Anda di halaman 1dari 13

SPESIFIKASI UMUM-SPESIFIKASI KHUSUS

PROGRAM : PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

KEGIATAN : PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR PADA

PERMUKIMAN DI KAWASAN STRATEGIS DAERAH


KABUPATEN/KOTA
NAMA PAKET : PENGASPALAN JALAN POROS ARAH MAKAM DESA

TANGKUM
LOKASI : BARITO TIMUR
TAHUN ANGGARAN : 2021

A. DASAR HUKUM DAN PEDOMAN


Penyusunan spesifikasi teknis jasa pekerjaan konstruksi Dinas Pekerjaan Umum
Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Barito Timur Bidang
Perumahan dan Permukiman ini berpedoman pada dasar ketentuan dan regulasi hukum
sebagai berikut :

1. Undang Undang Negara Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang Undang Negara Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2017
tentang Jasa Konstruksi;
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang perubahan
atas peraturan atas perubahan nomor 16 tahun 2018 tentang pengadaan barang/jasa
pemerintahan
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2021 tentang jasa
Kontruksi
SPESIFIKASI UMUM-SPESIFIKASI KHUSUS

5. Standar Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Lampiran Perlem LKPP Nomor 12 Tahun


2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui
Penyedia;
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 21/PRT/M/2019 tentang Pedoman
Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi;

B. METODE PELAKSANAAN

a) MOBILISASI DAN DEMOBILISASI


1) Survey dan pengukuran ulang lapangan
2) Mobilisasi Personil dan Tenaga Kerja
Personil untuk pelaksanaan ini terdiri dari:

1 orang Pelaksana Lapangan dengan tingkat pendidikan minimal SMK/Sederajat
memiliki sertifikat keahlian minimal SKT Pelaksana Pekerjaan Jalan.

1 orang petugas K3 dengan tingkat pendidikan minimal SMK/Sederajat dengan
pengalaman minimal 0 tahun dan memiliki sertifikat K3
3) Mobilisasi Alat
Peralatan minimum yang dimobilisasi adalah Dump Truk dan Three Wheel Roller

4) Pembuatan Papan Nama Proyek yang memuat



Nama Proyek

Pemilik Proyek

Lokasi Proyek

Jumlah Biaya (Kontrak)

Sumber Dana

Nama Pelaksana (Kontraktor)

Proyek dimulai bulan, tanggal dan tahun
5) Dokumentasi dan pelaporan.

b) SMK3
SPESIFIKASI UMUM-SPESIFIKASI KHUSUS

Sistem Manajemen Keamanan dan Keselamatan Kerja (SMK3) bagi para pekerja pada
pelaksanaan proyek konstruksi merupakan hal penting dan harus selalu diperhatikan oleh
kontraktor pelaksana. Buruh/pekerja merupakan komponen penting bagi jalannya suatu
pelaksanaan fisik pekerjaan dilapangan, dan aktivitas mereka sangat dekat dengan indikasi-
indikasi terjadinya kecelakaan kerja. Kontraktor pelaksana harus memberikan jaminan
kesehatan dan keselamatan kerja bagi para pekerjanya, sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan dalam peraturan perburuhan atau persyaratan yang diwajibkan untuk setiap bidang
pekerjaan.
Cara yang paling minimal yang harus dilaksanakan/dipenuhi oleh kontraktor guna
mewujudkan K3 pada proyek yang dikelolanya adalah bahwa di lokasi pekerjaan tersebut harus
tersedia kotak obat pelengkap untuk pertolongan pertama pada kecelakaan (PPPK).

c) LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS B


Material Agregat Kelas B mengandung Agregat dan pasir batu yang ada stealah
diadakan pencampuran dengan menggunakan alat pencampur.
Agregat Kelas B diangkut dari kuari yang telah ditentukan kelokasi pekerjaan
dengan menggunakan dump truk, Setelah sampai dilokasi pekerjaan Agregat Kelas B
dihampar dengan lebar sesuai keperluan pada RAB. Setiap lapis dihampar pada suatu
operasi dengan takaran yang merata agar menghasilkan tebal padat yang diperlukan
dalam toleransi yang disyaratkan yaitu Tebal lapisan Agregat Kelas B rencana adalah 12
cm dengan lebar rencana.
Hamparan Agregat Kelas B dipadatkan dengan Three Wheel Roller. Operasi
penggilasan dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah
sumbu jalan, dalam arah memanjang. Operasi penggilasan dilanjutkan sampai seluruh
bekas roda mesin gilas hilang dan lapis tersebut terpadatkan secara merata. Selama
pemadatan 5 orang pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan
dengan menggunakan alat bantu.
d) LAPIS RESAP PENGIKAT-ASPAL CAIR
- Bahan yang digunakan Aspal semen Pen.80/100 atau Pen.60/70, memenuhi
AASHTO M20, diencerkan dengan minyak tanah (kerosen).
- Pebandingan pemakaian 0.85 liter per 1 M2 luas penghamparan.
SPESIFIKASI UMUM-SPESIFIKASI KHUSUS

- perbandingan pemakaian minyak tanah 80 bagian minyak per 100 bagian aspal
semen (80 pph kurang lebih ekivalen dengan viskositas aspal cair hasil kilang jenis
MC-30).
- Digunakan untuk permukaan dasar perkerasan
- Dalam pekerjaan ini dibutuhkan 6 orang pekerja dengan 1 orang mandor.
e) LAPIS PERMUKAAN PENETRASI MACADAM
Pekerjaan Perkerasan Aspal Lapis Permukaan Penetrasi Macadam menggunakan
tenaga pekerja dan peralatan meliputi Dump Truk dan Tandem Roller untuk melakukan
pemadatan. Langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam pekerjaan Perkerasan Aspal
Lapis Permukaan Penetrasi Macadam yaitu sebagai berikut :
1. Permukaan dasar pada badan jalan yang akan di aspal dibersihkan terlebih dahulu dan
kemudian akan dilakukan penyemprotan aspal cair bilamana kondisi lapangan
diperlukan
2. Kemudian Aggregat kasar di hampar dengan cara manual menggunakan tenaga
pekerja dimuat ke dalam Dump Truk
3. Aggregat kasar ditebarkan secara manual sesuai tebal yang diperlukan dan dipadatkan
dengan Tandem Roller minimal sebanyak 6 kali lintasan
4. Aspal disemprotkan di atas aggregate kasar yang telah diratakan menggunakan alat
berat
5. Aggregat pengunci ditebarkan dan dipadatkan dengan cara yang sama dengan
pemadatan aggregate kasar dan disusul dengan penebaran aggregate penutup
Sebelum dan setelah pekerjaan selesai dilaksanakan, kami sebagai kontraktor
pelaksana harus mengajukan pemeriksaan bersama kepada tim pelaksana teknis
kegiatan maupun konsultan pengawas agar kualitas dan kuantitas dapat dicapai sesuai
dengan yang diharapkan.

C. KUALIFIKASI BADAN USAHA


1. Memiliki IUJK atau Nomor Induk Berusaha (NIB) di bidang Jasa Konstruksi.
2. Peserta kualifikasi menyampaikan Sertifikat Badan Usaha (SBU) Jasa Pelaksanaan
Konstruksi Jalan Raya (Kecuali Jalan Layang), Jalan Rel Kereta Api, dan Landas Pacu Udara
SPESIFIKASI UMUM-SPESIFIKASI KHUSUS

(SI003) dengan Kualifikasi Usaha Kecil (K) sebagaimana tercantum didalam Peraturan
LKPP Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah melalui Penyedia.
3. Memiliki akta pendirian perusahaan dan akta perubahan perusahaan (apabila ada
perubahan)
4. Memiliki NPWP dan Memiliki status valid keterangan Wajib Pajak berdasarkan hasil
Konfirmasi Status Wajib Pajak .
5. Memiliki pengalaman paling kurang 1 (satu) Pekerjaan Konstruksi dalam kurun waktu 4
(empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah atau swasta termasuk pengalaman
subkontrak, kecuali bagi pelaku usaha yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun.
6. Memenuhi Sisa Kemampuan Paket (SKP)
7. Menyampaikan pernyataan/pengakuan tertulis bahwa badan usaha yang bersangkutan
dan manajemennya tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut, dan tidak
sedang dihentikan kegiatan usahanya; .
8. Salah satu dan/atau semua pengurus badan usaha tidak masuk dalam daftar hitam.
9. Memiliki kemampuan menyediakan personil yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan.
10. Memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan

11. DAFTAR PERALATAN UTAMA


Penetapan Peralatan utama yang dibutuhkan pada pekerjaan ini ditentukan berdasarkan

produktivitas kerja alat tersebut terhadap penyelesaian pekerjaan.

Adapun peralatan utama yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :


SPESIFIKASI UMUM-SPESIFIKASI KHUSUS

FORM DAFTAR ISIAN PERALATAN UTAMA

NAMA PAKET : PENGASPALAN JALAN POROS ARAH MAKAM DESA TANGKUM


LOKASI : BARITO TIMUR

Tahun
Merk & Jumlah Kepemilikan /
No. Jenis Peralatan Lokasi Kapasitas Pembelian
Type (Unit) Status
(sesuai invoice)
Milik Sendiri /
1. Drump Truck - - 3 – 4 Ton 1 -
Sewa Beli / Sewa
Milik Sendiri /
2. Vibrator Roller - - 5 – 8 Ton 1 -
Sewa Beli / Sewa
Milik Sendiri /
3. Tandem Roller - - 6 – 8 Ton 1 -
Sewa Beli / Sewa
Milik Sendiri /
4. Motor Grader - - >100 HP 1 -
Sewa Beli / Sewa
CATATAN :

Status dan Bukti Kepemilikan Peralatan Utama


Bahwa dokumen penawaran teknis sesuai persyaratan teknis salah satunya adalah “Daftar Isian Peralatan Utama” yang
wajib disampaikan oleh penyedia dengan ketentuan sebagai berikut :

 Daftar isian peralatan utama dengan status kepemilikan “Milik Sendiri” disertakan bukti kepemilikan berupa STNK, BPKB,
Invoice, dsb;
 Daftar isian peralatan utama dengan status kepemilikan “Sewa Beli” disertakan bukti pembayaran sewa beli berupa
Invoice, Uang Muka, Angsuran, dsb; dan/atau
SPESIFIKASI UMUM-SPESIFIKASI KHUSUS

 Daftar isian peralatan utama dengan status kegunaan “Sewa” disampaikan dengan “Surat Perjanjian Sewa” dan disertakan
bukti kepemilikan/penguasaan terhadap peralatan dari pemberi sewa (copy atau salinan STNK, BPKB, Invoice, dsb) untuk
peralatan dengan status sewa.

12. JADWAL WAKTU PELAKSANAAN


Jadwal Waktu Pelaksanaan Disusun secara detail berdasarkan Per Nomor/ Nama mata pembayaran sebagaimana tabel berikut:
SPESIFIKASI UMUM-SPESIFIKASI KHUSUS

TIME SCHEDULE PEKERJAAN


Program : Pengembangan Permukiman
Kegiatan : Penyelenggaraan Infrastruktur pada Permukiman di Kawasan Strategis Daerah Kabupaten/Kota
Nama paket : Pengaspalan Jalan Poros Arah Makam Desa Tangkum
Lokasi : Barito Timur
Tahun Anggaran : 2021
Waktu Pelaksanaan Pekerjaan (60 Hari Kalender) Masa
Harga Jumlah
No Uraian Sat Kuantitas Bobot Bulan-1 Bulan-2 Pemelihar Skala
Satuan Harga
1 2 3 4 5 6 7 8 aan

DIVISI 1. UMUM
1.2.(1) Mobilisasi Ls 1.00
1.19 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Ls 1.00

180 HARI KALENDER


100

DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK


3.3.(1) Penyiapan Badan Jalan m2 400.00
75
DIVISI 5. PEKERASAN BERBUTIR
5.1.(2) Lapis Pondasi Agregat Kelas B M3 120.00
DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL
6.7.(1) Lapis Penetrasi Macadam M3 80.00

(A) Jumlah Harga Pekerjaan (Termasuk Biaya Umum dan Keuntungan )


(B) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) = 10% X (A)
(C) Jumlah Total Harga Pekerjaan = (A) + (B)
(D) Dibulatkan
JUMLAH
RENCANA
KUMULATIF

KESIMPULAN :
Dari analisa berdasarkan perhitungan empiris dan penentuan urutan kerja maka diperoleh Jangka Waktu Pelaksanaan
adalah 60 (Enam Puluh) hari Kalender. Dengan masa pemeliharaan 180 hari kalender.
SPESIFIKASI UMUM-SPESIFIKASI KHUSUS

13. DAFTAR PERSONIL INTI

FORM DAFTAR PERSONIL INTI

Total Tahun
Nama Jumlah Pendidikan
No. Jabatan Pengalaman KETERANGAN
Personil (Orang) Minimal Kerja

Minimal SKT Pelaksanaan


Pekerjaan Jalan, Pengalaman 0
1 Pelaksana 1 SMU/SMK/Sederajad min 0 tahun Tahun + KTP

Minimal Ijazah + Surat


2 Petugas K3 1 SMU/SMK/Sederajad min 0 tahun Keterangan pernah mengikuti

Pelatihan/Bimtek K3

Keterangan :

*) Riwayat Pendidikan bukan hal yang menggugurkan;


**) Pengalaman Kerja yang dihitung adalah pengalaman sesuai dengan Keahlian yang disyaratkan, bukan berdasarkan jabatan
yang disyaratkan;
***) Pengalaman Kerja yang dinilai adalah pengalaman kerja setelah personel lulus Pendidikan minimal sesusai persyaratan untuk
memperoleh Sertifikat Kompetensi Kerja yang disyaratkan.
SPESIFIKASI UMUM-SPESIFIKASI KHUSUS

14. RENCANA KESELAMATAN KERJA (RKK)


Kepmen Tenaga Kerja Nomor: 05/Men/1996 tentang sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Peraturan Pemerintah No.27 tahun 1999 dan Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor: 17 tahun 2001 tentang Analisa Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup (AMDAL) Permen PU No.05 tahun 2014 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3)
1) IDENTITAS PROYEK
Identitas Pekerjaan harus berisi kegiatan, nama paket pekerjaan, lokasi, dan sumber
pendanaan beserta tahun anggaran

2) UMUM
- Latar Belakang
Menjelaskan tentang dasar hukum (aturan atau ketetapan pemerintah) dan
implementasi dalam pelaksanaan oleh calon
- Maksud dan Tujuan
penyedia Menjelaskan mengenai maksud dan tujuan pelaksanaan K3 pada rencana
pelaksanaan pekerjaan
3) RUANG LINGKUP PELAKSANAAN K3
Menjabarkan tentang ruang lingkup instruksi rencana pelaksanaan K3 pada lokasi
pekerjaan, Menjelaskan maksud atau pengertian secara umum klasifikasi/kategori jenis
kecelakaan dan bentuk penanganannya.
Ketentuan Umum :
 Tanggung Jawab Personil
Menjelaskan secara umum mengenai tanggung jawab dan bentuk
penanganan K3 oleh masing-masing pihak/personil yang terlibat dalam pelaksanaan
dilokasi pekerjaan atau menguraikan gambaran umum tentang pedoman,
ketentuan, kewajiban dan pengawasan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja
(K3) baik secara administratif maupun secara teknis
 Penanganan Kecelakaan
Menguraikan bagaimana penanganan kecelakaan secara umum
SPESIFIKASI UMUM-SPESIFIKASI KHUSUS

4) RENCANA PELAKSANAAN K3
- Peralatan Keselamatan Kerja
Menyebutkan dan menjelaskan dukungan peralatan atau fasilitas apa saja yang
harus dipersiapkan dalam rangka pelaksanaan K3 di lokasi pekerjaan
- Identifikasi dan Penanganan Kecelakaan
Menjelaskan atau menguraikan dengan jelas dan terperinci mengenai
identifikasi dan penanganan kecelakaan untuk masing-masing item pekerjaan
yang akan dilaksanakan di lokasi pekerjaan, baik pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K) maupun penanganan kecelakaan berat.
- Pemantauan Pelaksanaan Pekerjaan
Menjelaskan secara umum tentang analisis dampak lingkungan (biologi dan sosial
budaya) akibat pelaksanaan pekerjaan di lokasi yang akan ditangani

5) IDENTIFIKASI RESIKO KESELAMATAN KERJA


Identifikasi bahaya pelaksanaan pekerjaan konstruksi dilaksanakan pada tahap
perencanaan berdasarkan jenis uraian pekerjaan dan ditetapkan sebagai bagian penting
yang menjadi poin evaluasi pada tahap pemilihan penyedia sebagaimana ketentuan
dalam pasal 14 ayat (4) dan (5) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 21/PRT/M/2019 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi (SMKK). Perencana menetapkan uraian pekerjaan, identifikasi bahaya, dan
penetapan tingkat resiko keselamatan konstruksi sesuai dengan format huruf D berupa
Rancangan Konseptual SMKK pada lampiran Peraturan Menteri sebagaimana dimaksud.
SPESIFIKASI UMUM-SPESIFIKASI KHUSUS

Dengan dasar analisis melalui rancangan konseptual SMKK dari perencana, PPK
sebagaimana ketentuan di dalam Bab I. IKP klausul 17.3 kemudian menetapkan uraian
pekerjaan dan identifikasi bahaya untuk pekerjaan konstruksi ini adalah sebagai berikut :

No. JENIS PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA TINGKAT RESIKO

1 PEKERJAAN TANAH
Terkena benda tajam saat Kecil

Penyiapan Badan Jalan melakukan pembesihan

dilapangan

2 PERKERASAN BERBUTIR
Terkena benda tajam saat Kecil

Lapis Pondasi Agregat Kelas B melakukan perataan dilapangan,

terpukul, terjatuh, tertimpa

3 PERKERASAN ASPAL
Lapis permukaan penetrasi Tergelincir, terpukul, terkena Kecil

macamdam panas dsb.

I. PENUTUP
Spesifikasi teknis yang ditetapkan merupakan metode dan pendekatan yang relevan

bagi calon penyedia peserta tender untuk mengukur kemampuannya dalam melaksanakan

pekerjaan yang dikompetisikan. Rincian harga penawaran bukan sekedar mengutak-atik harga

pada analisa pekerjaan, namun juga tentang bagaimana calon penyedia memperhitungkan

kemampuan finansial untuk pelaksanaan pekerjaan, kemampuan peralatan yang tersedia baik

produktivitas maupun efisiensi kerja alat, kemampuan manajerial personel dalam menyusun

strategi teknis pelaksanaan, kemampuan penyedia memperhitungkan biaya umum dan

keuntungan yang relevan termasuk mempertimbangkan beban pengeluaran terhadap hal-hal

teknis dalam rangka pengendalian mutu kerja dan kondisi diluar kendalinya.
SPESIFIKASI UMUM-SPESIFIKASI KHUSUS

Spesifikasi teknis juga merupakan pedoman pelaksanaan teknis dilapangan, perubahan

terhadap spesifikasi teknis baik itu perubahan spesifikasi bahan, metode pelaksanaan/metode

kerja, dan spesifikasi peralatan utama tentunya akan berpengaruh terhadap biaya pelaksanaan.

Oleh karena itu pemahaman tentang spesifikasi teknis pekerjaan ini adalah jalan bagi

terlaksananya pekerjaan konstruksi yang akuntabel atau dapat dipertanggungjawabkan secara

teknis dan normatif.

Atas dasar hal tersebut PPK memberikan saran kepada calon penyedia peserta tender

pada pekerjaan ini agar mempelajari dan memahami spesifikasi teknis dengan benar sebagai

dasar pertimbangan penilaian kemampuan dalam mengikuti tahap pemilihan penyedia jasa.

Penyedia tidak hanya mempelajari persyaratan kualifikasi pada dokumen pemilihan tetapi juga

mendalami dan memahami kebutuhan pekerjaan seperti apa yang diinginkan pengguna jasa.

Tujuan utamanya tentunya untuk persaingan usaha yang sehat dan diperoleh penyedia jasa yang

benar-benar kompeten / mampu memanajemen kontrak dan menyelesaikan pekerjaan dengan

kualitas yang baik, serta terpenuhi pengadaan barang/jasa pemerintah yang efektif, efisien,

akuntabel, serta dapat dipertanggungjawabkan.

Tamiang Layang, Agustus 2021

Dibuat oleh,

Pengguna Anggaran

Selaku PPK

YUMAIl J PALADUK,ST.MAP

NIP. 19690514 199803 1 010

Anda mungkin juga menyukai