Anda di halaman 1dari 27

ALKANA ALKENA

(Praktikum Kimia Organik)

Oleh

Adelazora
2117021001

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
Judul Percobaan : titik leleh

Tanggal Percobaan : 30 september 2021

Tempat Percobaan : -

Nama : adelazora

NPM : 2117021001

Juusan : biologi

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Kelompok : III (tiga)

Bandar Lampung, 16 September 2021


Mengetahui
Asisten

Nama: ramah nia falihah


NPM: 1817011097
PERTANYAAN PRA-PRAKTIK

SOAL

1. Gambarkan Struktur Sikloheksana dan Sikloheksena


2. Manakah yang lebih reaktif dari soal no.1?Jelaskan!
3. Apa perbedaan reaksi Substitusi dan Adisi Alkana/Alkena? Jelaskan!

JAWABAN

1. Struktur sikloheksana dan sikloheksena

2. Sikloheksena lebih reaktif dibandingkan dengan sikloheksana. Dikarnakan


sikloheksena memiliki ikatan rangkap dua antara atom karbon dalam
struktur cincin sedangkan sikloheksana hanya memiliki ikatan ikatan
kovalen tunggal dalam atom karbon dalam struktur cincin. Oleh karena itu,
sikloheksena termasuk hidrokarbon tak jenuh dan sikloheksena termasuk
hidrokarbon jenuh. Selain itu sikloheksana relatif lebih stabil sehingga
kurang reaktif sedangkan sikloheksena relatif tidak stabil, sehingga lebih
reaktif dan mengalami reaksi karena adanya ikatan rangkap dalam struktur
cincin.
3. Reaksi subsitusi dan adisi pada alkana/alkena, keduanya menggunakan
unsur halogen. Pada reaksi subsitusi alkana:
Reaksi dari alkana dengan unsur-unsur halogen disebut reaksi halogenasi.
Reaksi ini akan menghasilkan senyawa alkil halida, dimana atom hidrogen
dari alkana akan disubstitusi oleh halogen sehingga reaksi ini bisa disebut
reaksi substitusi. Halogenasi biasanya menggunakan klor dan brom
sehingga disebut juga klorinasi dan brominasi.Reaksi antara alkana dengan
fluorin menimbulkan ledakan (eksplosif) bahkan pada suhu dingin dan
ruang gelap.
CH4 + 2F2 → C + 4HF
Jika campuran alkana dan gas klor disimpan pada suhu rendah dalam
keadaan gelap, reaksi tidak berlangsung. Jika campuran tersebut dalam
kondisi suhu tinggi atau di bawah sinar UV, maka akan terjadi reaksi yang
eksoterm. Reaksi kimia dengan bantuan cahaya disebut reaksi fotokimia.
Dalam reaksi klorinasi, satu atau lebih bahkan semua atom hidrogen
diganti oleh atom halogen. Contoh reaksi halogen dan klorinasi secara
umum digambarkan sebagai berikut:
Reaksi umum : R-H + Cl-Cl → R-Cl + H-Cl
Contoh : CH4 + Cl-Cl → CH3Cl + HCl
Sedangkan, Reaksi adisi pada alkena
Reaksi alkena dengan hidrogen halida (hidrohalogenasi) Hasil reaksi
antara alkena dengan hidrogen halida dipengaruhi oleh struktur alkena,
apakah alkena simetris atau alkena asimetris. Alkena simetris : akan
menghasilkan satu haloalkana.
Alkena dapat mengalami reaksi adisi oleh halogen. Berikut ini adalah
contoh reaksi adisi alkena yaitu etena (etilena).
CH2=CH2 + Br2 → BrCH2-CH2Br
Alkena asimetris akan menghasilkan dua haloalkana. Produk utana reaksi
dapat diramalkan menggunakan aturan Markonikov, yaitu: Jika suatu HX
bereaksi dengan ikatan rangkap asimetris, maka produk utama reaksi
adalah molekul dengan atom H yang ditambahkan ke atom C dalam ikatan
rangkap yang terikat dengan lebih banyak atom H.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hidrokarbon merupakan senyawa yang terbentuk dari atom hidrogen dan
karbon. Berdasarkan jenis ikatan antar atom karbon, maka senyawa hidrokarbon
dapat dibedakan menjadi hidrokarbon jenuh dan hidrokarbon tak jenuh. Pada
senyawa hidrokarbon jenuh, seluruh dunia ikatan antara atom-atom karbon
merupakan ikatan kovalen tunggal. Senyawa dengan jenis ikatan seperti ini
disebut juga senyawa alkana. Senyawa hidrokarbon tak jenuh dapat berupa
senyawa dengan satu ikatan rangkap (senyawa alkena), dua ikatan rangkap
(senyawa alkadiena).

Hidrokarbon merupakan senyawa-senyawa yang hanya mengandung atom C dan


H.38. Hidrokarbon ini perlu kita pelajari karena erat kaitannya dengan kehidupan
sehari-hari juga merupakan ilmu dasar yang akan menunjang beberapa ilmu
lainnya.

Alkana termasuk dalam hidrokarbon jenuh (asiklik). Jenis alkana yang paling
sederhana adalah metana. Alkana tidak larut dalam air dan senyawa ini berbentuk
cairan yang lebih ringan dari air, karena itu alkana terapung di atas air. Hal ini
disebabkan karena alkana yang bersifat non polar. Alkana mempunyai titik didih
yang rendah dibandingkan dengan senyawa organik lainnya dengan berat molekul
yang sama. Hal ini disebabkan karena daya tarik menarik diantara molekul non
polar, lemah, sehingga proses pemisahan molekul satu dengan yang lainnya (sama
dengan proses perubahan dari fase cair ke fase gas) relatif memerlukan sedikit
energi.

Alkana adalah hidrokarbon yang rantai C hanya terdiri dari ikatan kovalen
tunggal saja. Sering disebut sebagai hidrokarbon jenuh, karena jumlah atom
hidrogen dalam tiap-tiap molekulnya maksimal. Memahami tata nama alkana
sangat vital, karena menjadi dasar penamaan senyawa-senyawa karbon lainnya.
Alkena merupakan suatu senyawa hidrokarbon yang memiliki satu atau lebih
ikatan rangkap dua atom karbon. Alkena mempunyai ikatan sigma dan ikatan
diantara dua atom karbon yang berhadapan.

Alkena sering disebut juga olefin dan dikatakan hidrokarbon tidak jenuh karena
tidak mempunyai jumlah maksimum atom yang dapat di tampung oleh tiap atom
karbon. Ikatan rangkap karbon-karbon merupakan gugus fungsional yang banyak
terdapat dalam produk produk alam dan pada umumnya ikatan rangkap ini akan
bergabung dengan gugus fungsional yang lain. Selain itu alkena juga banyak
ditemukan dalam komponen-komponen minyak bumi. Alkena mempunyai sifat
non polar, larut dalam air sebab mempunyai ikatan pi, dan mudah larut dalam
lemak dan minyak. Alkena dapat dibuat melalui berbagai reaksi senyawa-senyawa
seperti reaksi alkil halida, dehalogenasi vicinil dihalida, reaksi wittig (reaksi
denganilid phosponium), dehidrasi alkohol, dan hidrogenasi alkuna.

1.2 Tujuan Percobaan

Adapun tujuan percobaan ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat Mengidentifikasi suatu senyawa merupakan senyawa jenuh atau


tak jenuh berdasarkan reaksi kimia.
2. Dapat Menuliskan reaksi kimia yang tepat dari hasil percobaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Alkana, alkena, dan alkuna merupakan senyawa hidrokarbon alifatik. Alkana


merupakan senyawa hidrokarbon jenuh, sedangkan alkena dan alkuna merupakan
hidrokarbon tak jenuh (Day dan Underwood, 2002). Alkana, alkena, dan alkuna
memiliki fungsi dan kegunaan yang sangat luas. Tentunya sangat dibutuhkan bagi
manusia terutama sebagai bahan bakar minyak (misalnya kerosin, bensin, solar)
dan bahan bakar gas (LPG) sebab alkana merupakan komponen utama gas alam
dan minyak bumi. Selain itu digunakan untuk pelapisan jalan (aspal), pelumas dan
parafin (lilin). Sedangkan alkena dan alkuna biasanya digunakan sebagai bahan
awal atau pereaksi awal dalam sintesis suatu senyawa karena ikatan rangkap yang
dimilikinya (Riswiyantoro, 2009).

Hidrokarbon yang paling sederhana adalah alkana, yaitu hidrokarbon yang hanya
mengandung ikatan kovalen tunggal. Hidrokarbon merupakan senyawa yang
struktur molekulnya terdiri dari hidrogen dan karbon. Molekul yang paling
sederhana dari alkana adalah metana. Metana berupa gas pada suhu dan tekanan
baku, merupakan komponen utama gas alam. Hidrokarbon dapat diklasifikasikan
menurut macam-macam ikatan karbon yang dikandungnya. Hidrokarbon dengan
karbon-karbon yang mempunyai satu ikatan dinamakan hidrokarbon jenuh.
Hidrokarbon dengan dua atau lebih atom karbon yang mempunyai ikatan rangkap
dua atau tiga dinamakan hidrokarbon tidak jenuh (Fessenden, 1997).

Alkana merupakan hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu hidrokarbon dengan rantai


terbuka dan semua ikatan karbon – karbonnya merupakan ikatan tunggal.
Hidrokarbon dengan hanya atom sp3 (yakni dengan hanya ikatan-ikatan tunggal)
disebut alkana (atau sikloalkana jika atom karbon itu membentuk cincin).
Beberapa alkana yang lazim ialah metana, etana, propana dan butana. Alkana-
alkana ini berbentuk gas dan terdapat dalam minyak bumi. Gas-gas ini digunakan
sebagai bahan bakar. Bensin pada hakikatnya adalah campuran alkana. Alkana
dan sikloalkana disebut hidrokarbon jenuh (saturated hydrocarbon), artinya “jenuh
dengan hidrokarbon”. Senyawa ini tak bereaksi dengan hidrogen Reaksi
halogenasi melalui tiga tahap yaitu inisiasi, propagansi, terminasi (Riswiyanto,
2009).

Alkena adalah senyawa hidrokarbon tak jenuh yang mengandung sekurang-


kurangnya satu ikatan rangkap antara atom karbon dengan atom karbon yang lain.
Alkena memiliki rumus umum CnH2n. Sifat fisika alkena praktis identik dengan
alkan induknya. Tititk didih deret homolog alkena naik kira-kira 30oC tiap gugus
CH2. Kenaikan ini sama dengan yang diamati pada deret homolog alkana. Seperti
dengan alkana, percabangan dalam alkena menurunkan sedikit titik didih itu.
eskipun alkena dianggap non-polar, mereka sedikit lebih mudah larut dalam air
daripada alkana padanannya, sebab elektron pi, yang agak terbuka itu, ditarik oleh
hidrogen ( dari air ) yang bermuatan positif parsial (sebagian). Alkena dapat
mengalami reaksi adisi oleh halogen. Berikut ini adalah contoh reaksi adisi alkena
yaitu etena (etilena). (Riawan, 1990).

Sifat-sifat alkana antara lain mrerupakan senyawa nonpolar, sehingga tidak larut
dalam air. Pada suhu kamar, alkana dengan atom C1-C4 berfase gas, C5-C17
berfase cair dan > C18 berfase padat. Bila rantai C semakin panjang viskositas
( kekentalan) semakintinggi,titik didih semakin tinggi. Untuk alkana yang
berisomer , dengan atom C sama banyak, semakin banyak jumlah cabang semakin
rendah titik didihnya (Wijayanti, 2010)
BAB III
METODE PENELITIAN

1.1Alat dan Bahan

Adapun alat-alat digunakan dalam percobaan ini adalah Tabung reaksi,


pipet tetes, labu ukur 10 mL dan batang pengaduk.

Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini Air brom 30 %,


Ligroin Sikloheksana, Asam asetat, Minyak tanah, Pinena (terpenting),
Larutan 1% KMnO4, Larutan H2SO4, N-Bromosuksinimida, Benzene,
Minyak paraffin dan Piridinium hidrobromida perbroma

3.2Diagram Alir
1. Air Brom

3 mL Larutan Brom 30%

Dimasukkan kedalam 3 tabung


reaksi

Larutan Pada Larutan Pada Larutan Pada


Tabung Reaksi I Tabung Reaksi II Tabung Reaksi III

Ditambah 1 mL
Ditambah 1 mL Ditambahkan 1mL Sikloheksana
Ligrin murni Ligroin murni Amati Perubahan
Amati Ditambahkan
Perubahan diluar ruangan Hasil
(terkena sinar
Hasil matahari)
Amati perubahan

Hasil
2. Brom dalam Larutan Nanoqueous

1 mg Ligroin Murni dan 1 mg Ligroin


kotor dan 1 mg Sikloheksana

Dimasukkan masing-masing
kedalam tabung reaksi
Ditambah 5 tetes larutan 3% Brom
karbontetraklorida
Diamati yang terjadi

Hasil

3. Tes Kalium Permanganat Asam

1 mg Ligroin Murni + 1 mg Ligroin kotor


+ 1 mg Sikloheksana

Dimasukkan kedalam tabung reaksi


Ditambah 5 tetes KmnO4
Ditambah 5 tetes Asam Sulfat
kemudian di kocok
Diamati yang terjadi

Hasil

4. Asam Sulfat

1 mL Ligroin murni + 1 mL Sikloheksana

Dimasukkan kedalam tabung


reaksi
Diletakkan dalam wadah berisi es
Ditambah 3 mL Asam Sulfat Pekat
kemudian dikocok
Diamati yang terjadi
Hasil

5. Brominasi dengan Pyreidinium Hybromida Perbromida

1 mL Ligroin murni + 1 mL Sikloheksana

Ditimbang dengan teliti


Dimasukkan kedalam labu ukur 10
mL
Ditambahkan 10 mL CH3COOH
Digoncang campuran dan
pecahkan kristal-kristal dengan
batang pengaduk
Ditambah 1 mmol Sikloheksana
Dihomogenkan
Diamati yang terjadi

Hasil

6. Pembentukan Bromidrin

100 mg N-Bromosuksimida

Dimasukkan ke dalam tabung


reaksi
Ditambahkan 0,5 mL dioksan dan
1 mml sikloheksana
Diamati yang terjadi
Hasil

0,2 mL air

Diletakkan pada wadah berisi es


Ditambahkan 1 mmol H2SO4 pekat
Dipindahkan ke tabung reaksi
pertama menggunakan pipet tetes
Amati yang terjadi

Hasil

7.Ketidakjenuhan
a) Pinena
b) Minyak Parafin
c) Sikloheksana
d) Benzena
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan


Adapun data pengamatan dalam percobaan ini adalah:

1) Air brom

no perlakuan hasil
1 3 mL larutan Brom 30% + 3 mL larutan Brom 30% +
Ligroin Murni Ligroin Murni

2 3 mL larutan Brom 30% + Kuning kecokelatan, larut


Ligroin Murni kemudian
ditempatkan diluar ruangan

3 3 mL larutan Brom 30% + 1 Kuning kecokelatan


mL sikloheksana terdapat 2 lapisan,
tidak larut
2) Brom dalam Larutan Nanoqueous
no perlakuan hasil
1 1 mg Ligroin Murni dan 1 Kuning kecokelatan terdapat 2
mg kigroin kotor dan 1 mg lapisan, tidak larut
Sikloheksana, 5 tetes
larutan 3% Brom
karbontetraklorida.
2 3 mL larutan Brom 30% + Kuning kecokelatan, larut
Ligroin Murni kemudian
ditempatkan diluar
ruangan
3 3 mL larutan Brom 30% + Kuning kecokelatan
1 mL sikloheksana terdapat 2 lapisan,
tidak larut

3) Tes Kalium Permanganat Asam


no Perlakuan Hasil
1 1 mg Ligroin Murni + 1 mg
ligroin kotor + 1 mg
sikloheksana ditambah 5 Ungu, Terdapat 2 lapisan.
tetes KmnO4 dan 5 tetes
H2SO4 kemudian dikocok.
2 1 mg Ligroin Murni + 1 mg
ligroin kotor + 1 mg Pinena
Ungu kecoklatan, terdapat 2
ditambah tetes KMnO4 dan
lapisan.
5 tetes H2SO4 kemudian
dikocok.

4) Asam Sulfat
no Perlakuan Hasil
1 1 mg Ligroin Murni + 1 mg
Sikloheksana ditambahkan. Merah muda, terdapat 2
lapisan, terbentuk cincin
Diletakkan dalam wadah
berisi es lalu + 3 mL Asam dan dingin.
Sulfat Pekat
1 mg Ligroin Murni + 1 mg
Pinena ditambahkan.
Merah muda, larut, dan
Diletakkan dalam wadah
panas.
berisi es lalu + 3 mL Asam
Sulfat Pekat.

4.2 pembahasan
1. Pengertian Alkana dan Alkena
1) Alkana
 Pengertian
Alkana merupakan rantai karbon yang paling sederhana, dengan
rumus umum: CnH2n+2. Alkana merupakan hidrokarbon alifatik
jenuh, yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan
karbon – karbonnya merupakan ikatan tunggal. Hidrokarbon
dengan hanya atom sp3 (yakni dengan hanya ikatan-ikatan tunggal)
disebut alkana (atau sikloalkana jika atom karbon itu membentuk
cincin).
 Rumus Umum
Semua alkana mempunyai rumus umum CnH2n+2
Contoh: CH3 – CH2 – CH3 propana
Dari contoh di atas diketahui bahwa jumlah atom C dan H selalu
mengikuti rumus umumnya meskipun bentuk rantainya berbeda
 Contoh
Beberapa alkana yang lazim ialah metana, etana, propana dan
butana. Alkana-alkana ini berbentuk gas dan terdapat dalam
minyak bumi. Gas-gas ini digunakan sebagai bahan bakar. Bensin
pada hakikatnya adalah campuran alkana. Alkana dan sikloalkana
disebut hidrokarbon jenuh (saturated hydrocarbon), artinya “jenuh
dengan hidrokarbon”. Senyawa ini tak bereaksi dengan hidrogen.
alkana berguna sebagai bahan bakar dan bahan baku dalam industri
petrokimia.
1. Metana; berguna sebagai bahan bakar untuk memasak, dan
bahan baku pembuatanzat kimia seperti H2 dan NH3.
2. Etana; berguna sebagai bahan bakar untuk memasak dan sebagai
refrigerant dalam sistem pendinginan dua tahap untuk suhu rendah.
3. Propana; merupakan komponen utama gas elpiji untuk memasak
dan bahan baku senyawa organik.
4. Butana; berguna sebagai bahan bakar kendaraan dan bahan baku
karet sintesis.
5. Oktana; merupakan komponen utama bahan bakar kendaraan
bermotor, yaitu bensin.
2) Alkena
 Pengertian
Alkena adalah senyawa hidrokarbon tak jenuh yang mengandung
sekurang-kurangnya satu ikatan rangkap antara atom karbon
dengan atom karbon yang lain. Alkena memiliki rumus umum
CnH2n. Sifat fisika alkena praktis identik dengan alkan induknya.
Tititk didih deret homolog alkena naik kira-kira 30oC tiap gugus
CH2. Kenaikan ini sama dengan yang diamati pada deret homolog
alkana. Seperti dengan alkana, percabangan dalam alkena
menurunkan sedikit titik didih itu. Meskipun alkena dianggap non-
polar, mereka sedikit lebih mudah larut dalam air daripada alkana
padanannya, sebab elektron pi, yang agak terbuka itu, ditarik oleh
hidrogen ( dari air ) yang bermuatan positif parsial(sebagian).
Alkena dapat mengalami reaksi adisi oleh halogen.
 Rumus Umum
Rumus umum alkena adalah CnH2n
Contoh:
CH3 – CH2 – CH = CH2 CH3 – CH2 = CH – CH3
butena 2 butena
Jika dibandingkan dengan rumus umum alkana, yaitu CnH2n+2,
alkena mengandung lebih sedikit atom hidrogen (H), oleh karena
itu alkena disebut hidrokarbon alifatik tidak jenuh.
 Contoh

Plastik adalah polimer dari alkena atau turunan-turunan alkena.


Beberapa jenis plastik yang populer dalam kehidupan sehari-
hari, antara lain sebagai berikut:
1. Polietilena adalah plastik tipis transparan (tembus cahaya)
yang sebagai sampul buku atau pembungkus barang yang
ringan seperti kue dan gula.
2. Polipropilena adalah plastik yang agak tebal dan tidak
tembus cahaya, yang biasa digunakan untuk mengemas barang
di toko-toko dan berbentuk jinjingan.
3. PVC adalah plastik keras untuk pipa saluran air atau
peralatan rumah tangga, seperti ember dan kursi plastik.
4. Teflon adalah plastik tahan api yang banyak dipakai sebagai
pengganti logam. Dibandingkan dengan logam, plastik
memiliki beberapa keunggulan, yaitu murah, ringan, tahan
karat, dan tidak menghantar listrik.

2. Hidrokarbon
Hidrokarbon merupakan senyawa yang struktur molekulnya terdiri dari
hidrogen dan karbon. Molekul yang paling sederhana dari alkana
adalah metana. Metana berupa gas pada suhu dan tekanan baku,
merupakan komponen utama gas alam. Hidrokarbon dapat
diklasifikasikan menurut macam-macam ikatan karbon yang
dikandungnya. Hidrokarbon dengan karbon-karbon yang mempunyai
satu ikatan dinamakan hidrokarbon jenuh. Hidrokarbon dengan dua
atau lebih atom karbon yang mempunyai ikatan rangkap dua atau tiga
dinamakan hidrokarbon tidak jenuh .
Penggolongan hidrokarbon didasarkan pada dua hal, yaitu bentuk
rantai karbon dan jenis ikatan. Hidrokarbon digolongkan sebagai
berikut:
a. Hidrokarbon alifatik: Hidrokarbon alifatik merupakan hidrokarbon
rantai terbuka. Bentuk rantai: rantai tunggal, rangkap dua, dan
rangkap tiga.
b. Hidrokarbon siklik: Yaitu rantai karbon tertutup. Dibedakan atas
karbosiklik dan heterosiklik.
1. Karbosiklik adalah senyawa karbon siklik yang rantai
lingkarnya hanya terdiri dari atom C saja. Yang termasuk
karbosiklik adalah senyawa aromatis dan alisiklik. Senyawa
aromatis adalah senyawa karbon siklik yang terdiri atas 6 atom
karbon atau lebih yang memiliki ikatan rangkap 2 terkonjugasi.
Senyawa alisiklik adalah senyawa karbosiklik yang hanya
mempunyai ikatan tunggal.
2. Heterosiklik adalah senyawa karbo siklik yang di dalam rantai
lingkarnya terdapat atom lain selain atom karbon.
c. Berdasarkan Jenis Ikatan Antar-atom Karbon
a. Ikatan jenuh, jika semua ikatan karbonnya merupakan ikatan
b. Ikatan tak jenuh, jika mengandung ikatan rangkap 2 maupun
rangkap 3 pada ikatan karbon – karbon. Dikatakan tak jenuh
karena ikatan rangkap, baik rangkap 2 maupun rangkap 3 ini
masih dapat mengalami pemutusan ikatan. Selain dari itu
hidrokarbon memiliki beberapa turunan yaitu,alkana,alkena,
dan alkuna.

3. Reaksi pada Alkana dan Alkena


A. REAKSI-REAKSI PADA ALKANA
1. Reaksi Oksidasi
Alkana sukar dioksidasi oleh oksidator lemah atau agak kuat seperti
KMNO4, tetapi mudah dioksidasi oleh oksigen dari udara bila dibakar.
Oksidasi yang cepat dengan oksigen yang akan mengeluarkan panas
dan cahaya disebut pembakaran atau combustion
Hasil oksidasi sempurna dari alkana adalah gas karbon dioksida dan
sejumlah air. Sebelum terbentuknya produk akhir oksidasi berupa CO2
dan H2 O, terlebih dahulu terbentuk alkohol, aldehid dan karboksilat.
Alkana terbakar dalam keadaan oksigen berlebihan dan reaksi ini
menghasilkan sejumlah kalor (eksoterm).
CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2 + 212,8 kkal/mol
C4H10 + 2O2 → CO2 + H2O + 688,0 kkal/mol
Reaksi pembakaran ini merupakan dasar penggunaan hidrokarbon
sebagai penghasil kalor (gas alam dan minyak pemanas) dan tenaga
(bensin), jika oksigen tidak mencukupi untuk berlangsungnya reaksi
yang sempurna, maka pembakaran tidak sempurna terjadi. Dalam hal
ini, karbon pada hidrokarbon teroksidasi hanya sampai pada tingkat
karbon monoksida atau bahkan hanya sampai karbon saja.
2CH4 + 3O2 → 2CO + 4H2O
CH4 + O2 → C + 2H2O
Penumpukan karbon monoksida pada knalpot dan karbon pada piston
mesin kendaraan bermotor adalah contoh dampak dari pembakaran
yang tidak sempurna. Reaksi pembakaran tak sempurna kadang-
kadang dilakukan, misalnya dalam pembuatan carbon black, misalnya
jelaga untuk pewarna pada tinta.
2. Reaksi Halogenasi
Reaksi dari alkana dengan unsur-unsur halogen disebut reaksi
halogenasi. Reaksi ini akan menghasilkan senyawa alkil halida, dimana
atom hidrogen dari alkana akan disubstitusi oleh halogen sehingga
reaksi ini bisa disebut reaksi substitusi. Halogenasi biasanya
menggunakan klor dan brom sehingga disebut juga klorinasi dan
brominasi. Reaksi antara alkana dengan fluorin menimbulkan ledakan
(eksplosif) bahkan pada suhu dingin dan ruang gelap.
CH4 + 2F2 → C + 4HF
Jika campuran alkana dan gas klor disimpan pada suhu rendah dalam
keadaan gelap, reaksi tidak berlangsung. Jika campuran tersebut dalam
kondisi suhu tinggi atau di bawah sinar UV, maka akan terjadi reaksi
yang eksoterm. Reaksi kimia dengan bantuan cahaya disebut reaksi
fotokimia.
Dalam reaksi klorinasi, satu atau lebih bahkan semua atom hidrogen
diganti oleh atom halogen. Contoh reaksi halogen dan klorinasi secara
umum digambarkan sebagai berikut:
Reaksi umum : R-H + Cl-Cl → R-Cl + H-Cl
Contoh : CH4 + Cl-Cl → CH3Cl + HCl

3. Reaksi Sulfonasi Alkana


Sulfonasi merupakan reaksi antara suatu senyawa dengan asam sulfat.
Reaksi antara alkana dengan asam sulfat berasap (oleum)
menghasilkan asam alkana sulfonat. dalam reaksi terjadi pergantian
satu atom H oleh gugus –SO3H. Laju reaksi sulfonasi H3 > H2 > H1.
Contoh :

4. Reaksi Nitrasi
Reaksi nitrasi analog dengan sulfonasi, berjalan dengan mudah jika
terdapat karbon tersier, jika alkananya rantai lurus reaksinya sangat
lambat. Contoh:

5. Reaksi Pirolisis (Cracking)


Proses pirolisis atau cracking adalah proses pemecahan alkana dengan
jalan pemanasan pada temperatur tinggi, sekitar 10000 C tanpa
oksigen, akan dihasilkan alkana dengan rantai karbon lebih pendek.
CH4 → 2H2 + C

CH3CH2CH3 → 1. H2 + C3H6
2. CH4 + C2H4

CH3CH2CH2CH3 → 1. H2 + C4H5
2. CH4 + C3H6
3. C2H6 + C2H6

Proses pirolisis dari metana secara industri dipergunakan dalam


pembuatan karbon-black. Proses pirolisa juga dipergunakan untuk
memperbaiki struktur bahan bakar minyak, yaitu, berfungsi untuk
menaikkan bilangan oktannya dan mendapatkan senyawa alkena yang
dipergunakan sebagai pembuatan plastik. Cracking biasanya dilakukan
pada tekanan tinggi dengan penambahan suatu katalis (tanah liat
aluminium silikat).

B.       REAKSI-REAKSI PADA ALKENA


Pusat reaktivitas senyawa alkena terletak pada ikatan rangkapnya.
Selain dapat diadisi (penjenuhan), ikatan rangkap alkena juga dapat
dioksidasi yang diikuti dengan pemutusan. Berikut ini akan dituliskan
beberapa reaksi-reaksi pada alkena.
1.         Reaksi alkena dengan halogen (halogenisasi)
       
Reaksi alkena dengan hidrogen halida (hidrohalogenasi) Hasil reaksi
antara alkena dengan hidrogen halida dipengaruhi oleh struktur alkena,
apakah alkena simetris atau alkena asimetris. Alkena simetris : akan
menghasilkan satu haloalkana.

 
Alkena asimetris akan menghasilkan dua haloalkana. Produk utana
reaksi dapat diramalkan menggunakan aturan Markonikov, yaitu: Jika
suatu HX bereaksi dengan ikatan rangkap asimetris, maka produk
utama reaksi adalah molekul dengan atom H yang ditambahkan ke
atom C dalam ikatan rangkap yang terikat dengan lebih banyak atom
H.

    2.     Reaksi alkena dengan hidrogen (hidrogenasi)


Reaksi ini akan menghasilkan alkana.
Alkena dapat mengalami polimerisasi. Polimerisasi adalah
penggabungan molekul-molekul sejenis menjadi molekul-molekul
raksasa sehingga rantai karbon sangat panjang. Molekul yang
bergabung disebut monomer, sedangkan molekul raksasa yang
terbentuk disebut polimer.

3.    Reaksi pembakaran alkena


Sama halnya dengan alkana, jika alkena dibakar dengan oksigen
berlebih maka pembakaran akan berlangsung dengan sempurna dan
menghasilkan CO2 dan H2O. Contoh:
CH2=CH2 + 3O2 → 2CO2 + 2H2O
4. Sifat Fisika dan Kimia
1) Kalium permanganat
 Sifat Fisik
Kalium permanganat memiliki nama lain yaitu chameleon mineral, CI
77755, kristal condy’s dan cairox. Merupakan kristal yang berwarna
ungu menjadi kristal perunggu dan stabil.
 Sifat Kimia
KMnO4 adalah senyawa yang berasal dari ion permanganate dan ion
kalium yang merupakan larutan elektrolit sehingga dapat
menghantarkan arus listrik. Apabila kontak dengan senyawa yang
mudah menyala akan menyebabkan kebakaran dan dijauhkan dari
senyawa pereduksi, asam kuat, material organik, peroksida, alkohol
dan senyawa kimia logam aktif. Kalium permanganat merupakan
oksidator kuat. Kalium permanganate merupakan oksidan yang baik
sehingga digunakan dibidang medis sebagai desinfektan dan dibidang
industry untuk analisis zat dan pengolahan air.
2) Asam Sulfat
 Sifat Fisik
Asam sulfat adalah asam mineral (zat anorganik) yang sangat kuat. Zat
ini larut di dalam air. Asam Sulfat memiliki rumusan kimia H2SO4,
dan memiliki massa molar sebesar 98,08 g / mol. Asam sulfat
berpenampilan seperti cairan Higroskopis, berminyak, tak bewarna, dan
tak berbau. Asam sulfat murni berupa cairan bening seperti minyak,
dan oleh maka pada zaman dahulu ia dinamakan 'minyak vitriol'. Asam
Sulfat ini kerap pula dipanggil minyak vitriol. Asam Sulfat memiliki
titik lebur sebesar 10 °C (283 K) serta titik didih sebesar 337 °C (610
K). Asam ini bersifat korosif.

Asam sulfat murni yang tidak diencerkan tidak dapat ditemukan secara
alami di bumi oleh karena sifatnya yang higroskopis.
 Sifat kimia
Asam sulfat dapat bereaksi dengan air. Sebagai asam, asam sulfat
bereaksi dengan kebanyakan basa, menghasilkan garam sulfat. Asam
sulfat bereaksi dengan kebanyakan logam via reaksi penggantian
tunggal, menghasilkan gas hidrogen dan logam sulfat. Asam sulfat
pekat dipergunakan dalam kimia organik untuk menggantikan suatu
atom hidrogen oleh gugus asam sulfonat. asam sulfat yang pekat akan
menarik unsur-unsur pembentuk air dari sejumlah senyawaan. Sebagai
contoh, gula akan dikonversi menjadi karbon dan air. reaksi merupakan
reaksi eksotermis yang spektakuler. Asam sulfat sebagai oksidator.
3) Piridinium hibromida perbromida
Piridinium hibromida perbrominde adalah bahan kimia organic
yang terdiri dari kation pyridinium dan anion tribromide. Piridinum
hibromida disebut juga sebagai senyawa kompleks yang
mengandung pydinium bromidegaram piridin dan hydrogen
bromide dengan tambahan btom (Br2). Bahan kimianya berupa
padatan yang kereaktivitasannya mirip dengan bromin. Piridinium
merupakan oksidator kuat yang digunakan sebagai elektorfilik
dalam reaksi elektrofilik dalam halogenasi.

5. Gambar Struktur Pinena, Minyak Parafin, Sikloheksana, Benzena


DAFTAR PUSTAKA

Pinalia, A., 2011, Kristalisasi Ammonium Perkoalat (AP) Dengan Sistem


Pendinginan Terkontrol Untuk Menghasilkan Kristal Berbentuk
Bulat, Majalah Teknologi Dirgantara, Vol. 9 No. 2. Hal 167.

Dani.Y.R,.Percobaan Kristalisasi. PPT:Kristalisasi.23 September 2021. FMIPA


Universitas Lampung.

Dani.Y.R,Kristalisasi. Modul percobaan kristalisasi. 23 September 2021. FMIPA


Universitas Lampung.
Rositawati, Agustina Leokrist., Dkk, (2013). Rekristalisasi Garam Rakyat dari
Daerah Demak untuk Mencapai SNI Garam Industri. Universitas
Diponegoro: Semarang.

Setyopratomo, Puguh. Dkk, (2003). Studi Eksperimental Pemurnian Garam NaCl


Dengan CaraRekristalisasi.Universitas Surabaya: Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai