Anda di halaman 1dari 49

BUKU PANDUAN PEMBENTUKAN POKJA

PKP PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA

DIREKTORAT PERENCANAAN PENEYEDIAAN PERUMAHAN


DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
BAGIAN I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perumahan dan permukiman merupakan hak dasar bagi setiap Warga Negara
Indonesia. Hal ini sesuai dengan yang tertuang dalam UUD 1945 Pasal 28 H ayat 1, bahwa
setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
Pemahaman ini juga sejalan dengan Undang- Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang
Hak Asasi Manusia Pasal 40 yang menegaskan bahwa setiap orang berhak untuk
bertempat tinggal serta berkehidupan yang layak.
Kondisi perumahan dan permukiman yang layak, dapat diwujudkan dengan
pelaksanaan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman (PKP) yang
sinergis dan melingkupi berbagai sektor (multi sektor) dimana hasilnya langsung
menyentuh salah satu kebutuhan dasar menyangkut taraf kesejahteraan hidup
masyarakat. Hingga saat ini, hampir seluruh daerah di Indonesia belum menempatkan
pembangunan PKP sebagai prioritas pembangunan di daerah masing-masing. Hal ini
belum sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014, tentang
Pemerintah Daerah yang menegaskan bahwa urusan perumahan merupakan urusan
wajib pemerintah daerah.
Sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun
2005-2025 untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi masyarakat dan mewujudkan kota
tanpa permukiman kumuh, maka Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) tahun 2015-2019, mengamanatkan kepada pemerintah pusat, provinsi dan
kabupaten kota untuk melaksanakan program dan kegiatan yang termasuk dalam prioritas
Bidang Sarana dan Prasarana, sub bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman.
Pada dasarnya, pembangunan perumahan dilaksanakan dengan prinsip pemenuhan
kebutuhan akan rumah layak yang merupakan tanggung jawab masyarakat sendiri. Dalam
hal ini, pemerintah merupakan pihak yang mendukung proses tersebut melalui penciptaan
iklim yang memungkinkan masyarakat mandiri dalam mencukupi kebutuhan akan rumah
layak dan melalui penyediaan prasarana dan sarana yang memungkinkan berlangsungnya
kegiatan kehidupan dan berpenghidupan di lingkungan PKP. Penciptaan kondisi tersebut
menimbulkan konsekuensi pentingnya koordinasi dan sinergi antar pihak pada
berbagai sektor untuk saling mengisi sesuai dengan kebutuhan.
Berkaitan dengan pelaksanaan kewajiban pemerintah daerah untuk mendukung
pemenuhan kebutuhan perumahan tersebut, hingga saat ini koordinasi menjadi
permasalahan utama dalam pengarusutamaan pembangunan PKP di masing-masing
daerah. Oleh karena itu, modul ini disusun sebagai pedoman hal-hal yang berkaitan dengan
Pokja. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan sinergitas provinsi-kabupaten/kota dan
pemberdayaan pemangku kepentingan untuk pembangunan PKP di kabupaten/kota.
B. Dasar Pembentukan Pokja PKP Kabupaten/Kota
Pembentukan Pokja PKP Kabupaten/Kota pada dasarnya telah sejalan dengan
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
yang mengamanatkan pembentukan forum pengembangan PKP dengan melibatkan
peran masyarakat meskipun tidak diatur secara spesifik di dalamnya. Dalam PP 14
Tahun 2016 Pasal 54 juga dijelaskan bahwa Pokja sebagai lembaga yang
mengkooridinasikan pengembangan kawasan permukiman.
Namun hal yang mendasari provinsi mendorong daerah untuk membentuk
Pokja PKP Kabupaten/Kota adalah melekat pada kewajiban Pemerintah Daerah untuk
memenuhi kebutuhan dasar. Dalam rangka memenuhi kebutuhan perumahan,
diperlukan komitmen yang tinggi dari pengambil kebijakan di daerah. Dan
untuk menjalankan komitmen tersebut, peran kelembagaan yang
mengkoordinasikan pembangunan PKP yang dilakukan oleh dinas-dinas terkait
diperlukan agar pembangunan PKP berada dalam arahyang tepat dalam rangka
pemenuhan kebutuhan dasar yang dimaksud.
Dengan demikian landasan utama pembentukan Pokja PKP Kabupaten/Kota
adalah komitmen bersama untuk memenuhi kebutuhan akan perumahan sebagai
bagian dari pemenuhan kebutuhan dasar yang menjadi urusan wajib pemerintah
daerah. Terkait dengan keberadaan Pokja sejenis dan terkait bidang PKP yang sudah
terbentuk di daerah, maka pada periode atau tahun berikutnya dapat diarahkan
dan dikonsolidasi ke dalam Pokja PKP Kabupaten/Kota dengan memperhatikan
situasi dan peraturan perundang- undangan yang berlaku di daerah.

C. Ruang Lingkup
Modul ini berisi materi, konsep dan panduan tentang pemahaman dan
urgensi Pokja serta pembentukan Pokja PKP yang disusun dalam bagian
sebagaimana pada Tabel berikut.
Tabel 1.1. Ruang Lingkup Modul Pokja PKP
BAGIAN PENJELASAN
Bagian I : Pendahuluan A. Latar Belakang
B. Dasar Pembentukan
C. Ruang Lingkup Modul
Bagian II : Pokja PKP A. Awal Pembentukan Pokja PKP Nasional
Nasional B. Penggabungan Pokja PKP dan Pokja AMPL di tingkat
Nasional
Bagian III : Pokja PKP A. Pengertian Pokja PKP
Provinsi dan B. Urgensi Pembentukan Pokja PKP
Kabupaten/Kota C. Sifat dan Karateristik Pokja PKP
D. Komponen Pokja PKP
E. Posisi Strategi Pokja PKP
F. Manfaat Pokja PKP
G. Struktur Orgranisasi Pokja PKP
H. Tugas dan Peran Pokja PKP
I. Pelaksanaan Tugas dan Peran Pokja PKP
J. Koordinasi Pokja PKP Nasional dan Daerah
K. Program Kerja Pokja PKP
L. Tahapan Pembentukan Pokja PKP
Bagian IV : Proses A. Rapat Koordinasi Pembentukan Pokja – 1
Pembentukan Pokja PKP B. Rapat Koordinasi Pembentukan Pokja – 2
Lampiran A. Format Contoh Ouline SK Pokja PKP
B. Format Laporan Pelaksanaan Rapat Koordinasi
Pembentukan Pokja PKP
C. Salinan Keputusan Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas
Nomor Kep.9/M.PPN/HK/01/ 2017 tanggal 31 Januari
2017
BAGIAN II
POKJA PKP NASIONAL

A. Awal Pembentukan Pokja PKP Nasional


Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman memiliki sifat lintas
sektoral karena melibatkan peran serta dari berbagai pemangku kepentingan
(pemerintah, masyarakat dan swasta). Dengan melihat dari berbagai sudut kepentingan
terhadap pembangunan sektor perumahan dan kawasan permukiman, meningkatkan
koordinasi antar pelaku pembangunan bidang perumahan serta menjembatani de-
bottleneck PKP pada tingkat nasional, maka pada tahun 2011 melaui Surat Keputusan
Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas Nomor KEP.81/M.PPN/HK/08/2011 tanggal 16
Agustus 2011 dibentuklah Tim Pengarah Pembangunan Perumahan dan Kawasan
Permukiman.

Tim Pengarah

Anggota

Gambar 2.1 Susunan Keanggotaan Tim Pengarah Pembangunan Perumahan dan


Kawasan Permukiman
Sumber: Kepmen PPN/Kepala Bappenas No. 81/M.PPN/HK/08/2011 tentang Pembentukan Tim
Pengarah Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman

Tugas Tim Pengarah pada saat dibentuk, antara lain:


a. Merumuskan rekomendasi kebijakafl, strategi, dan program pembangunan
Perumahan Permukiman, Air Minum, dan Sanitasi;
b. Melakukan koordinasi dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, serta
pemantauan dan evaluasi pembangunan Perumahan, Permukiman, Air Minun, dan
sanitasi;
c. Memberikan arahan dalam upaya percepatan pencapaian target dan sasaran
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014 dan Millenium
Development Goals bidang perumahan tujuan 7 target 7D: “Mencapai peningkatan
yang signifikan dalam kehidupan penduduk miskin di permukiman kumuh pada
tahun 2020”,
d. Mengembangkan dan mengarahkan pelaksanaan pembangunan Perumahan,
Permukiman, Air Minum, dan sanitasi dengan sumber pembiayaan dari dalam dan
luar negeri sesuai ketentuan Pertruran Perundang-Undangan;
e. Melakukan koordinasi dengan tim koordinasi dan pihak terkait lainnya di daerah.

Kelompok Kerja (POKJA) Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman


(PKP) Nasional yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Deputi Bidang Sarana
dan Prasarana Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Nomor
KEP.13/D.VI/08/2011 tanggal 22 Agustus 2011 sebagai wujud dari forum koordinasi
lintas sektor untuk mendukung pembangunan sektor Perumahan dan Kawasan
Permukiman yang terpadu di tingkat Pusat. Kelompok Kerja ini merupakan unsur
pelaksana dari Tim Pengarah Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman dan
dibentuk untuk membantu tugas-tugas Tim Pengarah yang terdiri dari perwakilan
setiap instansi pusat yang memiliki program/kegiatan di sektor PKP.

Gambar 2.2 Koordinasi Perumahan dan Kawasan Permukiman di Tingkat Nasional


Sumber: Keputusan Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Nomor KEP.13/D.VI/08/2011 tentang
Pembentukan Kelompok Kerja Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman Nasional
Gambar 2.3 Susunan Keanggotaan Kelompok Kerja Pembangunan Perumahan dan Kawasan
Permukiman Nasional
Sumber: Keputusan Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Nomor KEP.13/D.VI/08/2011 tentang
Pembentukan Kelompok Kerja Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman Nasional

Tugas Pokja PKP Nasional, antara lain:


1. Menyiapkan rumusan rekomendasi kebijakan, strategi, dan program pembangunan
Perumahan dan Kawasan Permukiman,
2. Menyiapkan langkah-langkah koordinasi, pengendalian, dan pemantapan
pelaksanaan pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman,
3. Menyiapkan bahan arahan dalam upaya percepatan pencapaian target dan sasaran
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014 dan
Millenium Development Goals bidang perumahan tujuan 7 target 7D: “Mencapai
peningkatan yang signifikan dalam kehidupan penduduk miskin di permukiman
kumuh pada tahun 2020”,Menyiapkan rumusan bahan-bahan bagi pengembangan
dan pengarahan pelaksanaan pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman
dengan sumber pendanaan dalam dan luar negeri,
4. Melaporkan secara berkala perkembangan hasil pelaksanaan tugas dan pencapaian
hasil kepada Tim Pengarah Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman,
dan
5. Melaksanakan tugas-tugas lain terkait pembangunan Perumahan dan Kawasan
Permukiman nasional yang diberikan oleh Tim Pengarah Pembangunan Perumahan
dan Kawasan Permukiman.

B. Penggabungan Pokja PKP dan Pokja AMPL di tingkat Nasional


Pada tahun 2016, telah disepakati bahwa dilakukan penggabungan Pokja PKP
dengan Pokja AMPL di tingkat Nasional, sehingga ada perbaruan dalam struktur
keanggotaan melalui Keputusan Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas Nomor
Kep.9/M.PPN/HK/01/ 2017 tanggal 31 Januari 2017 (terlampir) dibentuklah
susunan keanggotaan Tim Pengarah Pembangunan Perumahan Permukiman, Air
Minum, dan Sanitasi Nasional sebagai berikut.
Ketua : Deputi Bidang Pengembangan Regional PPN/Bappenas.
Anggota : 1. Deputi Bidang Koordiflasi Percepatan Infrastruktur dan
Pengembangan Wilayah, Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian;
2. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan, Kementerian
Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan;
3. Direktur Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
4. Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat;
5. Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat
6. Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan;
7. Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
8. Direktur Jenderal Pengelolaan sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya
dan Beracun, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
9. Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan,
Kementerian PPN/Bappenas;
10. Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa,
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Terringgal. dan
Transmigrasi;
11. Direktur Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan, Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
12. Direktur Jenderal Tata Ruang, Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
13. Direktur Jenderal Penataan Agraria, Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/ Badan Pertanahan Nasional;
14. Deputi Bidang Statistik Sosial, Badan Pusat Statistik;
15. Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam
Negeri;
16. Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah, Kementerian Dalam Negeri;
17. Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan;
18. Direktur Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan.

Penjelasan terkait tugas dan fungsi Pokja PKP dan AMPL Nasional sedang dalam proses
pembahasan lebih lanjut.
BAGIAN III
POKJA PKP PROVINSI DAN KABUPATEN / KOTA

A. Pengertian Pokja PKP


Pokja merupakan tempat berkumpul para pemangku kepentingan untuk saling
bekerjasama dan berkoordinasi untuk mewujudkan rencana secara komprehensif.
Dibentuknya Pokja merupakan suatu inisiatif dalam upaya meningkatkan atau
pencapaian kinerja terhadap sebuah tujuan disebabkan tujuan tersebut tidak akan
mampu diselesaikan oleh satu pihak saja. Penyiapan Pokja merupakan satu konsekuensi
untuk membangun sinergi dan koordinasi untuk suatu pekerjaan yang melibatkan
berbagai elemen/pihak.
Pokja PKP adalah wadah yang dibentuk atas dasar komitmen bersama para
pemangku kepentingan perumahan sebagai tempat untuk mensinergikan beberapa
kegiatan, tukar pikiran, dan partisipasi. Pokja PKP merupakan instrumen pembangunan
bidang perumahan dalam mewujudkan dan menjamin keseimbangan peran dan akses
pemangku kepentingan dalam seluruh proses pembangunan bidang perumahan. Wadah
ini diharapkan dapat terbentuk secara formal sehingga dapat dilembagakan melalui
surat keputusan Kepala Daerah. Dalam menjalankan perannya, wadah ini bekerja sesuai
dengan tugas, fungsi dan tanggung jawab yang diembannya. Pokja PKP merupakan
istilah/nama generik yang digunakan dalam mendukung peningkatan koordinasi
pembangunan bidang perumahan.
Melalui Pokja PKP, dapat terwujud sinergisitas para pemangku kepentingan dalam
melaksanakan pembangunan perumahan secara sistematis yang berorientsi pada
tujuan. Masing-masing komponen diharapkan saling mengisi sesuai dengan tugas dan
fungsinya. Hal ini sangat efektif dalam mencapai tersedianya perumahan yang layak
huni, termanfaatkan dan terpelihara secara berkelanjutan.
Pengertian ini mengandung makna bahwa:
1. Pokja PKP fokus pada bidang pembangunan bidang perumahan.
2. Pemangku kepentingan memiliki arah dan pandangan serta tujuan yang sama
terhadap efektivitas penyediaan perumahan dan kawasan permukiman.
3. Pemangku kepentingan memahami fungsi dan perannya dalam
penyelenggaraan pembangunan bidang perumahan di daerahnya.
4. Pokja PKP memiliki program dan rencana serta melaksanakannya untuk
mewujudkan fungsi dan perannya.
5. Pokja PKP bersifat legal dan memiliki dasar hukum serta menjadi bagian dalam
konstelasi pembangunan perumahan yang selanjutnya diatur dalam mekanisme
kerja.

B. Urgensi Pembentukan Pokja PKP


Pokja PKP dibentuk untuk menjawab isu penyediaan perumahan dan pengelolaan
kawasan permukiman. Untuk mengatasi permasalahan dan kendala tersebut diperlukan
peran pemangku kepentingan secara inklusif melalui Pokja. Selain itu, diperlukan juga
sinergi dan komunikasi yang mampu menjembatani antar regulator, penyedia jasa dan
penerima manfaat. Atas dasar pertimbangan tersebut urgensi pembentukan Pokja PKP
baik di tingkat Provinsi maupun di Kabupaten/Kota adalah:
1. Pentingnya upaya antisipatif untuk mengurangi potensi permasalahan yang
ditimbulkan oleh faktor yang berkaitan dengan koordinasi dan sinergi antar
pihak dalam pelaksanaan program dan pembangunan bidang perumahan.
2. Diperlukannya upaya advokatif untuk pelaksanaan pembangunan bidang
perumahan yang berkelanjutan dan berkeadilan.
3. Diperlukannya upaya sistematis dalam pengarusutamaan pencapaian sasaran
pembangunan nasional bidang PKP untuk dapat dijabarkan ke dalam perencanaan
yang terukur dan pencapaian hasilnya dapat diagregasi secara nasional.
4. Diperlukannya peran penyiapan dan pengawalan program pemerintah daerah
dalam pelaksanaan program pembangunan bidang perumahan.
5. Upaya penguatan kapasitas pemangku kepentingan melalui proses pembelajaran
dan knowledge management yang diselenggarakan melalui tugas dan peran Pokja
PKP.
6. Pentingnya sinergi antara stakeholders setelah dibentuknya OPD Daerah Baru
terkait dengan Perumahan dan Permukiman.
7. Upaya untuk pencapaian dan pelaksanaan:

Sustainable Development Goals (SDGs) terkait bidang perumahan,

RPJMN, sasaran pembangunan nasional bidang perumahan,

Rencana Strategis Kementerian/Lembaga terkait bidang perumahan,

RPJMD, sasaran pembangunan bidang perumahan,

Rencana Strategis SKPD terkait bidang perumahan,

Kebijakan Nasional terkait percepatan pemenuhan perumahan.

C. Sifat dan Karakteristik Pokja PKP


Pokja PKP Provinsi memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Bersifat inklusif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan bidang PKP.
2. Dibentuk dan dilaksanakan atas dasar komitmen bersama.
3. Kesetaraan peran antar pengurus dan anggota.
4. Menjadi wadah sinergi antar pelaku dan pemangku kepentingan program
pembangunan bidang perumahan.
5. Keanggotaan bersifat terbuka, akan tetapi pengurus inti bersifat mengikat atas
tugas dan peran yang telah ditetapkan dalam menjalankan tugas yang diemban.
Oleh karena itu, Pokja PKP perlu didukung dengan adanya legalitas dari Kepala
Daerah.

D. Komponen Pokja PKP Provinsi


Komponen Pokja PKP terdiri dari regulator, operator, dan masyarakat.
Regulator
Regulator adalah pemerintah yang memiliki kewenangan dalam menetapkan
kebijakan dan arah pembangunan bidang perumahan yang terdiri dari unsur
eksekutif (Kepala Daerah) dan legislatif. Regulator dalam Pokja PKP Provinsi menjadi
pengarah atas fungsi dan peran serta dukungannya dalam penyelenggaraan
pembangunan bidang perumahan. Pokja PKP menjadi bagian dari regulator yang
berfungsi dalam penguatan kapasitas pelaksana pembangunan bidang perumahan.
Operator
Operator adalah para pelaku pembangunan bidang perumahan secara langsung dari
unsur mitra pemerintah yang meliputi: kalangan pengembang (swasta atau
developer/pengembang), penyedia jasa (kontraktor), dan layanan pembiayaan dari
pihak perbankan. Dalam konteks program, operator juga termasuk dinas/lembaga
teknis yang melaksanakan program pembangunan dengan mekanisme swakelola
masyarakat.
Dalam keanggotaan Pokja PKP, operator program dari OPD yang menangani PKP
menjadi tim teknis. Pihak lain dari luar struktur pemerintah menjadi anggota atau
format lain disesuaikan dengan kebutuhan daerah.
Masyarakat
Masyarakat terdiri dari penerima manfaat dan kelompok peduli mencakup kalangan
pers/media, akademisi, dan kelompok penerima dampak akibat pembangunan
bidang perumahan. Masyarakat penerima manfaat dan penerima dampak
merupakan sasaran yang akan difasilitasi dan dimediasi oleh Pokja PKP Provinsi
dalam penyaluran aspirasi dan pemenuhan hak-hak serta kewajibannya.
Peran masyarakat dari kalangan akademisi, pers, dan organisasi terkait lainnya
menjadi bagian dari keanggotaan Pokja PKP atau format lain disesuaikan dengan
kebutuhan daerah. Hubungan sinergis antar komponen dapat digambarkan sebagai
berikut:

Gambar 3.1 Hubungan Sinergis antar Komponen Pokja PKP


E. Posisi Strategis Pokja PKP
Posisi strategis Pokja PKP adalah kedudukan yang diharapkan dapat memberikan
dampak menyeluruh terhadap perbaikan kinerja pembangunan bidang perumahan di
tingkat provinsi maupun di tingkat kabupaten/kota. PKP dengan segala aspeknya perlu
didukung peran pihak yang mampu menggerakkan fungsi seluruh elemen pembangunan
yang dibutuhkan. Elemen yang dimaksud antara lain sebagaimana pada Tabel 3.2.

Tabel 3.1 Posisi Strategis Pokja PKP Provinsi pada Seluruh Elemen Pembangunan
Elemen Kondisi yang diperlukan Tugas Pokja
Kebijakan Adanya kebijakan yang mampu mengakomodasi Fasilitasi dan
kepentingan seluruh pelaku advokasi
Perencanaan • PKP menjadi skala prioritas Fasilitasi dan
• Perencanaan yang mengarah pada upaya advokasi
mengatasi masalah secara sistematis dan
menjawab kebutuhan
Pembiayaan • Terciptanya mekanisme pembiayaan yang Fasilitasi dan
mampu menjawab keterbatasan masyarakat mediasi
kurang mampu
• Tersedianya lembaga keuangan yang dapat
membantu jalan keluar keterbatasan
masyarakat tidak mampu
Kapasitas • SDM pelaku program yang mampu menjalankan Fasilitasi
programnya secara efektif dan efisien
• SDM yang memiliki kemampuan dalam proses
perencanaan, pengendalian dan pengelolaan
paska program
Tata kelola • Adanya wadah komunikasi dan saluran aspirasi Fasilitasi,
• Adanya mekanisme penyelesaian konflik komunikasi,
mediasi, dan
resolusi konflik

Dari uraian pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Pokja PKP memiliki posisi
strategis dalam upaya mewujudkan hasil PKP yang efektif melalui peran advokasi,
fasilitasi, komunikasi, mediasi dan apabila diperlukan dapat melakukan peran resolusi
konflik.

F. Manfaat Pokja PKP


Pembentukan Pokja PKP akan memberikan manfaat bagi daerah sebagai berikut:
1. Terlaksananya proses pembangunan bidang perumahan yang mampu
mengakomodasi kepentingan pemerintah sebagai regulator, pengembang
sebagai penyedia, dan penerima manfaat sehingga dapat mengurangi potensi
konflik yang tidak diinginkan.
2. Pemerintah Pusat dan Daerah akan terbantu dalam proses sosialisasi mengenai
kebijakan-kebijakan terkait pembangunan bidang perumahan.
3. Terbangunnya koordinasi yang lebih baik dalam mensinergikan arah
pembangunan bidang perumahan sesuai dengan tujuan pembangunan daerah.
4. Tersedianya jalur komunikasi dan artikulasi kepentingan seluruh pemangku
kepentingan PKP di daerah.

G. Struktur Organisasi Pokja PKP Provinsi


Untuk personil yang duduk dalam struktur terdiri dari pemangku kepentingan yang
secara langsung menangani dan pihak lain termasuk tokoh masyarakat yang
berkepentingan terhadap pembangunan bidang perumahan. Struktur
organisasi/susunan kepengurusan Pokja PKP Provinsi maupun Kabupaten/Kota
mencakup posisi tim pengarah, tim pelaksana dan tim sekretariat sebagaimana Gambar
3.6.

Gambar 3.2 Contoh Struktur Organisasi Pokja PKP

Keterangan:
Tim Pengarah Pokja (steering comittee)
Terdiri dari pimpinan SKPD terkait dan unsur pengambil kebijakan daerah yang
membidangi atau menangani program pembangunan bidang perumahan di daerah
seperti Kepala Bappeda, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (OPD yang
menangani bidang PKP), Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Kepala Dinas Lingkungan,
dan lain-lain. Tim pengarah memiliki tugas dan peran dalam pengambilan
keputusan terkait sektor PKP, dan memberikan arahan dan kebijakan untuk
ditindaklanjuti oleh Pokja PKP.
Tim Pelaksana
Tim pelaksana merupakan pengurus inti Pokja PKP yang terdiri dari pejabat teknis
(kepala bidang dan atau kepala seksi) dari SKPD yang membidangi perumahan dan
pihak-pihak lain di luar unsur SKPD, seperti LSM atau Perguruan Tinggi yang
memiliki kepedulian terhadap sektor PKP.
Tim pelaksana terdiri dari unsur ketua yang selanjutnya disebut sebagai ketua
pokja, sekretaris dan gugus tugas/bidang sesuai bidang pekerjaan yang disepakati
di daerah. Tim pelaksana pokja menjalankan tugas koordinasi, advokasi dan
fasilitasi dalam pembangunan bidang perumahan di daerah.
Dalam pelaksanaan kegiatan, tim pelaksana pada pokja dibagi atas gugus tugas sesuai
bidang pekerjaannya, dan setiap gugus tugas terdiri dari koordinator dan anggota.
Sesuai dengan tugasnya, bidang pekerjaan pokja mencakup peran koordinasi, advokasi
dan fasilitasi, maka setidak-tidaknya gugus tugas pokja mencakup gugus tugas
koordinasi, gugus tugas advokasi dan gugus tugas fasilitasi. Namun demikian tidak
menutup kemungkinan apabila daerah memandang perlu adanya gugus tugas lainnya
seperti gugus tugas peran serta masyarakat, gugus tugas kemitraan dan sebagainya.
Contoh uraian peran gugus tugas Pokja PKP sebagaimana pada Tabel 3.3

Tabel 3.2 Contoh Uraian Peran Gugus Tugas Pokja PKP


Gugus Tugas Uraian
Advokasi dan Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
komunikasi advokasi, antara lain:
• Mendorong pengambil kebijakan daerah (Kepala Daerah dan DPRD) untuk
menempatkan PKP sebagai program prioritas
• Sosialisasi kebijakan dan rencana pembangunan bidang perumahan
Koordinasi dan Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
Sinergi koordinasi dan sinergi antar pelaku pembangunan bidang perumahan, antara lain:
• Pertemuan koordinasi perencanaan
• Pertemuan koordinasi pendataan
• Pertemuan koordinasi monitoring
• Pertemuan berbagi pengalaman dan penyelesaian permasalahan-
permasalahan teknis
Fasilitasi Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
fasilitasi, antara lain:
• Penyelenggaraan lokakarya/pelatihan bagi pelaku pembangunan bidang
perumahan
• Mediasi kerjasama antara pelaku pembangunan dengan lembaga keuangan
• Penyediaan informasi dan konsultasi tentang proses perizinan
Peran serta Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
masyarakat peranserta masyarakat dalam pembangunan bidang perumahan, antara lain:
• Pembentukan kelembagaan pengelolaan lingkungan PKP di tingkat masyarakat
• Melakukan promosi/kampanye kepedulian masyarakat untuk kebersihan
lingkungan PKP
Dst
Tim Sekretariat
Tim sekretariat bertugas untuk menjalankan aktivitas organisasi sehari-hari antara
lain pengaturan agenda, korespondensi, dan sebagai penyelenggara pertemuan-
pertemuan. Sekretariat terdiri dari pimpinan sekretariat dan tim operasional yang
berasal dari unsur SKPD, atau direkrut secara khusus sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan daerah. Pimpinan sekretariat adalah sekretaris Pokja PKP yang akan
melaporkan dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan atau program yang telah
disepakati oleh tim pelaksana Pokja PKP.

H. Tugas dan Peran Pokja PKP


Pokja PKP merupakan instrumen dalam pelaksanaan program perumahan dan
sebagai wadah publik dalam penyaluran aspirasi bidang PKP. Oleh karena itu,
keanggotaan Pokja PKP bersifat multi pihak. Pokja PKP memiliki tugas dan peran
sebagai berikut:
1. Mitra Pemerintah
Pokja PKP memiliki tugas dan peran sebagai mitra pemerintah dalam beberapa
kegiatan strategis antara lain:

Sosialisasi atau pengkomunikasian kebijakan-kebijakan pembangunan bidang
perumahan kepada masyarakat dan pihak-pihak terkait;

Proses penjaringan aspirasi masyarakat terhadap rencana pengembangan
kebijakan atau rencana pembangunan dan kawasan permukiman;

Penguatan kapasitas SDM pengelola program PKP;

Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi program PKP.
2. Advokasi
Pokja PKP diharapkan dapat mendorong pelaksanaan pembangunan bidang
perumahan, serta menerapkan prinsip-prinsip good governance. Kondisi good
governance yang perlu diciptakan melalui tugas dan peran ini antara lain:

Pembangunan bidang perumahan berpihak kepada kelompok masyarakat
miskin yang perlu mendapatkan fasilitasi dalam mendapatkan hak dasarnya;

Kondisi keterbukaan dalam proses perencanaan dan penetapan kebijakan
terkait, sehingga kebijakan tersebut pro-rakyat (keputusan tetap
memperhatikan kepentingan rakyat);

Pelaksanaan pembangunan yang dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan
norma dan hukum yang berlaku.
Tugas dan peran advokasi Pokja PKP diharapkan mampu mendorong
pemerintah untuk menempatkan PKP sebagai program prioritas dalam
pembangunan. Ruang lingkup advokasi dalam konteks pembangunan bidang
perumahan antara lain advokasi anggaran, advokasi kebijakan penyelenggaraan
dan advokasi kepedulian masyarakat.
a. Advokasi Anggaran
Advokasi ini ditujukan untuk memastikan pemerintah terpanggil untuk
meningkatkan alokasi anggaran pemerintah yang memadai dalam
mengatasi permasalahan PKP, khususnya bagi kelompok masyarakat
berpenghasilan rendah (MBR) dalam mendapatkan akses perumahan layak
huni. Advokasi anggaran termasuk proses penetapan dan perencanaan
anggaran serta pemanfaatannya agar memenuhi kaidah akuntabilitas.
b. Advokasi Kebijakan Penyelenggaraan Pembangunan bidang perumahan
Advokasi kebijakan bertujukan untuk mendorong adanya kebijakan daerah
yang dapat menjadi pedoman dalam penyelenggaraan pembangunan
bidang perumahan yang efektif.
▪ Jika daerah belum memiliki kebijakan, maka didorong untuk melahirkan
kebijakan bidang PKP.
▪ Jika kebijakan telah disiapkan akan tetapi tidak/kurang pro-publik maka
Pokja PKP mendorong agar kebijakan tersebut diperbaiki.
▪ Jika kebijakan sudah baik akan tetapi belum efektif penerapannya maka
Pokja PKP Provinsi ikut berupaya melalui serangkaian upaya agar
kebijakan tersebut dapat terlaksana.

▪ Jika kebijakan yang ada bertentangan dengan kepentingan publik atau


tidak berpihak, dan akan manghasilkan kondisi kontra produktif, maka
Pokja PKP Provinsi mendorong agar kebijakan tersebut dicabut dan
digantikan dengan kebijakan baru yang lebih baik.
c. Advokasi Kepedulian Masyarakat
Advokasi ini ditujukan untuk menciptakan kondisi PKP yang sehat. Dalam
upaya menciptakan kondisi ini Pokja PKP melakukan serangkaian kegiatan
untuk membangun kepedulian masyarakat dalam menjaga dan
mewujudkan lingkungan yang lebih baik.
3. Intermediasi
Pembangunan bidang perumahan selalu dihadapkan pada potensi konflik
kepentingan antara pemerintah, penyedia dan calon penerima manfaat serta
pihak-pihak yang menerima dampak akibat pembangunan misalnya persoalan
pembebasan lahan. Tugas dan peran intermediasi dimaksudkan sebagai upaya
untuk membantu para pihak yang merasa terabaikan kepentingan dan haknya
melalui proses yang kondusif untuk menghasilkan keputusan yang berimbang.
Tugas dan peran ini khususnya ditujukan dalam upaya mengatasi konflik
antara pengembang dengan penerima manfaat maupun dengan pemerintah.
4. Wadah Komunikasi dan Sinergi
Banyaknya pemangku kepentingan khususnya dari dinas/lembaga pemerintah
yang membidangi perumahan, akan berpotensi menimbulkan ego sektoral.
Sebagai wadah komunikasi, entitas Pokja PKP akan menjadi tempat untuk
mengkomunikasikan rencana dan kegiatan antar pelaku. Selain itu, Pokja PKP
juga sebagai forum untuk mendapatkan rekomendasi dalam memastikan hasil
pembangunan yang keberlanjutan dan efektif menjawab kebutuhan.
I. Pelaksanaan Tugas dan Peran Pokja PKP
Tugas dan Peran dan peran Pokja PKP dilaksanakan dalam seluruh tahapan atau
proses pembangunan sejak perencanaan sampai dengan paska pembangunan.
1. Dalam perencanaan pembangunan

Memberikan masukan dalam penetapan arah pembangunan daerah dalam upaya
pemenuhan perumahan

Melakukan pendampingan dalam penyusunan dokumen Rencana
Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman
(RP3KP)

Melakukan pendampingan dalam pengumpulan informasi dan data-data terkait
PKP

Fasilitator atau peran bantu kepada pemerintah dalam rangka melakukan
perencanaan strategis pembangunan bidang perumahan.

Melakukan advokasi untuk memastikan PKP menjadi salah satu prioritas
pembangunan.
2. Dalam pelaksanaan pembangunan

Melakukan upaya membangun sinergi dan koordinasi antar pelaku pembangunan
bidang perumahan.

Memberikan layanan informasi, konsultasi dan mediasi kepada masyarakat.

Melakukan penguatan kapasitas dalam meningkatkan pengetahuan, sikap dan
keterampilan pengelolaan pembangunan bidang perumahan yang
berkelanjutan.

Terlibat dalam pelaksanaan monitoring terpadu untuk memastikan
pembangunan bidang perumahan sesuai dengan arah yang digariskan oleh
pemerintah.
3. Dalam pengelolaan hasil pembangunan
Melakukan upaya advokasi dan kampanye publik untuk mendorong kesadaran
dan kepedulian masyarakat dalam pengelolaan lingkungan PKP yang sehat.
4. Dalam pengendalian hasil pembangunan
Terlibat dalam proses evaluasi hasil pembangunan bidang perumahan dalam
rangka pengembangan kebijakan dan perencanaan lanjutan daerah.

J. Koordinasi Pokja PKP Nasional dan Daerah


Pokja PKP nasional dan Pokja PKP Provinsi maupun Kabupaten/Kota merupakan
kesatuan peran dalam mendorong terselenggaranya pembangunan bidang perumahan
yang efektif menjawab kebutuhan dan sejalan dengan arah kebijakan dan sasaran
pembangunan nasional. Tata hubungan dan koordinasi antara Pokja PKP Nasional dan
Daerah digambarkan pada Gambar 3.3.
Pelaku (Contoh) :
1. Bappenas
2. Kementerian PUPR
3. Kemendagri

Keterangan
: Garis Konsultatif
: Garis Pelaporan
: Garis Koordinasi dan Sinergi
Gambar 3.3 Skema Koordinasi Pokja PKP Nasional dan Daerah

Hubungan pada Gambar 3.3 diatas menjelaskan bahwa:


1. Pada Garis Konsultatif, Pokja PKP Pusat memberikan dukungan (fasilitasi) dan
pembinaan kepada Pokja PKP Provinsi. Selanjutnya Pokja PKP Provinsi
memberikan dukungan (fasilitasi) dan pembinaan kepada Pokja PKP Kab/Kota.
Pokja PKP Nasional dapat saling berbagi informasi mengenai progres
pembangunan/isu-isu terkait PKP kepada Pokja PKP Provinsi maupun
Kabupaten/Kota, demikian pula sebaliknya.
2. Pada Garis Pelaporan, Pokja PKP Provinsi menyampaikan laporan kegiatan-
kegiatan terkait PKP kepada Pokja PKP Provinsi, demikian pula sebaliknya.
3. Pada Garis Koordinasi dan Sinergi, Pokja PKP akan bersinergi dengan program-
program dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait pembangunan bidang
perumahan pada tingkatan tertentu.

Tabel 3.3 Matrik Keterkaitan antara Pokja PKP Nasional, Pokja PKP Provinsi dan Pokja PKP Provinsi
Pokja PKP Pokja PKP Kab/
No Uraian Pokja PKP Provinsi
Nasional Kota
1. Peran Koordinasi dan Koordinasi dan sinergi Koordinasi dan
sinergi pembangunan bidang sinergi pembangunan
pembangunan bidang perumahan
bidang perumahan perumahan pada tingkat pada tingkat Pokja
pada tingkat provinsi PKP Kabupaten/Kota
nasional
2. Bertanggung Kementerian PUPR Gubernur Bupati/Walikota
Jawab kepada
3. Periode 5 tahun 5 tahun 5 tahun
Kepengurusan
4. Pendanaan APBN APBD APBD
5. Keanggotaan Kementerian/ - Instansi Pemerintah -Instansi Pemerintah
Lembaga terkait - Asosiasi Perusahaan -Asosiasi
PKP - Asosiasi Profesi Perusahaan
- Asosiasi Mitra Kerja -Asosiasi Profesi
- Pakar -Asosiasi Mitra Kerja
- LSM -Pakar
-LSM
6. Pelaporan - Triwulanan - Triwulanan -Triwulanan
Kegiatan Pokja - Semester - Semester -Semester
PKP - Tahunan - Tahunan -Tahunan

Dinas PU
Cipta
Tim Teknis
Karya
Program Dinas PKP
Perumahan

Dinas Bappeda
Kebersihan

Dan Lain-
Lain ( bisa Pokja PKP
dari unsur Bapermas
non-
government)

Dinas Tata
Asosiasi Ruang

REI Dinas
Lingkungan

Gambar 3.4 Contoh Posisi Pokja PKP terhadap Pemangku Kepentingan


Sumber: ……………………………………………………………
K. Program Kerja Pokja PKP
Tugas dan peran Pokja PKP diimplementasikan melalui serangkaian program kerja.
Operasionalisasi program kerja tersebut dapat didanai melalui APBD atau sumber dana
lain yang tidak mengikat. Program kerja Pokja PKP mencakup Program Internal
Kelembagaan Pokja PKP dan Program Peningkatan Peran Pokja PKP dalam pelaksanaan
pembangunan.
1. Program Internal Kelembagaan Pokja
Program peningkatan peran Pokja terdiri dari kajian isu dan permasalahan,
fasilitasi pengembangan rencana aksi pemerintah, perencanaan dan kebijakan
serta fasilitasi pelaksanaan pembangunan.
a. Pengembangan Kelembagaan
Program pengembangan kelembagaan Pokja PKP mencakup:

Pengembangan struktur tata kerja antar pengurus.

Pengembangan koordinasi antar stakeholder PKP di wilayahnya.
b. Perencanaan Strategis Pokja PKP
Perencanaan strategis perlu disiapkan sebagai arah pelaksanaan program dan
kegiatan untuk:

Mengarusutamakan program-programnya sejalan dengan sasaran
pembangunan bidang perumahan.

Memperkuat koordinasi dan sinergi pelaksanaan program tingkat provinsi.
c. Pengembangan dan Penguatan SDM
Kegiatan strategis yang perlu dilaksanakan oleh Pokja PKP dalam
pengembangan dan penguatan SDM, antara lain:

Pelatihan perencanaan strategis PKP untuk daerah.

Pelatihan advokasi dan komunikasi.

Pelatihan fasilitasi untuk petugas atau tenaga pendamping program PKP.

Pelatihan monitoring dan evaluasi partisipatif.

Topik-topik lain yang dianggap strategis.
d. Optimalisasi Tugas dan Peran
Kegiatan strategis yang perlu dilaksanakan oleh Pokja PKP dalam optimalisasi
tugas dan peran, antara lain:

Penyelenggaraan lokakarya review kinerja pembangunan bidang perumahan
daerah.

Penyelenggaraan lokakarya manajemen pengetahuan (knowledge
management) sebagai proses pembelajaran antar daerah.

Pengembangan alat bantu perencanaan, monitoring dan evaluasi program
PKP.

Penyelenggaraan kajian/studi tematik PKP.
2. Program Peningkatan Peran Pokja dalam Pelaksanaan Pembangunan
Program peningkatan peran Pokja terdiri dari kajian isu dan permasalahan,
fasilitasi pengembangan rencana aksi pemerintah, perencanaan dan kebijakan
serta fasilitasi pelaksanaan pembangunan.
a. Identifikasi Isu dan Permasalahan
Identifikasi isu dan permasalahan dilakukan dengan cara mengamati fakta,
mendengarkan aspirasi, menganalisis potensi permasalahan yang lebih besar
serta peluang-peluang. Pokja PKP diharapkan dapat memetakan situasi riil
yang terjadi dan potensi permasalahan yang perlu diselesaikan melalui peran
Pokja PKP. Hal ini dilakukan melalui kajian/studi dan lokakarya antar
pemangku kepentingan PKP. Hasil yang diperoleh melalui proses ini adalah
informasi akurat mengenai kondisi eksisting pembangunan bidang perumahan.
b. Fasilitasi Pengembangan Rencana Aksi Pemerintah
Hasil identifikasi akan menjadi masukan dan pertimbangan penting Pokja PKP
dalam memetakan tindakan strategis yang diperlukan dan prioritas aksi yang
akan dijalankan. Cara yang dilakukan dalam langkah ini melalui serangkaian
pertemuan pengurus Pokja PKP. Hasil yang diperoleh merupakan road map
atau peta aksi untuk mengatasi permasalahan, apa yang akan dilakukan,
bagaimana melaksanakannya serta siapa yang akan menjalankannya diantara
pengurus dan anggota Pokja. Dengan rencana aksi yang disusun melalui
proses analisis secara bertahap dan sistematis, Pokja PKP menjalankan misi
dalam seluruh proses dan tahapan pembangunan bidang perumahan.
c. Fasilitasi Perencanaan dan Perumusan Kebijakan

Memberikan masukan mengenai kondisi berdasarkan hasil kajiannya untuk
diakomodasi dalam rencana pembangunan daerah.

Ikut serta dalam proses perencanaan partisipatif melalui penilaian dan
pemetaan kebutuhan perumahan serta kegiatan penguatan kapasitas.

Melakukan fasilitasi lokakarya sinergi perencanaan pembangunan bidang
perumahan.
d. Fasilitasi Pelaksanaan Pembangunan

Ikut serta dalam proses monitoring terpadu penyelenggaraan program PKP.

Melakukan fasilitasi pertemuan koordinasi dan lokakarya review pencapaian
pembangunan bidang perumahan.

Menyampaikan temuan-temuan penting untuk ditindaklanjuti dalam upaya
perbaikan kualitas pelaksanaan pembangunan.

Menyelenggarakan kegiatan penguatan kapasitas pelaksana pembangunan
bidang perumahan.

L. Tahapan Pembentukan Pokja PKP Kabupaten/Kota (Konsep Ideal)


1) Analisis Isu dan Permasalahan Perumahan
Analisis isu dan permasalahan ini merupakan proses pemetaan pelaku
pembangunan PKP di daerah dalam rangka memperoleh gambaran isu dan
permasalahan pokok PKP di daerah dan tindak lanjut penanganannya.
2) Sosialisasi Konsep Kepokjaan
Sosialisasi dimaksudkan untuk membangun pemahaman bersama mengenai
konsep kepokjaan khususnya yang terkait bidang PKP, serta dukungan dalam
rangka pembentukannya.
3) Persiapan Pembentukan Rancangan Kelembagaan Pokja PKP
Kabupaten/Kota
Penyusunan Rancangan Kelembagaan Pokja PKP kabupaten/kota merupakan
rangkaian pertemuan oleh perwakilan SKPD/ pemangku kepentingan yang
terkait bidang PKP yang dimaksudkan untuk menyusun bentuk kelembagaan,
struktur, fungsi, dan peran Pokja PKP yang akan dibentuk.
4) Pembentukan Pokja PKP Kabupaten/Kota
Lokakarya / FGD Pembentukan Pokja PKP kabupaten/kota terkait bidang
PKP merupakan proses partisipatif dalam memahami lebih lanjut mengenai
konsep, fungsi dan peran Pokja PKP kabupaten/kota
5) Legalisasi Kelembagaan Pokja PKP Kabupaten/Kota
Legalisasi Pokja PKP kabupaten/kota merupakan tindak lanjut lokakarya
pembentukan Pokja PKP. Legalisasi ini diperlukan Pokja PKP kabupaten/kota
dalam menjalankan fungsi dan perannya.
BAGIAN IV
PROSES PEMBENTUKAN POKJA PKP KABUPATEN / KOTA

Pembentukan Pokja PKP bisa dilakukan melalui proses berikut:

A. RAPAT KOORDINASI PEMBENTUKAN POKJA PKP KABUPATEN/KOTA - 1

Maksud
Rakor Pembentukan Pokja PKP Kabupaten/Kota 1 dimaksudkan sebagai dalam rangka
pembentukan Pokja PKP Kabupaten/Kota.
Tujuan
Tujuan rapat ini adalah membentuk konsep awal Pokja PKP Kabupaten/Kota;
Keluaran
Keluaran Rakor Pembentukan Pokja PKP Kabupaten/Kota 1 adalah:
1. Hasil pembahasan diskusi tematik;
2. Draft konsep awal struktur organisasi Pokja PKP Kabupaten/Kota dan rencana
kerja Pokja PKP Kabupaten /Kota;
3. Laporan kepada Bupati/Walikota dan Pokja Provinsi;
Metode
Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah dengan presentasi, tanya jawab, dan diskusi:
- Panitia Pelaksana : SNVT dan Dinas PKP, dibantu oleh TAPP
- Peserta : - Kepala pemerintahan di tingkat Kabupaten / Kota, Kepala
Dinas PKP, Kepala Bappeda, Kepala BPN, Kepala BPS, Dinas
Perizinan, BKPMD, dan lembaga terkait lainnya di bidang
perumahan di tingkat kabupaten/kota;
- Pokja PKP Provinsi
- Pemangku kepentingan lainnya, seperti, Perumnas, PLN,
Perbankan, APERSI, ASPERI, REI, Akademisi, dll.
- Narasumber : - Ketua Pokja PKP Provinsi;
- Pejabat Pemerintah Daerah;
- Tenaga Ahli Perencanaan Perumahan (TAPP).
- Waktu Pelaksanaan : 1 (satu) hari
- Lokasi Pelaksanaan : Kabupaten/Kota

Alat dan Bahan


- Alat : Laptop, infocus, materi, dan bahan presentasi.
- Bahan/Materi : 1. UU 1 / 2011 , PP 14 / 2016
2. Buku Pokja PKP (Judul buku nanti disesuaikan);
Proses Pelaksanaan Kegiatan
Rapat Koordinasi Pembentukan Pokja PKP Kabupaten/Kota 1 dilaksanakan selama 1
(satu) hari di kabupaten/kota. Adapun susunan acara pelaksanaan kegiatan tersebut
sebagaimana pada Gambar 2.1. berikut ini.

Keterangan:
P : Panitia
ND : Narasumber Daerah
TAPP : TA. Perencanaan Perumahan
Gambar 4.1. Susunan Acara Rapat Koordinasi Pembentukan Pokja PKP Kabupaten/Kota - 1
Sumber: Tim Penyusun, 2017

Sesi 1 : Pembukaan
Tujuan : Untuk memahami latar belakang pelaksanaan acara
Metode : - Upacara Seremonial
- Protokoler
- Presentasi
Waktu : 60 Menit
Alat/Bahan : - Laptop dan infocus
- Bahan tayang pengantar rapat koordinasi (jika ada)
- Bahan tayang tentang alur pelaksanaan kegiatan rapat koordinasi
Langkah : a. Pengantar protokol dan ucapan selamat datang
Pelaksanaan b. Pembukaan acara
c. Pembacaan do'a
d. Penjelasan mengenai alur pelaksanaan kegiatan kepada para peserta
Output : Peserta memahami latar belakang pelaksanaan Rakor Pembentukan Pokja
PKP Kabupaten/Kota
Sesi 2 : Identifikasi Isu-isu Strategis Bidang Perumahan
Tujuan : Untuk meningkatkan pemahaman peserta tentang isu-isu strategis bidang
perumahan di kabupaten/kota
Narasumber : Pokja PKP Provinsi dan Tenaga Ahli Perencanaan Perumahan (TAPP)
Metode : - Presentasi
- Diskusi dan tanya jawab
Waktu : 120 Menit
Alat/Bahan : - Laptop, infocus, kertas flip chart, dan
- Bahan tayang tentang isu-isu strategis bidang perumahan
Langkah : a. Peserta diminta untuk menuliskan isu dan permasalahan pada kertas
Pelaksanaan metaplan. Tiap isu dan permasalahan ditulis pada satu kertas.
Pertanyaan kunci untuk pada sesi ini adalah:
- Permasalahan apa saja yang sedang dan akan dihadapi oleh pelaku
dan pemerintah daerah dalam pembangunan bidang perumahan?
- Faktor apa saja yang menjadi penyebab munculnya permasalahan
tersebut? dan
- Permasalahan tersebut termasuk pada level apa, (1) Pengambil
Kebijakan, (2) SKPD/Dinas Terkait, (3) Pelaku/Penyedia?
b. Setelah itu, peserta diminta menempelkan kertas metaplan sesuai
dengan kategori (disesuaikan), yaitu:
- Sosial/peran serta masyarakat;
- Kelembagaan;
- Pembiayaan/investasi;
- Kualitas sarana dan prasarana;
- Dampak Lingkungan;
- Dsb.
Kemudian hasil identifikasi isu dan permasalahan tersebut dibahas dan
disepakati bersama antar peserta rapat.
(Keterangan : Metode Diskusi dapat berubah sesuai dengan kebutuhan
dan kesesuaian kondisi daerah)
Format penulisan pada kertas metaplan:
Isu dan Permasalahan:
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
Penyebab:
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
Level Permasalahan:
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
Format rekapitulasi isu dan permasalahan pembangunan bidang perumahan
No Faktor Level
Kategori Masalah
Penyebab Permasalahan
Sesi 2 : Identifikasi Isu-isu Strategis Bidang Perumahan
1. Sosial/peran serta - Masalah 1 - Sebab 1 Pengambil
masyarakat - Masalah 2 - Sebab 2 kebijakan,
- dst. - dst. SKPD/Dinas
2. Kelembagaan terkait,
3. Pendanaan/investasi pelaku/penyedia
4. Kualitas sarana dan , penerima
prasarana manfaat
5. Dampak lingkungan
6. dst.
Output : Pemahaman peserta terhadap isu-isu strategis bidang perumahan di
kabupaten/kota

Sesi 3 : Identifikasi Lembaga Pokja Terkait & Penunjukan Ketua Pokja PKP
Kabupaten/Kota
Tujuan : Untuk mengidentifikasi lembaga-lembaga pokja terkait bidang PKP dan
penunjukan ketua pokja PKP kab/kota
Narasumber : Pokja PKP Provinsi dan Tenaga Ahli Perencanaan Perumahan (TAPP)
Metode : - Presentasi
- Diskusi dan tanya jawab
Waktu : 60 Menit
Alat/Bahan : - Laptop, infocus, kertas flip chart
- Bahan tayang tentang identifikasi lembaga pokja terkait
Langkah : a. Diskusi dan tanya jawab mengenai stakeholders terkait di bidang
Pelaksanaan pemerintahan maupun non-pemerintahan yang terlibat dalam bidang
PKP
b. Diskusi penunjukan ketua Pokja PKP Kabupaten/Kota
Output : - Teridentifikasinya lembaga-lembaga pokja terkait
- Terpilihnya ketua Pokja PKP

Sesi 4 : Identifikasi Kelompok Pembidangan dan Perumusan Konsep Pokja


PKP Kabupaten/Kota
Tujuan : Untuk dapat mengetahui pembidangan dan dapat merumuskan konsep
Pokja PKP
Narasumber : Pokja PKP Provinsi dan Tenaga Ahli Perencanaan Perumahan (TAPP)
Metode : - Presentasi
- Diskusi dan tanya jawab
Waktu : 120 Menit
Alat/Bahan : - Laptop, infocus, kertas flip chart
- Bahan diskusi tentang Identifikasi Kelompok Pembidangan dan
Perumusan konsep Pokja Kab/Kota
Langkah : a. Diskusi terkait kelompok pembidangan sesuai dengan isu-isu strategis
Pelaksanaan yang telah didiskusikan pada sesi sebelumnya
b. kemudian dilanjutkan penyampaian materi oleh Tenaga
Pendukung/Fasilitator Pusat tentang konsep Pokja PKP dengan pokok-
pokok pembahasan sebagai berikut:
- Rancangan Nama Pokja;
Sesi 4 : Identifikasi Kelompok Pembidangan dan Perumusan Konsep Pokja
PKP Kabupaten/Kota
- Rancangan definisi kelembagaan;
- Rancangan struktur kelembagaan;
- Rancangan visi dan misi Pokja PKP; dan
- Rancangan peran dan tugas masing-masing bagian struktur
kelembagaan.
Output : Peserta dapat mengidentifikasi kelompok pembidangan dan merumuskan
konsep Pokja Kabupaten/Kota

Sesi 5 : Penyusunan Rencana Kerja Per Bidang


Tujuan : Untuk penyusunan rencana kerja sesuai dengan isu-isu strategis daerah
Narasumber : Pokja PKP Provinsi dan Tenaga Ahli Perencanaan Perumahan (TAPP)
Metode : - Presentasi
- Diskusi dan tanya jawab
Waktu : 120 Menit
Alat/Bahan : - Laptop, infocus, kertas flip chart
- Bahan diskusi tentang penyusunan rencana kerja Pokja PKP perbidang
Langkah : a. Peserta dibagi menjadi kelompok sesuai dengan hasil identifikasi
Pelaksanaan kelompok pembidangan.
b. Masing-masing kelompok berdiskusi merumuskan rencana kerja Pokja
PKP Kabupaten/Kota per bidang. Semua peserta diskusi kelompok dapat
menyampaikan usulan/klarifikasi substansi
No Keterangan/
Bidang/Bagian/Gugus Usulan Rencana Kerja
Catatan
1. Sekretariat a. Rencana kerja 1
b. Rencana kerja 2
c. Rencana kerja 3
d. dst.
2. Bidang…
3. Bidang …
4. Bidang …
5. dst
c. Hasil diskusi dibahas pada pertemuan Rakor Pembentukan Pokja PKP
Kabupaten/Kota - 2
Output : Tersusunnya rencana kerja perbidang sesuai dengan isu permasalahan di
kabupaten/kota

Sesi 6 : Penutupan
Tujuan : - Untuk menyimpulkan hal-hal pokok dari keseluruhan kegiatan rapat
koordinasi dan tindak lanjut dari kegiatan ini.
Metode : - Penutupan
- Presentasi
Waktu : 60 Menit
Alat/Bahan : - Penutupan
- Bahan Pokok-pokok kesimpulan acara
Sesi 6 : Penutupan
Langkah : a. Perwakilan Pokja PKP Kab/Kota membacakan pokok-pokok hasil/
Pelaksanaan kesimpulan/kesepakatan Rapat Koordinasi
b. Pembacaan sambutan penutupan Pembacaan Do’a
c. Protokoler penutup
d. Foto bersama seluruh panitia dan peserta
Output : - Konsep Awal Pokja PKP Kab/Kota
B. RAPAT KOORDINASI PEMBENTUKAN POKJA PKP KABUPATEN/KOTA - 2

Maksud
Rakor Pembentukan Pokja PKP Kabupaten/Kota - 2 dimaksudkan sebagai dalam rangka
pemantapan pembentukan Pokja PKP Kabupaten/Kota.
Tujuan
Untuk menyepakati struktur dan rencana kerja Pokja PKP Kabupaten/Kota.
Keluaran
Keluaran Rakor Pembentukan Pokja PKP Kabupaten/Kota – 2 adalah:
1. Konsep akhir struktur organisasi Pokja PKP Kabupaten/Kota terpilih;
2. Draf akhir rencana kerja Pokja PKP Kabupaten/Kota;
3. Usulan pengesahan Pokja Kabupaten/Kota (Struktur organisasi, rencana kerja 2015-
2019)
Metode
Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah dengan presentasi, tanya jawab, dan diskusi:
- Panitia Pelaksana :
- Peserta : - Seluruh calon anggota Pokja PKP Kabupaten/Kota;
- Kepala pemerintahan di tingkat Kabupaten / Kota,
Kepala Dinas PKP, Kepala Bappeda, Kepala BPN, Kepala
BPS;
- Pemangku kepentingan, Perumnas,PLN,Perbankan,
APERSI, ASPERI, REI, Akademisi, dll.
- Narasumber : Pokja PKP Provinsi, Pemerintah Daerah, TAPP
- Waktu Pelaksanaan : 1 (satu) hari
- Lokasi Pelaksanaan : Kabupaten/Kota

Alat dan Bahan


- Alat : Laptop, infocus, materi, dan bahan presentasi.
- Bahan/Materi : 1. Modul Pokja PKP
2. Draf awal struktur organisasi Pokja PKP Kabupaten/Kota.
3. Program kerja Pokja PKP Provinsi
Proses Pelaksanaan Kegiatan
Rapat Koordinasi Pokja PKP Kabupaten/Kota 4 dilaksanakan selama 1 (satu) hari di
ibukota provinsi. Adapun susunan acara pelaksanaan kegiatan tersebut sebagaimana
pada Gambar 4.2. berikut ini.

Gambar 4.2. Susunan Acara Rakor Pembentukan Pokja PKP Kabupaten/Kota 4


Sumber: Tim Penyusun, 2016

Sesi 1 : Pembukaan
Tujuan : Untuk membuka acara secara resmi sekaligus memahami latar belakang
pelaksanaan acara
Metode : - Upacara Seremonial
- Protokoler
- Presentasi
Waktu : 60 Menit
Alat/Bahan : - Laptop dan infocus
- Bahan sambutan pembukaan rapat koordinasi
- Bahan tayang pengantar rapat koordinasi (jika ada)
- Bahan tayang tentang alur pelaksanaan kegiatan rapat koordinasi
Langkah : a. Pengantar protokol dan ucapan selamat datang
Pelaksanaan b. Pembacaan sambutan pembukaan, dilanjutkan pembukaan acara
c. Pembacaan do'a
d. Penjelasan mengenai alur pelaksanaan kegiatan kepada para peserta
Output : Peserta memahami latar belakang pelaksanaan Rakor Pembentukan Pokja
PKP Kabupaten/Kota 4
Sesi 2 : Pemantapan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Pokja PKP
Kabupaten/Kota
Tujuan : Untuk meningkatkan pemahaman peserta tentang struktur organisasi dan
tata kerja pada Pokja PKP Kab/Kota
Narasumber : Tenaga Ahli Perencanaan Perumahan
Metode : - Presentasi
- Diskusi dan tanya jawab
Waktu : 120 Menit
Alat/Bahan : - Laptop, infocus, kertas flip chart
- Bahan tayang tentang penyusunan struktur organisasi dan tata kerja
(SOTK) Pokja PKP
Langkah : a. Paparan oleh Pokja PKP Provinsi dan Tenaga Ahli Perencanaan
Pelaksanaan Perumahan, meliputi:
- Latar Belakang Pokja PKP
- Struktur organisasi (kelembagaan) Pokja PKP
- Tugas dan Peran Pokja PKP
b. Kemudian dilanjutkan peserta rapat dengan calon anggota pokja untuk
menyusun struktur organisasi sesuai dengan kelompok pembidangan
dan kebutuhan pokja PKP masing-masing kabupaten/kota
c. Diskusi dan tanya jawab terhadap substansi/materi yang dipaparkan
kemudian dilanjutkan penyampaian pokok-pokok pembahasan oleh
moderator
Output : Pemahaman tentang SOTK Pokja PKP Kabupaten/Kota

Sesi 3 : Penyepakatan Rencana Kerja Pokja PKP Kab/Kota


Tujuan : Peserta dapat membuat kesepakatan pada rencana kerja Pokja PKP
Kab/Kota
Narasumber : Ketua Pokja PKP Kabupaten/Kota dan Tenaga Ahli Perencanaan
Perumahan
Metode : - Presentasi
- Diskusi dan tanya jawab
Waktu : 120 Menit
Alat/Bahan : - Laptop, infocus, kertas flip chart
- Bahan tayang tentang penyepakatan rencana kerja Pokja PKP Kab/Kota
Langkah : a. Pemaparan dari masing-masing kelompok pembidangan yang
Pelaksanaan dilakukan pada pertemuan rakor sebelumnya dengan penambahan
indikator/ output, target tiap tahun, rencana sumber dana, dsb.
b. Diskusi dan tanya jawab terhadap substansi/materi yang dipaparkan
kemudian dilanjutkan penyampaian pokok-pokok pembahasan oleh
moderator.
Output : Kesepakatan pada rencana kerja Pokja PKP Kab/Kota

Sesi 4 : Penetapan dan Usulan Pengesahan Pokja PKP Kabupaten/Kota


Tujuan : Untuk membentuk Pokja PKP pada tingkat Kab/Kota
Narasumber : Narasumber Daerah
Metode : - Presentasi
Sesi 4 : Penetapan dan Usulan Pengesahan Pokja PKP Kabupaten/Kota
- Diskusi dan tanya jawab
Waktu : 120 Menit
Alat/Bahan : - Laptop, infocus, kertas flip chart
- Bahan diskusi tentang penetapan dan usulan pengesahan Pokja PKP
Kab/Kota
Langkah : a. Penyampaian hasil diskusi konsep Pokja PKP yang kemudian
Pelaksanaan dilaksanakan diskusi pleno untuk penyepakatannya.
Format Pembahasan:
Pokok-pokok kesepakatan
1. Nama Pokja :
2. Definisi kelembagaan :
3. Struktur kelembagaan :
4. Visi dan misi Pokja PKP Kabupaten/Kota :
5. Peran dan tugas masing-masing bagian struktur :
kelembagaan
b. TAPP memandu peserta untuk menyepakati pokok-pokok kesepakatan
yang dipaparkan sebelumnya
c. Penyusunan SK pembentukan Pokja PKP Kabupaten/Kota Diskusi untuk
penyusunan rekomendasi terkait Pokja PKP
Output : Kabupaten/kota memiliki Pokja yang menangani bidang PKP

Sesi 5 : Penutupan
Tujuan : - Untuk mengakhiri acara Rapat Koordinasi Pokja PKP Kabupaten/Kota 2.
- Untuk menyimpulkan hal-hal pokok dari keseluruhan kegiatan rapat
koordinasi dan tindak lanjut dari kegiatan ini.
Metode : - Upacara Seremonial
- Presentasi
- Protokoler
Waktu : 60 Menit
Alat/Bahan : - Sambutan penutup
- Bahan Pokok-pokok kesimpulan acara
Langkah : a. Perwakilan Pokja PKP Kab/Kota membacakan pokok-pokok hasil/
Pelaksanaan kesimpulan/kesepakatan Rapat Koordinasi Pokja PKP Kab/Kota 2
b. Pembacaan sambutan penutupan
c. Pembacaan Do’a
d. Protokoler penutup
e. Foto bersama seluruh panitia dan peserta
Output : - Kegiatan Rapat Koordinasi Pokja PKP Kab/Kota 2 berakhir; dan
- Hasil reviewpelaksanaan Rakor Pembentukan Pokja PKP Kab/Kota
secara keseluruhan.
Lambang Burung
Garuda

Gubernur ...

KEPUTUSAN GUBERNUR ...


NOMOR ...
TENTANG
KELOMPOK KERJA BIDANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
PROVINSI ...

Menimbang : a. bahwa ...


b. bahwa ... dst
Mengingat : a. Undang-undang ...
b. Undang-undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman;
c. Undang-undang No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun;
d. Peraturan Pemerintah...
e. Peraturan Menteri... dst

MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU : Membentuk Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman
Provinsi ... (dapat disesuaikan dengan nama pokja yang disepakati)
dengan susunan keanggotaan, uraian tugas dan struktur organisasi
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I, II dan III Keputusan ini.
KEDUA : Pokja PKP sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU mempunyai
tugas ...
KETIGA : ...
KEEMPAT : Segala biaya yang dikeluarkan sebagai akibat ditetapkannya Keputusan
ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Provinsi….... yang dikelola oleh Dinas ......
KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Tamiang Layang


pada tanggal ...
BUPATI/WALIKOTA ...
ttd
Nama Terang
Lampiran I
Nomor : ...
Tanggal : ...
Tentang : ...

SUSUNAN KEANGGOTAAN

A TIM PENGARAH : 1. Jabatan/Nama


2. Jabatan/Nama
3. Jabatan/Nama...dst

B TIM PELAKSANA :
Ketua : Jabatan/Nama
Wakil Ketua : Jabatan/Nama
Bidang ... : 1. Jabatan/Nama (koordinator)
2. Jabatan/Nama
3. Jabatan/Nama...dst
Bidang ... : 1. Jabatan/Nama (koordinator)
2. Jabatan/Nama
3. Jabatan/Nama...dst
Bidang ... : 1. Jabatan/Nama (koordinator)
2. Jabatan/Nama
3. Jabatan/Nama...dst

C TIM SEKRETARIAT :
Ketua : Jabatan/Nama
Anggota : 1. Jabatan/Nama
2. Jabatan/Nama
3. Jabatan/Nama...dst

GUBERNUR ...

ttd
Nama Terang
Lampiran II
Nomor : ...
Tanggal : ...
Tentang : ...

URAIAN TUGAS

A TIM PENGARAH : 1. ...


2. ...
3. ...

B TIM PELAKSANA :
Ketua : ...
Wakil Ketua : ...
Bidang ... : 1. ...
2. ...
3. ... dst
Bidang ... : 1. ...
2. ...
3. ... dst
Bidang ... : 1. ...
2. ...
3. ...dst

C TIM SEKRETARIAT :
Ketua : ...
Anggota : 1. ...
2. ...
3. ...dst

GUBERNUR

ttd
Nama Terang
Lampiran III Keputusan
Nomor : ...
Tanggal : ...
Tentang : ...

STRUKTUR ORGANISASI

GUBERNUR

ttd
Nama Terang
KEPUTUSAN BUPATI BARITO TIMUR
NOMOR ...
TENTANG
KELOMPOK KERJA BIDANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
KABUPATEN / KOTA ...

Menimbang : a. Bahwa….
b. Bahwa….dst
Mengingat : a. Undang-undang…
b. Undang-undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman;
c. Undang-undang No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun;
d. Peraturan Pemerintah...
e. Peraturan Menteri... dst
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU : Membentuk Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kabupaten / Kota ... (dapat disesuaikan dengan nama pokja yang
disepakati) dengan susunan keanggotaan, uraian tugas dan struktur
organisasi sebagaimana tercantum dalam Lampiran I, II dan III
Keputusan ini.
KEDUA : Pokja PKP sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU mempunyai
tugas ...
KETIGA : ...
KEEMPAT : Segala biaya yang dikeluarkan sebagai akibat ditetapkannya Keputusan
ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten/Kota ….... yang dikelola oleh Dinas ...
KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Tamiang Layang


pada tanggal ...

BUPATI BARITO TIMUR

AMPERA A.Y MEBAS


Lampiran I
Nomor : ...
Tanggal : ...
Tentang : ...

SUSUNAN KEANGGOTAAN

A TIM PENGARAH : 1. Jabatan/Nama


2. Jabatan/Nama
3. Jabatan/Nama...dst

B TIM PELAKSANA :
Ketua : Jabatan/Nama
Wakil Ketua : Jabatan/Nama
Bidang ... : 1. Jabatan/Nama (koordinator)
2. Jabatan/Nama
3. Jabatan/Nama...dst
Bidang ... : 1. Jabatan/Nama (koordinator)
2. Jabatan/Nama
3. Jabatan/Nama...dst
Bidang ... : 1. Jabatan/Nama (koordinator)
2. Jabatan/Nama
3. Jabatan/Nama...dst

C TIM SEKRETARIAT :
Ketua : Jabatan/Nama
Anggota : 1. Jabatan/Nama
2. Jabatan/Nama
3. Jabatan/Nama...dst

BUPATI BARITO TIMUR

AMPERA A.Y MEBAS


Lampiran II
Nomor : ...
Tanggal : ...
Tentang : ...

URAIAN TUGAS

A TIM PENGARAH : 1. ...


2. ...
3. ...

B TIM PELAKSANA :
Ketua : ...
Wakil Ketua : ...
Bidang ... : 1. ...
2. ...
3. ... dst
Bidang ... : 1. ...
2. ...
3. ... dst
Bidang ... : 1. ...
2. ...
3. ...dst

C TIM SEKRETARIAT :
Ketua : ...
Anggota : 1. ...
2. ...
3. ...dst

BUPATI BARITO TIMUR

AMPERA A.Y MEBAS


Lampiran III Keputusan
Nomor : ...
Tanggal : ...
Tentang : ...

STRUKTUR ORGANISASI

BUPATI BARITO TIMUR

AMPERA A.Y MEBAS


LAPORAN PEMBENTUKAN POKJA PKP

A. PELAKSANAAN KEGIATAN
Nama Provinsi : ........................................................................................
Nama Kegiatan : Rapat Koordinasi Pembentukan Pokja PKP
Kabupaten/Kota 1
Hari, Tanggal : ........................................................................................
Tempat : ........................................................................................
........................................................................................
Pimpinan Rapat : ........................................................................................
Jml Peserta Undangan : ........................................................................................
Jml Peserta Hadir : ........................................................................................
Agenda Rapat : ........................................................................................

B. HASIL PEMBAHASAN
1) Sesi 2 – Identifikasi Isu-Isu Strategis Bidang Perumahan di Kab/Kota
Hasil pembahasan adalah sebagai berikut:
a. ....................................................................................................................
b. ....................................................................................................................
c. ....................................................................................................................
d. ....................................................................................................................
e. ...............................................................................................................dst

Format Rekapitulasi isu dan permasalahan bidang perumahan


Faktor Level
No Kategori Masalah
Penyebab Permasalahan
1. Sosial/peran serta - Masalah 1 - Sebab 1 Pengambil
masyarakat - Masalah 2 - Sebab 2 kebijakan,
- dst. - dst. SKPD/Dinas terkait,
2. Kelembagaan pelaku/penyedia,
3. Pendanaan / penerima manfaat
investasi
4. Kualitas sarana
dan prasarana
5. Dampak
lingkungan
6. dst

Isu-isu prioritas pembangunan bidang perumahan adalah sebagai berikut:


Daftar Permasalahan Bobot Permasalahan Respon Daerah terhadap
No
yang Dianggap Prioritas (Total 100%) Permasalahan (rating 1-4)
1.
2.
3.
4.
5.

2) Sesi 3 – Identifikasi Lembaga Pokja Terkait dan Penunjukan Ketua Pokja


PKP Kabupaten/Kota
Hasil pembahasan adalah sebagai berikut:
a. ....................................................................................................................
b. ....................................................................................................................
c. ....................................................................................................................
d. ....................................................................................................................
e. ...............................................................................................................dst

3) Sesi 4 – Identifikasi Kelompok Pembidangan dan Perumusan Konsep


Pokja Kabupaten/Kota
Kelompok pembidangan berdasarkan prioritas permasalahan yang dihadapi
adalah sebagai berikut :
a. ....................................................................................................................
b. ....................................................................................................................
c. ....................................................................................................................
d. ....................................................................................................................
e. ...............................................................................................................dst Kelompok Pembidangan

Kelompok Pembidangan (Sesuai kebutuhan


No Daftar Permasalahan Prioritas
masing-masing daerah)
1.
2.
3.
4.
5.
Konsep Pokja PKP Provinsi yang akan dibentuk adalah sebagai berikut:
Draft Konsep Pokja PKP Kabupaten / Kota
1. Nama Pokja : ……………………………………………………
2. Definisi Kelembagaan : ……………………………………………………
3. Struktur Kelembagaan : ……………………………………………………
4. Visi dan Misi Pokja PKP : ……………………………………………………
Kabupaten/Kota
5. Peran dan tugas masing-masing : ……………………………………………………
bagian struktur kelembagaan

4) Sesi 5 – Penyusunan Rencana Kerja Per Bidang


Daftar usulan rencana kerja Pokja PKP Provinsi per bidang adalah sebagai berikut:
No Bidang/Bagian/Gugus Usulan Rencana Kerja Keterangan / Catatan
1. Sekretariat a. Rencana kerja 1
b. Rencana kerja 2
c. Rencana kerja 3
d. dst.
2. Bidang…
3. Bidang …
4. Bidang …
5. dst

C. CATATAN PENTING DAN TINDAK LANJUT


1) Catatan Penting
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
Tindak Lanjut
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................

Mengetahui,
Ketua Pokja PKP
Kabupaten Barito Timur

Nama Terang

DAFTAR LAMPIRAN
1. Dokumentasi Kegiatan
2. Daftar Hadir Peserta Rapat
3. Dokumen lain yang dianggap penting
LAPORAN PEMBENTUKAN POKJA PKP 2

A. PELAKSANAAN KEGIATAN
Nama Provinsi : ........................................................................................
Nama Kegiatan : Rapat Koordinasi Pembentukan Pokja PKP
Kabupaten/Kota 2
Hari, Tanggal : ........................................................................................
Tempat : ........................................................................................
........................................................................................
Pimpinan Rapat : ........................................................................................
Jml Peserta Undangan : ........................................................................................
Jml Peserta Hadir : ........................................................................................
Agenda Rapat : ........................................................................................

B. HASIL PEMBAHASAN
1) Sesi 2 – Pemantapan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Pokja
PKP Kabupaten / Kota
Hasil pembahasan adalah sebagai berikut:
a. ....................................................................................................................
b. ....................................................................................................................
c. ....................................................................................................................
d. ...............................................................................................................dst

Struktur kelembagaan Pokja PKP Kabupaten/Kota


2) Sesi 3 – Penyepakatan Rencana Kerja Pokja PKP Kabupaten/Kota
Rencana kerja Pokja PKP Kabupaten / Kota 5 tahun kedepan adalah sebagai berikut:
Bidang/ Target per Tahun
Rencana Output/ Sumber
No Bagian/ Sasaran 20 20 20 20 20 Ket
Kerja Indikator Dana
Gugus 16 17 18 19 20
1. Sekretariat
2. Bidang…
3. Bidang …
4. Bidang …
5. Bidang …
6. dst

3) Sesi 4 – Penetapan dan Usulan Pengesahan Pokja PKP Kabupaten/Kota


Hasil pembahasan adalah sebagai berikut:
Pokok-Pokok Kesepakatan
1. Nama Pokja : ………………………………………………………..
2. Definisi Kelembagaan : ………………………………………………………..
3. Struktur Kelembagaan : ………………………………………………………..
4. Visi dan Misi Pokja PKP Provinsi : ………………………………………………………..
5. Peran dan tugas masing-masing : ………………………………………………………..
bagian struktur kelembagaan

Pokja Kabupaten/Kota menyusun pembentukan Surat Keputusan


Bupati/Walikota.

C. CATATAN PENTING DAN TINDAK LANJUT


1) Catatan Penting
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................

2) Tindak Lanjut
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................

Mengetahui,
Ketua Pokja PKP
Kabupeten Barito Timur

DAFTAR LAMPIRAN
Nama Terang
1. Dokumentasi Kegiatan
2. Daftar Hadir Peserta Rapat
3. Surat Keputusan Bupati / Walikota
4. Dokumen lain yang dianggap penting

Anda mungkin juga menyukai