Anda di halaman 1dari 31

DIREKTORAT FASILITASI PENATAAN RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

MEKANISME/TATA KERJA
BADAN KOORDINASI PENATAAN
RUANG DAERAH (BKPRD)

Disampaikan oleh:
HENRY ERAFAT, ST., MM.
KASI WILAYAH II
SUBDIT PENATAAN RUANG WILAYAH

PADA ACARA:
FORUM PERTEMUAN BKPRD PROV DA
KAB/KOTA SE-NTB TAHUN 2014
Mataram, 7 Oktober 2014

TUJUAN PENATAAN RUANG


UU NO. 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG
A
M
A
N
DARI ANCAMAN
BENCANA
(Alami dan ulah manusia)

PENYELENGGARAAN
PENATAAN RUANG

PRODUKTIF

SECARA EKONOMI
(Pertumbuhan Ekonomi
dan Kesejahteraan Rakyat)

SECARA FISIK
(Indah, Bersih dan
Tertata)

N
Y
A
M
A
N

BERKELANJUTAN

RAMAH LINGKUNGAN
(Kelestarian Lingk. Hidup)
heso57@yahoo.com

PERDA NO 3
TAHUN 2010
TENTANG RTRWP
NUSA TENGGARA
BARAT TAHUN
2009 - 2029
TUJUAN PENATAAN RUANG PROVINSI NUSA
TENGGARA BARAT

Mewujudkan wilayah provinsi yang maju dan lestari melalui


penataan ruang secara serasi, seimbang, terpadu, dan
berkelanjutan dalam rangka mendorong wilayah provinsi
sebagai kawasan pengembangan agrobisnis dan pariwisata
untuk meningkatkan daya saing daerah dengan tetap
memperhatikan daya dukung lingkungan hidup dan
kelestarian sumber daya alam (Pasal 5)

PERMASALAHAN Perda No 6 Tahun


2011 tentang RTRW Kota
Bukittinggi
Masyarakat 2 (dua) Kelurahan di Wilayah
Ngarai melakukan demonstrasi menuntut
agar wilayah kelurahan mereka tidak
difungsikan sebagai Kawasan Lindung
sebagaimana amanat Perda No 6 Tahun
2011 tentang RTRW Kota Bukitinggi
Sebagai bentuk pertanggung jawaban
Pemerintah Kota Bukit Tinggi mencopot
jabatan Kepala Dinas PU Kota Bukit Tinggi
dan sedang mengupayakan perubahan/alih
fungsi Wilayah Ngarai dari Kawasan
Lindung menjadi Kawasan Budidaya
Revisi Perda ;
Sumber:
www.themegallery.com
Hasil Rapat Konsultasi RTRW Kota Bukitinggi

PERMASALAHAN PENYUSUNAN RTRW


PROVINSI ACEH

Publik atau masyarakat merasa tidak pernah


secara PROAKTIF diajak terlibat dalam
penyusunan RTRW.
Undang-Undang 26/2007 pasal 55 dan 60
masyarakat
berhak
untuk
terlibat
mengajukan dan melakukan pengawasan
dalam rangka penyusunan rencana tata
ruang.
PP Nomor 68 Tahun 2010 Bentuk dan tata
cara peran masyarakat dalam perencanaan,
pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan
ruang.

Aksi Penolakan Tata


Ruang di Hotel Hermes
Palace Banda Aceh
Sumber:
http://acehterkini.com/for-trust-aceh-ungkap-titik-kelemahan-penyusunan-tata-ruang-aceh/

PERMASALAHAN Perda Nomor 4 Tahun


2011 tentang RTRW Provinsi Gorontalo
Terdapat beberapa dinamika terkait usulan dari
Pemerintah Daerah, antara lain:
Program pembangunan Gorontalo Outer Ring
Road (GORR);
Program pembangunan kompleks perkantoran
Pemprov Gorontalo; dan
Program pembangunan kompleks perumahan
PNS.
Belum termuat dalam arahan RTRW Provinsi
Gorontalo baik dalam rencana struktur ruang, pola
ruang, maupun kawasan strategis provinsi.

Sumber:
Hasil Rapat Konsultasi DPRD
Provinsi Gorontalo

www.themegallery.com

PELAKSANAAN PERAN
BKPRD
BAGAIMANA PELAKSANAAN
PERAN BKPRD ???

Tugas dan Fungsi


BKPRD (Permendagri
50/2009)

DASAR HUKUM
o BKPRD merupakan badan bersifat ad-hoc yang dibentuk
untuk mendukung pelaksanaan Undang-Undang Nomor
26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang di Provinsi dan
di Kabupaten/Kota dan mempunyai fungsi membantu
pelaksanaan tugas gubernur dan bupati/walikota dalam
koordinasi penataan ruang di daerah.
o Dasar Hukum Pembentukan BKPRD
Permendagri
147/2004 Pedoman
Koordinasi
Penataan Ruang
Daerah.

direvis
i

Permendagri
50/2009 Pedoman
Koordinasi
Penataan Ruang
Daerah

URGENSI PENGUATAN BKPRD


Tantangan
penyelenggaraan
penataan ruang
Tanggung jawab
daerah dlm
penyelenggaraan
penataan ruang

Masalah
penyelenggaraan
penataan ruang

Pembentukan dan
Penguatan BKPRD
penting

Beratnya sanksi
atas pelanggaran
rencana tata
ruang

Untuk mengoptimalkan koordinasi lintas sektor/SKPD/pemangku kepentingan


Untuk mengeliminasi munculnya permasalahan
Untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan penataan ruang sehingga
tujuan penataan ruang dapat terwujud
Membantu KDH dalam meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan
daerah khususnya di bidang penataan ruang

LANGKAH-LANGKAH
PENGUATAN BKPRD
KONDISI SEKARANG

UPAYA PENINGKATAN
EKSISTENSI

KONDISI BKPRD
KEDEPAN

LANGKAH-LANGKAH
YANG DIPERLUKAN...?

TUGAS BKPRD
SESUAI
PERMENDAGRI
50/2009

MENINGKATNYA FUNGSI DAN


PERAN BKPRD DALAM
PENYELENGGARAAN TATA RUANG
DAERAH

Nb ,
-

PENGEMBANGAN DAN PENGUATAN DATA DAN INFORMASI

MEMBANGUN MEKANISME KERJA YANG EFEKTIF MENYUSUN SOP BKPRD;


OPTIMALISASI PERAN DAN TUGAS SEKRETARIAT & KELOMPOK KERJA (POKJA);
MENGOPTIMALKAN AGENDA KERJA BKPRD MELALUI PERTEMUAN BERKALA;
PENGKOORDINASIAN PENANGANAN DAN PENYELESAIAN KONFLIK PEMANFAATAN
RUANG DAERAH;
KONSISTENSI DAERAH UNTUK MENYEDIAKAN ANGGARAN DALAM APBD UNTUK
KOORDINASI PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG.
KONSISTENSI PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN LAPORAN SESUAI PERMENDAGRI
NO. 50 /2009.

Lanjutan

Untuk lebih meningkatkan


kualitas keorganisasian BKPRD

BKPRN
BKPRD
PROV &
KAB/KOTA

Mekanisme dan
Tata Kerja
KepMen PPN/Ka. Bappenas selaku
Sekretaris BKPRN
No: Kep.46/M.PPN/HK/03/2013
ttg Pedoman Tata Kerja Sekretariat
BKPRN

Perlu disusun .
KEPUTUSAN KADA
www.themegallery.com

STANDAR O
PERASIONA
L
PROSEDUR
(SOP)
KESEKRETA
RIATAN
B K PRD

PRINSIP PENYUSUNAN
SOP KESEKRETARIATAN
BKPRD
Efisiensi dan Efektifitas
SOP yang disusun dapat
dilakukan secara singkat dan
cepat dalam mencapai target
pekerjaan serta memerlukan
sumberdaya yang paling sedikit.
Berorientasi pada pengguna
SOP yang disusun dapat
memenuhi kebutuhan seluruh
anggota BKPRD.
Kejelasan dan Kemudahan
SOP yang disusun dapat dengan
mudah dimengerti dan
diterapkan.
Keselarasan
SOP BKPRD yang disusun harus
selaras dengan SOP lain yang
terkait.

Keterukuran
SOP yang disusun memuat hasil,
waktu dan proses pencapaian target
pekerjaan serta dapat diukur secara
kualitatif maupun kuantitatif.
Dinamis
SOP yang disusun dapat disesuaikan
dengan kebutuhan kualitas
pelayanan.
Kepatuhan hukum
SOP yang disusun dapat menjamin
prosedur yang distandarkan telah
sesuai dengan peraturan perundangundangan.
Kepastian hukum
SOP yang disusun mampu
memberikan kepastian hukum akan
prosedur, kualifikasi pelaksana dan
baku mutu.

LINGKUP PENGATURAN
SOP KESEKRETARIATAN
BKPRD

1.

FORUM PERTEMUAN

2.

TATA PERSURATAN

3. DOKUMENTASI, INFORMASI DAN


KEHUMASAN
4. PELAPORAN
PENYELENGGARAAN PRD

FORUM PERTEMUAN
RAPAT
RUTIN

RAPAT
KHUSUS

Pelaksanaan: minimal 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan


Peserta: Sekretaris BKPRD, Anggota BKPRD, Ketua dan
anggota Pokja, dan Kepala Sekretariat BKPRD
Pelaksanaan: sesuai kebutuhan mendesak
Peserta: Sekretaris BKPRD, Anggota BKPRD, Ketua dan
anggota Pokja, Kepala Sekretariat BKPRD, dan pihak-pihak
luar yang terkait

RAPAT
KOORD
DAERAH

Pelaksanaan: 1 (satu) kali setiap tahun


Peserta Rakorda Provinsi seluruh unsur BKPRD
Provinsi dan Kabupaten/Kota di wilayahnya, Ketua DPRD
Provinsi, dan pihak-pihak lain sesuai kebutuhan (antara
lain: tokoh masyarakat, tokoh agama, akademisi, Lembaga
Swadaya Masyarakat).
Peserta Rakorda Kabupaten seluruh unsur BKPRD
Kabupaten/Kota, Ketua DPRD Kabupaten/Kota, dan pihakpihak lain sesuai kebutuhan (antara lain: Camat, tokoh
masyarakat, tokoh agama, akademisi, Lembaga Swadaya
Masyarakat).

RAPAT RUTIN

RAPAT KHUSUS

RAPAT KOORDINASI DAERAH

MEKANISME KONSOLIDASI ISU PENATAAN RUANG


DAN PENANGANANNYA
(PERENCANAAN TATA RUANG, PEMANFAATAN RUANG, DAN
PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG)

Bupati /
Walikota

Input/masukan
Rekomendasi

Rekomendasi

4a`

Gubernur

Agenda
BKPRD
Kab/Kota

Agenda
BKPRD
Provinsi

Raker
BKPRD

Input/masukan

6
Tindak
Lanjut
Kementeria
n/Lembaga

Raker
Regiona
l BKPRN

4b`
Raker
Regional
BKPRN

Isu
Strategis
Rakernas
BKPRN
Program
Kerja

Mengoptimalkan peran BKPRD dalam


percepatan penyelesaian Perda RTRW
dan rencana rincinya.

m
a
l
Da gka
ran

Mengoptimalkan peran BKPRD dalam


menyelesaikan
permasalahan
penyelenggaraan
penataan
ruang
daerah.
Meningkatkan peran BKPRD Provinsi
dalam melaksanakan fungsi pembinaan
dan
pengawasan
terhadap
Kabupaten/Kota.

Rapat Koordinasi Nasional Badan


Koordinasi Penataan Ruang Daerah
(BKPRD) Tahun 2014
7 9 Mei 2014 bertempat di Nusa Dua, Bali

Membangun Efektivitas Kinerja Kelembagaan


Penataan Ruang Daerah dalam mendukung
terwujudnya Keberhasilan Pembangunan Daerah

HASIL RAKORNAS BKPRD TAHUN


2014
Sidang Pokja 1
N
o
1.

2.

3.

Isu Strategis

Permasalahan

Tindak lanjut

Perlunya kompetensi
- Masih rendahnya kualitas dan kuantitas - Perlu adanya tenaga kontrak di
SDM dan kelembagaan
SDM di bidang penataan ruang
bidang penataan ruang sesuai
bidang penataan ruang - Sering terjadinya mutasi pejabat yang
dengan UU Aparatur Sipil Negara
yang handal
menangani bidang penataan ruang
- Perlu adanya pelatihan dan
- Kurang
optimalnya
kinerja
pokja
bimbingan untuk meningkatkan
perencanaan BKPRD karena menjadi
kualitas aparatur pemerintah di
bagian dari tupoksi bidang fisik Bappeda
bidang penatan ruang dan
perpetaan
- Pembentukan unit tersendiri
bidang/UPTB khusus kelembagaan
penataan ruang
Pelibatan pemerintah
- Belum adanya
kesepakatan delineasi - Perlu adanya pembagian
daerah terkait dengan
penetapan KSN oleh seluruh pihak
peran/kewenangan yang jelas
proses penetapan
(pemerintah pusat dan daerah)
antara pusat dan daerah dalam
Perpres KSN
- Adanya perbedaan pembagian peran
penyelenggaraan penatan ruang di
dalam Perpres KSN terutama untuk
KSN
pelaksanaan dan pengelolaan
- Perlu adanya sinergitas antara
- Indikasi
program
belum
dapat
BKPRN, BKPRD Provinsi, dan BKPRD
dilaksanakan dengan baik
Kab/Kota dalam hal penegasan
- Terlalu lamanya proses KSN sehingga
pengalokasian pendanaan KSN
mengakibatkan tertundanya perijinan
(melalui APBN/APBD)
pemanfaatan ruang di kabupaten/kota
- Percepatan penyelesaian Perpres
tentang KSN
Perencanaan reklamasi - Terhambatnya pelaksanaan reklamasi - Perlunya percepatan penyusunan

Lanjutan
No
4.

Isu Strategis
Proses pengintegrasian
pola ruang kawasan
hutan dalam RTRWP
dan RTRWK/K

5.

6.

7.

8.

Perlunya ketersediaan
sistem informasi
penataan ruang yang
mendukung monitoring
dan evaluasi
penyelenggaraan
penataan ruang
Perlunya
pedoman/acuan dalam
pelaksanaan
penyelenggaraan
penataan ruang

Belum adanya
penyediaan data
spasial untuk
Penyusunan RDTRK/K
Alokasi ruang/pola
ruang di perarian laut

Permasalahan
Peta pola ruang kehutanan skala
1:250.000 belum dapat digunakan untuk
pengintegrasian peta kehutanan dengan
RTRWK/K
Adanya perbedaan sumber peta dasar
kehutanan dengan BIG
Adanya persetujuan kehutanan yang
ditetapkan dalam SK Menhut pada Perda
RTRW yang telah ditetapkan namun
masih belum diterima oleh Pemprov
Kurang
efektifnya
pengawasan
dan
monitoring penyelenggaraan penataan
ruang
Adanya perbedaan sumber peta antara
TNI AD dengan BIG yang menjadi
masalah untuk penetapan kawasan
perbatasan
Belum adanya pedoman penyusunan RTR
Kawasan Strategis Provinsi (KSP)
Belum adanya pedoman peninjauan
kembali RTRW
Belum adanya mekanisme pemberian
insentif dan disinsentif dalam penetapan
LP2B
Terlambatnya penyusunan RDTR karena
kurangnya dukungan ketersediaan peta
dalam penyusunan RDTR Kabupaten/Kota

Tindak lanjut
- Perlu adanya penyusunan peta
kawasan hutan dengan skala 1:25.000
- Perlu ada penyesuaian peta
kehutanan dengan peta dasar yang
dikeluarkan oleh BIG
- Perlu adanya pedoman teknis arsiran
dalam peta dan pengaturannya dalam
batang tubuh

- Perlu adanya pengembangan sistem


informasi melalui sistem informasi online untuk melakukan monitoring
penyelenggaraan penataan ruang
- Perlu ditetapkan penanggung jawab
dalam penetapan peta di kawasan
perbatasan negara
- RTRW dipergunakan sebagai acuan
dalam pelaksanaan investasi di
daerah
- Perlu adanya optimalisasi dukungan
BKPRD oleh BKPRN dalam penyiapan
pedoman operasional bidang
penataan ruang
- Perlu percepatan penyelesaian peta
RDTR (1:5.000) oleh BIG

- Belum adanya rencana zonasi kawasan - Percepatan Perda rencana zonasi


perairan
dan/atau dituangkan dalam perda

Sidang Pokja 2
N
o
1.

2.

Isu Strategis

Permasalahan

Penguatan BKPRD dalam


pengendalian
pemanfaatan ruang

a. Perlunya Mekanisme Tata Kerja (SOP) BKPRD dalam pengendalian


pemanfaatan ruang.
b. Peran BKPRD dalam mendorong terwujudnya pemanfaatan ruang:
-. Perlunya peran BKPRD dalam mendorong pelaksanaan pengintegrasian
rencana tata ruang dengan dokumen rencana pembangunan daerah.
-. Perlunya peran BKPRD dalam mendorong penyusunan program dan
anggaran pembangunan berbasis pada rencana tata ruang.
c.
Peran BKPRD dalam mendorong terwujudnya instrumen pengendalian
pemanfaatan ruang:
-. Perlunya peningkatan peran BKPRD dalam mendorong penyusunan
Peraturan Zonasi;
-. Perlunya peningkatan peran BKPRD dalam rekomendasi pemberian izin
pemnfaatan ruang;
-. Perlunya peran BKPRD dalam mendorong Kepala Daerah untuk menyusun
dan menetapkan mekanisme insentif dan disinsentif;
-. Perlunya peran BKPRD untuk mendorong penyusunan ketentuan tentang
sanksi administratif;
d. Perlunya peningkatan kualitas dan kuantitas PPNS dan Satpol PP dalam
penegakan perda tentang rencana tata ruang.
Kompetensi SDM di
a. Perlunya insentif yang memadai untuk merangsang kinerja PPNS dan
bidang pemanfaatan dan
Satpol PP. Tindak Lanjut
pengendalian
b. Perlunya peran BKPRD untuk peningkatan manajemen PPNS dan Satpol PP.
pemanfaatan ruang yang
handal
Penyusunan dan penyampaian SE Menteri Dalam Negeri

Nomor:050/6315/IV/Bangda Tanggal 14 Juli 2014 tentang


Penyampaian Hasil Rakornas BKPRD Tahun 2014 dan
Penyusunan Surat Edaran tentang SOP Kesekretariatan BKPRD

EXERCISE KERANGKA WAKTU KEGIATAN BKPRD


DES
Rapat Rutin

NOV

Rapat Rutin

JAN

OKT

FEB

Rakor BKPRD

MAR

SEP

Penyampaian
Laporan
BKPRD

APR

AGS
MEI

JUL
Rapat Rutin

JUN

Penyampaian
Laporan
BKPRD

TATA CARA DISTRIBUSI


SURAT
3. Bila surat tidak ditujukan kepada Ketua
1. Surat keluar menggunakan kop
BKPRD atau tidak ditembuskan kepada
pemerintah daerah dengan
Sekretaris BKPRD, maka penerima surat
mencantumkan jabatan & kedudukan
dapat langsung menindaklanjutinya sesuai
pengirim surat sesuai
dengan tupoksi dan kedudukannya dalam
kewenangannya.
2. Sekretaris BKPRD mendisposisikan
lingkup BKPRD. Penerima surat juga wajib
sesuai dengan muatan dan
meneruskan surat tersebut kepada
substansinya kepada pokja, anggota
Sekretaris BKPRD selambatnya 3 hari kerja
terhitung dari tanggal diterimanya surat
dan/atau Sekretariat BKPRD.
tersebut.
3. Sekretariat BKPRD mendistribusikan
4. Semua surat masuk dan surat keluar
surat masuk kepada anggota BKPRD
BKPRD diarsip oleh Sekretariat BKPRD
dan/atau Ketua Pokja sesuai dengan
SURAT
dalam bentuk hardcopy dan softcopy.
keperluan surat tersebut untuk
diproses lebih lanjut, dengan
MASUK
SURAT KELUAR
tembusan kepada Ketua BKPRD.

DOKUMENTASI, INFORMASI DAN


KEHUMASAN
TUJUAN
Mengkoordinasikan dan
menertibkan pengarsipan
dan penyebarluasan
informasi bidang penataan
ruang yang terkait
Kegiatan ini meliputi:
Pengarsipan dokumen;
Pengembangan Sistem
Informasi melalui eBKPRD;
Penyebarluasan informasi
melalui Website BKPRD;
dan
Penyusunan media
sosialisasi tentang BKPRD.

MEKANISME dalam
Dokumentasi, Informasi dan
Kehumasan:
Pengarsipan dokumen
dilakukan oleh Sekretariat
BKPRD untuk dokumentasi
terkait dengan pelaksanaan
tugas-tugas BKPRD

PELAPORAN BKPRD

Berdasarkan ketentuan Permendagri No. 50 tahun 2009, laporan


BKPRD adalah laporan tentang pelaksanaan koordinasi penataan
ruang yang dilakukan oleh Bupati/Walikota.

Gubernur melaporkan pelaksanaan koordinasi penataan ruang


provinsi dan pembinaan penataan ruang kabupaten/kota kepada
Menteri Dalam Negeri disampaikan paling sedikit 2 (dua) kali dalam
1 (satu) tahun pada bulan Mei dan September.

Bupati/Walikota melaporkan pelaksanaan koordinasi penataan


ruang kepada Gubernur disampaikan paling sedikit 2 (dua) kali
dalam 1 (satu) tahun pada bulan April dan Agustus.

MUATAN LAPORAN
BKPRD KAB/KOTA

1.Latar Belakang
2.Pelaksanaan Penataan Ruang
A.Permasalahan/Kendala
1)
2)
3)

Permasalahan/Kendala Proses Perencanaan Tata Ruang


Permasalahan/Kendala Proses Pemanfaatan Ruang
Permasalahan/Kendala
Proses
Pengendalian
Pemanfaatan Ruang

B.Pemecahan/tindak
permasalahan/Kendala
1)
2)

lanjut

thd

Pemecahan permasalahan/kendala proses perencanaan


tata ruang
Pemecahan permasalahan/kendala Proses Pemanfaatan
Ruang

Lanjutan

3. Peran Masyarakat dalam Penataan


Ruang
4. Pelaksanaan Tugas BKPRD, bidang:
A.Perencanaan tata Ruang;
B.Pemanfaatan Ruang; dan
C. Pengendalian Pemanfaatan Ruang.
5. Jadwal dan Agenda Kerja BKPRD
6. Rekomendasi
7. Kesimpulan

PENUTUP

BKPRD sebagai wadah koordinasi yang membantu sebagian tugas


Kepala Daerah (Gubernur, Bupati/Walikota) dalam penyelenggaraan
penataan ruang daerah Optimalisasi peran BKPRD ;

Mekanisme/ tata kerja BKPRD efisiensi dan efektivitas pelaksanaan


tugas BKPRD;

Penguatan kelembagaan/ kapasitas aparatur BKPRD;

Komitment Daerah Alokasi anggaran untuk operasionalisasi


pelaksanaan tugas BKPRD;

Perlu dilakukan sosialisasi untuk membangun pemahaman semua


organ BKPRD agar setiap unit kerja terkait menjadi terbiasa (familiar)
dengan mekanisme/ TATA KERJA yang ada sehingga pedoman ini
dapat diimplementasikan secara konsekuen;

Penyampaian laporan penyelenggaran penataan ruang daerah secara


periodik (minimal 2 kali dalam setahun) pada bulan April dan Agustus
(utk kabupaten/kota) dan bulan Mei dan September (utk Provinsi).

TERIMA KASIH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH
DIREKTORAT FASILITASI PENATAAN RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP
Jalan Taman Makam Pahlawan No. 20 Kalibata, Jakarta Selatan 12750
Telp/Fax : 021-7942642
Website
: www.bangda.depdagri.go.id
Email : tataruang.kemdagri@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai