Anda di halaman 1dari 65

MAKRO MOLEKUL

Oleh ; Nelson,Msi
Kimia
FST Unja
Pendahuluan

Senyawa kimia yang dibutuhkan tubuh manusia


dapat dibagi atas:
1. Senyawa makromolekul
terutama: karbohidrat, protein, lipid

2. Senyawa mikromolekul
terutama: mineral, vitamin
Karbohidrat
Adalah suatu polihidroksi aldehid/keton

Nama karbohidrat berasal dari kenyataan bahwa


sebagian besar rumus empirisnya adalah karbon
“hidrat” terhadap hidrogen dan oksigen (CH2O)n
contoh; D-glukosa = C6H12O6atau

(CH2O)6 atau C6(H2O)6


KARBOHIDRAT

KH yg dpt dihidrolisis KH yg tdkdpt dihidrolisis

Disa Oligo Poli Monosakarida


sakarida sakarida sakarida

Makromolekul
Kepentingan Biomedis

 Karbohidrat merupakan “tonggak kehidupan”


kebanyakkan organisme.

 Tanaman hijau mensintesis karbohidrat dari CO2 dan


H2O melalui proses fotosintetik dengan
menggunakan energi solar.

 Hasil fotosintetik tersebut menjadi energi pokok


bagi manusia, hewan, tanaman, dan mikroba yang
tidak mampu melakukan fotosintetik.
Kepentingan Biomedis

Glukosa adalah karbohidrat terpenting, karena;


- karbohidrat yang paling banyak diabsorpsi.
- gula lain dapat diubah menjadi glukosa di

hepar.
- bahan bakar metabolik utama.
- prekursor bagi sintesis karbohidrat lain, misal;

glikogen, ribosa, galaktosa, glikoprotein, dan


proteoglikan.
- Terlibat dalam diabetes, galaktosemia, dll.
Klasifikasi Karbohidrat
 Monosakarida: Gula sederhana, terdiri dari hanya
satu polihidroksi aldehid/keton.
Misalnya; glukosa, galaktosa, fruktosa
 Disakarida: Dua unit monosakarida yang
dihubungkan oleh ikatan kovalen.
Misalnya; maltosa, sukrosa, laktosa
 Oligosakarida: Rantai pendek yang terdiri dari 2 -
10 unit monosakarida.
Misalnya; maltotriosa
 Polisakarida: Rantai panjang yang terdiri dari
lebih 10 molekul monosakarida. Misalnya; pati
Monosakarida

Sifat:
 Tidak berwarna.
 Merupakan kristal padat yang bebas larut
dalam air.
 Tidak larut dalam pelarut nonpolar.
 Kebanyakan mempunyai rasa manis.
D-glukosa L-glukosa
Glukosa Galaktosa
Rantai Lurus Fruktosa
Klasifikasi Lain
Klasifikasi menurut jumlah atom C:
triosa (C3), tetrosa (C4), pentosa (C5), heksosa
(C6), heptosa (C7), oktosa (C8)

Klasifikasi berdasarkan gugus:


 aldosa (aldehid)
 ketosa (keton)
Klasifikasi Gula-Gula Penting

Aldosa Ketosa
Triosa (C3H6O3) Gliserosa Dihidroksiaseton

Tetrosa (C4H8O4) Eritrosa Eritrulosa

Pentosa (C5H10O5) Ribosa Ribulosa

Heksosa (C6H12O6) Glukosa Fruktosa


Disakarida
 Adalah dua monosakarida yang disatukan oleh
sebuah O-glikosidat.
 Terdiri dari;
1. Maltosa = glu-->glu dgn ikatan (1-->4)
2. Laktosa = gal-->glu dgn ikatan (1-->4)
3. Sukrosa = glu-->fruk dgn ikatan (1-->2)

 1. Maltosa berasal dari pencernaan kanji.


2. Laktosa adalah gula susu.
3. Sukrosa adalah gula pasir.
Struktur Cincin
 Monosakarida dalam larutan terutama berada
dalam bentuk cincin.

 Cincin dibentuk oleh reaksi antara gugus


karbonil (aldehid dan keton) dengan gugus
hidroksil dalam molekul yang sama.

 Terdiri dari;- Piranosa (C6)


- Furanosa (C5)
Struktur Cincin
Disakarida
 Adalah dua monosakarida yang disatukan oleh
sebuah O-glikosidat.
 Terdiri dari;
1. Maltosa = glu-->glu dgn ikatan (1-->4)
2. Laktosa = gal-->glu dgn ikatan (1-->4)
3. Sukrosa = glu-->fruk dgn ikatan (1-->2)

 1. Maltosa berasal dari pencernaan kanji.


2. Laktosa adalah gula susu.
3. Sukrosa adalah gula pasir.
Struktur Glikosidat
Oligosakarida
 Terdapat sebagai komponen glikoprotein
(mukoprotein) dan glikolipid, misalnya dalam
imunoglobulin dan protein pembekuan darah.
 Gugus karbohidrat dari glikoprotein dan
glikolipid tersimpan di dalam membran sel
yang terletak di permukaan ekstrasel.
 Senyawa antara produk pencernaan kanji /
pati / amilum.
Polisakarida
Amilum
 Adalah bentuk karbohidrat simpanan pada
tumbuhan, yang mengandung amilosa dan
amilopektin.
 Amilosa ialah glukosa rantai panjang tidak
bercabang yang disatukan oleh (1-->4).
 Amilopektin ialah rantai glukosa dengan ikatan
(1-->4) yang disatukan di titik-titik cabang
melalui (1-->6).
 Amilopektin serupa dengan glikogen, tetapi
memiliki cabang lebih sedikit.
Polisakarida
Glikogen
 Adalah bentuk karbohidrat simpanan pada hewan
yang terdiri dari residu (unit) glukosa rantai
panjang yang disatukan oleh (1-->4), kecuali di
titik-titik cabang memiliki ikatan (1-->6).
 Sebuah molekul glikogen mengandung hanya
satu unit glukosa yang C anomeriknya bebas
(tidak terikat) ke unit glukosa lain, bagian
molekul ini disebut ujung pereduksi.
 Residu glukosa pada ujung pereduksi tsb terikat
pada protein glikogenin.
Struktur Glikogen
Mukopolisakarida
Glikosaminoglikan

 Adalah rantai polisakarida yang panjang dan


tidak bercabang, misalnya; asam hialuronat,
heparin, dan kondroitin sulfat.
 Rantai ini memancar dari sebuah inti protein dan
membentuk struktur yang menyerupai sikat botol
yang disebut proteoglikan.
 Proteoglikan dijumpai di matriks ekstrasel,
cairan sinovium sendi, cairan vitreus mata,
sekresi sel penghasil mukus, dan tulang rawan
Struktur Proteoglikan
Pemeriksaan Glukosa Darah
 Adalah metode kolorimetrik berdasarkan prinsip
oksidasi-reduksi.
 Suatu senyawa akan membentuk warna bila
mengalami reduksi oleh gula pereduksi,
intensitas warna dapat digunakan untuk
menentukan jumlah gula yang mengalami
oksidasi.
 Kelemahan metode ini ialah tidak spesifik untuk
glukosa, karena fruktosa dan galaktosa juga ikut
bereaksi. Tetapi pada puasa, kadar fruk-galak dpt
diabaikan.
Metode Pemeriksaan Enzimatis

 Darah yang diperoleh dari tusukan pada ujung


jari ditaruh pada suatu strip plastik.
 Strip ini mengandung suatu reagen yang terdiri
dari enzim (biasanya Glukosa oksidase) yang
mengubah glukosa dalam darah menjadi bahan
yang bereaksi dengan zat warna.
 Intensitas warna berkaitan langsung dengan
konsentrasi glukosa darah.
Protein
 Protein disintesis dari asam amino yang
disatukan oleh ikatan peptida untuk membentuk
rantai lurus.

 Rantai ini kemudian akan melipat-lipat sehingga


membentuk struktur tiga-dimensi protein.

 Ada 20 jenis asam amino yang digunakan untuk


mensintesis protein dalam ribosom.
Struktur Polipeptida
Asam Amino
 Semua -C pada asam aminomengandung;
- Gugus amino (NH2)
- Gugus karboksil (COOH)
- Rantai sisi yang berbeda-beda (R)

 Kecuali glisin, semua asam amino memiliki -C


yang bersifat asimetrik dan berkonfigurasi L.

 Fungsi asam amino berkaitan dengan sifat kimia


rantai sisinya.
20 Jenis Asam Amino
Asam Amino Essensial
Nama Rantai Sisi
Fenilalanin Aromatik non-polar Phe F
Isoleusin Rantai bercabang Ile I
Leusin Rantai bercabang Leu L
Lisin Positif basa Lys K
Metionin Polar tak bermuatan Met M
Treonin Polar tak bermuatan Thr T
Triptofan Aromatik polar Trp W
Valin Rantai bercabang Val V
Arginin (separuh ess.) Positif basa Arg R
Histidin (separuh ess.) Positif basa His H
Asam Amino Non-Essensial
Nama Rantai Sisi
Alanin Non-polar alifatik Ala A
Asparagin Polar tak bermuatan Asn N
Aspartat Negatif asam Asp D
Glisin Non-polar alifatik Gly G
Glutamat Negatif asam Glu E
Glutamin Polar tak bermuatan Gln Q
Prolin Non-polar siklik Pro P
Serin Polar tak bermuatan Ser S
Sistein Polar tak bermuatan Cys C
Tirosin Aromatik polar Tyr Y
Ikatan Peptida

 Ikatan peptida (ikatan amida) adalah;


Ikatan yang menyatukan asam amino satu dengan
asam amino lainnya untuk membentuk rantai
linear yang disebut polipeptida.

 Ikatan ini terjadi bila gugus -karboksil suatu


asam amino melekat secara kovalen kepada
gugus -amino asam amino berikutnya.
Pembentukan Ikatan Peptida
Struktur Primer
 Adalah urutan linear asam amino yang disatukan
oleh ikatan peptida.
 Tidak terjadi percabangan rantai pada struktur
ini.
 Struktur primer menentukan konformasi tiga-
dimensi suatu protein.
 Jenis rantai sisi pd msg-msg residu asam amino
pd suatu protein menentukan bagaimana rantai
akan mengadakan lipatan- lipatan sehingga
membentuk struktur asli.
STRUKTUR PRIMER

R H O R H O R
H H
C N C C N C C
N C C N C C N C
H H H

H O R H O R H O
Struktur Sekunder
 Struktur yang terjadi akibat adanya ikatan
hidrogen antara atom-atom ikatan peptida.
 Mencakup heliks- dan lembar-.
 Heliks- terbentuk dari ikatan hidrogen antara
msg-msg atom O karbonil pd sebuah ikatan
peptida dgn H yang melekat ke atom N amida pd
suatu ikatan peptida 4 residu asam amino
disepanjang rantai polipeptida.
 Rantai sisi residu asam amino pd heliks-
mengarah ke luar dari sumbu sentral.
O O O O O
C H C H C H C H C
N C N C N C N C N C
H H H H H H H H H H
27ribbon 310helix  helix  helix

Ikatan hidrogen pada struktur helix


Struktur helix

ikatan
hiodrogen
Helix ganda tiga Rambut
 Konformasi 
Ikatan hidrogen terjadi antara dua rantai polipeptida 
konformasi β yg membtk lembaran yang berlipat (pleated
sheeds)  Sutera (fibroin)

Ikatan hidrogen
Struktur Tersier
 Adalah konformasi tiga-dimensi keseluruhan
 Terdiridarisatusubunit.
 Interaksi antara rantai sisi residu asam amino
dalam protein; - interaksi elektrostatik
- ikatan hidrogen
- interaksi hidrofobik
- ikatan disulfida
 Ranah (domain) tertentu yang terdiri dari
campuran struktur  dan  serta urutan lengkung
yang lebih acak dari struktur sekunder.
 Berbentuk protein globuler dan fibrosa.
 Struktur tersier
 Terjadinya pelipatan (folding) rantai α-helix atau
konformasi-βmembentuk protein globular yg struktur 3
dimensinya lebih rumit daripada protein serabut
Struktur Kuarterner
 Struktur yang terdiri dari berbagai subunit.
 Subunit disatukan oleh;
- interaksi elektrostatik
- interaksi hidrofobik
- ikatan hidrogen
 Contoh;
Hemoglobin yang mengandung 4 subunitglobin
(1, 2, 1, 2) yang msg-msg mengandung hem
dan mengikat oksigen.
 Struktur kuartener
 Terbentuk karena interaksi antara 2 molekul globular
atau lebih
misal : interaksi antar globin dalam hemoglobin
Struktur Hemoglobin
Denaturasi Protein
 Terjadi bila suatu protein yang berada dalam
bentuk aslinya;
- dipanaskan, berada dalam pH ekstrim, atau
diberi bahan kimia misalnya urea.
 Denaturasi menyebabkan struktur tersier hilang.
 Bila protein tersebut dikembalikan ke kondisi
faali, maka akan melipat kembali secara spontan
ke konformasi aslinya (reversible), serta kembali
berfungsi (renaturasi).
Bila dipanaskan berlebihan, maka akan merusak
Struktur primer,disebut koagulasi (irreversible).
Lipid
 Lipid adalah kelompok heterogen yang men-
cakup; lemak, minyak, steroid, malam (wax), dan
senyawa yang berhubungan karena sifat fisiknya
dibandingkan sifat kimianya.

 Sifat:
1. Relatif tidak dapat larut dalam air.
2. Larut dalam pelarut nonpolar, seperti;
eter, kloroform, benzen,alkohol.
Kepentingan Biomedis
 Lemak adalah sumber energi yang efisien.
 Lemak disimpan dalam jaringan adiposa, dimana
berfungsi sebagai insulator panas di dalam
jaringan subkutan.
 Lipid nonpolar sebagai insulator listrik yang
penting dalam perambatan gelombang
depolarisasi secara cepat pada serabut saraf
bermielin.
 Membentuk lipoprotein yang penting sebagai alat
transpor lipid dalam darah.
Klasifikasi Lipid
1. Lipid sederhana:
Ester asam lemak dengan berbagai alkohol
- Lemak; ester asam lemak dgn gliserol.
minyak ialah lemak cair.
- Malam; ester asam lemak dengan alkohol
monohidrat BM tinggi.
Klasifikasi Lipid
2. Lipid komplek:
Ester asam lemak yang mengandung alkohol
beserta gugus lain.
- Fosfolipid; Selain asam lemak dan alkohol,
juga mengandung residu asam fosfat.
Sering mempunyai basa mengandung N &
substituen lain.
Contoh; gliserofosfolipid
sfingofosfolipid
Klasifikasi Lipid
- Glikolipid (Glikosfingolipid);
Lipid yang mengandung asam lemak,
sfingosin, dan karbohidrat.
- Lipid komplek;
Seperti sulfolipid, aminolipid, lipoprotein.

3. Prekursor dan derivat lipid:


Berupa asam lemak, gliserol, steroid, aldehid
lemak, badan keton, hidrokarbon, vitamin larut
lemak, serta hormon.
 Lipid netral ialah; asilgliserol (gliserida),
kolesterol, dan ester kolesteril.
 Asam lemak ialah; rantai alifatik lurus dgn sebuah
gugus metil di salah satu ujungnya (C) dan
sebuah gugus COO- di ujung lain.
 Asam lemak bebas ialah; asam lemak yang tidak
teresterifikasi. Biasanya berupa alat transpor
dalam plasma darah.
 Sebagian besar asam lemak dalam tubuh memiliki
jumlah atom C genap, biasanya antara 16 sampai
20.
Asam Lemak
Rantai asam lemak terdiri diri:
1. Asam lemak jenuh (Saturated);
Tidak mengandung ikatan rangkap.

2. Asam lemak tak jenuh (Unsaturated);


Mengandung ikatan rangkap.
Terbagi atas;
- Monounsaturated (satu ikatan rangkap)
- Polyunsaturated (dua/lebih ikatan rangkap)
Asam Lemak Jenuh
NAMA UMUM ATOM C
Asetat 2
Propionat 3
Butirat 4
Valerat 5
Kaproat 6
Laurat 12
Miristat 14
Palmitat 16
Stearat 18
Asam Lemak Tak Jenuh
FAMILI NAMA UMUM
16:1;9  As.palmitoleat
18:1;9 9 As. oleat
18:2;9,12 6 As. linoleat*
18:3;9,12,15 3 As. linolenat*
20:4;5,8,11,14  As. arakidonat

*Asam lemak essensial


(tidak bisa disintesis oleh tubuh manusia)
Triasilgliserol(trigliserida)
 Terbentuk bila 3 asam lemak bereaksi dengan 3
gugus OH pada gliserol membentuk ester.
 Selain itu, 1 atau 2 asam lemak juga dapat
bereaksi dengan 1 atau 2 gugus OH pada gliserol
membentuk monoasilgliserol dan diasilgliserol.
 Triasilgliserol jarang mengandung asam lemak
yang sama pada 3 posisi tsb.
 Merupakan bentuk simpanan utama asam lemak
dalam tubuh.
Struktur Asilgliserol
Fosfoasilgliserol/Fosfolipid
 Terbentuk bila asam lemak teresterifikasi ke
posisi 1 dan 2 gliserol, ditambah gugus fosforil
pada posisi 3.
 Bila hanya 1 gugus fosfat yang terikat ke posisi 3,
disebut asam fosfatidat.
 Asam fosfatidat adalah zat antara dalam sintesis
triasilgliserol dan fosfoasilgliserol.
 Fosfolipid adalah konstituen lipid utama pada
membran sel.
Glikolipid/Glikosfingolipid
 Penting dalam jaringan saraf.
 Membentuk karbohidrat permukaan sel.
 Mengandung seramida dan satu/lebih gula.
 Galaktosilseramida adalah glikosfingolipid utama
pada otak dan jaringan saraf lain.
Bentuk ini dapat diubah menjadi
sulfogalaktosilseramida (sulfatida) yang terdapat
dalam mielin.
Steroid
 Ialah senyawa yang mengandung inti steroid.
 Inti steroid mirip dgn fenantren (cincin A, B, dan
C) yang ditempeli oleh cincin siklopentana
(cincin D).
 Sumber semua steroid lain dalam tubuh manusia
adalah kolesterol.
 Kolesterol tidak disintesis oleh tumbuhan.
 Kolesterol dapat bereaksi dengan asam lemak
membentuk ester kolesterol.
 Ester kolesterol adalah bentuk penyimpanan
kolesterol dalam sel dan lipoprotein.
Lipid Amfipatik
 Amfipatik ialah sifat suatu molekul yang
memiliki bagian hidrofobik (tak larut air) dan
hidrofilik (larut air).
 Molekul ini mengorientasikan dirinya pada
antarpermukaan minyak-air.
 Bagian hidrofobik berinteraksi dengan lemak,
sedangkan bagian hidrofilik berinteraksi dengan
air.
 Contohnya; Pembentukan membran lipid, misel,
emulsi, liposom pada fosfolipid.
Struktur Lipid Amfipatik

Lipid bilayer Misel


Kepustakaan
 Marks, DB., Marks, AD., Smith CM. 1996. Basic medical
biochemistry: a clinical approach. Dalam: B.U. Pendit,
penerjemah. Biokimia Kedokteran dasar: Sebuah Pendekatan
Klinis. Eds. J. Suyono., V. Sadikin., L.I. Mandera. Jakarta: EGC,
2000.
 Rodwell,V W., Kennelly PJ. 2003. Amino acids & peptides.
Dalam Harper’s Illustrated Biochemistry. 26th ed. Eds. R.K.
Murray, D.K. Granner, P.A. Mayes, V.W. Rodwell. McGraw-Hill
Companies, New York.
Kepustakaan
 Mayes, PA., Bender, DA., Botham, KM. 2003. Carbohydrates of
physiologic significance and Lipid of physiologic significance .
Dalam Harper’s Illustrated Biochemistry. 26th ed. Eds. R.K.
Murray, D.K. Granner, P.A. Mayes, V.W. Rodwell. McGraw-Hill
Companies, New York.
 Schumm, DE. 1992. Essentials of biochemistry. Dalam: Moch.
Sadikin, penerjemah. Intisari Biokimia. Jakarta: Bina Aksara,
1993

Anda mungkin juga menyukai