VOLTAMETRI
Disusun Oleh
Nama : Nailil Hidayah
NIM : 17030234027
Kelas : KA 2017
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Voltametri
Voltametri adalah salah satu metode elektroanalitik dimana
informasi mengenai analit diperoleh dari pengukuran arus sebagai fungsi dari
potensial yang diterapkan. Teknik ini digunakan secara luas oleh ilmuwan
kimia anorganik, kimia fisik dan biokimia untuk tujuan nonanalitik termasuk
studi awal proses oksidasi-reduksi pada media yang bervariasi, proses
adsorpsi permukaan dan mekanisme transfer elektron pada permukaan
elektroda termodifikasi larutan (Skoog, 1998). Voltametri merupakan salah
satu teknik elektroanalitik dengan prinsip dasar elektrolisis. Elektroanalisis
merupakan suatu teknik yang berfokus pada hubungan antara besaran listrik
dengan reaksi kimia, yaitu menentukan satuan-satuan listrik seperti arus,
potensial, atau tegangan, dan hubungannya dengan parameter-parameter
kimia (Balazs et al., 1999).
Voltammetri berasal dari kata volt – ampero – metry. Kata volt
merujuk pada potensial, amperro merujuk pada arus, dan metry merujuk pada
pengukuran, sehingga dapat diartikan bahwa voltammetri adalah pemberian
potensial pada elektroda kerja dan arus yang timbul dari hasil reaksi diukur.
Timbulnya arus disebabkan karena terjadinya reaksi oksidasi dan reduksi
pada permukaan elektroda. Arus yang dihasilkan sebanding dengan
konsentrasi analit dalam larutan. Voltametri menjadi salah satu metoda yang
penting bagi ahli kimia untuk penentuan ion anorganik tertentu dalam larutan
(Wang, 2000).
Dalam teknik voltammetri, potensial yang diberikan dapat diatur
sesuai keperluan. Kelebihan dari teknik ini adalah sensitifitasnya yang tinggi,
limit deteksi yang rendah dan memiliki daerah linier yang lebar. Selama
proses pengukuran, konsentrasi analit praktis tidak berubah karena hanya
sebagian kecil analit yang dielektrolisis. Potensial elektroda kerja diubah
selama pengukuran, dan arus yang dihasilkan dialurkan terhadap potensial
yang diberikan pada elekroda kerja (Burns et al., 1981).
Metode voltammetri digunakan untuk menganalisis analit
berdasarkan pengukuran arus sebagai fungsi potensial. Hubungan antara arus
terhadap potensial divisualisasikan dalam bentuk voltammogram.
Voltammetri menggunakan sistem tiga elektroda yaitu elektroda pembanding,
elektroda bantu, dan elektroda kerja. Ketiga elektroda ini dicelupkan ke
dalam sel voltammetri yang berisi analit dan larutan pendukung (Skoog,
1998).
O
HO
3.1 Alat
1. Gelas ukur Iwaki pyrex, 50 ml 2 buah
2. Gelas Kimia Iwaki pyrex , 50 ml 6 buah
3. Voltameter - 1 set
4. Sedotan Platsik 1 buah
5. Amplas - 1 buah
6. Kawat karbon - 15 cm
7. Ayakan 300 mesh 1 bauh
8. Labu ukur 50 ml 1 buah
3.2 Bahan
1. Serbuk Parcetamol - 0,05 gram
2. Larutan Paracetamol - 50 ppm
3. Aquades - 100 ml
4. Pensil (serbuk karbon) 2b 0,07 gram
5. Parafin - 0,08 fram
6. KCl 5000 ppm 10 ml
7. Larutan buffer pH 6 5 ml
3.3 Prosedur Percobaan
3.3.1 Pembuatan Larutan Standar (Paracetamol)
Larutan paracetamol 50 ppm diambil sebanyak volume yang
dibutuhkan (perhitungan terlampir). Dimasukkan ke dalam labu ukur 50
ml. Ditambahkan aquades sampai tana batas. Ditutup labu ukur,
kemudian dikocok perlahan. Diulangi langkah tersebut sampai
konsentrasi 40, 30, 20, 10 ppm. Diperoleh standar paracetamol.
3.3.2 Pembuatan Larutan Sampel
Serbuk parasetamol 0,05 gram diambil sebanyak yang
diperlukan untuk ditimbang. Dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml.
Ditambahkan dengan aquades sampai tanda batas. Ditutup labu ukur,
kemudian dikocok perlahan. Larutan standar parasetamol.
3.3.3 Preparasi Elektroda
Pensil dikupas kulitnya kemudian dihaluskan karbon dengan
mortar alu. Disaring dengan ayakan 300 mesh. Serbuk karbon yang
telah dihasilkan kemudian diambil 0,07 gram dan ditambahkan 0,08
garm parafin.Selanjutnya diaduk hingga homogen dan ditimbang 0,1
gram.
Kawat karbon dipotong 15 cm dan dihapus isolatnya atas 2,5
cm dan bawah 0,5 cm. Diamplas ujung-ujungnya. Kemudian dilapisi
sedotan bagian bawah an ditamabhakan pasta karbon. Terbentuklah
elektroda pasta karbon.
3.3.4 Pemindahan Voltametri
Larutan standar paracetamol dinyalakan voltameter ditunggu
hingga stabil selama 5 menit. Dimasukkan larutan standar 10 ml 50
ppm. Ditambahkan 10 KCl 5000 ppm. Ditambahkan 5 ml buffer pH 6
dilakukan yang sama denagn sampel. Dipasang elektroda kerja pasta
karbon pt pada elektroda pembantu, elektroda Ag/AgCl pada elektroda
pembanding. Dimasukkan ke dalam larutan standar. Dipindai -1V
sampai 1V sehingga didapatkan voltamogram. Dianalisis voltamogram.
Diulangi dengan konsentrasi larutan standar 40 ppm, 30 ppm, 20 ppm,
an 10 ppm. Diperoleh voltamogram pada masing-masing larutan
standar.
3.3.5 Penentuan Konsentrasi Sampel
Larutan standar paracetamol dinyalakan voltameter ditunggi
hingga stabil selama 5 menit. Dimasukkan 10 mL larutan sampel.
Ditambahkan 10 ml larutan KCl 5000 ppm. Kemudian ditambahkan 5
ml larutan buffer pH 6. Dipasang elektroda pasta karbon, pt dan
elektroda pembantu, elektroda Ag/AgCl pada elektroda pembanding.
Lalu dimasukkan ke dalam larutan sampel. Dipindai -1V sampai 1V
sehingga didapatkan voltamogram. Kemudian dianalisis
voltamogramnya.
DAFTAR PUSTAKA