Anda di halaman 1dari 10

Mata Kuliah

: Mekanika Teknik

Dosen

: Rini Novrianti Sutardjo Tui, ST, MBA, MT

MAKALAH
MINE FAN

OLEH
AFIF AZZAM SAPTO NUGROHO
D621 11 261

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

MAKASSAR
2014

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Ventilasi tambang atau pertukaran udara di dalam tambang merupakan suatu
metode yang digunakan untuk memelihara dan menciptakan udara sesuai dengan
kebutuhan proses produksi atau kenyamanan pekerja. Ventilasi ini juga digunakan
untuk menurunkan kadar suatu kontaminan di udara tempat kerja sampai batas yang
tidak membahayakan bagi keselamatan dan kesehatan kerja.
Pengendalian udara dalam tambang bawah tanah sangat diperlukan untuk
menjaga kualitas udara dalam memenuhi standard kualitas yang ditetapkan bagi
kesehatan pekerja, memenuhi syarat kondisi udara yang sesuai bagi proses produksi,
lingkungan kerja mesin-mesin atau peralatan yang digunakan, dan penyimpanan
barang atau hasil produksi. Salah satu cara pengendalian udara dalam ruang adalah
ventilasi yang tepat dan sesuai, yaitu ventilasi yang terdapat pemasukan dan
pengeluaran udara kedalam ruang melalui bukaan atau lubang yang ada untuk
mendapatkan udara yang memenuhi standard kualitas kesehatan dan proses produksi
industri.
Namun pada kenyataannya, sangat jarang ditemui tambang bawah tanah yang
hanya mengandalkan sirkulasi udara alami saja. Apalagi jika terdapat alat-alat
bermesin diesel yang mengeluarkan emisi gas buang. Perbedaan tekanan udara alami
tidak lagi dapat diandalkan. Alat yang dapat menciptakan perbedaan tekanan udara
yang memadai perlu dipasang. Alat ini disebut fan atau kipas.

I.2 Rumusan masalah


Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini yaitu :
1. Apa pengertian fan ?
2. Bagaimana sifat tahanan pada fan ?

3. Apa saja kaidah-kaidah fan ?


4. Bagaimana sistem pemasangan fan ?
5. Bagaimana mengetahui sifat dan kemampuan fan/kipas melalui kurva
karakteristik fan/kipas ?

I.3 Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
1. memberikan pengetahuan tentang fan/kipas yang digunakan pada sistem
ventilasi tambang.
2. Mengetahui pengertian fan.
3. Memahami tahanan fan.
4. Memahami kaidah-kaidah fan.
5. Memahami sistem pemasangan fan.
6. Memahami sifat maupun kemampuan fan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 PENGERTIAN FAN


Fan/kipas adalah mesin yang disekitar porosnya dipasangi sejumlah sayap, dan
dengan memutarnya memberikan gaya sentrifugal atau gaya dorong kepada udara
untuk membangkitkan angin. Fan/kipas sangat penting pada tambang bawah tanah
karena fan akan menciptakan perbedaan tekanan. Untuk tambang yang tidak terlalu
dalam dan besar, mengandalkan sirkulasi udara alami mungkin saja bisa mencukupi.
Sirkulasi alami hanya menggantungkan pada perbedaan tekanan udara alami antara
luar dan dalam terowongan. Aliran udara akan terjadi dengan sendirinya akibat
perbedaan tekanan ini. Namun pada kenyataannya, sangat jarang ditemui tambang
bawah tanah yang hanya mengandalkan sirkulasi udara alami saja. Apalagi jika
terdapat alat-alat bermesin diesel yang mengeluarkan emisi gas buang.
Perbedaan tekanan udara alami tidak lagi dapat diandalkan. Alat yang dapat
menciptakan perbedaan tekanan udara yang memadai perlu dipasang. Alat ini disebut
main fan atau kipas utama. Penyebutan main fan (kipas utama) tak lain untuk
membedakan dengan auxiliary fan(kipas bantu). Main fan inilah yang bertanggung
jawab atas sirkulasi udara keseluruhan pada tambang bawah tanah. Ukuran main fan
amat bervariasi, mulai dari beberapa ratus Hp (horsepower) hingga beberapa ribu Hp.
Namun dalam tambang yang sama, ukuran main fan dapat dipastikan lebih besar dari
auxiliary fan karena tugas main fan yang mencakup semua wilayah tambang.

II.2 Tahanan fan/kipas angin


Pada waktu kipas angin berputar dan udara melewati kipas, timbul tahanan
karena gesekan dengan sayap dan pelat luar, serta tabrakan udara. Besar tahanan ini
berbeda menurut tipe serta kapasitas kipas angin, dimana kipas angin yang
tahanannya kecil berarti kipas angin yang efisien.

Tahanan kipas angin adalah tahanan yang sifatnya sama dengan tahanan
ventilasi di dalam pit. Sama seperti ketika melakukan ventilasi di dalam pit, dimana
tahanan pit dinyatakan dengan lubang ekuivalen(equivalent orifice), maka tahanan
kipas angin juga dinyatakan dengan equivalent orifice, tetapi pada kipas angin disebut
sebagai lubang lewat kipas angin(passage orifice of fan), yang dinyatakan oleh :
0 = 0,38

Q
ho

0 = passage orifice (m2)


Q = jumlah angin ventilasi (m3/detik)
ho = tahanan kipas angin (mm air)
Gabungan tahanan ventilasi pit h dan tahanan kipas angin ho menjadi tekanan
negatif (vakum) yang ditimbulkan kipas angin untuk melakukan ventilasi. Gabungan
tahanan h + ho ini disebut tekanan negatif (vakum) mula, sedangkan tekanan negatif
di dalam pit saja (h) disebut tekanan negatif efektif dan tekanan negatif di dalam kipas
angin (ho) disebut tekanan negatif tidak efektif.

II.3 Kaidah Kipas Angin


Kipas angin pada tambang memiliki beberapa ukuran yang disesuaikan dengan
keadaan dalam tambang bawah tanah. Biasanya ukuran yang disesuaikan adalah
jumlah putaran yang akan dihasilkan oleh fan yang biasa diukur dengan satuan Rpm,
kemudian jumlah angin yang dihasilkan atau dihirup oleh fan tersebut, lalu jumlah
perbedaan tekanan yang hendak dihasilkan sehingga menyebabkan udara dapat
bergerak ke seluruh areal tambang guna menyuplai udara bersih untuk para pekerja
dan terakhir adalah daya yang dihasilkan kipas angin dalam menciptakan perbedaan
tekanan udara. Diantara jumlah putaran, jumlah angin, perbedaan tekanan dan daya
kipas angin terdapat hubungan sebagai berikut. Hal ini dinamakan 3 kaidah kipas
angin.
(1)

Kaidah ke 1

Perbedaan tekanan efektif kipas angin berbanding lurus dengan kuadrat jumlah
putaran.
(2)

Kaidah ke 2

Jumlah (kapasitas) angin pada kipas angin berbanding lurus dengan jumlah

putaran.
(3)

Kaidah ke 3

Daya penggerak udara kipas angin berbanding lurus dengan pangkat 3 jumlah
putaran atau jumlah angin.

II.4 Sistem Pemasangan Fan


Sistem ventilasi memiliki beberapa tujuan berbeda tergatung pada jenis
pemasangannya. Berikut akan dijelaskan sistempemasangan fan beserta tujuannya :
II.4.1 Sistem Forcing

Sistem ini akan memberikan hembusan udara bertekanan positif ke front kerja.
Tekanan positif berarti aliran udara ini mempunyai tekanan lebih besar dibandingkan
udara di atmosfer. Udara dialirkan melalui pipa dimana saluran ventilasi ini
menghubungkan fan dengan front kerja sebagaimana terlihat pada gambar. Dalam
sistem ini, dihembuskan udara bersih ke front. Pada sistem hembus(blowing system),

fan dipasang untuk menghasilkan efek tiup atau hembus. Mirip dengan orang meniup
balon, udara dihembuskan masuk ke dalam tambang bawah tanah. Pada sistem ini,
tekanan udara dalam terowongan akan lebih tinggi(positif) jika dibanding dengan
tekanan diluar terowongan. Dalam aplikasi, sistem hembus jarang digunakan. Akibat
hembusan fan, tekanan udara di area sekitar fan menjadi tinggi sehingga
mengakibatkan ketidaknyamanan pekerja dan berhamburannya debu dan partikelpartikel lain.

Gambar 2.4.1 Ventilasi Sistem Forcing

II.4.2 Sistem Exhausting


Sistem ini akan memberikan hembusan udara yang berkebalikan dengan sistem

forcing, yaitu bertekanan negatif ke front kerja. Tekanan negatif yang dimaksud disini
adalah tekanan yang dihasilkan oleh proses penghisapan udara. Pada sistem

exhausting, fan diletakkan dekat dengan front kerja, sehingga dapat memudahkan
kerjanya dalam menghisap udara dari front kerja tersebut. Udara yang dihisap adalah
udara kotor atau gas yang tak diinginkan.

Gambar 2.4.2 Ventilasi Sistem Exhausting

II.4.3 Sistem Overlap


Sistem ini merupakan gabungan dari sistem exhausting dan forcing. Berbeda
dengan kedua sistem diatas, sistem ini menggunakan 2 fan yang memiliki tugas
berbeda satu sama lain. Ada fan yang bertugas menyuplai udara ke front(intake fan),
adan fan yang bertugas untuk menghisap udara dari front(exhausting fan). Tetapi

exhaust fan dipasang lebih mundur(lebih jauh) dari front penambangan. Sedangkan
duct akhir dari intake fan dipasang lebih dekat dengan front penambangan. Hal ini
untuk mencegah agar udara yang disuplai langsung dihisap oleh exhaust fan sehingga
udara akan memiliki waktu untuk bersirkulasi pada front penambangan.

Gambar 2.4.3 Ventilasi Sistem Overlap

Untuk menghasilkan sistem ventilasi yang mampu bersikulasi, ada beberapa


parameter yang perlu diperhatikan yaitu :
A. Kebutuhan udara pada front tambang bawah tanah sebesar 3 m3/menit untuk
setiap hp mesin dan 1 m3/menit untuk setiap pekerja. Tekanan udara akan berbanding
terbalik terhadap luas permukaan saluran tersebut, yang dinyatakan dengan rumus :

B. Head loss, yaitu kehilangan debit udara yang menyebabkan penurunan


efisiensi yang terjadi karena dari sistem ventilasi tersebut. Head loss terjadi karena
adanya aliran udara akibat kecepatan(Hv), gesekan(Hf), dan tikungan saluran /
perubahan ukuran saluran(Hx).

Head loss terbesar terjadi apabila ada arus yang dibelokkan dengan sudut tajam.
Grafik di bawah ini menunjukkan penurunan efisiensi(head loss) debit ventilasi karena
tikungan 90 derajat(dipengaruhi oleh diamater flexible / rigidfaktor duct) dan sudut
tikungan.

Gambar 2.4.4 Chart shock loss factor untuk tikungan 90, cross section lingkaran

II.5

Sifat dan Kemampuan Fan Melalui Kurva Karakteristik Fan


Untuk mengetahui sifat dan kemampuan kipas angin, hubungan antara jumlah

(kapasitas) ventilasi dan perbedaan tekanan efektif dicari melalui pengukuran


langsung, kemudian dinyatakan dalam grafik, yang disebut sebagai kurva karakteristik
kipas angin.Untuk memperoleh kurva karakteristik, putaran kipas angin dijaga konstan
selanjutnya luas penampang jalan udara diubah-ubah dan dicari jumlah angin, daya
poros, tekanan angin dan efisiensi, untuk setiap luas penampang. Hubungan tersebut
digambarkan sebagai kurva pada grafik, dengan mengambil jumlah angin sebagai
sumbu datar, serta efisiensi, tekanan angin dan daya poros sebagai sumbu tegak.
Gambar 4 di bawah ini adalah satu contoh kurva karakteristik kipas angin.

Gambar 2.5.1 Kurva Karakteristik Kipas Angin


Dari kurva karakteristik tersebut dapat diketahui, pada jumlah angin berapa
atau harus dibuat berap perbedaan tekanan efektifnya, agar kipas angin tersebut
bekerja pada efisiensi yang terbaik. Kurva karakteristik ini sangat penting dalam
manajemen kipas angin, dan diperlukan sekali pada waktu pemilihan kipas angin,
perubahan jumlah putaran, operasi gabungan dan perencanaan pembagian aliran.
Penjelasan mengenai operasi gabungan kipas angin utama tidak diberikan disini.
Pf = tekanan negatif

= efisiensi

PS = daya kuda poros

BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kita ambil dari makalah ini adalah :

1. Fan/kipas adalah mesin yang disekitar porosnya dipasangi sejumlah sayap, dan
dengan memutarnya memberikan gaya sentrifugal atau gaya dorong kepada
udara untuk membangkitkan angin.

2. Tahanan kipas timbul karena gesekan dengan sayap dan pelat luar, serta
tabrakan udara. Besar tahanan ini berbeda menurut tipe serta kapasitas kipas
angin, dimana kipas angin yang tahanannya kecil berarti kipas angin yang
efisien.
3. Kaidah pada kipas terbagi menjadi tiga yaitu Perbedaan tekanan efektif kipas
angin berbanding lurus dengan kuadrat jumlah putaran (kaidah 1), jumlah
(kapasitas) angin pada kipas angin berbanding lurus dengan jumlah putaran
(kaidah 2), dan daya penggerak udara kipas angin berbanding lurus dengan
pangkat 3 jumlah putaran atau jumlah angin (kaidah 3).
4. Sistem pemasangan fan terbagi menjadi 3 jenis yaitu forcing/blowing system
(sistem hembus), exhausting system (sistem hisap), dan overlap system
(sistem gabungan) dimana yang akan dipilih tergantung pada jumlah polutan,
debu, gas, dan tingkat panas di permukaan kerja.
5. Guna mengetahui sifat dan kemampuan kipas angin, hubungan antara jumlah
(kapasitas) ventilasi dan perbedaan tekanan efektif dicari melalui pengukuran
langsung, kemudian dinyatakan dalam grafik, yang disebut sebagai kurva
karakteristik kipas angin. Untuk memperoleh kurva karakteristik, putaran kipas
angin dijaga konstan selanjutnya luas penampang jalan udara diubah-ubah dan
dicari jumlah angin, daya poros, tekanan angin dan efisiensi untuk setiap luas
penampang.

Anda mungkin juga menyukai