Anda di halaman 1dari 83

Minggu, 08 November 2009

KEMOSINTESIS
Pada Tumbuhan hijau untuk membuat energi yang membutuhkan bahan organik, bahan organik itu
dapat dibentuk dengan melakukan asimilasi C atau fotosintesis dengan mengubah bahan anorganik
menjadi bahan organik menggunakan bantuan cahaya sebagai sumber energi perubahnya. begitu
pula pada bakteri yang berklorofil seperti ( bakterio purpurin maupun bakterio khlorofil).
Dalam pembuatan energi dari bahan anorganik menjadi bahan organik itu ternyata tidak selalu
menggunakan energi matahari . ada kelompok organisme yang mampu membuat bahan organik
dari anorganik itu tanpa menggunakan cahaya tetapi menggunakan energi dari hasil reaksi kimia .
lebih mudahnya melakukan anabolisme tanpa energi matahari yaitu dengan menggunakan energi
yang berasal dan hasil dari reaksi-reaksi kimia, energi hasil reaksi kimia itu digunakan untuk
membentuk bahan anorganik menjadi bahan organik , peristiwa biologi tersebut dikenal
denganKemosintesis.

1. Contoh khemosintesis misalnya dalam pembentukan sulfat oleh bakteri sulfur


2. pembentukan nitrat oleh bakteri nitrat, bakteri nitrit, bakteri NC.NS dan NB.
 Bakteri-bakteri tersebut memperoleh energi dari hasil oksidasi senyawa-senyawa tertentu.
 Bakteri besi memperoleh energi kimia dengan cara oksidasi Fe2+ (ferro) menjadi Fe3+
(ferri).
Pembentukan bahan organik nitrat dari bahan anorganik NH3

 Bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus memperoleh energi dengan cara mengoksidasi


NH3, tepatnya Amonium Karbonat menjadi asam nitrit dengan reaksi:

Organisme yang melakukannya disebut kemoautotrof. Bakteri kemoautotrof ini akan mengoksidasi
senyawa-senyawa tertentu dan energi yang DIHASILKAN tersebut akan digunakan untuk asimilasi
karbon. ( ingat Reaksi gelap energi dapat dari Reaksi terang)

 Contoh, bakteri nitrit : Nitrosomonas, Nitrosococcus , NitrosoBacter spt reaksi diatas


 contoh lainnya : Bakteri belerang : Thiobacillus, Bagiatoa

 2S + 2H2 O + 3O2 2H2 SO4 + 284, 4 kal.

Berikut picture. organisme yang melakukan khemosintesis dengan prosesnya




 Sebagaimana telah Anda ketahui, bahwa sumber energi pada proses reaksi penyusunan
(sintesis) molekul gula (karbohidrat) dari molekul CO2 dan H2O yang berlangsung di dalam sel
makhluk hidup, adalah cahaya (foton) matahari, tetapi tidak semua makhluk hidup menggunakan
cahaya sebagaisumber energinya.
 Contohnya pada beberapa mikroorganisme seperti bakteribelerang, bakteri nitrit, bakteri
nitrat, dan bakteri besi memperoleh energi dengan cara mengoksidasi senyawa kimia.
 Jadi, jika pada proses penyusunanbahan organik yang menggunakan sumber energi dengan
cara pengoksidasian (pemecahan) senyawa kimia disebut kemosintesis.
 Beberapa bakteri kemosintesis ini mempunyai kemampuan seperti organism berklorofil, yaitu
mampu membuat karbohidrat dari bahan mentah anorganik, tetapi mereka tidak menggunakan
energi cahaya untuk melakukan hal itu.
 Pengubahan karbon dioksida menjadi karbohidrat dapat pula terjadi dalam sel-sel hewan
seperti pada sel-sel tumbuhan. Reaksi "gelap" yang menentukan juga diketahui berlangsung dalam
sel-sel bakteri kemoautotrop.
 Mereka memperoleh energi dan elektron-elektron dengan melaksanakan oksidasi beberapa
substansi tereduksi yang ada di alam sekitarnya.
 Energi bebas tersedia oleh oksidasi ini kemudian digunakan untuk pembuatan karbohidrat.
 Bakteri belerang yang kemoautotrop mengoksidasi H2S di tempat tinggalnya (mata air
belerang) sehingga menghasilkan energi.
 Reaksinya sebagai berikut.
 2H2S + O2 →2S + 2H2O G = 100 kkal
 G = perubahan energy
 Kemudian energi ini dapat mereka pakai untuk mereduksi karbondioksida menjadi
karbohidrat dengan cara yang sama seperti yang dilakukan bakteri belerang fotosintetik.
 2H2S + CO2 →(CH2O) + H2O + 2S
 Kelompok bakteri kemoautotrop lainnya ialah bakteri besi. (mereka bertanggung jawab atas
sisik kecoklat-coklatan yang terbentuk di dalam tangki air atau toilet kakus).
 Mereka menyelesaikan oksidasi senyawa besi yang teroksidasi sebagian dan
mampu merangkaikan energi yang dihasilkan oksidasi ini untuk mensintesis karbohidrat.
 Bakteri nitrifikasi juga kemoautotrof, mereka melakukan oksidasi NH3 yang dihasilkan dari
protein oleh bakteri heterotrof dari hasil perombakan menjadi nitrat.
 Oksidasi ini menghasilkan energi untuk mendorong reaksi sintesis bakteri tersebut.
 Nitrat yang dihasilkan menyediakan keperluan nitrogen bagi tumbuhan.
Diposkan oleh BIOLOGI ITU MUDAH di 04:42
Label: KEMOSINTESIS

Kamis, 25 Februari 2010

REAKSI TERANG - GELAP FOTOSINTESIS

Seorang fisiologis berkebangsaan


Inggris, F. F. Blackman, mengadakan percobaan dengan melakukan penyinaran secara terus-
menerus pada tumbuhan Elodea. Ternyata, ada saat dimana laju fotosintesis tidak meningkat
sejalan dengan meningkatnya penyinaran. Akhirnya, Blackman menarik kesimpulan bahwa paling
tidak ada dua proses berlainan yang terlibat:
ada reaksi yang memerlukan cahaya dan tidak memerlukan cahaya.
Yang terakhir dinamai reaksi gelap, walau dapat berlangsung terus saat keadaan terang.

Teori ini diperkuat dengan mengulangi percobaan pada temperatur yang agak lebih tinggi. Seperti
diketahui, kebanyakan reaksi kimia berjalan lebih cepat pada suhu lebih tinggi (sampai suhu
tertentu). Pada suhu 35°C, laju fotosintesis tidak menurun sampai ada intensitas cahaya yang lebih
tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa reaksi gelap kini berjalan lebih cepat. Faktor bahwa pada
intensitas cahaya yang rendah laju fotosintesis itu tidak lebih besar pada 35°C dibandingkan pada
20°C juga menunjang gagasan bahwa yang menjadi pembatas pada proses ini adalah reaksi terang.
Reaksi terang ini tidak tergantung pada suhu, tetapi hanya tergantung pada intensitas penyinaran.
Laju fotosintesis yang meningkat dengan naiknya suhu tidak terjadi jika suplai CO 2 terbatas. Jadi,
konsentrasi CO2 harus ditambahkan sebagai faktor ketiga yang mengatur laju fotosintesis itu
berlangsung.

Jadi, secara umum fotosintesis terbagi menjadi dua tahap reaksi:


1.Reaksi Terang, yang membutuhkan cahaya
2.Reaksi Gelap, yang tidak membutuhkan cahaya

REAKSI TERANG

 Tahap pertama dari system fotosintesis adalah reaksi terang


 Reaksi ini memerlukan molekul air
 Reaksi ini sangat bergantung kepada ketersediaan sinar matahari.
 Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen sebagai antena.
 Sinar matahari yang berupa foton yang terbaik adalah sinar merah dan ungu
 Pigmen klorofil menyerap lebih banyak cahaya terlihat pada warna ungu (400-450
nanometer) dan merah (650-700 nanometer) dibandingkan hijau (500-600
nanometer).
 Cahaya hijau ini akan dipantulkan dan ditangkap oleh mata kita sehingga menimbulkan
sensasi bahwa daun berwarna hijau.
 Fotosintesis akan menghasilkan lebih banyak energi pada gelombang cahaya dengan
panjang tertentu. Hal ini karena panjang gelombang yang pendek menyimpan lebih banyak energi.

 Di dalam daun, cahaya akan diserap oleh molekul klorofil untuk dikumpulkan pada pusat-
pusat reaksi
 Reaksi ini melibatkan beberapa kompleks protein dari membran tilakoid berupa pigmen yang
terdiri dari sistem cahaya yang disebut fotosistem
 Dua jenis pigmen yang berfungsi aktif sebagai pusat reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem
II dan fotosistem I.
 fotosistem I dan II sebagai sistem pembawa elektron
 Fotosistem terdapat perangkat komplek protein pembentuk ATP berupa enzim ATP sintase.
 Fotosistem II terdiri dari molekul klorofil yang menyerap cahaya dengan panjang
gelombang 680 nanometer,
 sedangkan fotosistem I 700 nanometer.
 Kedua fotosistemini akan bekerja secara simultan dalam fotosintesis, seperti dua baterai
dalam senter yang bekerja saling memperkuat.
 Fotosintesis dimulai ketika cahaya mengionisasi molekul klorofil pada fotosistem II(P.680)
 Fotosistem II melepaskan elektron yang akan ditransfer sepanjang rantai transpor
elektron.
 Energi dari elektron ini digunakan untuk fotofosforilasi yang menghasilkan ATP , satuan
pertukaran energi dalam sel.
 Reaksi ini menyebabkan fotosistem II mengalami defisit atau kekurangan elektron yang
harus segera diganti.
 Pada tumbuhan dan alga, kekurangan elektron ini dipenuhi oleh elektron dari hasil ionisasi
air yang terjadi bersamaan dengan ionisasi klorofil.
 Hasil ionisasi air ini adalah elektron dan oksigen.
 Oksigen dari proses fotosintesis hanya dihasilkan dari air, bukan dari karbon dioksida
 Pada saat yang sama dengan ionisasi fotosistem II, cahaya juga mengionisasi fotosistem I,
melepaskan elektron yang ditransfer sepanjang rantai transpor elektron yang akhirnya mereduksi
NADP menjadi NADPH
 Jadi P 700 ( Photosistem I ) menhasilkan NADPH2 , sedang Phoyosistem II (P 680)
menghasilkan Oksigen dan ATP
 Reaksi terang mengubah energi cahaya menjadi energi kimia, juga menghasilkan oksigen
dan mengubah ADP dan NADP+ menjadi energi pembawa ATP dan NADPH2.
 ATP dan NADPH2 inilah yang nanti akan digunakan sebagaienergi dalam reaksi gelap
 Reaksi terang terjadi di tilakoid, yaitu struktur cakram yang terbentuk dari pelipatan
membran dalam kloroplas.
 Membran tilakoid menangkap energi cahaya dan mengubahnya menjadi energi kimia. Jika
ada bertumpuk-tumpuk tilakoid, maka disebut grana
Fotofosforilasi Siklik

Reaksi fotofosforilasi siklik adalah reaksi yang hanya melibatkan satu fotosistem, yaitu fotosistem I.
Dalam fotofosforilasi siklik, pergerakan elektron dimulai dari fotosistem I dan berakhir di fotosistem I.
 Pertama, energi cahaya, yang dihasilkan oleh matahari, membuat elektron-elektron di P700
menjadi aktif karena rangsangan dari luar
 elektron yang terbentuk itu kemudian keluar menuju akseptor elektron primer kemudian
menuju rantai transpor elektron.
 Karena P700 mentransfer elektronnya ke akseptor elektron, P700 mengalami defisiensi
elektron dan tidak dapat melaksanakan fungsinya.
 Selama perpindahan elektron dari akseptor satu ke akseptor lain, selalu terjadi transformasi
hidrogen bersama-sama elektron pada fotosistem P 700 itu
 Rantai transpor ini menghasilkan gaya penggerak proton, yang memompa ion H + melewati
membran, yang kemudian menghasilkan gradien konsentrasi yang dapat digunakan untuk
menggerakkan sintase ATP selama kemiosmosis, yang kemudian menghasilkan ATP.
 Dari rantai transpor, elektron kembali ke fotosistem I. Dengan kembalinya elektron ke
fotosistem I, maka fotosistem I dapat kembali melaksanakan fungsinya lagi
 Fotofosforilasi siklik terjadi pada beberapa bakteri, dan juga terjadi pada semua organisme
fotoautotrof.

Fotofosforilasi Nonsiklik

Reaksi fotofosforilasi nonsiklik adalah reaksi dua tahap yang melibatkan dua fotosistem klorofil yang
berbeda, yaitu fotosistem I dan II. Dalam fotofosforilasi nonsiklik, pergerakan elektron dimulai di
fotosistem II, tetapi elektron tidak kembali lagi ke fotosistem II.

 Mula-mula, molekul air diurai menjadi 2H+ + 1/2O2 + 2e-.


 Dua elektron dari molekul air tersimpan di fotosistem II,
 Sedang ion H+ akan digunakan pada reaksi yang lain
 dan O2 akan dilepaskan ke udara bebas.
 Karena tersinari oleh cahaya matahari, dua elektron yang ada di P680 menjadi tereksitasi
dan keluar menuju akseptor elektron primer.
 Setelah terjadi transfer elektron, P680 menjadi defisiensi elektron, tetapi dapat cepat
dipulihkan berkat elektron dari hasil penguraian air tadi.
 Setelah itu mereka bergerak lagi ke rantai transpor elektron, yang membawa mereka
melewati pheophytin, plastoquinon, komplek sitokrom b6f, plastosianin, dan akhirnya sampai di
fotosistem I, tepatnya di P700.
 Perjalanan elektron diatas disebut juga dengan "skema Z".
 Sepanjang perjalanan di rantai transpor, dua elektron tersebut mengeluarkan energi untuk
reaksi sintesis kemiosmotik ATP, yang kemudian menghasilkan ATP.
 Sesampainya di fotosistem I, dua elektron tersebut mendapat pasokan tenaga yang cukup
besar dari cahaya matahari.
 Kemudian elektron itu bergerak ke molekul akseptor, feredoksin, dan akhirnya sampai di
ujung rantai transpor, dimana dua elektron tersebut telah ditunggu oleh NADP + dan H+, yang berasal
dari penguraian air.
 Dengan bantuan suatu enzim bernama Feredoksin-NADP reduktase, disingkat FNR, NADP +,
+
H , dan elektron tersebut menjalani suatu reaksi:
 NADP+ + H+ + 2e- —> NADPH
 NADPH, sebagai hasil reaksi diatas, akan digunakan dalam reaksi Calvin-Benson, atau
reaksi gelap.

Fotofosforilasi siklik dan fotofosforilasi nonsiklik memiliki perbedaan yang mendasar, yaitu sebagai
berikut

Reaksi Gelap
 Reaksi gelap merupakan reaksi lanjutan dari reaksi terang dalam fotosintesis.
 Reaksi ini tidak membutuhkan cahaya. Reaksi gelap terjadi pada bagian kloroplas yang
disebut stroma.
 Bahan reaksi gelap adalah ATP dan NADPH, yang dihasilkan dari reaksi terang, dan CO 2,
yang berasal dari udara bebas.
 Dari reaksi gelap ini, dihasilkan glukosa (C6H12O6), yang sangat diperlukan bagi reaksi
katabolisme.
 Reaksi ini ditemukan oleh Melvin Calvin dan Andrew Benson, karena itu reaksi gelap
disebut juga reaksi Calvin-Benson.
 Salah satu substansi penting dalam proses ini ialah senyawa gula beratom karbon lima yang
terfosforilasi yaitu ribulosa fosfat.
 Jika diberikan gugus fosfat kedua dari ATP maka dihasilkan ribulosa difosfat (RDP).
Ribulosa difosfat ini yang nantinya akan mengikat CO2dalam reaksi gelap.
 Secara umum, reaksi gelap dapat dibagi menjadi tiga tahapan (fase), yaitu fiksasi, reduksi,
dan regenerasi.
 Pada fase fiksasi, 6 molekul ribulosa difosfat mengikat 6 molekul CO 2 dari udara dan
membentuk 6 molekul beratom C6 yang tidak stabil
 6 molekul beratom C6 yang tidak stabil itu kemudian pecah menjadi 12 molekul beratom C3
yang dikenal dengan 3-asam fosfogliserat (APG/PGA).
 Selanjutnya, 3-asam fosfogliserat ini mendapat tambahan 12 gugus fosfat, dan
membentuk 1,3-bifosfogliserat (PGA 1.3 biphosphat).
 Kemudian, 1,3-bifosfogliserat masuk ke dalam fase reduksi, dimana senyawa ini direduksi
oleh H+ dari NADPH, yang kemudian berubah menjadi NADP+, dan terbentuklah 12
molekul fosfogliseraldehid (PGAL)yang beratom 3C.
 Selanjutnya terjadi sintesa , 2 molekul fosfogliseraldehid melepaskan diri dan menyatukan
diri menjadi 1 molekul glukosa yang beratom 6C(C6H12O6).
 10 molekul fosfogliseraldehid yang tersisa kemudian masuk ke dalam fase regenerasi, yaitu
pembentukan kembali ribulosa difosfat.(RDP/RuBP)
 Pada fase ini, 10 molekul fosfogliseraldehid berubah menjadi 6 molekulribulosa fosfat. Jika
mendapat tambahan gugus fosfat, maka ribulosa fosfat akan berubah menjadi ribulosa difosfat
(RDP),
 RDP/RuBP kemudian kembali akan mengikat CO2 lagi , begitu setrusnya.
 OK Gampang to

 Dalam fotosynthesis kebutuhan karbon dioksida (CO2) pada reaksi gelap , akan dipenuhi
dari udara yang masuk melalui stomata tanaman

 Pada kebanyakan tanaman, fotosintesis berfluktuasi sepanjang hari sebagai stomata


membuka dan menutup.
 Biasanya, stomata terbuka di pagi hari, menutup pada tengah hari, membuka kembali di
sore hari, dan ditutup untuk baik di malam hari.
 Karbon dioksida yang berlimpah di udara, sehingga tidak menjadi faktor pembatas dalam
pertumbuhan tanaman.
 Pada sistem penanaman tanaman dengan Greenhouse tertutup rapat mungkin tidak cukup
memungkinkan udara luar untuk masuk dan dengan demikian mungkin kurangnya karbon dioksida
yang cukup untuk pertumbuhan tanaman.
 Karbon dioksida generator digunakan untuk menghasilkan CO2 di rumah kaca untuk
tanaman komersial seperti mawar, anyelir, dan tomat.
 Dalam rumah kaca rumah yang lebih kecil, es kering adalah sumber yang efektif dari CO2.

FAKTOR PEMBATAS FOTOSINTESIS

 Faktor penentu laju fotosintesis


 Reaksi gelap ini menghasilkan APG (asam fosfogliserat), ALPG
(fosfogliseraldehid), RDP (ribulosa difosfat), dan glukosa (C6H12O6).
Dalam fotosynthesis kebutuhan karbon dioksida (CO2) pada reaksi gelap , akan dipenuhi dari udara
yang masuk melalui stomata tanaman
 Pada kebanyakan tanaman, fotosintesis berfluktuasi sepanjang hari sebagai stomata
membuka dan menutup.
 Biasanya, stomata terbuka di pagi hari, menutup pada tengah hari, membuka kembali di
sore hari, dan ditutup untuk baik di malam hari.
 Karbon dioksida yang berlimpah di udara, sehingga tidak menjadi faktor pembatas dalam
pertumbuhan tanaman.
 Pada sistem penanaman tanaman dengan Greenhouse tertutup rapat mungkin tidak cukup
memungkinkan udara luar untuk masuk dan dengan demikian mungkin kurangnya karbon dioksida
yang cukup untuk pertumbuhan tanaman.
 Karbon dioksida generator digunakan untuk menghasilkan CO2 di rumah kaca untuk
tanaman komersial seperti mawar, anyelir, dan tomat.
 Dalam rumah kaca rumah yang lebih kecil, es kering adalah sumber yang efektif dari CO2.
FAKTOR PEMBATAS FOTOSINTESIS
Faktor penentu laju fotosintesis
Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis: Intensitas cahaya
Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
1. Konsentrasi karbon dioksida Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak
jumlah bahan yang dapt
digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
2. Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja
pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan
meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
3. Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat
penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
4. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan
naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju
fotosintesis akan berkurang.
5. Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada
tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini
mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi
dan makanan untuk tumbuh.
Dengan terbentuknya Glukosa sebagai hasil akhir Fotosintesis nya , akan dirubah menjadi Amylum
dan kemudian dimanfaatkan menjadi berbagai bentuk karbohidrat . Supaya tidak setengah setengah
memahaminya Karbohidrat ini di kelompokkan menjadi berbagai bentuk yaitu berdasarkan gugus
gulanya. dan tentu secara pasti apapun bentuknya karbohidrat itu mutlak berasal dari Hasil
fotosintesis Tumbuhan OK
Berdasar panjang rantai karbon, karbohidrat dibagi 3, yaitu:
1. Monosakarida Merupakan karbohidrat yang tidak bisa dihidrolisis menjadi bentuk
yang lebih sederhana dibagi menjadi triosa, tetrosa, pentosa, heksosa, heptosa. Heksosa
dalam tubuh antara lain glukosa, galaktosa, fruktosa dan manosa.
2. Oligosakarida Menghasilkan 2 - 6 monosakarida melalui hidrolisis. Oligosakarida
yang penting dalam tubuh adalah disakarida yang menghasilkan 2 monosakarida jika
dihidrolisis, contoh disakarida antara lain: sukrosa (gula pasir), laktosa (gula susu), dan
maltosa (gula gandum). Hidrolisis sukrosa menghasilkan glukosa dan fruktosa. Hidrolisis
laktosa menghasilkan galaktosa dan glukosa. Hidrolisis maltosa menghasilkan dua molekul
glukosa.
3. PolisakaridaMenghasilkan lebih dari 6 monosakarida melalui hidrolisis. Contoh: pati,
glikogen, selulosa, dekstrin.

Diposkan oleh BIOLOGI ITU MUDAH di 19:07


Label: REAKSI TERANG - GELAP FOTOSINTESIS

1 komentar:
PANAS AJA mengatakan...
penyajian telah sangat membantu saya, selanjutnya saya minta tolong disajikan dalam
bentuk tabel perbedaan reaksi terang dan gelap, kalau bisa dikirimkan ke alamat email kami:
nas_ihin@yahoo.com
Trim's sebelumnya
4 Februari 2011 09:10

Poskan Komentar

Kamis, 25 Februari 2010

FOTOFOSFORILASI SIKLIK DAN NON


SIKLIK
Fotofosforilasi Siklik
Reaksi fotofosforilasi siklik adalah reaksi yang hanya melibatkan satu fotosistem, yaitu fotosistem I.
Dalam fotofosforilasi siklik, pergerakan elektron dimulai dari fotosistem I dan berakhir di fotosistem I.

 Pertama, energi cahaya, yang dihasilkan oleh matahari, membuat elektron-elektron di P700
tereksitasi (menjadi aktif karena rangsangan dari luar), dan keluar menuju akseptor elektron primer
kemudian menuju rantai transpor elektron.
 Karena P700 mentransfer elektronnya ke akseptor elektron, P700 mengalami defisiensi
elektron dan tidak dapat melaksanakan fungsinya.
 Selama perpindahan elektron dari akseptor satu ke akseptor lain, selalu terjadi transformasi
hidrogen bersama-sama elektron.
 Rantai transpor ini menghasilkan gaya penggerak proton, yang memompa ion H + melewati
membran, yang kemudian menghasilkan gradien konsentrasi yang dapat digunakan untuk
menggerakkan sintase ATP selama kemiosmosis, yang kemudian menghasilkan ATP.
 Dari rantai transpor, elektron kembali ke fotosistem I.
 Dengan kembalinya elektron ke fotosistem I, maka fotosistem I dapat kembali melaksanakan
fungsinya.
 Fotofosforilasi siklik terjadi pada beberapa bakteri, dan juga terjadi pada semua organisme
fotoautotrof.

Perhatikan Picture dibawah ini


Fotofosforilasi Non-Siklik
Reaksi fotofosforilasi nonsiklik adalah reaksi dua tahap yang melibatkan dua fotosistem klorofil yang
berbeda, yaitu fotosistem I dan II. Dalam fotofosforilasi nonsiklik, pergerakan elektron dimulai di
fotosistem II, tetapi elektron tidak kembali lagi ke fotosistem II.

 Mula-mula, molekul air diurai menjadi 2H+ + 1/2O2 + 2e-.


 Dua elektron dari molekul air tersimpan di fotosistem II, sementara ion H+ akan digunakan
pada reaksi yang lain dan O2 akan dilepaskan ke udara bebas.
 Karena tersinari oleh cahaya matahari, dua elektron yang ada di P680 menjadi tereksitasi
dan keluar menuju akseptor elektron primer.
 Setelah terjadi transfer elektron, P680 menjadi defisiensi elektron, tetapi dapat cepat
dipulihkan berkat elektron dari hasil penguraian air tadi.
 Setelah itu mereka bergerak lagi ke rantai transpor elektron, yang membawa mereka
melewati pheophytin, plastoquinon, komplek sitokrom b6f, plastosianin, dan akhirnya sampai di
fotosistem I, tepatnya di P700.
 Perjalanan elektron diatas disebut juga dengan "skema Z".
 Sepanjang perjalanan di rantai transpor, dua elektron tersebut mengeluarkan energi untuk
reaksi sintesis kemiosmotik ATP, yang kemudian menghasilkan ATP.
 Sesampainya di fotosistem I, dua elektron tersebut mendapat pasokan tenaga yang cukup
besar dari cahaya matahari.
 Kemudian elektron itu bergerak ke molekul akseptor, feredoksin, dan akhirnya sampai di
ujung rantai transpor, dimana dua elektron tersebut telah ditunggu oleh NADP + dan H+, yang berasal
dari penguraian air.
 Dengan bantuan suatu enzim bernama Feredoksin-NADP reduktase, disingkat FNR, NADP +,
+
H , dan elektron tersebut menjalani suatu reaksi:
NADP+ + H+ + 2e- —> NADPH
 NADPH, sebagai hasil reaksi diatas, akan digunakan dalam reaksi Calvin-Benson, atau
reaksi gelap.

Perhatikan Picture dibawah ini

Fotofosforilasi siklik dan fotofosforilasi nonsiklik memiliki perbedaan yang mendasar, yaitu sebagai
berikut

Diposkan oleh BIOLOGI ITU MUDAH di 18:57


Sabtu, 07 November 2009

METABOLISME SEL
METABOLISME SEL

1. Pernyataan manakah di bawah ini yang benar ?


A. Amilum harus dijadikan glukosa dahulu sebelum direspirasi aerob maupun anaerob
B. O2 hanya diperlukan pada respirasi aerob, tetapi H2O terbentuk baik pada respirasi aerob
maupun anaerob
C. Jumlah makanan yang sama yang direspirasi aerob maupun anaerob, akan menghasilkan jumlah
energi yang sama pula
D. CO2 dan H2O terbentuk baik pada respirasi aerob maupun anaerob
E. Respirasi anaerob hanya berlangsung pada substratnya dan respirasi aerob berlangsung pada
sel
Jawaban : A
Amilum merupakan polisakarida ( senyawa kompleks ) yang tidak bisa langsung terurai apabila
dioksidasi sehingga harus dalam bentuk monosakarida.

2. Pada fotosintesis non siklik terjadi pemecahan molekul air yang membebaskan oksigen dan
hydrogen yang diikat olh molekul akseptor. Berikut ini manakah yang merupakan akseptor
hydrogen ?
A. Flavin Adenin Dinukleotida ( FAD )
B. Nikotiamin Adenin Dinukleotida ( NAD )
C. Nikotiamin Adenin Dinukleotida Phospat ( NADP )
D. Asam phospoenolpiruvat (PEP)
E. Ribulose diphospat (RDP)
Jawaban : C
2H+ dari fotolisis H2O akan diikat oleh akseptor hydrogen NADP menjadi NADPH2.

3. Sebelum siklus asam sitrat, asam piruvat yang diproduksi pada glikolisis pertama sekali
dikonversi menjadi :
A. Koenzim A
B. Asetil Koenzim A
C. Oksiasi piruvat
D. Sitrat
E. Etanol
Jawaban : B
Glukosa diubah menjadi asam piruvat, asam piruvat diubah menjadi asetil KoA

4. Enzim merupakan biokatalisator pada proses – proses metabolisme dalam tubuh makhluk hidup .
Karena itu enzim mempunyai sifat – sifat berikut, kecuali …
A. Sifatnya sama dengan sifat protein pada umumnya
B. Bekerja baik ekstra maupun intraseluler
C. Banyak dihasilkan organel mitokondria
D. Hanya bekerja pada substrat tertentu yang sesuai
E. Oleh enzim, segala proses kimia berjalan cepat dan memerlukan sedikit energi
Jawaban : C
Sifat – sifat enzim :
- Sifatnya sama dengan sifat protein pada umumnya
- Dapat bekerja di dalam / luar sel
- Hanya bekerja pada substrat tertentu
- Mempercepat reaksi kimia dan memerlukan sedikit energi
- Enzim umumnya dihasilkan oleh ribosom

5. Salah satu hal yang terjadi pada proses kehidupan adalah penyusunan senyawa yang sederhana
menjadi lebih kompleks. Proses tersebut dinamakan …
A. Respirasi
B. Anabolisme
C. Katabolisme
D. Disimilasi
E. Dekomposisi
Jawaban : B
Diposkan oleh BIOLOGI ITU MUDAH di 17:11

0 komentar:
Poskan Komentar

Sabtu, 17 Juli 2010

SIKLUS KREBS-TRIKARBOKSILAT- ASAM


SITRAT
 Siklus Krebsdisebut juga: SIKLUS ASAM SITRAT Karena senyawa pertama yang terbentuk
adalah asam sitrat.
 Siklus krebs juga disebut SIKLUS ASAM TRIKARBOKSILAT (-COOH) Karena hampir di
awal-awal siklus krebs, senyawanya tersusun dari asam trikarboksilat. Trikarboksilat itu merupakan
gugus asam (-COOH).
 SIKLUS KREBS Karena yang menemukan adalah Mr.Hans Krebs, seorang ahli biokimia
terkenal, yang menemukan metabolisme karbohidrat juga.
Fungsi utama siklus Krebs adalah merupakan jalur akhir oksidasi Karbohidrat , Lipid dan
Protein. Karbohidrat , lemak dan protein semua akan dimetabolisme menjadi Asetyl-KoA.

Visi dan Misi dari Jalur respirasi ini adalah menghasilkan energi.

 Jadi Kalau kita mengkonsumsi karbohidrat di dalam mulut akan dicerna jadi maltose (oleh
ptyalin) dan hasil akhirnya adalah glukosa di dalam duodenum maka akan masuk ke sel mengalami
glikolisis , yang nantinyahasil akhirnya asam piruvat apabila suasana sitoplasma tempat terdapatnya
asam piruvat itu
aerob 

menjadi asetyl Co.A dalam Pra Siklus krebs ( dekarbosilasi oksidatif). begitu juga pada
lipid yang kemudian menjadi asam lemak dan gliserol.Asam lemak dipecah  asetyl Co.A,
mengalami proses yang namanya lipolisis. Protein diubah menjadi asam aminokemudian
menjadi asetyl Co.A pada awal siklus krebstersebut OK
 Dari diagram diatas terbentuknya Asetil Coa sangat strategis mempunyai peran utama pada
glukoneogenesis (pembentukan Glikogen) , transaminasi, deaminasi ( penguraian protein / gugus
amino ) dan lipogenesis (Pembentukan lemak)

 Adalah suatu proses pembentukan glukosa dari bahan non karbohidrat. Kok bisa? Bisa aja,
soalnya ketika seseorang mengalami intake karbohidrat yang sangat rendah (mungkin mogok
makan, kelaperan yang amat sangat) sehingga tidak diimbangi dengan asupan karbohidrat yang
cukup, maka tubuh tetap akan membentuk glukosa. Tapi karena gak ada karbohidrat jadi bahannya
bukan karbohidrat tetapi lemak atau protein .OK
 Hal ini merupakan salah satu mekanisme tubuh dalam upaya mempertahankan kadar
glukosa dalam keadaan normal.
 untuk vitamin , minral dan air sama sekali tidak bisa digunakan dalam hal ini
 Glukosa sangat penting untuk tubuh karena sumber energi utama otak dan sel darah merah.
 Setelah makan, kadar glukosa akan meningkat, maka mekanisme utamanya adalah
terjadi Glikolisis.
 Sebaliknya Ketika kita makan banyak, maka glukosa harus disimpan agar kadar gula dalam
darah tidak meningkat.
 Bentuk simpanan glukosa di dalam tubuh adalah glikogen.
 Penyimpanan kelebihan glukosa maka akan terjadi proses glikogenesis di hati memerlukan
insulin dari pancreas.
 Sebaliknya, kalau dalam keadaan lapar, puasa, aerobik atau exercise gitu, maka kebutuhan
glukosa akan meningkat, sehingga simpanan glukosa akan dipecah melalui proses glikogenolisis.
( pembongkaran Glikogen menjadi Glukosa di hati dengan bantuan Adrenalin / Glukagon
 Jadi Inti dari metabolisme karbohidrat adalah untuk mempertahankan kadar glukosa dalam
keadaan normal. OK
 Agar tahu saja Kadar normal glukosa dalam darah  sekitar 80-126, di bawah kadar itu
maka akan menderita hipoglikemia, di atas kadar itu disebut hiperglikemia ( pada penderita diabetes
melitus)
 Jadi bisa diartikan bahwa Proses glukoneogenesis ini jelas jelas melibatkan melibatkan
1. Siklus krebs.
2. Transaminasi Adalah suatu proses pemindahan gugus atau pertukaran gugus amino
(alfa-amino) menjadi gugus keto (alfa-keto) atau sebaliknya.
 Contoh gugus alfa-amino asam-asam amino (glutamat, aspartat, dll)

Agar benar benar memahami ternyata asama amino tersusun atas macam-macam asam amino:
1. Asam amino esensial
2. asam amino non esesnsial
 asam amino diperlukan tubuh tapi tubuh tidak bisa
membentuk
 Contoh : fenilalanin, isoleusin, leusin, lisin, metionin,
triptofan, treonin dan valin, arginin dan histidin
 diperlukan tubuh tapi tubuh bisa
membentuk
 contoh: alanin, asparagin, aspartat, sistein, glutamat, glutamin, glisin, hidroksiprolin,
hidroksilisin, prolin, serin, dan tirosin.

 Untuk proses transminasi pembentukan asam aminonya adalah asam amino non essensial.
Jadi proses transminasi itu bisa disebut juga proses pembentukan asam amino dari asam alfa-keto.
 Contoh alfa-keto yang mempunyai gugus CO (asam alfa-keto glutarat, asam oksaloasetat)
 Yang utama di transaminasi adalah alfa-ketoglutarat dan oksalo asetat

Deaminasi
Deaminasi adalah proses pelepasan gugus amino (gugus yang mengandung N).
 Contoh konkrit proses deaminasi adalah kalau mengonsumsi protein maka di dalam tubuh
akan diubah menjadi asam amino, kemudian asam amino akan dipecah lagi yang hasil akhirnya
adalah amoniak.
 Tapi karena amoniak itu bersifat sangat toksik—amoniak itu tidak boleh ada di dalam darah,
apalagi di otak—maka diubah menjadi urea.
 Urea kemudian akan diekskresikan melalui ginjal.
 Amoniak mempunyai konsentrasi yang lebih kecil daripada urea.
 Bahkan mungkin amoniak itu tidak boleh ada di urine.
 kemudian kenapa di urine ada amoniak? Darimanakah amoniak urine? Amoniak diproduksi
di ginjal, dengan tujuan agar terjadi keseimbangan asam basa.
 Jadi sebenarnya hasil akhirnya amoniak, tapi karena bersifat toksik, si amoniak itu dibawa ke
hepar untuk diubah menjadi urea. Intinya produk akhir dari protein adalah urea.

 Jika ada gangguan pada ginjal maka dipastikan amoniak menumpuk, apa yang terjadi?
maka terjadi keracunan amoniak.
 Solusinya gimana?
 Tentu kita harus mengkonsumsi makanan yang rendah protein. Supaya kadar amoniak yang
dihasilkan nggak jadi banyak.OK

LIPOGENESIS
 Lipogenesis adalah proses pembentukan lemak.
 Substrat lipogenesis  asetyl Co.A
 Asetyl Co.A diperoleh dari glikolisis yang berlanjut ke Dekarboksilasi Oksidatif
 Orang yang mengkonsumsi karbohidrat tinggi, maka di dalam tubuh akan diubah menjadi
lemak.
 maka Ga heran orang yang banyak makan bisa ndut. hehe tentu ini sama seperti sapi yang
hanya makan karbohidrat ( sellulosa ) dalam rumput ternyata sapi juga berlemak

Jadi dengan kita makan itu kita Menyediakan substrat untuk rantai respirasi (dalam bentuk hidrogen
atau elektron).
 Rantai respirasi masuk ke dalam respirasi level seluler yang ada kaitannya dengan loncatan
elektron., bahan dasarnya adalah dari siklus krebs, yaitu ion hidrogen.
 Semua proses metabolisme itu hasilnya CO2, yang kemudian dibuang sebagai udara
ekspirasi
 Ketika kita menghirup O2 O2 digunakan untuk proses oksidasiO2 dibawa
oleh Hb ke sel di dalam sel O2digunakan untuk proses pembakaran—membakar
sumber-sumber energi, baik karbohidrat, lemak maupun protein yang kemudian hasilnya CO2
 CO2 ini kemudian diangkut kembali melalui paru-paru tubuh untuk di expirasi .
 Tetapi tidak semua CO2 dibuang, ada beberapa atau sebagian kecil digunakan untuk proses
pembentukan lemak.
 Karena pembentukan lemak mutlak membutuhkan CO2.
 Hasil dari siklus krebs CO2, ATP, ion hidrogen atau reducing ekivalen (agen
pereduksi) yang diikat oleh FAD dan NAD

 Jadi Kalau O2 agen pengoksidasi.


 sedang Ion hidrogen  bahan untuk respirasi seluler.

SIKLUS KREBS

Definisi Siklus Krebs


 Adalah satu seri reaksi yang terjadi di dalam mitokondria yang membawa katabolisme residu
asetyl, membebaskan ekuivalen hidrogen, yang dengan oksidasi menyebabkan pelepasan dan
penangkapan ATP sebagai kebutuhan energi jaringan.
 Residu asetyl dalam bentuk asetyl-KoA (CH3-CO-S-CoA, asetat aktif)
Tujuan Siklus Krebs

 Menjelaskan reaksi-reaksi metabolik akhir yang umum terdapat pada jalur biokimia utama
katabolisme tenaga
 Menggambarkan bahwa CO2 tidak hanya merupakan hasil akhir metabolisme, namun dapat
berperan sebagai zat antara, misalnya untuk proses lipogenesis.
 Mengenali peran sentral mitokondria pada katalisis dan pengendalian jalur-jalur metabolik
tertentu, mitokondria berfungsi sebagai penghasil energi.
Fungsi
 Menghasilkan sebagian besar CO2
 Metabolisme lain yang menghasilkan CO2 misalnya jalur pentosa phospat atau P3 (pentosa
phospat pathway) atau kalau di harper heksosa monofosfat.
 Sumber enzym-enzym tereduksi yang mendorong RR ( Rantai Respirasi)
 Merupakan alat agar tenaga yang berlebihan dapat digunakan untuk sintesis lemak sebelum
pembentukan TG untuk penimbunan lemak
 Menyediakan prekursor-prekursor penting untuk sub-sub unit yang diperlukan dalam sintesis
berbagai molekul
 Menyediakan mekanisme pengendalian langsung atau tidak langsung untuk lain-lain sistem
enzym

Daur Siklus Krebs

 Karbohidrat , Protein dan Lemak /Lipid akan dimetabolisme yang hasil akhirnya menjadi
asetyl Co-A, dimana asetyl Co-A merupakan substrat untuk siklus krebs.
 Kemudian dari siklus krebs dihasilkan CO2, Hidrogen (FAD NAD) dan ATP.
 Hidrogen (reducing ekivalen) merupakan substrat untuk rantai respirasi (RR).
 Siklus krebs harus berjalan dalamSiklus Asam Sitrat (Siklus Krebs)

Keterangan:
 Substrat siklus krebs adalah asetyl Co-A.
 Asetyl Co-A akan bereaksi dengan oksalo asetat (OAA)  hasilnya sitrat
 Asam sitrat rumusnya beda dengan asam askorbat (vitamin C), kalau vitamin C itu rumusnya
lebih mirip glukosa. Manusia tidak bisa menghasilkan vitamin C karena ada suatu reaksi yang
terputus dimana manusia itu tidak mempunyai enzim L-glunoluase oksidase yang mengoksidasi
glukosa menjadi vitamin C.
 Dari isositrat ke alfa-ketoglutarat membebaskan CO2 dan NADH (koenzim).
 Kalau menghasilkan NADH pasti membutuhkan NAD.
 NAD  dalam bentuk teroksidasi
 NADH  dalam bentuk tereduksi
 NAD merupakan derivat vitamin B3.
1. B1  thiamin
2. B2  riboflavin
3. B3  niasin
 Koenzim yang terkait dengan ATP hanya vitamin B2 dan B3.
 Kekurangan vitamin B akan mengganggu metabolisme energi.
 NADH  enzimnya isositrat dehidrogenase.
 NADH akan masuk ke rantai respirasi melepaskan hidrogen dan menghasilkan 3 ATP.
Sedangkan FADH menghasilkan 2 ATP
 Dekarboksilasi oksidasi  melepaskan CO2.
 Dari alfa-keto menjadi suksinil Co-A  prosesnya dekarboksilasi oksidasi.
 Dari succynyl Co-A menjadi succinate langsung dihasilkan ATP.
 Reaksi yang menghasilkan ATP langsung: siklus krebs, glikolisis, fosforilasi oksidatif, dan
rantai respirasi.
 Lemak penghasil ATP paling banyak tapi tidak menghasilkan ATP secara langsung. Lemak
banyak menghasilkan NADH dan FADH.
 Dari succinate menjadi fumarate dihasilkan FADH2, membutuhkan koenzim FAD (derivat
vitamin B2), dihasilkan 2 ATP.
 Dari malate ke oxaloacetat dihasilkan NADH 3 ATP.
 Total ATP untuk 1 putaran (1 asetyl Co-A) siklus krebs  12 ATP.
 Glikolisis  2 asetyl Co-A
 Lemak  8 asetyl Co.A
 1 mol glukosa  2 kali putaran
 1 mol lemak  8 kali putaran
 Karbohidrat disimpan di dalam becak-bercak sitoplasma di dalam hepar.
 Hepar dapat bertahan menyimpan glikogen  0,5 gram
 Berfungsi mengoksidasi hasil glikolisis mjd CO2 dan juga menyimpan energi ke bentuk
molekul berenergi tinggi spt ATP, NADH, FADH2
 Sentral dalam siklus oksidatif dlm respirasi à dimana semua makromolekul
dikatabolis (Karbohidrat, Lipid dan Protein)
 Untuk kelangsungannya membutuhkan : NAD, FAD, ADP, Pyr (piruvat) dan OAA
 Menghasilkan senyawa intermedier yg penting à asetil Co A, a KG & OAA
 Asam amino yang dihasilkan dari alfa-ketoglutarat melalui proses
transamnasi à glutamat. Kalau asam oksaloasetat à aspartat
 Merupakan prekursor untuk biosintesis makromolekul – makromolekul
 Siklus krebs selain sebagai jalur akhir karbohidrat , lemak dan protein, juga merupakan jalur
awal ari makromolekul-makromolekul.
 Jalur akhir à katabolisme à mengubah KH à asetyl Co.A
 Jalur awal à anabolisme
 Berfungsi dalam katabolisme dan juga anabolisme à amfibolik
 Katabolisme à memproduksi molekul berenergi tinggi
 Anabolisme à memproduksi intermedier untuk prekursor biosintesis makromolekul
Jadi Dalam setiap siklus:
 1 gugus asetil ( molekul 2C) masuk dan keluar sebagai 2 molekul CO2
 Dalam setiap siklus : OAA digunakan untuk membentuk sitrat  setelah mengalami reaksi
yang panjang  kembali diperoleh OAA
 Terdiri dari 8 reaksi : 4 mrpkn oksidasi  dimana energi  digunakan utk mereduksi NAD
dan FAD
 Dihasilkan: 2 ATP, 8 NADH, 2 FADH2
 Tidak diperlukan O2 pada TCA, tetapi digunakan pada Fosforilasi oksidatif untuk memberi
pasokan NAD, shg piruvat dapat di ubah menjadi Asetil Co A

Glikolisis vs SIKLUS KREBS( TCA )

GLIKOLISIS SIKLUS KREBS


a. Reaksi berjalan linier a. Reaksi siklis
b. Lokasi di sitoplasma b. letak di matriks mitokondria

PROSES KIMIAWI PENGIKATAN ASETIL CoA OLEH OKSALO ASETAT MENJADI


SITRAT
BERIKUT RUMUS BANGUN SENYAWA YANG TERLIBAT DALAM SIKLUS KREBS

Enzim tersedia dalam mitokondria


Ada dua macam enzim:
1. memerlukan NAD
2. memerlukan NADP
NADP-dependent enzyme : terdapat di matriks mitokondria dan sitosol

Peran anabolisme dalam siklus krebs ditunjukkan oleh 4 senyawa intermediet, yaitu:
1. Sitrat

Dapat digunakan untuk membentuk kolestrol atau asam lemak. Jika terjadi gangguan atau
hambatan pada perubahan sitrat menjadi sis-akusitrat sehingga sitrat menumpuk misalnya,
maka sitrat tersebut akan terakumulasi dan dapat meningkatkan kolesterol atau asam lemak.

2. Alfa-ketoglutarat

Melalui proses transaminasi menghasilkan asam amino glutamat.

Purin  jika terlalu banyak di dalam tubuh akan diubah menjadi asam urat, bisa meningkatkan
konsentrasi asam urat di dalam darah. Asam urat di dalam tubuh berfungsi sebagai antioksida
endogen.

3. Succynil Co-A

 Digunakan untuk mensitesis hem. Hem+protein globin  hemoglobin.


 Kalau di dalam tanaman, succynil Co-A digunakan untuk pembentukan klorofil.
 Rumus hem dan rumus klorofil sama persis, bedanya kalau hem mengikat logam di
tengahnya adalah Fe, sedangkan klorofil logam di tengahnya adalah Mg.
 Oksalo asetat
Melalui proses transaminasi, enzimnya transaminase menjadi aspartat, purin dan pirimidin.

PEMBEBASAN ATP oleh Siklus Krebs


 Siklus Krebs sebagai jalur metabolisme amfibolik
 Disebut amfibolik  anabolisme dan katabolisme.
 Contoh :
1. a-ketoglutarat +alanin  glutamat + piruvat
2. oksaloasetat +alanin  aspartat + piruvat
3. suksinil ko-A, merupakan prazat untuk biosintesis hem
4. Reaksi Siklus Krebs sebagai Jalur Metabolisme Amfibolik
 Reaksi-reaksi Anaplerotik Siklus Krebs
 Masukan banyak piruvat atau asetyl Ko-A ke dalam Siklus Krebs dapat mengurangi
persediaan okasaloasetat yang digunakan untuk sintase sitrat.
 Dua reaksi yang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan oksaloasetat disebut rx
anaplerotik (memenuhi)
 Piruvat menjadi oksaloasetat
 Piruvat menjadi malat
 Pada jaringan otot yang dilatih berat, AMP menjadi IMP oleh deaminasi oksidatif. Hasil
bersihnya membentuk FUMARAT
 Reaksi Anaplerotik Ketika produk intermedier TCA /siklus krebs digunakan sbg prekursor
biosintesis lainnya

Konsentrasi intermedier  turun  memperlambat kecepatan TCA Ada 5 reaksi :


1. Piruvat OAA dgn enzim piruvat karboksilase
2. PEP OAA dgn enzim PEP karboksikinase
3. PEP OAA dgn enzim PEP karboksilase
4. Piruvat malat dg enzim malat
5. Reaksi transaminasi : aspartat OAA dan glutamat-
ketoglutarat
Sekali lagi dalam Siklkus Krebs kita bisa ketahui

Jalur metabolisme daur asam trikarboksilat (asam sitrat) pertama diketemukan olehKrebs (1937).

 Oleh karena itu, jalur ini disebut pula daur Krebs. Jalur daur ini merupakan ajlur metabolisme
yang utama dari berbagai senyawa hasil metabolisme, yaitu hasil katabolisme karbohidrat, lemak,
dan protein.

 Asetil ko-A (sebagai hasil katabolisme lemak dan karbohidrat), oksalasetat, fumarat, dan α-
ketoglutarat (sebagaihasil katabolismeasam amino dan protein), masuk kedalam daur Krebs untuk
selanjutnya dioksidasi melalui beberapa tahap reaksi yang kompleks menjadi CO2, H2O dan energi ATP.
 Kegiatan daur asam tri karboksilat terdapat dalam sel hewan, tumbuhan, dan jasad renik yang aerob
dan merupakan metabolisme penghasil energi yang utama. Jasad yang anaerob tidak menggunakan
metabolisme daur ini sebagai penghasil energinya.
 Daur Krebs merupakan bagian rangkaian proses pernafasan yang panjang dan kompleks,
yaitu oksidasi glukosa menjadi CO2dan H2O serta produksi ATP.
 Proses pernafasan terdiri dari 4 tahap utama:
1. glikolisis (oksidasi glukosa menjadi piruvat)
2. konversi piruvat ke asetil ko-A
3. daur Krebs dan
4. proses pengangkutan elektron melalui rantai pernafasan yang dirangkaikan degan
sintesis ATP dari ADP = Pi melalui proses fosforilasi bersifat oksidasi.
 Didalam sel eukariota, metabolisme asam trikarboksilat berlangsung didalam mitokondrion.
Sebagian enzim dalam metabolisme ini terdapat di dalam cairan matriks dan sebagian lagi terikat
pada bagian dalam membran mitokondrion.

Diposkan oleh BIOLOGI ITU MUDAH di 18:04


Label: SIKLUS KREBS-TRIKARBOKSILAT-ASAM SITRAT

Jumat, 19 Februari 2010

SKEMATIK METABOLISME KARBOHIDRAT


APA ITU PENCERNAAN

 Pencernaan: proses pemecahan makanan dari bentuk komplek menjadi bentuk sederhana
secara mekanis dan kimiawi yang melibatkan enzim di saluran pencernaan
 Karbohidrat: dari polisakarida dirubah menjadi Disacahrida (M-L-S) kemudian jadi
monosakarida (galaktose, fruktose, glukose)
 Glukose merupakan monosakarida terbanyak dalam sirkulasi (70 – 110 mg/ml) yang berada
di darah disebut gula darah yang jika berlebih dirubah dihati menjadi Glikogen (gula otot)
 Galaktose dan fruktose dikonversi oleh hati dengan enzim yang sesuai menjadi glukose ,
kemudian masuk sirkulasi

METABOLISME KARBOHIDRAT

Terdiri 3 fase:
1. Glikolisis di Sel terjadi di Sitoplasma hasil : 2,2,2 ( ATP , NADH , Piruvat)
2. Siklus Kreb dibagi 2 yaitu
 Dekarboksilasi Oksidasi ( tahap antara siklus krebs) terjadi di membran luar mitocondria
menghasilkan 2, 2, 2 (CO2 , NADH , Asetil CoA)
 Siklus Krebs ( terjadi di matriks mitocondria ) menhasilkan 6,4,2,2 (NADH, CO2, FADH,
ATP)
3. Fosforilasi Oksidatif ( Sistem Transport Elektron) Tahap akhir Respirasi , terjadi di Matriks
mitocondria , bahan O2 dan 10 NADH dan 2 FADH , dengan bantuan enzim sitokrom menhasilkan
34 ATP dan Air

GLIKOLISIS

 Proses perubahan glukose menjadi asam piruvat atau asetil coenzim-A


 Glikolisis terjadi di sitoplasma
 Glukose tidak dapat langsung diffusi ke sel
 Glukose harus berikatan dulu dengan carrier: G + C → GC → GC dapat berdiffusi kedalam
sel
 Didalam sel GC → G + C
 C keluar sel lagi untuk mengikat G yang lain → sampai semua G masuk sel
 Proses ini dipercepat oleh H. Insulin, jika H. Insulin kurang → proses masuknya G kedalam
sel lambat → G menumpuk didalam darah → DM
 G di sitoplasma mengalami fosforilasi → glukose 6-PO4 (enzim glukokinase)
 Fruktokinase → fruktose → fruktose 6-PO4
 Galaktokinase → galaktose → galaktose 6-PO4

 Glikolisis: proses perubahan glukose menjadi asam piruvat atau asam laktat
 Glikolisis terdiri 2 lintasan:
 Katabolisme glukosa (glikolisis) melalui triose (dihidroksi aseton fosfat atau gliseraldehid 3-
PO4) disebut lintasan Embden Meyerhof
 Katabolisme glukosa (glikolisis) melalui 6-fosfoglukonat disebut lintasan oksidatif langsung
(pintas heksosmonofosfat)
SIKLUS KREBS

 Proses perubahan asetil co-A → H


 Proses ini terjadi didalam mitokondria
 Pengambilan asetil co-A di sitoplasma dilakukan oleh: oxalo asetat → proses pengambilan
ini terus berlangsung sampai asetil co-A di sitoplasma habis
 Jika dalam asupan nutrisi kekurangan KH → akan kekurangan oxaloasetat

 Kekurangan oxaloasetat → pengambilan asetil co-A di sitoplasma terhambat → asetil co-A


menumpuk di sitoplasma
 Penumpukan asetil co-A → berikatan sesama asetil co-A → asam aseto asetat
 Asam aseto asetat → senyawa tidak setabil → mudah mengurai: aseton + asam β hidroksi
butirat
 Ketiga senyawa: asam aseto asetat, aseton dan asam β hidroksi butirat → disebut Badan
Keton
 Meningkatnya badan keton didalam darah → ketosis
 Badan keton bersifat racun bagi otak → koma, karena biasanya terdapat pada penderita DM
→ koma diabeticum

FOSFORILASI OKSIDATIF

 Dalam proses rantai respirasi dihasilkan energi yang tinggi → energi tsb ditangkap oleh
senyawa yang disebut ATP
 Fosforilasi oksidatif adalah proses pengikatan fosfor menjadi ikatan berenergi tinggi dalam
proses rantai respirasi

 Fosforilasi oksidatif: proses perubahan ADP → ATP dengan cara mengambil energi yang
dihasilkan Rantai Respirasi (reaksi H + O2 → H2O)
RINGKASAN METABOLISME KARBOHIDRAT

 Glikolisis: perubahan glukose → asam piruvat


 R/ Glukose + 2 ADP + 2 PO4 → 2 asam piruvat + 2 ATP + 4 H
 Hasil utama glikolisis: asam piruvat
 Energi dihasilkan: 2 ATP
 Tempat reaksi glikolisis: sitoplasma
 Terdiri 2 lintasan: Embden Meyerhof dan Heksosmonofosfat

 Siklus Kreb: perubahan asetil co-A → H


 R/ 2 Asetil Ko-A + 6 H2O + 2 ADP → 4 CO2 + 16 H + 2 Ko-A + 2 ATP
 Hasil utama: H
 Energi dihasilkan: 2 ATP
 Tempat berlangsung: mitokondria
 Sisa metabolisme CO2 berasal dari hasil samping Siklus Krebs/ Siklus Asam Sitrat/ Siklus
Asam Trikarboksilat

 Fosforilasi oksidatif: proses perubahan ADP → ATP dengan cara mengambil energi yang
dihasilkan Rantai Respirasi (reaksi H + O2 → H2O)
 R/ 2 H + ½ O2 + 2e + ADP → H2O + ATP
 Energi yang dihasilkan: 34 ATP
 Total hasil energi metabolisme karbohidrat: 38 ATP
Diposkan oleh BIOLOGI ITU MUDAH di 03:05
Label: SKEMATIK METABOLISME KARBOHIDRAT
0 komentar:
Jumat, 19 Februari 2010

SKEMATIK METABOLISME KARBOHIDRAT


APA ITU PENCERNAAN

 Pencernaan: proses pemecahan makanan dari bentuk komplek menjadi bentuk sederhana
secara mekanis dan kimiawi yang melibatkan enzim di saluran pencernaan
 Karbohidrat: dari polisakarida dirubah menjadi Disacahrida (M-L-S) kemudian jadi
monosakarida (galaktose, fruktose, glukose)
 Glukose merupakan monosakarida terbanyak dalam sirkulasi (70 – 110 mg/ml) yang berada
di darah disebut gula darah yang jika berlebih dirubah dihati menjadi Glikogen (gula otot)
 Galaktose dan fruktose dikonversi oleh hati dengan enzim yang sesuai menjadi glukose ,
kemudian masuk sirkulasi

METABOLISME KARBOHIDRAT

Terdiri 3 fase:
1. Glikolisis di Sel terjadi di Sitoplasma hasil : 2,2,2 ( ATP , NADH , Piruvat)
2. Siklus Kreb dibagi 2 yaitu
 Dekarboksilasi Oksidasi ( tahap antara siklus krebs) terjadi di membran luar mitocondria
menghasilkan 2, 2, 2 (CO2 , NADH , Asetil CoA)
 Siklus Krebs ( terjadi di matriks mitocondria ) menhasilkan 6,4,2,2 (NADH, CO2, FADH,
ATP)
3. Fosforilasi Oksidatif ( Sistem Transport Elektron) Tahap akhir Respirasi , terjadi di Matriks
mitocondria , bahan O2 dan 10 NADH dan 2 FADH , dengan bantuan enzim sitokrom menhasilkan
34 ATP dan Air
GLIKOLISIS

 Proses perubahan glukose menjadi asam piruvat atau asetil coenzim-A


 Glikolisis terjadi di sitoplasma

 Glukose tidak dapat langsung diffusi ke sel


 Glukose harus berikatan dulu dengan carrier: G + C → GC → GC dapat berdiffusi kedalam
sel
 Didalam sel GC → G + C
 C keluar sel lagi untuk mengikat G yang lain → sampai semua G masuk sel
 Proses ini dipercepat oleh H. Insulin, jika H. Insulin kurang → proses masuknya G kedalam
sel lambat → G menumpuk didalam darah → DM
 G di sitoplasma mengalami fosforilasi → glukose 6-PO4 (enzim glukokinase)
 Fruktokinase → fruktose → fruktose 6-PO4
 Galaktokinase → galaktose → galaktose 6-PO4

 Glikolisis: proses perubahan glukose menjadi asam piruvat atau asam laktat
 Glikolisis terdiri 2 lintasan:
 Katabolisme glukosa (glikolisis) melalui triose (dihidroksi aseton fosfat atau gliseraldehid 3-
PO4) disebut lintasan Embden Meyerhof
 Katabolisme glukosa (glikolisis) melalui 6-fosfoglukonat disebut lintasan oksidatif langsung
(pintas heksosmonofosfat)

SIKLUS KREBS

 Proses perubahan asetil co-A → H


 Proses ini terjadi didalam mitokondria
 Pengambilan asetil co-A di sitoplasma dilakukan oleh: oxalo asetat → proses pengambilan
ini terus berlangsung sampai asetil co-A di sitoplasma habis
 Jika dalam asupan nutrisi kekurangan KH → akan kekurangan oxaloasetat

 Kekurangan oxaloasetat → pengambilan asetil co-A di sitoplasma terhambat → asetil co-A


menumpuk di sitoplasma
 Penumpukan asetil co-A → berikatan sesama asetil co-A → asam aseto asetat
 Asam aseto asetat → senyawa tidak setabil → mudah mengurai: aseton + asam β hidroksi
butirat

 Ketiga senyawa: asam aseto asetat, aseton dan asam β hidroksi butirat → disebut Badan
Keton
 Meningkatnya badan keton didalam darah → ketosis
 Badan keton bersifat racun bagi otak → koma, karena biasanya terdapat pada penderita DM
→ koma diabeticum

FOSFORILASI OKSIDATIF

 Dalam proses rantai respirasi dihasilkan energi yang tinggi → energi tsb ditangkap oleh
senyawa yang disebut ATP
 Fosforilasi oksidatif adalah proses pengikatan fosfor menjadi ikatan berenergi tinggi dalam
proses rantai respirasi

 Fosforilasi oksidatif: proses perubahan ADP → ATP dengan cara mengambil energi yang
dihasilkan Rantai Respirasi (reaksi H + O2 → H2O)
RINGKASAN METABOLISME KARBOHIDRAT

 Glikolisis: perubahan glukose → asam piruvat


 R/ Glukose + 2 ADP + 2 PO4 → 2 asam piruvat + 2 ATP + 4 H
 Hasil utama glikolisis: asam piruvat
 Energi dihasilkan: 2 ATP
 Tempat reaksi glikolisis: sitoplasma
 Terdiri 2 lintasan: Embden Meyerhof dan Heksosmonofosfat

 Siklus Kreb: perubahan asetil co-A → H


 R/ 2 Asetil Ko-A + 6 H2O + 2 ADP → 4 CO2 + 16 H + 2 Ko-A + 2 ATP
 Hasil utama: H
 Energi dihasilkan: 2 ATP
 Tempat berlangsung: mitokondria
 Sisa metabolisme CO2 berasal dari hasil samping Siklus Krebs/ Siklus Asam Sitrat/ Siklus
Asam Trikarboksilat

 Fosforilasi oksidatif: proses perubahan ADP → ATP dengan cara mengambil energi yang
dihasilkan Rantai Respirasi (reaksi H + O2 → H2O)
 R/ 2 H + ½ O2 + 2e + ADP → H2O + ATP
 Energi yang dihasilkan: 34 ATP
 Total hasil energi metabolisme karbohidrat: 38 ATP
Diposkan oleh BIOLOGI ITU MUDAH di 03:05
Label: SKEMATIK METABOLISME KARBOHIDRAT
0 komentar:
Minggu, 25 Juli 2010

BEDA FOTOSINTESIS-RESPIRASI

PERCOBAAN YANG MEMBUKTIKAN PROSES FOTOSINTESIS


Bukti-bukti peristiwa fotosintesis
 Untuk membuktikan adanya molekul-molekul yang dibutuhkan dan yang dihasilkan dalam
peristiwa fotosintesis dapat dilakukan dengan percobaan sebagai berikut.
1) Percobaan Sachs
 Membuktikan bahwa pada fotosintesis akan dihasilkan zat tepung.
1. Daun yang sudah beberapa saat terkena cahaya matahari dipetik.
2. Daun dimasukkan pada air yang mendidih.
3. Kemudian daun dimasukkan pada alkohol panas.
4. Setelah itu ditetesi dengan larutan iodium (lugol).
5. Hasilnya daun akan berwarna biru tua. Hal ini membuktikan bahwa setelah terbentuk
glukosa hasil fotosintesis segera diubah menjadi zat tepung.
2) Percobaan Engelmann
 Membuktikan bahwa dalam fotosintesis diperlukan cahaya dan klorofil.
1. Dari hasil pengamatan di bawah mikroskop terhadap Spirogyra dan bakteri termo
AEROB
2. Bila dijatuhkan seberkas cahaya yang mengenai kloroplas Spirogyra
3. Maka tampak bakteri termo berkerumun pada daerah yang berkloroplas yang
terkena cahaya tersebut.
4. Namun bila seberkas cahaya tidak mengenai kloroplas, maka tidak banyak
ditemukan bakteri termo.
3) Percobaan Ingenhouz
 Membuktikan bahwa pada fotosintesis dihasilkan O2.
1. Beberapa batang tanaman Hydrilla verticillata dimasukkan ke dalam corong.
2. Corong ditempatkan ke dalam beker glass yang berisi air dalam keadaan terbalik (air
harus penuh) dan dikaitkan dengan kawat penyangga.
3. Pipa ditutup dengan tabung reaksi yang berisi air secara terbalik.
4. Perangkat percobaan ditempatkan di tempat yang terkena sinar matahari langsung.
5. Hasilnya pada tabung reaksi terdapat gelembung-gelembung air.
6. Untuk membuktikan apakah gas yang muncul itu O2 dapat diuji dengan
memasukkan lidi yang membara. Apabila terbentuk nyala api, maka gas yang muncul
tersebut O2.
4) Percobaan Van Helmont
 Membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan air.
1. Van Helmont menempatkan 200 pon tanah yang telah dikeringkan di dalam pot
besar.
2. Tanah tersebut disiram dengan air dan di dalamnya ditanam pucuk tanaman “willow”
seberat 5 pon.
3. Pot dimasukkan ke dalam tanah dan menutupi tepinya dengan plat besi yang
berlubang-lubang.
4. Selama 5 tahun Van Helmont menyirami tanamannya dengan air hujan atau air
suling.
5. Pohon dicabut dan ditimbang ternyata beratnya menjadi 164 pon 3 ons (berat ini
tidak termasuk berat daun yang berguguran + 5 tahun).
6. Tanah dikeringkan lagi dan ditimbang, ternyata beratnya hanya berkurang 2 ons dari
berat semula.
7. Kesimpulan : penambahan berat pohon “willow” itu hanya berasal dari air
 Fotosintesis dikenal sebagai suatu proses sintesis makanan yang dimiliki oleh tumbuhan
hijau dan beberapa mikroorganisme fotosintetik.
 Organisme yang mampu mensintesis makanannya sendiri disebut sebagai organisme
autrotof.
 Autotrof dalam rantai makanan menduduki sebagai produsen.
 Pada prinsinya komponen yang dibutuhkan dalam reaksi fotosintesis adalah CO2 yang
berasal dari udara dan H2O yang diserap dari dalam tanah.
 Selain itu sesuai dengan namanya, foto “cahaya” reaksi ini membutuhkan cahaya matari
sebagai energi dalam pembuatan atau sintesis produk (senyawa gula dan oksigen).
 Menurut Stone (2004), reaksi fotosintesis dapat diartikan bahwa enam molekul
karobondioksida dan enam molekul air bereaksi dengan bantuan energi cahaya matahari untuk
dirubah menjadi satu molekul glukosa dan enam molekul oksigen.
 Glukosa adalah molekul yang dibentuk sebagai hasil dari proses fotosintesis yang di
dalamnya tersimpan hasil konversi energi cahaya matahari dalam bentuk ikatan-ikatan kimia
penyusun molekul tersebut.
 Glukosa merupakan senyawa karbon yang nantinya digunakan bersama elemen-elemen lain
di dalam sel untuk membentuk senyawa kimia lain yang sangat penting bagi organisme tersebut,
seperti DNA, protein, gula dan lemak.
 Selain itu, organisme dapat memanfaatkan energi kimia yang tersimpan dalam ikatan kimia
di antara atom-atom penyusun glukosa sebagai sumber energi dalam proses-proses di dalam tubuh.
 Seperti organisme lainnya, tanaman tersusun atas sel-sel sebagai unit dasar penyusun
kehidupan tanaman.
 Sel-sel tanaman mengandung struktur yang disebut kloroplas (Chloroplast) yang merupakan
tempat terjadinya fotosintesis.
 Kloroplas adalah organel khusus yang dimiliki oleh tanaman, berbentuk oval dan
mengandung klorofil (chlorophyll) yang dikenal dengan zat hijau daun.
 Seluruh bagian tumbuhan yang merupakan struktur berwarna hijau, termasuk batang dan
buah memiliki kloroplas dalam setiap sel penyusunnya.
 Namun secara umum aktifitas fotosintesis terjadi di dalam daun. Michael W. Davidson
menyatakan bahwa kepadatan kloroplas di permukaan daun suatu tanaman rata-rata sekitar satu
setengah juta per milimeter persegi.
 Kloroplas memiliki struktur membran ganda, yaitu membran luar (outer membrane) dan
membran dalam (inner membrane) yang dipisahkan olek ruang intermembran. membran dalam
kloroplas mengalami modifikasi struktur yang disebut dengan tilakoid (thylakoid) dan selanjutnya
tumpukan tilakoid disebut grana.
 Matrik yang ada di dalam kloroplas merupakan struktur gel yang disebut dengan stroma
(Stone, 2004).
 Fotosintesis memiliki dua macam reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap.
 Selama reaksi terang, klorofil bersama dengan pigmen-pigmen lain di dalam kloroplas
menyerap energi cahaya matahari dan mengkonversinya menjadi energi kimia yang disimpan dalam
ikatan kimia penyusun glukosa.

 Energi yang diserap merupakan energi kaya elektron yang nantinya akan terlibat dalam
serangkaian rantai reaksi yang disebut transpot elektron.
 Menurut Stone (2004), air melalui reaksi terang akan dipecah (fotolisis) menjadi proton,
elektron dan O2.
 Proton dan elektron yang dihasilkan dari pemecahan ini bergabung dengan senyawa
aseptor elektron NADP+ (nicotinamide adenosine dinucleotide phosphate) membentuk NADPH.
 Beberapa proton bergerak melalui membran kloroplas , dan energi yang dibentuk berupa
ATP (Adenosine triphospat). NADPH dan ATP adalah komponen yang masuk ke dalam reaksi gelap
(siklus Calvin), yang merubah molekul Co2 menjadi molekul gula berantai karbon tiga. energi kimia
hasil konversi dari energi cahaya matahari tersimpan dalam senyawa karbon tersebut.
catatan

Faktor penentu laju fotosintesis


Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis:
1. Intensitas cahaya Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
2. Konsentrasi karbon dioksida Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin
banyak jumlah bahan yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
3. Suhu Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja
pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan
meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
4. Kadar air Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup,
menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis) Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat
berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan
sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
6. Tahap pertumbuhan Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih
tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini
mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan
makanan untuk tumbuh.

Diposkan oleh BIOLOGI ITU MUDAH di 06:56


Label: BEDA FOTOSINTESIS-RESPIRASI

Minggu, 25 Juli 2010

METABOLISME PROTEIN
Nama protein pertama kali diusulkan oleh ahli kimia Swedia, Berzelius. Protein berasal dari bahasa
Yunani, protios, yang berarti bahan penyokong yang pertama.
 Protein merupakan komponen utama dalam semua sel hidup.
 Fungsi utamanya sebagai unsur pembentuk styruktur sel, misalnya dalam rambut, wol,
kolagen, jaringan penghubung, membran sel dan lain-lain.
 Selain itu dapat pula berfungsi sebagai protein yang aktif seperti enzim yang berperan
sebagai katalisator segala proses biokimia dalam sel.
 Protein aktif selain enzim yaitu hormon, hemoglobin, protein yang terikat pada gen, toksin,
anti bodi atau anti gen dan lain-lain.

Protein adalah rangkaian atau polimer dari sejumlah asam amino. Asam amino adalah molekul
organik kecil yang pada umumnya terbuat dari karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen.
 Protein dibuat dari suatu pool yang terdiri dari 20 asam amino yang berbeda.
 Ratusan atau ribuan asam amino dirangkai dengan suatu urutan tertentu untuk membentuk
rantai asam amino.
 Fungsi protein dimungkinkan karena struktur tiga dimensinya yang unik.
 Dengan strukturnya yang unik suatu molekul protein dapat melakukan interaksi dengan
molekul lainnya sehinnga dapat berfungsi sebagai molekul pengatur dalam suatu ekspresi gen atau
transmisi genetik menjadi fenotipik.
 Jadi, suatu protein sangat tergantung pada kemampuannya untuk mengikat atau
berpasangan dengan molekul lainnya untuk menjalankan fungsinya.
 Kemampuan tersebut ditentukan oleh struktur tiga dimensinya.
 Bila asam amino dirakit menjadi suatu rantai protein, rantai tersebut segera melipat
membentuk suatu struktur yang secara energetik paling relaks atau yang bentuknya paling stabil.
Bentuk yang secara energetik paling stabil ditentukan oleh interaksi tiap-tiap asam amino yang
membentuk protein tersebut.
 Oleh karena itu, jenis asam amino dan urutannya dalam rantai protein akan menentukan
struktur tiga dimensi molekul protein yang terbentuk.
 Urutan asam amino dalam suatu rantai protein sangat penting menentukan fungsi protein
tersebut.
 Dengan 20 macam asam amino yang berbeda, diperoleh jumlah dan urutan yang berbeda-
beda sehingga dihasilkan protein-protein unik yang hampir tidak terbatas jumlahnya.
 Keragamn ini sangat menguntungkan mengingat berbagai ragam fungsi yang dilakukan oleh
protein.

Semua organisme merupakan kumpulan dari sejumlah protein dan segala aktivitasnya.

 Fungsi protein tergantung pada struktur tiga dimensinya, yang pada gilirannya ditentukan
oleh sekuen asam amino penyusun protein tersebut.
 Jadi, DNA menentukan karakteristik suatu organisme karena DNA menentukan sekuen
asam amino dari semua protein pada suatu organisme.
 DNA mengandung sandi genetik untuk tiap asam amino yang ditampilkan masing-masing
dari sekuen tiga pasang basa.
 Ketiga basa (triplet) ini disebut kodon.
 Urutan kodon pada suatu sekuen DNA mencerminkan urutan asam amino yang akan dirakit
menjadi suatu rantai protein.
 Satu bagian sekuen DNA lengkap yang mampu menentukan sekuen asam amino suatu
protein atau molekul r RNA dan tRNA disebut gen, yaitu satuan hereditas yang didefinisikan oleh
para ahli genetika klasik.
 Semua gen dan sekuen DNA yang dimiliki oleh suatu organisme disebut genom.
Sintesis Protein

Proses sintesis protein dari sandi genetik melibatkan beberapa langkah. DNA pada
dasarnya adalah penyimpan informasi yang pasif, mirip denga cetak biru (blue print) untuk
denah rumah. Aktivitas pembuatan protein terjadi pada suatu situs khusus dalam sel yang
disebut ribosom. Oleh karena itu, langkah pertama dalam sintesis protein adalah
menyampaikan informasi dari DNA ke ribossom.
 Untuk melakukan hal ini enzim-enzim seluler membuat salinan kopi gen sehinnga dapat
dibaca oleh ribosom.
 Salinan kopi gen ini disebut RNA duta (messennger RNA = mRNA). mRNA membawa sandi
genetik yang dipakai langsung untuk sintesis protein di ribosom.
 Tahap ini disebut dengan tahp transkripsi.
 Dalam tahap berikutnya kodon pada mRNA harus dapt dikorelasi dengan asam amino yang
seharusnya.
 Tahapan ini dilakukan molekul RNA lain, yaitu RNA transfer, (transfer RNA = tRNA) yang
dikenal dengan tahap translasi.
 Akhirnya asam amino harus disambungkan untuk membentuk rantai protein fungsional
(tahap sintesis).
 Ribosom yang terdiri dari RNA dan protein, melakukan fungsi tersebut.
 Bila rantai protein sudah lengkap, suatu tanda berhenti (stop sign) mempengaruhi ribosom
sehingga ribosom melepas protein baru tersebut ke dalam sel.

Transkripsi.
 Transkripsi adalah sintesis RNA secara enzimatik dengan menggunakan DAN sebagai
cetakan.
 Untuk transkripsi suatu gen, hanya salah satu rantai DNA yang digunakan sebagai cetakan
atau templat.
 Transkripsi dikatalis oleh enzim RNA polimerase. Sintesis RNA selalu bergerak ke satu arah,
yaitu dari ujung 5’ ke ujung 3’ dari molekul RNA.
 Untuk menginisiasi transkripsi, RNA polimerase berikatan pada suatu daerah di DNA yang
disebut promoter. Promoter terletak disebelah hulu (ke arah5’) dari gen.
 Perbedaan urutan nukleotida dari promoter berbagai gen menyebabkan perbedaan tingkat
efisiensi dan regulasi dari inisiasi transkripsi gen-gen tersebut.
 Setelah RNA polimerase terikat pada promoter DNA, kedua rantai DNA dipisahkan dan RNA
polimerase memulai sintesis RNA di tempat inisiasi.
 Tempat ini disebut sebagai posisi +1. RNA polimerase menambahkan ribonukleotida ke
ujung 3’dari rantai RNA yang sedang disintesis.
 Hal ini dilakukan dengan bergerak dari ujung 3’ ke arah 5’ dari rantai DNA cetakan., sambil
memisahkan bagian rantai ganda DNA yang dilaluinya.
 Dengan demikian ribonukleotida dapat berpasangan dengan DNA cetakan dan ditambahkan
pada ujung 3’ RNA dengan pembentukan ikatan fosfodiester.
 Heliks ganda akan terbentuk kembali setelah RNA polimerase lewat.

Translasi.
 Translasi merupakan proses sintesis protein di dalam sel.
 Sebelum sintesis protein dimulaio, setiap jenis tRNA berikatan dengan asam amino spesifik.
 Reaksi ini dikatalis oleh enzim aminoasil tRNA sintetase bersama dengan ATP, sehingga
terbentuk aminoasil tRNA.
 Pada tRNA terdapat antikodon yang akan berpasangan dengan kodon yang terdapat pada
mRNA. Setiap macam aminoasil tRNA sintetase akan menggabungkan asam amino tertentu pada
tRNA yang spesifik.
 Pada tRNA inisiator, tRNA terikat pada asam amino metionin yang termodifikasi, yaitu N-
formilinetionin. Proses sintesis protein terdiri dari tiga tahap yaitu:
 Inisiasi : proses penempatan ribosom pada suatu molekul mRNA
 Elongasi : proses penambahan asam amino
 Terminasi : proses pelepasan protein yang baru disintesis
 Pada sintesis protein sel prokariot, prosaes inisiasi memerlukan sub unit kecil (30S) dan sub
unit besar (50S) ribosom, mRNA, tiga faktor inisiasi (IF1, IF2 dan IF3) dan GTP. IF1 dan IF3 mula-
mula terikat pada sub unit kecil ribosom, kemudian IF2 dan GTP bergabung.
 Kompleks sub unit kecil ini terikat pada mRNA di tempat pengikatan ribosom yang terletak 8
– 13 nukleotida sebelum hulu kodon inisiasi AUG kemudian bergerak sepanjang mRNA ke arah hilir
sampai menemukan kodon inisiasi.
 Setelah pengikatan sub unit kecil ribosom pada kodon inisiasi, tRNA inisiator dapat terikat
pada kodon inisiasi dan melepaaskan IF3 sehingga terbentuk kompleks inisiasi 30S, melepaskan
IF1, IF2, GDP dan fosfat sehingga terbentuk inisiasi 70S.
 Proses elongasi melibatkan tiga faktor elongasi (EF – Tu, EF – Ts, EF – G0, GTR, aminoasil
tRNA dan kompleks inisiasi 70 S.
 Proses elongasi terdiri dari tiga tahap:
1. Aminoasil tRNA membentuk kompleks denagn EF-Tu dan GTP, terikat pada “A-site”
di ribosom dengan melepaskan EF-Tu – GDP. EF-Tu – GTP dapat berubah lagi menjadi EF-
Tu – GTP dengan bantuan EF-Ts dan GTP.
2. Enzim transferase peptidil yang terdapat pada ribosom membenyuk ikatan peptida
antara dua asam amino yang berdampingan.
3. Enzim translokase (EF-G) dengan energi GTP menggerakkan ribosom sejauh satu
kodon sepanjang mRNA sehingga tRNA pada “P-site” lepas dan tRNA pada “A-site” pindah
ke “P-site”.

 Proses elongasi rantai peptida berjalan terus sampai ribosom mencapai suatu kodon stop.
 Proses terminasi melibatkan tiga faktor pelepas (“release faktor”, RF1, RF2 dan RF3).
RF1 atau RF2 dapat mengenal kodon stop dan denagn bantuan RF3 menyebabkan trasnsferase
peptidil melepaskan rantai polipeptida dari tRNA.
 Faktor-faktor pelepas membantu pelepasan kedua sub unit ribosom dari mRNA.
2. Ciri-ciri Molekul Protein

Beberapa ciri utama molekul protein yaitu:


 Berat molekulnya besar, yang merupakan suatu makromolekul
 Umumnya terdiri dari 20 macam asam amino, yang membentuk suatu rantai polipeptida
yang berikatan satu dengan yang lain.
 Ikatan peptida merupakan ikatan antara α-karboksil dari asam amino yang satu dengan
gugus α-amino dari asam amino yang lainnya.
 terdapatnya ikatan kimia yang lain yang menyebabkan terbentuknya lengkungan-
lengkungan rantai polipeptida menjadi struktur tiga dimensi protein.
 Sebagai contoh misalnya ikatan hidrogen dan ikatan hidrofob.
 strukturnya tidak stabil terhadap beberapa faktor seperti pH, radiasi, temperatur, dan
sebagainya
 umumnya reaktif dan sangat spesifik, yang disebabkan terdapatnya gugus samping yang
reaktif dan susunan khas struktur makromolekulnya..
 Beberapa gugus samping yang biasa terdapat diantaranya gugus kation, anion, hidroksil
aromati, hdroksil alifatik, amin, amida, tiol, dan gugus heterosiklik
Klasifikasi Asam Amino
 Berdasarkan sifat kekutuban (polarity) gugus R, asam amino dibagi menjadi 4 golongan
yaitu:
1. asam amino dengan gugus R yang tak mengutub. Golongan ini terdiri dari 5 asam
amino yang mengandung gugus R alifatik (alanin, lesin, isolesin, valin, dan prolin), 2 dengan
R aromatik (fenilalanin dan triptofan), dan 1 mengandung atom sulfur (metionin).
2. asam amino dengan gugus R mengutub tak bermuatan. Lebih mudah larut dalam air
karena gugus R mengutub dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air.
Kekutuban serin, treonin, dan tirosin disebabkan oleh gugus hdroksil, asparagin dan
glutamin oleh gugus amida, dan sistein oleh gugus sulfhidril (-SH).
3. asam amino dengn gugus R bermuatan negatif (asam amino asam). Golongan ini
bermuatan negatif pada pH 6,0-7,0 dan terdiri dari asam aspartat dan asam glutamat yang
masing-masing mempunyai dua gugus karboksil.
4. asam amino dengan gugus r bermuatan positif (asam amino basa). Golongan asam
amino ini bermuatan positif pada pH 7,0 yang terdiri dari lisin, arginin yang mengandung
gugus basa lemah.
Sifat Asam Basa Asam Amino
 Di dalam larutan netral asam amino selalu ada dalam bentuk ion berkutub(zwtterion) yang
dapat ditunjukkan dengan konstanta elektrik dan momen dwikutub yang tinggi karena adanya
pemisahan muatan positif dan negatif dalam bentuk ion berdwikutub.
 Semua asam amino yang didapat barasal dari hidrolisis protein kecuali glisin, memiliki sifat
aktif optik yaitu dapat memutar bidang polarisasi cahaya bila diperiksa dengan polarimeter.
 Reaksi khas asam amino disebabkan oleh adanya gugus α-karboksil, α-amino dan gugus
yang terdapat pada rantai samping (R).
Struktur dan Sifat Peptida
 Peptida mengandung 2,4 atau 4 asam amino, sehingga dapat disebut dipeptida, tripeptida,
dst. Peptida didapatkan dari hidrolisis rantai panjang protein.
 Peptida mempunyai pH isoelektrik.
 Reaksi kimia peptida disebabkan oleh adanya gugus ujung NH2 dan –COOH, dan gugus R
yang dapat berionisasi.
 Penamaan peptida didasarkan pada komponen asam aminonya.
 Urutan dimulai dar rantai N-ujung.
 Uji peptida ini dapat dilakukan dengan uji buret, yaitu reaksi yang terjadi antara peptida atau
protein dengan CuSO4 dan alkali,yang menghasilkan warna ungu.
 Pemisahan atau analisis peptisa biasa dikerjakan dengan kromatografi penukar –ion atau
elekrtroforesis kertas.
Analisis Asam Amino pada Peptida
 Penentuan urutan asam amino dapat dlakukan dengan cara Hidrolisis sempurna.
 Hidrolisis dengan HCl 6N pada suhu 100 -120 celcius selama 10 - 24 jam memeberikan hasil
terbaik, kecuali pada triptopan yang mengalami kerusakan pada suasana asam kuat, juga gugus
amida pada glutamin dan asparagin akan pecah menghasilkan asam glutamat, asam aspartat, dan
ion amoninum.
 Banyaknya amonia pada hidrolisat dapat ditentukan untuk mengetahui kadar amida yang
terdapat pada protein.
 Hidrolisis dengan alkali menyebabkan kerusakan pada sistein, sistin, serin dan treonin.
 Penentuan urutan asam amino dalam Polipeptida didasarkan pada cara sanger untuk
penentuan urutan asam amino dalam protein insulin yang bebas dari kontaminasi.

Cara bertingkat yang dilakukan sebagai berikut:


1. Penentuan asam amino C-ujung dan asam amino N-ujung.
2. pemutusan rantai plipeptida menjadi fragmen peptida dengan rantai yang lebih
pendek dengan enzim tripsin fragmen peptida. Kemudian fragmen tersebut dipisahkan satu
dari yang lain dengan cara elektroforesis atau kromatografi.Tiap fragmen peptida dihidrolisis
sempurna dan asam amino ditentukan.
3. asam amino C-ujung dan asam amino N-ujung tiap fragmen peptida yang didapat
dari no 2 ditentukan, sehingga urutan asam amino tiap fragmen peptida (dipeptida atau
tripeptida) dapat ditentukan.
4. fragmen peptida yang lebih panjang dari tripeptida, ditentukan urutan asam amino
dengan cara edman, yaitu dengan pereaksi fenilisotisianat.
5. diambil polipeptida asal dan pemotongan rantai menjadi fragmen diulangi lagi, tetapi
dengan mempergunakan enzim lain, misalnya kimotripsin atau pepsin. Kimotripsin
menghidrolisis ikatan peptida yang gugus karboksilnya berasal dari asam amino fenilalanin,
triptofan atau tirosin. Pepsin menghidrolisis ikatan peptida yang gugus aminonya berasal
dari asam amino fenilalanin, triptofan, tirosin, lesin, asam aspartat, asam glutamat.
6. Dibandingkan komposisi asam amino dan asam amino N-ujung serta C-ujung dari
fragmen yang dihasilkan kedua cara hidrolisis tersebut, maka urutan yang benar sisa asam
amino dalam polipeptida asal dapat ditentukan.
Organisasi struktur protein
 Struktur tiga dimensi protein dapat dijelaskan dengan mempelajari tingkat organisasi struktur
yaitu struktur primer, sekunder, tersier dan kuartener.
1. Struktur primer
 Struktur primer protein ditentukan oleh ikatan kovalen antara residu asam amino yang
berurutan yang membentuk ikatan peptida.
 Struktur primer dapat digambarkan sebagai rumus bangun yang biasa ditulis untuk senyawa
organik.
 Untuk mengetahui struktur primer protein diperlukan cara penentuan bertingkat yaitu:
1. Penentuan jumlah rantai polipeptida yang berdiri sendiri dari protein
2. Pemutusan ikatan antara rantai polipeptida yang satu dengan lainnya.
3. Pemisahan masing-masing rantai polipeptida
4. Penentuan urutan asam amino dari masing-masing rantai polipeptida dengan cara
sanger.

2. Struktur sekunder
 Struktur ini terjadi karena ikatan hidrogen antara atom O dari gugus karbonil (C=O) dengan
atom H dari gugus amino (N-H) dalam satu rantai pilipeptida,memungkinkan terbentuknya konfirasi
spiral yang disebutStruktur helix.
 Rantai paralel yang berkelok-kelok disebut konfirmasi –ß,rantai dihubung silangkan oleh
ikatan hidrogen sehingga membentuk suatu struktur yang disebut lembaran berlipat-lipat.
 Struktur polipeptida dalam protein serabut pada rambut dan wol berbentuk spiral yang
berarah putar kekanan. Yang disebut dengan ð-helix,sedang yang berkelok-kelok disebut ß-kerotin.
3. Struktur tersier
1. Struktur tersier terbentuk karena terjadinya perlipatan (folding) rantai ð-
helix,konformasi ß,maupun gulungan rambang suatu polipeptida,membentuk protein
glubular,yang struktur tiga dimensinya lebih rumit daripada protein serabut.
2. Kemantapan struktur tersier suatu molekul protein selain disebabkan oleh ikatan
kovalen seperti ikatan peptida dan ikatan disulfida juga oleh ikatan tak-kovalen yang
menunjangnya yaitu yang menyebabkan terjadinya pelipatan tersebut.

Struktur kuartener
 Sebagian besar protein berbentuk globular yang mempunyai berat molekul lebih dari 50 ribu
merupakan suatu obligomer,yang terjadi dari beberapa rantai polipeptida yang terpisah yang disebut
juga dengan protomer yang saling mengadakan interaksi membentuk struktur kuartener dari
proteina obligomer tersebut.

JENIS ASAM AMINO

 Alanine - The second simplest amino acid, but used the most in proteins.
 beta-Alanine - The only naturally occurring beta amino acid.
 Arginine - Amino acid often used at the active sites of enzymes.
 Asparagine - Amide derivative of aspartic acid.
 Aspartic Acid - Important intermediate in the citric acid cycle.
 Carnitine - Unusual amino acid that carries fatty acids into mitochondria.
 Citrulline - An amino acid that works to detoxify and eliminate unwanted
ammonia.
 Cysteine - Thiol containing amino acid involved in active sites and protein
tertiary structure determination.
 Cystine - Oxidation product of cysteine that holds proteins together.
 gamma-Aminobutyric Acid - Decarboxylated amino acid that helps you chill
out.
 Glutamic Acid - Negatively charged amino acid found on the surface of
proteins.
 Glutamine - The only amino acid with the ability to easily cross the barrier
between blood and brain tissue.
 Glutathione - Small peptide that helps dump free radicals.
 Glycine - Simplest amino acid that also acts as a neurotransmitter antagonist.
 Histidine - Amino acid responsible for histamine biosynthesis.
 Hydroxyproline - Important amino acid used in structural proteins like
collagen.
 Isoleucine - Hydrophobic amino acid used almost exclusively in protein and
enzyme construction.
 Leucine - Another hydrophobic amino acid used almost exclusively in protein
and enzyme construction.
 Lysine - An essential amino acid with a positive charge on the aliphatic side
chain.
 Methionine - An essential amino acid that helps initiate protein synthesis.
 Ornithine - Critical member of the amino acids in the urea cycle.
 Phenylalanine - Most common aromatic amino acid found in proteins.
 Proline - Cyclic aliphatic amino acid used in the synthesis of collagen.
 Serine - Amino acid alcohol found in the active site of serine proteases.
 Taurine - Mercaptan-containing amino acid that is involved in bile acid
biochemistry.
 Threonine - Amino acid alcohol involved in porphyrin metabolism.
 Tryptophan - Aromatic amino acid used the least frequently in proteins.
 Tyrosine - Hydroxyphenyl amino acid that is used to build neurotransmitters
and hormones.
 Valine - Hydrophobic aliphatic amino acid used to hold proteins together.

ASAM AMINO DAN PROTEIN


Protein merupakan makromolekul yang mengandung nitrogen dengan bobot molekular berkisar
antara 5.000 hingga 1.000.000 lebih dan meliputi kira-kira 50% berat kering sel.

Fungsi dari protein adalah sebagai berikut:

No Fungsi Jenis Contoh


1 Katalitik Enzim Katalase pepsin
2 Struktural Protein struktural Kolagen, elastin, keratin
3 Motil (mekanik Protein kontraktil Aktin, Myosin
4 Penyimpanan Protein angkutan Kasein (susu), ovalbumin (telur), feritin
(penyimpan besi)
5 Pengangkutan Protein angkutan Albumin serum (asam lemak)
hemoglobin (oksigen)
6 Pengatur Protein hormon Insulin
enzim pengatur Fosfofruktokinasa
7 Perlindungan Antibodi Imun globulin
Protein penggumpal Trombin, fibrinogen
8 Tanggap toksik Protein toksin Toksin bisa ular, toksin bakteri
(bortulisme, difteri)
 Protein merupakan polimer yang terdiri dari satuan asam amino yang terikat secara kovalen.
 Hubungan kovalen dasarnya adalah suatu ikatan amida sederhana, yang dibentuk oleh
kondensasi gugus amino suatu asam amino dengan gugus asam karboksilat lainnya.
 Ikatan peptida ini diberi nama khusus: ikatan peptida.
Kita dapat menggolongkan asam amino dengan menggunakan sifat fisik gugus rantai cabang pada
pH 7, karena mendekati pH fisiologik.
 Gugus rantai cabang asam amino hidrofobik, pada umumnya membentuk bagian dalam dari
molekul protein globular apabila pelarut polar, air, dijauhkan.

Alanin Triptofan Prolin (suatu asam imino)


Valin Metionin Fenilalanin
Leusin Isoleusin
 Gugus rantai cabang asam amino polar yang tak bermuatan, dapat membentuk ikatan
hidrogen. Rantai cabang polar, kecuali glisin, dapat juga disertakan dalam ikatan ion logam dengan
melalui interaksi pasangan elektron bebas dari atom-atom O, N, atau S dari rantai cabang ion
logamnya.

Serin Sistein Tirosin


Glisin Asparagin
Threonin Glutamin
 Gugus rantai cabang asam amino yang bermuatan positif atau negatifpenuh, dapat
mengadakan interaksi ionik dengan gugus bermuatan berlawanan, atau dengan gugus polar.
 Rantai cabang bermuatan negatif
Asam aspartat
Asam glutamat
 Rantai cabang bermuatan positif
Arginin
Lisin
Histidin (terbanyak bermuatan positif pada pH 6)
 Berikut ini adalah asam amino esensial bagi manusia:
1. Arginin*
2. histidin
3. isoleusin
4. leusin
5. lisin
6. metionin
7. fenilalanin
8. treonin
9. triptofan
10. valin (* hanya diperlukan oleh anak-anak yang sedang tumbuh)

 Alanin mempunyai sifat-sifat fisik yang menunjukkan zat ionik, bahkan dalam keadaan
padat.
 Hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa alanin murni ada dalam keadaan padat, dan pada
batas pH tertentu terdapat bentuk ionik dwikutub yang dikenal sebagai zwitterion.
 Zwitterion disebabkan karena adanya baik gugus pemberi proton (asam) ataupun gugus
peneroma proton (basa) di dalam molekul asam amino.

Protein kadang-kadang diperkenalkan sebagai molekulmakro pemberi keterangan, karena urutan


asam amino dari protein tertentu mencerminkan keterangan genetic yang terkandung dalam urutan
basa dari bagian yang bersangkutan dalam DNA yang mengarahkan biosintesa protein.
Tiap jenis protein ditandai cirri-cirinya oleh:
1. Susunan kimia yang khas
2. Bobot molekular yang khas
3. Urutan asam amino yang khas

Ada dua jenis protein, dibedakan oleh hasil-hasil yang diperoleh, apabila protein dihirolisasi manjadi
satuan monomer penyusun. Ini adalah protein sederhana dan protein berkonjugasi:
1. Protein sederhana: hanya asam amino
2. Protein berkonjugasi: asam amino + gugus (-gugus) prostetik nonprotein.

Bobot molekul protein berkisar dari suatu minimum sembarang dari kira-kira 5.000 sampai
1.000.000 lebih. Protein dengan bobot molekular kurang dari 5.000 sering ditunjukkan sebagai
polieptida. Ada sejumlah kecil polipeptida yang penting dalam system hidup dan yang mempunyai
sepuluh atau lebih sedikit satuan asam amino.
Ini disebut oligopeptida (oligo, “beberapa”)

Penggolongan protein menurut kelarutannya:


1. Protein berserat. Tidak larut dalam larutan garam dalam air
2. Protein berbentuk bola. Larut dalam larutan garam dalam air.

Struktur protein digolongkan menjadi empat kelas:


1. Struktur primer
2. Struktur sekunder
3. Struktur tersier
4. Struktur kuarterner
Diposkan oleh BIOLOGI ITU MUDAH di 01:42
Label: METABOLISME PROTEIN

0 komentar:
Sabtu, 24 Juli 2010

SOBEKAN CATATAN METABOLISME SEL

Metabolisme sel membahas tentang katabolisme berupa respirasi dan fermentasi dan anabolisme yang
mebahas fotosintesis. ini catatan yang jika dibuang sayang , yang bisa diberikan ke anak anak setidaknya
untuk Pre test jadi akan baik

 Hubungan energi dengan mahluk hidup memiliki arti pembahasan mengenai reaksi kimia
yang terjadi dalam sel. Ada dua reaksi yaitu
1. reaksi endergonik yaitu reaksi yang membutuhkan input atau pemasukan energi atau
endergonik berarti energi masuk
2. reaksi eksergonik yaitu reaksi kimia yang melepaskan energi atau eksergonik berarti
energi keluar
 Molekul ATP (adenosin trifosfat) adalah molekul ulang-aling yang membawa energi kimia
dalam sel.
 ATP merupakan molekul yang hampir semuanya menyebabkan kerja seluler, baik untuk
munculnya sinar dari kunang-kunang hingga pergerakan sel otot sehingga kita bisa mengayuh
sepeda.
 ATP adalah molekul yang memiliki 3 bagian yaitu basa adenin, gula ribosa, dan tiga gugus
fosfat yang diikatkan dengan ikatan kovalen.
 Ikatan kovalen antar gugus fosfat kedua dan ketiga tidak stabil, sehingga kita akan
mendapatkan pelepasan gugus fosfat, yang berarti hidrolis ATP menjadi ADP.
 Perpindahan gugus fosfat ke suatu molekul disebut fosforilasi. ATO adalah sumberdaya
dalam sel yang dapat diperbaharui dan itu sebabnya dikenal siklus ATP.
Enzim
 Untuk dapat memahami arah reaksi dan jalur metabolisme, keduanya melibatkan apa yang
disebut enzim
 Enzim yaitu protein dalam tubuh yang berfungsi sebagai katalis biologi.
 Katalis adalah suatu molekul kimiawi yang dapat mempercepat proses reaksi tetapi dirinya
(molekul bersangkutan) tidak ikut bereaksi atau digunakan.
 Jadi enzim dapat mempercepat reaksi kimia dalam sel dengan cara menurunkan hambatan
energi.
 Hambatan energi = energi aktivasi = jumlah energi yang dibutuhkan untuk reaksi eksergonik.
 Enzim tertentu akan mengkatalisis reaksi seluler tertentu.
 Cara kerja enzim adalah sisi aktif enzim mengikat substrat dan kemudian mengubah
substrat menjadi hasil, akibatnya hasil dilepaskan, karena sudah tidak sama dengan substrat lagi.
 Enzimnya sendiri, setelah hasil substrat dilepaskan, dapat kembali mengikat substrat lagi
dan seterusnya satu per satu substrat diubah menjadi hasil.
 Kerja enzim ini dapat dihambat/dijegal atau dipengaruhi oleh faktor lingkunga seperti
temperatur, pH, konsentrasi garam dll.
 Beberapa enzim membutuhkan ko-faktor (materi bukan protein) dan ko-enzim (seperti
vitamin, atau molekul organik lain) yang membantu kerja enzim.
 Kerja enzim juga dihambat atau dijegal oleh molekul yang disebut inhibitor, pestisida, dan
antibiotik
 Posisi molekul enzim dalam sel dan hasil kerja enzim sangat berhubungan dengan
membran biologi.
Oleh karena itu sedikit mengenai membran dibahas berikut ini Membran

 Proses metabolisme menyangkut transport materi asal dan hasil metabolisme di mana akan
melibatkan membran biologi.
 Struktur membran biologi, yaitu pemisah antara hidup dan tidak hidup dan secara selektif
dapat dilalui adalah tiga lapis mosaik cair yang terdiri atas fosfolipid dan protein.
 Fungsi membran ada empat yaitu:
 Fngsi mosaik yang memfasilitasi proteinnya sebagai enzim, reseptor, sel junction dan
transporter atau protein pemindah
 Membran transport, yaitu fungsi difusi, osmosis, difusi yang difasilitasi (oleh protein
pemindah), dan transport aktif, yaitu pergerakan molekul melewati membran yang memerlukan
energi dari gradien rendah ke gradien tinggi
 Memelihara keseimbangan air (osmoregulasi), yaitu fungsi membran di mana ia bertindak
sebagai membran semipermeabel antara isi sel dan lingkungannya, yang meliputi kondisi isotonik,
hipotonik, dan hipertonik
 Eksositosis/endositosis, yaitu fungsi membran untuk mengeluarkan atau memasukkan
materi dari dan ke luar sel. Termasuk dalam endositosis adalah apa yang disebut fagositosis,
pinositosis, dan pinositosis yang diperantai reseptor
 Proses metabolisme yang membutuhkan energi dan yang menghasilkan energi terjadi
dalam sel dalam organel utama.
 Organel utama untuk proses metabolisme yang membutuhkan energi fotosintesis adalah
kloroplast.
 Organel utama untuk proses metabolisme yang menghasilkan energi respirasi selular adalah
mitokondria.
Respirasi Selular

 Respirasi seluler adalah jalur metabolimse yang memanen atau menghasilkan energi.
 Istilah respirasi sama dengan bernafas yaitu pertukaran oksigen (O2) dan karbondioksida
(CO2) antara organisme dan lingkungannya.
 Respirasi selular yaitu pemanenan atas proses menghasilkan energi secara aerobik (perlu
O2) dari molekul makanan oleh sel.
 Oleh karena itu pernafasan dan respirasi selular sangat berhubungan.
 Rumus umum untuk respirasi selular adalah:
C6H12O6 + 6O2 à 6 CO2 + 6H2O + ATP
Ada tiga tipe jalur metabolisme yang menghasilkan energi.


1. Tipe yang paling umum terjadi dalam sel yaiut respirasi aerobik dan yang merupakan
jalur utama penghasil energi yang menghasilkan ATP (pembentukan ATP), molekul energi
bioogi.Istilah aerobik menunjukkan makna bahwa jalur aerobik tidak dapat berlangsung
tanpa tersedianya oksigen yang cukup. Setiap pernafasan yang kau ambil, kau
memasukkan oksigen untuk menyediakan sel-sel dapat melangsungkan jalur aerobik ini
2. Dua jalur lain adalah jalur anaerobik, yaitu jalur yang dapat ditempuh tanpa
ketersediaan oksigen.
3. Jalur anaerobik yang paling umum adalah jalur fermentasi dan transport elektron
anaerob. Kebanyakan bakteri dan protista lain sangat mengandalkan jalur anaerob untuk
membuat atau mengahasilkan ATP yang diperlukannya.
 Ketiga tipe jalur metabolisme penghaisl energi tersebut memulai prosesnya dengan reaksi
yang sama yang disebut reaksi glikolisis.
 Reaksi glikolisis memecah glukosa menjadi dua molekul asam piruvat.
 Reaksi glikolisis terjadi dalam sitoplasma sel tanpa peranan oksigen
 Setelah reaksi glikolisis jalur berikutnya bisa berbeda, bisa aerobik, bisa anaerob, tergantung
kebutuhan sel dan atau ketersediaan oksigen dalam sel
 Apabila jalur melalui aerob yang ditempuh, maka proses akan dilangsungkan dalam organel
mitrokondria. Dalam mitokondria oksigen adalah penerima elektron terakhir yang dilepaskan selama
proses reaksi.
 Apabila jalur anaerob yang dipilih maka proses metabolisme berlangsung tetap paa
sitoplasma sel dan substansi selain oksigen dalam sitoplasma adalah penerima elektron terakhir.
 Dalam ketiga jalur tersebut, reaksi tidak dapat mereka langsungkan sendiri, tetapi harus
dibantu enzim.
Respirasi Aerobik
 Respirasi aerobik adalah jalur yang paling banyak menghasilkan energi ATP dari satu
molekul glukosa, yaitu satu molekul glukosa melalui jalur respirasi aerobik dapat dihasilkan 36
bahkan lebih molekul ATP, bila lewar jalur fermentasi satu molekul glukosa dihasilkan 2 ATP.
 Bila Anda seekor bakteri, Anda memang tidak butuh banyak ATP. Tapi bila Anda berukuran
besar, memiliki sistem yang kompleks dan beraktifitas tinggi maka ketergantungan Anda akan
ketersediaan ATP yang cukup yaitu melalui jalur aerobik sangat penting.
 Rumus umum respirasi seluler di atas hanya menunjukkan gugus awal reaksi (yaitu glukosa)
dan gugus final reaksi (yaitu karbondioksida dan air) dari jalur tersebut.
 Di antara kedua molekul start dan finish tersebut ada tiga tahapan reaksi berlangsung.
1. Tahap pertamanya adalah glikolisis,
2. Tahap keduanya adalah termasuk apa yang disebut siklus Krebs, yaitu tahapan
mulai dari molekul piruvat dipecah secara lengkap menjadi air dan karbondioksida.
3. Tahap ketiganya adalah fosforilasi transport elektron.

 Selama tahapan kedua, dihasilkan banyak ATP, tetapi hidrogran dan elektron dibatasi
pergerakannya alias dilepaskan dan dipindahkan oleh koenzim (NAD+ dan FAD) ke sistem transport
elektron.
 Sistem tersebut bersamaan dengan enzim di dekatnya menjadi mesin untuk proses
fosforilasi transport elektron. Tahap ketiga inilah yang menghasilkan banyak sekali molekul ATP.
 Jalur anaerob atau jalur fermentasi yaitu jalur metabolisme yang tidak membutuhkan
oksigen
 Organisme yang menggunakan jalur fermentasi adalah sel apa saja yang terdedah dalam
kondisi kekurangan atau bahkan tanpa oksigen, bisa bakteri, protista lain yang hidup dalam perut
hewan, makanan kaleng, bahkan sel otot kita melakukan jalur anaerob ini.
 Glikolisis juga adalah tahap pertama reaksi jalur anaerob.
 Dalam anaerob, glukosa juga dipecah menjadi dua molekul piruvat, nettonya terbentukdua
NADH dan dua ATP, tetapi reaksi anaerob tidak memecah glukosa menjadi CO2 dan air
sepenuhnya, dan jalur anaerob tidak menghasilkan energi ATP lagi selain yang hasil tahap glikolisis.
 Tahap terakhir atau finalnya hanya menghasilkan koenzim NAD+ yang penting untuk proses
jalur anaerob.
 Hasil energi jalur anaerob memang kecil, tetapi itu cukup untuk organisme sel tunggal
anaerob. Bahkan dalam kondisi stress jalur anaerob juga terbukti cukup menyediakan energi yang
diperlukan bagi sel hewan yang terdedah dalam kondisi anaerob atau kekurangan oksigen.
 Fermentasi laktat, yaitu tahapan utama reaksi penghasil energi yang disebut fermentasi
laktat, perhatikan bahwa piruvat yang terbentuk selama tahap pertama glikolisis, menerima hidrogen
dan elektron dari NADH, dan menyebabkan piruvat diubah menjadi molekul laktat.
 Seringkali molekul laktat disebut asam laktat.
 Namun demikian bentuk ion (laktat) lebih umum terdapat dalam sel. Jalur fermentasi laktat
umum pada jalur anaerob ini.
 Beberapa sel hewan juga dapat melakukan fermentasi laktat untuk memperoleh energi ATP
dengan cepat.
 Contoh klasik adalah apabila pada atlit lari cepat, untuk pemenuhan energi yang cepat dan
segera untuk lari cepat, sel otot atlit tersebut melakukan fermentasi laktat.
 Jalur fermentasi alkohol, adalah jalur lain respirasi anaerob yang mempunyai senyawa
antara Asetaldehide sebagai akseptor ion H+ yang segera membentuk alkohol
 Dalam jalur ini masing-masing molekul pirivat hasil tahap glikolisis disusun menjadi senyawa
intermedier yang disebut asetildehid.
 Bila molekul asetildehid ini menerima hidrogen dan elektron dari NADH, maka akan diuabh
menjadi etanol, yaitu produk akhir jalur ini.
 Yeast, organisme sel tunggal eukariot fungi menggunakan jalur anaerob fermentasi alkohol
ini. Ingat adonan roti? Itulah kerja organisme ini, yang memetabolisme gula dengan mengeluarkan
CO2 yang mengembangkan adonan roti.
 Pabrik bir dan anggur juga memanfaatkan organisme yang menempuh jalur fermentasi
alkohol ini.
 Ada lagi jalur penghasil energi yang bukan respirasi aerob dan bukan fermentasi, dan
khususnya yang dilakukan bakteri.
 Jalur yang sangat tidak umum ini mempengaruhi siklus global akan sulfur, nitrogen, dan
elemen vitasl lain dan mempengaruhi ketersediaan nutrisi organisme disebut jalur transport elektron
anaerob.
 Transport elektron secara anaerob adalah jalur yang umum dilakukan oleh beberapa
bakteri.
 Elektron dipisahkan dari komponen organik dan dikirim ke sistem transport yang terdapat
dalam plasma membran.
 Energi yang dihasilkan akibat proses ini sangat bervariasi.
 Suatu komponen inorganik dalam lingkungan seringkali merupakan penangkap elektron
terakhir.
 Contohnya, bakteri anaerob tertentu yang hidup di tanah berlumpur basah memisahkan
elektron dari suatu atau beberapa komponen dan membuangnya ke gugus sulfat (SO4),
menghasilkan H2S yang berbau.
 Jadi dalam transport elektron anaerob, senyawa inorganik, bukan oksigen adalah
penangkap elektron terakhir.
FOTOSINTESIS

 Fotosintesis: jalur metabolisme yang memerlukan energi


 Fotosintesis adalah proses bagaimana tanaman membuat molekul makanan dengan
menggunakan sinar matahari dari bahan dasar karbon dioksida dan air
 Proses ini amat penting bagi kelestarian organisme di dunia karena proses inilah yang
menyebabkan makanan organisme tersedia baik untuk tanaman, hewan, jamur dan bakteri.
 Proses ini merupakan jalur utama metabolisme yang membutuhkan energi
 Energi untuk proses ini diperoleh dari energi matahari yang di dalam proses fotosintesis
diubah menjadi energi bentuk lain (ATP) dan selanjutnya energi ATP diubah atau digunakan untuk
sintesis komponen organik
 Proses tersebut terjadi di dalam organel kloroplast, pada sel tanaman yang disebut mesofil
yaitu jaringan hijau di bagian dalam daun
 Persamaan sebagai penyederhanaan proses fotosintesis yang sebenarnya kompleks.
 6CO2 + 6H2O + energi sinar matahari Menjadi C6H12O6 + 6O2
 Dalam proses fotosintesis ada dua tahapan, di mana masing-masing tahap terdiri atas
beberapa langkah
 Tahap pertama disebut reaksi sinar, yaitu reaksi perubahan energi matahari menjadi energi
kimia dengan menghasilkan oksigen sebagai hasil sampingnya.
 Tahap pertama fotosintesis adalah langkah-langkah penyerapan energi matahari oleh klorofil
dan perubahannya menjadi energi kimia dalam bentuk ATP dan NADH dan terjadi pada membran
bagian dalam, yaitu sistem membran tylakoid.
 Langkah tahap reaksi yang tergantung adanya sinar ini (karenanya disebut reaksi sinar) ada
tiga langkah, yaitu:
1. Langkah pertama penyerapan energi matahari oleh pigmen dan menghasilkan
elektron
2. Langkah kedua adalah pemindahan elektron dan hidrogen menghasilkan ATP dan
NADPH
3. Langkah ketiga, pigmen yang memberikan elektron pada langkah pertama
memperoleh atau mengambil elektron kembali.
 Sistem penangkapan energi matahari dengan hasil molekul energi (a.l. ATP) tersebut disebut
fotosistem.
 Dalam membran tylakoid, ada dua fotosistem yang menghasilkan elektron melalui dua
sistem transport elektron yang berbeda.
 Tanaman, oleh karenanya, dapat membuat ATP dengan dua jalur yang berbeda, satu jalur
siklus dan satunya jalur yang nonsiklus.
 Jalur yang siklus pembentukan ATP dikenal sebagai fotosistem I dan mungkin jalur
pembentukan ATP yang tertua.
 Jalur yang nonsiklus saat ini mendominasi pembentukan ATP dan dikenal dengan fotosistem
II.
 Dalam fotosistem II ada proses fotolisis, yaitu rangkaian reaksi pemecahan molekul air
menjadi ion oksigen dan hidrogran dan elektron.
 Elektron hasil fotosistem II diberikan ke fotosistem I
 Pada tahap pertama fotosintesis reaksi terang ini, gula belum dibentuk, gula baru terbentuk
setelah melewati tahap kedua.
 Tahap kedua dikenal sebagai siklus Calvin (atau buku lain menulis siklus Calvin-Beson,
penemunya) yaitu suatu reaksi berurutan pembentukan molekul gula dari bahan dasar CO2 dan
energi hasil proses reaksi sinar (nama Calvin diambil untuk penghargaan peraih Nobel Melvin Calvin
yang mempelajari ini secara detail dan menerangkan bahwa fotosintesis berarti dua kata dari dua
proses, yaitu foto atau tahap reaksi sinar dan sintesis yang berarti pembentukan)
 Tempat terjadinya reaksi tahap kedua adalah di stroma klorofil
 Pembentukan komponen organik pada tahap kedua ini tidak secara langsung tergantung
ada tidaknya energi sinar matahari, bahkan dalam kondisi gelap sekalipun sepanjang ada ATP dan
NADPH
 Proses tersebut dimulai dari masuknya molekul CO2 ke dalam siklus Calvin disebut juga
fiksasi karbon.
 Yaitu ketika molekul CO2 yang masuk melalui stomata ditangkap oleh atau terikat oleh
enzim ribulosa bifosfat (sering disingkat RuBP).
 Setelah fiksasi karbon, enzim dalam siklus Calvin membuat gula dengan cra mereduksi terus
ataom-atom karbon dengan menambahkan elektron berenergi tinggi ke dalamnya dengan ion H+.
PEMAHAMAN

1. Interaksi di antara atom-atom, ion-ion, dan molekul-molekul adalah awal


terbentuknya susunan dan sifat serta tingkah laku substansi yang menyusun sel dan
lingkungan sel
2. Molekul yang dapat menarik air disebut hidrofilik, dan molekul yang takut atau tak
mau bersentuhan dengan air disebut hidrofobik
3. Molekul organik adalah molekul yang mengandung gugus karbon, yaitu karbohidrat,
protein, lemak, dan asam nukleat. Struktur dan tingkah laku komponen organik dipengaruhi
oleh gugus fungsionil yang terikat secara kovalen dengan kerangka karbon. Asam nukleat
DNA dan RNA dan molekul RNA berfungsi dalam proses di mana informasi dan instruksi
genetis digunakan dalam membuat protein.
4. Teori sel, yaitu (1) kehidupan disusun dari satu atau lebih sel, (2) sel adalah unit
kehidupan paling dasar yang hidup saling ketergantungan dan memiliki atau menyimpan
kemampuan untuk hidup dan (3) sel berasal dari sel lain yang sudah ada. Ada dua macam
sel yaitu prokariot dan eukariot.
5. Struktur sel minimum terdiri atas membran sel, bagian untuk sitoplasma dan bagian
untuk DNA. Membran sel terdiri atas dua lapis lipida dan protein. Struktur dua lapis lipida
memberikan batasan dari substansi yang larut air, karena lipida hidrofobik. Proteinnya dapat
menjalankan fungsi sel memasukkan dan atau mengeluarkan molekul masuk dan atau
keluar sel. Struktur sel eukariot tersusun atas membran internal yang membagi sitoplasma
sel menjadi bagian-bagian yang memiliki fungsi-fungsi yang berbeda, disebut organel.
Organel utama adalah inti atau nukleus. Pada sel prokariot (misal bakteri) tidak ada struktur
semacam organel inti yang dikelilingi membran. Organel-organel sel tertentu hanya dijumpai
pada sel tertentu saja.
6. Perubahan energi dari satu bentuk ke bentuk yang lain melalui suatu jalur reaksi
metabolisme tertentu berhubungan dengan fungsi sel. Enzim diperlukan dalam proses
perubahan tersebut, dan kadang-kadang koenzim membutuhkan energi dan jalur yang
menghasilkan energi
7. Jalur utama penghasil energi dikenal dengan respirasi sel, ada yang aerob dan ada
yang anaerob. Jalur awal respirasi sel adalah glikolisis. Jalur aerob terjadi dalam organel
mitokondria dan menghasilkan banyak ATP disebut siklus Krebs atau siklus trikarboksilat.
Jalur anaerob, tidak banyak menghasilkan ATP bisa terjadi melalui jalur fermentasi asam
laktat atau jalur fermentasi alkohol. Jalur anaerob lain adalah transport elektron anaeroB
Fosintesis merupakan jalur utama metabolisme yang membutuhkan energi. Proses fotosintesis
terdir atas dua tahap yaitu
1. Tahap yang membutuhkan sinar disebut reaksi terang atau reaksi sinar yang terdiri
atas fotosistem I dan fotosistem II di mana di sini terjadi proses perubahan energi matahari
yang ditangkapa pigmen warna dan diubahnya menjadi molekul energi ATP dan NADPH;
2. Tahap yang tidak tergantung sinar karena bisa terjadi dalam keadaaan gelap asalkan
tersedia ATP dan NADPH yang cukup untuk mensintesis molekul organik dari bahan dasar
CO2 dan H2O. Langkah pertama menempelkan molekul CO2 ke enzim ribulosa bifosfat
disebut fiksasi karbon, diikuti langkah berikutnya yaitu masuk ke siklus Calvin atau siklus
Calvin-Benson dengan hasil akhir
Dibuang sayang
1. Metabolisme merupakan reaksi biokimia yang terjadi dalam sel hidup, meliputi
katabolisme (reaksi penyusunan energi) dan anabolisme (reaksi pelepasan energi).
2. Pada reaksi metabolisme, terdapat komponen-komponen yang berperan penting
sebagai penunjang terjadinya proses metabolisme, meliputi enzim, ATP, dan reaksi oksidasi
atau reaksi redoks.
3. Katabolisme merupakan reaksi pemecahan atau penguraian senyawa ikatan kimia
kompleks menjadi senyawa lebih sederhana yang secara umum dikenal dengan respirasi.
4. Respirasi merupakan proses pembebasan energi kimia melalui reaksi oksidasi pada
molekul organik.
5. Jika respirasi terjadi dalam sel, maka ada tiga tahap yang harus dilalui, yaitu
glikolisis, siklus Krebs, dan transpor elektron.
6. Apabila proses respirasi terjadi dalam lingkungan yang cukup oksigen disebut
respirasi aerob, tetapi apabila respirasi terjadi tanpa oksigen disebut respirasi anaerob.
7. Anabolisme merupakan reaksi penyusunan senyawa kompleks dari senyawa
sederhana yang berlangsung dalam sel. Energi yang digunakan dalam proses penyusunan
itu berasal dari matahari, sering kita kenal dengan fotosintesis, sedangkan yang berasal dari
energi kimia disebut kemosintesis.
8. Metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak saling berkaitan satu sama lain.
Metabolisme lemak menghasilkan energi yang lebih besar dibandingkan karbohidrat dan
protein.
9. Teknologi yang berkaitan dengan metabolisme makanan yaitu pola makanan yang
berkadar gula rendah, teknologi pengawetan makanan dapat dilakukan secara fisika, kimia,
biologi, pengalengan dan secara radiasi.
L Metabolisme kalsium diatur oleh hormon yang dihasilkan kelenjar :

A Anak gondok

B. Thymus

C. Adrenal

D. Thyroid

E, Pancreas

2. Gejala klorosis pada tumbuhan dapat dihindarkan jika tanah tempat tumbuhnya diberi pupuk yang
mengandung :
A. Urea
B. Phosphat
C. N, P , K
D. Fe dan Mg
E. C , H , O

3. Ginjal merupakan organ yang paling erat kaitannya dengan masalah homeostasis.

SEBAB

Ginjal berfungsi sebagai organ ekskresi dan reabsorbsi.

4. Jika dalam kultur sel berhijau daun dialirkan gas CO2dan disinari, maka akan terjadi :
1. penyerapan sinar, terutama sinar hijau
2. fotolisis air dan sintesis ATP
3. pembebasan oksigen yang berasal dari CO2
4. Pengikatan CO2oleh ribulosadifosfat.

5. Fungsi klorofil pada proses fotosintesis adalah ........

1. mentransfer energi matahari

2. memfiksasi CO2menjadi glukosa

3. merupakan donor elektron

4. membentuk amilum dan glukosa


6. Hasil pencemaran tersebut di bawah ini siap diabsorpsi oleh usus halus, KECUALI :

A. gliserol D. vitamin

B. asam lemak E. polipeptida

C. monosakarida

7. Di antara getah, pankreas berikut, manakah yang langsung diangkut oleh darah ?

A. Tripsinogen D. Insulin

B. Enterokinase E. Lipase

C. Amilase

8. Salah satu hal yang terjadi pada proses kehidupan adalah penyusunan senyawa yang
sederhana menjadi senyawa yang lebih kompleks. Proses tersebut juga dinamakan ........

A. respirasi D. transpirasi

B. anabolisme E. disimilasi

C. katabolisme

9. Pada daun tumbuhan akan terlihat gejala klorosis jika kekurangan unsur ........

A. Ca D. Mg

B. Cu E. P

C. K

10. Untuk mengubah energi kimia yang terdapat dalam makanan menjadi energi mekanik yang
berupa gerakan otot, dilibatkan senyawa :

1. glikogen 3. ATP

2. aktomiosin 4. fibrinogen

11. Hasil pencemaran tersebut di bawah ini siap diabsorpsi oleh usus halus, KECUALI :

A. gliserol

B. asam lemak

C. monosakarida
12. Di antara getah, pankreas berikut, manakah yang langsung diangkut oleh darah ?

A. Tripsinogen D. Insulin

B. Enterokinase E. Lipase

C. Amilase

13. Salah satu hal yang tetjadi pada proses kehidupan adalah penyusunan senyawa yang
sederhana menjadi senyawa yang lebih kompleks. Proses tersebut juga dinamakan ........

A. respirasi D. transpirasi

B. anabolisme E. disimilasi

C. katabolisme

14. Unsur kalsium mempunyai arti penting dalam mempertahankan permeabilitas membran sel

SEBAB

Kekurangan unsur kalsium dapat menghambat pembelahan sel

15. Manakah yang merupakan peristiwa awal dari proses fotosintesis ........

A. terurainya CO2 D. teraktivasinya klorofil

B. terurainya klorofil E. terurainya molekul H2O

C. ionisasi CO2

Diposkan oleh BIOLOGI ITU MUDAH di 18:24


Label: SOBEKAN CATATAN METABOLISME SEL

0 komentar:
Poskan Komentar

Jumat, 16 Juli 2010

ASIMILASI - FOTOSINTESIS -ANABOLISME


Fotosintesis
Pada hakekatnya, semua kehidupan di atas bumi ini tergantung langsung dari adanya
proses asimilasi CO2 menjadi senyawa kimia organik dengan energi yang didapat dari sinar
matahari. Dalam proses ini energi sinar matahari (energi foton) ditangkap dan diubah menjadi
energi kimia dengan proses yang disebut fotosintesis. Proses ini berlangsung didalam sel pada
tumbuhan tinggi, tumbuhan pakis, lumut, ganggang (ganggang hijau, biru, merah dan coklat)
dan berbagai jasad renik (protozoa golongan euglena, bakteri belerang ungu, dan bakteri
belerang biru).
Energi matahari yang ditangkap pada proses fotosintesis merupakan lebih dari 90%
sumber energi yang dipakai oleh manusia untuk pemanasan, cahaya dan tenaga.

Gambar 2. Penggunaan energi


matahari oleh klorofil tanaman
 Keseluruhan proses fotosintesis yang melibatkan berbagai macam enzim dituliskan dengan
persamaan reksi:

 Dalam bakteri berfotosintesis sebagai


pengganti H2O dipakai zat pereduksi yang lebih kuat seperti H2, H2S, H2R (R adalh gugus
organik ). Persamaan reaksinya adalah :
Proses fotosintesis pada tumbuhan tinggi dibagi dalam dua tahap. Pada tahap pertama
energi matahari ditangkap oleh pigmen penyerap cahaya dan diubah menjadi bentuk energi
kimia, ATP dan senyawa reduksi, NADPH. Proses ini disebut reaksi terang. Atom hydrogen dari
molekul H2O dipakai untuk mereduksi NADP menjadi NADPH, dan O2 dilepaskan sebagai
hasil samping reaksi fotosintesis. Reaksi ini juga dirangkaikan dengan reaksi endergonik
pembentukan ATP dari ADP + Pi. Dengan demikian tahap reaksi terang dapat dituliskan dengan
persamaan:

Dalam hal ini pembentukan ATP dari ADP + Pi merupakan suatu mekanisme penyimpanan energi
matahari yang diserap kemudian diubah menjadi bentuk energi kimia. Proses ini
disebut fotofosforilasi.

Tahap kedua disebut tahap reaksi gelap. Dalam hal ini senyawa kimia berenergi tinggi NADPH dan
ATP yang dihasilkan dalam tahap pertama (reaksi gelap) dipakai untuk proses reaksi reduksi
CO2 menjadi glukosa dengan persamaan:

1. Tahap Reaksi Terang Cahaya


Reaksi terang cahaya dalam proses pebebasan energi matahari oleh klorofil dimana
dilepaskan molekul O2, terdiri dari dua bagian. Bagian pertama disebutfotosistem I mempunyai
kemampuan penyerapan energi matahari dengan panjang gelombang di sekitar 700nm dan tidak
melibatkan proses pelepasan O,. bagian kedua yang menyangkut penyerapan energi matahari
pada panjang gelombang di sekitar 680 nm, disebut fotosistem II, melibatkan proses
pembentukan O2 dan H2O.
Fotosistem I merupakan suatu partikel yang disusun oleh sekitar 200 molekul klorofil-a,
50 klorofil-b, 50-200 pigmen karotenoid dan satu molekul penerima energi matahari yang
disebut protein P700. Energi matahari (foton) yang ditangkap oleh pigmen pelengkap
dipindahkan melelui beberapa molekul pigmen, disebut proses perpindahan eksiton, yang
akhirnya diterima oleh P700. Akibatnya P700 melepaskan elektron yang berenergi tinggi. Proses
penangkapan foton dan perpindahan eksiton di dalam fotosistem ini berlangsung dengan sangat
cepat dan di pengaruhi oleh suhu. Dengan mekanisme yang sama, proses penangkapan foton dan
pemindahan eksiton terjadi pula pada fotosistem II yaitu pada panjang gelombang 680.
Partikel fotosistem I dan II terdapat dalam membrane kantong tilakoid secara terpisah.
2. Pengangkutan Elektron dan Fotofosforilasi
Fotosistem I dan II merupakan komponen penyalur energi dalam rantai pengangkutan
elektron fotosintesis secara kontinyu, dari molekul air sebagai donor elektron ke NADP2 sebagai
aseptor elektron.
Perbedaan antara pengangkutan elektron dalam fotosintesis dan pengangkutan elektron
pernafasan adalah:
1. Pada yang pertama, elektron mengalir dari molekol H2O ke NADPH, sedangkan pada
yang kedua arah aliran elektron adalah dari NADPH ke H2O
2. Pada yang pertama terdapat dua system pigmen, fotosistem I dan II yang berperan
sebagai pendorong untuk mengalirkan elektron dengan bantuan energi matahari dari
H2O ke NADP2
3. Pada yang pertama dihasilkan O2 sedangkan pada yang ke dua memerlukan O2
Persamaannya ialah kedua rantai pengangkutan elektron tersebut menghasilkan energi
ATP dan melibatkan sederetan molekul pembawa elektron.
Pengangkutan elektron dalam fotosintesis terdiri dari tiga bagian yaitu bagian pendek dari
H2O ke fotosistem II, bagian dari fotosistem II ke fotosistem
I yang dirangkaikan dengan pembentukan ATP dari ADP + Pi, dan bagian dari fotosistem
I ke NADP2yang menghasilkan NADPH seperti pada gambar 3.

Gambar 3. Hubungan energi dan pengengkutan elektron dalam fotosintesis


Penyerapan foton oleh molekul pigmen fotosintesis I menyebabkan tereksitasinya
molekul tersebut, menghasilkan eksiton berenergi tinggi yang kemudian ditangkap oleh molekul
P 700. Akibatnya P 700 melepaskan elektron dan memindahkannya ke molekul penerima
elektron pertama P 430. selanjutnya elektron dialirkan melalui deretan molekul pembawa
elektron sampai ke NADP+ menyebabkan tereduksinya NADP+ menjadi NADP+. Dalam proses
ini diperlukan dua elektron untuk mereduksi satu molekulNADP+. Lepasnya satu elektron dari
P700 mengakibatkan berubahnya molekul ini menjadi bentuk teroksidasinya, P700+ yang
kekurangan satu elektron. Dengan kata lain terjadinya satu lubang elektron pada P700. Untuk
mengisi lubang ini, satu elektron dialirkan melalui sederetan molekul pembawa elektron, dari
molekul P680 dalam fotosistem II. Dalam hal ini pengaliran elektron hanya terjadi setelah
terlebih dulu terjadi penyinaran terhadap fotosistem II, yaitu tereksitasinya P680 yang segera
melepaskan elektron ke molekul penerima elektron pertamanya, C550. Ini mengakibatkan
teroksidasinya bentuk P680+. Kekurangan elektron pada P680+ dipenuhi dari reaksi oksidasi
oksidasi molekul H2O menjadi O2. Proses pengangkutan elektron dari H2O ke NADP2 yang
didorong oleh energi matahari ini disebut pengangkutan non siklik (tak mendaur dalam elektron
fotosintesis). Dalam hal ini satu molekul H2O melepaskan dua elektron yang diperlukan untuk
mereduksi satu molekul NADP+ menajdi NADPH, dirangkaikan dengan pembentuka ATP dari
ADP + pi, disebut proses fotofosforilasi.
Persamaan reaksinya adalah

Energi pada proses pengangkutan elektron dalam fotosintesis dari H2O ke NADP+. Elektron
yang telah tereksitasi di fotosistem II selanjutnya dialirkan ke fotosistem I melalui molekul
penerima elektron; sitokrom 559 (sitokrom b3= cyt. b3), plastoquinon (PQ), sitokrom 553
(sitokrom f = cyt.f), plastosianin(PC) dan molekul P700di fotosistem I. pengankutan elektron
dari PQ ke cyt.f dirangkaikan dengan pembentukan ATP dari ADP+Pi. Sementara itu elektron
yang telah tereksitasi difotosistem I, dialirkan berturut-turut ke molekul substrat feredoksin,
feredoksin, feredoksin reduktase, dan akhirnya ke NADP+ dimana molekul ini tereduksi menjadi
NADPH.
Dalam keadaan tertentu, elektron yang tereksitasi di fotosistem I tidak dialirkan ke
NADP+, tetapi kembali ke P700 melalui molekul penerima elektron lainnya, sitokrom 564
(cyt.b6) yang selanjutnya melalui cyt. b3 dialirkan ke P700 di fotosistem I. mekanisme
pengangkutan elektron ini disebut pengangkutan elektron mendaur dalam
fotosintesis, sedangkan pengangkutan elektron dari H2O ke NADP+ melalui fotosistem I dan
fotosistem II, disebut pengangkutan elektron tak mendaur dalam fotosintesis.
3. Tahap Reaksi Gelap Cahaya: Daur Calvin
Dalam tahap reaksi gelap cahaya ini, energi yang dihasilkan (NADPH dan ATP) dalam tahap
reaksi terang cahaya selanjutnya dipakai dalam reaksi sintesis glukosa dari CO2, untuk kemudian
dipakai dalam reaksi pembentukan senyawa pati, selulosa, dan polisakarida lainnya sebagai hasil
akhir proses fotosintesis dalam tumbuhan.
Jalur metabolisme reaksi pembentukan glukosa dari CO2 ini merupakan suatu jalur metabolisme
mendaur yang pertama kali diusulkan oleh M.Calvin, disebut daur Calvin. Dalam tahap reaksi
pertamanya 6 molekul CO2 dari udara bereaksi dengan 6 molekul ribulosa 1,5-difosfat, dikatalis
oleh enzim ribulosa difosfat karboksilase, menghasilkan 2 molekul 3-fosfogliserat melalui
pembentukan senyawa antara, 2-karboksi 3-ketoribitol 1,5-difosfat.

Pada tahap reaksi kedua, 12 molekul 3-fosfogliserat diubah menjadi 12 molekul gliseral dehida
3-fosfat melalui pembentukan 1,3-difosfogliserat, dikatalis oleh enzim fosfogliserat kinase dan
gliseraldehidafosfat dehidrogenase, serta menggunakan 12 ATP dan 12 NADPH.

Tahap reaksi ketiga , 12 gliseraldehida 3-P diubah menjadi 3 molekul fruktosa 6-P dengan
melalui pembentukan senyawa dihidroksi aseton fosfat dan fruktosa 1,6 difosfat.
Gambar 4. Daur Calvin: Jalur mendaur metabolisme penambatan CO

Reaksi tahap gelap cahaya pada proses fotosintesis.


Gambar 4. diatas menunjukkan ringkasan keseluruhan jalur metabolisme daur Calvin.
Dalam daur ini yang sangat menonjol adalah tahap reaksi penambatan CO2, reaksi yang
menggunakan energi NADPH dan ATP dan reaksi yang menghasilkan glukosa sebagai hasil
akhir.
Dalam reaksi penambatan CO2, ternyata dibutuhkan tiga molekul ATP dan dua molekul
NADPH untukm mereduksi satu molekul CO2. Energi matahari yang ditangkap oleh foto sistem
I dan foto sistem II dalam fase terang cahaya diubah menjadi energi kimia NADPH dan ATP.
Kedua macam energi ini kemudian dipakai untuk menjalankan daur Calvin dengan mendorong
tahap reaksi pembentukan gliseraldehida 3-fosfat dan ribosa 1,5-difosfat serta pelepasan dlukosa
dari daur.

LATIHAN SOAL
1. Organisme autotrof membuat makanannya sendiri memakai energy hasil reaksi kimiadikenal
dengan istilah ... .
a. Fotosintesis
b. Kemosintesis
c. Glikolisis
d. Siklus karbon
e. Asimilasi Karbon
2. Zat yang dihasilkan oleh fotosintesis dan dibutuhkan dalam desimilasi ialah .......
a. CO 2
b. O 2
c. N 2
d. H 2 O
e. NH3
3. Proses fotosintesis pada sel daun terjadi di dalam ... .
a. Kloroplas
b. Vakuola
c. Inti sel
d. Dinding sel
e. mitocondria
4. Senyawa organik yang dihasilkan dari proses fotosintesis adalah ... .
a. Amilum
b. asam amino
c. lemak
d. protein
e. oksigen
5. fotosintesis mengambil bahan secara difusi dari lingkungannya berupa
a. oksigen
b. klorofil
c. karbon dioksida
d. gula
e. air
6. faktor-faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis adalah .... .
a. karbondioksida
b. oksigen
c. suhu
d. cahaya
e. kelembaban
7. Tanah pertanian yang baik selalu digemburkan agar .......
A . tersedia oksigen untuk pernafasan akar
B . tumbuhan cepat menjadi besar
C . tersedia karbondioksida untuk fotosintesis
D . tumbuhan akan cepat berbuah
E . tersedia air untuk fotosintesis
8. Memasukkan daun hasil percobaan ke dalam alkohol panas dimaksudkan agar .......
A . sel-sel daun mati
B . klorofil daun larut
C . daun menjadi pucat
D . daun berubah menjadi biru
E . melarutkan amilum
9. Batang tanaman kita sayat kulitnya melingkar selebar 10 cm, kemudian bagian kulitnya
dikupas.
Beberapa hari kemudian ternyata pada sayatan bagian atas terjadi pembengkakan,
tumbuh bentukan yang tidak beraturan, dan tanaman itu tetap segar.
Terjadinya pembengkakan pada bagian atas sayatan tersebut menunjukkan adanya .... .
a. penimbunan air dan garam-garam mineral yang diangkut xylem dari dalam tanah ke atas
b. penimbunan hasil fotosintesis dari daun yang terputus jalannya karena floem dihilangkan
c. pada bagian yang disayat terjadi pembengkakan karena infeksi.
d. pembengkakan terjadi karena pengaruh regerasi sel.
e. Hambatan air yang menyebabkan tekanan turgor naik
10. Dua kecambah dari jenis yang sama diletakkan ditempat yang satu terkena cahaya,
dan yang lain tidak dalam keadaan gelap. Dalam beberapa hari kecambah ditempat yang
gelap tumbuh lebih panjang daripada kecambah ditempat yang terang. Hal ini menunjukkan
bahwa ... .
a. cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan kecambah
b. tunas kecambah tumbuh mencari cahaya
c. cahaya dapat menghambat pertumbuhan kecambah
d. pertumbuhan kecambah mengikuti fototaksis
e. adanya gerak fototropi
11. Percobaan terhadap hasil fotosintesis menunjukkan bahwa daun hijau yang ditetesi
lugol/iodium berubah warna menjadi biru. Hal ini membuktikan bahwa fotosintesis
menghasilkan .. .
a. lemak
b. protein
c. vitamin
d. zat tepung
e. gula
12. yang tidak berperan dalam fotosintesis adalah ... .
a. CO2
b. Klorofil
c. O2
d. Cahaya matahari
e. Air
13. Manakah yang merupakan awal dari proses fotosintesis
a. terurainya CO2
b. Terurainya air
c. Terurainya klorofil
d. Terurainya O2
e. Fiksasi CO2
14. Masuknya gas CO2 ke dalam daun melalui ... .
a. Lenti sel
b. Stomata
c. Celah daun
d. Epidermis
e. Xylem
15. Oksigen yang dihasilkan dari peristiwa fotosintesis berasal dari ... .
a. CO2
b. H2O
c. Udara
d. klorofil
e. hasil oksidasi
16. Pada reaksi gelap terjadi ... .
a. fotolisis air
b. pembentukan NADPH
c. fiksasi CO2
d. fiksasi O2
e. pembentukan ATP
17. klorofil paling banyak terdapat pada ... .
a. jaringan floem
b. jaringan xilem
c. jaringan sponsa
d. jaringan palisade
e. jaringan epidermis
18. pernyataan di bawah ini tidak berhubungan dengan reaksi gelap ...
a. reaksi fotosintesis yang tidak memerlukan cahaya
b. reaksi yang disebut juga siklus calvin
c. reaksi fotosintesis yang memerlukan cahaya
d. terjadi proses fiksasi CO2 dengan bantuan enzim
e. menggunakan enzim Rubisco
19. Perhatikan Gambar!
 Setelah dibiarkan terkena sinar matahari selama 30 menit kantung plasitk yang
paling banyak mengandung uap air adalah ... . a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e 1 dan 2
20. Perhatikan pernyataan ini
1. sebagai salah satu faktor berlangsungnya fotosintesis
2. menguraikan karbohidrat menjadi glukosa dan air.
3. merefleksikan warna hijau
4. menyerap sinar matahari dan mengubahnya menjadi energi fungsi klorofil dalam
fotosintesis adalah ... .
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 2, 3, dan 4
c. 1, 2, dan 4
d. 1, 3, dan 3
e. 3 dan 4

Diposkan oleh BIOLOGI ITU MUDAH di 19:32


Label: ASIMILASI - FOTOSINTESIS -ANABOLISME

0 komentar:

Jumat, 19 Februari 2010

SKEMATIK METABOLISME KARBOHIDRAT


APA ITU PENCERNAAN

 Pencernaan: proses pemecahan makanan dari bentuk komplek menjadi bentuk sederhana
secara mekanis dan kimiawi yang melibatkan enzim di saluran pencernaan
 Karbohidrat: dari polisakarida dirubah menjadi Disacahrida (M-L-S) kemudian jadi
monosakarida (galaktose, fruktose, glukose)
 Glukose merupakan monosakarida terbanyak dalam sirkulasi (70 – 110 mg/ml) yang berada
di darah disebut gula darah yang jika berlebih dirubah dihati menjadi Glikogen (gula otot)
 Galaktose dan fruktose dikonversi oleh hati dengan enzim yang sesuai menjadi glukose ,
kemudian masuk sirkulasi

METABOLISME KARBOHIDRAT

Terdiri 3 fase:
1. Glikolisis di Sel terjadi di Sitoplasma hasil : 2,2,2 ( ATP , NADH , Piruvat)
2. Siklus Kreb dibagi 2 yaitu
 Dekarboksilasi Oksidasi ( tahap antara siklus krebs) terjadi di membran luar mitocondria
menghasilkan 2, 2, 2 (CO2 , NADH , Asetil CoA)
 Siklus Krebs ( terjadi di matriks mitocondria ) menhasilkan 6,4,2,2 (NADH, CO2, FADH,
ATP)
3. Fosforilasi Oksidatif ( Sistem Transport Elektron) Tahap akhir Respirasi , terjadi di Matriks
mitocondria , bahan O2 dan 10 NADH dan 2 FADH , dengan bantuan enzim sitokrom menhasilkan
34 ATP dan Air

GLIKOLISIS

 Proses perubahan glukose menjadi asam piruvat atau asetil coenzim-A


 Glikolisis terjadi di sitoplasma

 Glukose tidak dapat langsung diffusi ke sel


 Glukose harus berikatan dulu dengan carrier: G + C → GC → GC dapat berdiffusi kedalam
sel
 Didalam sel GC → G + C
 C keluar sel lagi untuk mengikat G yang lain → sampai semua G masuk sel
 Proses ini dipercepat oleh H. Insulin, jika H. Insulin kurang → proses masuknya G kedalam
sel lambat → G menumpuk didalam darah → DM
 G di sitoplasma mengalami fosforilasi → glukose 6-PO4 (enzim glukokinase)
 Fruktokinase → fruktose → fruktose 6-PO4
 Galaktokinase → galaktose → galaktose 6-PO4

 Glikolisis: proses perubahan glukose menjadi asam piruvat atau asam laktat
 Glikolisis terdiri 2 lintasan:
 Katabolisme glukosa (glikolisis) melalui triose (dihidroksi aseton fosfat atau gliseraldehid 3-
PO4) disebut lintasan Embden Meyerhof
 Katabolisme glukosa (glikolisis) melalui 6-fosfoglukonat disebut lintasan oksidatif langsung
(pintas heksosmonofosfat)

SIKLUS KREBS

 Proses perubahan asetil co-A → H


 Proses ini terjadi didalam mitokondria
 Pengambilan asetil co-A di sitoplasma dilakukan oleh: oxalo asetat → proses pengambilan
ini terus berlangsung sampai asetil co-A di sitoplasma habis
 Jika dalam asupan nutrisi kekurangan KH → akan kekurangan oxaloasetat

 Kekurangan oxaloasetat → pengambilan asetil co-A di sitoplasma terhambat → asetil co-A


menumpuk di sitoplasma
 Penumpukan asetil co-A → berikatan sesama asetil co-A → asam aseto asetat
 Asam aseto asetat → senyawa tidak setabil → mudah mengurai: aseton + asam β hidroksi
butirat

 Ketiga senyawa: asam aseto asetat, aseton dan asam β hidroksi butirat → disebut Badan
Keton
 Meningkatnya badan keton didalam darah → ketosis
 Badan keton bersifat racun bagi otak → koma, karena biasanya terdapat pada penderita DM
→ koma diabeticum

FOSFORILASI OKSIDATIF

 Dalam proses rantai respirasi dihasilkan energi yang tinggi → energi tsb ditangkap oleh
senyawa yang disebut ATP
 Fosforilasi oksidatif adalah proses pengikatan fosfor menjadi ikatan berenergi tinggi dalam
proses rantai respirasi

 Fosforilasi oksidatif: proses perubahan ADP → ATP dengan cara mengambil energi yang
dihasilkan Rantai Respirasi (reaksi H + O2 → H2O)

RINGKASAN METABOLISME KARBOHIDRAT

 Glikolisis: perubahan glukose → asam piruvat


 R/ Glukose + 2 ADP + 2 PO4 → 2 asam piruvat + 2 ATP + 4 H
 Hasil utama glikolisis: asam piruvat
 Energi dihasilkan: 2 ATP
 Tempat reaksi glikolisis: sitoplasma
 Terdiri 2 lintasan: Embden Meyerhof dan Heksosmonofosfat
 Siklus Kreb: perubahan asetil co-A → H
 R/ 2 Asetil Ko-A + 6 H2O + 2 ADP → 4 CO2 + 16 H + 2 Ko-A + 2 ATP
 Hasil utama: H
 Energi dihasilkan: 2 ATP
 Tempat berlangsung: mitokondria
 Sisa metabolisme CO2 berasal dari hasil samping Siklus Krebs/ Siklus Asam Sitrat/ Siklus
Asam Trikarboksilat

 Fosforilasi oksidatif: proses perubahan ADP → ATP dengan cara mengambil energi yang
dihasilkan Rantai Respirasi (reaksi H + O2 → H2O)
 R/ 2 H + ½ O2 + 2e + ADP → H2O + ATP
 Energi yang dihasilkan: 34 ATP
 Total hasil energi metabolisme karbohidrat: 38 ATP
Diposkan oleh BIOLOGI ITU MUDAH di 03:05
Label: SKEMATIK METABOLISME KARBOHIDRAT

0 komentar:
Poskan Komentar

Sabtu, 17 Juli 2010

DEKARBOKSILASI OKSIDATIF - SIKLUS


KREBS
DEKARBOLSILASI OKSIDATIF atau disingkat dengan DO adalah proses Perubahan Piruvat
Menjadi Asetilkoezim – A

 Proses Deyang mana proses ini berlangsung karboksilasi Oksidatif ini di membran luar
mitocondria sebagai fase antara sebelum Siklus Krebs ( Pra Siklus Krebs ) sehingga DO sering
dimasukkan langsung dalam Siklus krebs . OK
 Reaksi oksidasi piruvat hasil glikolisis menjadi asetil koenzim-A, merupakan tahap reaksi
penghubung yang penting antara glikolisis dengan jalur metabolisme lingkar asam trikarboksilat
(daur Krebs).
 Reaksi yang diaktalisis oleh kompleks piruvat dehidrogenase dalam matriks mitokondria
melibatkan tiga macam enzim (piruvat dehidrogenase, dihidrolipoil transasetilase, dan dihidrolipoil
dehidrogenase), lima macam koenzim (tiaminpirofosfat, asam lipoat, koenzim-A, flavin adenin
dinukleotida, dan nikotinamid adenin dinukleotida) dan berlangsung dalam lima tahap reaksi.
 Keseluruhan reaksi dekarboksilasi ini irreversibel, dengan ∆ G0 = - 80 kkal per mol.

 Reaksi ini merupakan jalan masuk utama karbohidrat kedalam daur Krebs.
 Tahap reaksi pertama dikatalis oleh piruvat dehidrogenase yang menggunakan tiamin
pirofosfat sebagai koenzimnya.
 Dekarboksilasi piruvat menghasilkan senyawa α-hidroksietil yang terkait pada gugus cincin
tiazol dari tiamin pirofosfat.
 Pada tahap reaksi kedua α-hidroksietil didehidrogenase menjadi asetil yang kemudian
dipindahkan dari tiamin pirofosfat ke atom S dari koenzim yang berikutnya, yaitu asam lipoat, yang
terikat pada enzim dihidrolipoil transasetilase.
 Dalam hal ini gugus disulfida dari asam lipoat diubah menjadi bentuk reduksinya, gugus
sulfhidril. Pada tahap reaksi ketiga, gugus asetil dipindahkan dengan perantara enzim dari gugus
lipoil pada asam dihidrolipoat, kegugus tiol (sulfhidril pada koenzim-A).
 Kemudian asetil ko-A dibebaskan dari sistem enzim kompleks piruvat dehidrogenase.
 Pada tahap reaksi keempat gugus tiol pada gugus lipoil yang terikat pada dihidrolipoil
transasetilase dioksidasi kembali menjadi bentuk disulfidanya dengan enzim dihidrolipoil
dehidrogenase yang berikatan dengan FAD (flavin adenin dinukleotida).
 Akhirnya (tahap reaksi kelima) FADH+ (bentuk reduksi dari FAD) yang tetap terikat pada
enzim, dioksidasi kembali oleh NAD+ (nikotinamid adenin dinukleotida) manjadi FAD, sedangkan
NAD+ berubah menjadi NADH (bentuk reduksi dari NAD+).
Pengaturan Dekarboksilasi Piruvat
 Telah diketahui bahwa di samping mengandung tiga macam enzim tersebut di atas,
kompleks enzim piruvat dehidrogenase juga mempunyai dua macam enzim yang terdapat dalam
sub unit pengaturnya, yaitu piruvat dehidrogenase kinase dan piruvat dehidrogenase fosfatase.
 Kedua enzim ini berperan dalam mengatur laju reaksi dekarboksilasi piruvat dengan cara
mengendalikan kegiatan subunit katalitiknya pada kompleks enzim piruvat dehidrogenase itu sendiri.
Untuk lebih jelasnya perhatikan skema ini

 Bila jumlah ATP yang dihasilkan oleh daur kreb dan fosforilasi bersifat oksidasi terlalu
banyak, keseimbangan reaksi akan berjalan kebawah (laju reaksi fosforilasi sub unit katalitik
kompleks piruvat dehidrogenase bertambah besar) sehingga kegiatan kompleks piruvat
dehidrogenase terhambat dan menjadi tidak aktif.
 Hal ini menyebabkan terhentinya reaksi pembentukan asetil ko-A dari piruvat. Akibatnya,
jumlah asetil ko-A yang diperlukan untuk daur Krebs akan berkurang sehingga laju reaksi daur
Krebs terhambat dan produksi ATP terhenti.
 Sebaliknya jika jumlah ADP banyak (ATP sedikit), keseimbangan reaaksi didorong ke atas
(laju reaksi defosforilasi kompleks piruvat dehidrogenase bertambah besar) sehingga kegiatan
kompleks piruvat dehidrogenase bertambah.
 Akibatnya, reaksi dekarboksilasi piruvat menjadi asetil ko-A naik, sehingga laju reaksi daur
Krebs bertambah besar dan produksi ATP bertambah banyak.
Diposkan oleh BIOLOGI ITU MUDAH di 17:22
Label: DEKARBOKSILASI OKSIDATIF - SIKLUS KREBS

Minggu, 10 April 2011

FERMENTASI ON LINE
Sacharomyces cerevisae

Pak, saya murid kelas 12 di jogja. saya mohon jawaban dan penjelasan dari soal di bawah ini:
Kelompok A = melakukan percobaan dari beras ketan kemudian diberi ragi
Saccharomyces dengan menggunakan kantong plastik yang tertutup rapat.
Kelompok B = melakukan hal yang sama bedanya pada sisi kiri dan kanan
kantong tersebut dibuat lubang-lubang kecil.
Setelah beberapa hari kemudian, kedua kelompok mengamati hasil
percobaannya. Pada kelompok A plastik pembungkus menggelembung dan
berbau alkohol sedangkan hasil kelompok B berbau asam.
Apa yang menyebabkan bau asam pada kelompok B?
A. Beras ketan dan ragi yang digunakan tidak streril
B. Alkohol diubah menjadi asam oleh bakteri
C. Ragi yang digunakan tidak bereaksi
D. Beras yang digunakan kurang baik
E. Kelompok B dalam percobaannya salah prosedur.

mohon bantuannya. Terima kasih.

 Fermentasi atau peragian adalah proses oksidasi yang berjalan dengan


suasana anaerob
 Fermentasi meskipun suasana anaerob tetap juga bisa dihasilkan energi
untuk akhir prosesnya
 enrgi itu seperti biasanya untuk menjalankan aktivitas hidupnya
 Fermentasi sebenarnya adalah oksidasi atau respirasi biasa yang juga
menghasilkan ATP maka ia digolongkan katabolisme
 Hanya kalau fermentasi selalu energi yang dihasilkan sedikit , karena
hanya berjalan dalam satu tahap saja yaitu tahap glikolisis yang suasananya
anaerob
 Untuk tahap DO , Siklus Krebs dan Tahap Transport elektron yang
kesemuanya terjadi di mitolondria tidak terjadi OK
 Pada fermentasi alkohol setelah Glukosa dirubah jadi asam piruvat
melalui glikolisis dengan hasil 2 NADH & 2 ATP dan 2 Asam piruvat
 Asam piruvatnya kemudian dirubah jadi asetaldehid dengan melepaskan
CO2
 Kemudian Asetaldehid mempunyai kemampuan sebagai akseptor ion H+
dari NADH sehingga terbentuk Etanol
 Etanol sebagai hasil akhir ( eti alkohol /C2H5OH) yang kemudian sering
disebut dengan alkohol ...OK
 Dalam kasus plastik tertutup Glukosa tape akan diproses oleh
Sacharomyces menjadi Piruvat - asetaldehid - Etanol
 Sacharomyces ini cocok belkerja dalam kondisi anaerob seperti dalam
suasana plastik yang tertutup rapat itu
 karena suasana cocok bagi Sacharomyces sehingga plastik ketika dibuka
rasanya ada bau alkohol(etanol) setelah akhir proses fermentasi
 Perlu diketahui selain bau alkohol lingkungan dalam plastik juga hangat
karena ada ATP
 Dan jika dibungkus terus apabila proses tetp berjalan lama kelamaan
plastik bisa meletus karena ada CO2 yang terlalu banyak OK
 Pada plastik terbuka ( aerob) maka otomatis etanol yang ada akan
bereaksi dengan oksigen , kemudian fermentasi berjalan aerob terjadi perubahan
alkohol menjadi asam asetat sehingga rasanya asam karena rasa cuka
(CH3COOH) dan tentu tape yang ada juga mengandung air karena ada oksigen ,
Fermentasi ini disebut fermentasi Asam Cuka OK
CH3 - CH2OH + O2 -> CH3 COOH + H + H2O,

Jadi jawabannya B Ok baca ya fermentasi di blog pak is dicari lewat index


hehehe salam kenal semoga jadi pertemanan yang baik hehehe

Skematik 3 jenis fermentasi


Agar semakin baik pengetahuannya tentang Fermentasi lihat kami sajikan skema
perbedaan fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat di otot

Diposkan oleh BIOLOGI ITU MUDAH di 23:18


Label: FERMENTASI ON LINE

Anda mungkin juga menyukai