sifat polaritas
yang signifikan dalam golongannya hingga kelarutannya dalam pelarut
dengan berbagai tingkat kepolaran dapat di identifikasi. Sifat lain yang sangat
dramatik yaitu interaksinya dengan amilum menghasilkan warna biru dan ini
merupakan indikator untuk membedakan dengan ionnya iodida; dengan
demikian sifat sebagai oksidator dalam sistem I2 – I- sangat informatif dalam
proses redoks. Karakteristik lain yang berbeda dari golongannya yaitu
kemampuannya membentuk senyawa komplek sebagai ion I3- ( I2 dalam I- )
(Lestari, 1986).
Pada percobaan ini dilakukan 6 macam percobaan, yaitu pembuatan gas
Cl2 dan Br2 dari batu kawi; pengujian gas Cl2 dan Br2; pembuatan gas dari
kaporit; pembuatan gas Cl2, Br2 dan I2; kelarutan CS2 dalam KI, KBr dan
NaCl dan kelarutan Iodin.
1. Pembuatan Gas Cl2 dan Br2
Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat klor,
brom dan senyawanya; mengetahui cara membuat dan mengidentifikasi
gas klor, brom dan iod.
- Pembuatan Gas Cl2
Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui dan
mengidentifikasi cara pembuatan gas Cl2 dari batu kawi. Percobaan ini
dilakukan dengan mengambil sedikit batu kawi yang berupa serbuk
berwarna abu-abu dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Lalu
ditambahkan dengan NaCl yang berupa kristal berwarna putih. Kemudian
ditambahkan larutan H2SO4 0,1 M sebanyak 5 tetes, sehingga dihasilkan
larutan berwarna hitam dan terdapat endapan. Kemudian larutan
dipanaskan, sehingga timbul gas yang berwarna kuning kehijauan dan bau
yang sangat menyengat. Reaksinya adalah sebagai berikut.
Pada pengujian ini menunjukkan bahwa telah terbentuk gas klor, dan
gas klor dapat dibuat dari serbuk batu kawi.
- Pembuatan Gas Br2
Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui dan
mengidentifikasi cara pembuatan gas Br2 dari batu kawi. Percobaan diulang
dengan mengganti NaCl dengan KBr yang berupa serbuk berwarna putih.
Pertama, batu kawi yang berupa serbuk berwarna abu-abu dan dimasukkan
ke dalam tabung reaksi. Lalu ditambahkan dengan KBr yang berupa kristal
berwarna putih. Kemudian ditambahkan larutan H2SO4 0,1 M sebanyak 5
tetes, sehingga dihasilkan larutan berwarna hitam dan terdapat endapan.
Kemudian larutan dipanaskan, sehingga timbul gas yang berwarna
kemerahan dan bau yang sangat menyengat. Reaksinya adalah sebagai
berikut.
c. Pembuatan Gas I2
Pada percobaan ini bertujuan untuk membuat dan
mengidentifikasi gas klor dari padatan KI dan H2SO4. Percobaan ini
dilakukan dengan mengambil sedikit KI yang berupa padatan berwarna
putih dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi pipa samping. Kemudian
ditambahkan sedikit H2SO4 pekat. Kemudian tabung ditutup dengan
penutup karet dan plastisin, dan dihubungkan dengan selang penghubung
pada gelas kimia yang berisi air dan dipanaskan. Maka dihasilkan larutan
kemerahan dan timbul gas berwarna ungu. Reaksinya adalah sebagai
berikut.
KI (aq) + 2H2SO4 (aq) → K2SO4 (aq) + SO2 (g) + 2H2O (l) + I2 (g)
Berdasarkan reaksi tersebut, gas yang timbul pada percobaan
merupakan gas I2 dan sesuai dengan sifat gas iod yang memiliki warna
ungu dan bau menyengat.
Setelah itu, gas I2 yang timbul diuji menggunakan kertas lakmus
dan kertas saring. Pada saat pengujian menggunakan kertas lakmus, gas I2
yang keluar dialirkan ke dalam air, dan kemudian air yang telah dialiri
oleh gas iod diuji menggunakan kertas lakmus berwarna merah. Hasilnya
adalah kertas lakmus tetap berwarna merah, dimana menandakan bahwa
larutan bersifat asam. Hal ini dikarenakan terjadi reaksi antara gas iodin
dengan air dimana akan menghasilkan asam iodida dan asam hipoiodit,
dimana senyawa tersebut bersifat asam. Pengujian ini bertujuan untuk
mengetahui sifat salah satu sifat dari senyawa klor yaitu bersifat asam.
I2 (g) + H2O (l)→ HI (aq) + HIO (aq)
Kemudian pada pengujian gas I2 yang kedua menggunakan kertas
saring yang telah ditetesi oleh amilum dan KI. Penambahan amilum
berfungsi sebagai indikator, sedangkan penambahan larutan KI berfungsi
untuk mengidentifikasi gas iod, dimana gas I2 akan mereduksi ion I- pada
KI menjadi I2. Kemudian kertas saring diletakkan diatas tabung reaksi
yang telah dibuka penutupnya. Hasilnya adalah terjadi perubahan warna
pada kertas saring dari tidak berwarna menjadi berwarna ungu kehitaman.
Hal tersebut menandakan bahwa gas iod telah terbentuk pada percobaan
ini. Sehingga I2 yang dihasilkan dapat bereaksi dengan amilum, untuk
membentuk kompleks iod amilum berwarna ungu kehitaman. Reaksinya
sebagai berikut.
CH2OH CH2OH I CH2OH I CH2OH I
O O O O
OH OH + n I2 OH OH
O O O O O O
OH OH n OH OH n