Anda di halaman 1dari 2

FUNGSI DAN CARA KERJA Power Shovel

A.Tentang Power Shovel


Power Shovel merupakan alat berat gali dan muat tambang yang sering digunakana berupa
skop mekanasi yang amat besar. Alat ini digerakkan oleh mesin uap, mesin bensin, mesin
diesel,atau dapat juga motor listrik. Ukuran alat ini ditentukan oleh besarnya sekop yang
dapat digerakkan, baik dalam arah horizontal maupun vertikal. Ukuran skop Power Shovel
kecil berkisar sampai 2 yard3 (1 yard = 3 ft = 90 cm) atau sekitar 0,36 m3 sampai 1,56 m3;
ukuran sedang berkisar 2 sampai 8 yard3 ( 1,56-18,2 m3), dan ukuran besar 8 35 yard3
(18,2 25,5 m3).
Dengan memberikan shovel attachment pada excavator, maka didapatkan alat yang disebut
dengan power shovel. Alat ini baik untuk pekerjaan menggali tanah tanpa bantuan alat lain,
dan sekaligus memuatkan ke dalam truk atau alat angkut lainnya. Alat ini juga dapat untuk
membuat timbunan bahan persediaan (stock pilling).
Pada umumnya power shovel ini dipasang di atas crawler mounted, karena diperoleh
keuntungan yang besar antara lain stabilitas dan kemampuan floatingnya. Power shovel di
lapangan digunakan terutama untuk menggali tebing yang letaknya lebih tinggi dari tempat
kedudukan alat. Macam shovel dibedakan dalam dua hal, ialah shovel dengan kendali kabel
(cable controlled), dan shovel dengan kendali hidrolis (hydraulic controlled).
B. Cara Kerja Power Shovel
Pada dasarnya gerakan-gerakan selama bekerja dengan shovel ialah:
1.Maju untuk menggerakkan dipper menusuk tebing.
2.Mengangkat dipper/bucket untuk mengisi.
3.Mundur untuk melepaskan dari tanah/tebing.
4.Swing (memutar) untuk membuang (dump).
5.Berpindah jika sudah jauh dan tebing galian, dan
6.Menaikkan/menurunkan sudut boom jika diperlukan
Sudut yang dibuat antara boom dengan bidang datar menyudut sebesar 45o, pekerjaan yang
dilakukan dapat sebagai alat gali (utamanya) maupun utamanya alat muat. Yaitu dengan cara
dipper (mangkuk) dikerukkan dari bawah menengadah keatas pada kaki jenjang (power
shovelnya sebagai alat gali -- excavator); atau pada kaki timbunan hasil bongkaran (hasil
peledakan) utamanya sebagai alat muat.

Setelah dipper (mangkuk) penuh; kemudian superstructure (kabin beserta boom) berputar
menghadap posisi truck untuk menumpahkan isi dipper keatas/kedalam bak truck, dengan
membuka dasar dipper dengan cara menarik latch (grendel) sehingga isi dipper
tertumpah.
Bila power shovel sebagai alat gali maka berat counter weightnya lebih besar dibanding,
apabila power shovel sebagai alat muat, pada ukuran dipper yang sama.
Cara penempatan Power Shovel di tempat kerja ada bermacam-macam, tergantung dari
kondisi topografi lapangan dan tujuan pekerjaan tersebut, antara lain :
- Jika tempat kerja telah tersedia, misalnya pada daerah kerja yang sudah merupakan lereng
bukit, maka tidak perlu lagi dibuatkan jalan masuk dan tempat kerja awal.
- Bila tempat yang akan digali masih merupakan daerah yang datar, maka perlu dibuat dulu
sebuah jalan masuk dan tempat kerja awal yang berbentuk lereng landai. Pembuatantersebut
dapat dilakukan nmenggunakan alat itu sendiri, atau menggunakan Buldoser; kemudian kalau
udah di tempat kerjanya, harus diletakkan sedemikian rupa sehingga gerakannya efisien dan
cukup tempat untuk alat-alat angkut yang mendekat ke situ.
Pada umumnya semakin keras jenis material yang digali semakin kecil ukuran skop yang
harud dipakai, tetapi gigi-gigi pada skop tersebut harus terbuat dari baja mangan (manganese
steel) Fe2MgO3, cara penggaliannya tergantung pada cara menggerakkan lengan sekop
tersebut. Produktivitas Power Shovel tergantung dari:
a.Keadaan material (keras, lunak)
b.Kondisi lapangan, misalnya tinggi lereng yang digali.
c.Efisiensi alat muat dan alat angkut, serta keserasian ukuran ke dua alat
tersebut.
d.Pengalaman operator yang menanganinya.
C. Penggunaan Power Shovel
1. Sebagai Alat Gali
Penggunaan power shovel sebagai alat gali adalah :
i. Membuat tanggul (embankment digging)
ii. Menggali secara datar (digging on horizontal plane)
iii. Membuat lereng (dressing slopes)
iv. Menggali ke arah daerah yang lebih rendah (digging below grade)
v. Membuat parit (digging shallow trench)
2. Sebagai Alat Muat
Penggunaan power shovel sebagai alat muat adalah :
i. Memuat ke alat angkut (loading haul units)
ii. Membuang material ke samping (side casting)
iii. Menimbun ke atas tumpukan material (dumping onto spoil banks)
iv. Menimbun ke dalam hopper (dumping into hoppers)

Anda mungkin juga menyukai