Anda di halaman 1dari 20

Pengertian dan Pengenalan Alat Berat Berdasarkan

Kedudukannya dan Fungsinya


Berdasarkan kedudukannya alat-alat berat terdapat dua bagian , yaitu :

a. Alat berat dengan kedudukan tetap (fixed Position)


Berfungsi untuk membongkar, memuat, menggali, dan memindahkan material-
material seperti tanah, batu, dan lain-lain dalam jarak dekat. Dibawah ini yang
termasuk alat berat dengan kedudukan tetap diantaranya adalah :
1. Back Hoe (crawler)
merupakan gabungan dari dua alat berat yang berbeda fungsinya. Bagian depan
dilengkapi dengan bucket dan berfungsi sebagaimana loader dan bagian belakang
dilengkapi dengan perlengkapan yang sama dengan yang digunakan pada
excavator

` Gambar 1. Back Hoe

Backhoe adalah alat berat yang digunakan untuk melakukan pekerjaan penggalian
yang letaknya di bawah kedudukan backhoe itu sendiri. Fungsi backhoe sama seperti
dragline dan clamshell, namun backhoe dapat menggali dengan kedalaman yang jauh
lebih teliti, juga bisa digunakan sebagai alat pemuat.

Fungsi umum Backhoe Loader adalah melakukan penggalian, pembuatan parit,


penimbunan kembali, dan penanganan material. Alat berat ini biasa digunakan pada:

1. Konstruksi Umum
2. Penghancuran dan Penggalian
3. Pembuatan Lanskap
4. Pemecahan Aspal dan Pengerasan Jalan

Pada umumnya jenis backhoe dibedakan menurut kendalinya adalah:


1. Dengan kabel controlled
2. Dengan hydraulic controlled
Gerakan backhoe dalam beroperasi terdiri dari empat:
1. Mengisi bucket
2. Mengayun.
3. Membongkar beban.
4. Mengayun balik.

Empat gerakan dasar tersebut menentukan lama waktu siklus, tetapi waktu siklus ini
juga tergantung dari ukuran backhoe. Backhoe yang kecil waktu siklusnya akan lebih
cepat daripada backhoe yang besar, dan tentu saja juga menentukan kondisi kerja
seperti penggalian tanah yang ulet atau penggalian parit.

Cara Kerja Back Hoe :


Untuk mulai menggali dengan backhoe bucket dijulurkan ke depan ke tempat galian,
bila bucket sudah pada posisi yang diinginkan lalu bucket diayun ke bawah seperti
dicangkulkan, kemudian lengan bucket diputar ke arah alatnya sehingga lintasannya
seperti terlihat pada gambar di bawah. Setelah bucket terisi penuh lalu diangkat dari
tempat penggalian dan dilakukan swing, dan pembuangan material hasil galian dapat
dilakukan ke truk atau tempat yang lain

2. Power Shovel

Dengan memberikan shovel attachment pada excavator, maka didapatkan alat


yang disebut dengan power shovel. Alat ini baik untuk pekerjaan menggali tanah
tanpa bantuan alat lain, dan sekaligus memuatkan ke dalam truk atau alat angkut
lainnya. Alat ini juga dapat untuk membuat timbunan bahan persediaan (stock
pilling).
Pada umumnya power shovel ini dipasang di atas crawler mounted, karena
diperoleh keuntungan yang besar antara lain stabilitas dan kemampuan
floatingnya. Power shovel di lapangan digunakan terutama untuk menggali tebing
yang letaknya lebih tinggi dari tempat kedudukan alat. Macam shovel dibedakan
dalam dua hal, ialah shovel dengan kendali kabel (cable controlled), dan shovel
dengan kendali hidrolis (hydraulic controlled).

Gambar 2. Power Shovel


Cara Kerja/Power Shovel

Pekerjaan dimulai dengan menempatkan shovel pada posisi dekat tebing yang
akan digali, dengan menggerakkan dipper/bucket ke depan kemudian ke atas
sambil menggaruk tebing sedemikian rupa sehingga dengan garukan ini tanah
dapat masuk ke dalam bucket. Jika bucket sudah penuh, bucket ditarik ke luar.
Operator yang telah berpengalaman, akan dapat mengatur gerakan sedemikian
rupa sehingga bucket sudah terisi penuh pada saat bucket mencapai bagian atas
tebing.

Setelah terisi penuh, shovel dapat diputar (swing) ke kanan atau ke kiri menuju
tempat yang harus diisi. Segera sesudah shovel tidak lagi dapat mencapai tebing
dengan sempurna, shovel digerakkan/berjalan menuju posisi baru hingga dapat
bekerja seperti semula. Pada dasarnya gerakan-gerakan selama bekerja dengan
shovel ialah:
1.maju untuk menggerakkaa dipper menusuk tebing,
2.mengangkat dipper/bucket untuk mengisi,
3.mundur untuk melepaskan dari tanah/tebing,
4.swing (memutar) untuk membuang (dump),
5.berpindah jika sudah jauh dan tebing galian, dan
6.menaikkan/menurunkan sudut boom jika diperlukan

KELEBIHAN : Alat ini baik untuk menggali tanah tanpa bantuan alat lain, dan
memasukkannya ke dalam truck atau alat angkut lainnya
KEKURANGAN : kondisi operasinya terbats

3. DragLine

Dragline adalah alat untuk menggali tanah dan memuatkan pada alat-alat angkut.
misalnya truk atau ke tempat penimbunan yang dekat dengan tempat galian. Pada
umumnya power shovel sampai dengan kapasitas 2.5 cu-yd dapat diubah menjadi
dragline, dengan melepas boom shovel diganti boom dan bucket dragline.
Untuk beberapa proyek. power shovel atau dragline digunakan untuk menggali,
tetapi dalam beberapa hal, dragline mempunyai keuntungan yang umumnya
disebabkan oleh keadaan medan dan bahan yang perlu digali. Dragline biasanya
tidak perlu masuk ke dalam tempat galian untuk melaksanakan pekerjaannya,
dragline dapat bekerja dengan ditempatkan pada lantai kerja yang baik, kemudian
menggali pada tempat yang penuh air atau berlumpur Jika hasil galian terus
dimuat ke dalam truk, maka truk tidak periu masuk ke dalam lubang galian yang
kotor dan berlumpur yang menyebabkan teriebaknya truk tersebut. Dragline
sangat baik untuk penggalian pada parit-parit, sungai yang tebingnya curam,
sehingga kendaraan angkut tidak periu masuk ke lokasi penggalian.
Satu kerugian dalam menggunakan dragline untuk menggali ialah produksinya
yang rendah, antara 70% - 80% dibandingkan dengan power shovel untuk ukuran
yang sama.
Macam dragline ada tiga tipe ialah crawler mounted, wheel mounted dan truck
mounted. Crawler mounted digunakan pada tanah-tanah yang mempunyai daya
dukung kecil sehingga floating-nya besar, tetapl kecepatan geraknya rendah dan
biasanya diperlukan bantuan alat angkut untuk membawa alat sampai ke lokasi
pekerjaan.

Gambar 3. DragLine

Cara Kerja Dragline


Penggalian dimulai dengan swing pada keadaan bucket kosong menuju ke posisi
menggali, pada saat yang sama drag cable dan hoist cable dikendorkan, sehingga
bucket jatuh tegak lurus ke bawah.
Sesudah sampai di tanah maka drag cable ditarik, sementara hoist cable digerak-
gerakkan agar bucket dapat mengikuti permukaan tebing galian sehingga
dalamnya lapisan tanah yang terkikis dalam satu pass dapat teratur, dan terkumpul
dalam bucket. Kadang-kadang hoist cable dikunci pada saat penggalian, berarti
pada saat drag cable ditarik, bucket bergerak mengikuti lingkaran yang berpusat
pada ujung boom bagian atas. Keuntungan cara ini ialah bahwa tekanan gigi
bucket ke dalam tanah adalah maksimal.
Setelah bucket terisi penuh, sementara drag cable masih ditarik, hoist cable
dikunci sehingga bucket terangkat lepas dari pennukaan tanah. Hal ini untuk
menjaga agar muatan tidak tumpah, juga dijaga posisi dump cable tetap tegang
dan tidak berubah kedudukannya. Kemudian dilakukan swing menuju tempat
(dump)nya material dari bucket. Sebaiknya truk ditempatkan sedemikian rupa
sehingga swing tidak melewati kabin truk. Jika bucket sudah ada di atas badan
truk, drag cable dikendrokan bucket akan terjungkir ke bawah dan muatan
tertuang.

KELEBIHAN : sangat baik untuk penggalian parit-parit, sungai yang memiliki tebing
yang curam sehingga kendaraan untuk mengangkut hasil galian tak perlu masuk ke
lokasi galian.
KEKURANGAN : adalah produktivitasnya sangat rendah, jika dibandingkan
dengan Shovel yang punya kapasitas yang sama hasilnya hanya sekitar 70 sampai
80% kapasitas Shovel.
4. Clamshell
Clamshell adalah alat gali yang mirip dengan dragline yang hanya tinggal
mengganti bucketnya saja. Clamshell terutama digunakan untuk mengerjakan
bahan-bahan lepas, seperti pasir, kerikil, lumpur dan lain-lainnya. Batu pecah dan
batubara dapat juga diangkut secara massa oleh clamshell.
Clamshell bekerja dengan mengisi bucket, mengangkat secara vertikal ke atas,
kemudian gerakan swing dan mengangkutnya ke tempat yang dikehendaki di
sekelilingnya untuk kemudian ditumpahkan ke dalam truk, atau alat-alat angkut
lain, atau hanya menimbun saja. Karena cara mengangkat dan membuang muatan
vertikal, maka clamshell cocok untuk pekerjaan pengisian pada hopper yang lebih
tinggi letaknya.

Bucket Clamshell
Bucket clamshell yang digunakan terdapat dalam berbagai ukuran, mempunyai
dua macam bucket yakni :
1. Heavy duty bucket, yang dilengkapi dengan gigi yang dapat dilepas,
digunakan untuk penggalian
2. Light duty bucket, untuk mengangkat bahan ringan, tanpa dilengkapi oleh
gigi-gigi.

Kapasitas bucket dihitung dalam 3 macam ukuran yaitu:

-Water level capasity adalah kapasitas bucket dimana bucket terendam air
(digantungkan setinggi permukaan air)

-Plate line capacity, adaleh kepasitas, dimana bucket terisi rata mengikuti! garis
sepanjang puncak clamshell

-Heaped capacity, adalah kapasitas bucket munjung

KELEBIHAN : digunakan untuk menggali sungai dan saluran.


KEKURANGAN : tidak dapat untuk menggali tebing.

Gambar 4. Clamshell
5. Crane
Pengertian dan Jenis Alat Berat Crane. Crane adalah salah satu alat berat (heavy
equipment) yang digunakan sebagai alat pengangkat dalam proyek kontruksi.
Crane bekerja dengan mengangkat material yang akan dipindahkan, memindahkan
secara horizontal, kemudian menurunkan material ditempat yang diinginkan. Alat
ini memilki bentuk dan kemampuan angkat yang besar dan mampu berputar
hingga 360 derajat dan jangkauan hingga puluhan meter. Crane biasanya
digunakan dalam pekerjaan pekerjaan proyek, pelabuhan, perbengkelan, industri,
pergudangan dll.
Dibawah ini beberapa crane yang biasa digunakan :
a. Crane Crawler
Crawler crane merupakan pesawat pengangkat material yang biasa
digunakan pada lokasi proyek pembangunan dengan jangkaun yang tidak
terlalu panjang. Tipe ini mempunyai bagian atas yang dapat bergerak 360
Derajat. Dengan roda crawler maka crane tipe ini dapat bergerak didalam
lokasi proyek saat melakukan pekerjaannya. Pada saat crane akan
digunakan diproyek lain maka crane diangkut dengan menggunakan
lowbed trailer. Pengangkutan ini dilakukan dengan membongkar boom
menjadi beberapa bagian untuk mempermudah pelaksanaan pengangkutan.

Gambar 5. Crane Crawler

b. Mobile Crane (Truck Crane)


Mobile Crane (Truck Crane) adalah crane yang terdapat langsung pada
mobile (Truck) sehingga dapat dengan mudah dibawa langsung pada pada
lokasi kerja tanpa harus menggunakan kendaraan (trailer). Crane ini
memiliki kaki (pondasi/tiang) yang dapat dipasangkan ketika beroperasi
untuk menjaga crane tetap seimbang. Truck crane ini dapat berputar 360
derajat.
Gambar 6. Mobile Crane (Truck Crane)

c. Crane untuk Lokasi Terbatas

Crane tipe ini diletakan di atas dua buah as tempat kedua as ban bergerak
secara simultan.dengan kelebihan ini maka crane jenis ini dapat bergerak
dengan leluasa. Alat penggerak crane jenis ini adalah roda yang sangat
besar yang dapat meningkatkan kemampuan alat dalam bergerak
dilapangan dan dapat bergerak di jalan raya dengan kecepatan maksimum
30 mph. letak ruang operator crane biasanya pada bagian-bagian deck
yang dapat berputar.

d. Tower Crane
Tower crane merupakan alat yang digunakan untuk mengangkat material
secara vertical dan horizontal kesuatu tempat yang tinggi pada ruang gerak
yang terbatas. Tipe crane ini dibagi berdasarkan cara crane tersebut berdiri
yaitu crane yang dapat berdiri bebas (free standing crane), crane diatas rel
(rail mounted crane), crane yang ditambatkan pada bangunan (tied-in
tower crane) dan crane panjat (climbing crane).

Gambar 7. Tower Crane


e. Hidraulik Crane
Umumnya semua jenis crane menggunkan sistem hidraulik (minyak) dan
pheneumatik (udara) untuk dapat bekerja. Namun secara khusus Hidraulik
crane adalah crane yang biasa digunakan pada perbengkelan dan
pergudangan dll, yang memilki struktur sederhana. Crane ini biasanya
diletakkan pada suatu titik dan tidak untuk dipindah-pindah dan dengan
jangkauan tidak terlalu panjang serta putaran yang hanya 180 derajat.
Sehingga biasanya pada suatu perbengkelan/pergudangan terdapat lebih
dari satu Crane.

f. Hoist Crane
Hoist Crane adalah pesawat pengangkat yang biasanya terdapat pada
pergudangan dan perbengkelan. Hoist Crane ditempatkan pada langit-
langit dan berjalan diatas rel khusus yang yang dipasangi pada langit-langit
tersebut. Rel-rel tadi juga dapat bergerak secara maju-mundur pada satu
arah.

g. Jip Crane
Jip crane merupakan pesawat pengangkat yang terdiri dari berbagai
ukuran, jip crane yang kecil biasanya digunakan pada perbengkelan dan
pergudangan untuk memindahkan barang-barang yang relatif berat. Jip
crane memilki sistem kerja dan mesin yang mirip seperti 'Hoist Crane' dan
struktur yang mirip 'Hidraulik Crane'.

Gambar 8 . Jip Crane

Kapasitas Tower Crane

Kapsitas tower crane tergantung beberapa faktor. Yang perlu diperhatikan adalah
bahwa jika material yang diangkut oleh crane melebihi kapasitasnya maka akan
terjadi jungkir. oleh karena itu, berat material yang diangkut sebaiknya sebagai
berikut :
1. Untuk mesin beroda crawler adalah 75% dari kapasitas alat.
2. Untuk mesin beroda ban karet adalah 85% dari kapasitas alat.
3. Untuk mesin yang memilliki kaki adalah 85% dari kapasitas alat.

Faktor luar yang harus diperhatikan dalam menentukan kapasitas alat adalah.

1. Kekuatan angin terhadap alat.


2. Ayunan beban pada saat dipindahkan.
3. Kecepatan pemindahan material.
4. Pengereman mesin dalam pergerakannya.

b. Alat Berat Bergerak (Moving Machine)


Berfungsi untuk membongkar, memuat, dan memindahkan material – material dalam
jarak yang relatif agak jauh. Dibawah ini yang termasuk alat berat bergerak antara lain
yaitu :

1. Bulldozer
Bulldozer dapat dibedakan menjadi dua yakni menggunakan roda kelabang
(Crawler Tractor Dozer) dan Buldoser yang menggunakan roda karet (Wheel
Tractor Dozer). Pada dasarnya Buldoser menggunakan traktor sebagai tempat
dudukan penggerak utama, tetapi lazimnya traktor tersebut dilengkapi dengan sudu
sehingga dapat berfungsi sebagai Buldoser yang bisa untuk menggali, mendorong,
menggusur dan menarik material (tanah, pasir, dsb). Alat berat ini digunakan untuk
pekerjaan. Bulldozer dapat dioperasikan pada medan yang berlumpur, berbatu,
berbukit dan di daerah yang berhutan.
Buldoser digunakan sebagai alat pendorong tanah lurus ke depan maupun ke
samping, tergantung pada sumbu kendaraannya. Untuk pekerjaan di rawa
digunakan jenis Buldoser khusus yang disebut Swamp Bulldozer.

Pada saat pembukaan lahan pertambangan yang baru, maka unit bulldozer inilah
yang pertama kali diterjunkan untuk proses land clearing. Istilah bulldozer sering
kali digunakan untuk menggambarkan semua tipe alat berat (Eksavator, Loader,
dsb) meskipun istilah ini tepatnya hanya menunjuk ke traktor berantai yang
dilengkapi dengan blade.

Selain blade sebagai perlengkapan standar Bulldozer, pada sisi belakang Bulldozer
bisa dipasang perlengkapan tambahan berupa :
a. Ripper untuk membongkar material yang tidak dapat digali menggunakan
blade,biasanya untuk pekerjaan pembuatan jalan atau pertambangan.
b. Winch untuk menarik material, sering digunakan pada pekerjaan pengeluaran
kayu di hutan.

KELEBIHAN : Mampu menahan beban yang berat


KEKURANGAN : Jarak tempuh relatif pandek
Gambar 9. Bulldozer

2. Scraper
Digunakan untuk pengangkatan tanah paling atas , Alat ini digunakan untuk
menggali muatannya sendiri, lalu mengangkut ke tempat yang
ditentukan, kemudian muatan itu disebagkan dan diratakan. Scrapper
mampu menggali/ mengupas permukaan tanah sampai setebal + 2,5 mm
atau menimbun suatu tempat sampai tebal minimum + 2,5 mm pula.
Scrapper dapat digunakan untuk memotong lereng tanggul atau lereng
bendungan, menggali tanah yang terdapat diantara bangunan beton,
meratakan jalan raya atau lapangan terbang. Efisiensi penggunaan
Scrapper tergantung pada:
(1) kedalaman tanah yang digali,
(2) kondisi mesin, dan
(3) operator yang bekerja.

Jika ditinjau dari penggeraknya, jenis Scrapper ada dua macam yakni:
(1) Scrapper yang ditarik Buldoser (Down Scrapper Tractor), dan
(2) Scrapper yang memiliki mesin penggerak sendiri (Self Propelled
Scrappers).

KELEBIHAN : mampu menggali/ mengupas permukaan tanah sampai setebal + 2,5


mm atau menimbun suatu tempat sampai tebal minimum + 2,5 mm pula.
KEKURANGAN :hanya bisa mengangkut dalam jarak yang dekat
Gambar 10. Scraper

3. Grader
Motor grader adalah alat berat yang digunakan untuk meratakan jalan, membentuk
jalan (grading) yang dibiasa digunakan dalam proyek pembangunan jalan. Motor
grader merupakan salah satu alat berat yang sangat penting untuk konstruksi jalan.
Grader juga dapat digunakan untuk pengupasan lapisan atas yang hendak dibuang,
atau dikurangi, mencampur material dan meratakan/ menyebarkannya lagi.
Meratakan area dengan grader sangat diperlukan untuk pemadatan yang sempurna
oleh compactor.

Grader mempunyai roda dari karet sehingga dapat dikendarai di jalanan beraspal,
4 wheel drive dengan transmisi otomatis. Grader juga berbeda dari alat berat yang
lain, karena hasil akhirnya merupakan visualisasi dari sang operator.

Salah satu skill yang membedakan operator grader professional dan pemula adalah
kemampuan untuk memvisualisasikan hasil akhir yang sempurna, tikungan,
kemiringan, tanjakan dan turunannya dan membentuk jalanan sesuai dengan
visualisasi tersebut.

Fungsi Motor Greader

a. Membuat jalan, seperti membentuk jalan (grading)


b. Meratakan jalan, dan finishing

Motor grader adalah sebuah traktor roda dengan dilengkapi peralatan kerja (work
equipment) seperti:
a. Blade yang berfungsi untuk meratakan tanah
b. Scarifier yang dipasang pada bagian depan blade digunakan untuk memecah
material-material keras
c. Ripper yang dipasang pada bagian belakang alat yang berguna juga untuk
memecah material-material keras.
KELEBIHAN : dapat dipakai pula untuk keperluan lain misalnya untuk penggusuran
tanah, pencampuran tanah, meratakan tanggul, pengurugan kembali galian tanah dan
sebagainya.
KEKURANGAN : khusus untuk penggunaan pada pekerjaan pengurugan kembali
galian tanah hasilnya kurang memuaskan.

Gambar 11. Motor Greder

4. Loader

Wheel loader adalah suatu alat yang mirip dengan shovel dozer, tetapi beroda
karet (ban) sehingga baik kemampuan maupun kegunaannya sedikit berbeda yaitu
pada kemampuan beroperasi di daerah yang keras dan rata, kering tidak licin
karena traksi daerah basah akan rendah, tetapi tidak mampu mengambil tanah
sendiri tanpa dibantu dozing/stock pilling terlebih dahulu dengan bulldozer.

Wheel Loader adalah alat yang digunakan untuk mengangkat material yang akan
dimuat kedalamdumptruck atau memindahkan material ke tempat lain. Saat loader
menggali, bucket didorongkan pada material, jika bucket telah penuh maka traktor
mundur dan bucket diangkat ke atas untuk selanjutnya dipindahkan

Pada dasarnya wheel loader memiliki kegunaan-kegunaan sebagai berikut:

 Pembersihan lapangan atau lokasi pekerjaan (land clearing).

 Penggusuran tanah dalam jarak dekat.

 Meratakan timbunan tanah dan mengisi kembali galian-galian tanah.

 Menyiapkan bahan-bahan dari tempat pengambilan material.


 Mengupas tanah bagian yang jelek (stripping)

 Meratakan permukaan atau menghaluskan permukaan bidang rata disebut

finishing.

Cara kerja dari Wheel Loader

Cara kerja Wheel loader ini sama seperti halnya alat berat pada umumnya,
dimana alat penggerak utamanya mengguanakan sistem hidrolik. Karena tenaga
hidrolik mempunyai daya atau tenaga yang sangat besar, sehingga bisa
memungkinkan untuk mengeruk, mengangkut material atau benda yang
berukuran besar.
Untuk pengoperasian bucket dipakai “kendali hidrolis” (hydraulic controlled),
sedangkan kendali kabel (cabel controlled) sudah jarang digunakan pada
excavator-loader. Penggunaan loader biasanya adalah untuk memuat material dan
membawa, serta membongkar. Jika daerah sekitar material yang dikerjakan datar,
maka loader dapat bergerak dengan leluasa dalam posisi yang menyenangkan.
Wheel loader yang bekerja dengan gerakan dasar pada bucket dan cara membawa
muatan untuk dimuatkan ke alat angkut atau alat yang lain. Gerakan bucket yang
penting ialah menurunkan bucket diatas permukaan tanah, mendorong ke depan
(memuat/menggusur), mengangkat bucket, membawa dan membuang muatan.

Gambar 12. Loader

5. Dump Truck / Wagon


Dump truck (dump truk) adalah kendaraan jenis yang digunakan untuk
mengangkut bahan material seperti pasir, kerikil atau tanah untuk keperluan
konstruksi. Dump truck dapat memindahkan material pada jarak menengah
sampai jarak jauh (500 meter – up). Isi muatannya diisikan oleh alat pemuat,
sedangkan untuk membongkar muatannya alat berat ini dapat bekerja sendiri
dengan mengangkat bagian bak dengan menggunakan teknologi hidrolik.
Secara umum, dump truk dilengkapi dengan bak terbuka yang dioperasikan
dengan bantuan hidrolik, bagian depan dari bak itu bisa diangkat keatas dan
bagian belakang bak berfungsi sebagai engsel atau sumbu putar sehingga
memungkinkan material yang diangkut bisa melorot turun ke tempat yang
diinginkan. Dump truck biasa digunakan dalam industri pertambangan untuk
memindahkan material hasil tambang ataupun material tanah. Kapasitas sebuah
Off-Road Mining Dump Truck ditentukan oleh kapasitas dump body-nya.

Bagian-bagian Dump Truck


 Dump Body
 Rock Ejector
 Final Drive
 Oil retarder Tank
 Steering & Hois tank
 Front Wheel
 Turn Signal lamp
 Head lamp
 Radiator
 Canopy Spill Guard

Jenis-Jenis Dump Truck

Kendaraan alat berat dump truck terdiri dari dua golongan jika ditinjau
dari besar muatannya :

 On High Way Dump Truck (muatan dibawah dari 20 m3)


 Off High Way Dump Truck (muatannya diatas 20 m3)

Jika dilihat dari cara pengosongan muatan, jenis truck dapat dibedakan
menjadi tiga yaitu:

1. End-Dump atau Rear Dump


Dump Truck jenis ini mengosongkan muatannya dengan cara ditumpahkan ke
belakang

2. Side-Dump
Dump Truck jenis ini mengosongkan muatannya dengan cara ditumpahkan ke
samping

3. Bottom-Dump
jenis ini mengosongkan muatannya dengan cara ditumpahkan ke samping
Berdasarkan ukuran muatan:

1. Ukuran kecil (Memiliki kapasitas angkut maksimum 25 ton.)

2. Ukuran sedang (Memiliki kapasitas 25 sampai 100 ton.)

3. Ukuran besar (Kapasitas muatannya lebih dari 100 ton.)

Gambar 13. Dump Truck / Wagon

6. Crusher / Concrete mixer


Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi
suatu bentuk dan ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya
adalah batuan bergradasi, semen, beton, dan aspal. Yang termasuk
didalam alat ini adalah crusher dan concrete mixer truck. Alat yang
dapat mencampur material-material di atas juga dikategorikan ke dalam
alat pemroses material seperti concrete batch plant dan asphalt mixing
plant.
Gambar 14. Concrete Mixer

7. Asphalt Finisher
Alat ini berfungsi untuk menghamparkan processed material (material yang telah
diproses) dari mixing plant, dan untuk mendapatkan lapisan yang merata. Paver
dengan roda ban sebaiknya dipilih jika pada pengaspalan jalan alat tersebut sering
dipindahkan.

Asphalt Finisher mempunyai roda yang berupa kelabang atau dimaksud


dengan crawler track dengan hopper yg tidak beralas. Sedangkan penggunaan
paver dengan roda crawler akan lebih menguntungkan jika kondisi jalan yang
akan dibangun menanjak atau menurun. Hal ini karena paver beroda crawler lebih
stabil. Sedang dibawah hopper itu ada pisau yang juga selebar hopper. Ketika
sistem penghamparan, awalannya diawali dengan memasukkan aspal ke hopper.
Lalu aspal bakal segera turun ke permukaan serta disisir oleh pisau. Untuk
memperoleh tingkat kerataan yang dikehendaki bakal ditata oleh pisau itu.

Gambar 15. Asphalt Finisher


8. Tandem Roller dan Pneumetic Tire Roller
Tandem roller termasuk sebagai alat pemadatan. Biasanya digunakan untuk
penggilasan akhir, artinya fungsi alat ini adalah untuk meratakan permukaan.
Tandem roller tidak digunakan untuk permukaan keras dan tajam karena dapat
merusak roda.

Untuk pneumatic tire roller,alat terdiri atas roda-roda ban karet yang dipompa
(pneumatic) maka area pekerjaan juga perlu dibebaskan dari benda-benda tajam
yang dapat merusak roda. Susunan dari roda muka dan roda belakang selang-
seling sehingga bagian yang tidak tergilas oleh roda bagian muka maka akan
digilas oleh roa bagian belakangnya. Alat ini baik sekali digunakan pada
penggilasan bahan yang bergranular, juga baik digunakan pada penggilasan
lapisan hot mix sebagai “penggilas antara”

Pada pekerjaan penimbunan lahan biasanya setelah dilakukan penimbunan maka


pada lahan tersebut dilakukan pemadatan. Hal ini dilakukan untuk memadatkan
permukaan yang rata dan padat. Penggunan dari alat-alat ini umumnya untuk
mendapatkan permukaan yang halus.

Gambar 16. Tandem Roller

Gambar 17. Pneumatic Tire Roller


9. Excavator
Ekskavator atau excavator (Mesin pengeruk) adalah salah satu alat berat yang
terdiri dari mesin di atas roda khusus yang dilengkapi dengan lengan (arm), alat
pengeruk (bucket), keranjang dan rumah rumah dalam sebuah wahana putar dan
digunakan untuk penggalian (akskavasi). Biasanya digunakan untuk
menyelesaikan pekerjaan berat berupa penggalian tanah yang tidak bisa dilakukan
secara langsung oleh tangan manusia. Pengertian ini didasarkan dari asal-usul
excavator yang diciptakan sebagai alat penggali tanah untuk membangun rel
kereta api, serta dari kata “excavation” yang berasal dari bahasa Inggris yang
berarti “pengggalian” atau mesin penggali.

Di Indonesia, excavator lebih sering disebut Bego atau Beko, namun sebenarnya
excavator bukan berarti bego. Kata bego berasal dari bahasa Inggris dari kata
“Backhoe”, yaitu excavator mini yang ditempelkan pada bagian belakang mesin
traktor, seperti backhoe loader atau mesin traktor lainnya.
Rumah rumah diletakan diatas kereta bawah yang dilengkapi Roda rantai atau
Roda. Ekskavator kabel menggunakan Winch dan Tali besi untuk bergerak.
Ekskavator kabel adalah perkembangan alami dari Penggaruk Uap dan sering
disebut Power shovel. Semua gerakan dan fungsi dari ekskavator hidrolik
menggunakan aksi cairan hidrolik , dengan silinder hidrolik dan motor hidrolik.
Dikarenakan pengaktifan secara linear oleh silinder hidrolik, maka mode operasi
mereka berbeda dengan ekskavator kabel.

Berikut dibawah ini penggunaan ekskavator:

o Menggali parit , lubang, pondasi bangunan


o Penanganan Material
o Memotong semang dengan alat khusus
o Pekerjaan kehutanan
o Penghancuran
o Perataan tanah
o Angkut berat
o Pertambangan, terutama Pertambangan pit terbuka
o Pengerukan sungai
o Menancapkan Batang pondasi
o Tipe ekskavator
o Ekskavator kompak
o Eekskavator dragline
o Long reach excavator
o Steam shovel
o Power shovel
o Suction excavator

KELEBIHAN:dapat digunakan sebagai alat pengangkut


KEKURANGAN:tidak dapat digunakan dalam jarak jauh
Gambar 18. Excavator

10. Bucket Dredger


Bucket dredger adalah jenis tertua dari suatu kapal keruk. Biasanya dilengkapi
dengan beberapa alat seperti timba/bucket yang bergerak secara simultan untuk
mengangkat sedimen dari dasar air. Varian dari Bucket dredger ini adalah Bucket
Wheel Dredger.
Beberapa Bucket dredger dan Grab dredger cukup kuat untuk mengeruk dan
mengangkat karang agar dapat membuat alur pelayaran.
Bucket dredger masih dipergunakan untuk penambangan bijih timah di Provinsi
Bangka Belitung dan Kepulauan Riau yang dioperasikan oleh PT Timah Tbk.

KELEBIHAN : cukup kuat untuk mengangkat karang agar dapat membuat alur
pelayaran
KEKURANGAN : ini merupakan jenis tertua dari kapal keruk

Gambar 19. Bucket Gredger

11. Suction Dredger


Adalah sebuah trailing suction hopper dredger atau TSHD menyeret pipa pengisap
ketika bekerja, dan mengisi material yang diisap tersebut ke satu atau beberapa
penampung (hopper) di dalam kapal. Ketika penampung sudah penuh, TSHD akan
berlayar ke lokasi pembuangan dan membuang material tersebut melalui pintu
yang ada di bawah kapal atau dapat pula memompa material tersebut ke luar
kapal. TSHD terbesar di dunia adalah milik perusahaan Belgia yaitu Jan De
Nul TSHD. Vasco Da Gama (33.000 m3 penampung, 37,060 kW total tenaga
yang ada) dan perusahaan BelandaBoskalis TSHD. W.D. Fairway (35.000 m3
penampung)

KELEBIHAN : Cocok untuk mengeruk alur pelayaran dengan volume besar


dan jarak ke disposal area jauh. Efisien untuk soft material
KEKURANGAN : Tidak cocok untuk hard material. Unit cost menjadi tinggi jika
volume kerukan kurang besar. Biaya servis tinggi. Permukaan tanah hasil kerukan
sangat tidak merata

Gambar 20. Suction Gredger

Anda mungkin juga menyukai