Anda di halaman 1dari 14

Energi Fosil

ON APRIL 19, 2014 BY NOVELAAYU


Energi fosil merupakan energi yang berasal dari alam seperti fosil-fosil yang menghasilkan
gas, batu bara dan minyak bumi, matahari, air, dan angin merupakan sumber energi yang
sangat penting dalam kehidupan umat manusia karena sifatnya yang dapat menggerakkan
berbagai hal di dunia.
Selama ini sebagian besar sumber energi utama manusia di bumi lebih terfokus pada
penggunaan bahan bakar fosil yang telah banyak menghasilkan gas-gas rumah kaca seperti
CO2, dan telah memberikan kontribusi terbesar bagi pemanasan global.
Saat ini, hampir semua kebutuhan energi yang manusia gunakan diperoleh dari konversi
sumber energi fosil, misalnya energi untuk pembangkit listrik, industri dan berbagai macam
alat-alat transportasi.
Pembentukan energi fosil ini mengalami proses yang sangat lama dengan mendapatkan
pengaruh dari gesekan panas bumi dan tekanan udara lainnya.
Bahan bakar fosil itu sendiri adalah bahan bakar yang terbentuk dari proses alam seperti
dekomposisi anaerobik dari sisa-sisa organisme termasuk fitoplankton dan zooplankton yang
mengendap ke bagian bawah laut (atau danau) dalam jumlah besar, selama jutaan tahun.
Bahan bakar fosil merupakan sumber daya tak terbarukan karena proses pembentukannya
memerlukan waktu jutaan tahun, sedangkan cadangan di alam habis jauh lebih cepat daripada
proses pembentukannya. Produksi dan penggunaan bahan bakar fosil menimbulkan
keprihatinan lingkungan. Sebuah gerakan global menuju generasi energi terbarukan karena
itu dilakukan untuk membantu memenuhi kebutuhan energi meningkat.
Bentuk bahan bakar fosil pun macam-macam, yakni:
1. minyak bumi
2. batu bara yang biasa kita gunakan untuk keperluan pembakaran selama ini
3. Gas bumi

Minyak Bumi
Minyak bumi yang merupakan cairan kental berwarna cokelat gelap dan kehijauan yang
mudah terbakar. Cairan ini juga sering disebut sebagai emas hitam yang berada di lapisan atas
dari sebagian area yang ada di kerak bumi.
Bahan kimia yang terkandung di dalam minyak bumi adalah berbagai hidrokarbon, sebagian
besar dari seri alkana dengan berbagai varian penampilan, komposisi, dan kemurnian.

Minyak bumi diambil dari sumur minyak yang terdapat di lokasi sumber minyak dengan
melalui berbagai macam proses, yakni proses studi geologi, analisis, sedimen, karakter, serta
struktur sumber. Lalu minyak bumi tersebut akan diproses di pengilangan minyak yang
dipisah-pisahkan berdasarkan titik didihnya sehingga menghasilkan beraneka ragam jenis
minyak bumi. Bahan bakar tersebut dipergunakan untuk memproduksi berbagai material yang
dibutuhkan oleh manusia.
Beberapa jenis bahan bakar minyak yang terdapat di Indonesia adalah minyak tanah rumah
tangga, minyak tanah industri, pertamax, pertamax racing, pertamax plus, premium, bio
premium, bio solar, solar transportasi, solar industri, minyak diesel, minyak bakar, dan
pertamina DEX.

Batu Bara
Batu bara, yakni batuan yang dapat dibakar karena terbentuk dari endapat organik sisa
tumbuhan yang kemudian dibentuk dengan proses pembatubaraan. Unsur-unsur kimia yang
terdapat dalam batu bara ini adalah hidrogen, oksigen, dan karbon.
Pembentukan energi fosil ini mengalami proses yang sangat lama dengan mendapatkan
pengaruh dari gesekan panas bumi dan tekanan udara lainnya. Jenis batu bara pun ada dua
macam, yakni batu bara dengan pertambangan darat dan pertambangan terbuka.
Batu bara juga merupakan bahan bakar yang bisa juga digunakan sebagai bahan bakar untuk
pembangkit listrik tenaga uap yang juga bisa digunakan dalam teknik peleburan logam dan
industri.

Kegunaan Energi Fosil


Kehidupan manusia tidak bisa lepas dari apa yang kita sebut dengan energi fosil. Aktivitas
apapun memerlukan energi, namun energi fosil-lah yang selama ini kita gunakan. Sadar atau
tidak energi fosil yang sudah sangat lama mengisi hidup kita butuh jutaan tahun dalam
prosesnya agar bisa diolah, dan setelah diolah kemudian bisa kita gunakan seperti sekarang.
Energi fosil seperti minyak dan gas merupakan contoh energi fosil yang sudah sangat umum.
Kendaraan bermotor yang kita lihat di jalanan, kapal di lautan, pesawat terbang di udara pada
umumnya menggunakan energi fosil sebagai sumber tenaganya. Penjual gorengan di
manapun, rumah makan, restoran, dan sebagainya pada umumnya menggunakan gas dan
minyak sebagai sumber tenaga, yang artinya menggunakan energi fosil dalam kegiatannya.
Untuk itu kita harus sadar betapa pentingnya energi fosil dalam kehidupan kita sehari-hari.

Dampak

Pemakaian energi fosil yang terus menerus akan mengakibatkan dampak negatif terhadap
lingkungan dan kesehatan makhluk hidup. Hal tersebut dikarenakan bahan bakar fosil seperti
batubara , minyak bumi , dan gas alam mengandung persentase karbon yang tinggi.

1.

Dampak terhadap udara dan iklim

Penggunaan berbagai macam bahan bakar fosil (misalnya: minyak bumi, batu bara, dan gas
alam) untuk bahan bakar alat-alat industri dan transportasi telah membuat sebuah perubahan
besar pada kondisi iklim dunia.
Penggunaan bahan bakar tersebut telah meningkatan konsentrasi Gas Rumah Kaca (GRK)
yaitu karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitrogen oksida (NOx), sulfur dioksida (SO2)
dan tiga gas-gas industri yang mengandung fluor (HFC, PFC, dan SF6) sehingga
menyebabkan meningkatnya radiasi yang terperangkap di atmosfer bumi.
Emisi gas NOx dan SO2 ke udara dapat bereaksi dengan uap air diawan dan membentuk
asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) yangmerupakan asam kuat. Jika dari awan
tersebut turun hujan, air hujan tersebut bersifat asam (pH-nya lebih kecil dari 5,6 yang
merupakan pHhujan normal), yang dikenal sebagai hujan asam. Hujan
asammenyebabkan tanah dan perairan (danau dan sungai) menjadi asam.Untuk pertanian dan
hutan, dengan asamnya tanah akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman produksi. Untuk
perairan, hujan asam akan menyebabkan terganggunya makhluk hidup di dalamnya. Selain
itu hujan asam secara langsung menyebabkan rusaknya bangunan (karat, lapuk). Sedangkan
Gas-gas industri yang mengandung fluor (HFC, PFC, dan SF6) diproduksi oleh proses
industri, dan tinggal di atmosfer hampir selama-lamanya karena tidak ada penyerap atau
penghancur alaminya.
Peningkatan GRK tersebut akan menyebabkan fenomena pamanasan global yaitu naiknya
temperatur rata-rata dipermukaan bumi. Pemanasan global itu sendiri akan mengakibatkan
perubahan iklim, yaitu perubahan pada unsur-unsur iklim seperti naiknya suhu permukaan
bumi, meningkatnya penguapan di udara, berubahnya pola curah hujan, dan tekanan udara
yang pada akhirnya akan mengubah pola iklim dunia.

2.

Dampak Terhadap Perairan

Eksploitasi minyak bumi, khususnya cara penampungan dan pengangkutan minyak bumi
yang tidak layak, misalnya: bocornya tangker minyak atau kecelakaan lain akan
mengakibatkan tumpahnya minyak (ke laut, sungai atau air tanah) dapat menyebabkan
pencemaran perairan.
Selain itu, pencemaran air oleh minyak bumi juga bisa disebabkan oleh pembuangan minyak
pelumas secara sembarangan. Pembuangan sisa sampah cair pabrik ke sungai atau laut juga
ikut memegang andil yang besar terhadap pencemaran air ini. Di laut sering terjadi

pencemaran oleh minyak dari tangki yang bocor. Dengan adanya minyak pada permukaan air
menghalangi kontak antara air dengan udara sehingga kadar oksigen didalam air akan
berkurang dan dapat mengganggu biota-biota yang berada didalam air tersebut. Pada
dasarnya pencemaran air disebabkan oleh kesalahan manusia.

3. Dampak Terhadap Tanah


Dampak penggunaan energi terhadap tanah dapat diketahui, misalnya dari pertambangan batu
bara. Masalah yang berkaitan dengan lapisan tanah muncul terutama dalam pertambangan
terbuka (Open Pit Mining). Pertambangan ini memerlukan lahan yang sangat luas. Perlu
diketahui bahwa lapisan batu bara terdapat di tanah yang subur, sehingga bila tanah tersebut
digunakan untuk pertambangan batu bara maka lahan tersebut tidak dapat dimanfaatkan
untuk pertanian atau hutan selama kurun waktu tertentu.
Penggunaan alat-alat yang menggunakan energi bersih sangat membantu lingkungan dan
pemulihan bumi. Kita bisa ikut berpartisipasi dalam menggunakan alat-alat yang aman untuk
lingkungan seperti yang paling efisien dan digemari saat ini, Pemanas Air Tenaga Matahari.
Salah satunya adalah Inti Solar Water Heater yang terus berkomitmen dan konsisten
mengedukasi Indonesia untuk menggunakan energi ramah lingkungan dan gratis dari
matahari.

Sumber:
http://bumisahabatkami.blogspot.com/p/bahan-bakar.html
http://green.ui.ac.id/Pemanfaatan%20Energi
http://www.intisolar.com/news/dampak_pemakaian_energi_fosil.html
http://artofthinking2.blogdetik.com/2012/12/10/energi-fosil-kebergantungan-alternatifsederhana-tapi-berarti/
https://novelaayu.wordpress.com/2014/04/19/energi-fosil/

Kelebihan dan Kekurangan Bahan Bakar Fosil

APA YANG DIMAKSUD BAHAN BAKAR FOSIL

Bahan bakar fosil adalah bahan bakar (minyak) yang berasal dari fosil tanaman dan hewan
yang berusia jutaan tahun. Bahan bakar ini terbentuk dari sisa-sisa tanaman membusuk dan
hewan dari era Carboniferous. Tiga sumber bahan bakar fosil yaitu batubara, gas alam dan
minyak / minyak bumi menjadi tulang punggung pemenuhan energi dan listrik dunia saat ini.
Permintaan energi dunia terus meningkat dan tidak akan pernahmenurun. Revolusi industri
telah membuka jalan penggunaan bahan bakar fosil secara masif dan hal tersebut masih
berlangsung.

Bahan bakar fosil adalah sumber energi utama yang digunakan di dunia saat ini. Tapi jika
konsumsi bahan bakar ini berlebihan dapat menyebabkan masalah lingkungan yang serius
seperti polusi udara. Ketika dalam proses pembakaran, bahan bakar fosil melepaskan gas
karbon dioksida, nitrogen dioksida, sulfur dioksida, karbon monoksida dan lain-lain yang
dapat memiliki merugikan lingkungan. Bahan bakar ini adalah sumber-sumber energi tidak
terbarukan karena mereka berasal dari fosil prasejarah dan tidak akan tersedia lagi setelah
sepenuhnya digunakan. Sumber-sumber energi ini terbatas dan terus menipis dengan tingkat
yang cepat.

gambar http://www.abc.net.au/news/2015-02-09/oil-rig/6081016

Berikut kelebihan dan kekurangan bahan bakar fosil :

Kelebihan Bahan Bakar Fosil

mampu menghasilkan listrik dalam jumlah besar di satu lokasi

relatif lebih mudah untuk ditemukan


relatif hemat biaya
transportasi mudah melalui pipa
bahan bakar ini sangat stabil bila dibandingkan dengan zat lain
untuk saat ini banyak tersedia
memiliki potensi besar untuk melistriki seluruh dunia
telah teruju dan memiliki potensi untuk pembangunan berkelanjutan
jauh lebih murah daripada bentuk-bentuk non- konvensional energi

Kekurangan Bahan Bakar Fosil

1. Bahaya Lingkungan: Pencemaran lingkungan merupakan salah satu kelemahan utama dari
bahan bakar fosil. Sudah menjad fakta yang diketahui semua orang bahwa karbon dioksida,
yang merupakan gas yang dilepaskan ketika bahan bakar fosil dibakar, merupakan salah satu
gas utama yang bertanggung jawab untuk pemanasan global. Kenaikan suhu bumi telah
mengakibatkan mencairnya es di kutub, banjir daerah dataran rendah dan kenaikan
permukaan air laut. Jika kondisi ini berlanjut, Bumi kita mungkin menghadapi beberapa
konsekuensi serius dalam waktu dekat.

2. Harga minyak yang meningkat : negara Tengah-timur memiliki cadangan besar minyak
dan gas alam dan banyak negara lain yang tergantung pada mereka untuk pasokan bahan
bakar ini. Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) adalah kelompok 13 negara
termasuk Iran, Irak, Kuwait, Qatar, Arab Saudi dan UEA. Mereka bertanggung jawab untuk
40 persen dari produksi minyak dunia dan memegang mayoritas cadangan minyak dunia,
menurut Administrasi Informasi Energi (EIA). OPEC terus memantau volume minyak yang
dikonsumsi dan kemudian menyesuaikan produksi sendiri untuk mempertahankan harga per
barel yang diinginkan. Hal ini menyebabkan fluktuasi harga di seluruh dunia.

3. Hujan Asam: Sulfur dioksida adalah salah satu polutan yang dilepaskan ketika bahan bakar
fosil dibakar dan merupakan penyebab utama hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan
kerusakan bangunan yang terdiri dari bata. Bahkan tanaman dapat terpengaruh karena
pengasaman tanah liat. Pertambangan batubara menyebabkan rusaknya ekosistem dan juga
membahayakan nyawa penambang.

4. Efek pada Kesehatan Manusia: Polusi dari kendaraan dan pembangkit listrik batubara
bertenaga dapat menyebabkan bahaya lingkungan yang serius. Penyakit polusi terkait
berkisar dari ringan sampai parah dan secara signifikan dapat mempengaruhi kualitas hidup
seseorang. Polusi udara dapat menyebabkan asma, gangguan paru obstruktif kronis atau
COPD dan kanker paru-paru. Paparan jangka panjang dapat meningkatkan infeksi pernafasan
pada populasi umum. Anak-anak dan orang tua yang paling rentan untuk fine partikulat dan
toxicants udara lainnya.

5. Tidak Terbarukan: Saat ini, bahan bakar fosil mengalami eksploitasi yang sangat tinggi
untuk memenuhi kesenjangan antara permintaan dan penawaran dan diperkirakan bahwa
bahan bakar ini akan habis dalam 30-40 tahun ke depan. Karena tak terbarukan, maka ada
kemungkinan bahwa biaya bahan bakar akan menghadapi kenaikan tajam dalam waktu dekat.
Butuh jutaan tahun lagi untuk mengganti minyak, gas dan batubara yang telah dipakai dan ini
berarti bahwa kita tidak akan mampu lagi mobil berkendara kecuali kita beralih ke mobil
listrik yang menggunakan energi dari sumber energi terbarukan. Sekali sumber-sumber energi
tidak terbarukan benar-benar habis, tidak ada lagi yang tertinggal.

6. Dampak tumpahan minyak kepada kehidupan air : Bahan bakar fosil dibutuhkan dalam
cadangan besar di mana pun pembangkitnya. Ini mengharuskan bahan bakar untuk diangkut
ke lokasi yang diinginkan melalui truk, kereta api, kapal atau pesawat. Sering kita mendengar
dari adanya kebocoran di kapal tanker minyak atau kapal tenggelam yang membawa minyak
mentah. Dampak dari ini adalah bahwa minyak mentah mengandung beberapa zat beracun
yang bila bercampur dengan air menimbulkan dampak serius pada kehidupan air.
Transportasi minyak mentah melalui laut dapat menyebabkan tumpahan minyak yang dapat
menimbulkan bahaya terhadap kehidupan air dengan mengurangi kandungan oksigen di air.

7. Pertambangan Batubara: Ekstraksi batubara dari daerah yang memiliki cadangan besar
tidak hanya tugas yang sulit dan berbahaya, tetapi juga menimbulkan bahaya kesehatan yang
serius bagi kehidupan beberapa pekerja yang bekerja di sana. Pertambangan batubara
menghancurkan tanah pada wilayah yang luas dan mengakibatkan ketidakseimbangan
ekologi.

8. Perlu Jumlah Besar Cadangan: The pembangkit listrik batubara membutuhkan pasokan
besar dan teratur batubara untuk menghasilkan sejumlah besar energi secara konstan. Ini
berarti bahwa pembangkit ini banyak bahan bakar di dekat pembangkit listrik untuk
melaksanakan proses menghasilkan daya. Hal ini diperlukan karena banyak negara yang
masih bergantung pada batubara sebagai sumber utama untuk menghasilkan tenaga.

Teknologi untuk mendapatkan minyak lebih banyak dari bumi mengalami kemajuan, tetapi
mereka tampaknya tidak akan melakukannya secepat permintaan energi tumbuh. Selain itu,
sementara batubara jauh lebih banyak daripada minyak, ekstraksi batubara bisa sangat tidak
aman, dan merusak lingkungan dalam skala besar, menyebabkan erosi, pengasaman
lingkungan, dan perusakan tanah.

Meskipun bahan bakar fosil dapat memenuhi kebutuhan energi kita saat ini, namun kita perlu
menyiapkan sumber energi terbarukan sebagai energi alternatif seperti turbin angin, panel
surya, generator pasang surut dan biomassa. Seperti yang dikatakan oleh filsuf, semuanya
cukup untuk kebutuhan setiap orang, akan tetapi tidak cukup untuk keserakahan satu orang.

Sumber :

http://www.conserve-energy-future.com/Disadvantages_FossilFuels.php
http://fuelgascompression.com/advantages-disadvantages-of-fossil-fuel-use/
http://www.satuenergi.com/2015/12/kelebihan-dan-kekurangan-bahan-bakar.html

Dampak Pemakaian Energi Fosil

Dampak Pemakaian Energi Fosil

Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungan sekitarnya, baik itu lingkungan
alam maupun lingkungan sosial. Seiring dengan perkembangan zaman, jumlah penduduk
dunia juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, sehingga peningkatan akan
kebutuhan energi tidak dapat dihindarkan lagi. Saat ini, hampir semua kebutuhan energi yang
manusia gunakan diperoleh dari konversi sumber energi fosil, misalnya energi untuk
pembangkit listrik, industri dan berbagai macam alat-alat transportasi.

Bahan bakar fosil itu sendiri adalah bahan bakar yang terbentuk dari proses alam seperti
dekomposisi anaerobik dari sisa-sisa organisme termasuk fitoplankton dan zooplankton yang
mengendap ke bagian bawah laut (atau danau) dalam jumlah besar, selama jutaan tahun.
Bahan bakar fosil merupakan sumber daya tak terbarukan karena proses pembentukannya
memerlukan waktu jutaan tahun, sedangkan cadangan di alam habis jauh lebih cepat daripada
proses pembentukannya. Produksi dan penggunaan bahan bakar fosil menimbulkan
keprihatinan lingkungan. Sebuah gerakan global menuju generasi energi terbarukan karena
itu dilakukan untuk membantu memenuhi kebutuhan energi meningkat.

Diperkirakan oleh Energy Information Administration bahwa pada tahun 2007 sumber utama
energi terdiri dari minyak bumi 36,0%, batu bara 27,4%, gas alam 23,0%, yang berarti 86,4%
konsumsi energi primer di dunia adalah bahan bakar fosil. Sedangkan sumber energi nonfosil seperti tenaga air, nuklir, dan lainnya ( panas bumi , surya , gelombang , angin , kayu ,
limbah ) hanya sebesar 13,6%. Padahal energi non-fosil ini jika dikelola dengan benar akan
memberikan kontribusi besar pada konsumsi energi dunia yang tumbuh sekitar 2,3% per
tahun.

Anda sadari atau tidak, pemakaian energi fosil yang terus menerus akan mengakibatkan
dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan makhluk hidup. Hal tersebut dikarenakan
bahan bakar fosil seperti batubara , minyak bumi , dan gas alam mengandung persentase
karbon yang tinggi. Gas karbon adalah gas tanpa warna yang merupakan senyawa karbon
dengan oksigen, tidak terbakar dan larut dalam air. Jika gas karbon tersebut terlepas ke udara
akan bersenyawa dengan oksigen dan membentuk gas karbon dioksida. Karbon dioksida
adalah salah satu gas rumah kaca yang meningkatkan radiasi dan memberikan kontribusi
pada pemanasan global , yang menyebabkan rata-rata suhu permukaan bumi meningkat.

Secara umum, kegiatan eksploitasi dan pemakaian sumber energi dari alam untuk memenuhi
kebutuhan manusia akan selalu menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Berikut
merupakan beberapa dampak negatif penggunaan energi fosil:

1.

Dampak terhadap udara dan iklim

Penggunaan berbagai macam bahan bakar fosil (misalnya: minyak bumi, batu bara, dan gas
alam) untuk bahan bakar alat-alat industri dan transportasi telah membuat sebuah perubahan
besar pada kondisi iklim dunia.
Penggunaan bahan bakar tersebut telah meningkatan konsentrasi Gas Rumah Kaca (GRK)
yaitu karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitrogen oksida (NOx), sulfur dioksida (SO2)
dan tiga gas-gas industri yang mengandung fluor (HFC, PFC, dan SF6) sehingga
menyebabkan meningkatnya radiasi yang terperangkap di atmosfer bumi.

Emisi gas NOx dan SO2 ke udara dapat bereaksi dengan uap air diawan dan membentuk
asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) yangmerupakan asam kuat. Jika dari awan
tersebut turun hujan, air hujan tersebut bersifat asam (pH-nya lebih kecil dari 5,6 yang
merupakan pHhujan normal), yang dikenal sebagai hujan asam. Hujan
asammenyebabkan tanah dan perairan (danau dan sungai) menjadi asam.Untuk pertanian dan
hutan, dengan asamnya tanah akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman produksi. Untuk
perairan, hujan asam akan menyebabkan terganggunya makhluk hidup di dalamnya. Selain
itu hujan asam secara langsung menyebabkan rusaknya bangunan (karat, lapuk). Sedangkan
Gas-gas industri yang mengandung fluor (HFC, PFC, dan SF6) diproduksi oleh proses
industri, dan tinggal di atmosfer hampir selama-lamanya karena tidak ada penyerap atau
penghancur alaminya.

Peningkatan GRK tersebut akan menyebabkan fenomena pamanasan global yaitu naiknya
temperatur rata-rata dipermukaan bumi. Pemanasan global itu sendiri akan mengakibatkan
perubahan iklim, yaitu perubahan pada unsur-unsur iklim seperti naiknya suhu permukaan
bumi, meningkatnya penguapan di udara, berubahnya pola curah hujan, dan tekanan udara
yang pada akhirnya akan mengubah pola iklim dunia.

2.

Dampak Terhadap Perairan

Eksploitasi minyak bumi, khususnya cara penampungan dan pengangkutan minyak bumi
yang tidak layak, misalnya: bocornya tangker minyak atau kecelakaan lain akan
mengakibatkan tumpahnya minyak (ke laut, sungai atau air tanah) dapat menyebabkan
pencemaran perairan.
Selain itu, pencemaran air oleh minyak bumi juga bisa disebabkan oleh pembuangan minyak
pelumas secara sembarangan. Pembuangan sisa sampah cair pabrik ke sungai atau laut juga
ikut memegang andil yang besar terhadap pencemaran air ini. Di laut sering terjadi
pencemaran oleh minyak dari tangki yang bocor. Dengan adanya minyak pada permukaan air
menghalangi kontak antara air dengan udara sehingga kadar oksigen didalam air akan
berkurang dan dapat mengganggu biota-biota yang berada didalam air tersebut. Pada
dasarnya pencemaran air disebabkan oleh kesalahan manusia.

3. Dampak Terhadap Tanah

Dampak penggunaan energi terhadap tanah dapat diketahui, misalnya dari pertambangan batu
bara. Masalah yang berkaitan dengan lapisan tanah muncul terutama dalam pertambangan
terbuka (Open Pit Mining). Pertambangan ini memerlukan lahan yang sangat luas. Perlu
diketahui bahwa lapisan batu bara terdapat di tanah yang subur, sehingga bila tanah tersebut
digunakan untuk pertambangan batu bara maka lahan tersebut tidak dapat dimanfaatkan
untuk pertanian atau hutan selama kurun waktu tertentu.

Penggunaan alat-alat yang menggunakan energi bersih sangat membantu lingkungan dan
pemulihan bumi. Kita bisa ikut berpartisipasi dalam menggunakan alat-alat yang aman untuk
lingkungan seperti yang paling efisien dan digemari saat ini, Pemanas Air Tenaga Matahari.
Salah satunya adalah Inti Solar Water Heater yang terus berkomitmen dan konsisten
mengedukasi Indonesia untuk menggunakan energi ramah lingkungan dan gratis dari
matahari. Mari ikut bersama menjaga kelestarian lingkungan dan kelangsungan bumi.
Silahkan bergabung dengan kami, dengan menghubungi 021-66607588.
http://www.intisolar.com/news/dampak-pemakaian-energi-fosil.html

Kerugian Bahan Bakar Fosil


Home / Kerugian Bahan Bakar Fosil
Diperbaharui: 20 February, 2016
Bahan bakar fosil termasuk batubara, minyak bumi dan gas alam. Mereka memainkan peran
penting sebagai sumber energi. Sumber minyak yang terbatas dan memiliki permintaan yang
besar.
Hal ini disebabkan peningkatan populasi dan peningkatan permintaan mobil. Ada cadangan
batubara lebih banyak daripada cadangan minyak bumi. Batubara diproduksi oleh India,
Amerika, Jepang, Polandia, Iran, Irak, Arab Saudi dan Libya dll Bihar, Bengal, Orissa, dan
Andhra Pradesh di India adalah cadangan utama batubara.
Cadangan tinggi minyak baru telah terdeteksi di Bombay baru-baru ini. Konsumsi per kapita
energi berbeda di negara yang berbeda. Tertinggi konsumsi per kapita energi adalah di
Amerika. Tapi itu mencakup sekitar 6 persen dari populasi dunia. Konsumsi terendah per
kapita energi di India dan meliputi sekitar 15 persen dari populasi dunia. Data ini diambil
pada awal tahun 1970.
Batubara menghasilkan energi dan produksi sangat penting. Batu bara dapat diubah menjadi
minyak dan gas metana. Gas ini lebih cocok karena menghasilkan polusi yang lebih sedikit.
Deposit batubara juga memiliki belerang. Ketika dibakar membentuk sejumlah besar sulfur
yang menyebabkan efek buruk pada lingkungan.
Hal ini menyebabkan polusi udara. Dalam teknologi modern mereka adalah sumber energi
yang penting. Penggunaannya adalah serbaguna dalam bidang pertanian, mobil, industri dan
mesin dll produk minyak bumi juga terbentuk oleh mereka.
Apakah Kerugian dari Bahan Bakar Fosil

[]
Bahaya Lingkungan: Pencemaran lingkungan merupakan salah satu kelemahan utama dari
bahan bakar fosil. Ini adalah fakta diketahui bahwa karbon dioksida yaitu gas yang
dilepaskan ketika bahan bakar fosil dibakar, merupakan salah satu gas utama yang
bertanggung jawab untuk pemanasan global. Kenaikan suhu bumi telah mengakibatkan
mencairnya es di kutub, banjir di daerah dataran rendah dan kenaikan permukaan air laut.
Jika kondisi seperti ini terus berlanjut, tanaman Bumi kita mungkin menghadapi beberapa
konsekuensi serius dalam waktu dekat.

Kenaikan Harga: negara Tengah-timur memiliki cadangan besar minyak dan gas alam dan
banyak negara lain yang tergantung pada mereka untuk pasokan konstan bahan bakar ini.
Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) adalah sekelompok 13 negara termasuk Iran,
Irak, Kuwait, Qatar, Arab Saudi dan UEA. Mereka bertanggung jawab untuk 40 persen dari
produksi minyak dunia dan memegang mayoritas cadangan minyak dunia, menurut
Administrasi Informasi Energi (EIA). OPEC terus memantau volume minyak yang
dikonsumsi dan kemudian menyesuaikan produksi sendiri untuk mempertahankan harga per
barel yang diinginkan. Hal ini menyebabkan fluktuasi harga di seluruh dunia, menurut
Departemen Energi AS.
Hujan Asam: Sulfur dioksida adalah salah satu polutan yang dilepaskan ketika bahan bakar
fosil dibakar dan merupakan penyebab utama hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan
kerusakan monumen yang terdiri dari bata atau batu. Bahkan tanaman dapat terpengaruh
karena pengasaman tanah liat. Hasil pertambangan batubara telah merusak ekosistem dan
juga membahayakan nyawa penambang.
Efek pada Kesehatan Manusia: Polusi dari kendaraan dan pembangkit listrik bertenaga
batubara dapat menyebabkan bahaya lingkungan yang serius. Penyakit yang terkait polusi
berkisar dari ringan sampai parah dan secara signifikan dapat mempengaruhi kualitas hidup
seseorang. Polusi udara dapat menyebabkan asma, gangguan paru obstruktif kronis atau
COPD dan kanker paru-paru. Paparan jangka panjang dapat meningkatkan infeksi pernafasan
pada populasi umum.
Non-Terbarukan: Pada hari ini, bahan bakar fosil sedang diekstrak pada tingkat selangit untuk
memenuhi kesenjangan antara permintaan dan penawaran dan diperkirakan bahwa mereka
akan selesai dalam 30-40 tahun ke depan. Karena mereka tak terbarukan, itu lebih mungkin
bahwa biaya bahan bakar akan menghadapi kenaikan tajam dalam waktu dekat. Ini akan
mengambil jutaan tahun untuk menggantikan batubara, dan minyak, dan ini berarti bahwa
kita tidak akan mampu lagi berkendara mobil kecuali kita beralih ke mobil listrik yang
menggunakan energi dari sumber energi terbarukan. Ini berarti sekali sumber-sumber nonterbarukan benar-benar habis, tidak ada yang bisa diupayakan lagi.
Dampak bagi perairan oleh Tumpahan Minyak: Bahan bakar fosil akan dibutuhkan dalam
jumlah besar di mana pun. Ini mengharuskan mereka untuk diangkut ke lokasi yang
diinginkan melalui truk, kereta api, kapal atau pesawat. Sering kita mendengar dari beberapa
kebocoran di kapal tanker minyak atau kapal tenggelam jauh di bawah laut yang membawa
minyak mentah tercecer kemana-mana. Dampak dari ini adalah minyak mentah mengandung
beberapa zat beracun yang bila bercampur dengan air menimbulkan dampak serius pada
kehidupan air. Transportasi minyak mentah melalui laut dapat menyebabkan tumpahan
minyak yang dapat menimbulkan bahaya terhadap kehidupan air dengan mengurangi
kandungan oksigen air.
Pertambangan Batubara: Ekstraksi batubara dari daerah yang memiliki cadangan besar tidak
hanya tugas yang sulit dan berbahaya, tetapi juga menimbulkan bahaya kesehatan yang serius
bagi kehidupan beberapa pekerja yang bekerja di sana. Pertambangan batubara
menghancurkan wilayah tanah yang luas dan mengakibatkan ketidakseimbangan ekologi.

Perlu Jumlah Besar Cadangan: pembangkit listrik batubara membutuhkan pasokan besar dan
teratur batubara untuk menghasilkan sejumlah besar energi secara konstan. Ini berarti bahwa
membutuhkan kereta-banyak bahan bakar di dekat pembangkit listrik untuk melaksanakan
proses menghasilkan tenaga. Hal ini diperlukan karena banyak negara yang masih bergantung
pada batubara sebagai sumber utama untuk menghasilkan tenaga.
Teknologi untuk mendapatkan lebih banyak dari bumi mengalami kemajuan, tetapi mereka
tampaknya tidak akan melakukannya secepat permintaan. Selain itu, sementara batubara jauh
lebih banyak daripada minyak, ekstraksi batubara bisa sangat tidak aman, dan merusak
lingkungan dalam skala besar, menyebabkan erosi, pengasaman lingkungan, dan perusakan
tanah liar. Meskipun bahan bakar fosil memenuhi energi dan bahan bakar kebutuhan kita,
masih banyak waktu yang tinggi untuk melihat ke depan untuk sumber terbarukan sebagai
sumber energi alternatif seperti turbin angin, panel surya, generator pasang surut dan kompos.

http://budisma.net/2015/11/kerugian-bahan-bakar-fosil.html

Anda mungkin juga menyukai