Kepemilikan
No. Jenis Kapasitas Jml Kondisi
/ Status
35O
1. Molen 1 Unit Milk / Sewa Baik
Liter
Mesin 2000
2. 1 Unit Milk / Sewa Baik
Las Watt
3 Pick Up 1 Unit Milk / Sewa Baik
3. Spesifikasi Proses/Kegiatan:
a. Ruang lingkup pekerjaan ini sudah memperhitungkan
Laporan Keselamatan Kerja Konstruksi (K3),
b. Setiap proses/kegiatan harus dilengkapi dengan prosedur
kerja, sistem perlindungan terhadap pekerja, perlengkapan
pengaman, dan rambu- rambu peringatan dan kewajiban
pekerja menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai
dengan potensi bahaya pada proses tersebut
c. Setiap jenis proses/kegiatan pekerjaan yang berisiko
tinggi, atau pekerjaan yang berisiko tinggi pada keadaan
yang berbeda, harus lebih dulu dilakukan analisis
keselamatan pekerjaan (Job Safety Analysis) dan tindakan
pengendaliannya
d. Setiap proses/kegiatan yang berbahaya harus melalui
prosedur izin kerja lebih dulu dari penanggung-jawab
proses
e. Setiap proses dan kegiatan pekerjaan hanya boleh dilakukan
oleh tenaga kerja dan/atau operator yang telah terlatih dan
telah mempunyai kompetensi untuk melaksanakan jenis
pekerjaan/tugasnya, termasuk kompetensi melaksanakan
prosedur keselamatan dan kesehatan kerja yang sesuai pada
jenis pekerjaan/tugasnya tersebut.
Jabatan
Pendidikan Sertifikat
No dalam Pengalaman
terakhir/minimal Keahlian
pekerjaan
SKT.Pelaksana
Lapangan
Pelaksana SMA/SEDERAJAT Min. 1
1. Pekerjaan
Lapangan 1 orang Tahun
Jalan (TS.
028)
Sertifikat
Petugas SMA/SEDERAJAT
2. Petugas K3
K3 1 org
Konstruksi
Ketentuan:
1) Setiap kegiatan/pekerjaan perancangan, perencanaan,
perhitungan dan gambar-gambar konstruksi, penetapan
spesifikasi dan prosedur teknis serta metode
pelaksanaan/ konstruksi/kerja harus dilakukan oleh
tenaga ahli yang mempunyai kompetensi yang
disyaratkan, baik pekerjaan arsitektur, struktur/sipil,
dan jenis pekerjaan lain yang terkait
2) Setiap tenaga ahli tersebut pada butir a. di atas
harus mempunyai kemampuan untuk melakukan
proses manajemen risiko (identifikasi bahaya, penilaian
risiko dan pengendalian risiko) yang terkait dengan
disiplin ilmu dan pengalaman profesionalnya, dan dapat
memastikan bahwa semua potensi bahaya dan risiko
yang terkait pada bentuk rancangan, spesifikasi teknis
dan metode kerja/konstruksi tersebut telah
diidentifikasi dan telah dikendalikan pada tingkat yang
dapat diterima sesuai dengan standar teknik dan
standar K3 yang berlaku
3) Setiap kegiatan/pekerjaan pelaksanaan, pemasangan,
pembongkaran, pemindahan, pengangkutan,
pengangkatan, penyimpanan, perletakan, pengambilan,
pembuangan, pembongkaran dsb., harus dilakukan oleh
tenaga ahli dan tenaga terampil yang berkompeten
berdasarkan gambar gambar, spesifikasi teknis, manual,
pedoman dan standar serta rujukan yang benar dan sah
atau telah disetujui oleh tenaga ahli yang terkait;
Proporsi
Kecuali disebutkan lain, maka campuran beton
harus sedemikian rupa sehingga mencapai kekuatan
beton karakteristik 250 kg/cm2, sesuai dengan
syarat-syarat PBI – 71 Pasal 4.6 dan 4.7.
Pengecoran Beton
Kotoran-kotoran dan bahan-bahan lain harus
dibuang dari dalam bekisting. Alat-alat pengaduk
(beton molen) dan alat pembawa harus bersih.
Penulangan harus dimatikan pada posisinya dan
diperiksa sebelum pengecoran dilakukan. Direksi
Pengawas harus menerima pemberitahuan minimal
2 x 24 jam sebelum pengecoran dilakukan, agar
pemeriksaan dan persetujuan dapat diberikan pada
waktunya. Pelaksanaan Pengecoran harus sesuai
dengan persyaratan dalam PBI 1971 kecuali
dipersyaratkan lain. Beton tidak boleh dijatuhkan
dari ketinggian lebih dari 1,50 meter dan segera
sesudah pengecoran, lapisan-lapisan beton ini harus
dipadatkan dengan penggetar (internal concrete
vibrator). Kecepatan vibrator dalam adukan harus
tetap dan lebih besar dari 7000 impuls per menit.
Penggunaan alat penggetar tidak boleh mengenai
besi penulangan. Pemadatan dengan penggetaran
ini harus dilakukan sesuai dengan PBI 1971 Bab
6.4.
Pemeliharaan Beton
Beton yang sudah dicor pada tempatnya harus
dijaga agar selalu lembab dengan jalan menutup
beton dengan karung basah atau menyiram dengan
air secara rutin, sehingga beton berumur satu
minggu. Pada umur 24 jam harus dijaga dari air
hujan yang deras, air mengalir, getaran-getaran dan
sinar matahari.
Masa Pelaksanaan
Selama masa pelaksanaan, mutu beton harus
diperiksa secara continue dari hasil-hasil
pemeriksaan benda uji. Paling sedikit setiap 5 m3
beton harus dibuat benda uji untuk ditest di
laboratorium. Penyerahan dan pengambilan benda
uji harus disertai Direksi Pengawas. Jumlah benda
uji yang dibuat sesuai dengan permintaan Direksi
Pengawas. Setelah berumur 7 (tujuh) hari, benda uji
harus diperiksa kekuatan tekannya di laboratorium.
Ketentuan-ketentuan lainnya sesuai PBI 1971 Bab
4.7 harus dipenuhi.
2. Identifikasi Bahaya
Identifikasi Jenis Pengendalian Resiko
Jenis / Type
No bahaya dan Resiko K3
Pekerjaan
K3
1. Pekerjaan Tangan Terkena Tangan Terkena
Pengecoran Potongan Potongan Wiremes
Beton Wiremes / besi Personil Harus
Iritasi Kulit Menggunakan APD
terkena Percikan Seperti : Masker,
Adukan Beton Sarung tangan,
Tubuh Terkena Rompi, Sepatu,
Tumpahan Safety, Helm /
Adukan Beton Pelindung Kepala
Gangguan dll.
Pernafasan Akibat Memasang Rambu
Percikan / Abu – Rambu Pembatas
Semen / Peringatan Pada
Kecelakaan Bagi Pengguna Jalan
Penggunan Jalan
Akibat Jalanan
Licin / Basah
Catatan :
Analisa Harga Satuan Pekerjaan Mengacu Pada Ppermen PUPR No. 28/prt/m/2016
Harga Bahan Mengacu Pada Hasil Surver Toko
Harga Satuan Upah Mengacu Harga Satndar PU dan UMK Kota Makassar Tahun 2021