SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN
PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI D.I. TOBADAK
KAB. MAMUJU TENGAH (DAU)
URAIAN :
2. DASAR HUKUM
1) UU Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
2) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 14/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan
Penatapan Status Daerah Irigasi
3) Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021, tentang Perubahan
Perpres 16 Tahun 2018 Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
4) Peraturan Lembaga (Perlem) LKPPP Nomor 12 Tahun 2021 Tentang
Pedoman Pemilihan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui
Penyedia Jasa;
5) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air;
6) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2001
tentang Irigasi;
7) Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2020 tentang Perubahan
Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Tahun Anggaran 2020.
8) Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017
tentang Jasa Konstruksi;
9) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
10 Tahun 2021 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi.
10) Undang-undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi
Peraturan Perpajakan;
11) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2022 tentang perubahan
kedua Undang-undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi
Peraturan Perpajakan.
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI BARAT
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
Jl. K.H. Abdul Malik Pattana Endeng Komp Gubernur, Rangas Mamuju
3. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari pekerjaan PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI D.I
TOBADAK KAB. MAMUJU TENGAH adalah untuk agar penyedia jasa
melaksanakan pembangunan jaringan irigasi yang menghasilkan
bangunan yang representative, aman, nyaman dan kokoh berdasarkan
aturan teknis yang berlaku. Sehingga nantinya lahan dapat
dimanfaatkan untuk kegiatan produktif yang dapat membantu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani pada khususnya dan
masyarakat keseluruhan pada umumnya.
Untuk melaksanakan pekerjaan dimaksud, kegiatan-kegiatan yang
harus dilaksanakan oleh pelaksana adalah sebagaimana tercantum
pada Kerangka Acuan Kerja ini.
Adapun tujuannya sebagai berikut.
1. Mengairi sawah irigasi sesuai daerah irigasi kewenangan
provinsi;
2. Pembagian air untuk sawah irigasi dapat merata
5. LOKASI PEKERJAAN
Lokasi yang akan dilaksanakan pekerjaan PENINGKATAN JARINGAN
IRIGASI D.I TOBADAK KAB. MAMUJU TENGAH yaitu di Desa
Tasantung Kecamatan Tobadak Kabupaten Mamuju Tengah.
9. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan dari tahap pelaksanaan pekerjaan ini adalah
sebagai berikut
1) Pekerjaan saluran primer sepanjang 419 meter, pekerjaan bangunan
bagi 1, pintu 2 buah, dan plat duicker 1 buah sesuai HPS, Kerangka
Acuan Kerja dan Gambar Rencana.
2) Buku harian yang memuat semua kegiatan yang dilakukan dalam
perhari. Laporan harian, berisi keterangan tentang :
Tenaga kerja,
Bahan - bahan yang digunakan,
Alat-alat,
Pekerjaan - pekerjaan yang diselenggarakan, dan
Waktu pelaksanaan pekerjaan.
3) Laporan mingguan sebagai resume laporan harian.
4) Laporan bulanan sebagai resume laporan mingguan.
5) Foto-foto Kegiatan.
6) Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk pembayaran.
7) Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI BARAT
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
Jl. K.H. Abdul Malik Pattana Endeng Komp Gubernur, Rangas Mamuju
Pekerjaan Tambah Kurang (Addendum) apabila diperlukan.
8) Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as-built drawings) dan
manual peralatan-peralatan.
9) Gambar rincian pelaksanaan (shop drawings) dan Time Schedule.
10. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
1) Jangka Waktu Pelaksanaan Kegiatan Ini Selama 150 (Seratus Lima
Puluh) hari Kalender.
2) Jangka Waktu Masa Pemeliharaan Selama 360 (Tiga Ratus Enam
Puluh) hari Kalender.
B. Syarat Teknis :
1. Pekerjaan utama yang harus diuraikan dalam metode pelaksanaan
pekerjaan : karena pekerjaan ini tidak termasuk pekerjaan yang
kompleks atau diperuntukan bagi kualifikasi usaha besar, maka
dalam proses tender metode pelaksanaan tidak dikompetisikan
atau bukan merupakan persyaratan teknis. Oleh karena itu metode
pelaksanaan dibuat oleh penyedia dan wajib disampaikan dan
dipresentasikan pada saat pelaksanaan rapat persiapan
pelaksanaan pekerjaan (Pree Contrution Meeting).
Tingkat Resiko
Jenis/Tipe Pekerjaan Identifikasi Bahaya
No. Bahaya
Kecelakaan akibat 2
Mobilisasi
1 kendaraan yang melintas
Kecelakaan akibat:
- Material galian longsoran
Galian Tanah Untuk
2 - Manuver peralatan 6
Konstruksi (mekanis)
- Sisa material/Buangan
hasil galian
Kecelakaan akibat:
- Bahan dan alat kerja
3 Urugan Tanah Kembali yang digunakan 6
- Tertabrak kendaraan
yang melintas
Pengadaan Tanah Kecelakaan akibat:
4 Timbunan - Bahan dan alat kerja
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI BARAT
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
Jl. K.H. Abdul Malik Pattana Endeng Komp Gubernur, Rangas Mamuju
Tingkat Resiko
Jenis/Tipe Pekerjaan Identifikasi Bahaya
No. Bahaya
yang digunakan 4
- Tertabrak kendaraan
yang melintas
Kecelakaan akibat:
Mengangkut 1m3 - Bahan dan alat kerja
5 material dengan jarak yang digunakan 2
100 m - Tertabrak kendaraan
yang melintas
Kecelakaan akibat:
- Bahan dan alat kerja
6 Timbunan Tanah yang digunakan 4
- Tertabrak kendaraan
yang melintas
Kecelakaan akibat:
- Bahan dan alat kerja
7 Pemadatan Tanah yang digunakan 4
- Kesalahan penempatan
alat
Kecelakaan akibat:
- Bahan dan alat kerja
yang digunakan
8 Pek. Pas. Batu - Kesalahan penempatan 6
stok material
- Kendaraan yang melintas
- Sisa material
Kecelakaan akibat:
- Bahan dan alat kerja
yang digunakan
9 Pek. Plesteran - Kesalahan penempatan 3
stok material
- Kendaraan yang melintas
- Sisa material
Kecelakaan akibat:
- Bahan dan alat kerja
Pek. Beton K.175 yang digunakan
10 - Kesalahan penempatan 6
stok material
- Kendaraan yang melintas
- Sisa material
Kecelakaan akibat:
- Bahan dan alat kerja
yang digunakan
11 Pek. Penulangan - Kesalahan penempatan 6
stok material
- Kendaraan yang melintas
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI BARAT
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
Jl. K.H. Abdul Malik Pattana Endeng Komp Gubernur, Rangas Mamuju
Tingkat Resiko
Jenis/Tipe Pekerjaan Identifikasi Bahaya
No. Bahaya
- Sisa material
Kecelakaan akibat:
- Bahan dan alat kerja
yang digunakan
12 Pek. Bekisting - Kesalahan penempatan 4
stok material
- Kendaraan yang melintas
- Sisa material
Kecelakaan akibat:
Pas. Pintu Pengatur - Bahan dan alat kerja 3
13 Sekunder yang digunakan
Kecelakaan akibat:
Pas. Pintu Pengatur - Bahan dan alat kerja 3
14 Bagi yang digunakan
METODE PELAKSANAAN
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Mobilitas Peralatan
Kontraktor harus menggunakan alat angkut yang sesuai dengan karakter
peralatan dan bahan-bahan yang diangkut serta kondisi lokasi yang
dilalui.
b. Peil dan Pengukuran
Kontraktor wajib memeriksa kebenaran dari ukuran-ukuran keseluruhan
maupun bagian - bagiannya dan memberitahukan Direksi Proyek tentang
setiap perbedaan yang ditemukan didalam RKS dan gambar-gambar
maupun dalam pelaksanaan (kondisi lapangan), kontraktor baru diijinkan
membetulkan kesalahan dan melaksanakannya setelah ada persetujuan
tertulis dari Direksi Proyek.
Kontraktor bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan
menurut Peil- Peil dan ukuran-ukuran yang ditetapkan dalam gambar
kerja.
Mengingat setiap kesalahan selalu akan mempengaruhi bagian-bagian
pekerjaan selanjutnya, maka ketepatan peil dan ukuran tersebut mutlak
perlu diperhatikan sungguh-sungguh. Kelalaian Kontraktor dalam hal ini
tidak ditolerir dan Direksi Proyek berhak membongkar pekerjaan atas
biaya Kontraktor.
Pengambilan ukuran-ukuran yang keliru dalam pelaksanaan, di dalam
hal apapun menjadi tanggung jawab Kontraktor. Oleh karena itu
sebelumnya kepadanya diwajibkan pemeriksaan menyeluruh terhadap
semua gambar-gambar yang ada.
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI BARAT
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
Jl. K.H. Abdul Malik Pattana Endeng Komp Gubernur, Rangas Mamuju
2. PEKERJAAN STRUKTUR
a. Galian Tanah
Penggalian harus dikerjakan sesuai garis dan kedalaman seperti
ditunjukkan Kuntur Permukaan Tanah.
Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Pengawas. Lebar galian harus
dibuat cukup lebar untuk memberikan ruang gerak dalam
melaksanakan pekerjaan.
Elevasi yang tercantum dalam Gambar Kerja merupakan perkiraan
saja dan Pengawas dapat menginstruksikan perubahan-perubahan
bila dianggap perlu.
Setiap kali pekerjaan galian selesai, Kontraktor wajib melaporkannya
kepada Pengawas untuk diperiksa sebelum melaksanakan pekerjaan
selanjutnya.
Semua lapisan keras atau permukaan keras lainnya yang digali harus
bebas dari bahan lepas, bersih dan dipotong mendatar atau miring
sesuai Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Pengawas Lapangan
sebelum menempatkan bahan urugan.
Bila bahan yang tidak sesuai terlihat pada elevasi penggalian rencana,
Kontraktor harus melakukan penggalian tambahan sesuai petunjuk
Pengawas, sampai kedalaman yang memiliki permukaan yang sesuai.
Untuk lapisan lunak, permukaan akhir galian tidak boleh diselesaikan
sebelum pekerjaan berikutnya siap dilaksanakan, sehingga air hujan
atau air permukaan lainnya tidak merusak permukaan galian. Untuk
menggali tanah lunak, Kontraktor harus memasang dinding penahan
tanah sementara untuk mencegah longsornya tanah ke dalam lubang
galian. Kontraktor harus melindungi galian dari genangan air atau air
hujan dengan menyediakan saluran pengeringan sementara atau
pompa.
Galian di bawah elevasi rencana karena kesalahan dan kelalaian
Kontraktor harus diperbaiki sesuai petunjuk Pengawas tanpa
tambahan biaya dari Pemilik Proyek.
b. Urugan dan Timbunan
Pekerjaan urugan atau timbunan hanya dapat dimulai bila bahan
urugan dan lokasi pengerjaan urugan/timbunan telah disetujui
Pengawas.
Kontraktor tidak diijinkan melanjutkan pekerjaan pengurugan
sebelum pekerjaan terdahulu disetujui Pengawas.
Bahan galian yang sesuai untuk bahan urugan dan timbunan dapat
disimpan oleh Kontraktor di tempat penumpukan pada lokasi yang
memudahkan pengangkutan selama pekerjaan pengurugan dan
penimbunan berlangsung. Lokasi penumpukan harus disetujui
Pengawas.
Pengurugan pekerjaan beton hanya dapat dilakukan ketika umur
beton minimal 14 hari, dan ketika pekerjaan pasangan berumur
minimal 7 hari, atau setelah mendapat persetujuan dari Pengawas.
Urugan kembali lubang pondasi / pasangan harus dilakukan dengan
persetujuan Pengawas.
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI BARAT
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
Jl. K.H. Abdul Malik Pattana Endeng Komp Gubernur, Rangas Mamuju
Pemasangan.
Adukan 1 semen dengan 2 pasir untuk pasangan batu kali yang
terendam air dan adukan 1 semen dengan 4 pasir untuk pasangan
batu kali yang tidak terendam air.
Adukan harus membungkus batu kali pada bagian tengah pasangan
sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian dari pasangan yang
berongga/tidak padat.
Tidak diperbolehkan sama sekali memukul batu kali di tempat
pekerjaan (pada bagian konstruksi) dengan martil besar, kecuali di
luar papan patok ukur/bow plank.
Pasangan batu kali di atas dasar galian harus diurug lapisan pasir
setebal 5 dan di samping batu kali 10 cm.
Bagian yang akan diberi pasangan batu kali harus sudah
dibentuk sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja, dan/atau sesuai
petunjuk Pengawas.
Pasangan batu kali harus saling menyilang dan terkait, sehingga tidak
ada siar yang merupakan garis lurus.
Pembersihan Permukaan.
Segera setelah adukan ditempatkan, semua permukaan pasangan
batu kali yang terlihat harus dibersihkan secara menyeluruh dari
cipratan adukan dan harus dijaga sedemikian rupa sampai pekerjaan
selesai.
Perawatan
Pasangan batu kali harus dilindungi dari cahaya matahari dan secara
terus- menerus harus dibasahi dengan cara yang disetujui selama tiga
hari setelah pekerjaan selesai.
g. Pekerjaan Plesteran
Pelesteran Pasangan Batu Kali/Gunung
Pekerjaan pelesteran dapat dimulai setelah pekerjaan persiapan dan
pembersihan selesai. Untuk memperoleh permukaan yang rapi dan
sempurna, bidang pelesteran dibagi-bagi dengan kepala pelesteran
yang dipasangi kelos-kelos sementara dari bambu. Kepala pelesteran
dibuat pada setiap jarak 100 cm, dipasang tegak dengan
menggunakan kepingan kayu lapis tebal 6 mm untuk patokan
kerataan bidang. Setelah kepala pelesteran diperiksa kesikuannya dan
kerataannya, permukaan dinding baru dapat ditutup dengan
pelesteran sampai rata dan tidak ada kepingan-kepingan kayu yang
tertinggal dalam pelesteran. Seluruh permukaan pelesteran harus rata
dan rapi, kecuali bila pasangan aka dilapis dengan bahan lain. Sisa-
sisa pekerjaan yang telah selesai harus segera dibersihkan. Tali air
(naad) selebar 4 mm digunakan pada bagian-bagian pertemuan
dengan bukaan dinding atau bagian lain yang ditentukan dalam
Gambar Kerja, dibuat dengan menggunakan profil kayu khusus untuk
itu yang telah diserut rata, rapi dan siku. Tidak diperkenankan
membuat tali air dengan menggunakan baja tulangan.
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI BARAT
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
Jl. K.H. Abdul Malik Pattana Endeng Komp Gubernur, Rangas Mamuju
PENUTUP