Anda di halaman 1dari 2

Kinetika reaksi adsorpsi

Model kinetik yang sering digunakan untuk reaksi adsorpsi adalah model pseudo-orde
pertama, pseudo-orde kedua, dan model difusi intrapartikel.
Model pseudo-orde pertama
Penjerapan molekul dari fase cair ke fase padat dapat dianggap sebagai proses reversibel
dimana kesetimbangan dibentuk dari fase larutan (cair) dan fase padat. Dengan menganggap
bahwa penjerapan ion logam pada adsorben adalah penjerapan molekuler non-disosiasi,
fenomena penjerapan dapat digambarkan sebagai proses kontrol difusi.

(1)
Untuk reaksi diatas, dimana A adalah adsorbat, S adalah situs aktif pada penjerap, dan AS
adalah kompleks teraktifasi A-S. kA dan kD masing-masing adalah konstanta laju adsorpsi dan
desorpsi. Dengan menggunakan rumus kinetika reaksi orde pertama, dapat ditunjukkan bahwa
(jika konsentrasi adsorbat mula-mula yang ada pada adsorben adalah nol,  = 0 pada saat t =
0), fractional uptake dari adsorbat oleh adsorben dapat dinyatakan sebagai:

dimana 

(2)
adalah fraksi adsorbat yang teradsorpsi pada adsorben pada saat kesetimbangan, Ks =

kA/kD, dan Cs adalah konsentrasi adsorben dalam larutan.


Persamaan (2) dapat ditransformasi menjadi:
(3)
dimana,

Nilai konstanta laju reaksi adsorpsi orde pertama (kf) ditentukan dari plot log(qe-qt)
terhadap t pada Persamaan (3).

Model pseudo-orde kedua

Model pseudo-orde kedua dapat dituliskan sebagai berikut:

dimana kS adalah konstanta laju reaksi pseudo-orde kedua (g/mg min). Integrasi persamaan
tersebut dengan batas qt = 0 pada t =0 dan qt = qt pada t = t akan menghasilkan persamaan
berikut:

(4)
Laju penjerapan mula-mula, h (mg/g min), pada t  0 dapat dituliskan sebagai

Persamaan (4) dapat disusun ulang menjadi:

Nilai qe diperoleh dari slope pada aluran t/qt versus t, dan h diperoleh dari intersepnya.
Karena qe bisa diperoleh dari slope garis tersebut, ks bisa dihitung dari nilai h.

Referensi:
V.C. Srivastava, I. D. Mall, I. M. Mishra, 2006, Characterization of mesoporous rice husk ash
(RHA) and adsorption kinetics of metal ions from aqueous solution onto RHA, J. Hazard.
Mater. 134(1-3) 257-267.

Anda mungkin juga menyukai