Anda di halaman 1dari 12

BUPATI LOMBOK BARAT

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT


PERATURAN DAERAH KABUPATEN L O M B O K BARAT

N O M O R / ? T A H U N 2018

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH N O M O R 1 T A H U N 2016


TENTANG PENGATURAN DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LOMBOK BARAT,


Menimbang : a. b a h w a berdasarkan untuk melaksanakan Putusan
Mahkamah Konstitusi dalam perkara Nomor 128/PUU-
X I U / 2 0 1 5 , k e t e n t u a n P a s a l 3 3 h u r u f g d a n 5 0 a y a t (1)
huruf c Undang-Undang Nomor 6 T a h u n 2014 tentang
Desa dinyatakan bertentangan dengan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia T a h u n 1945 dan tidak
mempunyai kekuatan hukum mengikat sehingga
berimplikasi hukum terhadap beberapa pengaturan
tentang desa;
b. b a h w a p e n g a t u r a n D e s a t e l a h d i t e t a p k a n d e n g a n P e r a t u r a n
Daerah Nomor 1 T a h u n 2016 tentang Pengaturan Desa,
n a m u n dengan adanya Peraturan Menteri D a l a m Negeri
Nomor 67 T a h u n 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri D a l a m Negeri Nomor 83 T a h u n 2 0 1 5 tentang
Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa, m a k a
perlu dilakukan perubahan terhadap Peraturan dimaksud;
c. b a h w a berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksuddalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan
Peraturan Daerah tentang Perubahan atas Peraturan
Daerah Nomor 1 t a h u n 2 0 1 6 tentang Pengaturan Desa.
Mengingat : 1 . P a s a l 1 8 a y a t (6) U n d a n g - U n d a n g Dasar Negara Republik
Indonesia T a h u n 1945;
2. U n d a n g - U n d a n g Nomor 69 Tahun 1958 tentang
Pembentukan Daerah Daerah Tingkat II Dalam Daerah-
Daerah Tingkat 1 Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa
Tenggara T i m u r (Lembaran Negara Republik Indonesia
T a h u n 1958 Nomor 115, T a m b a h a n Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor16497);
3. U n d a n g - U n d a n g Nomor 12 Tahun 2011
tentangPembentukan Peraturan Perundang-undangan

>
(LembaranNegara Republik Indonesia T a h u n 2011 Nomor
82,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor5234);
4. U n d a n g - U n d a n g N o m o r 6 T a h u n 2 0 1 4 t e n t a n g Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2014 Nomor
7, T a m b a h a n L e m b a g a Negara R e p u b l i k Indonesia N o m o r
5495);
5. U n d a n g - U n d a n g Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republiklndonesia
Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan LembaranNegara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telahdiubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-UndangNomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua AtasUndang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republiklndonesia T a h u n 2015
Nomor 58, T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679);
6. P e r a t u r a n P e m e r i n t a h N o m o r 4 3 T a h u n 2 0 1 4 t e n t a n g
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
T a h u n 2014 Nomor 123, T a m b a h a n Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 T a h u n 2015
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43
T a h u n 2014 tentang Peraturan Pelaksanaem Undang-
Undang Nomor 6 T a h u n 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia T a h u n 2015 Nomor 157,
T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5717);
7. P e r a t u r a n M e n t e r i D a l a m Negeri N o m o r 8 3 T a h u n 2 0 1 5
tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa
( B e r i t a N e g a r a R e p u b l i k I n d o n e s i a T a h u n 2 0 1 6 N o m o r 5)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
D a l a m Negeri N o m o r 6 7 T a h u n 2 0 1 7 tentang P e r u b a h a n
Atas Peraturan Menteri D a l a m Negeri N o m o r 83 T a h u n
2015 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat
Desa (Berita Negara Republik Indonesia T a h u n 2 0 1 7 Nomor
1223);
8. P e r a t u r a n D a e r a h K a b u p a t e n L o m b o k B a r a t n o m o r 1 t a h u n
2016 tentang Pengaturan Desa (Lembaran Daerah
k a b u p a t e n L o m b o k B a r a t t a h u n 2 0 1 6 n o m o r 1, T a m b a h a n
L e m b a r a n D a e r a h K a b u p a t e n L o m b o k B a r a t n o m o r 135);
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT

Dan

BUPATI LOMBOK BARAT

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ATAS
PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG
PENGATURAN DESA.

Pasal 1
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lombok BaratNomor
1 T a h u n 2016 tentang Pengaturan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten
L o m b o k B a r a t T a h u n 2 0 1 6 N o m o r 1, T a m b a h a n L e m b a r a n D a e r a h K a b u p a t e n
L o m b o k B a r a t N o m o r 135) d i u b a h sebagai b e r i k u t :

1. K e t e n t u a n P a s a l 1 d i u b a h , s e h i n g g a P a s a l 1 b e r b u n y i s e b a g a i b e r i k u t :

Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Lombok Barat.
2. Bupati adalah Bupati Lombok Barat.
3. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah yang m e m i m p i n pelaksanaan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disebut D P R D adalah
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lombok Barat
5. Camat atau sebutan lain adalah pemimpin kecamatan yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah
6. Desa adalah kesatuan masyarakat h u k u m yang memiliki batas wilayah
yang berwenang u n t u k mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsamasyarakat,
h a k asal usul, dan/atau h a k tradisional yang diakui dan dihormati
dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
7. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
8. Kepala Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan n a m a lain
dibantu perangkat Desa sebagai u n s u r penyelenggara P e m e r i n t a h a n
Desa.
9. Perangkat Desa adalah u n s u r staf yang m e m b a n t u kepala Desa dalam
penyusunan kebijakan dan koordinasi yang diwadahi dalam sekretariat
Desa, dan u n s u r pendukung tugas kepala Desa dalam pelaksanaan

1
kebijakan yang diwadahi dalam bentuk pelaksana teknis dan unsur
kewilayahan.
10. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disebut B P D adalah
lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya
merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan
wilayah d a n ditetapkam secara demokratis.
11. Musyawarah Desa adalah musyawarah antara Badan
Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, d a n u n s u r masyarakat yang
diselenggarakan oleh Badan Permusyawaratan Desa untuk
m e n y e p a k a t i h a l y a n g bersifat strategis.
12. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang
ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama
B a d a n Permusyawaratan Desa.
13. Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan kualitas hidup dan
kehidupan u n t u k sebesar-besamya kesejahteraan masyarakat Desa.
14. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, selanjutnya disingkat
RPJMDes, adalah rencana kegiatan pembangunan desa u n t u k jangka
w a k t u 6 (enam) tahun.
15. Rencana Kerja Pemerintah Desa yang selanjutnya disingkat RKPDes
a d a l a h p e n j a b a r a n d a r i R P J M D e s u n t u k j a n g k a w a k t u 1 (satu) t a h u n .
16. Kawasan Perdesaan adalah kawasan yang m e m p u n y a i kegiatan u t a m a
pertanian, t e r m a s u k pengelolaan sumber daya a l a m dengan s u s u n a n
fungsi k a w a s a n sebagai tempat p e r m u k i m a n perdesaan, pelayanan
j a s a pemerintahan, pelayanan sosial, d a n kegiatan e k o n o m i .
17. Keuangan Desa adalah semua h a k dan kewajiban desa yang dapat
dinilai dengan u a n g serta segala s e s u a t u berupa u a n g d a n barang y a n g
b e r h u b u n g a n dengan pelaksanaan h a k d a n kewajiban desa.
18. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat
APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang
dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah Kabupaten Lombok
Barat dan DPRD Kabupaten Lombok Barat, dan ditetapkan dengan
Peraturan Daerah.
19. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan
d a n Belanja Negara y a n g d i p e r u n t u k a n bagi desa y a n g ditransfer
melalui APBD dan digunakan untuk membiayai penyelenggarasm
pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan
kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.
20. Alokasi D a n a Desa selanjutnya disebut A D D adalah dana perimbangan
yang diterima daerah d a l a m A P B D setelah dikurangi D a n a Alokasi
Khusus.
21. D a n a Bagi Hasil Pajak d a n Retribusi Daereih selanjutnya disebut
D B H P R D a e r a h adalah d a n a bagi hasil dari pajak d a n retribusi y a n g
diperoleh Pemerintah Daerah dan diberikan kepada Pemerintah Desa
sesuai dengan realisasi perolehannya.
22. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disebut
A P B D e s adalah rencana keuangan t a h u n a n Pemerintahan Desa.
23. Aset Desa adalah barang milik desaberupa barang bergerak d a n
barang tidak bergerakyang berasal dari k e k a y a a n asli desa, dibeli, a t a u
diperoleh atas beban APBDes atau perolehan h a k lainnya yang sah.
24. Badan Usaha Milik Desa yang selanjutnya disingkat BUMDes adalah
badan u s a h a yang s e l u r u h a t a u sebagian besar modalnya dimiliki oleh
desa m e l a l u i penyertaan secara langsung y a n g berasal dari k e k a y a a n
desa y a n g d i p i s a h k a n g u n a mengelola aset, j a s a pelayanan, d a n u s a h a
lainnya u n t u k sebesar-besamya kesejahteraan masyarakat Desa.
25. Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya mengembangkan
kemandirian dana kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan
pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, k e m a m p u a n , kesadaran,
serta m e m a n f a a t k a n sumber daya melalui penetapan kebijakan,
program, kegiatan d a n pendampingan yang sesuai dengan esensi
m a s a l a h d a n prioritas k e b u t u h a n m a s y a r a k a t desa.
26. Lembaga Kemasyarakatan Desa adalah lembaga yang dibentuk oleh
masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan mempakan mitra
Pemerintah Desa dalam memberdayakan masyarakat.
27. P u t u s a n Pengadilan adalah pemyataan h a k i m yang diucapkan dalam
sidang pengadilan terbuka, yang dapat b e m p a pemidanaan atau bebas
a t a u lepas dari segala t u n t u t a n h u k u m .
28. Tersangka adalah seorang yang karena perbuatannya atau keadaannya
berdasarkan b u k t i p e r m u l a a n p a t u t diduga sebagai pelaku t i n d a k
pidana.
29. Terdakwa adalah seorang tersangka yang dituntut, diperiksa d a n
diadili di pengadilan.
30. Terpidana adalah seorang yang dipidana berdasarkan p u t u s a n
pengadilan yang telah memperoleh k e k u a t a n h u k u m tetap.

Ketentuan Pasal 39 diubah, sehingga Pasal 39 berbunyi sebagai b e r i k u t :

Pasal 39
Calon Kepala Desa wajib m e m e n u h i persyaratan:
a. w a r g a N e g a r a R e p u b l i k I n d o n e s i a ;
b. b e r t a k w a k e p a d a T u h a n Y a n g M a h a E s a ;
c. m e m e g a n g teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan
UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia T a h u n 1945, serta
mempertahankan dan memelihara k e u t u h a n Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika;
d. b e r p e n d i d i k a n paling r e n d a h t a m a t sekolah m e n e n g a h p e r t a m a a t a u
sederajat y a n g d i b u k t i k a n dengan ijazah;
e. b e m s i a p a l i n g r e n d a h 2 5 ( d u a p u l u h l i m a ) t a h u n p a d a s a a t m e n d a f t a r ;
f. b e r s e d i a d i c a l o n k a n m e n j a d i K e p a l a D e s a ;
g. d i h a p u s ;
h. tidak sedang menjalani h u k u m a n pidana penjara;
i. t i d a k p e m a h d i j a t u h i p i d a n a penjeira b e r d a s a r k a n p u t u s a n pengadilan
yang telah m e m p u n y a i k e k u a t a n h u k u m tetap karena m e l a k u k a n tindak
p i d a n a y a n g d i a n c a m d e n g a n p i d a n a penjara paling singkat 5 (lima)
t a h u n a t a u 5 (lima) t a h u n setelah selesai m e n j a l a n i p i d a n a penjara d a n
m e n g u m u m k a n secara j u j u r d a n t e r b u k a kepada m a s y a r a k a t b a h w a
yang bersangkutan p e m a h dipidana serta b u k a n sebagai pelaku
kejahatan bemlang-ulang;
j. tidak sedang dicabut h a k pilihnya sesuai dengan p u t u s a n pengadilan
yang telah m e m p u n y a i k e k u a t a n h u k u m tetap;
k. sehat jasmani dan rohani;
1. t i d a k p e m a h s e b a g a i K e p a l a D e s a s e l a m a 3 (tiga) k a l i m a s a j a b a t a n , b a i k
bertumt-tumt m a u p u n tidak bertumt-tumt;
m. berkelakuan baik;
n. bersedia d a n sanggup m e n j a l a n k a n kewajiban sebagai Kepala Desa
sesuai ketentuan pemndang-undangan;
0. m e n d a p a t k a n izin secara tertulis dari penjabat yang berwenang apabila
calon berasal dari Pegawai Negeri Sipil; d a n
p. m e m e n u h i kelengkapan administrasi.

3. D i a n t a r a Pasal 3 9 d a n Pasal 4 0 d i s i s i p k a n 1 (satu) pasal, y a k n i Pasal 3 9 A


berbunyi sebagai b e r i k u t :

Pasal 39A
Kelengkapan persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
39 h u m f p terdiri atas:
a. f o t o c o p y K a r t u T a n d a P e n d u d u k d a n / a t a u S u r a t k e t e r a n g a n t a n d a
penduduk;
b. s u r a t p e m y a t a a n b e r t a k w a k e p a d a T u h a n Y a n g M a h a E s a y a n g d i b u a t
oleh yang bersangkutan di atas kertas bermaterai;
c. s u r a t p e m y a t a a n m e m e g a n g t e g u h d a n m e n g a m a l k a n Pancasila,
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia T a h u n 1945,
m e m p e r t a h a n k a n d a n m e m e l i h a r a k e u t u h a n Negeira K e s a t u a n R e p u b l i k
Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika, yang dibuat oleh yang
bersangkutan diatas kertas bermaterai;
d. fotocopy ijazah pendidikan dari tingkat dasar s a m p a i dengan ijazah
terakhir y a n g dilegalisasi oleh pejabat berwenang a t a u s u r a t keterangan
dari pejabat yang berwenang;
e. f o t o c o p y a k t e k e l a h i r a n a t a u s u r a t k e t e r a n g a n k e n a l l a h i r ;
f. s u r a t p e m y a t a a n b e r s e d i a d i c a l o n k a n m e n j a d i K e p a l a D e s a y a n g d i b u a t
oleh yang bersangkutan di atas kertas bermaterai;
g. s u r a t p e m y a t a a n b a h w a b a h w a t i d a k s e d a n g m e n j a l a n i h u k u m a n
p>enjara y a n g d i b u a t o l e h y a n g b e r s a n g k u t a n d i a t a s k e r t a s b e r m a t e r a i ;
h. surat keterangan tidak p e m a h dijatuhi pidana penjara berdasarkan
p u t u s a n pengadilan yang telah m e m p u n y a i k e k u a t a n h u k u m tetap
karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara
paling s i n g k a t 5 (lima) t a h u n a t a u lebih d a r i Pengadilan Negeri t e m p a t
tinggal ysmg besangkutan;
1. s u r a t k e t e r a n g a n t i d a k s e d a n g d i c a b u t h a k p i l i h n y a s e s u a i d e n g a n
p u t u s a n pengadilan yang telah m e m p u n y a i k e k u a t a n h u k u m tetap dari
Pengadilan Negeri tempat tinggal y a n g bersangkutan;
j. surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari R u m a h Sakit Daerah
atau Puskesmas yang berwenang;
k . s u r a t p e m y a t a a n t i d a k p e m a h s e b a g a i K e p a l a D e s a s e l a m a 3 (tiga) k a l i
masa jabatanyang dibuat oleh yang bersangkutan di atas kertas
bermaterai;
1. b e r k e l a k u a n b a i k y a n g d i b u k t i k a n d e n g a n S K C K d a r i k e p o l i s i a n ;
m. surat pemyataan kesediaan dan kesanggupan menjalankan kewajiban
sebagai Kepala Desa sesuai k e t e n t u a n perundang-undangan;dan
n. s u r a t izin secara tertulis dari penjabat yamg berwenang apabila calon
berasal dari Pegawai Negeri Sipil.

4 . K e t e n t u a n P a s a l 4 1 a y a t (6) d i u b a h , s e h i n g g a P a s a l 4 1 b e r b u n y i s e b a g a i
berikut:

Pasal 4 1
(1) t e t a p .
(2) t e t a p .
(3) t e t a p .
(4) t e t a p .
(5) t e t a p .
(6) D a l a m h a l b a k a l c a l o n y a n g m e m e n u h i p e r s y a r a t a n sebagaimana
d i m a k s u d d a l a m Pasal 4 0 lebih d a r i 5 (lima) orang, m a k a p a n i t i a
pemilihan kabupaten melakukan seleksi tambahan dengan
menggunakan kriteria :
a. p e n g a l a m a n b e k e r j a d i l e m b a g a p e m e r i n t a h a n ;
b. t i n g k a t p e n d i d i k a n t e r t i n g g i ;
c. u s i a ; d a n
d. p e r s y a r a t a n lain y a n g d i t e t a p k a n B u p a t i .

5. D i a n t a r a P a s a l 4 2 d a n P a s a l 4 3 d i s i s i p k a n 1 (satu) p a s a l , y a k n i P a s a l 4 2 A
sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 42A
Bakal calon Kepala Desa yang telah m e m e n u h i persyaratan dan ditetapkan
sebagai calon Kepala Desa tidak diperbolehkan m e n g u n d u r k a n diri.

6 . K e t e n t u a n P a s a l 7 0 a y a t (5) dihapus, sehingga Pasal 7 0 berbunyi sebagai


berikut:

Pasal 70
(1) P e l a k s a n a k e w i l a y a h a n s e b a g a i m a n a d i m a k s u d d a l a m P a s a l 6 8 a y a t (2)
h u m f b adalah Kepala D u s u n yang diangkat dan/atau ditetapkan oleh
Kepala Desa dan m e m p a k a n satuan tugas kewilayahan.
( 2 ) J u m l a h p e l a k s a n a k e w i l a y a h a n s e b a g a i m a n a d i m a k s u d p a d a a y a t (1)
d i t e n t u k a n secara proporsional a n t a r a pelaksana kewilayahan y a n g
dibutuhkan dengan k e m a m p u a n keuangan desa serta memperhatikan
l u a s w i l a y a h kerja, k a r a k t e r i s t i k , geografis, j u m l a h kepadatan
penduduk, serta sarana prasarana penunjang tugas.
(3) P e n g a n g k a t a n d a n a t a u p e n e t a p a n P e l a k s a n a K e w i l a y a h a n o l e h K e p a l a
D e s a s e b a g a i m a n a d i m a k s u d p a d a a y a t (1) d i a t u r d e n g a n P e r a t u r a n
Desa.
( 4 ) T u g a s k e w i l a y a h a n s e b a g a i m a n a d i m a k s u d p a d a a y a t (1) m e l i p u t i ,
penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan p e m b a n g u n a n desa,
p e m b i n a a n k e m a s y a r a k a t a n desa, d a n pemberdayaan m a s y a r a k a t desa.
(5) dihapus.
(6) D a l a m h a l p e n y u s u n a n P e r a t u r a n D e s a t e n t a n g s y a r a t , t a t a c a r a
pengangkatan dan a t a u pemilihan, pelantikan, serta m a s a kerja
p e l a k s a n a k e w i l a y a h a n s e b a g a i m a n a d i m a k s u d p a d a a y a t (3) m e n g a c u
pada Peraturan Bupati.

7 . K e t e n t u a n P a s a l 7 6 a y a t (1) h u r u f c d i h a p u s d a n d i t a m b a h h u r u f h,
sehingga Pasal 7 6 berbunjd sebagai b e r i k u t :

Pasal 76
(1) P e r a n g k a t D e s a s e b a g a i m a n a d i m a k s u d d a l a m P a s a l 6 8 a y a t (2), P a s a l
7 0 a y a t (1), d a n P a s a l 7 2 d i a n g k a t d a n a t a u d i t e t a p k a n d a r i w a r g a D e s a
yang m e m e n u h i persyaratan:
a. b e r p e n d i d i k a n p a l i n g r e n d a h S e k o l a h M e n e n g a h U m u m a t a u
sederajat yang d i b u k t i k a n dengan ijazah;
b. b e r u s i a p a l i n g r e n d a h 2 0 ( d u a p u l u h ) t a h u n d a n p a l i n g t i n g g i 4 2
(empat p u l u h dua) pada saat mendaftar;
c. d i h a p u s ;
d. sehat j a s m a n i d a n r o h a n i ;
e. b e r k e l a k u a n b a i k ;
f. m e m i l i k i p e n g e t a h u a n t e n t a n g s e l u k b e l u k w i l a y a h , k o n d i s i a l a m ,
dan adat istiadatnya;
g. m e n d a p a t k a n i z i n s e c a r a t e r t u l i s d a r i a t a s a n d a n a t a u p e n j a b a t y a n g
berwenang apabila berasal dari Pegawai Negeri Sipil/TNl/Polri; d a n
h. m e m e n u h i persyaratan kelengkapan administrasi.
(2) tetap.
(3) tetap.

8. D i a n t a r a Pasal 7 6 d a n Pasal 7 7 d i s i s i p k a n 1 (satu) pasal, y a k n i Pasal 7 6 A


yang berbunyi sebagai b e r i k u t :

Pasal 76A
Kelengkapan persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
7 6 a y a t (1) h u r u f h , t e r d i r i a t a s :
a. fotocopy K a r t u T a n d a P e n d u d u k d a n / a t a u S u r a t k e t e r a n g a n t a n d a
penduduk;
b. s u r a t p e m y a t a a n b e r t a k w a k e p a d a T u h a n Y a n g M a h a E s a y a n g d i b u a t
oleh yang bersangkutan di atas kertas bermaterai;
c. s u r a t p e m y a t a a n m e m e g a n g t e g u h d a n m e n g a m a l k a n Pancasila,
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia T a h u n 1945,
mempertahankan dan memelihara k e u t u h a n Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika, yang dibuat oleh yang
bersangkutan diatas kertas bermaterai;
d. fotocopy ijazah pendidikan dari tingkat dasar sampai dengan ijazah
terakhir y a n g dilegalisasi oleh pejabat berwenang a t a u s u r a t keterangan
dari pejabat yang berwenang;
e. fotocopy akte kelahiran a t a u surat keterangan kenal lahir;
f. surat keterangan sehat j a s m a n i dan rohani dari R u m a h Sakit Daerah
atau Puskesmas yang berwenang;
g. berkelakuan baik yang dibuktikandengan SKCK dari kepolisian;
h. s u r a t izin secara tertulis dari penjabat y a n g berwenang apabila calon
berasal dari Pegawai Negeri Sipil a t a u T N I a t a u POLRl;
i. daftar riwayat hidup;
j. pas foto h i t a m p u t i h t e r b a r u u k u r a n 4 x 6 c m s e b a n y a k 2 (dua) l e m b a r ;
dan
k. surat permohonan menjadi perangkat Desa yang dibuat oleh yang
bersangkutan di atas kertas bermaterai.

9. K e t e n t u a n P a s a l 8 1 a y a t (2) d i u b a h , s e h i n g g a P a s a l 8 1 b e r b u n y i s e b a g a i
berikut:

Pasal 8 1
(1) t e t a p .
(2) P e m b e r h e n t i a n s e m e n t a r a P e r a n g k a t D e s a s e b a g a i m a n a d i m a k s u d p a d a
a y a t (1) k a r e n a :
a. d i t e t a p k a n sebagai t e r s a n g k a d a l a m t i n d a k p i d a n a k o r u p s i ,
terorisme, makar, dan atau tindak pidana terhadap k e a m a n a n
negara;
b. d i n y a t a k a n s e b a g a i t e r d a k w a y a n g d i a n c a m d e n g a n p i d a n a p e n j a r a
paling l a m a 5 (lima) t a h u n b e r d a s a r k a n register p e r k a r a d i
pengadilan;
c. t e r t a n g k a p t a n g a n d a n d i t a h a n ; d a n
d. m e l a n g g a r l a r a n g a n sebagai p e r a n g k a t D e s a y a n g d i a t u r s e s u a i
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) t e t a p .

1 0 . K e t e n t u a n P a s a l 8 2 a y a t ( 1 ) d a n a y a t (2) d i u b a h , s e h i n g g a Pasal 82
berbunyi sebagai b e r i k u t :

Pasal 82
(1) D a l a m h a l t e r j a d i k e k o s o n g a n j a b a t a n p e r a n g k a t D e s a m a k a t u g a s
Perangkat Desa yang kosong dilaksanakan oleh Pelaksana Tugas yang
dirangkap oleh perangkat Desa lain y a n g tersedia.
(2) P e l a k s a n a t u g a s s e b a g a i m a n a d i m a k s u d p a d a a y a t (1) d i t e t a p k a n o l e h
kepala Desa dengan surat perintah tugas yang tembusannya
disampaikan kepada Bupati melalui C a m a t paling lambat 7 (tujuh) hari
terhitung sejak tanggal penugasan.
(3) P e n g i s i a n j a b a t a n p e r a n g k a t D e s a y a n g k o s o n g p a l i n g l a m b a t 2 ( d u a )
bulan sejak perangkat Desa yang bersangkutan berhenti.

11. D i a n t a r a Pasal 8 5 d a n Pasal 8 6 disisipkan 1 (satu) Pasal, y a k n i Pasal 8 5 A


berbun5n sebagai b e r i k u t :

Pasal 85A
(1) P e g a w a i N e g e r i S i p i l y a n g t e r p i l i h d a n d i a n g k a t m e n j a d i P e r a n g k a t D e s a ,
yang bersangkutan dibebaskan sementara dari jabatannya selama
menjadi perangkat Desa tanpa kehilangan h a k n y a sebagai pegawai
negeri sipil.
(2) P e g a w a i N e g e r i S i p i l y a n g t e r p i l i h d a n d i a n g k a t m e n j a d i p e r a n g k a t D e s a
s e b a g a i m a n a d i m a k s u d p a d a a y a t (1) b e r h a k m e n e r i m a h a k n y a s e b a g a i
pegawai negeri sipil, m e n d a p a t k a n t u n j a n g a n perangkat Desa d a n
pendapatan lainnya yang sah yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa.

P a s a l 11
Peraturan Daerah i n i m u l a i berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, m e m e r i n t a h k a n p e n g u n d a n g a n Peraturan
Daerah ini dengan penempatannyadalam Lembaran Daerah Kabupaten
Lombok Barat.

Ditetapkan di Gerung
?ada tanggal ^7 -^""'^
M B O K BARAT, ^

KHALID
Diundangkan di Gerung
pada tanggal -^"^ ^
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT,

MOH.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2018 NOMOR


NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA
TENGGARA BARAT 92 TAHUN 2018
PENJELASAN

ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
N O M O R ... T A H U N 2 0 1 8

TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENGATURAN DESA

I. U M U M
Bahwa berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 6 T a h u n 2014
tentang Desa, Peraturan Pemerintah Nomor 43 T a h u n 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Atas Undang-Undang Nomor 6 T a h u n 2014 tentang
Desa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47
T a h u n 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43
Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Atas Undang-Undang Nomor 6
T a h u n 2014 tentang Desa, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat telah
memiliki Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 1 Tahun 2016
tentang Pengaturan Desa.
Dalam pelaksanaan terhadap Peraturan Daerah dimaksud, putuslah
Putusan M a h k a m a h Konstitusi dalam perkara Nomor 128/PUU-X111/2015,
k e t e n t u a n P a s a l 3 3 h u r u f g d a n 5 0 a y a t (1) h u r u f c U n d a n g - U n d a n g N o m o r
6 T a h u n 2014 tentang Desa dinyatakan bertentangan dengan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia T a h u n 1945 dan tidak
m e m p u n y a i k e k u a t a n h u k u m mengikat sehingga berimplikasi h u k u m
terhadap beberapa pengaturan tentang desa.
Berdasarkan Putusan M a h k a m a h Konstitusi dalam perkara Nomor
128/PUU-X111/2015 tersebut, m a k a ditetapkanlah Peraturan Menteri D a l a m
Negeri N o m o r 6 7 T a h u n 2 0 1 7 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
D a l a m Negeri Nomor 83 T a h u n 2015 tentang Pengangkatan dan
Pemberhentian Perangkat Desa, oleh karenanya Peraturan Daerah
Kabupaten Lombok Barat Nomor 1 T a h u n 2016 tentang Pengaturan Desa,
perlu ditinjau kembali dan disesuaikan.

II. P A S A L D E M I P A S A L
Pasal 1
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 39
Cukup jelas.
Pasal 39A
Cukup jelas.
Pasal 4 1
Cukup jelas
Pasal 42A
Cukup jelas
Pasal 70
Cukup jelas
Pasal 76
Cukup jelas
Pasal 76A
Cukup jelas.
Pasal 81
Cukup jelas
Pasal 82
Cukup jelas
Pasal 85A
Cukup jelas
P a s a l 11
C u k u p jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR

Anda mungkin juga menyukai