Kumpulan Laporan
Laporan Praktikum
Praktikum Kimia
Kimia Fisika
Fisika
PERCOBAAN V
Judul Percobaan
Tujuan
Hari / tanggal
Tempat
I.
DASAR TEORI
Kalium
Permanganat
telah
banyak
dipergunakan
sebagai
agen
pengoksidasi selama lebih dari 100 tahun. Satu tetes 0,1 N KMnO 4 memberikan
warna merah muda yang jelas pada larutan yang biasa dipergunakan dalam sebuah
titrasi. Warna ini dipergunakan untuk mengindikasi kelebihan reagen tersebut.
Reaksi yang paling umum dalam laboratorium adalah reaksi yang terjadi
dalam larutan-larutan yang bersifat amat asam, 0,1 N atau lebih besar.
MnO4- + 5e + 8H+ Mn2+ + 4H2O
Banyak
reagen
pengoksidasi
yang
E0 = + 1,51 volt
kuat
dapat
dianalisis
dengan
Created By:
Ummu hani
9
9
Kumpulan
Kumpulan Laporan
Laporan Praktikum
Praktikum Kimia
Kimia Fisika
Fisika
Ln C = -kt
ln
Ct
kt
Co
1 Ct
1 Co
k ln
atau k ln
t
Co
t C
t ab
Ln (a-b) = -kt + ln a
Dengan membuat grafik ln (a-b) versus t maka akan didapat k sebagai
angka arah dari grafik lurus tersebut (gradient), sehingga harga k dapat ditentukan.
Reaksi reduksi adalah reaksi penangkapan elektron atau reaksi terjadinya
Created By:
Ummu hani
9
9
Kumpulan
Kumpulan Laporan
Laporan Praktikum
Praktikum Kimia
Kimia Fisika
Fisika
atau reaksi terjadinya kenaikan bilangan oksidasi. Jadi, reaksi redoks adalah reaksi
penerimaan elektron dan pelepasan elektron atau reaksi
Hidrogen Peroksida
Hidrogen peroksida dengan rumus kimia H2O2 ditemukan oleh Louis
Jacques Thenard di tahun 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia anorganik
yang memiliki sifat oksidator kuat. Bahan baku pembuatan hidrogen peroksida
adalah gas hidrogen (H2) dan gas oksigen (O2). Teknologi yang banyak digunakan
di dalam industri hidrogen peroksida adalah auto oksidasi Anthraquinone.
Hidrogen peroksida (H2O2) adalah cairan bening, agak lebih kental
daripada air tidak berwarna dan memiliki bau yang khas agak keasaman., yang
merupakan oksidator kuat. Sifat terakhir ini dimanfaatkan manusia sebagai bahan
pemutih (bleach), disinfektan, oksidator, dan sebagai bahan bakar roket.
Hidrogen peroksida dijual bebas, dengan berbagai merek dagang dalam
konsentrasi rendah (3-5%) sebagai pembersih luka atau sebagai pemutih gigi
(pada konsentrasi terukur). Dalam konsentrasi agak tinggi (misalnya merek
dagang Glyroxyl) dijual sebagai pemutih pakaian dan disinfektan. Penggunaan
hidrogen peroksida dalam kosmetika dan makanan tidak dibenarkan karena zat ini
mudah bereaksi (oksidan kuat) dan korosif
H2O2 larut dengan sangat baik dalam air. Dalam kondisi normal hidrogen
peroksida sangat stabil, dengan laju dekomposisi yang sangat rendah. Pada saat
mengalami dekomposisi hidrogen peroksida terurai menjadi air dan gas oksigen,
dengan mengikuti reaksi eksotermis berikut:
H2O2
Oksidator ini dapat dipakai dalam bentuk garam natrium peroksida padat
maupun dalam bentuk larutan encernya dalam asam. Paro-reaksi hidrogen
peroksida dalam larutan yang bersifat asam dapat dirumuskan sebagai berikut;
H2O2
+ 2H+ + 2e
2H2O
E0 = 1,78 V
Created By:
Ummu hani
9
9
Kumpulan
Kumpulan Laporan
Laporan Praktikum
Praktikum Kimia
Kimia Fisika
Fisika
Indikator Kanji
Warna dari sebuah larutan iodin 0,1 N cukup intens sehingga iodine dapat
bertindak sebagai indikator bagi dirinya sendiri. Iodine juga memberikan warna
ungu atau violet yang intens untuk zat-zat pelarut seperti karbon tetraklorida dan
kloroform, dan terkadang kondisi ini dipergunakan dalam mendeteksi titik akhir
dari titrasi-titrasi. Namun demikian, suatu larutan (penyebaran koloidal) dari kanji
lebih umum dipergunakan, karena warna biru gelap dari kompleks iodine-kanji
bertindak sebagai suatu tes yang amat sensitive untuk iodine. Mekanisme
pembentukan kompleks yang berwarna ini tidak diketahui, namun ada pemikiran
bahwa molekul-molekul iodine tertahan di permukaan -amylose, suatu
konstituen dari kanji. Larutan-larutan kanji dengan mudah dekomposisinya oleh
bakteri, dan biasanya sebuah substanti, seperti asam borat, ditambahkan sebagai
bahan pengawet.
Natrium Tiosulfat
Kristal natrium tiosulfat dengan rumus kimianya Na 2S2O3.5H2O, meskipun
garam natrium tiosulfat mudah diperoleh dalam keadaan murni, tetapi oleh karena
kandungan air kristalnya tidak dapat diketahui dengan tepat sehingga larutannya
tidak dapat digunakan sebagai larutan standar primer, artinya untuk menjadi
larutan standar, larutan natrium tiosulfat harus distandarisasikan dahulu
menggunakan larutan standar lain (primer) seperti K2Cr2O7, KIO3, Cu dan lainlain.
Natrium tiosulfat umumnya dibeli sebagai pentahidrat Na2S2O3.5H2O, dan
larutan-larutannya distandardisasi terhadap sebuah standar primer. Larutan-larutan
tersebut tidak stabil pada jangka waktu yang lama, sehingga boraks atau natrium
karbonat seringkali ditambahkan sebagai bahan pengawet.
Iodin mengoksidasi tiosulfat menjadi ion tetrationat:
I2 + 2 S2O32- 2I- + S4O62Reaksinya berjalan cepat, sampai selesai dan tidak ada reaksi sampingan.
Created By:
Ummu hani
9
9
Berat ekivalen dari NaS2O3.5H20 adalah berat molekulernya 248,17, karena satu
Kumpulan
Kumpulan Laporan
Laporan Praktikum
Praktikum Kimia
Kimia Fisika
Fisika
elektron persatu molekul hilang. Jika pH dari larutan diatas 9, tiosulfat teroksidasi
secara parsial menjadi sulfat:
4I2 + S2O32- + 5 H2O 8I- + 2SO42- + 10H+
Dalam larutan yang netral, atau sedikit alkalin, oksidasi menjadi sulfat tidak
muncul, terutama jika iodin dipergunakan sebagai titran. Banyak agen
pengoksidasi kuat, seperti garam permanganat, garam dikromat, dan garam serium
(IV), mengoksidasi tiosulfat menjadi sulfat, namun reaksinya tidak kuantitatif.
II.
: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah
Spatula
: 1 buah
Stopwatch
: 1 buah
Labu pengenceran 50 ml
: 1 buah
Pengaduk magnet
: 1 buah
Neraca analitik
: 1 buah
Pipet tetes
: 1 buah
Gelas kimia
: 1 buah
Kaca arloji
: 1 buah
Stirrer
: 1 buah
Statif
: 1 buah
Klem
: 1 buah
Created By:
Ummu hani
9
9
Hidrogen peroksida 3%
Kumpulan
Kumpulan Laporan
Laporan Praktikum
Praktikum Kimia
Kimia Fisika
Fisika
Asam sulfat 2 N
Kalium Permanganat 0,1 N
Kalium iodida kristal
Asam sulfat pekat
Natrium tiosulfat 0,1 N
Larutan kanji
Aquadest
III.
PROSEDUR KERJA
1. Mencari
ekivalen
hidrogen
peroksida
dengan
tiosulfat.
b.
2.
Created By:
Ummu hani
9
9
Kumpulan
Kumpulan Laporan
Laporan Praktikum
Praktikum Kimia
Kimia Fisika
Fisika
IV.
No
1
HASIL PENGAMATAN
Variabel yang diamati
Mencari
ekivalen
Hasil pengamatan
hidrogen
larutan
muda
b. - 2 gram KI + 20 mL air
- Larutan homogen
-Larutan + 10 mL KMnO4
larutan
berwarna
coklat
kehitaman
- volume Na2S2O3 = 16 mL
- Menitrasi
larutan
dengan
Created By:
Ummu hani
9
9
natrium tiosulfat
Kumpulan
Kumpulan Laporan
Laporan Praktikum
Praktikum Kimia
Kimia Fisika
Fisika
Kecepatan reaksi
a. Mencampur 1 mL H2O2 3% + - larutan homogen
aquadest (larutan A) hingga
batas
b. 250 mL aquadest + 15 mL - larutan homogen, suhu tak
H2SO4 2 N + 1,5 mL larutan berubah
kanji + 0,75gram KI (larutan B)
Larutan B + 2 mL tiosulfat
- larutan homogen
mengaduk
dengan
mengaduk
dengan
tiosulfat -
tiosulfat -
V.
ANALISIS DATA
1.
Created By:
Ummu hani
9
9
dan kemudian menitrasinya dengan KMnO4 sampai larutan berwarna ungu muda
Kumpulan
Kumpulan Laporan
Laporan Praktikum
Praktikum Kimia
Kimia Fisika
Fisika
E = +1,51 V
2H+ + O2
+ 2e-
E = +1,78 V
Dari reaksi diatas terlihat bahwa H2O2 akan teroksidasi menjadi oksigen
bebas (O2).
Secara lengkap reaksi yang terjadi antara H 2O2 dengan KMnO4 dapat ditulis
sebagai berikut:
MnO4- + 5e + 8H+ Mn2+ + 4H2O
H2O2
(x2)
2H+ + O2 + 2e
(x5)
Created By:
Ummu hani
9
9
reaksi eksoterm yaitu pada saat sebelum titrasi. Setelah dititrasi larutan berubah
Kumpulan
Kumpulan Laporan
Laporan Praktikum
Praktikum Kimia
Kimia Fisika
Fisika
warna menjadi berwarna coklat muda setelah penambahan 16 mL Na2S2O3. Hal ini
menunjukkan bahwa iodin telah habis bereaksi dengan tiosulfat.
Oleh karena klarutan ditambahkan asam sulfat maka suasana larutan
menjadi asam. Sehingga reaksi yang terjadi adalah iodin mengoksidasi tiosulfat
menjadi ion tetradionat :
I2 + 2 S2O32-
2I-
S4O62-
I2 + 2e
(x5)
5I2
+ 10e
2I-
S4O62-
(x5)
+ 10 S2O32-
10I-
+ 5S4O62-
2Mn2+ +
5S4O62- + 8H2O
Created By:
Ummu hani
9
9
2. Kecepatan reaksi
Kumpulan
Kumpulan Laporan
Laporan Praktikum
Praktikum Kimia
Kimia Fisika
Fisika
Dalam percobaan ini ada 2 campuran yang dibuat. Yaitu campuran A yang
merupakan reaksi antara H2O2 dengan aquadest yang menghasilkan warna bening.
Selanjutnya campuran B terdiri atas aquadest, asam sulfat, larutan kanji dan
kalium iodida. Larutan yang dihasilkan pada campuran B yaitu bening dan
homogen. Kemudian penambahan 2 mL Na2S2O3 pada larutan B tetap menjadikan
larutan bening. Penambahan Na2S2O3 pada larutan B bertujuan agar iodium tidak
mudah menguap, Na2S2O3 berfungsi sebagai zat baku. Sedangkan penambahan
asam sulfat bertujuan agar iodium mudah dioksidasi.
Secara teoritis reaksi kalium permanganat dengan kalium permanganat
dengan kalium iodida, larutan kanji dan asam sulfat dalam 20 mL air,
menghasilkan larutan yang berwarna coklat kemerahan. Setelah dititrasi dengan
natrium tiosulfat tahap
berwarna bening ini terjadi karena pada akhir reaksi terbentuk larutan on
tetrationat yang tidak berwarna.
Reaksi pembentukan ion tetrationat dar
i oksidasi iodine terhadap natrium tiosulfat:
I2 + 2S2O32-
2I-
S4O6-
Ion iodium akan tereduksi menjadi ion yang bebas. Pada saat larutan
ditambahkan dengan larutan tiosulfat, larutan yang semula berwarna coklat
kemerahan menjadi berwarna bening, ini berarti iodida telah bereaksi dengan
tiosulfat untuk menghasilkan ion iodium bebas.
Keberadaan ion iodium bebas ini akan bereaksi dengan larutan kanji
menghsailkan warna biru. Iodin dan kanji akan membentuk suatu kompleks yang
berwarna biru gelap. Pembentukan kompleks yang berwarna biru ini karena
molekul-molekul iodin tertahan di permukaan -amylose, suatu konstituen dari
kanji.
Pada percobaaan yang dilakukan terjadi kegaagalan karena kemungkinan
adanya kesalahan dalam prosedur. Seharusnya pencampuran campuran A pada
campuran B dilakukan dengan cepat, namun pada percobaan ini ada jeda waktu
Created By:
Ummu hani
9
9
yang lumayan lama saaat pencampurannya. Oleh karena itu setelah pencampuran,
Kumpulan
Kumpulan Laporan
Laporan Praktikum
Praktikum Kimia
Kimia Fisika
Fisika
larutan tidak berubah warna menjadi biru. Sehingga percobaan dihentikan dan
kecepatan reaksi dari percobaan ini tidak dapat dihitung.
VI.
KESIMPULAN
1. Pada percobaan ini ion permanganat berperan sebagai oksidator
2. Hidrogen peroksida dalam reaksi bertindak sebagai reduktor.
3. Berdasarkan percobaan diperoleh normalitas H2O2 sebesar 8x 10-4 N,
dan normalitas Na2S2O3 sebesar 0,0125 N.
4. Percobaan tentang kecepatan reaksi terjadi kegagalan karena adanya
kesalahan prosedur.
VII.
DAFTAR PUSTAKA
Day, R.A dan A.LUnderwood. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta:
Erlangga.
Rivai, Harrizul. 1995. Asas Pemeriksaan Kimia. Jakarta: Erlangga.
Tim dosen praktikum kimia fisika. 2007. Petunjuk Praktikum Kimia
Fisika. Banjarmasin: FKIP Unlam. ( tidak dipublikasikan ).
Vogel. 1994. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Bagian
Created By:
Ummu hani
9
9
Kumpulan
Kumpulan Laporan
Laporan Praktikum
Praktikum Kimia
Kimia Fisika
Fisika
LAMPIRAN
PERHITUNGAN
a. ekivalen H2O2
Dik: V KMnO4 = 0,20 mL
N KMnO4 = 0,1 N
V H2O2
= 10 mL
H2O2
x2
x5
5H2O2
Grek H2O2
= 5 x 10 ml x N H2O2
0,04 ml.N
N H2O2 =
50 ml
N H2O2 = 8 x 10-4 N
Created By:
Ummu hani
9
9
N KMnO4 = 0,1 N
Kumpulan
Kumpulan Laporan
Laporan Praktikum
Praktikum Kimia
Kimia Fisika
Fisika
V KMnO4
= 10 mL
Dit: N Na2S2O3...........?
Penyelesaian:
MnO4- + 5e + 8H+ Mn2+ + 4H2O x2
2I-
I2 + 2e
x5
5I2
+ 10e
2I-
S4O62-
x5
+ 10 S2O32-
10I-
+ 5S4O62 2Mn2+ +
5S4O62- + 8H2O
= 2 x 10 ml x 0,1 N
2 ml.N
N S2O32- = 160 ml
N S2O32- = 0,0125 N
Created By:
Ummu hani
9
9
Kumpulan
Kumpulan Laporan
Laporan Praktikum
Praktikum Kimia
Kimia Fisika
Fisika
FLOWCHART
PERCOBAAN V
10 mL H2O2(l)
mengencerkan sampai 100
mL
Larutan H2O2
Created By:
Ummu hani
9
9
larutan
Kumpulan
Kumpulan Laporan
Laporan Praktikum
Praktikum Kimia
Kimia Fisika
Fisika
Larutan
- Menitrasi dengan lautan
tiosulfat
Larutan
2. Kecepatan reaksi
2 mL H22O22 3 %
Created By:
Ummu hani
9
9
Larutan A