Oleh
Adelazora
2117021001
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
Judul Percobaan : titik leleh
Tempat Percobaan : -
Nama : adelazora
NPM : 2117021001
Juusan : biologi
SOAL
JAWABAN
Alkana termasuk dalam hidrokarbon jenuh (asiklik). Jenis alkana yang paling
sederhana adalah metana. Alkana tidak larut dalam air dan senyawa ini berbentuk
cairan yang lebih ringan dari air, karena itu alkana terapung di atas air. Hal ini
disebabkan karena alkana yang bersifat non polar. Alkana mempunyai titik didih
yang rendah dibandingkan dengan senyawa organik lainnya dengan berat molekul
yang sama. Hal ini disebabkan karena daya tarik menarik diantara molekul non
polar, lemah, sehingga proses pemisahan molekul satu dengan yang lainnya (sama
dengan proses perubahan dari fase cair ke fase gas) relatif memerlukan sedikit
energi.
Alkana adalah hidrokarbon yang rantai C hanya terdiri dari ikatan kovalen
tunggal saja. Sering disebut sebagai hidrokarbon jenuh, karena jumlah atom
hidrogen dalam tiap-tiap molekulnya maksimal. Memahami tata nama alkana
sangat vital, karena menjadi dasar penamaan senyawa-senyawa karbon lainnya.
Alkena merupakan suatu senyawa hidrokarbon yang memiliki satu atau lebih
ikatan rangkap dua atom karbon. Alkena mempunyai ikatan sigma dan ikatan
diantara dua atom karbon yang berhadapan.
Alkena sering disebut juga olefin dan dikatakan hidrokarbon tidak jenuh karena
tidak mempunyai jumlah maksimum atom yang dapat di tampung oleh tiap atom
karbon. Ikatan rangkap karbon-karbon merupakan gugus fungsional yang banyak
terdapat dalam produk produk alam dan pada umumnya ikatan rangkap ini akan
bergabung dengan gugus fungsional yang lain. Selain itu alkena juga banyak
ditemukan dalam komponen-komponen minyak bumi. Alkena mempunyai sifat
non polar, larut dalam air sebab mempunyai ikatan pi, dan mudah larut dalam
lemak dan minyak. Alkena dapat dibuat melalui berbagai reaksi senyawa-senyawa
seperti reaksi alkil halida, dehalogenasi vicinil dihalida, reaksi wittig (reaksi
denganilid phosponium), dehidrasi alkohol, dan hidrogenasi alkuna.
Hidrokarbon yang paling sederhana adalah alkana, yaitu hidrokarbon yang hanya
mengandung ikatan kovalen tunggal. Hidrokarbon merupakan senyawa yang
struktur molekulnya terdiri dari hidrogen dan karbon. Molekul yang paling
sederhana dari alkana adalah metana. Metana berupa gas pada suhu dan tekanan
baku, merupakan komponen utama gas alam. Hidrokarbon dapat diklasifikasikan
menurut macam-macam ikatan karbon yang dikandungnya. Hidrokarbon dengan
karbon-karbon yang mempunyai satu ikatan dinamakan hidrokarbon jenuh.
Hidrokarbon dengan dua atau lebih atom karbon yang mempunyai ikatan rangkap
dua atau tiga dinamakan hidrokarbon tidak jenuh (Fessenden, 1997).
Sifat-sifat alkana antara lain mrerupakan senyawa nonpolar, sehingga tidak larut
dalam air. Pada suhu kamar, alkana dengan atom C1-C4 berfase gas, C5-C17
berfase cair dan > C18 berfase padat. Bila rantai C semakin panjang viskositas
( kekentalan) semakintinggi,titik didih semakin tinggi. Untuk alkana yang
berisomer , dengan atom C sama banyak, semakin banyak jumlah cabang semakin
rendah titik didihnya (Wijayanti, 2010)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.2Diagram Alir
1. Air Brom
Ditambah 1 mL
Ditambah 1 mL Ditambahkan 1mL Sikloheksana
Ligrin murni Ligroin murni Amati Perubahan
Amati Ditambahkan
Perubahan diluar ruangan Hasil
(terkena sinar
Hasil matahari)
Amati perubahan
Hasil
2. Brom dalam Larutan Nanoqueous
Dimasukkan masing-masing
kedalam tabung reaksi
Ditambah 5 tetes larutan 3% Brom
karbontetraklorida
Diamati yang terjadi
Hasil
Hasil
4. Asam Sulfat
Hasil
6. Pembentukan Bromidrin
100 mg N-Bromosuksimida
0,2 mL air
Hasil
7.Ketidakjenuhan
a) Pinena
b) Minyak Parafin
c) Sikloheksana
d) Benzena
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1) Air brom
no perlakuan hasil
1 3 mL larutan Brom 30% + 3 mL larutan Brom 30% +
Ligroin Murni Ligroin Murni
4) Asam Sulfat
no Perlakuan Hasil
1 1 mg Ligroin Murni + 1 mg
Sikloheksana ditambahkan. Merah muda, terdapat 2
lapisan, terbentuk cincin
Diletakkan dalam wadah
berisi es lalu + 3 mL Asam dan dingin.
Sulfat Pekat
1 mg Ligroin Murni + 1 mg
Pinena ditambahkan.
Merah muda, larut, dan
Diletakkan dalam wadah
panas.
berisi es lalu + 3 mL Asam
Sulfat Pekat.
4.2 pembahasan
1. Pengertian Alkana dan Alkena
1) Alkana
Pengertian
Alkana merupakan rantai karbon yang paling sederhana, dengan
rumus umum: CnH2n+2. Alkana merupakan hidrokarbon alifatik
jenuh, yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan
karbon – karbonnya merupakan ikatan tunggal. Hidrokarbon
dengan hanya atom sp3 (yakni dengan hanya ikatan-ikatan tunggal)
disebut alkana (atau sikloalkana jika atom karbon itu membentuk
cincin).
Rumus Umum
Semua alkana mempunyai rumus umum CnH2n+2
Contoh: CH3 – CH2 – CH3 propana
Dari contoh di atas diketahui bahwa jumlah atom C dan H selalu
mengikuti rumus umumnya meskipun bentuk rantainya berbeda
Contoh
Beberapa alkana yang lazim ialah metana, etana, propana dan
butana. Alkana-alkana ini berbentuk gas dan terdapat dalam
minyak bumi. Gas-gas ini digunakan sebagai bahan bakar. Bensin
pada hakikatnya adalah campuran alkana. Alkana dan sikloalkana
disebut hidrokarbon jenuh (saturated hydrocarbon), artinya “jenuh
dengan hidrokarbon”. Senyawa ini tak bereaksi dengan hidrogen.
alkana berguna sebagai bahan bakar dan bahan baku dalam industri
petrokimia.
1. Metana; berguna sebagai bahan bakar untuk memasak, dan
bahan baku pembuatanzat kimia seperti H2 dan NH3.
2. Etana; berguna sebagai bahan bakar untuk memasak dan sebagai
refrigerant dalam sistem pendinginan dua tahap untuk suhu rendah.
3. Propana; merupakan komponen utama gas elpiji untuk memasak
dan bahan baku senyawa organik.
4. Butana; berguna sebagai bahan bakar kendaraan dan bahan baku
karet sintesis.
5. Oktana; merupakan komponen utama bahan bakar kendaraan
bermotor, yaitu bensin.
2) Alkena
Pengertian
Alkena adalah senyawa hidrokarbon tak jenuh yang mengandung
sekurang-kurangnya satu ikatan rangkap antara atom karbon
dengan atom karbon yang lain. Alkena memiliki rumus umum
CnH2n. Sifat fisika alkena praktis identik dengan alkan induknya.
Tititk didih deret homolog alkena naik kira-kira 30oC tiap gugus
CH2. Kenaikan ini sama dengan yang diamati pada deret homolog
alkana. Seperti dengan alkana, percabangan dalam alkena
menurunkan sedikit titik didih itu. Meskipun alkena dianggap non-
polar, mereka sedikit lebih mudah larut dalam air daripada alkana
padanannya, sebab elektron pi, yang agak terbuka itu, ditarik oleh
hidrogen ( dari air ) yang bermuatan positif parsial(sebagian).
Alkena dapat mengalami reaksi adisi oleh halogen.
Rumus Umum
Rumus umum alkena adalah CnH2n
Contoh:
CH3 – CH2 – CH = CH2 CH3 – CH2 = CH – CH3
butena 2 butena
Jika dibandingkan dengan rumus umum alkana, yaitu CnH2n+2,
alkena mengandung lebih sedikit atom hidrogen (H), oleh karena
itu alkena disebut hidrokarbon alifatik tidak jenuh.
Contoh
2. Hidrokarbon
Hidrokarbon merupakan senyawa yang struktur molekulnya terdiri dari
hidrogen dan karbon. Molekul yang paling sederhana dari alkana
adalah metana. Metana berupa gas pada suhu dan tekanan baku,
merupakan komponen utama gas alam. Hidrokarbon dapat
diklasifikasikan menurut macam-macam ikatan karbon yang
dikandungnya. Hidrokarbon dengan karbon-karbon yang mempunyai
satu ikatan dinamakan hidrokarbon jenuh. Hidrokarbon dengan dua
atau lebih atom karbon yang mempunyai ikatan rangkap dua atau tiga
dinamakan hidrokarbon tidak jenuh .
Penggolongan hidrokarbon didasarkan pada dua hal, yaitu bentuk
rantai karbon dan jenis ikatan. Hidrokarbon digolongkan sebagai
berikut:
a. Hidrokarbon alifatik: Hidrokarbon alifatik merupakan hidrokarbon
rantai terbuka. Bentuk rantai: rantai tunggal, rangkap dua, dan
rangkap tiga.
b. Hidrokarbon siklik: Yaitu rantai karbon tertutup. Dibedakan atas
karbosiklik dan heterosiklik.
1. Karbosiklik adalah senyawa karbon siklik yang rantai
lingkarnya hanya terdiri dari atom C saja. Yang termasuk
karbosiklik adalah senyawa aromatis dan alisiklik. Senyawa
aromatis adalah senyawa karbon siklik yang terdiri atas 6 atom
karbon atau lebih yang memiliki ikatan rangkap 2 terkonjugasi.
Senyawa alisiklik adalah senyawa karbosiklik yang hanya
mempunyai ikatan tunggal.
2. Heterosiklik adalah senyawa karbo siklik yang di dalam rantai
lingkarnya terdapat atom lain selain atom karbon.
c. Berdasarkan Jenis Ikatan Antar-atom Karbon
a. Ikatan jenuh, jika semua ikatan karbonnya merupakan ikatan
b. Ikatan tak jenuh, jika mengandung ikatan rangkap 2 maupun
rangkap 3 pada ikatan karbon – karbon. Dikatakan tak jenuh
karena ikatan rangkap, baik rangkap 2 maupun rangkap 3 ini
masih dapat mengalami pemutusan ikatan. Selain dari itu
hidrokarbon memiliki beberapa turunan yaitu,alkana,alkena,
dan alkuna.
4. Reaksi Nitrasi
Reaksi nitrasi analog dengan sulfonasi, berjalan dengan mudah jika
terdapat karbon tersier, jika alkananya rantai lurus reaksinya sangat
lambat. Contoh:
CH3CH2CH3 → 1. H2 + C3H6
2. CH4 + C2H4
CH3CH2CH2CH3 → 1. H2 + C4H5
2. CH4 + C3H6
3. C2H6 + C2H6
Alkena asimetris akan menghasilkan dua haloalkana. Produk utana
reaksi dapat diramalkan menggunakan aturan Markonikov, yaitu: Jika
suatu HX bereaksi dengan ikatan rangkap asimetris, maka produk
utama reaksi adalah molekul dengan atom H yang ditambahkan ke
atom C dalam ikatan rangkap yang terikat dengan lebih banyak atom
H.
Asam sulfat murni yang tidak diencerkan tidak dapat ditemukan secara
alami di bumi oleh karena sifatnya yang higroskopis.
Sifat kimia
Asam sulfat dapat bereaksi dengan air. Sebagai asam, asam sulfat
bereaksi dengan kebanyakan basa, menghasilkan garam sulfat. Asam
sulfat bereaksi dengan kebanyakan logam via reaksi penggantian
tunggal, menghasilkan gas hidrogen dan logam sulfat. Asam sulfat
pekat dipergunakan dalam kimia organik untuk menggantikan suatu
atom hidrogen oleh gugus asam sulfonat. asam sulfat yang pekat akan
menarik unsur-unsur pembentuk air dari sejumlah senyawaan. Sebagai
contoh, gula akan dikonversi menjadi karbon dan air. reaksi merupakan
reaksi eksotermis yang spektakuler. Asam sulfat sebagai oksidator.
3) Piridinium hibromida perbromida
Piridinium hibromida perbrominde adalah bahan kimia organic
yang terdiri dari kation pyridinium dan anion tribromide. Piridinum
hibromida disebut juga sebagai senyawa kompleks yang
mengandung pydinium bromidegaram piridin dan hydrogen
bromide dengan tambahan btom (Br2). Bahan kimianya berupa
padatan yang kereaktivitasannya mirip dengan bromin. Piridinium
merupakan oksidator kuat yang digunakan sebagai elektorfilik
dalam reaksi elektrofilik dalam halogenasi.