Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

DAMPAK NEGATIF PELEDAKAN TERHADAP LINGKUNGAN

OLEH:

SITTI AFRIYANI

R1D117024

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANG

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan

penulisan tugas makalah ini. Tugas ini disusun dengan judul “Dampak Negatif

Peledakan Terhadap Lingkungan“. Tugas ini berisikan materi tentang dampak-

dampak negatif peledakan yang dapat membantu Mahasiswa Pertambangan yang

ingin mempelajari tentang damapk peledakan terhadap lingkungan. Atas

terselasainya tugas ini, penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan baik

secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu penulis ucapkan terima kasih

kepada Bapak Marwan Zam Mili S.T., M.T., selaku dosen pembimbing mata

kuliah Teknik Peledakan.

Penulis menyadari bahwa penyelesaian tugas Teknik Peledakan ini masih

jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan masukan baik berupa

saran dan kritik yang sifatnya membangun demi sempurnanya makalah ini.

Akhinya penulis berharap semoga tugas ini bermanfaat untuk memperluas

pengetahuan dan menambah wawasan serta bermanfaat bagi pembaca dan diri

penulis pribadi.

Kendari, 10 Februari 2021

Sitti Afriyani
DAFTAR ISI

Cover

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Manfaat

1.4 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Medan Tegangan

2.2 Pengaruh-pengaruh Peledakan Terhadap Lingkungan

2.3 Pengaruh dari Air Blast

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peledakan adalah kegiatan pemecahan suatu material (batuan) dengan

menggunakan bahan peledak atau proses terjadinya ledakan. Suatu operasi

peledakan batuan akan mencapai hasil optimal apabila rancangan peledakan yang

dilakukan dengan baik atau sesuai dengan rancangan peledakan yang diterapkan.

Dalam rancangan sehingga dalam peledakan dapat menghasilkan bentuk yang

diinginkan dengan ukuran material yang mudah diangkut dan dibuang dengan

peralatan yang tersedia dengan proses penambangan bawah tanah yang melepas

bijih dari batuan induknya maupun untuk memperkecil ukurannya agar

mempermudah dalam pengangkutan kepermukaan.

Peledakan sangat berpengaruh atau berdampak negative terhadap

lingkungan misalnya pada pengaruh kondisi lapangan, masyarakat baik kesehatan,

keselamatan pekerja, kepanikan, kerugian perusahaan dan sebagainya. Peledakan

ini berdamapk negative dipengaruhi oleh beberapa factor seperti factor geologi,

topografi, bahan peledak, waktu tunda dan keakuratan sistem. Factor ini

disebabkan oleh alam atau suatu keaadaan yang tidak terkontrol.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada makalah ini yaitu sebagai berikut:

1. Apa pengertian dari medan tegangan?


2. Apa saja pengaruh-pengaruh peledakan terhadap lingkungan?

3. Bagaimana pengaruh dari air blast?

1.3 Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk pengertian dari medan tegangan.

2. Untuk mengetahui pengaruh-pengaruh peledakan terhadap lingkungan.

3. Untuk mengetahui pengaruh dari air blast.

1.4 Manfaat

Manfaat dari makalah ini yaitu sebagai sumber bacaan dan tambahan bagi

semua pihak yang ingin mengetahui rancangan peldakan tambang bawah tanah

dan juga sebagai bahan perbandingan dengan makalah lain yang mengangkat

masalah yang sama.

BAB II

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Medan Tegangan

Medan Tegangan adalah Pelepasan energi kimia yang menghasilkan

deformasi elastis yang merambat menjauh dari sumber peledakan (dalam bentuk

gelombang seismik. Sumber seismik dalam ruang ruang elastic homogen, satu-

satunya gerakan yang dihasilkan adalah compressive searah dengan perambatan.


Namun peledakan tidak selalu seismik sempurna dan media perambatan tidak

sealalu kontinyu dan homogeny. Pembentukan beberapa jenis gelombang seismic

disebabkan oleh kondisi-kondisi non ideal ini.

3.2 Pengaruh-pengaruh Peledakan Terhadap Lingkungan

Pengaruh peledakan terhadap lingkungan terbagi menjadi dua yaitu

pengaruh tak terkontrol atau dari alam dan pengaruh peledakan terkontrol.

Pengaruh peledakan terkontrol misalnya dipengaruhi oleh geologi, topografi,

bidang lemah, respon struktur dan resonansi. Pengaruh peledakan terkontrol

misalnya muatan bahan peledak, jarak, jenis peledak, waktu tunda, keakuratan

sistem inisisasi geometri/arah. Pengaruh-pemgaruh peledakan tersebut yaitu

sebagai berikut:

1. Daerah hancuran (crushed zone)

Daerah ini terdapat disekitar lubang tembak, material akan hancur berbutir

halus diakibatkan oleh temperatur tinggi, tekanan gas dan tekanan detonasi.

2. Daerah Retakan (fracture zone)

Terjadi jika tegangan yang ditimbulkan oleh ledakan lebih besar dari

tegangan yang dpt diterima material. Retakan terbentuk oleh tekanan detonasi yg

diperbesar oleh tek peledakan. Dipengaruhi oleh jenis material dan badak.

Retakan mencapai 40 lb tembak.

3. Getaran tanah (ground Vibration)


Terjadi pada daerah elestis (elestic zone), dimana tegangan yg diterima

lebih kecil dari kekuatan material, sehingga hanya menyebabkan perubahan

bentuk dan volume. Bentuk dan volume akan kembali ke bentuk semula setelah

tegangan berhenti bekerja. Perambantan teg pd daerah elestic akan menimbulkan

gel elastis yang dikenal dg gelombang seismic.

3.3 Pengaruh dari Air Blast

Faktor yg mempengaruhi yaitu rencana peledakan, cuaca dan reaksi

manusia. Kondisi normal tekanan udara adlh 14,7 lb/inci dg bj 0,075 lb/cuft. Air

blast. merupakn gel kompresi yang merambat melalui atmosfir. Kecepatan suara

diudara pada permukaan laut dan temperatur 320 F adlh 1086 ft/det, bertambah

1% setiap kenaikan 100 F.Sesuatu yang bergerak lebih cepat dari kecepatan suara

diudara dapat menyebabkan air blast.Perencanaan peledakan harus pertimbangkan

suhu udara karena kecepatan suara akan berubah dengan berubahnya suhu.

Panjang Gelombang suara di udara. Dimana V = Kecepatan suara di udara pd

suhu tertentu, ft/detf = Frekuensi gelombang suara dan Hz= panjang gel suara di

udara. Air blast yang terdengar > 20 Hz disebut overpressure, yaitu tekanan udara

diatas tekanan atmosfir yang normal.Air blast overpressure APP – Air Pressure

Pulse, dihasilkan langsung dari perpindahan batuan di muka peledakanRPP –

Rock Pressure Pulse, dihasilkan dari getaran tanahGRP- Gas Release Pulse, gas

terlepas dari ledakan bahan peledak melalui retakan batuSRP – Stemming Release
Pulse, gas terlepas dari Blow out stemming dan tidak memiliki free face Burden

awal terlalu pendek.

Fly Rock merupakan batu terbang yang diakibatkan oleh kegagalan

aktifitas peledakan.Penyebabnya adalah sebagai berikut:

1. Tidak memiliki free face Burden awal terlalu pendek

2. Burden awal berlebih

3. Lubang Terlalu Miring

4. Kolom stemming pendek

5. Material Stemming tidak bagus

6. Lubang pendek

7. Terlalu banyak baris (row)

8. Pemilihan Delay tidak tepat

9. Perangkaian tidak tepat

10. Meledak secara bersamaan

11. Penempatan initiation point tidak tepat.

12. Terdapat material sisa di Free Face

13. Adanya Perlapisan batuan lunak


14. Terdapatnya Celah / jointFree face yang tidak baik

15. Terdapatnya Rongga pada massa batuanSecondary blasting.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dampak negative peledakan terhadap lingkungan ini sangat berpengaruh

pada kesehatan dan keselamatan pekerja yang diakibatkan dari pengaruh

terkontrol maupun pengaruh tidak terkontrol sehingga akan mengakibatkan fatal

dan kerugian untuk banyak pihak.

3.2 Saran

Saran agar dalam melakukan suatu kegiatan penambangan harus

memikirkan atau menganalisa suatu bahaya-bahaya atau dampak yang akan

mengakibatkan semua pihak rugi baik pengaruh terkontrol maupun tidak.


DAFTAR PUSTAKA

Amnieh, H.B., Mozdianfard, M.R., dan Siamaki, A., 2009. Predicting of Blasting

Vibrations in Sarcheshmeh copper mine by Neural Network. Journal

Safety Science, 48:319–325.

Anonim, 2010a . Standar Nasional Indonesia Nomor 7570 tentang Baku Tingkat

Kebisingan pada Kegiatan Pertambangan terhadap Lingkungan. Badan

Standardisasi Nasional (BSN), Jakarta.

Anonim, 2010b . Standar Nasional Indonesia Nomor 7571 tentang Baku Tingkat

Getaran Peledakan pada Tambang Terbuka terhadap Bangunan. Badan

Standardisasi Nasional (BSN), Jakarta.

Jullien, A., Proust, C., Martaud, T., Rayssac, E., dan Ropert, C., 2012. Variability

in The Environmental Impacts of Aggregate Production. Journal

Resources, Conservation and Recycling, 62:1-13.

Kartodharmo, M., 1990. Teknik Peledakan, Bandung, Laboratorium Geoteknik

PAU Ilmu Rekayasa ITB.

Kecojevic, V., dan Radomsky, M., 2005. Flyrock Phenomena and Area Security

in BlastingRelated Accidents. Journal Safety Science, 43:739-750.

Keraf, A.S., 2010. Etika Lingkungan Hidup, Jakarta, Penerbit Buku Kompas.
Marmer, D., Simangunsong G.M., dan Suwandhi, A., 2010. Peranan SNI 7571:

2010 dan SNI 7570: 2010 dalam kegiatan peledakan di tambang terbuka

di Indonesia. Prosiding PPI Standardisasi, Jakarta, 11 Nop 2010.

Perpustakaan Badan Standardisasi Nasional, hlm 1–15.

Sudarmono, D., 2008. Pengaruh Peledakan Terhadap Pit Wall dan Slope Design

Pada Tambang Terbuka. Jurnal Rekayasa Sriwijaya, 17(3):23-31.

Sudarmono, D., Kadir, E., 2009. Pengukuran Vibrasi Hasil Peledakan di Tambang

Terbuka Batu Hijau PT Newmont Nusa Tenggara. Jurnal Rekayasa

Sriwijaya, 18(1):25-33.

Sudradjat, A., 2007. Otonomi Pengelolaan Sumberdaya Mineral dan

Pengembangan Masyarakat, LPM Universitas Padjajaran. Bandung.

Sugandhy, A., dan Hakim R., 2007. Prinsip Dasar Kebijakan

Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan. Cetakan ke-2.

Bumi Aksara. Jakarta.

Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Cetakan ke-

14, Penerbit Alfabeta. Bandung.

Sumardjono, M.S.W., Ismail, N., Rustiadi, E., dan Damai, A.A., 2011. Pengaturan

Sumber Daya Alam di Indonesia: Antara yang Tersurat dan Tersirat.

Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.


Tippler, P.A., 1991. Fisika untuk Sains dan Teknik. Ed ke-3. Terjemahan dari:

Physics for Scientists and Engineers. Prasetio, L., dan Adi, R.W.

(penerjemah). Erlangga. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai