Anda di halaman 1dari 3

Pembahasan Hasil Parasitologi………..

Pada praktikum yang teah dilakukan pada tanggal 29 januari 2020,kami


mengidentifikasi Entamoeba Hartmani,pada entamoeba hartmani hospes perantara
ini adalah manusia dan termasuk kedalam protozoa yang tidak pathogen.
Morfologi Entamoeba Hartmani yaitu dlihat dari ukurannya yaitu ukuran
Entamoeba Hartmani kecil sehingga sulit untuk ditemukan,Tidak memakan sel
darah,pergerakn lambat memiliki nucleus dan sitoplasma. Berukuran 5-12 mikron,
inti sel berukuran kecil,padat. Amuba ini hidup dalam usus besar dan sekum
sebagai komenasal. Stadium kista yang matang mengandung 4 inti,berbentuk
bulat,

cara penularan Entamoeba Hartmani sama dengan protozoa yang lain


yaitu berhubungan dengan air atau makanan yang terkontaminasi dengan kista
(Garcia, 1996). Daur hidup Entamoeba Hartmani yaitu pada saat terjadi infeksi
bila menelan kista matang dari parasit. Bila tropozoit tertelan, maka ia
dihancurkan dalam lambung tanpa menyebabkan infeksi. Ekskistasi terjadi di usus
bagian kecil bawah dan metakista dengan cepat membelah menjadi 8 amoeba
yang kecil. Amoeba – amoeba ini masuk usus dan : ( 1 ) dapat menginfeksi
jaringan hospes, ( 2 ) hidup di lumen usus besar tanpa invasi, atau ( 3 ) menjadi
kista. Hanya kista bertahan di lingkungan luar dalam jangka waktu yang lama.
Dalam tinja ditemukan kista yang tidak matang ( yang berinti satu atau dua ) atau
kista yang matang ( 4 inti ). Kista yang tidak matang dapat 23 menjadi matang di
lingkungan luar dan infektif. Tropozoit tidak bisa membentuk kista di luar tubuh
dan tidak lagi efektif. (Adyanastri,2012)
Pada praktikum yang kami lakukan hasil yang kami dapatkan tidak sesuai
dengan yang diharapkan yaitu kami seharusnya menemukan Entmoeba Hartmani namun
yang kami temukan yaitu Cacing

Ini merupakan cacing yang kami temukan pada pasien atas nama I Ketut Ridug
berumur 78 tahun dengan menggunakan pewarnaan eosin dan lugol.adapun factor
yang menyebabkan kami tidak dapat menemukan Entamoeba Hartmani pada
pasien yang kami identifikasi dikarenakan feses yang kami gunakan adalah feses
padat. Dan mungkin dikarenakan memang pasien tidak mengalami infeksi yang
disebabkan oleh Entamoeba Hartmani , atau mungkin Seharusnya feses yang kami
gunakan yaitu feses cair dari pasien yang menderita diare.
Adyanastri, F. 2012. Etiologi Dan Gambaran Klinis Diare Akut Di RSUP Dr Kariadi
Semarang. Diponegoro.

Amin, Lukman zulkifli. 2015. Tatalaksana Diare Akut. 230

. Andayasari, L. 2011. Kajian Epidemiologi Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan Yang


Disebabkan Oleh Amuba Di Indonesia.

Caroline, Setiawati S. 2012. "Pemeriksaan Entamoeba histolytica Secara Langsung Pada


Tinja Tersangka Entamoebiasis". KTI. Surakarta. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas
Setia Budi.

Anda mungkin juga menyukai