Anda di halaman 1dari 7

1.

Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif yaitu pekerjaan yang mempunyai tujuan untuk menyelidiki dan mengetahui
kandungan senyawa-senyawa apa saja yang terdapat dalam sampel uji.

Analisis kualitatif berdasarkan sifat kimia melibatkan beberapa reaksi dimana hukum
kesetimbangan massa sangat berguna untuk menentukan ke arah mana reaksi berjalan. Contoh :
Reaksi redoks, reaksi asam-basa, kompleks, dan reaksi pengendapan. Sedangkan analisis
berdasarkan sifat fisikanya dapat diamati langsung secara organoleptis, seperti bau, warna,
terbentuknya gelembung gas atau pun endapan yang merupakan informasi awal yang berguna
untuk analisis selanjutnya.

a. Reaksi Kering
Beberapa logam mempunyai warna nyala yang spesifik sehingga dapat dilakukan uji warna nyala
sebagai salah satu cara identifikasi kation dengan reaksi kering. perhatikan tabel dibawah ini :

CATATAN : terkadang uji warna nyala juga dapat menjadi satu-satunya indikator pemastian
suatu unsur tanpa memerlukan analisis yang lebih lanjut dalam pengidentifikasiannya. Seperti
unsur Astatin (At) yang hanya berwarna putih pada saat di uji warna nyalanya.
b. Reaksi Basah
Reaksi basah merupakan jenis identifikasi zat secara kualitatif yang sering digunakan pada
umumnya.
Senyawa NO3– hanya membentuk cincin coklat jika direaksikan dengan senyawa Fero sulfatdan
H2SO4. Lain halnya dengan senyawa borat yang jika ditambahkan metanol kemudian dipanaskan
dengan nyala api, maka menghasilkan uap atau asap berwarna hijau.
Uraian diatas merupakan beberapa contoh senyawa yang dalam pengidentifikasiannya tidak
memerlukan tahapan analisis selanjutnya. Karena sifat kimia ataupun fisika dari senyawa
tersebut sangat khas, dimana senyawa yang lain tidak memilikinya.

a). Reaksi Pengendapan


Kenaikan suhu umumnya dapat memperbesar kelarutan endapan kecuali pada beberapa endapan,
seperti kalsium sulfat, berlaku sebaliknya. Perbedaan kelarutan karena suhu ini dapat digunakan
sebagai dasar pemisahan kation. Misalnya, pemisahan kation Ag, Hg(I), dan Pb dapatdilakukan
dengan mengendapkan ketiganya sebagai garam klorida, kemudian memisahkan Pb dari Ag dan
Hg(I) dengan memberikan air panas.Kenaikan suhuakan memperbesar kelarutan Pb sehingga
endapan tersebut larut sedangkan kedua kation lainnya tidak.

b). Reaksi Asam-Basa

Asam secara sederhana didefinisikan sebagai zat yang bila dilarutkan dalam air mengalami
disosiasi dengan pembentukan ion hidrogen.,sedangkan basa mengalami disosiasi dengan
pembentukan ion hidroksil. Asam atau pun basa yang mengalami disosiasi sempurna merupakan
asam atau basa kuat, misalnya HCl, HNO3, NaOH dan KOH. Sebaliknya bila asam atau basa
hanya terdisosiasi sebagian maka disebut asam atau basa lemah, misalnya asam asetat, H2S dan
amonium hidroksida. Dalam analisa kualitatif H2S digunakan untuk mengendapkan sejumlah
kation menjadi garam sulfidanya.

c). Reaksi Redoks

Banyak reaksi oksidasi dan reduksi yang digunakan untuk analisa kualitatif, baik sebagai
pengoksidasi atau pun pereduksi. Contoh penggunaan Reaksi redoks dalam analisis kualitatif:
Kalium permanganat, KMNO4
Zat padat coklat tua yang menghasilkan larutan ungu bila dilarutkandengan air, merupakan
pengoksidasi kuat yang dipengaruhi oleh pH darimediumnya.
a) dalam asam;MnO4- + 8H+ + 5e _ Mn2+ (warna merah muda) + 4H2O
b) dalam larutan netral MnO4– + 4H+ + 3e _ MnO2 (endapan coklat) + 2H2O
c) dalam larutan basa MnO4– + e _ MnO42- ( warna hijau)

d). Reaksi Pembentukan Kompleks


Dalam pelaksanaan analisis kualitatif anorganik banyak digunakan reaksi-reaksi yang melibatkan
pembentukan ion kompleks. Suatu ion atau molekul kompleks terdiri dari satu atom pusat dan
sejumlah ligan yang terikat dengan atom pusat tersebut.

Analisis Anion Kation

Kation adalah ion yang bermuatan positif,ada juga pengertian lain yaitu atom yang bermutan
positif jika kekurangan elektron.
Anion adalah ion yang bermuatan positif, dan bisa juga di artikan atom yang bermuatan negatif
jika kelebihan elektron.
Untuk menganalisis anion kation ada beberapa tahapan yang bisa kita lakukan yaitu:
1. Uji Pendahuluan bertujuan untuk memperkirakan dan memberi arah sehingga memperoleh
gambaran terhadap contoh sample yang ingin di ketahui atau uji. Uji pendahuluan meliputi :
a. Organoleptis (menggunakan panca indra) yang di uji biasanya berupa bentuk,warna,bau dan
rasa.
b. Uji sifat fisik,yaitu berupa kelarutan,keasaman,sublimasi.
c. Mikroskopis, yaitu melihat bentuk kristal senyawa uji yang khas di bawah mikroskop.
d. Reaksi nyala (Flame Test) di lakukan dengan cara menggunakan kawat Pt atau Nicr yang di
bakar di atas api bunsen atau api oksidasi.

Analisis Kation
Penggolongan kation yang paling umum berdasarkan pada kelarutan dari klorida , sulfida, dan
karbonat kation tersebut. Kation digolongkan dalam 5 golongan berdasarkan sifat-sifat kation
tersebut terhadap beberapa pereaksi.
Golongan - golongan kation memiliki ciri khas yaitu :
 Golongan I : membentuk endapan dengan asam klorida encer, ion - ion yang termasuk
dalam golongan ini adalah timbal, raksa, dan perak.
 Golongan II : membentuk endapan dengan hydrogen sulfide dalam suasana asam mineral
encer. Ion-ion yang termasuk dalam golongan ini adalah mercurium (II) , tembaga ,
cadmium, bismuth, stibium , timah .
 Golongan III : membentuk endapan dengan ammonium sulfit dalam suasana netral .
Kation golongan ini antara lain nikel, besi, kromium, allumunium , seng, mangan, dan
kobalt.
 Golongan IV : membentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan adanya
ammonium klorida dalam suasana netral atau sedikit asam .
 Golongan V : disebut juga golongan sisa karena tidak bereaksi dengan pereaksi - pereaksi
golongan sebelumnya. Ion kation yang termasuk dalam golongan ini antara lain
magnesium, natrium, kalium ammonium, lithium, dan hidrogen.
Analisis Anion
Analisis anion tidak jauh berbeda dengan analisis kation, hanya saja pada analisis anion tidak
memiliki metode analisis standar yang sistematis.
Untuk mengetahui adanya anion dapat diperkirakan dengan mengetahui kation apa saja yang
terdapat dalam larutan sample pada percobaan sebelumnya, yaitu percobaan analisis kation.
Pengujian antara reaksi asam sulfat encer dan pekat merupakan salah satu cara untuk mengetahui
anion apa saja yang terdapat dalam larutan sample. Hal tersebut di sebabkan asam sulfat yang
merupakan asam kuat mampu mendesak anion lemah keluar dari senyawanya. Sebagai contoh,
larutan yang mengandung garam karbonat akan keluar dan terurai menjadi air dan gas
karbondioksida dengan bantuan asam sulfat yang mendesak asam karbonat.

Anda mungkin juga menyukai