Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH

PENGARUH PASANG SURUT AIR LAUT


TERHADAP PERENCANAAN PELABUHAN

Disusun Oleh :
Nama : Rohbi
Npm : 1800822201033

Dosen Pengampu :
Darwani, ST., MT

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BATANGHARI JAMBI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala


rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan
selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca.

Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai
penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Jambi, Oktober 2021

Rohbi

`
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. .................................................................... i

DAFTAR ISI. ................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN. ............................................................... 1

1. Latar Belakang...................................................................... 1

2. Rumusan Masalah. ............................................................... 1

3. Tujuan. ................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................. 2

1. Pengertian Pasang Surut...................................................... 2

2. Teori Pasang Surut. .............................................................. 2

3. Faktor-Faktor Pasang Surut. .............................................. 3

4. Tipe-Tipe Pasang Surut. ...................................................... 3

5. Pengaruh Pasang Surut Terhadap Aktivitas Manusia. .... 4

BAB III PENUTUP. ........................................................................ 6

1. KESIMPULAN. .................................................................... 6

2. SARAN. .................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA. ..................................................................... 7

CONTOH SOAL DAN PENYELESAIAN. .................................. 8

`
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang dikelilingi oleh dua lautan
yaitu Samudera Indonesia dan Samudera Pasifik serta posisinya yang berada
di garis katulistiwa sehingga kondisi pasang surut, angin, gelombang, dan arus
laut cukup besar. Hasil pengukuran tinggi pasang surut di wilayah laut
Indonesia menunjukkan beberapa wilayah lepas laut pesisir daerah Indonesia
memiliki pasang surut cukup tinggi.
Keadaan perairan tersebut membentuk pola pasang surut yang
beragam. Di Selat Malaka pasang surut setengah harian (semidiurnal)
mendominasi tipe pasut di daerah tersebut. Berdasarkan pengamatan pasang
surut di Kabil, Pulau Batam diperoleh bilangan Formzhal sebesar 0,69
sehingga pasang surut di Pulau Batam dan Selat Malaka pada umumnya
adalah pasut bertipe campuran dengan tipe ganda yang menonjol. Di Laut
Jawa umumnya tunggang pasang surut antara 1 – 1,5 m kecuali di Selat
madura yang mencapai 3 meter. Tunggang pasang surut 6 meter di jumpai di
Papua (Diposaptono, 2007).

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang makalah, maka perumusan masalahnya adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimanakah definisi pasang surut?
2. Bagaimanakah teori pasang surut?
3. Bagaimana faktor-faktor pasang surut?
4. Bagaimanakah tipe-tipe pasang surut
5. Bagaimanakah pengaruh pasat surut terhadap manusia?
3. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui definisi pasang surut.
2. Untuk mengetahui teori pasang surut.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor pasang surut.
4. Untuk mengetahui tipe-tipe pasang surut
5. Untuk mengetahui pengaruh pasang surut terhadap aktifitas manusia

`
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Pasang Surut


Menurut Pariwono (1989), fenomena pasang surut diartikan sebagai naik
turunnya muka laut secara berkala akibat adanya gaya tarik benda-benda angkasa
terutama matahari dan bulan terhadap massa air di bumi. Sedangkan menurut
Dronkers (1964) pasang surut laut merupakan suatu fenomena pergerakan naik
turunnya permukaan air laut secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya
gravitasi dan gaya tarik menarik dari benda-benda astronomi terutama oleh
matahari, bumi dan bulan. Pengaruh benda angkasa lainnya dapat diabaikan
karena jaraknya lebih jauh atau ukurannya lebih kecil.

2. Teori Pasang Surut


a. Teori Kesetimbangan (Equilibrium Theory)
Teori kesetimbangan pertama kali diperkenalkan oleh Sir Isaac Newton
(1642-1727). Teori ini menerangkan sifat-sifat pasut secara kualitatif. Teori
terjadi pada bumi ideal yang seluruh permukaannya ditutupi oleh air dan pengaruh
kelembaman (Inertia) diabaikan. Untuk memahami gaya pembangkit passng surut
dilakukan dengan memisahkan pergerakan sistem bumi-bulan-matahari menjadi 2
yaitu, sistem bumi-bulan dan sistem bumi matahari.
Pada teori kesetimbangan bumi diasumsikan tertutup air dengan
kedalaman dan densitas yang sama dan naik turun muka laut sebanding dengan
gaya pembangkit pasang surut atau GPP (Tide Generating Force) yaitu Resultante
gaya tarik bulan dan gaya sentrifugal, teori ini berkaitan dengan hubungan antara
laut, massa air yang naik, bulan, dan matahari. Gaya pembangkit pasut ini akan
menimbulkan air tinggi pada dua lokasi dan air rendah pada dua lokasi (Gross,
1987).
b. Teori Pasut Dinamik (Dynamical Theory)
Pond dan Pickard (1978) menyatakan bahwa dalam teori ini lautan yang
homogen masih diasumsikan menutupi seluruh bumi pada kedalaman yang
konstan, tetapi gaya-gaya tarik periodik dapat membangkitkan gelombang dengan

`
periode sesuai dengan konstitue-konstituennya. Gelombang pasut yang terbentuk
dipengaruhi oleh GPP, kedalaman dan luas perairan, pengaruh rotasi bumi, dan
pengaruh gesekan dasar. Teori ini pertama kali dikembangkan oleh Laplace
(1796-1825). Teori ini melengkapi teori kesetimbangan sehingga sifat-sifat pasut
dapat diketahui secara kuantitatif. Menurut teori dinamis, gaya pembangkit pasut
menghasilkan gelombang pasut (tide wive) yang periodenya sebanding dengan
gaya pembangkit pasut. Karena terbentuknya gelombang, maka terdapat faktor
lain yang perlu diperhitungkan selain GPP. Menurut Defant (1958), faktor-faktor
tersebut adalah :
• Kedalaman perairan dan luas perairan
• Pengaruh rotasi bumi (gaya Coriolis)
• Gesekan dasar
Rotasi bumi menyebabkan semua benda yang bergerak di permukaan
bumi akan berubah arah (Coriolis Effect). Di belahan bumi utara benda membelok
ke kanan, sedangkan di belahan bumi selatan benda membelok ke kiri. Pengaruh
ini tidak terjadi di equator, tetapi semakin meningkat sejalan dengan garis lintang
dan mencapai maksimum pada kedua kutub. Besarnya juga bervariasi tergantung
pada kecepatan pergerakan benda tersebut.

3. Faktor-Faktor Pasang Surut


Menurut Defant(1958), faktor-faktor tersebut adalah :
a) Kedalaman perairan dan luas perairan
b) Pengaruh rotasi bumi (gaya Coriolis)
c) Gesekan dasar

4. Tipe-Tipe Pasang Surut


a) Pasut semi diurnal atau pasut harian ganda (dua kali pasang dan dua kali surut
dalam 24 jam), Periode pasang surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit.
misalnya di perairan selat Malaka.
b) Pasut diurnal atau pasut harian tunggal (satu kali pasang dan satu kali surut
dalam 24 jam), Periode pasangsurut adalah 24 jam 50 menit, misalnya di
sekitar selat Karimata

`
c) Pasang surut campuran condong harian tunggal (Mixed Tide, Prevailing
Diurnal) t terhadap merupakan pasut yang tiap harinya terjadi satu kali pasang
dan satu kali surut tetapi terkadang dengan dua kali pasang dan dua kali surut
yang sangat berbeda dalam tinggi dan waktu, ini terdapat di Pantai Selatan
Kalimantan dan Pantai utara jawa barat
d) Daerah paling atas pantai hanya terendam saat pasang naik tinggi. Daerah ini
dihuni oleh beberapa jenis ganggang, moluska, dan remis yang menjadi
konsumsi bagi kepiting dan burung pantai. Daerah tengah pantai terendam
saat pasang tinggi dan pasang rendah. Daerah ini dihuni
Pasang surut memiliki banyak pengaruh bagi kehidupan yang ada di bumi
terutama didaerah yang di pengaruhi oleh arus pasang surut, baik organime laut
maupun manusia manusia. Pasang surut memiliki pengaruh yang cukup besar bagi
aktivitas manusia, karena manfaatnya yang banyak.
5 . Pengaruh Pasang Surut Terhadap Aktivitas Manusia
Pengaruh pasang surut dengan manusia sangatlah banyak dan erat dapat
kita lihat dari segi manfaatnya.
 Pembuatan garam
Sebagai mana kita ketahui garam merupakan suatu kebutuhan dapur yang
sangat penting selain itu garam juga bisa dimanfaat kan sebagai pupuk untuk
tanaman . Dengan memanfaatkan pasang surut air laut seseorang dapat menbuat
garam dengan cara tertentu. Yang nantinya bisa di manfaatkan untuk semua
orang.
 Persawahan Pasang Surut
Persawahan pasang surut merupakan persawahan yang di pengaruhi oleh
air pasang dan surut. Ketika air pasang biasanya digunakan untuk memasukan air
ke lahan persawahan supaya struktur tanah di sawa tersebut tidak kering meskipun
pada saat musim kemarau.
 Sarana berlabuhnya kapal di dermaga yang dangkal
Air pasang yang tinggi atau besar bisa dimanfaatkan oleh orang-orang
yang membawa kapal besar untuk berlabuh di daerah (dermaga) yang dangkal,
yang biasany tidak terjangkau oleh kapalnya Karena daerah tersebut cukup
dangkal untu kapalnya.

`
 Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut (PLTPs)Penggerak Generator
Listrik.
Kekuatan arus pasang surut tertentu bisa menjadi sumber tenaga
pembangkit listrik yang bisa di manfaatkan oleh kalangan banyak.
 Sarana transportasi
Pemanfaatan perairan laut sebagai sarana transportasi sudah dikenal sejak
jaman nenek moyang dulu. Mereka memanfaatkan sarana transportasi laut untuk
kepentingan pindah tempat (mencari tempat tinggal baru), ekonomi dan lain-lain.

BAB III

`
PENUTUP

5.1.Kesimpulan
Pasang surut laut adalah glombang yang di bangkitkan oleh interaksi
antara laut matahari dan bulan. Secara fisik pasang surut adalah proses naik
turunya permukaan air.
Pasang surut laut merupakan hasil dari gaya tarik gravitasi dan efek
sentrifugal. Efek sentrifugal adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi. Gravitasi
bervariasi secara langsung dengan massa tetapi berbanding terbalik terhadap
jarak. Meskipun ukuran bulan lebih kecil dari matahari, gaya tarik gravitasi bulan
dua kali lebih besar daripada gaya tarik matahari dalam membangkitkan pasang
surut laut karena jarak bulan lebih dekat daripada jarak matahari ke bumi. Gaya
tarik gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan matahari dan menghasilkan dua
tonjolan (bulge) pasang surut gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan pasang
surut ditentukan oleh deklinasi, sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital
bulan dan matahari
Pasang surut merupakan suatu fenomena yang sanggat berpengaruh bagi
aktifitas manusia, karena manfatnya yang begitu banyak, seperti Pembuatan
garam, Persawahan Pasang Surut, saran berlabuhnya kapal di dermaga yang
dangkal, Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut (PLTPs) Penggerak Generator
Listrik dan sebagai tranportasi dan masi banyak yang lainnya.
5.2.Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah diatas
dengan sumber – sumber yang diatas lebih banyak yang tentunya dapat di
pertanggung jawabkan.

`
DAFTAR PUSTAKA

Defant, A. 1958. Ebb And Flow. The Tides of Earth, Air, and Water. The
University of Michigan Press, Michigan.

Diposaptono, S. 2007. Karakteristik Laut Pada Kota Pantai. Direktorat Bina


Pesisir,

Dronkers, J. J. 1964. Tidal Computations in rivers and coastal waters. North-


Holland Publishing Company. Amsterdam

Gross, M. 1990. Oceanography sixth edition. New Jersey : Prentice-Hall.Inc.

Pariwono, J.I. 1989. Gaya Penggerak Pasang Surut. Dalam Pasang Surut.
Ed.Ongkosongo, O.S.R. dan Suyarso. P3O-LIPI. Jakarta. Hal. 13-23

Pond, S dan G.L Pickard. 1983. Introductory Dynamical Oceanography, 2th


edition. Pergamon Press

`
CONTOH SOAL DAN PENYELESAIAN
1. sebutkan tipe tipe pasang surut ?
Penyelesaian :
a) Pasut semi diurnal atau pasut harian ganda (dua kali pasang dan dua kali surut
dalam 24 jam), Periode pasang surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit.
misalnya di perairan selat Malaka.
b) Pasut diurnal atau pasut harian tunggal (satu kali pasang dan satu kali surut
dalam 24 jam), Periode pasangsurut adalah 24 jam 50 menit, misalnya di
sekitar selat Karimata
c) Pasang surut campuran condong harian tunggal (Mixed Tide, Prevailing
Diurnal) t terhadap merupakan pasut yang tiap harinya terjadi satu kali pasang
dan satu kali surut tetapi terkadang dengan dua kali pasang dan dua kali surut
yang sangat berbeda dalam tinggi dan waktu, ini terdapat di Pantai Selatan
Kalimantan dan Pantai utara jawa barat
d) Daerah paling atas pantai hanya terendam saat pasang naik tinggi. Daerah ini
dihuni oleh beberapa jenis ganggang, moluska, dan remis yang menjadi konsumsi
bagi kepiting dan burung pantai. Daerah tengah pantai terendam saat pasang
tinggi dan pasang rendah

2. jeaskan teori kesetimbanagan pasang surut ?


Penjelasan :
Teori kesetimbangan pertama kali diperkenalkan oleh Sir Isaac Newton (1642-
1727). Teori ini menerangkan sifat-sifat pasut secara kualitatif. Teori terjadi pada
bumi ideal yang seluruh permukaannya ditutupi oleh air dan pengaruh
kelembaman (Inertia) diabaikan. Untuk memahami gaya pembangkit passng surut
dilakukan dengan memisahkan pergerakan sistem bumi-bulan-matahari menjadi 2
yaitu, sistem bumi-bulan dan sistem bumi matahari.

Anda mungkin juga menyukai