Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika, Kelompok Keahlian Inderaja dan Sains
Informasi Geografis, Institut Teknologi Bandung, Bandung 40132, Indonesia
Email: ardiansyahfajri@gmail.com
Abstrak. Banyaknya lahan yang beralih fungsi menjadi Kawasan terbangun serta
laju urbanisasi yang cepat mengakibatkan Wilayah Bandung Raya terasa semakin
panas. Urban Heat Island (UHI) adalah fenomena peningkatan suhu udara di
wilayah perkotaan dibandingkan dengan daerah pedesaan mencapai 3-10°C.
Menggunakan bantuan dari Google Earth Engine dilakukan pemodelan Land
Surface Temperature (LST) dari data Landsat 8 pada tahun 2014 dan 2019.
Pemodelan LST dilakukan sebagai acuan dalam menganalisia fenomena UHI yang
ada di Wilayah Bandung Raya. Tingkat Kenyamanan ditentukan oleh nilai
Temperature Humidity Index (THI) yang merupakan hubungan antara suhu
dengan kelembaban. Pada wilayah Kota Bandung selama periode 2014 hingga
2019 terjadi peningkatan UHI sebesar 4.093°C dan terjadi kenaikan nilai indeks
Tidak Nyaman sebesar 7.251%. UHI dan THI memiliki korelasi yang berbanding
lurus yang artinya semakin tinggi perbedaan suhu di wilayah perkotaan dengan
pedesaan maka semakin tidak nyaman wilayah perkotaan tersebut.
Kata Kunci: Urban Heat Islad, Temperature Humidity Index, Landsat 8, Land Surface
Temperature, Google Earth Engine.
1 Pendahuluan
Urban Heat Islad (UHI) adalah isu global yang mengancam operasi dan
habitat kota serta lingkungan perkotaan. UHI memperlihatkan perbedaan
kondisi iklim mikro di daerah urban / perkotaan dengan iklim mikro di
daerah rural / pedesaan. Penelitian tentang UHI dan keterikatan dengan
tingkat kenyamanan membantu memenuhi Sustainable Development
Goals nomor 11 yaitu tentang Sustainable Cities and Communities.
Menurut Oke (1982), konsep UHI telah diteliti dan didokumentasikan
dengan baik; Namun, pemahaman topiknya cukup terbatas. Hal ini telah
berubah dalam beberapa tahun terakhir akibat dari fokus yang besar
terhadap pemanasan global, efek iklim, kota-kota yang terasa semakin
panas, serta kemajuan teknologi untuk melakukan pengukuran dan
analisis. Efek UHI ditandai oleh perkembangan suhu yang lebih tinggi di
kota-kota dibandingkan dengan perkembangan suhu di pedesaan yang
secara langsung mengelilinginya (Nakayama dan Fujita, 2010).
2 Metodologi
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis perubahan UHI dan
keterkaitannya dengan tingkat kenyamanan di wilayah Bandung Raya
dengan waktu kajian tahun 2014 dan 2019 dimaksudkan agar dapat
melihat perbedaan temperatur baik secara temperatur udara maupun
temperatur permukaan.
Fajri Ardiansyah 4
2.2.1 Landsat 8
Penggunaan citra landsat 8 dipilih karena dengan Area of Interest (AOI)
wilayah Bandung Raya yang tidak terlalu besar memerlukan resolusi data
spasial yang baik. Jika dibandingkan dengan citra MODerate Resolution
Imaging Spectroradiometer (MODIS) yang memiliki produk LST dengan
resolusi spasial 1 km, pemodelan LST menggunakan landsat 8 memiliki
resolusi spasial 30 m x 30 m. Oleh karena itu, citra landsat 8 digunakan
agar memenuhi resolusi data spasial yang baik sesuai dengan AOI wilayah
Bandung Raya yang tidak terlalu besar. Data citra landsat 8 yang
digunakan adalah data tahun 2019 dan 2014 dengan tutupan awan
minimum.
(a) (b)
Gambar 2.2 Data landsat 8 (a) tahun 2019 dan (b) tahun 2014.
(NIR − Red)
NDVI = ,
(NIR + Red)
(a) (b)
Gambar 2.3 Pemodelan NDVI (a) tahun 2019 dan (b) tahun 2014.
𝐵𝑇
𝑇𝑠 = ,
𝜆𝐵𝑇
{1 + [( 𝜌 ) 𝑙𝑛 𝜀𝜆 ]}
Kajian Perubahan UHI (Urban Heat Island) dan Keterkaitannya
dengan Tingkat Kenyamanan di Wilayah
Bandung Raya 7
dimana, T𝑠 adalah LST dalam Kelvin, BT adalah suhu kecerahan
(brightness temperature) dalam Kelvin, λ adalah panjang gelombang dari
yang dipancarkan sebesar λ = 11.5 𝜇𝑚 nilai tengah kanal 6, ελ adalah
emisivitas, dan
𝑐
𝜌=ℎ = 1.438 𝑥 10−2 𝑚𝐾,
σ
(a) (b)
Gambar 2.5 Pemodelan LST (a) tahun 2019 dan (b) tahun 2014.
𝑅𝐻 𝑥 𝑇
𝑇𝐻𝐼 = 0.8𝑇 + ( ),
500
2019 2014
THI THI THI THI
Data Maks rata-rata Data Maks rata-rata
Tidak Nyaman 322 0 Tidak Nyaman 187 0
Cukup Nyaman 5 8 Cukup Nyaman 10 56
Nyaman 0 296 Nyaman 7 278
Sangat Nyaman 0 23 Sangat Nyaman 1 7
Invalid 0 0 Invalid 146 10
Total 327 327 Total 351 351
Tabel 3.1 Hasil Perhitungan THI 2019 dan 2014
Dari tabel tersebut terlihat bahwa nilai THI pada tahun 2019 ketika suhu
maksimal didapatkan data Tidak Nyaman (>26°C THI) sebanyak 322
hari, Cukup Nyaman (24.1 - 26°C THI) sebanyak 5 hari, Nyaman (21.5-
24°C THI) tidak ada, Sangat Nyaman (17 - 21°C THI) tidak ada, dan
data Invalid tidak ada. Ketika dilakukan perhitungan kembali
Kajian Perubahan UHI (Urban Heat Island) dan Keterkaitannya
dengan Tingkat Kenyamanan di Wilayah
Bandung Raya 11
menggunakan suhu rata-rata didapatkan hasil 8 data Cukup Nyaman,
296 Nyaman, dan 23 data Sangat Nyaman. Sedangkan pada tahun 2014,
ketika dilakukan perhitungan menggunakan suhu maksimal didapatkan
187 data Tidak Nyaman, 10 data Cukup Nyaman, 7 data Nyaman, 1
data Sangat Nyaman, dan 146 data Invalid. Hasil ketika dilakukan
perhitungan menggunakan suhu rata-rata didapatkan 56 data Cukup
Nyaman, 278, 7 data Sangat Nyaman, dan 10 data Invalid. Data Invalid
terjadi karena tidak terekamnya data salah satu parameter antara suhu
dan/atau kelembaban yang digunakan untuk menghitung THI.
Jika mengesampingkan data yang Invalid terjadi kenaikan presentase
data Tidak Nyaman sebesar 7.251% dari tahun 2014 ke 2019 dan untuk
data Cukup Nyaman, Nyaman, Sangat Nyaman terjadi penurunan
berurutan sebesar 3.349%, 3.415%, 0.488%. Sedangkan untuk data THI
menggunakan suhu rata-rata terjadi penurunan presentase data Cukup
Nyaman 13.976% dan kenaikan data Nyaman, Sangat Nyaman sebesar
8.995%, 4.981%.
Walaupun ketika perhitungan THI menggunakan suhu rata-rata terjadi
kenaikan untuk indeks Nyaman dan Sangat Nyaman tetapi terjadi
kenaikan indeks Tidak Nyaman ketika dilakukan perhitungan
menggunakan suhu maksimal. Data Citra Landsat 8 melewati ekuator
ketika pukul 10.00 +/- 15 menit dapat diasumsikan pengambilan data
citra landsat 8 untuk wilayah bandung berkisar pada pukul 10.00-12.00.
Pada waktu tersebut kondisi matahari berada diatas kepala kita dan
membuat suhu yang tinggi mendekati suhu maksimal atau bahkan
mencapai suhu maksimal. Oleh karena itu, pemodelan LST yang
menggunakan citra Landsat 8 dapat dikaitkan dengan THI yang
dihitung ketika suhu sedang maksimal. Dapat disimpulkan bahwa
hubungan antara perubahan UHI berbanding lurus dengan nilai THI.
Fajri Ardiansyah 12
4 Kesimpulan
Pada wilayah Kota Bandung selama periode 2014 hingga 2019 terjadi
peningkatan UHI sebesar 4.093°C dan terjadi kenaikan nilai indeks Tidak
Nyaman sebesar 7.251%. Pemodelan LST tahun 2014 dapat diakses pada
link https://ardiansyahfajri.users.earthengine.app/view/uhibandung2014
dan untuk pemodelan LST tahun 2019 dapat diakses pada link berikut ini
https://ardiansyahfajri.users.earthengine.app/view/uhibandung2019.
5 Daftar Pustaka
[1] Wati, T., Fathkuroyan, Analisis Tingkat Kenyamanan di DKI
Jakarta Berdasarkan Indeks THI (Temperature Humidity Index),
Jurnal Ilmu Lingkungan, vol. 15, issue 1, hal 57-63, 2017.
[2] Effendy, S., Keterkaitan Ruang Terbuka Hijau dengan Urban Heat
Island Wilayah Jabodetabek, Sekolah Pascasarjana IPB, Bogor,
2007.
[3] Jiménez-Muñoz, J.C., et al., Revision of the Single-Channel
Algorithm for Land Surface Temperature Retrieval From Landsat
Thermal-Infrared Data, IEE Transactions on Geoscience and
Remote Sensing, vol. 47, no. 1, 2009.
[4] Avdan, U., G. Jovanovska, Algorithm for Automated Mapping of
Land Surface Temperature Using LANDSAT 8 Satellite
Data, Journal of Sensors, vol. 2016, Article ID 1480307, 8 pages,
2016.
[5] Asian Development Bank, Asian Development Outlook 2019 Update
Fostering Growth and Inclusion in Asia’s Cities, ADB Avenue, hal
69 – 83, 2019.
[6] Nakayama, T., Fujita, T., Cooling effect of water-holding pavements
made of new materials on water and heat budgets in urban areas,
Landscape and Urban Plan, vol. 96, issue. 2, hal 57-67, 2010.
[7] Oke, T.R., The energetic basis of the urban heat island, Quaterly
Journal of the Royal Meteorological Society, vol. 108, no. 455, hal
1-24, 1982.
Kajian Perubahan UHI (Urban Heat Island) dan Keterkaitannya
dengan Tingkat Kenyamanan di Wilayah
Bandung Raya 13
[8] Honjo, T., Thermal Comfort in Outdoor Environment. Global
environmental research, vol. 13, hal 43-47, 2009.
[9] Ravanelli, R., et al., Monitoring Urban Heat Island Through Google
Earth Engine: Potentialities and Difficulties in Different Cities of the
United States, The International Archives of the Photogrammetry,
Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XLII-3,
2018.
[10] Mutiibwa, D., Strachan, S., Albright, T., Land Surface Temperature
and Surface Air Temperature in Complex Terrain, IEE Journal of
Selected Topics in Applied Earth Observation and Remote Sensing,
vol. 8, issue. 10, hal 4762-4774, 2015.
[11] Wass, H. J. D., Nababan, B., Pemetaan dan Analisis Index Vegetasi
Mangrove di Pulau Saparua Maluku Tengah. E-Jurnal Ilmu dan
Teknologi Kelautan Tropis. vol. 2, no. 1, hal 50-58, 2010.
Ucapan Terimakasih
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Yth. Prof. Ir. Ketut
Wikantika, M.Eng, Ph.D. serta Dr.Ir. Agung Budi Harto, M.SC. selaku
dosen pengampu mata kuliah Penginderaan Jauh Lingkungan. Lalu terima
kasih kepada Yth. Dr.Eng. Anjar Dimara Sakti, S.T.,M.Sc. sebagai dosen
yang mengisi kelas praktikum dan telah membuka wawasan penulis akan
manfaat dari Inderaja yang dapat menyelesaikan masalah-masalah besar
dunia. Terima kasih juga kepada teman-teman kelas INLING yang telah
menemani diskusi. Yang terakhir terimakasih kepada Gifania Sofia Lestari
yang menemani dan memberi saran keika mengerjakan tugas ini.