Disusun Oleh :
M.Sakir Ramadhan (1800822201002)
Anggota :
Muhammad Ekky Satria Adiguna (1800822201001)
Muhammad Sukron (1800822201007)
Lucky Tia Anggara (1800822201015)
Rohbi (1800822201033)
Dosen Pengampu :
Ir. H. Azwarman, MT
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu jaringan irigasi?
2. Terdiri dari apa saja organisasi petak lahan pertanian?
3. Ap aitu Saluran Irigasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Jaringan Irigasi
2. Untuk mengetahui Saluran irigasi
3. Untuk mengetahui Pintu Air,Saluran bagi, dan bangunan sadap beserta
fungsinya
D. Metode
Pengamatan irigasi pintu air dilakukan dengan cara observasi langsung ke
lokasi
E. Lokasi
Desa Pudak, Kab. Muaro Jambi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jaringan Irigasi
Jaringan irigasi adalah satu kesatuan saluran dan bangunan yang
diperlukan untuk pengaturan air irigasi, mulai dari penyediaan, pengambilan,
pembagian, pemberian dan penggunaannya. Secara hirarki jaringan irigasi dibagi
menjadi jaringan utama dan jaringan tersier. Jaringan utama meliputi bangunan,
saluran primer dan saluran sekunder. Sedangkan jaringan tersier terdiri dari
bangunan dan saluran yang berada dalam petak tersier. Suatu kesatuan wilayah
yang mendapatkan air dari suatu jarigan irigasi disebut dengan Daerah Irigasi.
Petak Tersier
Petak ini menerima air irigasi yang dialirkan dan diukur pada
bangunan sadap (off take) tersier. Bangunan sadap tersier mengalirkan airnya
ke saluran tersier. Ini juga menentukan ukuran petak tersier. Petak yang
kelewat besar akan mengakibatkan pembagian air menjadi tidak efisien,
sebaiknya bentuk petak tersier bujur sangkar atau segi empat untuk
mempermudah pengaturan tata letak dan memungkinkan pembagian air
secara efisien. Di daerah-daerah yang ditanami padi luas petak tersier
idealnya maksimum 50 ha, tapi dalam keadaan tertentu dapat ditolelir sampai
seluas 150 ha disesuaikan dengan kondisi topografi.
Petak tersier dibagi menjadi petak-petak kuarter, masing- masing
seluas kurang lebih 8 - 15 ha. Petak tersier harus terletak langsung berbatasan
dengan saluran sekunder atau saluran primer. Petak tersier harus mempunyai
batas-batas yang jelas seperti misalnya parit, jalan, batas desa dan batas
perubahan bentuk medan (terrain fault).
Petak Sekunder
Petak sekunder terdiri dari beberapa petak tersier yang kesemuanya
dilayani oleh satu saluran sekunder. Biasanya petak sekunder menerima air
dari bangunan bagi yang terletak di saluran primer atau sekunder. Batas-batas
petak sekunder pada urnumnya berupa tanda topografi yang jelas misalnya
saluran drainase. Luas petak sukunder dapat berbeda-beda tergantung pada
kondisi topografi daerah yang bersangkutan. Saluran sekunder pada
umumnya terletak pada punggung mengairi daerah di sisi kanan dan kiri
saluran tersebut sampai saluran drainase yang membatasinya. Saluran
sekunder juga dapat direncanakan sebagai saluran garis tinggi yang mengairi
lereng lereng medan yang lebih rendah.
Petak Primer
Petak primer terdiri dari beberapa petak sekunder yang mengambil
langsung air dari saluran primer. Petak primer dilayani oleh satu saluran
primer yang mengambil air langsung dari bangunan penyadap. Daerah di
sepanjang saluran primer sering tidak dapat dilayani dengan mudah dengan
cara menyadap air dari saluran sekunder. Apabila saluran primer melewati
sepanjang garis tinggi daerah saluran primer yang berdekatan harus dilayani
langsung dari saluran primer.
A. SALURAN IRIGASI
Berdasarkan saluran yang terdapat pada jaringan irigasi yaitu:
D. Berdasarkan Survey
Pada daerah Desa Pudak Kabupaten muaro jambi terdapat saluran irigasi dengan
menggunakan skematis jaringan irigasi semi teknis. Namun pada hasil survey
memiliki skematis yang tidak terlalu persis atau tidak sesuai dengan skematis
irigasi semi teknis. Dapat dilihat pada skema sebagai berikut:
Saluran tersier membawa air dari bangunan yang menyadap dari saluran
sekunder menuju petak-petak sawah yang dilayani oleh saluran sekunder
tersebut.
BAB III
Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Pada Daerah Desa Pudak kabupaten Muaro Jambi memiliki saluran irigasi
yang cukup baik tetapi kurangnya perawatan dari pihak yang terkait sehingga
bangunan sadap dan saluran primer tidak berfungsi dengan baik.
B. Saran
- dilakukannya perawatan berkala saluran irigasi.
- adanya pembersihan saluran irigasi dari sampah yang dapat menghambat
fungsi dari saluran irigasi.