Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TEKNIK PENGEBORAN DAN PENGGALIAN

OLEH
NINDY ALAM
R1D119053

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan tugas
MAKALAH dengan nama matakuliah “Pengeboran dan Penggalian”
Tugas ini berisikan materi tentang Pemboran dan penggalian, atas terselasainya
tugas makalah ini, untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata
kuliah di Jurusan Teknik Pertambangan.
Penulis menyadari bahwa penyelesaian tugas Teknik makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan masukan baik berupa saran dan kritik
yang sifatnya membangun demi sempurnanya makalah ini.
Akhinya penulis berharap semoga tugas ini bermanfaat untuk memperluas
pengetahuan dan menambah wawasan serta bermanfaat bagi pembaca dan diri penulis
pribadi.

Kendari, 03 April 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul……………….…………………………………………………………………….i
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………….ii
Daftar Isi………………………………………………………………………………….………iii
BAB I PNDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………….…………4
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………….………...4
BAB II PEMBAHASAN
A. Kasifikasi Metode Penggalian Batuan dan Prinsip Pengeboran…………………………….5
1. Prinsip umum klasifikasi metode penggalian batuan…………………………...5
2. Prinsip pengeboran……………………………………………………………...5
3. Klasifikasi metode pengeboran…………………………………………….……5
4. Komponen pengeboran………………………………………………………….6
B. Aplikasi Metode Pengeboran………………………………………………………..7
1. Pengeboran pada tambang bawah tanah………………………………………...7
2. Pengeboran pada tambang terbuka……………………………………………...8
C. Factor-faktor yang Mempengaruhi Penggalian……………………………………10
1. Karakteristik material untuk mempengaruhi kinerja galian…………………...10
2. Karakteristik massa batuan yang mempengaruhi penggalian………………….10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………...13
B. Saran…………………………………………………………………………………….13
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemboran merupakan kegiatan yang pertama kali dilakukan dalam suatu


operasi peledakan batuan. Kegiatan ini bertujuan untuk membuat sejumlah lubang
ledak yang nantinya akan diisi dengan sejumlah bahan peledak untuk diledakkan.
Bukan hanya untuk pembuatan lubang ledak tetapi pemboran memiliki fungsi lain
seperti pengumupulan data sebaran cadangan. Karena pentingnya kegiatan
pemboran maka perlu adanya materi yang menjelaskan tetang pemboran serta
segala sesuatu yang ada di dalam kegiatan pemboran secara terperinci sebagai
bahan pembantu atau penuntun dalam melakukan kegiatan pemboran.
Demi kelancaran proses penggalian tanah maupun batuan dengan
mempergunakan alat gali mekanis, maka harus dipelajari berbagai macam kriteria
penggalian yang telah dikenal luas. Dengan memahami kriteria penggalian
tersebut dapat diharapkan akan mampu memilih alat gali mekanis yang sesuai
dengan kondisi lapangan dimana penggalian dilakukan.
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui klasifikasi metode penggalian batuan dan prinsip pengeboran?

2. Mengetahui aplikasi metode pengeboran?

3. Mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi penggalian?

4. Mengetahui kriteria penggalian dan pengaruan?

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Klasifikasi metode penggalian batuan dan prinsip pengeboran

1. Prinsip umum klafikasi metode penggalian batuan


Metode yang digunakan intuk penggalian batuan adalah metode seismik bahwa
kecepatan seismik sudah banyak dipakai untuk menduga kemampugaruan suatu massa
batuan. Yang prinsip kerjanya yang umum yaitu dengan menghantarkan gelombang kebawah
permukaan yang merupakan gelombang p dan s. Berbagai kemungkinan cara penggalian
untuk berbagai macam massa batuan menurut kecepatan seismik diberikan oleh Atkinson.
Penggalian disini meliputi dari cara manual hingga mekanis penuh.
(https://www.scribd.com/doc/135267435/Modul-Kriteria- Analisis-Penggalian)
2. Prinsip Pengeboran
Prinsip Pengeboran Hampir dalam semua bentuk penambangan, batuan keras diberai
dengan pengeboran dan peledakan. Pengeboran dan peledakan dibutuhkan di sebagian besar
tambang terbuka dan tambang bawah tanah. Kriteria metode penggalian menurut Franklin,
dkk (1971) adalah dengan gali bebas (free digging), penggaruan (ripping) dan peledakan
(blasting). Peledakan terbagi menjadi dua, yaitu peledakan peretakan dan peledakan
pembongkaran. Kriteria metode penggalian menurut Franklin, dkk (1971).
3. Klasifikasi Metode Pengeboran
Dalam perencanaan pemboran, ada beberapa klasifikasi yang dikenal. Klarifikasi
klarifikasi tersebut dibuat berdasarkan beberapa hal, antara lain berdasarkan :
• Mekanisme Pemboran yang Dibedakan Menjadi
✓ Pemboran Tumbuk (Percussive Drilling)
Dalam pemboran ini mesin bor mesin bor yang digunakan
dioperasikan dengan cara mengangkat dan menjatuhkan mata bor berat secara
berulang ulang dalam lubang bor.sehingga dengan metoda ini tidak bisa
didapatkan inti karena contoh yang bisa didapat hanya berupa hancuran saja.
✓ Pemboran Putar ( Rotary Drilling)
Metoda ini mengandalkan putaran oleh mesin penggerak yang
ditransmisikan melalui tali kipas maupun dengan gegi. Dengan metoda ini
bisa didapatkan contoh berupa inti bor dan juga hancuran.
✓ Pemboran Putar Hidrolik (hydraulik rotary)

Pada pemboran putar hidrolik mekanisme kerjanya yaitu


mengkombinasikan antara tekanan hidrolik, beban stang bor dan putaran.
Dengan demikian maka pelaksanaan pemboran memungkinkan menjadi

5
lebih cepat.Contoh yang didapat bisa berupa inti bor dan juga hancuran
batu.
• Berdasarkan Arah Aliran/Sirkulasi Fluida Bor
✓ Pemboran Sirkulasi Langsung (Direct Circulation)
Pada Pemboran ini alat yang digunakan untuk mengalirkan fluida bor
adalah pompa tekan fluida bor ditekan oleh pompa melalui delivery house
menuju ke stang bor, kemudia dialirkan sepanjang stang bor tersebut
menuju ke formasi batuan yang ditembus, selanjutnya akibat tekanan
fluida mengalir ke atas sepanjang lubang anulus menuju kolam
pengendapan kemudian ke kolam penampungan fluida.

✓ Pemboran Sirkulasi Terbalik (reserve circulation)


Pada pemboran ini alat yang digunakan untuk mengalirkan
fluida bor adalah pompa hisap (suction pump), mekanisme
kerjanya kebalikan dari pemboran dengan sirkulasi langsung

• Berdasarkan Fluida Bor Yang Dipakai

✓ Pemboran Dengan Menggunakan cairan/lumpur (mud flush)


Sebagai Konsekuensinya maka pelengkapan mesin bor yang
dibutuhkan adalah pompa lumpur.

✓ Pemboran Dengan Menggunakan Udara (air flush)

Metoda ini menggunakan kompresor sebagai alat sirkulasi fluida


• Berdasarkan Bantalan Bor
Mesin bor dapat ditempatkan pada berbagai bantalan/dudukan, yaitu bantalan
plat/papan, truk maupun trailer.
4. Komponen Pengeboran
Komponen Pengeboran Terdapat empat komponen utama yang ada di semua komponen
pengeboran yaitu:
a. Feed: Gaya aksial yang diberikan untuk memberikan tekanan vertikal pada
titik pengeboran.

b. Rotation: Gerakan memutar pada batang dan mata bor.


c. Percussion: Tumbukan yang dilakukan secara berulang pada titik
pengeboran.

6
d. Flushing: Suatu usaha untuk sesegera mungkin mengeluarkan potongan hasil
pengeboran keluar dari dalam lubang bor dengan memberikan sejumlah
fluida bertekanan.

B. Aplikasi metode pengeboran

1. Pengeboran pada tambang bawah tanah

Pemboran dalam tambang bawah tanah dibagi menjadi dua :


• Pemboran untuk pembuatan jalan masuk dalam tambang bawah tanah.
• pemboran untuk produksi dalam suatu sistem tambang bawah tanah.

Jenis peralatan bor dan criteria pemilihan alat bor yang dipakai didalam
tambang bawah tanah sama dengan yang dipakai dalam tambang terbuka.
a. Pemboran untuk pembuatan terowongan
Pemboran untuk membuat jalan masuk atau terowongan dapat dilakukan
memakai cara :
✓ Full face excavation, dimana peledakan seluruh bagian
terowongan diledakkan dalam satu tahap. Biasanya untuk
terowongan yang relative kecil. Dapat juga untuk terowongan
yang mempunyai ukuran sampai 100 meter persegi dimana
kondisi batuan memungkinkan.
✓ Split section excavation, dipakai untuk terowongan yang
ukurannya besar, dimana ukuran terowongan terlalu besar untuk
peralatan bor yang diperjgunakan untuk menerowong atau
apabila kekuatan batuan tidak memungkinkan peledakan satu
tahap untuk seluruh penampang terowongan.
✓ Peralatan bor untuk terowongan
b. Pemboran bor untuk terowongan
Operasi pemboran adalah hanya merupakan salah satu bagian dari seluruh daur
pekerjaan. Peralatan pemboran, pemuatan dan pengangkutan batuan harus dipilih
secara terpadu sehingga kombinasi tersebut efisien dan optimum.
Peralatan bor yang digunakan untuk terowongan ukuran kecil sampai ukuran
besar, dari hand held equipment peralatan sampai dengan rig- mounted rock drill.

c. Pemboran untuk produksi tambang bawah tanah

Pemilihan peralatan bor untuk tambang bawah tanah adalah kompleks.

7
Pemilihan peralatan didasarkan pada fakor-faktor yang berubah dari satu
penggunaan ke penggunaan yang alin.

Peralatan bor untuk produksi dalam tamnbang bawah tanah dapat


diklompokkan menjadi tiga :

a. Hand held rock drills

b. Mechanized drifting jumbos

c. Production drill rigs


2. Pengeboran pada tambang terbuka
Metode pemboran yang utama dipergunakan dalam tambang terbuka adalah
pemboran lubang ledak vertical atau miring.
Dalam pemilihan alat bor untuk tambang terbuka dan kauri yang memakai
metode peledakan jenjang. Dengan faktor-faktor ukuran dan kedalaman lubang
ledak, jenis batuan, kondisi lapangan harus selalu diperhatikan.
• Jenis batuan menentukan pemilihan alat bor ; percussive atau rotary-
crushing dipakai untuk batuan yang keras, sedangkan rotary-cutting
dipakai dalam batuan sedimen. Kekerasan dan komposisi mineral dari
batuan adalah factor yang menyebabkan keausan drill steel dari alat
bor.
• Tinggi jenjang adalah parameter yang dihubungkan ukuran-ukuran
lainnya. Tinggi jenjang harus dipertimbangkan apabila menentukan
jenis pealatan bor dan diameter lubang.
• Diameter lubang ledak, faktor penting dalam menentukan ukuran
diameter lubang ledak adalah besarnya produksi. Diameter yang lebih
besar akan memberikan laju produksi tinggi.
• Kondisi lapangan sangat mempengaruhi pemilihan peralatan yang
dipakai.
• Peraturan atau Undang-undang setempat ; Pekerjaan didaerah kota dan
dekat gedung atau bangunan lainnya akan dipengaruhi oleh batasan
spesifik getaran akibat peledakan yang diizinkan.
• Fragmentasi adalah istilah yang menggambarkan ukuran dari pecahan
batuan setelah peledakan. (Winarno, A,2008).
Alat bor yang umum dipergunakan dalam tambang terbuka, kauri dan
proyek kontruksi. Prinsip pemboran adalah mendapatkan kualitas lubang

8
tembak yang tinggi, dihasilkan oleh pemboran yang cepat dan dalam posisi
yang tepat.
Pemboran dilakukan dengan tiga macam metode :
✓ Top hammer drilling
✓ Down the hole drilling
✓ Rotary drilling
Empat komponen utama yang terlibat dalam metode pemboran
adalah: feed, rotation, percussion, dan flushing.
Peralatan pemboran untuk dipermukaan dapat dikelompokkan sebagai berikut:
✓ Top hammer drilling
Biasanya dipakai pemboran dalam formasi batuan yang lunak sampai
keras.
✓ Top hammer drill diklasifikasikan berdasarkan ukuran dan prinsip
operasinya:
▪ hydraulic atau pneumatic handheld drill.
▪ pneumatic handheld drill dengan airleg feed
▪ light hydraulic drill diletakkan diatas feed untuk mekanisasi
pemboran dalam macam jenis boom.
▪ pneumatic crawler drill dijalankan oleh kompresor yang
terpisah
▪ hydraulic crawler atau wheel-based drill dijalankan oleh tenaga
sendiri
✓ Top hammer drilling dapat dibagi menjadi hydraulic dan pneumattop
hammer drilling tergantung dari media transisi energi yang dipakai.
▪ DTH drilling
DTH menggunakan tenaga udara kompresi dalam
percussive drilling lebih efisien dari pada pneumatic top hammer
drill biasa. DTH hammer dipasang dibelakang mata bor didalam
lubang. Oleh karena itu sedikit percussion energy yang
dihamburkan kedalam drill steel dan sambungan-sambungan.
Kecepatan penetrasi hamper konstan tidak dipengaruhi oleh
kedalaman lubang. Ketepatan pemboran dari DTH drill adalah
baik.
▪ Rotary drilling
9
Lubang ledak rotary drill dipakai sebagian besar dialam
tambang terbuka. Diameter lubang 102-445 mm sampai
kedalaman 50 m.
Empat elemen utama yang terlibat dalam operasi rotary drilling :
✓ torque yang cukup untuk memutar mata bor dalam sebarang strata
yang dijumpai.
✓ gaya kebawah mata bor yang cukup tinggi untuk penetrasi optimum.
✓ volume udara flushing yang cukup untuk membersihkan cutting selama
penetrasi, demikian pula menyediakan udara dingin untuk bearing dari
mata bor.
✓ pemilihan jenis mata bor yang sesuai untuk material yang akan atau
sedang dibor.
Prinsip dari rotary drilling yaitu rotary drilling memecahkan batuan dengan
energi yang diberikan kepada bit dari gerak putaran dan gaya dorong. Roller dengan
carbide button ditekan kedalam batuan dan diputar, Memotong cutting. Prinsipnya
sama seperti dalam percussive drilling. Cutting dibersihkan oleh udara flushing yang
disediakan oleh kompresor yang berada diatas bor.
C. Faktor –faktor yang mempengaruhi penggalian
1. Karakteristik material untuk mempengaruhi kinerja galian
Kekerasan adalah tahanan dari suatu bidang permukaan terhadap abrasi.
Kekrasan dipakai untuk mengukur sifat – sifat teknis dari batuan dan dapat juga
dipakai untuk menyatakan berapa besarnya tegangan yang diperlukan untuk
menyatakan berapa besarnya tegangan yang diperlukan untuk menyebabkan
kerusakan pada batuan. Kekerasan batuan merupakan fungsi dari komposisi butiran
mineral, porositas dan derajat kejenuhan.
2. Karakteristik massa batuan yang mempengaruhi penggalian
Karakteristik massa batuan yang mempengaruhi pemecahan batuan adalah
RQD, bidang diskontinuiti, dan jarak antar bidang diskontinuiti.
Rock Quality Designation (RQD) RQD merupakan parameter yang dapat
menunjukkan kualitas massa batuan. RQD dikembangkan oleh Deere (1964) yang
mana datanya diperoleh dari pengeboran inti.
Sifat Gabungan Mekanik Batuan dan Massa Batuan Sistem Rrock Mass Rating
(RMR) atau sering juga dikenal sebagai Geomechanics Classification di buat oleh
Bieniawski (1973). Klasifikasi ini merupakan sifat gabungan mekanik batuan dan
10
massa batuan, yang terdiri dari enam parameter utama yaitu : Kuat tekan batuan
utuh (UCS), Rock Quality Designation (RQD), Jarak diskontinu/kekar. Tiap
parameter memberikan pembobotan dan penjumlahan bobot tiap parameter
sehingga mendapat nilai RMR. Semakin tinggi nilai RMR berarti batuan semakin
masif.
• Pada dasarnya pembuatan klasifikasi massa batuan bertujuan;
✓ Mengidentifikasi parameter-parameter pentingyang
mempengaruhi perilaku massa batuan.
✓ Membagi formasi massa batuan kedalam grup yang mempunyai
perilaku sama menjadi kelas massa batuan.
✓ Memberikan dasar-dasar untuk pengertian karakteristik dari
setiap kelas massa batuan.
✓ Menghubungkan pengalaman dari kondisi massa batuan di satu
lokasi dengan lokasi lainnya
✓ Mengambil data kuantitatif dan pedoman untuk rancangan
rekayasa (engineering)
✓ Memberikan dasar umum untuk kemudahan komunikasi
diantara para insinyur dan geologiwan.
• Agar dapat dipergunakan dengan baik dan cepat maka klasifikasi massa
batuan harus mempunyai beberapa sifat seperti berikut;
✓ Sederhana, mudah diingat dan dimengerti.
✓ Sifat-sifat massa batuan yang penting harus disertakan.
✓ Parameter dapat diukur dengan mudah dan murah.
✓ Pembobotan dilakukan secara relatif.
✓ Menyediakan data-data kuantitatif.
• Dengan menggunakan klasifikasi massa batuan akan diperoleh paling
tidak tiga keuntungan bagi perancangan kemantapan lereng yaitu;
✓ Meningkatkan kualitas hasil penyelidikan lapangan dengan data
masukan minimum sebagai parameter klasifikasi.
✓ Memberikan informasi/data kuantitatif untuk tujuan rancangan.
✓ Penilaian rekayasa dapat lebih baik dan komunikasi lebih efektif
pada suatu prooyek
• Beberapa klasifikasi massa batuan yang banyak dipakai atau modifikasi

11
untuk kepentingan kemantapan lereng antara lain;
✓ Rock Mass Rating (RMR, Bieniawski, 1973 & 1989
✓ Rock Mass Strength (RMS, Selby, 1980)
✓ Slope Mass Rating (SMR, Romana, 1985 & 1991)

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat disimpulkan dalam makalah ini, yaitu bahwa
pengeboran dan penggalian sangat berperan penting dalam proses penambangan sebab
dengan proses pengeboran dan penggalian tersebut bias mengetahui kondisi suatu
daerah yang merupakan potensi dari area penambangan, dikarenakan pengeboran dan
penggalian merupakan salah satu teknik dari proses eksplorasi suatu bahan galian logam
maupun non logam.
B. Saran
Saran yang dapat disampaikan dalam pembuatan makalah ini, yaitu semoga makalah
ini menambahkan wawasan dan referensi buat mahasiswa.

13
DAFTAR PUSTAKA

Adler, L., 1986, “Excavating Methods Related to Joint System Stability”,International


Symposium on Geotechnical Stability in SurfaceMining”, Calgary,

Bieniawski, Z. T., 1989, “Engineering Rock Mass Classifications”, John Wiley &
Sons, Canada,

Brady, B.H.G. and Brown, E. I., 1985 , “Rock Mechanics For Underground Mining”,
Chapman & Hall, London.

Franklin, dkk (1971), “Indeks Kekuatan Batuan”.

Hartman, H. L., 1987, “Introductory Mining Engineering“, John Wiley & Son,
Canada.

Hoek, E and Brown, E .T., 1980, “Underground Excavation in Rock“, The Institution
of Mining and Metallurgy, London.

Jimeno,.CL., (1995), Drilling And Blasting Of Rock , AA Bakema, Roterdam.

Koesnaryo S., (2001), Pemboran untuk Penyediaan Lubang Ledak, Jurusan Teknik
Pertambangan UPN “VETERAN” Yogyakarta.

Martin, J. A., et.al., “Surface Mining Equipment”, Martin Consultant Inc.,Golden,


Colo, 1982

Suseno Kramadibrata, 1997, “Pemindahan Tanah Mekanis”, Jurusan Teknik


Pertambangan, FTM-ITB.

Winarno, A,2008, Pengantar Teknologi Mineral,Jurusan tenik pertambangan


Universitas Mulawarman.

http://www.slideshare.net/Muntazarcliff/laporan-kp-pengeboran

Metode pemboran/pengeboran (http://www.jayatirta.com/blog/metoda-

pengeboran) (http://rachmatrisejet.blogspot.co.id/2013/08/drilling-pemboran.html)

(http://jendelapertambangan.blogspot.co.id/)

https://www.scribd.com/doc/135267435/Modul-Kriteria-Analisis-Penggalian

14

Anda mungkin juga menyukai