A. Latar Belakang
Perumahan dan permukiman merupakan hak dasar bagi setiap Warga Negara
Indonesia. Hal ini sesuai dengan yang tertuang dalam UUD 1945 Pasal 28 H ayat 1, bahwa
setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
Pemahaman ini juga sejalan dengan Undang- Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang
Hak Asasi Manusia Pasal 40 yang menegaskan bahwa setiap orang berhak untuk
bertempat tinggal serta berkehidupan yang layak.
Kondisi perumahan dan permukiman yang layak, dapat diwujudkan dengan
pelaksanaan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman (PKP) yang
sinergis dan melingkupi berbagai sektor (multi sektor) dimana hasilnya langsung
menyentuh salah satu kebutuhan dasar menyangkut taraf kesejahteraan hidup
masyarakat. Hingga saat ini, hampir seluruh daerah di Indonesia belum menempatkan
pembangunan PKP sebagai prioritas pembangunan di daerah masing-masing. Hal ini
belum sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014, tentang
Pemerintah Daerah yang menegaskan bahwa urusan perumahan merupakan urusan
wajib pemerintah daerah.
Sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun
2005-2025 untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi masyarakat dan mewujudkan kota
tanpa permukiman kumuh, maka Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) tahun 2015-2019, mengamanatkan kepada pemerintah pusat, provinsi dan
kabupaten kota untuk melaksanakan program dan kegiatan yang termasuk dalam prioritas
Bidang Sarana dan Prasarana, sub bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman.
Pada dasarnya, pembangunan perumahan dilaksanakan dengan prinsip pemenuhan
kebutuhan akan rumah layak yang merupakan tanggung jawab masyarakat sendiri. Dalam
hal ini, pemerintah merupakan pihak yang mendukung proses tersebut melalui penciptaan
iklim yang memungkinkan masyarakat mandiri dalam mencukupi kebutuhan akan rumah
layak dan melalui penyediaan prasarana dan sarana yang memungkinkan berlangsungnya
kegiatan kehidupan dan berpenghidupan di lingkungan PKP. Penciptaan kondisi tersebut
menimbulkan konsekuensi pentingnya koordinasi dan sinergi antar pihak pada
berbagai sektor untuk saling mengisi sesuai dengan kebutuhan.
Berkaitan dengan pelaksanaan kewajiban pemerintah daerah untuk mendukung
pemenuhan kebutuhan perumahan tersebut, hingga saat ini koordinasi menjadi
permasalahan utama dalam pengarusutamaan pembangunan PKP di masing-masing
daerah. Oleh karena itu, modul ini disusun sebagai pedoman hal-hal yang berkaitan dengan
Pokja. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan sinergitas provinsi-kabupaten/kota dan
pemberdayaan pemangku kepentingan untuk pembangunan PKP di kabupaten/kota.
B. Dasar Pembentukan Pokja PKP Kabupaten/Kota
Pembentukan Pokja PKP Kabupaten/Kota pada dasarnya telah sejalan dengan
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
yang mengamanatkan pembentukan forum pengembangan PKP dengan melibatkan
peran masyarakat meskipun tidak diatur secara spesifik di dalamnya. Dalam PP 14
Tahun 2016 Pasal 54 juga dijelaskan bahwa Pokja sebagai lembaga yang
mengkooridinasikan pengembangan kawasan permukiman.
Namun hal yang mendasari provinsi mendorong daerah untuk membentuk
Pokja PKP Kabupaten/Kota adalah melekat pada kewajiban Pemerintah Daerah untuk
memenuhi kebutuhan dasar. Dalam rangka memenuhi kebutuhan perumahan,
diperlukan komitmen yang tinggi dari pengambil kebijakan di daerah. Dan
untuk menjalankan komitmen tersebut, peran kelembagaan yang
mengkoordinasikan pembangunan PKP yang dilakukan oleh dinas-dinas terkait
diperlukan agar pembangunan PKP berada dalam arahyang tepat dalam rangka
pemenuhan kebutuhan dasar yang dimaksud.
Dengan demikian landasan utama pembentukan Pokja PKP Kabupaten/Kota
adalah komitmen bersama untuk memenuhi kebutuhan akan perumahan sebagai
bagian dari pemenuhan kebutuhan dasar yang menjadi urusan wajib pemerintah
daerah. Terkait dengan keberadaan Pokja sejenis dan terkait bidang PKP yang sudah
terbentuk di daerah, maka pada periode atau tahun berikutnya dapat diarahkan
dan dikonsolidasi ke dalam Pokja PKP Kabupaten/Kota dengan memperhatikan
situasi dan peraturan perundang- undangan yang berlaku di daerah.
C. Ruang Lingkup
Modul ini berisi materi, konsep dan panduan tentang pemahaman dan
urgensi Pokja serta pembentukan Pokja PKP yang disusun dalam bagian
sebagaimana pada Tabel berikut.
Tabel 1.1. Ruang Lingkup Modul Pokja PKP
BAGIAN PENJELASAN
Bagian I : Pendahuluan A. Latar Belakang
B. Dasar Pembentukan
C. Ruang Lingkup Modul
Bagian II : Pokja PKP A. Awal Pembentukan Pokja PKP Nasional
Nasional B. Penggabungan Pokja PKP dan Pokja AMPL di tingkat
Nasional
Bagian III : Pokja PKP A. Pengertian Pokja PKP
Provinsi dan B. Urgensi Pembentukan Pokja PKP
Kabupaten/Kota C. Sifat dan Karateristik Pokja PKP
D. Komponen Pokja PKP
E. Posisi Strategi Pokja PKP
F. Manfaat Pokja PKP
G. Struktur Orgranisasi Pokja PKP
H. Tugas dan Peran Pokja PKP
I. Pelaksanaan Tugas dan Peran Pokja PKP
J. Koordinasi Pokja PKP Nasional dan Daerah
K. Program Kerja Pokja PKP
L. Tahapan Pembentukan Pokja PKP
Bagian IV : Proses A. Rapat Koordinasi Pembentukan Pokja – 1
Pembentukan Pokja PKP B. Rapat Koordinasi Pembentukan Pokja – 2
Lampiran A. Format Contoh Ouline SK Pokja PKP
B. Format Laporan Pelaksanaan Rapat Koordinasi
Pembentukan Pokja PKP
C. Salinan Keputusan Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas
Nomor Kep.9/M.PPN/HK/01/ 2017 tanggal 31 Januari
2017
BAGIAN II
POKJA PKP NASIONAL
Tim Pengarah
Anggota
Penjelasan terkait tugas dan fungsi Pokja PKP dan AMPL Nasional sedang dalam proses
pembahasan lebih lanjut.
BAGIAN III
POKJA PKP PROVINSI DAN KABUPATEN / KOTA
Tabel 3.1 Posisi Strategis Pokja PKP Provinsi pada Seluruh Elemen Pembangunan
Elemen Kondisi yang diperlukan Tugas Pokja
Kebijakan Adanya kebijakan yang mampu mengakomodasi Fasilitasi dan
kepentingan seluruh pelaku advokasi
Perencanaan • PKP menjadi skala prioritas Fasilitasi dan
• Perencanaan yang mengarah pada upaya advokasi
mengatasi masalah secara sistematis dan
menjawab kebutuhan
Pembiayaan • Terciptanya mekanisme pembiayaan yang Fasilitasi dan
mampu menjawab keterbatasan masyarakat mediasi
kurang mampu
• Tersedianya lembaga keuangan yang dapat
membantu jalan keluar keterbatasan
masyarakat tidak mampu
Kapasitas • SDM pelaku program yang mampu menjalankan Fasilitasi
programnya secara efektif dan efisien
• SDM yang memiliki kemampuan dalam proses
perencanaan, pengendalian dan pengelolaan
paska program
Tata kelola • Adanya wadah komunikasi dan saluran aspirasi Fasilitasi,
• Adanya mekanisme penyelesaian konflik komunikasi,
mediasi, dan
resolusi konflik
Dari uraian pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Pokja PKP memiliki posisi
strategis dalam upaya mewujudkan hasil PKP yang efektif melalui peran advokasi,
fasilitasi, komunikasi, mediasi dan apabila diperlukan dapat melakukan peran resolusi
konflik.
Keterangan:
Tim Pengarah Pokja (steering comittee)
Terdiri dari pimpinan SKPD terkait dan unsur pengambil kebijakan daerah yang
membidangi atau menangani program pembangunan bidang perumahan di daerah
seperti Kepala Bappeda, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (OPD yang
menangani bidang PKP), Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Kepala Dinas Lingkungan,
dan lain-lain. Tim pengarah memiliki tugas dan peran dalam pengambilan
keputusan terkait sektor PKP, dan memberikan arahan dan kebijakan untuk
ditindaklanjuti oleh Pokja PKP.
Tim Pelaksana
Tim pelaksana merupakan pengurus inti Pokja PKP yang terdiri dari pejabat teknis
(kepala bidang dan atau kepala seksi) dari SKPD yang membidangi perumahan dan
pihak-pihak lain di luar unsur SKPD, seperti LSM atau Perguruan Tinggi yang
memiliki kepedulian terhadap sektor PKP.
Tim pelaksana terdiri dari unsur ketua yang selanjutnya disebut sebagai ketua
pokja, sekretaris dan gugus tugas/bidang sesuai bidang pekerjaan yang disepakati
di daerah. Tim pelaksana pokja menjalankan tugas koordinasi, advokasi dan
fasilitasi dalam pembangunan bidang perumahan di daerah.
Dalam pelaksanaan kegiatan, tim pelaksana pada pokja dibagi atas gugus tugas sesuai
bidang pekerjaannya, dan setiap gugus tugas terdiri dari koordinator dan anggota.
Sesuai dengan tugasnya, bidang pekerjaan pokja mencakup peran koordinasi, advokasi
dan fasilitasi, maka setidak-tidaknya gugus tugas pokja mencakup gugus tugas
koordinasi, gugus tugas advokasi dan gugus tugas fasilitasi. Namun demikian tidak
menutup kemungkinan apabila daerah memandang perlu adanya gugus tugas lainnya
seperti gugus tugas peran serta masyarakat, gugus tugas kemitraan dan sebagainya.
Contoh uraian peran gugus tugas Pokja PKP sebagaimana pada Tabel 3.3
Keterangan
: Garis Konsultatif
: Garis Pelaporan
: Garis Koordinasi dan Sinergi
Gambar 3.3 Skema Koordinasi Pokja PKP Nasional dan Daerah
Tabel 3.3 Matrik Keterkaitan antara Pokja PKP Nasional, Pokja PKP Provinsi dan Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Pokja PKP Kab/
No Uraian Pokja PKP Provinsi
Nasional Kota
1. Peran Koordinasi dan Koordinasi dan sinergi Koordinasi dan
sinergi pembangunan bidang sinergi pembangunan
pembangunan bidang perumahan
bidang perumahan perumahan pada tingkat pada tingkat Pokja
pada tingkat provinsi PKP Kabupaten/Kota
nasional
2. Bertanggung Kementerian PUPR Gubernur Bupati/Walikota
Jawab kepada
3. Periode 5 tahun 5 tahun 5 tahun
Kepengurusan
4. Pendanaan APBN APBD APBD
5. Keanggotaan Kementerian/ - Instansi Pemerintah -Instansi Pemerintah
Lembaga terkait - Asosiasi Perusahaan -Asosiasi
PKP - Asosiasi Profesi Perusahaan
- Asosiasi Mitra Kerja -Asosiasi Profesi
- Pakar -Asosiasi Mitra Kerja
- LSM -Pakar
-LSM
6. Pelaporan - Triwulanan - Triwulanan -Triwulanan
Kegiatan Pokja - Semester - Semester -Semester
PKP - Tahunan - Tahunan -Tahunan
Dinas PU
Cipta
Tim Teknis
Karya
Program Dinas PKP
Perumahan
Dinas Bappeda
Kebersihan
Dan Lain-
Lain ( bisa Pokja PKP
dari unsur Bapermas
non-
government)
Dinas Tata
Asosiasi Ruang
REI Dinas
Lingkungan
Maksud
Rakor Pembentukan Pokja PKP Kabupaten/Kota 1 dimaksudkan sebagai dalam rangka
pembentukan Pokja PKP Kabupaten/Kota.
Tujuan
Tujuan rapat ini adalah membentuk konsep awal Pokja PKP Kabupaten/Kota;
Keluaran
Keluaran Rakor Pembentukan Pokja PKP Kabupaten/Kota 1 adalah:
1. Hasil pembahasan diskusi tematik;
2. Draft konsep awal struktur organisasi Pokja PKP Kabupaten/Kota dan rencana
kerja Pokja PKP Kabupaten /Kota;
3. Laporan kepada Bupati/Walikota dan Pokja Provinsi;
Metode
Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah dengan presentasi, tanya jawab, dan diskusi:
- Panitia Pelaksana : SNVT dan Dinas PKP, dibantu oleh TAPP
- Peserta : - Kepala pemerintahan di tingkat Kabupaten / Kota, Kepala
Dinas PKP, Kepala Bappeda, Kepala BPN, Kepala BPS, Dinas
Perizinan, BKPMD, dan lembaga terkait lainnya di bidang
perumahan di tingkat kabupaten/kota;
- Pokja PKP Provinsi
- Pemangku kepentingan lainnya, seperti, Perumnas, PLN,
Perbankan, APERSI, ASPERI, REI, Akademisi, dll.
- Narasumber : - Ketua Pokja PKP Provinsi;
- Pejabat Pemerintah Daerah;
- Tenaga Ahli Perencanaan Perumahan (TAPP).
- Waktu Pelaksanaan : 1 (satu) hari
- Lokasi Pelaksanaan : Kabupaten/Kota
Keterangan:
P : Panitia
ND : Narasumber Daerah
TAPP : TA. Perencanaan Perumahan
Gambar 4.1. Susunan Acara Rapat Koordinasi Pembentukan Pokja PKP Kabupaten/Kota - 1
Sumber: Tim Penyusun, 2017
Sesi 1 : Pembukaan
Tujuan : Untuk memahami latar belakang pelaksanaan acara
Metode : - Upacara Seremonial
- Protokoler
- Presentasi
Waktu : 60 Menit
Alat/Bahan : - Laptop dan infocus
- Bahan tayang pengantar rapat koordinasi (jika ada)
- Bahan tayang tentang alur pelaksanaan kegiatan rapat koordinasi
Langkah : a. Pengantar protokol dan ucapan selamat datang
Pelaksanaan b. Pembukaan acara
c. Pembacaan do'a
d. Penjelasan mengenai alur pelaksanaan kegiatan kepada para peserta
Output : Peserta memahami latar belakang pelaksanaan Rakor Pembentukan Pokja
PKP Kabupaten/Kota
Sesi 2 : Identifikasi Isu-isu Strategis Bidang Perumahan
Tujuan : Untuk meningkatkan pemahaman peserta tentang isu-isu strategis bidang
perumahan di kabupaten/kota
Narasumber : Pokja PKP Provinsi dan Tenaga Ahli Perencanaan Perumahan (TAPP)
Metode : - Presentasi
- Diskusi dan tanya jawab
Waktu : 120 Menit
Alat/Bahan : - Laptop, infocus, kertas flip chart, dan
- Bahan tayang tentang isu-isu strategis bidang perumahan
Langkah : a. Peserta diminta untuk menuliskan isu dan permasalahan pada kertas
Pelaksanaan metaplan. Tiap isu dan permasalahan ditulis pada satu kertas.
Pertanyaan kunci untuk pada sesi ini adalah:
- Permasalahan apa saja yang sedang dan akan dihadapi oleh pelaku
dan pemerintah daerah dalam pembangunan bidang perumahan?
- Faktor apa saja yang menjadi penyebab munculnya permasalahan
tersebut? dan
- Permasalahan tersebut termasuk pada level apa, (1) Pengambil
Kebijakan, (2) SKPD/Dinas Terkait, (3) Pelaku/Penyedia?
b. Setelah itu, peserta diminta menempelkan kertas metaplan sesuai
dengan kategori (disesuaikan), yaitu:
- Sosial/peran serta masyarakat;
- Kelembagaan;
- Pembiayaan/investasi;
- Kualitas sarana dan prasarana;
- Dampak Lingkungan;
- Dsb.
Kemudian hasil identifikasi isu dan permasalahan tersebut dibahas dan
disepakati bersama antar peserta rapat.
(Keterangan : Metode Diskusi dapat berubah sesuai dengan kebutuhan
dan kesesuaian kondisi daerah)
Format penulisan pada kertas metaplan:
Isu dan Permasalahan:
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
Penyebab:
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
Level Permasalahan:
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
Format rekapitulasi isu dan permasalahan pembangunan bidang perumahan
No Faktor Level
Kategori Masalah
Penyebab Permasalahan
Sesi 2 : Identifikasi Isu-isu Strategis Bidang Perumahan
1. Sosial/peran serta - Masalah 1 - Sebab 1 Pengambil
masyarakat - Masalah 2 - Sebab 2 kebijakan,
- dst. - dst. SKPD/Dinas
2. Kelembagaan terkait,
3. Pendanaan/investasi pelaku/penyedia
4. Kualitas sarana dan , penerima
prasarana manfaat
5. Dampak lingkungan
6. dst.
Output : Pemahaman peserta terhadap isu-isu strategis bidang perumahan di
kabupaten/kota
Sesi 3 : Identifikasi Lembaga Pokja Terkait & Penunjukan Ketua Pokja PKP
Kabupaten/Kota
Tujuan : Untuk mengidentifikasi lembaga-lembaga pokja terkait bidang PKP dan
penunjukan ketua pokja PKP kab/kota
Narasumber : Pokja PKP Provinsi dan Tenaga Ahli Perencanaan Perumahan (TAPP)
Metode : - Presentasi
- Diskusi dan tanya jawab
Waktu : 60 Menit
Alat/Bahan : - Laptop, infocus, kertas flip chart
- Bahan tayang tentang identifikasi lembaga pokja terkait
Langkah : a. Diskusi dan tanya jawab mengenai stakeholders terkait di bidang
Pelaksanaan pemerintahan maupun non-pemerintahan yang terlibat dalam bidang
PKP
b. Diskusi penunjukan ketua Pokja PKP Kabupaten/Kota
Output : - Teridentifikasinya lembaga-lembaga pokja terkait
- Terpilihnya ketua Pokja PKP
Sesi 6 : Penutupan
Tujuan : - Untuk menyimpulkan hal-hal pokok dari keseluruhan kegiatan rapat
koordinasi dan tindak lanjut dari kegiatan ini.
Metode : - Penutupan
- Presentasi
Waktu : 60 Menit
Alat/Bahan : - Penutupan
- Bahan Pokok-pokok kesimpulan acara
Sesi 6 : Penutupan
Langkah : a. Perwakilan Pokja PKP Kab/Kota membacakan pokok-pokok hasil/
Pelaksanaan kesimpulan/kesepakatan Rapat Koordinasi
b. Pembacaan sambutan penutupan Pembacaan Do’a
c. Protokoler penutup
d. Foto bersama seluruh panitia dan peserta
Output : - Konsep Awal Pokja PKP Kab/Kota
B. RAPAT KOORDINASI PEMBENTUKAN POKJA PKP KABUPATEN/KOTA - 2
Maksud
Rakor Pembentukan Pokja PKP Kabupaten/Kota - 2 dimaksudkan sebagai dalam rangka
pemantapan pembentukan Pokja PKP Kabupaten/Kota.
Tujuan
Untuk menyepakati struktur dan rencana kerja Pokja PKP Kabupaten/Kota.
Keluaran
Keluaran Rakor Pembentukan Pokja PKP Kabupaten/Kota – 2 adalah:
1. Konsep akhir struktur organisasi Pokja PKP Kabupaten/Kota terpilih;
2. Draf akhir rencana kerja Pokja PKP Kabupaten/Kota;
3. Usulan pengesahan Pokja Kabupaten/Kota (Struktur organisasi, rencana kerja 2015-
2019)
Metode
Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah dengan presentasi, tanya jawab, dan diskusi:
- Panitia Pelaksana :
- Peserta : - Seluruh calon anggota Pokja PKP Kabupaten/Kota;
- Kepala pemerintahan di tingkat Kabupaten / Kota,
Kepala Dinas PKP, Kepala Bappeda, Kepala BPN, Kepala
BPS;
- Pemangku kepentingan, Perumnas,PLN,Perbankan,
APERSI, ASPERI, REI, Akademisi, dll.
- Narasumber : Pokja PKP Provinsi, Pemerintah Daerah, TAPP
- Waktu Pelaksanaan : 1 (satu) hari
- Lokasi Pelaksanaan : Kabupaten/Kota
Sesi 1 : Pembukaan
Tujuan : Untuk membuka acara secara resmi sekaligus memahami latar belakang
pelaksanaan acara
Metode : - Upacara Seremonial
- Protokoler
- Presentasi
Waktu : 60 Menit
Alat/Bahan : - Laptop dan infocus
- Bahan sambutan pembukaan rapat koordinasi
- Bahan tayang pengantar rapat koordinasi (jika ada)
- Bahan tayang tentang alur pelaksanaan kegiatan rapat koordinasi
Langkah : a. Pengantar protokol dan ucapan selamat datang
Pelaksanaan b. Pembacaan sambutan pembukaan, dilanjutkan pembukaan acara
c. Pembacaan do'a
d. Penjelasan mengenai alur pelaksanaan kegiatan kepada para peserta
Output : Peserta memahami latar belakang pelaksanaan Rakor Pembentukan Pokja
PKP Kabupaten/Kota 4
Sesi 2 : Pemantapan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Pokja PKP
Kabupaten/Kota
Tujuan : Untuk meningkatkan pemahaman peserta tentang struktur organisasi dan
tata kerja pada Pokja PKP Kab/Kota
Narasumber : Tenaga Ahli Perencanaan Perumahan
Metode : - Presentasi
- Diskusi dan tanya jawab
Waktu : 120 Menit
Alat/Bahan : - Laptop, infocus, kertas flip chart
- Bahan tayang tentang penyusunan struktur organisasi dan tata kerja
(SOTK) Pokja PKP
Langkah : a. Paparan oleh Pokja PKP Provinsi dan Tenaga Ahli Perencanaan
Pelaksanaan Perumahan, meliputi:
- Latar Belakang Pokja PKP
- Struktur organisasi (kelembagaan) Pokja PKP
- Tugas dan Peran Pokja PKP
b. Kemudian dilanjutkan peserta rapat dengan calon anggota pokja untuk
menyusun struktur organisasi sesuai dengan kelompok pembidangan
dan kebutuhan pokja PKP masing-masing kabupaten/kota
c. Diskusi dan tanya jawab terhadap substansi/materi yang dipaparkan
kemudian dilanjutkan penyampaian pokok-pokok pembahasan oleh
moderator
Output : Pemahaman tentang SOTK Pokja PKP Kabupaten/Kota
Sesi 5 : Penutupan
Tujuan : - Untuk mengakhiri acara Rapat Koordinasi Pokja PKP Kabupaten/Kota 2.
- Untuk menyimpulkan hal-hal pokok dari keseluruhan kegiatan rapat
koordinasi dan tindak lanjut dari kegiatan ini.
Metode : - Upacara Seremonial
- Presentasi
- Protokoler
Waktu : 60 Menit
Alat/Bahan : - Sambutan penutup
- Bahan Pokok-pokok kesimpulan acara
Langkah : a. Perwakilan Pokja PKP Kab/Kota membacakan pokok-pokok hasil/
Pelaksanaan kesimpulan/kesepakatan Rapat Koordinasi Pokja PKP Kab/Kota 2
b. Pembacaan sambutan penutupan
c. Pembacaan Do’a
d. Protokoler penutup
e. Foto bersama seluruh panitia dan peserta
Output : - Kegiatan Rapat Koordinasi Pokja PKP Kab/Kota 2 berakhir; dan
- Hasil reviewpelaksanaan Rakor Pembentukan Pokja PKP Kab/Kota
secara keseluruhan.
Lambang Burung
Garuda
Gubernur ...
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU : Membentuk Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman
Provinsi ... (dapat disesuaikan dengan nama pokja yang disepakati)
dengan susunan keanggotaan, uraian tugas dan struktur organisasi
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I, II dan III Keputusan ini.
KEDUA : Pokja PKP sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU mempunyai
tugas ...
KETIGA : ...
KEEMPAT : Segala biaya yang dikeluarkan sebagai akibat ditetapkannya Keputusan
ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Provinsi….... yang dikelola oleh Dinas ......
KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
SUSUNAN KEANGGOTAAN
B TIM PELAKSANA :
Ketua : Jabatan/Nama
Wakil Ketua : Jabatan/Nama
Bidang ... : 1. Jabatan/Nama (koordinator)
2. Jabatan/Nama
3. Jabatan/Nama...dst
Bidang ... : 1. Jabatan/Nama (koordinator)
2. Jabatan/Nama
3. Jabatan/Nama...dst
Bidang ... : 1. Jabatan/Nama (koordinator)
2. Jabatan/Nama
3. Jabatan/Nama...dst
C TIM SEKRETARIAT :
Ketua : Jabatan/Nama
Anggota : 1. Jabatan/Nama
2. Jabatan/Nama
3. Jabatan/Nama...dst
GUBERNUR ...
ttd
Nama Terang
Lampiran II
Nomor : ...
Tanggal : ...
Tentang : ...
URAIAN TUGAS
B TIM PELAKSANA :
Ketua : ...
Wakil Ketua : ...
Bidang ... : 1. ...
2. ...
3. ... dst
Bidang ... : 1. ...
2. ...
3. ... dst
Bidang ... : 1. ...
2. ...
3. ...dst
C TIM SEKRETARIAT :
Ketua : ...
Anggota : 1. ...
2. ...
3. ...dst
GUBERNUR
ttd
Nama Terang
Lampiran III Keputusan
Nomor : ...
Tanggal : ...
Tentang : ...
STRUKTUR ORGANISASI
GUBERNUR
ttd
Nama Terang
KEPUTUSAN BUPATI BARITO TIMUR
NOMOR ...
TENTANG
KELOMPOK KERJA BIDANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
KABUPATEN / KOTA ...
Menimbang : a. Bahwa….
b. Bahwa….dst
Mengingat : a. Undang-undang…
b. Undang-undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman;
c. Undang-undang No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun;
d. Peraturan Pemerintah...
e. Peraturan Menteri... dst
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU : Membentuk Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kabupaten / Kota ... (dapat disesuaikan dengan nama pokja yang
disepakati) dengan susunan keanggotaan, uraian tugas dan struktur
organisasi sebagaimana tercantum dalam Lampiran I, II dan III
Keputusan ini.
KEDUA : Pokja PKP sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU mempunyai
tugas ...
KETIGA : ...
KEEMPAT : Segala biaya yang dikeluarkan sebagai akibat ditetapkannya Keputusan
ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten/Kota ….... yang dikelola oleh Dinas ...
KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
SUSUNAN KEANGGOTAAN
B TIM PELAKSANA :
Ketua : Jabatan/Nama
Wakil Ketua : Jabatan/Nama
Bidang ... : 1. Jabatan/Nama (koordinator)
2. Jabatan/Nama
3. Jabatan/Nama...dst
Bidang ... : 1. Jabatan/Nama (koordinator)
2. Jabatan/Nama
3. Jabatan/Nama...dst
Bidang ... : 1. Jabatan/Nama (koordinator)
2. Jabatan/Nama
3. Jabatan/Nama...dst
C TIM SEKRETARIAT :
Ketua : Jabatan/Nama
Anggota : 1. Jabatan/Nama
2. Jabatan/Nama
3. Jabatan/Nama...dst
URAIAN TUGAS
B TIM PELAKSANA :
Ketua : ...
Wakil Ketua : ...
Bidang ... : 1. ...
2. ...
3. ... dst
Bidang ... : 1. ...
2. ...
3. ... dst
Bidang ... : 1. ...
2. ...
3. ...dst
C TIM SEKRETARIAT :
Ketua : ...
Anggota : 1. ...
2. ...
3. ...dst
STRUKTUR ORGANISASI
A. PELAKSANAAN KEGIATAN
Nama Provinsi : ........................................................................................
Nama Kegiatan : Rapat Koordinasi Pembentukan Pokja PKP
Kabupaten/Kota 1
Hari, Tanggal : ........................................................................................
Tempat : ........................................................................................
........................................................................................
Pimpinan Rapat : ........................................................................................
Jml Peserta Undangan : ........................................................................................
Jml Peserta Hadir : ........................................................................................
Agenda Rapat : ........................................................................................
B. HASIL PEMBAHASAN
1) Sesi 2 – Identifikasi Isu-Isu Strategis Bidang Perumahan di Kab/Kota
Hasil pembahasan adalah sebagai berikut:
a. ....................................................................................................................
b. ....................................................................................................................
c. ....................................................................................................................
d. ....................................................................................................................
e. ...............................................................................................................dst
Mengetahui,
Ketua Pokja PKP
Kabupaten Barito Timur
Nama Terang
DAFTAR LAMPIRAN
1. Dokumentasi Kegiatan
2. Daftar Hadir Peserta Rapat
3. Dokumen lain yang dianggap penting
LAPORAN PEMBENTUKAN POKJA PKP 2
A. PELAKSANAAN KEGIATAN
Nama Provinsi : ........................................................................................
Nama Kegiatan : Rapat Koordinasi Pembentukan Pokja PKP
Kabupaten/Kota 2
Hari, Tanggal : ........................................................................................
Tempat : ........................................................................................
........................................................................................
Pimpinan Rapat : ........................................................................................
Jml Peserta Undangan : ........................................................................................
Jml Peserta Hadir : ........................................................................................
Agenda Rapat : ........................................................................................
B. HASIL PEMBAHASAN
1) Sesi 2 – Pemantapan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Pokja
PKP Kabupaten / Kota
Hasil pembahasan adalah sebagai berikut:
a. ....................................................................................................................
b. ....................................................................................................................
c. ....................................................................................................................
d. ...............................................................................................................dst
2) Tindak Lanjut
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
Mengetahui,
Ketua Pokja PKP
Kabupeten Barito Timur
DAFTAR LAMPIRAN
Nama Terang
1. Dokumentasi Kegiatan
2. Daftar Hadir Peserta Rapat
3. Surat Keputusan Bupati / Walikota
4. Dokumen lain yang dianggap penting