OLEH :
M.HANIF RASYDA
26020210141001
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pasang surut merupakan outputgaya tarik gravitasi dan efek sentrifugal (dorongan ke arah
luar pusat rotasi). Pasang surut laut adalah gelombang yang dibangkitkan oleh adanya interaksi antara
laut, matahari, dan bulan.Puncak gelombang disebut pasang tinggi dan lembah gelombang disebut
pasang rendah.Periode pasang surut adalah waktu antara puncak atau lembah gelombang ke puncak
atau lembah gelombang berikutnya.Gravitasi berbanding terbalik terhadap jarak. Sehingga meskipun
ukuran bulan lebih kecil dari matahari, gaya tarik gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada gaya
tarik matahari dalam membangkitkan pasang surut laut karena jarak bulan ke bumi lebih dekat
daripada jarak matahari ke bumi. Gaya tarik gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan matahari dan
menghasilkan dua tonjolan (bulge) pasang surut gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan pasang
surut ditentukan oleh deklinasi (sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan
matahari)
Pengetahuan mengenai pasang surut tentunya sangat diperlukan dalam transportasi, laut,
pembangunan di daerah pesisir pantai, kegiatan di pelabuhan, dan sebagainya.Pasang surut
mempunyai sifat periodik (berulang-ulang).Oleh karena itu pasang surut menjadi dapat diramalkan
terlebih dahulu. Untuk dapat meramalkan pasang surut, diperlukan data amplitudo dan beda fase dari
masing-masing komponen pembangkit pasang surut. Seperti yang telah disebutkan di atas,
komponen-komponen utama pasang surut terdiri dari komponen tengah harian dan harian. Namun
demikian, karena interaksinya dengan bentuk (morfologi) pantai, superposisi antar komponen pasang
surut utama, dan faktor-faktor lainnya akan mengakibatkan terbentuknya komponen-komponen
pasang surut yang baru.
1.2
Tujuan
a.
b.
Menambah wawasan kita tentang beragam masalah tentang fenomena pasang surut
BAB II
PEMBAHASAN
Surut
Jika dilakukan pengukuran pasang surut selama satu bulan dan coba dihubungkan
dengan pergerakan bulan, maka akan diperoleh range (jangkauan) terbesar. Jangkauan tersebut
merupakan nilai dari beda air tertinggi dan air terendah yang terjadi ketika bulan purnama
penuh, ini disebut pasang surut perbani (spring tide), sedangkan jangkauan terkecil disebut
pasang surut anak (neap tide).
Di Khatulistiwa, pasang surut harian harian ganda adalah tetap, pada titik I adalah air
pasang dan pada J meridian 90 adalah air surut. Pada titik K, dengan meridian 180 jauh
daripada titik I, ialah pasang sekali lagi dan ketinggian adalah hampir sama seperti di titik I.
Jangkauan untuk pasang surut ini tidak sebesar jangkauan sewaktu bulan berada pada deklinasi
0. Pasang surut harian akan selalu lewat kebelakang karena pasang surut menghasilkan gaya
akibat pergeseran dan inersial bagi air.
Gambar. Pengaruh bulan pada deklinasi 20
Faktor non astronomi yang mempengaruhi pasut terutama di perairan semi tertutup
seperti teluk adalah bentuk garis pantai dan topografi dasar perairan.
Puncak gelombang disebut pasang tinggi dan lembah gelombang disebut pasang rendah.
Perbedaan vertikal antara pasang tinggi dan pasang rendah disebut rentang pasang surut
(tidal range).
Periode pasang surut adalah waktu antara puncak atau lembah gelombang ke puncak
atau lembah gelombang berikutnya. Harga periode pasang surut bervariasi antara 12 jam 25
menit hingga 24 jam 50 menit.
2.2
Pasang purnama (spring tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari berada dalam
suatu garis lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang sangat tinggi dan
pasang rendah yang sangat rendah. Pasang surut purnama ini terjadi pada saat bulan
baru dan bulan purnama.
Pasang perbani (neap tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari membentuk sudut
tegak lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang rendah dan pasang
rendah yang tinggi. Pasang surut perbani ini terjadi pasa saat bulan 1/4 dan 3/4.
Pasang surut campuran (mixed tides) yang bentuk pasangnya berdasar pada pola
pasang semi diurnal terjadi di daerah Sandakan di Laut Sulu,sedangkan
yang bentuk
pasangnya berdasarkan pada pola pasang diurnal terdapat di Hon nieu di. Vietnam
sentrifugal. Efek sentrifugal adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi. Gravitasi bervariasi
secara langsung dengan massa tetapi berbanding terbalik terhadap jarak. Meskipun ukuran
bulan lebih kecil dari matahari, gaya tarik gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada gaya
tarik matahari dalam membangkitkan pasang surut
daripada jarak matahari ke bumi. Gaya tarik gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan
matahari dan menghasilkan dua tonjolan (bulge) pasang surut gravitasional di
laut. Lintang
dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh deklinasi, sudut antara sumbu rotasi bumi dan
bidang orbital bulan dan matahari.
(1642-1727). Teori ini menerangkan sifat-sifat pasut secara kualitatif. Teori terjadi pada
bumi ideal yang seluruh permukaannya ditutupi oleh air dan pengaruh kelembaman
(Inertia) diabaikan. Teori ini menyatakan bahwa naik-turunnya permukaan laut sebanding
dengan gaya pembangkit pasang surut (King, 1966). Untuk memahami gaya pembangkit
passng surut dilakukan dengan memisahkan pergerakan sistem bumi-bulan-matahari menjadi 2
yaitu, sistem bumi-bulan dan sistem bumi matahari.
Pada teori kesetimbangan bumi diasumsikan tertutup air dengan kedalaman dan
densitas yang sama dan naik turun muka laut sebanding dengan gaya pembangkit pasang surut
atau GPP (Tide Generating Force) yaitu Resultante gaya tarik bulan dan gaya sentrifugal, teori
ini berkaitan dengan hubungan antara laut, massa air yang naik, bulan, dan matahari. Gaya
pembangkit pasut ini akan menimbulkan air tinggi pada dua lokasi dan air rendah pada dua
lokasi (Gross, 1987).
periodik
dapat
membangkitkan
gelombang
dengan
periode
sesuai
dengan
2.4
teori
kesetimbangan adalah rotasi bumi pada sumbunya, revolusi bulan terhadap matahari, revolusi
bumi terhadap matahari. Sedangkan berdasarkan teori dinamis adalah kedalaman dan luas
perairan, pengaruh rotasi bumi (gaya coriolis), dan gesekan dasar. Selain itu juga terdapat
beberapa faktor lokal yang dapat mempengaruhi pasut disuatu perairan seperti, topogafi
dasar laut, lebar selat, bentuk teluk, dan sebagainya, sehingga berbagai lokasi memiliki ciri
pasang surut
Pasang surut laut merupakan hasil dari gaya tarik gravitasi dan efek sentrifugal. Efek
sentrifugal adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi. Gravitasi bervariasi secara langsung
dengan massa tetapi berbanding terbalik terhadap jarak. Meskipun ukuran bulan lebih kecil
dari matahari, gaya tarik gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada gaya tarik matahari
dalam membangkitkan pasang surutlaut karena jarak bulan lebih dekat daripada jarak matahari
ke bumi. Gaya tarik gravitasi menarik airlaut ke arah bulan dan matahari dan menghasilkan
dua tonjolan (bulge) pasang surut gravitasional dilaut. Lintang dari tonjolan pasang surut
ditentukan oleh deklinasi, yaitu sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan
matahari (Priyana,1994)
Bulan dan matahari keduanya memberikan gaya gravitasi tarikan terhadap bumi yang
besarnya tergantung kepada besarnya masa benda yang saling tarik menarik tersebut. Bulan
memberikan gaya tarik (gravitasi) yang lebih besar dibanding matahari. Hal ini disebabkan
karena walaupun masa bulan lebih kecil dari matahari, tetapi posisinya lebih dekat ke bumi.
Gaya-gaya
ini
mengakibatkan
air laut,
yang
menyusun
71%
permukaan
bumi,
menggelembung pada sumbu yang menghadap ke bulan. Pasang surut terbentuk karena rotasi
bumi yang berada di bawah muka air yang menggelembung ini, yang mengakibatkan kenaikan
dan penurunan permukaan laut di wilayah pesisir secara periodik. Gaya tarik gravitasi
matahari juga memiliki efek yang sama namun dengan derajat yang lebih kecil. Daerah-daerah
pesisir mengalami dua kali pasang dan dua kali surut selama periode sedikit di atas 24 jam
(Priyana,1994)
2.5
surut,sehingga terjadi tipe pasut yang berlainan di sepanjang pesisir. Menurut Dronkers (1964),
ada tiga tipe pasut yang dapat diketahui, yaitu :
1.
Pasang surut diurnal. Yaitu bila dalam sehari terjadi satu satu kali pasang dan satu kali
surut. Biasanya terjadi di laut sekitar katulistiwa.
2.
Pasang surut semi diurnal. Yaitu bila dalam sehari terjadi dua kali pasang dan dua kali
surut yang hampir sama tingginya.
3.
Pasang surut campuran. Yaitu gabungan dari tipe 1 dan tipe 2, bila bulan melintasi
khatulistiwa (deklinasi kecil), pasutnya bertipe semi diurnal, dan jika deklinasi bulan
mendekati maksimum, terbentuk pasut diurnal.
4 Pasang surut campuran condong harian ganda (Mixed Tide, Prevailing Semi Diurnal)
Merupakan pasut yang terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dalam sehari tetapi
terkadang terjadi satu kali pasang dan satu kali surut dengan memiliki tinggi dan waktu
yang berbeda, ini terdapat di Pantai Selatan Jawa dan Indonesia Bagian Timur
2.6
oleh gerakan air horizontal yang disebut dengan arus pasang surut.
Permukaan
air laut senantiasa berubah-ubah setiap saat karena gerakan pasut, keadaan ini juga terjadi pada
tempat-tempat
current).
sempit seperti teluk dan selat, sehingga menimbulkan arus pasut (Tidal
Gerakan arus pasut dari laut lepas yang merambat ke perairan pantai akan
2.7
1.
Tide Staff.
Alat ini berupa papan yang telah diberi skala dalam meter atau centi meter. Biasanya
digunakan pada pengukuran pasang surut di lapangan.Tide Staff (papan Pasut) merupakan
alat pengukur pasut paling sederhana yang umumnya digunakan untuk mengamati
ketinggian muka laut atau tinggi gelombang air laut. Bahan yang digunakan biasanya
terbuat dari kayu, alumunium atau bahan lain yang di cat anti karat.
Syarat pemasangan papan pasut adalah :
1 Saat pasang tertinggi tidak terendam air dan pada surut terendah masih tergenang
oleh air
2 Jangan dipasang pada gelombang pecah karena akan bias atau pada daerah aliran
sungai (aliran debit air).
3 Jangan dipasang didaerah dekat kapal bersandar atau aktivitas yang menyebabkan
air bergerak secara tidak teratur
4 Dipasang pada daerah yang terlindung dan pada tempat yang mudah untuk diamati
dan dipasang tegak lurus
5 Cari tempat yang mudah untuk pemasangan misalnya dermaga sehingga papan
mudah dikaitkan
6 Dekat dengan bench mark atau titik referensi lain yang ada sehingga data pasang
surut mudah untuk diikatkan terhadap titik referensi
7 Tanah dan dasar laut atau sungai tempat didirikannya papan harus stabil
8 Tempat didirikannya papan harus dibuat pengaman dari arus dan sampah
2.
Tide gauge.
Merupakan perangkat untuk mengukur perubahan muka laut secara mekanik dan
otomatis. Alat ini memiliki sensor yang dapat mengukur ketinggian permukaan
air laut yang kemudian direkam ke dalam komputer. Tide gauge terdiri dari dua jenis
yaitu :
3.
Satelit.
Sistem satelit altimetri
berkembang
sejak
tahun
1975
saat
diluncurkannya
sistem satelit Geos-Pada saat ini secara umum sistem satelit altimetri mempunyai tiga
objektif ilmiah jangka panjang yaitu mengamati sirkulasi lautan global, memantau volume
dari lempengan es kutub, dan mengamati perubahan muka laut rata-rata (MSL) global.
Prinsip Dasar Satelit Altimetri adalah satelit altimetri dilengkapi dengan pemancar pulsa
radar (transmiter), penerima pulsa radar yang sensitif (receiver), serta jam berakurasi
tinggi. Pada sistem ini, altimeter radar yang dibawa oleh satelit memancarkan pulsa-pulsa
gelombang elektromagnetik (radar) kepermukaan laut. Pulsa-pulsa tersebut dipantulkan
balik oleh permukaan laut dan diterima kembali oleh satelit.
Prinsip penentuan perubahan kedudukan muka laut dengan teknik altimetri yaitu pada
dasarnyasatelit altimetri bertugas mengukur jarak vertikal dari satelit ke permukaan laut.
Karena tinggi satelit di atas permukaan ellipsoid referensi diketahui maka tinggi
muka laut (Sea Surface Height atau SSH) saat pengukuran dapat ditentukan sebagai
selisih antara tinggi satelit dengan jarak vertikal. Variasi muka laut periode pendek harus
dihilangkan sehingga fenomena kenaikan muka laut dapat terlihat melalui analisis deret
waktu (time series analysis). Analisis deret waktu dilakukan karena kita akan melihat
variasi temporal periode panjang dan fenomena sekularnya (http://gdl.geoph.itb.ac.id)
2.8.
pelabuhana, pembangunan di daerah pesisir panati, dll. Karena sifat pasang surut yang
periodik maka ia dapat diramalkan.
Pasang surut juga bisa sangat mempengaruhi kehidupan organisme laut. Dengan
adanya pasang surut, organisme-organisme memiliki strategi ekologi sendiri-sendiri untuk
bisa bertahan hidup. Disamping itu, pasang surut sangat mempengaruhi ekosistem mangrove
yang merupakan pilar pertahanan alam utama pada daerah pesisir dari ancaman badai, erosi,
dan lain lain.
Adanya energi yang dihasilkan oleh pasang surut air laut yang dapat dimanfaatkan
bagi kehidupan manusia , energi dari fenomena pasang-surut ini diambil dengan memanfatkan
perbedaan ketinggian permukaan air laut ketika pasang dan ketika surut, dan arus yang terjadi
ketika air laut bergerak naik pada waktu pasang dan arus yang terjadi ketika air laut bergerak
turun pada waktu surut. Perbedaan ketinggian permukaan air laut dapat dimanfaatkan dengan
cara membuat bendungan di mulut terul atau estuari.
2.9.
Samudera Indonesia dan Samudera Pasifik serta posisinya yang berada di garis katulistiwa
sehingga kondisi pasang surut, angin, gelombang, dan arus laut cukup besar.
Hasil
dengan 6 meter. Di Laut Jawa umumnya tunggang pasang surut antara 1 1,5 m kecuali di
Selat madura yang mencapai 3 meter. Tunggang pasang surut 6 meter di jumpai di Papua
(Diposaptono, 2007).
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Pasang surut air laut merupakan suatu fenomena pergerakan naik turunnya air laut
secara berkala yang diakbiatkan oleh kombinasi gaya gravitasi dan gaya tarik-menarik antara
benda-benda astronomi terutama oleh matahari, bumi, dan bulan terhadap massa air laut di
bumi. Pengaruh benda angkasa lainnya dapat diabaikan karena jaraknya lebih jauh atau
ukurannya lebih kecil. Puncak gelombang diesbut pasang tinggi dan lembah gelombang
disebut pasang rendah.
Faktor yang menyebabkan pasang surut astronomi terbagi dua, factor astronomi dan
factor non astronomi. Faktor astronomi ialah gravitasi matahari dan grvaitasi bulan serta
revolusi bulan dan revolusi bumi terhadap matahari. Sedangkan factor non astronomi nya
ialah perairan semi tertutup, lebar selat, bentuk teluk, garis pantai dan topografi dasar perairan.
Pasang surut terdiri atas 3 macam, yaitu pasang purnama, pasang perbani, dan pasang
campuran.
Pasang surut laut merupakan hasil dari gaya tarik gravitasi dan efek sentrifugal. Efek
sentrifugal adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi. Gravitasi bervariasi secara langsung
dengan massa tetapi berbanding terbalik terhadap jarak. Meskipun ukuran bulan lebih kecil
dari matahari, gaya tarik gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada gaya tarik matahari .
Bulan dan matahari keduanya memberikan gaya gravitasi tarikan terhadap bumi yang
besarnya tergantung kepada besarnya masa benda yang saling tarik menarik tersebut. Bulan
memberikan gaya tarik (gravitasi) yang lebih besar dibanding matahari.
DAFTAR PUSTAKA
Diposaptono, S. 2007. Karakteristik Laut Pada Kota Pantai. Direktorat Bina Pesisir,.
Miharja,
D.
K.,
S.
Hadi,
dan
M.
Ali,
1994.
Pasang
Surut Laut.
Kursus