Pekerjaan dimulai dengan mennempatkan shovel pada posisi dekat tebing yang akan digali, dengan
menggerakkan dipper/bucket ke depan kemudian ke atas sambil menggaruk tebing sedemikian rupa
sehingga dengan garukan ini tanah dapat masuk ke dalam bucket. Jika bucket sudah penuh, bucket ditarik
ke luar. Operator yang telah berpengalaman, akan dapat mengatur gerakan sedemikian rupa sehingga
bucket sudah terisi penuh pada saat bucket mencapai bagian atas tebing.
Setelah terisi penuh, shovel dapat diputar (swing) ke kanan atau ke kiri menuju tempat yang harus diisi.
Segera sesudah shovel tidak lagi dapat mencapai tebing dengan sempurna, shovel digerakkan/berjalan
menuju posisi baru hingga dapat bekerja seperti semula. Pada dasarnya gerakan-gerakan selama bekerja
dengan shovel ialah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
2. Power Sovhel
Dengan memberikan shovel attachment pada excavator, maka didapatkan alat yang
disebut dengan power shovel. Alat ini baik untuk pekerjaan menggali tanah tanpa
bantuan alat lain, dan sekaligus memuatkan ke dalam truk atau alat angkut lainnya.
Alat ini juga dapat untuk membuat timbunan bahan persediaan (stock pilling). Pada
umumnya power shovel ini dipasang di atas crawler mounted, karena diperoleh
keuntungan yang besar antara lain stabilitas dan kemampuan floatingnya. Power
shovel di lapangan digunakan terutama untuk menggali tebing yang letaknya lebih
tinggi dari tempat kedudukan alat. Macam shovel dibedakan dalam dua hal, ialah
shovel dengan kendali kabel (cable controlled), dan shovel dengan kendali hidrolis
(hydraulic controlled).
Cara Kerja/Power Shovel Pada dasarnya gerakan-gerakan selama bekerja dengan
shovel ialah:
2.
3.
4.
untuk menggali ke arah daerah yang lebih rendah (digging below grade)
5.
3.
4.
5.