Riwayat Pendidikan:
S1: Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Padjadjaran, Bandung, 1993
S2: Ilmu Hukum, Program Pascasarjana,Universitas Padjadjaran, Bandung, 2001
S3: Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Indonesia, Jakarta, 2010.
Pengalaman:
1.Ketua APHTN-HAN Sumatera Barat, 2017-2023
2.Dosen Tamu pada beberapa perguruan tinggi di Bandung, Jambi, Riau
3.Penyusun Naskah Akademik, Tenaga Ahli, TA Pendamping Pemda/DPRD
Pendahuluan
PP Nomor 12 Tahun 2018 Tentang Pedoman
Penyusunan Tata Tertib DPRD Provinsi,
Kabupaten, dan Kota
Ditetapkan 12 April 2018 diundangkan 16 April
2018 berdasarkan LNRI Tahun 2018 No. 59.
Terdiri dari XV Bab, 137 Pasal
Konsideran Menimbang
DPRD sbg unsur penyelenggara pemerintahan daerah
memiliki peran dan tanggung jawab dalam mewujudkan
efisiensi, efektivitas, produktivitas, dan akuntabilitas
penyelenggaraan pemerintahan daerah melalui pelaksanaan
hak, kewajiban, tugas, wewenang, dan fungsi DPRD sesuai
dg ketentuan peraturan perundangan-undangan;
penolakan.
dengan:
1. penyampaian laporan yang berisi proses pembahasan, pendapat Fraksi, dan hasil
pembicaraan tingkat I oleh pimpinan komisi, pimpinan gabungan komisi, atau
pimpinan panitia khusus;
2. permintaan persetujuan secara lisan pimpinan rapat kepada anggota dalam rapat
paripuma; dan
3. pendapat akhir Kepala Daerah.
b. Dlm hal persetujuan secara musyawarah untuk mufakat, tidak
di dapat, maka keputusan berdasarkan suara terbanyak
c. Dalam hal Ranperda tidak mendapat persetujuan bersama
antara DPRD dan Kepala Daerah, Ranperda tersebut tidak dapat
diajukan lagi dlm persidangan DPRD masa sidang itu.
Penarikan Ranperda (Pasal 10)
Ranperda dapat ditarik kembali sebelum dibahas bersama oleh
DPRD dan Kepala Daerah.
Penarikan kembali rancangan Perda oleh DPRD dilakukan dengan keputusan
Pimpinan DPRD dengan disertai alasan penarikan.
Penarikan kembali rancangan Perda oleh Kepala Daerah disampaikan dengan
surat Kepala Daerah disertai alasan penarikan.
Ranperda yang sedang dibahas hanya dapat ditarik kembali
berdasarkan persetujuan bersama DPRD dan Kepala Daerah.
Penarikan kembali rancangan Perda hanya dapat dilakukan
dalam rapat paripurna yang dihadiri oleh Kepala Daerah.
Ranperda yang ditarik kembali tidak dapat diajukan lagi pada
masa sidang yang sama.
Pasal 11 Penetapan Ranperda Menjadi Perda
Pasal 12 Ranperda RPJP, RPJM, APBD, Pajak
Retribusi Daerah dan RTRW
Ranperda yg telah disetujui bersama disampaikan
Pimpinan DPRD kepada Kepala Daerah untuk
ditetapkan menjadi Perda.
Penyampaian Ranperda dilakukan dalam jangka waktu
paling lama 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal
persetujuan bersama.
Ranperda tentang RPJP Daerah, RPJM Daerah, APBD,
Perubahan APBD, pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD, pajak daerah, retribusi daerah, dan tata ruang
daerah dapat diundangkan setelah dilakukan evaluasi
oleh Menteri atau Gubernur sebagai wakil Pemerintah
Pusat sesuai kewenangannya.
Pasal 13 Penyempurnaan Ranperda APBD
Pasal 14 Pelibatan Perancang dan Masyarakat
Hasil Evaluasi atas Ranperda tentang APBD,
Perubahan APBD, dan Pertanggungiawaban APBD,
Ranperda disempumakan oleh Kepala Daerah
bersama dg DPRD melalui Badan Anggaran
Pemerintah Daerah dan DPRD wajib melibatkan
perancang peraturan perundang-undangan dalam
pembentukan Perda. Pembentukan Perda melibatkan
partisipasi masyarakat sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
2. FUNGSI ANGGARAN
Pasal 15 Fungsi anggaran DPRD diwujudkan dalam
bentuk pembahasan untuk persetujuan bersama
terhadap Ranperda tentang APBD yang diajukan oleh
Kepala Daerah.
meneruskan sisa masa jabatan lebih dari 18 (delapan belas) bulan (Pasal 24-25);
mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian gubernur dan wakil gubemur kepada
e.
Presiden melalui Menteri, pengangkatan dan pemberhentian bupati/wali kota dan wakil
bupati/wali kota kepada Menteri melalui Gubernur sbg wakil Pemerintah Pusat u/
mendapatkan pengesahan pengangkatan & pemberhentian;
memberikan pendapat dan pertimbangan kepada Pemda terhadap rencana perjanjian
f.
internasional di daerah;
g. memberikan persetujuan thd rencana kerjasama internasional Pemda (Pasal 26);
h. meminta LKPj Daerah dlm penyelenggaraan pemerintahan daerah;
memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama dengan daerah lain atau dengan
i.
pihak ketiga yg membebani masyarakat dan daerah; dan
melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diatur dalam ketentuan peraturan
j.
perundang-undangan.
Pasal 31 Alat Kelengkapan DPRD
Alat kelengkapan DPRD terdiri atas:
a. Pimpinan DPRD;
b. badan musyawarah;
c. komisi;
d. Bapemperda;
e. badan anggaran;
f. badan kehormatan; dan
g. alat kelengkapan lain yang diperlukan dan dibentuk rapat paripurna (panitia khusus yang bersifat tidak
tetap)
Dalam menjalankan tugasnya, alat kelengkapan DPRD dibantu oleh sekretariat dan
dapat dibantu oleh kelompok pakar atau tim ahli.
Badan musyawarah, komisi, Bapemperda, badan anggaran, dan badan kehormatan dibentuk
oleh DPRD pada awal masajabatan Keanggotaan DPRD. Pembentukan alat kelengkapan
DPRD ditetapkan dengan keputusan DPRD.
BAB V RENCANA KERJA DPRD Pasal 67