Anda di halaman 1dari 12

TUGAS FISIKA

ENERGI PASANG SURUT

KELAS X.G
KELOMPOK 6

1.Nadira Khalila Zahrani


2.Amifta Tri Amanda
3.Nadila Juniarvi

Guru Mata Pelajaran


DR. Giyono S,Pd.M.Pd.Si

DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI SUMATERA SELATAN
SMAN 2 RUJUKAN MUARA ENIM
2023
DAFTAR ISI

I.Latar Belakang..............................................................................................3

II.Rumusan Masalah.......................................................................................3

III.Tujuan..........................................................................................................4

IV.Manfaat.......................................................................................................4

V.Kajian Teori………………………………………………………………………………………5

VI.Cara Kerja....................................................................................................8

VII.Simpulan.....................................................................................................11

VIII.Daftar Pustaka………………………………………………………………………………………..13

2
I. Latar Belakang

Cadangan minyak bumi, gas alam dan batu bara akan habis dalam waktu dekat
karena eksploitasi dilakukan tanpa perhitungan dan kontrol yang jelas. Lalu,energi
alternatif apa yang bisa digunakan?. Sejumlah pihak muncul dengan ide tenaga pasang
surut air laut. Memang bukan teknologi baru, bahkan tergolong teknik paling tua yang
pernah dipikirkan manusia. Namun, jenis teknologi ini ramah lingkungan dan tidak
mempunyai ekses negatif. Dan yang terpenting, alam memberikannya secara gratis.
Indonesia dengan luas perairan hampir 60% dari total luas wilayah sebesar
1.929.317 km2, Indonesia seharusnya bisa menerapkan teknologi alternatif ini.Apalagi
dengan bentangan Timur ke Barat sepanjang 5.150 km dan bentangan Utara ke Selatan
1.930 km telah mendudukkan Indonesia sebagai negara dengan garis pantai terpanjang
di dunia. Pada musim hujan, angin umumnya bergerak dari Utara Barat Laut dengan
kandungan uap air dari Laut Cina Selatan dan Teluk Benggala. Di musim Barat,
gelombang air laut naik dari biasanya di sekitar Pulau Jawa. Fenomena alamiah ini
mempermudah pembuatan teknik pasang surut tersebut.
Penerapannya di Indonesia bukanlah sesuatu yang mustahil. Tapi perlu ada
master plan yang jelas untuk mewujudkannya. Karena ini dapat menjadi sumber energi
alternatif potensial. Apalagi proses pembuatannya tidak merusak alam,melainkan ramah
lingkungan. Tetapi sebelumnya, harus dilakukan sebuah riset yang berguna untuk
mengukur kedalaman sepanjang garis pantai Indonesia.Sehingga dapat ditentukan di
daerah mana saja yang layak. Bangsa Indonesia Seharusnya menyadari bahwa alam
menyediakan semua yang dibutuhkan. Hanya Perlu kerja keras dan kebijakan yang
memperhatikan sumber daya alam yang terbatas. Sehingga Indonesia tidak perlu risau
akan cadangan energi.

3
II.Rumusan Masalah
Dalam ruang lingkup pembahasan ini, maka akan dipertanyakan suatu masalah,
yaitu :
1.Apakah yang dimaksud energi pasang surut?
2.Bagaimana terjadinya energi pasang surut?
3.Bagaimana cara kerja energi pasang surut?
4.Manfaat energi pasang surut?
III.Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1.Untuk mengetahui pengertian energi pasang surut.
2.Untuk mengetahui terjadinya energi pasang surut.
3.Untuk mengetahui cara kerja energi pasang surut.
4.Untuk mengetahui manfaat energi pasang surut.
IV.Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari penulisan makalah ini adalah :
1.penulis dapat mengetahui gambaran terjadinya pasang surut air laut,
2.penulis dapat mengetahui proses pemanfaatan pasang surut air laut menjadi energi.

4
V.Kajian Teori

Menurut Pariwono (1989), fenomena pasang surut diartikan sebagai naik


turunnya muka laut secara berkala akibat adanya gaya tarik benda-benda angkasa
terutama matahari dan bulan terhadap massa air di bumi. Sedangkan menurut Dronkers
(1964) pasang surut laut merupakan suatu fenomena pergerakan naik turunnya
permukaan air laut secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi dan
gaya tarik menarik dari benda-benda astronomi terutama oleh matahari, bumi dan
bulan.
Pengaruh benda angkasa lainnya dapat diabaikan karena jaraknya lebih jauh
atau ukurannya lebih kecil.Pasang surut yang terjadi di bumi ada tiga jenis yaitu: pasang
surut atmosfer (atmospheric tide), pasang surut laut (oceanic tide) dan pasang surut
bumi padat (tide of the solid earth).
Pasang surut laut merupakan hasil dari gaya tarik gravitasi dan efek sentrifugal.
Efek sentrifugal adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi. Gravitasi bervariasi secara
langsung dengan massa tetap berbanding terbalik terhadap jarak.
Meskipun ukuran bulan lebih kecil dari matahari, gaya tarik gravitasi bulan dua
kali lebih besar daripada gaya tarik matahari dalam membangkitkan pasang surut laut
karena jarak bulan lebih dekat daripada jarak matahari ke bumi. Gaya tarik gravitasi
menarik air laut ke arah bulan dan matahari dan menghasilkan dua tonjolan (bulge)
pasang surut gravitasional dilaut.
Lintang dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh deklinasi,sudut antara sumbu
rotasi bumi dan bidang orbit bulan dan matahari. Dari Penjelasan diatas dapat
disimpulkan bahwa energi pasang surut air laut adalah energi yang dihasilkan akibat
terjadinya fenomena pasang surut air laut.
Teori Pasang Surut
Teori Kesetimbangan (Equilibrium Theory)
Teori kesetimbangan pertama kali diperkenalkan oleh Sir Isaac Newton (1642-
1727). Teori ini menerangkan sifat-sifat pasut secara kualitatif. Teori Terjadi pada bumi

5
ideal yang seluruh permukaannya ditutupi oleh air dan pengaruh kelembaman (Inertia)
diabaikan. Teori ini menyatakan bahwa naik-turunnya permukaan laut sebanding
dengan gaya pembangkit pasang surut (King,1966). Untuk memahami gaya pembangkit
pasang surut dilakukan dengan memisahkan pergerakan sistem bumi-bulan-matahari
menjadi 2 yaitu, sistem bumi-bulan dan sistem bumi matahari.Pada teori kesetimbangan
bumi diasumsikan tertutup air dengan kedalaman dan densitas yang sama dan naik
turun muka laut sebanding dengan gaya pembangkit pasang surut atau GPP (Tide
Generating Force) yaitu Resultan gaya tarik bulan dan gaya sentrifugal, teori ini
berkaitan dengan hubungan antara laut, massa air yang naik, bulan, dan matahari. Gaya
pembangkit pasut ini akan menimbulkan air tinggi pada dua lokasi dan air rendah pada
dua lokasi (Gross,1987).
Teori Pasang Surut Dinamika (Dynamical Theory)
Pond dan Pickard (1978) menyatakan bahwa dalam teori ini lautan yang
homogen masih diasumsikan menutupi seluruh bumi pada kedalaman yangkonstan,
tetapi gaya-gaya tarik periodik dapat membangkitkan gelombang dengan periode sesuai
dengan konstitue-konstituennya. Gelombang pasut yang terbentuk dipengaruhi oleh
GPP, kedalaman dan luas perairan, pengaruh rotasi bumi, dan pengaruh gesekan dasar.
Teori ini pertama kali dikembangkan oleh Laplace(1796-1825). Teori ini melengkapi teori
kesetimbangan sehingga sifat-sifat pasut dapat diketahui secara kuantitatif. Menurut
teori dinamis, gaya pembangkit pasut menghasilkan gelombang pasut (tide wive) yang
periodenya sebanding dengan gaya pembangkit pasut.karena terbentuknya gelombang
maka terdapat faktor lain yang perlu diperhitungkan selain GPP,menurut defant(1958)
faktor tersebut adalah :
a. Kedalaman perairan dan luas perairan
b. Pengaruh rotasi bumi (gaya Coriolis)
c. Gesekan dasar Rotasi bumi menyebabkan semua benda yang bergerak di permukaan
bumi akan berubah arah (Coriolis Effect ). Di belahan bumi utara benda membelok ke
kanan, sedangkan di belahan bumi selatan benda membelok ke kiri. Pengaruh ini tidak
terjadi di equator, tetapi semakin meningkat sejalan dengan garis lintang dan mencapai
maksimum pada kedua kutub. Besarnya juga bervariasi tergantung pada kecepatan
pergerakan benda tersebut.

6
Menurut Mac Millan (1966) berkaitan dengan dengan fenomena pasut, gaya
Coriolis mempengaruhi arus pasut. Faktor gesekan dasar dapat mengurangi tunggang
pasut dan menyebabkan keterlambatan fase (Phase lag) serta mengakibatkan
persamaan gelombang pasut menjadi non linier semakin dangkal perairan maka
semakin besar pengaruh gesekannya.
Faktor Penyebab Terjadinya Pasang Surut
Faktor faktor yang menyebabkan terjadinya pasang surut berdasarkan teori
kesetimbangan adalah rotasi bumi pada sumbunya, revolusi bulan terhadap matahari,
revolusi bumi terhadap matahari. Sedangkan berdasarkan teori dinamis adalah
kedalaman dan luas perairan, pengaruh rotasi bumi (gaya coriolis), dan gesekan dasar.
Selain itu juga terdapat beberapa faktor lokal yang dapat mempengaruhi pasut di suatu
perairan seperti, topografi dasar laut,lebar selat,bentuk teluk, dan sebagainya, sehingga
berbagai lokasi memiliki ciri pasang surut yang berlainan (Wyrtki 1961).Pasang surut laut
merupakan hasil dari gaya tarik gravitasi dan efek sentrifugal. Efek sentrifugal adalah
dorongan ke arah luar pusat rotasi. Gravitasi bervariasi secara langsung dengan massa
tetapi berbanding terbalik terhadap jarak. Meskipun ukuran bulan lebih kecil dari dua
kali lebih besar daripada gaya tarik matahari dalam membangkitkan pasang surut laut
karena jarak bulan lebih dekat daripada jarak matahari ke bumi.
Gaya tarik gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan matahari dan
menghasilkan dua tonjolan (bulge) pasang surut gravitasional dilaut.Lintang dari
tonjolan pasang surut ditentukan oleh deklinasi, yaitu sudut antara sumbu rotasi bumi
dan bidang orbital bulan dan matahari (Priyana,1994) Bulan dan matahari keduanya
memberikan gaya gravitasi tarikan terhadap bumi yang besarnya tergantung kepada
besarnya massa benda yang saling tarik menarik tersebut. Bulan memberikan gaya tarik
(gravitasi) yang lebih besar dibanding matahari. Hal ini disebabkan karena walaupun
masa bulan lebih kecil dari matahari, tetapi posisinya lebih dekat ke bumi. Gaya-gaya ini
mengakibatkan air laut,yang menyusun 71% permukaan bumi, menggelembung pada
sumbu yang menghadap ke bulan. Pasang surut terbentuk karena rotasi bumi yang
berada di bawah muka air yang menggelembung ini, yang mengakibatkan kenaikan dan
penurunan permukaan laut di wilayah pesisir secara periodik. Gaya tarik gravitasi
matahari juga memiliki efek yang sama namun dengan derajat yang lebih kecil. Daerah-

7
daerah pesisir mengalami dua kali pasang dan dua kali surut selama periode sedikit di
atas 24 jam (Priyana,1994).

VI.Cara Kerja
Energi merupakan salah satu unsur kebutuhan yang penting bagi
keberlangsungan kehidupan manusia. Permintaan energi cenderung meningkat pesat
bersamaan dengan bertambahnya penduduk dan pertumbuhan ekonomi. Salah satu
energi yang menjadi perhatian adalah meningkatnya kebutuhan energi listrik melihat
energi tersebut merupakan kebutuhan primer untuk setiap aktivitas manusia sehingga
dibutuhkan pasokan atau supply yang besar untuk memenuhi kebutuhan energi listrik
tersebut. Berbagai diskusi untuk menyelesaikan permasalahan dan isu keterbatasan
sumber energi fosil, seperti minyak bumi, gas alam, dan batu bara, memicu inovasi
berkaitan dengan energi terbarukan (renewable energy). Laut menyimpan potensi yang
besar dalam bidang energi terbarukan jika dilihat dari sifatnya yang bersifat kontinu dan
ramah lingkungan, mendorong berbagai studi dan penelitian yang melibatkan
pengembangan dan pengoptimalan energi nonkonvensional dari laut.Indonesia
merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki wilayah perairan terbesar di dunia,
dengan luas perairan mencapai hampir 60% dari total luas wilayah Indonesia.Hal
Tersebut memberikan keuntungan bagi Indonesia untuk mengeksplorasi
pemanfaatan laut dalam bidang energi laut untuk memenuhi sumber energi terbarukan.
Energi laut yang dihasilkan dari gerakan dan perbedaan suhu lapisan laut atau samudera
berupa energi pasang surut, energi gelombang, energi arus laut, dan energi perbedaan
suhu lapisan laut.
Energi pasang surut atau tidal energy merupakan sumber energi terbarukan
yang mengubah energi yang terbentuk dari pergerakan naik turunnya pasang surut air
laut menjadi energi atau listrik yang dapat digunakan. Energi pasang surut didapatkan
dengan menggunakan berbagai teknologi seperti tidal barrages, tidal fences, dan tidal
turbines.

8
Gambar 1.Tidal Barrages

Tidal barrages atau bendungan pasang surut adalah teknologi dengan prinsip
yang bekerja seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dimana harus terdapat
bendungan (barrage). Tidal barrages terdiri dari tiga bagian utama, pertama adalah
bendungan (barrage) yang berfungsi untuk menahan atau menjebak air, kedua adalah
pintu air yang berfungsi untuk mengarahkan air masuk ke bagian ketiga, dan ketiga yaitu
turbin dan generator. Tidal barrages bekerja saat air laut mulai pasang lalu mengisi
bendungan dan saat air laut surut membuka pintu air. Dengan perbedaan kedua arah,
air yang bergerak akan menghasilkan gaya untuk memutar bilah turbin untuk
menghasilkan energi listrik.

Gambar 2.Tidal Fences

Tidal fences adalah bentuk lain dari tidal stream technology dengan prinsip
seperti turbin angin atau pembangkit listrik tenaga angin yang berada di bawah
permukaan air dan biasanya dibangun antara pulau — pulau kecil atau antara daratan
dan pulau — pulau yang memiliki arus deras. Tidal fences digunakan di daerah yang
berarus sehingga turbin akan berputar dan menghasilkan energi listrik.

9
Gambar 3.Tidal Turbines

Tidal turbines adalah teknologi yang menggunakan turbin individu yang


diletakkan di tempat dengan pasang surut yang kuat. Tidal turbines menangkap dan
mengonversi energi kinetik pada air laut akibat pasang surut, sama dengan bagaimana
turbin angin menangkap energi angin. Air memiliki densitas 830 kali lebih besar dari
udara atau angin sehingga mampu menghasilkan listrik pada kecepatan yang lebih
rendah dari turbin angin. Saat pasang surut bergerak, air laut mendorong turbin dan
mengubah turbin menjadi generator sehingga menghasilkan energi listrik.
Manfaat Energi Pasang Surut
Pasang surut air laut pasti terjadi di semua pantai, yang tentunya dapat memiliki
manfaat bagi lingkungan sekitarnya. Berikut manfaat dari pasang surut air laut :
1. Dapat dimanfaatkan sebagai mata pencaharian para nelayan
Terjadinya pasang naik maupun pasang surut bisa dimanfaatkan untuk
mengetahui lokasi ikan. Ketika air laut sedang mengalami pasang, maka ikan-ikan
banyak yang ikut terbawa hingga sangat dekat dengan pesisir pantai. Dan ketika surut,
banyak pula ikan-ikan yang terdampar di pinggir pantai. Hal ini sering dimanfaatkan oleh
masyarakat yang tinggal di sekitar pesisir pantai.
2. Sebagai sumber tenaga listrik (PLTA)
Energi pasang surut dapat digunakan sebagai sumber tenaga listrik, energi
pasang surut juga merupakan salah satu jenis energi yang mudah diperbaharui dan lebih
mudah diprediksi jumlahnya dibandingkan energi angin dan energi surya. Energi pasang
surut air laut dapat dimanfaatkan untuk menghidupkan generator yang dapat menjadi
sumber listrik bagi pemukiman sekitar pesisir pantai. Karena di daerah pesisir pantai

10
sulit untuk mencari sumber tenaga listrik, sehingga pasang surut air laut bisa
dimanfaatkan untuk menjadi sumber tenaga listrik.
3. Dapat membantu pembuatan garam
Pasang surut air laut dapat membantu proses pembuatan garam, saat sedang
pasang akan dimanfaatkan untuk mengumpulkan air laut, yang kemudian akan dijemur
dan akan membentuk kristal-kristal garam yang dapat menjadi salah satu mata
pencaharian bagi masyarakat yang tinggal di sekitar pesisir pantai.
4. Dimanfaatkan Untuk Kegiatan Water Sport
Pasang surut air laut juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan olahraga air
seperti surfing. surfing biasanya banyak diminati oleh para wisatawan yang datang
berkunjung di wilayah pesisir pantai. Surfing merupakan olahraga air yang menguji
adrenalin dan dapat memberikan manfaat tersendiri. Dan pasang surut air laut dapat
membantu membuat dan juga menambah jumlah ombak di lautan yang tentu saja dapat
membuat ombak menjadi semakin tinggi dan cocok jika melakukan olahraga surfing
pada saat ombak tinggi.
5. Dapat dimanfaatkan untuk kegiatan transportasi perairan
Pasang surut dapat dimanfaatkan oleh nelayan untuk menentukan kapan harus
berlayar dan bersandar. Saat terjadi pasang naik, kapal bisa pergi dan berlabuh.
Sementara saat surut, kapal bisa bersandar.
VII.Simpulan
Setelah membaca berbagai artikel yang di dapat dan penulis bahas kembali
dalam makalah ini maka disimpulkan sebagai berikut:
1. Fenomena pasang surut diartikan sebagai naik turunnya muka laut secara
berkala akibat adanya gaya tarik benda-benda angkasa terutama matahari dan
bulan terhadap massa air di bumi.
2. Energi Pasang Surut Air Laut adalah sumber energi terbarukan yang mengubah
energi yang terbentuk dari pergerakan naik turunnya pasang surut air laut
menjadi energi atau listrik yang dapat digunakan.
3. Hampir 60% dari total wilayah Indonesia. Laut di Indonesia menyimpan potensi
yang sangat besar dalam bidang energi terbarukan terlebih energi tidal.
4. Energi pasang surut didapatkan dengan menggunakan berbagai teknologi
seperti tidal barrages, tidal fences, dan tidal turbines.

11
DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, Thicon (2008).”Pemanfaatan Energi Laut 2: Pasang Surut”.


http://majarimagazine.com/2008/01/energi-laut-2-pasang-surut/(diunduh02 April
2012)
Muhammad, (2007).”Pasang Surut Laut dan Keadaanya di Indonesia”.
http://rageagainst.multiply.com/journal/item/35?&show_interstitial=1&u=
%2Fjournal%2Fitem(diunduh 04 April 2012)Suardi,
Yogi, (2007).”Pasang Surut”.
http://www.ilmukelautan.com/oseanografi/fisika-oseanografi/402-pasang-surut
(diunduh 04 April 2012)

12

Anda mungkin juga menyukai