Anda di halaman 1dari 40

PENYUSUNAN APB DESA

TAHUN ANGGARAN 2023

Kemiri, 5 Desember 2022


Jadwal Tahapan APBDesa Tahun 2023
No Uraian Kegiatan Batas Waktu Maksimal Keterangan
Pelaksanaan
1 Rancangan APBdesa dibahas dan disepakati bersama dengan BPD Dasar : RKPDesa (RAB
Keg) dan informasi pagu
2. Pembahasan Rancangan APBDesa dlm konsultasi public (BPD,
LKD, unsur masyarakat) dikonsultasikan ke Camat

Awal Oktober s/d Minggu I - II


3 Finalisasi Raperdes Ttg APBdesa Berita Acara dan Notulen
Nopember 2022
4 Penyampaian Raperdes APBDesa oleh Kades kepada BPD
(penyampaian secara tertulis)

5 Pembahasan dan kesepakatan antara Kades dan BPD atas Minggu II - III Nopember 2022 BA dan SK BPD ttg
Rancangan APBdesa kesepekatan bersama

Minggu II - III Nopember - Paling lama


6 Evaluasi Rancangan APBdesa oleh Camat 20 Hari kerja setelah RAPBDesa SK Camat ttg hasil
diterima Camat evaluasi
7 Penyempurnaan Raperdes APBdesa sesuai hasil Evaluasi yang Paling lambat 7 Hari Kerja sejak
ditetapkan Camat diterima Keputusan hasil evaluasi
Paling Lambat ditetapkan tanggal 31
8 Penetapan Perdes ttg APBDesa 20202 dan Desember 2022
Penetapan Perkades TTg Penjabaran APBDesa Paling Lambat 3 Hari Kerja sejak Berbasis Aplikasi
APBDesa ditetapkan SISKEUDES V205
9 Penyampaian Perdes APBDesa dan Perkades Ttg Penjabaran Paling Lambat 7 Hari Kerja sejak Selanjutnya Bupati
APBDesa oleh Kades kepada Bupati melalui Camat penetapan menyampaikan ke
Pemerintah pusat
SETELAH PERDES APB Desa Ditetapkan :

 Kaur dan Kasi Menyusun DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN


(DPA)
a. Rencana Kegiatan dan Anggaran Desa (RKAD);
b. Rencana Kerja Kegiatan Desa (RKKD); dan
c. Rencana Anggaran Biaya (RAB).

 Kaur Keuangan Menyusun RENCANA ANGGARAN KAS (RAK)


PRIORITAS
PENGGUNAAN DANA
DESA TAHUN 2023
Peraturan Menteri Desa PDTT No. 8 Tahun 2022 tentang Prioritas
Penggunaan Dana Desa Tahun 2023
Amanat

 Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan


Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Negara Pasal 21 Ayat (1).
 “Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi menetapkan
prioritas penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (2) paling
lambat 3 (tiga) bulan sebelum dimulainya tahun anggaran.”
Tujuan Penetapan Prioritas

1. Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah provinsi, dan Pemerintah Daerah


kabupaten/kota dalam melaksanakan pemantauan, evaluasi, pendampingan
masyarakat Desa, pembinaan, dan fasilitasi Prioritas Penggunaan Dana Desa.
2. Pemerintah Daerah kabupaten/kota dan Pemerintah Desa dalam memfasilitasi
penyelenggaraan Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal
Berskala Desa serta pemantauan dan evaluasi status perkembangan Desa
3. Pemerintah Desa dalam menetapkan Prioritas Penggunaan Dana Desa untuk kegiatan
perencanaan pembangunan Desa
Prinsip Penetapan Prioritas Penggunaan
Dana Desa Tahun 2023
1. Kemanusiaan.
2. Keadilan.
3. Kebinekaan.
4. Keseimbangan alam.
5. Kebijakan Strategis Nasional Berbasis Kewenangan Desa.
6. sesuai dengan kondisi obyektif Desa.
Prioritas Penggunaan Dana Desa diarahkan untuk
percepatan pencapaian tujuan SDGs Desa meliputi :

a. pemulihan ekonomi nasional sesuai


kewenangan Desa;
b. program prioritas nasional sesuai
kewenangan Desa; dan
c. mitigasi dan penanganan bencana alam
dan nonalam sesuai kewenangan Desa.
Penggunaan Dana Desa untuk Pemulihan
Ekonomi Nasional Sesuai Kewenangan Desa

Prioritas Penggunaan Dana Desa untuk pemulihan ekonomi nasional sesuai


kewenangan Desa meliputi:

1. pendirian, pengembangan, dan peningkatan kapasitas pengelolaan badan


usaha milik Desa/badan usaha milik Desa bersama.
2. pengembangan usaha ekonomi produktif yang diutamakan dikelola oleh badan
usaha milik Desa/badan usaha milik Desa bersama; dan.
3. pengembangan Desa wisata.
Penggunaan Dana Desa untuk Program
Prioritas Nasional Sesuai Kewenangan Desa
Prioritas Penggunaan Dana Desa untuk program prioritas nasional sesuai kewenangan Desa meliputi:
1. perbaikan dan konsolidasi data SDGs Desa dan pendataan perkembangan desa melalui indeks
desa membangun.
2. ketahanan pangan nabati dan hewani;
3. pencegahan dan penurunan stunting;
4. peningkatan kualitas sumber daya manusia warga desa;
5. peningkatkan keterlibatan masyarakat secara menyeluruh dalam pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat Desa;
6. perluasan akses layanan kesehatan sesuai kewenangan Desa;
7. dana operasional pemerintah Desa paling banyak 3 % (tiga persen) dari pagu Dana Desa setiap
Desa;
8. penanggulangan kemiskinan terutama kemiskinan ekstrem; dan
9. Bantuan Langsung Tunai Dana Desa untuk mendukung percepatan penghapusan kemiskinan
ekstrem.
Penggunaan Dana Desa untuk mitigasi dan
penanganan bencana alam dan nonalam sesuai
kewenangan Desa

Prioritas Penggunaan Dana Desa untuk mitigasi dan penanganan bencana alam dan
nonalam sesuai kewenangan Desa meliputi :
1. mitigasi dan penanganan bencana alam; dan
2. mitigasi dan penanganan bencana nonalam.
Penetapan Prioritas Penggunaan Dana
Desa
 Prioritas Penggunaan Dana Desa dibahas, disepakati, dan ditetapkan dalam Musyawarah Desa
penyusunan RKP Desa dan dituangkan dalam berita acara.
 Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa dilaksanakan mengikuti tahapan perencanaan
pembangunan Desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur
mengenai pedoman umum pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa.
 Prioritas Penggunaan Dana Desa dilaksanakan melalui swakelola dengan mendayagunakan
sumber daya lokal Desa dan diutamakan menggunakan pola Padat Karya Tunai Desa.
 Pendanaan Padat Karya Tunai Desa dialokasikan untuk upah pekerja paling sedikit 50% (lima
puluh persen) dari dana kegiatan Padat Karya Tunai Desa.
Penetapan Prioritas Penggunaan Dana
Desa
 Prioritas Penggunaan Dana Desa menjadi bagian dari RKP Desa.
 Prioritas Penggunaan Dana Desa disusun berdasarkan:
a. hasil pendataan SDGs Desa oleh Desa;
b. data yang disediakan oleh Kementerian;
c. aspirasi masyarakat Desa.
 RKP Desa yang memuat Prioritas Penggunaan Dana Desa menjadi pedoman dalam
penyusunan APB Desa.
Partisipasi Masyarakat

Masyarakat Desa berhak untuk berpartisipasi dalam penetapan Prioritas Penggunaan


Dana Desa, dengan cara :
1. Terlibat aktif dalam setiap tahapan penyusunan Prioritas Penggunaan Dana Desa;
2. Menyampaikan usulan program dan kegiatan;
3. Memastikan prioritas penggunaan Dana Desa ditetapkan dalam dokumen RKP Desa &
APB Desa;
4. Ikut serta mensosialisasikan Prioritas Penggunaan Dana Desa.
Publikasi

 Pemerintah Desa harus mempublikasikan penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa


yang terdiri atas :
1. Hasil Musyawarah Desa; dan\
2. Data Desa, peta potensi dan sumber daya pembangunan, dokumen RPJM Desa,
dokumen RKP Desa, Prioritas Penggunaan Dana Desa, dan dokumen APB Desa.
 Publikasi dilakukan di ruang publik yang mudah diakses oleh masyarakat Desa.
 Dalam hal Pemerintah Desa tidak mempublikasikan Prioritas Penggunaan Dana Desa di
ruang publik badan permusyawaratan Desa menyampaikan teguran lisan dan/atau
tertulis kepada Pemerintah Desa dengan tembusan kepada Bupati/Wali Kota
Pelaporan

 Kepala Desa menyampaikan laporan penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa


kepada Menteri yang disampaikan dalam bentuk dokumen digital menggunakan sistem
informasi Desa yang disediakan oleh Kementerian
 Dalam hal laporan tidak dapat disampaikan dalam bentuk dokumen digital, Kepala
Desa dapat menyampaikan laporan Prioritas Penggunaan Dana Desa secara offline
dengan difasilitasi oleh Tenaga Pendamping Profesional
Pembinaan

1. Menteri melakukan pembinaan melalui sosialisasi, pemantauan, dan evaluasi Prioritas


Penggunaan Dana Desa secara nasional melalui sistem informasi Desa sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
2. Gubernur, dan bupati/wali kota melakukan pembinaan melalui sosialisasi, pemantauan,
dan evaluasi Prioritas Penggunaan Dana Desa sesuai dengan kewenangannya
3. Pembinaan dapat dibantu oleh Perangkat Daerah dan/atau Tenaga Pendamping
Profesional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan
Ketentuan Lain-lain

1. Dalam hal terdapat arahan kebijakan Pemerintah Pusat, Prioritas Penggunaan Dana
Desa dilaksanakan oleh Desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
2. Pengelolaan keuangan pelaksanaan Prioritas Penggunaan Dana Desa dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai
pengelolaan keuangan Desa
Contoh Kegiatan
Prioritas Penggunaan
Dana Desa Tahun 2023
Berdasarkan Lampiran Permendesa PDTT No. 8 Tahun 2022
Penggunaan Dana Desa untuk Pemulihan
Ekonomi Nasional Sesuai Kewenangan Desa

1. Pendirian, pengembangan, dan peningkatan kapasitas pengelolaan badan usaha milik Desa/badan usaha milik Desa bersama,
mencakup:
a. pendirian badan usaha milik Desa dan/atau badan usaha milik Desa bersama;
b. penyertaan modal badan usaha milik Desa dan/atau badan usaha milik Desa bersama; dan
c. pengembangan usaha dan/atau unit usaha badan usaha milik Desa dan/atau badan usaha milik Desa bersama yang
difokuskan kepada pembentukan dan pengembangan produk unggulan Desa dan/atau produk unggulan kawasan perdesaan,
antara lain:
1) pengelolaan hutan Desa;
2) pengelolaan hutan adat;
3) pengelolaan air minum;
4) pengembangan produk pertanian, perkebunan, dan/atau peternakan;
5) pengembangan produk perikanan (pembenihan, pengasapan, penggaraman, perebusan dan lain-lain);
6) Pengembangan pemasaran dan distribusi produk; dan
7) Pengelolaan sampah.
d. kegiatan lainnya untuk mewujudkan pendirian, pengembangan, dan peningkatan kapasitas pengelolaan badan usaha milik
Desa dan/atau badan usaha milik Desa bersama sesuai dengan kewenangan Desa dan diputuskan dalam Musyawarah
Penggunaan Dana Desa untuk Pemulihan
Ekonomi Nasional Sesuai Kewenangan Desa

2. Pengembangan usaha ekonomi produktif yang diutamakan dikelola badan usaha milik
Desa/badan usaha milik Desa bersama meliputi:
a. bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan/atau perikanan yang difokuskan pada
pembentukan dan pengembangan produk unggulan Desa dan/atau perdesaan;
b. bidang jasa, usaha industri kecil, dan/atau industri rumahan yang difokuskan kepada
pembentukan dan pengembangan produk unggulan Desa dan/atau perdesaan;
c. bidang sarana dan prasarana pemasaran produk unggulan Desa dan/atau perdesaan;
d. pemanfaatan potensi wilayah hutan dan optimalisasi perhutanan sosial;
e. pengelolaan hutan yang menjadi sumber tanah objek reforma agraria untuk program
kesejahteraan masyarakat;
f. pemanfaatan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan dan berkelanjutan; dan
g. kegiatan lainnya untuk mewujudkan pengembangan usaha ekonomi produktif yang
diutamakan dikelola oleh badan usaha milik Desa/badan usaha milik Desa bersama sesuai
dengankewenangan Desa dan diputuskan dalam Musyawarah Desa.
Penggunaan Dana Desa untuk Pemulihan
Ekonomi Nasional Sesuai Kewenangan Desa

3. Pengembangan Desa Wisata


a. pengadaan, pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
Desa wisata seperti : pergola, gazebo, pondok wisata atau homestay, dan/atau kios
cenderamata;
b. promosi Desa wisata diutamakan melalui gelar budaya dan berbasis digital;
c. pelatihan pengelolaan Desa wisata;
d. pengembangan investasi desa wisata
e. pengembangan kerja sama antar desa wisata; dan
f. pengembangan Desa wisata lainnya sesuai dengan kewenangan Desa dan
diputuskan dalam Musyawarah Desa.
Penggunaan Dana Desa untuk Program
Prioritas Nasional Sesuai Kewenangan Desa
1. Perbaikan dan konsolidasi data SDGs Desa dan pendataan perkembangan desa melalui indeks desa membangun:
a. pendataan potensi dan sumber daya pembangunan Desa;
b. pendataan pada tingkat rukun tetangga;
c. pendataan pada tingkat keluarga;
d. pendataan warga pekerja migran;
e. pemutakhiran data Desa termasuk data kemiskinan;
f. pendataan kesenian dan budaya lokal termasuk kelembagaan adat;
g. pengadaan prasarana dan sarana teknologi informasi dan komunikasi untuk menunjang perbaikan dan konsolidasi data
SDGs Desa dan pendataan perkembangan desa melalui indeks desa membangun meliputi:
1) tower untuk jaringan internet;
2) komputer;
3) smartphone; dan
4) langganan internet.
h. pendataan Desa lainnya yang sesuai dengan kewenangan Desa dan diputuskan dalam Musyawarah Desa.
Penggunaan Dana Desa untuk Program
Prioritas Nasional Sesuai Kewenangan Desa
2. penguatan ketahanan pangan nabati dan hewani:
a. pengembangan usaha pertanian, perkebunan, perhutanan, peternakan dan/atau perikanan:
1) pengadaan bibit atau benih;
2) pemanfaatan lahan untuk kebun bibit atau benih;
3) pelatihan budidaya pertanian, perkebunan, perhutanan, peternakan, dan/atau perikanan;
4) pengembangan pakan ternak alternatif;
5) pengembangan sentra pertanian, perkebunan, perhutanan, peternakan, dan/atau perikanan terpadu;
6) pembukaan lahan pertanian/perkebunan;
7) pembangunan dan/atau normalisasi jaringan irigasi;
8) pembangunan, peningkatan, dan pemeliharaan jalan usaha tani;
9) pembangunan kolam;
10) pembangunan kandang komunal;
11) pengadaan alat produksi pertanian, perkebunan, perhutanan, peternakan dan/atau perikanan;
12) pengembangan usaha pertanian, perkebunan, perhutanan, peternakan dan/atau perikanan lainnya sesuai
kewenangan desa.
Penggunaan Dana Desa untuk Program
Prioritas Nasional Sesuai Kewenangan Desa

b. Pembangunan dan pengelolaan lumbung pangan Desa:


1) Pembangunan lumbung pangan Desa;
2) Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur pendukung lumbung pangan desa antara lain akses jalan,
tembok penahan tanah, jaringan air;
3) Pembangunan prasarana pemasaran produk pangan;
c. pengolahan pasca panen;
1) pengadaan alat teknologi tepat guna pengolahan pasca panen;
2) pelatihan pengelolaan hasil panen;
d. pengembangan pertanian keluarga, pekarangan pangan lestari, hidroponik, atau bioponik.
e. pengembangan jaringan pemasaran produk pertanian, perkebunan, perhutanan, peternakan dan/atau
perikanan;
f. pengembangan usaha/unit usaha badan usaha milik Desa/badan usaha milik Desa bersama yang bergerak di
bidang pangan nabati dan/atau hewani, termasuk namun tidak terbatas pada penguatan/penyertaan modal; dan
g. penguatan ketahanan pangan lainnya yang sesuai dengan kewenangan Desa dan diputuskan dalam Musyawarah
Desa.
Penggunaan Dana Desa untuk Program
Prioritas Nasional Sesuai Kewenangan Desa
3. Pencegahan dan penurunan stunting di Desa:
Tindakan promotif dan preventif untuk pencegahan dan penurunan stunting melalui:
a. pelatihan kesehatan ibu dan anak;
b. penyuluhan dan konseling gizi, air susu ibu eksklusif, dan makanan pendamping air susu ibu;
c. pemberian makanan tambahan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman dan berbasis potensi sumber daya lokal bagi anak
usia di bawah 5 (lima) tahun;
d. pengadaan, tikar pertumbuhan (alat ukur tinggi badan untuk bayi) sebagai media deteksi dini stunting;
e. penyediaan air bersih dan sanitasi;
f. perlindungan sosial untuk peningkatan akses ibu hamil dan menyusui serta balita terhadap jaminan kesehatan;
g. pendidikan tentang pengasuhan anak;
h. upaya pencegahan perkawinan dini;
i. pendayagunaan lahan pekarangan keluarga dan tanah kas Desa untuk pembangunan kandang, kolam dan kebun dalam rangka
penyediaan makanan yang sehat dan bergizi untuk ibu hamil, balita dan anak sekolah;
j. peningkatan kapasitas bagi kader pembangunan manusia, kader posyandu dan pendidik pendidikan anak usia dini;
k. pemberian insentif untuk kader pembangunan manusia, kader posyandu, dan kader kesehatan lainnya yang menjadi
kewenangan Desa;
l. kegiatan pencegahan dan penurunan stunting lainnya sesuai dengan kewenangan Desa dan diputuskan dalam Musyawarah Desa.
Penggunaan Dana Desa untuk Program
Prioritas Nasional Sesuai Kewenangan Desa
4. Peningkatan kualitas sumber daya manusia warga desa:
a. pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana atau prasarana
perpustakaan desa/taman bacaan masyarakat, termasuk pengadaan buku dan bahan bacaan
lainnya;
b. pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana atau prasarana pendidikan
anak usia dini, termasuk buku, peralatan belajar dan wahana permainan;
c. pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana atau prasarana taman
belajar keagamaan;
d. pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana atau prasarana olah raga,
adat, atau budaya;
e. bantuan insentif pengajar pendidikan anak usia dini/taman kanak-kanak/taman belajar
keagamaan, taman belajar anak, dan pusat kegiatan belajar masyarakat;
f. bantuan biaya operasional penyelenggaraan perpustakaan desa/taman bacaan masyarakat,
pendidikan anak usia dini, dan taman belajar keagamaan; dan
g. peningkatan kualitas sumber daya manusia warga desa lainnya yang sesuai dengan kewenangan
Desa dan diputuskan dalam Musyawarah Desa.
Penggunaan Dana Desa untuk Program
Prioritas Nasional Sesuai Kewenangan Desa

5. Peningkatkan keterlibatan masyarakat secara menyeluruh dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa:
a. kegiatan pelayanan dasar untuk kelompok marginal dan rentan yaitu perempuan, anak, warga lanjut usia, suku
dan masyarakat adat terpencil, penghayat kepercayaan, warga difabel, kelompok masyarakat miskin, dan
kelompok rentan lainnya;
b. penyelenggaraan forum warga untuk penyusunan usulan kelompok marginal dan rentan yaitu perempuan, anak,
warga lanjut usia, suku dan masyarakat adat terpencil, penghayat kepercayaan, warga difabel, kelompok
masyarakat miskin, dan kelompok rentan lainnya;
c. pemberian bantuan hukum untuk kelompok marginal dan rentan yaitu: perempuan, anak, warga lanjut usia, suku
dan masyarakat adat terpencil, penghayat kepercayaan, warga difabel, kelompok masyarakat miskin, dan
kelompok rentan lainnya;
d. penguatan nilai keagamaan dan kearifan lokal untuk membentuk kesalehan sosial di Desa;
e. pendataan penduduk rentan (misalnya anak dengan kebutuhan khusus, difabel, kepala rumah tangga perempuan,
dan sebagainya) sebagai dasar pelaksanaan program/kegiatan pembangunan Desa dan pemberdayaan
masyarakat Desa yang bersifat afirmatif;
f. pelatihan, sosialisasi, komunikasi, informasi dan edukasi tentang pencegahan dan penanganan kekerasan pada
perempuan dan anak, termasuk tindak pidana perdagangan orang; dan
g. kegiatan peningkatkan keterlibatan masyarakat secara menyeluruh lainnya sesuai dengan kewenangan Desa dan
diputuskan dalam Musyawarah Desa
Penggunaan Dana Desa untuk Program
Prioritas Nasional Sesuai Kewenangan Desa
6. Perluasan akses layanan kesehatan sesuai kewenangan Desa :
a. optimalisasi pelaksanaan program jaminan Kesehatan nasional :
1) sosialisasi dam promosi kebijakan pelaksanaan program jaminan kesehatan nasional melalui komunikasi,
informasi dan edukasi;
2) advokasi pelaksanaan program jaminan kesehatan nasional; dan
3) kegiatan optimalisasi pelaksanaan program jaminan kesehatan nasional lainnya yang sesuai dengan
kewenangan Desa dan diputuskan dalam Musyawarah Desa.
b. penanggulangan penyakit menular dan penyakit lainnya:
1) kampanye dan promosi perilaku hidup bersih dan sehat, dan konsumsi gizi seimbang;
2) pencegahan penyakit seperti diare, penyakit menular, penyakit seksual, HIV/AIDS, tuberkulosis, hipertensi,
diabetes mellitus, gangguan jiwa, Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), dan penyakit lainnya;
3) penyediaan media komunikasi informasi dan edukasi penyakit menular;
4) pemberian bantuan makanan tambahan bagi pasien penyakit menular;
5) pelatihan kader kesehatan sesuai dengan kewenangan Desa; dan
6) kegiatan penanggulangan penyakit menular dan penyakit lainnya yang sesuai dengan kewenangan Desa dan
diputuskan dalam Musyawarah Desa
Penggunaan Dana Desa untuk Program
Prioritas Nasional Sesuai Kewenangan Desa
c. pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika :
1) kegiatan keagamaan untuk pencegahan penyalahgunaan narkotika;
2) penyuluhan, sosialisasi, atau seminar tentang bahaya narkoba;
3) pagelaran, festival seni, dan budaya untuk pencegahan penyalahgunaan narkotika;
4) olahraga atau aktivitas sehat untuk pencegahan penyalahgunaan narkotika;
5) pelatihan relawan atau pegiatan anti narkoba;
6) penyebaran informasi untuk pencegahan penyalahgunaan narkotika melalui pencetakan banner, spanduk, baliho, poster,
atau brosur/leaflet;
7) kegiatan lainnya dalam rangka pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan
prekursor narkotika yang sesuai dengan kewenangan Desa dan diputuskan dalam Musyawarah Desa.
d. pengembangan pelayanan kesehatan sesuai kewenangan Desa :
1) pengadaan pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaan prasarana pondok bersalin Desa, pondok kesehatan Desa,
pos pelayanan terpadu, dan pos pembinaan terpadu;
2) bantuan operasional untuk akses layanan dokter, perawat, bidan dan tenaga medis lainnya bagi Desa yang belum memiliki
akses layanan kesehatan; dan
3) insentif untuk kader kesehatan masyarakat;
e. kegiatan perluasan akses layanan kesehatan lainnya yang dengan kewenangan Desa dan diputuskan dalam Musyawarah
Desa
Penggunaan Dana Desa untuk Program
Prioritas Nasional Sesuai Kewenangan Desa
7. Dana operasional Pemerintah Desa
Dana operasional Pemerintah Desa meliputi biaya koordinasi, penanggulangan kerawanan sosial
masyarakat, pengamanan, dan kegiatan khusus lainnya untuk mendukung pelaksanaan tugas
Pemerintah Desa yang diberikan setiap bulan.
a. biaya koordinasi dapat digunakan untuk membiayai kegiatan koordinasi yang dilakukan
bersama dengan Pemerintah, Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa lain, masyarakat
dan/atau kelompok masyarakat dalam rangka membangun keharmonisan hubungan
koordinasi serta kegiatan lain yang mendukung pelaksanaan tugas Pemerintah Desa;
b. biaya penanggulangan kerawanan sosial masyarakat dapat digunakan untuk membiayai
kegiatan dalam rangka pencegahan dan penanggulangan kerawanan sosial yang disebabkan
karena kemiskinan/kesusahan/musibah, keterbatasan dana, konflik sosial, bencana yang
menimpa warga/masyarakat; dan
c. biaya kegiatan khusus lainnya dapat digunakan untuk membiayai kegiatan promosi,
protokoler, pemberian untuk masyarakat yang berprestasi, kegiatan olahraga, sosial, seni,
budaya, keagamaan, penguatan rasa kebangsaan dan kesatuan, dan pemberian apresiasi
kepada orang dan/atau masyarakat yang membantu tugas Pemerintah Desa, diluar kegiatan
sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b.
Penggunaan Dana Desa untuk Program
Prioritas Nasional Sesuai Kewenangan Desa
8. penanggulangan kemiskinan terutama kemiskinan ekstrem melalui:
a. penurunan beban pengeluaran antara lain pemberian bantuan sosial dan jaminan sosial bagi masyarakat miskin, usia lanjut,
dan difabel yang belum mendapatkan jaminan sosial dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
b. peningkatan pendapatan antara lain pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah, pengembangan ekonomi lokal, dan
penyediaan akses pekerjaan.
c. penyediaan lapangan pekerjaan termasuk melalui Padat Karya Tunai Desa.
d. meminimalkan wilayah kantong kemiskinan dengan mendekatkan akses layanan dasar yang sesuai kewenangan Desa
antara lain membangun/mengembangkan pos pelayanan terpadu, pos kesehatan desa, pendidikan anak usia dini,
meningkatkan konektivitas antarwilayah Desa antara lain membangun jalan Desa, dan jembatan sesuai kewenangan Desa.
e. Bantuan pembangunan, perbaikan, atau rehabilitasi rumah menjadi rumah layak huni dan sehat untuk warga miskin dan
warga miskin ekstrem.
Bantuan sebagaimana dimaksud dalam bentuk material/bahan bangunan (bukan untuk upah tenaga kerja). Pembangunan,
perbaikan, atau rehabilitasi dikerjakan secara gotong royong. Pemilihan penerima bantuan rumah layak huni dan sehat
untuk warga miskin dan warga miskin ekstrem ditentukan dengan kriteria :
1) bertempat tinggal di wilayah Desa;
2) diputuskan melalui Musyawarah Desa;
3) ditetapkan melalui Keputusan Kepala Desa; dan
4) diberikan bantuan maksimal Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dalam bentuk material/bahan bangunan.
Penggunaan Dana Desa untuk Program
Prioritas Nasional Sesuai Kewenangan Desa

9. Bantuan Langsung Tunai Dana Desa untuk mendukung percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem:
Pemberian Bantuan Langsung Tunai Dana Desa bagi keluarga miskin ekstrem merupakan amanat dari
Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.
Pemberian Bantuan Langsung Tunai Dana Desa tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan pendapatan
keluarga miskin ekstrem di Desa. Besaran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa yang diberikan kepada
keluarga miskin ekstrem berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku. Bantuan Langsung Tunai
Dana Desa dialokasikan maksimal 25% (persen) dari total pagu Dana Desa setiap Desa.
Kriteria penerima Bantuan Langsung Tunai Dana Desa adalah sebagai berikut:
a. keluarga miskin yang berdomisili di Desa bersangkutan, dan diutamakan untuk keluarga miskin ekstrem;
b. keluarga yang terdapat anggota keluarga rentan sakit menahun/kronis;
c. keluarga dengan anggota rumah tangga tunggal lanjut usia;dan/atau
d. keluarga yang terdapat anggota keluarga difabel.
Penggunaan Dana Desa untuk Mitigasi dan
penanganan bencana alam dan nonalam sesuai
dengan kewenangan Desa
1. Mitigasi dan penanganan bencana alam
Pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana prasarana penanggulangan bencana
alam dan/atau kejadian luar biasa lainnya:
a. pembuatan peta potensi rawan bencana di Desa;
b. alat pemadam api ringan di Desa;
c. pertolongan pertama pada kecelakaan untuk bencana;
d. pembangunan jalan evakuasi;
e. penyediaan penunjuk jalur evakuasi;
f. kegiatan tanggap darurat bencana alam;
g. penyediaan tempat pengungsian;
h. pembersihan lingkungan perumahan yang terkena bencana alam;
i. rehabilitasi dan rekonstruksi lingkungan perumahan yang terkena bencana alam; dan
j. sarana prasarana untuk mitigasi dan penanggulangan bencana yang lainnya sesuai dengan kewenangan
Desa dan diputuskan dalam musyawarah Desa.
Penggunaan Dana Desa untuk Mitigasi dan
penanganan bencana alam dan nonalam sesuai
dengan kewenangan Desa
2. Mitigasi dan penanganan bencana nonalam
a. bencana non alam yang muncul akibat endemik, wabah, atau virus bakteri yang berdampak luas bagi kehidupan
masyarakat Desa seperti Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), malaria, demam berdarah dengue, kolera,
disentri.
b. bencana non alam yang muncul terhadap hewan dan ternak seperti: penyakit menular mulut dan kuku, antraks;
c. bencana non alam yang muncul terhadap tanaman produksi rakyat seperti hama wereng, hama belalang;
d. bencana non alam yang muncul karena gagal teknologi dan gagal modernisasi seperti gagal pengeboran;
e. Desa Aman COVID;
f. relawan Desa aman Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);
g. Pelaksanaan mitigasi dan penanganan bencana alam dan nonalam dapat mengacu kepada Keputusan Menteri
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 71 Tahun 2021 tentang Panduan Penanganan
Bencana di Desa
h. mitigasi dan penanganan bencana alam dan nonalam lainnya sesuai dengan kewenangan Desa dan diputuskan
melalui musyawarah Desa.
Penggunaan Dana Desa untuk
mendukung aksi Desa Aman COVID-19
1. membentuk pos jaga desa atau memberdayakan pos jaga desa yang telah ada;
2. sosialisasi dan edukasi adaptasi kebiasaan baru dan penerapan secara ketat protokol kesehatan;
3. pembelian masker, vitamin dan obat sesuai arahan satuan tugas Corona Virus Disease 2019 (COVID-
19) kabupaten/kota bagi warga kurang mampu, serta kebutuhan lainnya yang diputuskan dalam
musyawarah Desa khusus/musyawarah Desa insidental;
4. menyiapkan tempat cuci tangan dan/atau cairan pembersih tangan (hand sanitizer);
5. melakukan penyemprotan cairan disinfektan sesuai keperluan;
6. menyiapkan dan/atau merawat ruang isolasi Desa agar sewaktu-waktu siap digunakan ketika
dibutuhkan;
7. memfasilitasi kebutuhan logistik warga kurang mampu yang sedang melaksanakan isolasi mandiri di
rumah dan/atau ruang isolasi Desa;
8. melakukan monitoring dan evaluasi secara rutin dan melaporkannya kepada satuan tugas penanganan
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Daerah; dan
9. Mendukung operasional tugas relawan Desa aman Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Tugas Relawan Desa Aman COVID-19
1. melakukan edukasi dan sosialisasi tentang adaptasi kebiasaan baru di Desa untuk berdisiplin
menjalankan protokol kesehatan;
2. mendata penduduk rentan sakit, seperti orang tua, balita, serta orang yang memiliki penyakit
menahun, penyakit tetap, dan penyakit kronis lainnya, serta mendata keluarga yang berhak
mendapat manfaat atas berbagai kebijakan terkait jaring pengamanan sosial dari Pemerintah
Pusat maupun daerah, baik yang telah maupun yang belum menerima; dan
3. melakukan penyemprotan disinfektan jika diperlukan, menyediakan tempat cuci tangan
dan/atau cairan pembersih tangan (hand sanitizer) di tempat umum.
4. menyiapkan dan/atau merawat ruang isolasi Desa agar sewaktu-waktu siap digunakan ketika
dibutuhkan
5. menyediakan alat kesehatan untuk deteksi dini, perlindungan, serta pencegahanpenyebaran
wabah dan penularan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);
6. memfasilitasi kebutuhan logistik bagi warga kurang mampu yang sedang melaksanakan isolasi
mandiri di rumah dan/atau ruang isolasi Desa; dan
7. menyediakan informasi penting terkait dengan penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-
19) seperti nomor telepon rumah sakit rujukan, nomor telepon ambulan, dan lain-lain.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai