Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat merupakan salah satu bahan makanan yang penting dan tersebar luas dalam
jaringan binatang maupun tumbuh-tumbuhan. Karbohidrat adalah senyawa yang memiliki
rumus umum Cn(H2O)m. Dalam karbohidrat terdapat gugus fungsional yaitu aldehid
(polihidroksialdehid) dan keton (polihidroksiketon). Fungsi karbohidrat yaitu sebagai sumber
energi dan penyusun sel tumbuhan. Karbohidrat terbentuk dari hasil fotosintesis tumbuhan.
H2O + CO2 (C6H12O5)n + O2
B. Klasifikasi Karbohidrat
1. Berdasarkan Gugus Fungsi Utama
Monosakarida
Karbohidrat yang paling sederhana (C6H12O6). Merupakan karbohidrat yang tidak dapat
terhidrolisis lagi menjadi satuan yang lebih kecil.
a. Monosakarida berdasarkan jumlah atom C :
- Jumlah atom C = 3 --> Triosa
- Jumlah atom C = 4 --> Tetrosa
- Jumlah atom C = 5 --> Pentosa
- Jumlah atom C = 6 --> Heksosa
- Model Howarth
c. Contoh Monosakarida :
Monosakarida
Komposisi
Terdapat dalam
Glukosa
C6H12O6
Buah-buahan
Fruktosa
C6H12O6
Buah-buahan, Madu
Galaktosa
C6H12O6
Disakarida
Karbohidrat yang tersusun dari 2 monosakarida (C6H12O6)2. Dan juga merupakan hidrolisis
dari polisakarida. Dua molekul monosakarida dalam disakarida dihubungkan melalui ikatan
C-O-C yang disebut ikatan glikosida. Contoh karbohidrat disakarida, antara lain :
a. Maltosa
Terbentuk dari 2 molekul glukosa.
" D Glukosa + D Glukosa --> Maltosa + H2O"
Senyawa ini biasa terdapat pada makanan pokok (nasi) dan kecambah biji-bijian.
d. Sukrosa
Terbentuk dari molekul glukosa dan fruktosa.
" D Glukosa + D Fruktosa --> Sukrosa + H2O "
Senyawa ini biasa terdapat pada gula tebu, gula bit.
Polisakarida
Karbohidrat yang tersusun dari banyak mono/disakarida (C6H12O5)n dan dapat terhidrolisis
menjadi banyak monosakarida. Semua polisakarida sukar larut dalam air dan tidak dapat
mereduksi larutan fehling.
a. Amilosa / Amilum (Pati)
Yaitu maltosa yang memanjang. Amilum digunakan sebagai simpanan energi tumbuhan.
b. Amilopektin
Ikatan1,4Glikopiranosadancabang1,6Glikopiranosa
c. Selulosa
Digunakan sebagai serat tumbuhan.
Ikatan1,4Glukopiranosa
d. Glikogen
Digunakan sebagai simpanan energi hewan. Dan juga biasa disebut dengan gula otot.
C. Uji Karbohidrat
a. Uji Fehling
Uji ini dilakukan untuk menentukan karbohidrat sebagai gula pereduksi atau bukan. Pada
uji ini, reaksinya ditunjukkan dengan terbentuknya endapan merah bata.
b. Uji Tollens
Pada karbohidrat, reaksinya akan membentuk endapan perak atau biasa disebut dengan
cermin perak.
c. Uji Iodium
Uji ini dilakukan untuk membedakan amilum, glikogen, dan selulosa.
Amilum + I2 --> Biru
Glikogen + I2 --> Merah coklat
Selulosa + I2 --> Negatif
d. Uji Molish
Pereaksi Molish adalah -naftol dalam alcohol 95%. Reaksi ini sangat efektif untuk uji
senyawa-senyawa yang dapat di dehidrasi oleh asam sulfat pekat menjadi senyawa furfural
atau furfural yang tersubtitusi. Seperti hidroksimetilfurfural. Warna merah ungu yang terasa
disebabkan
oleh
kondensasi
furfural
atatu
turunannya
dengan
-naftol.
Selain dari furfural dapat terkondensasi dengan bermacam-macam senyawa fenol atu
amin memberikan turunan yang berwarna. Uji molish adala uji umum untuk karbohidrat
walaupun hasilnya bukan merupakan reaksi yang spesifik untuk karbohidrat. Hasil yang
negated merupakan petunjuk yang jelas tidak adanya karbohidrat dalam sample.
e. Uji Benedict
Uji Benedict berdasarkan pada reduksi dari Cu+2 menjadi Cu+ oleh karbohidrat yang
mempunyai gugus aldehid atau ketom bebas. Pereaksi Benedict mengandung CuSO4,
Na2CO3 dan Na-sitrat. Pada proses reduksi dalam dalam ssuasana basa biasanya di tambah zat
pengompleks, seperti sitrat untuk mencegah terjadinya pengendapan CuCO3 dalam larutan
natrium bikarbonat. Larutan tembaga alkalis dapat di reduksi oleh karbohidrat yang
mempunyai
gugus
aldehid
bebas
atau
monoketo
bebas.
Disakarida seperti maltosa dan laktisa dapat mereduksi larutan Benedict karena
mempunyai gugus keto bebas. Uji Benedict dapat pula dipakai untuk memperkirakan
Uji
Seliwanoff
Uji Seliwanoff merupakan uji spesifik untuk karbohidrat golongan ketosa. Uji ini didasrkan atas terjadinya
perubahan fruktosa oleh asam klorida panas menjadi asam levulenat dan 4-hidroksimetil furfural, yang
selanjutnya terjadi kondensasi 4-hidroksimetil furfural dengan resorsonol (1,3-dihydroksibenzen0 yang
dihidrolisa menjadi glukosa dan fruktosa memberi reaksi positif dengan uji Seliwanoff. Glukosa dan
karbohidrat lain dalam jumlah banyak dapat juga memberi warna yang sama. B