Anda di halaman 1dari 10

Nama : Aina Ul Mardiati

Kelas : SNT-01
NIM : G1A017004
Prodi : Biologo/ FMIPA

Metabolisme merupakan proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup (sel).
Berdasarkan prosesnya, metabolisme dibedakan menjadi dua, yaitu anabolisme dan katabolisme.
Anabolisme adalah proses penyusunan molekul kompleks dari molekul sederhana dengan
menggunakan energi tinggi. Sedangkan Katabolisme adalah proses penguraian zat untuk
membebaskan energi kimia yang tersimpan dalam senyawa organik.
Pada setiap arah metabolisme, reaksi kimiawi melibatkan sejumlah substrat yang
berinteraksi dengan enzim pada jenjang-jenjang reaksi guna menghasilkan senyawa intermediat
yang lazim disebut dengan metabolit, yang merupakan substrat pada jenjang reaksi berikutnya.
Keseluruhan pereaksi kimia yang terlibat pada suatu jenjang reaksi disebut metabolom. Semua
ini dipelajari pada suatu cabang ilmu biologi yang disebut metabolomika.

A. Anabolisme
Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa
kompleks, nama lain dari anabolisme adalah peristiwa sintesis atau penyusunan. Anabolisme
memerlukan energi, misalnya : energi cahaya untuk fotosintesis, energi kimia untuk
kemosintesis.
1. Fotosintesis
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau energi yaitu
glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat
hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari. Hampir semua
makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis
menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian
besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui
fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu
cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi
gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk
mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri
belerang.
Daun tempat berlangsungnya fotosintesis. Proses fotosintesis tidak dapat berlangsung pada
setiap sel, tetapi hanya pada sel yang mengandung pigmen fotosintetik. Sel yang tidak
mempunyai pigmen fotosintetik ini tidak mampu melakukan proses fotosintesis. Pada percobaan
Jan Ingenhousz, dapat diketahui bahwa intensitas cahaya mempengaruhi laju fotosintesis
pada tumbuhan. Hal ini dapat terjadi karena perbedaan energi yang dihasilkan oleh setiap
spektrum cahaya. Di samping adanya perbedaan energi tersebut, faktor lain yang menjadi
pembeda adalah kemampuan daun dalam menyerap berbagai spektrum cahaya yang berbeda
tersebut. Perbedaan kemampuan daun dalam menyerap berbagai spektrum cahaya tersebut
disebabkan adanya perbedaan jenis pigmen yang terkandung pada jaringan daun.
Di dalam daun terdapat mesofil yang terdiri atas jaringan bunga karang dan jaringan pagar.
Pada kedua jaringan ini, terdapat kloroplas yang mengandung pigmen hijau klorofil. Pigmen ini
merupakan salah satu dari pigmen fotosintesis yang berperan penting dalam menyerap energi
matahari. Kloroplas terdapat pada semua bagian tumbuhan yang berwarna hijau, termasuk
batang dan buah yang belum matang. Di dalam kloroplas terdapat pigmen klorofil yang berperan
dalam proses fotosintesis. Kloroplas mempunyai bentuk seperti cakram dengan ruang yang
disebut stroma. Stroma ini dibungkus oleh dua lapisan membran. Membran stroma ini disebut
tilakoid, yang didalamnya terdapat ruang-ruang antar membran yang disebut lokuli.
Di dalam stroma juga terdapat lamela-lamela yang bertumpuk-tumpuk membentuk grana
(kumpulan granum). Granum sendiri terdiri atas membran tilakoid yang merupakan tempat
terjadinya reaksi terang dan ruang tilakoid yang merupakan ruang di antara membran tilakoid.
Bila sebuah granum disayat maka akan dijumpai beberapa komponen seperti protein, klorofil a,
klorofil b, karetonoid, dan lipid. Secara keseluruhan, stroma berisi protein, enzim, DNA, RNA,
gula fosfat, ribosom, vitamin-vitamin, dan juga ion-ion logam seperti mangan (Mn), besi (Fe),
maupun perak (Cu). Pigmen fotosintetik terdapat pada membran tilakoid. Sedangkan,
pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia berlangsung dalam tilakoid dengan produk
akhir berupa glukosa yang dibentuk di dalam stroma. Klorofil sendiri sebenarnya hanya
merupakan sebagian dari perangkat dalam fotosintesis yang dikenal sebagai fotosistem.
Tempat berlangsungnya fotosintesis, tepatnya pada bagian stroma. Hasil fotosintesis (disebut
fotosintat) biasanya dikirim ke jaringan-jaringan terdekat terlebih dahulu.
Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama: reaksi
terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi
memerlukan karbon dioksida).

a). Reaksi Terang


Tahap awal foto sintesis adalah reaksi terang atau reaksi yang bergantung pada cahaya. Dalam
reaksi terang terjadi tiga proses yang berlangsung di dalam kloroplas, khususnya di membran
tilakoid.
1. Pigmen fotosintesis menyerap energi cahaya dan melepaskan elektron yang akan masuk ke
sistem transpor elektron.
2. Molekul air pecah, ATP dan NADPH (Nicotinamide Adenin Dinucleotide Phospate H) terbentuk
dan oksigen dilepaskan.
3. Pigmen fotosintesis yang melepas elektron menerima kembali elektron sebagai gantinya.
Reaksi terang terjadi jika ada cahaya, misalnya cahaya matahari.Selama tahap ini, klorofil di
dalam membran granum menyerap cahaya merah dan nila yang memiliki gelombang
panjang.Energi ditangkap oleh klorofil dan digunakan untuk memecah molekul air.Pemecahan
ini disebut fotolisis. Fotolisis mengakibatkan molekul air pecah menjadi hidrogen dan oksigen.
Reaksi fotolisis dapat ditulis sebagai berikut:
2H2O 2H2 + O2
Bahwa O2 hasil fotosintesis ini berasal dari peristiwa fotolisis, telah dibuktikan dengan
isotop 18O oleh S. Ruben dan M.D. Kamen serta Robert Hill (ahli kimia Inggris).Reaksi terang
disebut jugareaksi Hill.
Selama reaksi terang fotosintesis, terdapat dua kemungkinan rute untuk aliran elektron, yaitu
non siklik dan siklik.

Aliran elektron non siklik


Melibatkan 2 fotosistem, yaitu Fotosistem I dan II
1. Fotosistem I (P700) fotosistem ini optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 700 nm
2. Fotosistem II (P680) fotosistem ini optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 680 n
Aliran elektron siklik
Pada kondisi tertentu, elektron terfotoeksitasi mengambil jalur aliran elektron siklik.Aliran
elektron siklik merupakan hubungan yang singkat.Aliran elektron siklik menggunakan
fotosistem I, tetapi tidak menggunakan fotosistem II
b) Reaksi Gelap
Reaksi gelap berlangsung di stroma tanpa bantuan energi cahaya. Reaksi ini menurunkan
energi berupa ATP dan NADPH yang berasal dari reaksi terang untuk fiksasi CO2. Pada saat ini
terjadi pengikatan CO2 di udara oleh RuBP (ribulosa biphosphat) menjadi PGA (asam 3-
fosfogliserat) yang akan berikatan dengan ion H+ (dari reaksi terang) menjadi PGAL (phosphor
gliseral dehide). Melalui reaksi yang diselenggarakan oleh enzim, PGAL dibentuk menjadi
glukosa atau amilum.Reaksi ini ditemukan oleh Melvin Calvin dan Andrew Benson, karena itu
reaksi gelap disebut juga reaksi Calvin-Benson.
Salah satu substansi penting dalam proses ini ialah senyawa gula beratom karbon lima yang
terfosforilasi yaitu ribulosa fosfat. Jika diberikan gugus fosfat kedua dari ATP maka dihasilkan
ribulosa difosfat (RDP). Ribulosa difosfat ini yang nantinya akan mengikat CO2dalam reaksi
gelap. Secara umum, reaksi gelap dapat dibagi menjadi tiga tahapan (fase), yaitu fiksasi, reduksi,
dan regenerasi.
a) Fiksasi karbon. Molekul CO2 diikat pada ribulosa bifosfat(RuBP) dengan bantuan RuBP
karboksilase atau Rubisco. Reaksi ini menghasilkan dua molekul 3-fosfogliserat.
b) Reduksi. Tiap molekul 3-fosfogliserat menerima gugus fosfat baru dari ATP menghasilkan 1,3-
difosfogliserat. Selanjutnya 1,3 difosfogliserat direduksi oleh sepasang electron dari NADPH
menjadi gliseraldehid 3-fosfat (G3P). G3P merupakan gula. Setiap 3 molekul CO2 terdapat 6
molekul G3P, tetapi hanya 1 molekul G3P yang dihitung sebagai selisih perolehan karbohidrat.
Satu molekul keluar siklus dan digunakan oleh tumbuhan, sedangkan 5 molekul didaur ulang
untuk menghasilkan 3 molekul RuBP.
c) Regenerasi akseptor CO2. Lima molekul G3P disusun ulang dalam langkah terakhir siklus Calvin
menjadi 3 molekul RuBP yang siap menerima CO2 kembali

2. Kemosintesis
Kemosintesis adalah proses asimilasi karbon yang energinya berasal dari reaksi-reaksi
kimia, dan tidak diperlukan klorofil. Umumnya dilakukan oleh mikroorganisme, misalnya
bakteri. Organisme disebutkemoautotrof. Bakteri kemoautotrof ini akan mengoksidasi senyawa-
senyawa tertentu dan energi yang timbul digunakan untuk asimilasi karbon.
contoh, bakteri nitrit : Nitrosomonas, Nitrosococcus
2NH3 + 3O2 2 HNO2 + 2H2 O +Energi
contoh, Bakteri nitrat : Nitrobacter
2 HNO2 + O2 2HNO3 + Energi
contoh, Bakteri belerang : Thiobacillus, Bagiatoa
Tidak semua tumbuhan dapat melakukan asimilasi C menggunakan cahaya sebagai sumber
energi. Beberapa macam bakteri yang tidak mempunyai klorofil dapat mengadakan asimilasi C
dengan menggunakan energi yang berasal dan reaksi-reaksi kimia, misalnya bakteri sulfur,
bakteri nitrat, bakteri nitrit, bakteri besi dan lain-lain. Bakteri-bakteri tersebut memperoleh energi
dari hasil oksidasi senyawa-senyawa tertentu.
a. Bakteri besi memperoleh energi kimia dengan cara oksidasi Fe2+ (ferro) menjadi Fe3+ (ferri),
misalnyaferrobacillus.
b. Bakteri nitrifikasimelakukan oksidasi NH3 yang dihasilkan dari protein oleh bakteri heterotrof
dari hasil perombakan menjadi nitrat. Nitrat yang dihasilkan menyediakan keperluan nitrogen
bagi tumbuhan, misalnya Nitrosomonas, Nitrosococcus , Nitrobacter.
c. Bakteri belerangyang kemoautotrop mengoksidasi H2S di tempat tinggalnya (mata air belerang)
sehingga menghasilkan energi, misalnya Thiobacillus, Beggiatoa.

B. Katabolisme
Tahapan Respirasi Aerob
Di dalam proses respirasi sel, yang menjadi bahan bakar adalah gula heksosa. Pembakaran
tersebut memerlukan oksigen bebas, sehingga reaksi keseluruhan dapat ditulis sebagai berikut :
C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6 H2O + 675 kkal
Pengubahan glukosa menjadi CO2dan H2O dapat dibagi menjadi empat tahap, yaitu glikolisis,
reaksi antara (dekarboksilasi oksidatif/ oksidasi piruvat), siklus Krebs, dan transpor elektron.
1. Glikolisis
Glikolisis yaitu proses degradasi 1 molekul glukosa (C6) menjadi 2 molekulpiruvat (C3) yang
terjadi dalam serangkaian reaksi enzimatisyang menghasilkan energi bebas dalam bentuk ATP
dan NADH.
Sifat-sifat glikolisis ialah:
a. Dapat berlangsung secara aerob maupun anaerob
b. Dalam glikolisis terdapat kegiatan enzimatis, ATP (Adenosin Trifosfat), dan
ADP (Adenosin Difosfat)
c. ADP dan ATP berperan dalam pemindahan fosfat dari molekul satu ke molekul yang
lain.
Proses glikolisis terdiri dari 10 langkah reaksi yang terbagimenjadi 2 Fase, yaitu:
a) 5 langkah pertama yang disebut fase preparatory.
b) 5 langkah terakhir yang disebut fase payoff.

Fase I memerlukan 2 ATP dan Fase II menghasilkan 4 ATP dan 2 NADP, sehingga
total degradasi Glukosa menjadi 2 molekul piruvat menghasil 2 molekul ATP dan 2 molekul
NADP.
Prosesnya adalah seperti berikut ini.
1) Molekul D-Glukosa diaktifkan bagi reaksi berikutnya dengan fosforilasi pada posisi 6,
menghasilkan glukosa-6-fosfat dengan memanfaatkan ATP Reaksi ini bersifat tidak dapat
balik.Enzim heksokinase merupakan katalis dalam reaksi tersebut dibantu oleh ion Mg2+ sebagai
kofaktor.
2) Reaksi berikutnya ialah isomerasi, yaitu pengubahan glukosa-6-fosfat, yang merupakan suatu
aldosa, menjadi fruktosa-6-fosfat, yang merupakan suatu ketosa, dengan enzim
2+
fosfoglukoisomerase dan dibantu oleh ion Mg .
3) Tahap selanjutnya adalah fruktosa-6-fosfat diubah menjadi fruktosa-1,6-difosfat oleh enzim
fosoffruktokinase dibantu oleh ion Mg2+ sebagai kofaktor. Dalam reaksi ini,gugus fosfat
dipindahkan dari ATP ke fruktosa-6-fosfat pda posisi 1.
4-5) Reaksi tahap keempat dalam rangkaian reaksi glikolisis adalah penguraian molekul fruktosa-
1,6-difosfat membentuk dua molekul triosa fosfat, yaitu dihidroksi aseton fosfat dan D-
gliseraldehid-3-fosfat oleh enzim aldolase fruktosadifosfat atau enzim aldolase. Hanya satu di
antara dua triosa fosfat yang dibentuk oleh aldolase, yaitu gliseraldehid-3-fosfat, yang dapat
langsung diuraikan pada tahap reaksi glikolisis berikutnya. Tetapi, dihidroksi aseton fosfat dapat
dengan cepat dan dalam reaksi dapat balik, berubah menjadi gliseraldehid-3-fosfat oleh enzim
isomerase triosa fosfat.
6) Tahap selanjutnya adalah reaksi oksidasi gliseraldehid-3fosfat menjadi asam 1,3 difosfogliserat.
Dalam reaksi ini digunakan koenzim NAD+, sedangkan gugus fosfat diperoleh dari asam fosfat.
Enzim yang mengkatalisis dalam tahap ini adalah dehidrogenase gliseraldehida fosfat.
7) Pada tahap ini, enzim kinase fosfogliserat mengubah asam 1,3-difosfogliserat menjadi asam 3-
fosfogliserat. Dalam reaksi ini terbentuk satu molekul ATP dari ADP dan memerlukan ion
Mg2+sebagai kofaktor.
8) Pada tahap ini, terjadi pengubahan asam 3-fosfoliserat menjadi asam 2-fosfogliserat. Reaksi ini
melibatkan pergeseran dapat balik gugus fosfat dari posisi 3 ke posisi 2. Reaksi ini dikatalisis
oleh enzim fosfogliseril mutase dengan ion Mg2+ sebagai kofaktor.
9) Reaksi berikutnya adalah reaksi pembentukan asam fosfoenol piruvat dari asam 2-fosfogliserat
dengan katalisis enzim enolase dan ion Mg2+ sebagai kofaktor. Reaksi pembentukan asam
fosfoenol piruvat ini ialah reaksi dehidrasi.
10) Tahap terakhir pada glikolisis ialah reaksi pemindahan gugus fosfat berenergi tinggi dari
fosfoenolpiruvat ke ADP yang dikatalisis oleh enzim piruvat kinase sehingga terbentuk
molekulATP dan molekul asam
piruvat.
2. Dekarboksilasi Oksidatif
Glikolisis menghasilkan asam piruvat. Asam piruvat ini akan dioksidasi dan menghilangkan
1 dari 3 karbon pada asam piruvat (karbon hilang dalam bentuk CO2). Reaksi ini menghasilkan
fragmen berkarbon 2 yang disebut kelompok asetil dan mengubah NAD+ menjadi NADH.
Reaksinya kompleks, melibatka 3 tahap reaksi antara. Diakhir reaksi, kelompok asetil (fragmen
berkarbon 2) bergabung dengan kofaktor koenzim A (KoA) sehingga membentuk senyawa asetil
KoA.

3. Siklus Krebs
Siklus Krebs adalah tahapan selanjutnya dari respirasi seluler.Siklus Krebs berlangsung di
matriks mitokondria.Siklus Krebsadalah reaksi antara asetil ko-A dengan asam oksaloasetat,
yang kemudian membentukasam sitrat. Siklus Krebs disebut juga dengan siklus asam sitrat,
karenamenggambarkan langkah pertama dari siklus tersebut, yaitu penyatuan asetil ko-Adengan
asam oksaloasetat untuk membentuk asam sitrat.

Produk siklus krebs


Dari siklus Krebs ini, dari setiap molekul glukosa akan dihasilkan 2 ATP,6
NADH, 2 FADH2, dan 4 CO2. Selanjutnya, molekul NADH dan FADH2 yang terbentuk
akan menjalani rangkaian terakhir respirasi aerob, yaitu rantai transpor elektron.

1) Asam piruvat hasil glikolisis memasuki mitokondria


2) Asam piruvat melepaskan gugus karboksil dalam bentuk CO2.r Asam piruvat juga memberikan
hidrogen dan elektron kepada NAD+ membentuk NADH. Selanjutnya koenzim
bergabung dengan sisa 2 atom karbon dari asam piruvat membentuk asetil-koA.
3) Asetil KoA mentranfer 2 atom karbonnya ke oksaloasetat membentuk sitrat. Koenzim A
dilepaskan dri asetil KoA. Penambahan dan pelepasan H2O mengubah sitrat menjadi asam
isositrat.
4) Asam isositrat melepas gugus karboksil dalam bentuk CO2 dan terbentuk asam -ketoglutarat.
Hidrogen dan elektron ditransfer kepada NAD, membentuk NADH.
5) Asam -ketoglutarat melepas gugus karboksil dalam bentuk CO2, dan NADH terbentuk. Asam -
ketoglutarat berikatan dengan molekul koenzim A, membentuk suksinil-KoA.
6) Koenzim A dilepaskan dan digantikan oleh fosfat (berasal dari GTP). Fosfat terikat pada ADP
membentuk ATP. Suksinil- KoA berubah menjadi asam suksinat.
7) Elektron dan hidrogen dari asam suksinat ditransfer ke FAD membentuk FADH2. Asam suksinat
berubah menjadi asam fumarat.
8) Asam fumarat menggunakan H2O membentuk asam malat. Asam malat mentransfer hidrogen
dari dan elektron ke NAD+ membentuk NADH. Asam malat berubah menjadi asam oksaloasetat
yang akan digunakan dalam siklus krebs selanjutnya.

Lebih detailnya seperti berikut :


1) Asam oksaloasetat + Asetil KoA > Asam Sitrat + KoA
2) Asam sitrat + NAD > Asam ketoglutarat + NADH2 + CO2
3) Asam ketoglutarat + NAD + H2O > Asam suksinat + NADH2 + CO2
4) Asam suksinat + FAD + H2O > Fumarat + FADH2
5) Fumarat + H2O > Malat
6) Malat + NAD > Asam oksaloasetat +NADH2
Asam oksaloasetat = senyawa siklus (senyawa yg mengawali reaksi dan terbentuk kembali di
akhir reaksi).

4. Transport Elektron
Pada dasarnya, transpor elektron merupakan peristiwa pemindahan elektron dan ion
hidrogen (H+). Elektron tersebut dibawa oleh NADH dan FADH dari satu substrat ke substrat
lain secara berantai disertai dengan [pembentukan ATP melalui proses fosforilasi
oksidatif. Fosforilasi oksidatif merupakan proses penambahan gugus fosfat anorganik ke
molekul ADP. Pada proses transpor elektron, oksigen berperan sebagai penerima elektron
terakhir yang berasal dari 2 ion hidrogen (H+) sehingga membentuk molekul air (H2O). Air
merupakan salah satu produk akhir dari respirasi selular.
NADH dan FADH juga berfungsi sebagai senyawa pereduksi yang menghasilkan ion
hidrogen.Setiap molekul NADH yang memasuki rantai transpor elektron akan menghasilkan 3
molekul ATP dan setiap molekul FADH2 akan menghasilkan 2 molekul ATP

Repirasi Anaerob
Pada kebanyakan tumbuhan dan hewan, respirasi yang berlangsung
adalah respirasi aerob, namun demikian dapat saja terjadi respirasi aerob terhambat
karena sesuatu hal, maka hewan dan tumbuhan tersebut melangsungkan proses fermentasi
yaitu proses pembebasan energi tanpa adanya oksigen, yang disebut respirasi anaerob.
Respirasi anaerob merupakan reaksi pemecahan karbohidrat untuk mendapatkan energi
tanpa menggunakan oksigen. Perlu Anda ketahui sel jamur dan bakteri dapat melakukan
respirasi anorganik. Demikian juga apabila kita melakukan konstraksi otot terlalu kuat
misalnya berlari-lari, maka sel-sel
jaringan otot kita juga melakukan respirasi anaerob. Pada keadaan oksigen yang tidak
mencukupi untuk respirasi maka terjadi penimbunan asam laktat di dalam sel dan akan
menimbulkan kelelahan. Proses penguraian pada respirasi anaerob disebut fermentasi.

Dari hasil akhir fermentasi, jenis fermentasi dibedakan menjadi fermentasi asam
laktat/asam susu, fermentasi alkohol dan fermentasi asam cuka.

a) Fermentasi Asam Laktat


Jika dilihat dari namanya maka hasil akhir dari fermentasi adalah asam laktat atau asam susu.
Kelelahan yang terjadi pada manusia karena bergerak melebihi kemampuan, sehingga
terbentuk asam laktat sebagai akhir dari fermentasi pada tubuh.

Reaksinya : C6H12O6 2 C2H5OCOOH + Energi


(enzim)
Prosesnya :

a) Glukosa asam piruvat (proses glikolisis).


(enzim)
C6H12O6 2 C2H3OCOOH + Energi

b) Dehidrogenasi asam piruvat akan terbentuk asam laktat.

2 C2H3OCOOH + 2 NADH2 2 C2H5OCOOH + 2 NAD


(piruvat dehidrogenasi)

Energi yang terbentuk dari glikolisis akan menghasilkan


asam piruvat, selanjutnya asam piruvat menjadi asam laktat:

8ATP - 2 NADH2 = 8 - 2(3 ATP) = 2 ATP.

b) Fermentasi Alkohol
Proses fermentasi ini dimulai dengan glikosis yang menghasilkan asam piruvat. Reaksi ini
tidak ada oksigen, sehingga asam piruvat diubah menjadi asam laktat, yang mengakibatkan
elektron tidak meneruskan perjalanannya sehingga tidak lagi menerima eletron dari NADH dan
FAD. Berarti NADH yang diperlukan dalam siklus Krebs juga tidak terbentuk, akibatnya siklus
krebs terhenti. Tetapi NADH di luar mitokondria dapat dibentuk dari NADH melalui proses
pembentukan asam laktat dari asam piruvat. Perlu Anda ketahui asam laktat adalah zat kimia
yang merugian karena bersifat racun.

Pada beberapa mikroba peristiwa pembebasan energi terlaksana karena asam piruvat diubah
menjadi asam asetat + CO2 , selanjutnya asam asetat diubah menjadi alkohol.
Pada fermentasi alkohol, 1 molekul glukosa hanya dapat menghasilkan 2 molekul ATP,
bandingkan dengan respirasi aerob, satu molekul glukosa mampu menghasilkan 38 molekul
ATP.
Pada peristiwa ini terjadi pengubahan NADH menjadi NAD + sehingga proses glikolisis dapat
terjadi, dengan demikian asam piruvat yang tersedia untuk diubah menjadi energi.
Reaksinya :
a) Gula (C6H12O6) asam piruvat (glikolisis)
b) Dekarboksilasi asam piruvat.
Asam piruvat asetaldehid + CO2.
(piruvat dekarboksilase (CH3CHO))

c) Asetaldehid oleh alkohol dehidrogenase diubah menjadi alkohol


(etanol) dengan alkohol dehidrogenase dan enzim.
2 CH3CHO + 2 NADH2 2 C2H5OH + 2 NAD.

Ringkasan reaksi :
C6H12O6 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 NADH2 + Energi

DAFTAR PUSTAKA
Kimbal, J.W. Biologi. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai