Anda di halaman 1dari 18

LABORATORIUM PERENCANAAN DAN

SIMULASI TAMBANG
NO. TUGAS : 03A
LAPORAN AWAL
PEMODELAN GEOLOGI 2

Nama : Erlan Adiya Jamil


NPM : 10070119028
Shift / Waktu : VIII (Delapan) / 12.30 – 15.00 WIB
Hari/Tanggal Praktikum : Rabu / 23 Februari 2022
Hari/Tanggal Laporan : Selasa / 22 Februari 2022
Assisten : 1. Ir. Zaenal, M.T.
2. Wahyu Hidayat, S.Kom.
3. Muhammad Iqbal Fadillah, S.T.
4. Satrio Aji Harmadi, S.T.
5. Aghrid Salsabiela, S.T.
6. Dewi Luckyta Kusuma N, S.T.
7. Nurhadi Arief Widodo, S.T.
8. Bagea Bagja Gumelar, S.T.
9. Eri Ilham Akbar
10. Muhammad Yusuf Samith
11. Tubagus Hidayatullah
12. Muhamad Fadhil Saputra
13. Vidy Bayu Laksana
14. Nirmaya Wulandari
PARAF PEMERIKSA NILAI

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1443 H / 2022 M
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Alhamdulillah, puji dan syukur marilah panjatkan kepada Allah SWT karena
atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyusun laporan Praktikum
Perencanaan Tambang Terbuka ini dengan baik. Sesuai dengan judulnya
“Pemodelan Geologi 2” ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas
Praktikum Perencanaan Tambang Terbuka pada semester keenam.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunannya masih jauh dari
kata sempurna, dan masih terdapat kesalahan – kesalahan dalam
penyusunannya. Untuk itu penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan
dalam pengetikan maupun dari isi laporan yang telah disusun.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terutama kepada
rekan – rekan dan Asisten Laboratorium Perencanaan dan Simulasi Tambang
UNISBA yang telah membantu dalam proses praktikum dan pengerjaan laporan
ini, juga bersedia membimbing serta mengarahkan penulis sehingga penulis
mampu menyelesaikan tugas tersebut. Besar harapan, agar laporan yang telah
disusun ini dapat memberikan suatu manfaat bagi pembaca. Akhir kata penulis
mengucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, 21 Februari 2022


Penyusun,

Erlan Adiya Jamil


NPM: 10070119028

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1
2.1 Maksud dan Tujuan ................................................................... 2
1.1.1 Maksud ......................................................................... 2
1.1.2 Tujuan........................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 3
2.2 Pengertian Pemodelan Geologi .................................................. 3
2.3 Komponen Pemodelan Geologi .................................................. 4
2.4 Data Awal Pemodelan Geologi ................................................... 5
2.5 Langkah Dasar Pemodelan Geologi............................................ 6
2.6 Konsep Block Model dan Basis Data .......................................... 6
BAB III KESIMPULAN ................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 9
LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kegiatan usaha pertambangan sangat erat kaitannya dengan
adanya tingkat ketidakpastian yang tinggi, ketidakpastian ini dapat berupa
ketidakpastian yang dilihat dari segi ekonomi, social, politik, lingkungan serta
ketidakpastian yang akan berhubungan dengan pertemuan praktikum pada
pertemuan kali ini, yaitu ketidakpastian geologi yang berkaitan dengan
karakteristik bahan galian baik itu dari segi bentuk, dimensi, kuantitas, maupun
kualitasnya yang bersifat tidak pasti.
Guna mengatasi permasalahan diatas, terutama beraitan dengan
ketidakpastian geologi maka perlu dilakukannya pemodelan geologi dari bahan
galian yang nantinya akan ditambang. Berdasarkan hasil dari kegiatan eksplorasi
yang telah dilakukan sebelumnya diperoleh beberapa data endapan bahan galian
yang akan digunakan dan diolah untuk dijadikan suatu model geologi yang berupa
bentuk dari endapan bahan galian, orientasi kemenerusan bahan galian, volume
bahan galian, tonnase bahan galian serta masih banyak lagi.
Output yang dapat diperoleh dari pemodelan geologi adalah dapat
diperolehnya gambaran mengenai bentuk suatu bahan galian yang berada di
alam, dimana secara kuantitas bahan galian ini dapat dinyatakan kedalam
sumberdaya maupun cadangan. Untuk tujuan lebih jauhnya dari pemodelan
geologi ini adalah dengan tingkat kuantitas cadangan yang dimiliki juga diharapkan
dapat tergambarkan pula kualitas dari bahan galiannya. Selain itu jika ditinjau dari
segi teknis, dilakukannya pemodelan ini dapat membantu terutama dalam
penentuan metode penambangan yang akan digunakan. Oleh karena itu
pemodelan geologi ini menjadi salah satu hal yang penting untuk dipahami bagi
seorang mine plan engineer, mengingat pemodelan ini menjadi langkah awal
dalam menentukan perencanaan tambang untuk kedepannya.

1
2

2.1 Maksud dan Tujuan


1.1.1 Maksud
Maksud dari kegiatan praktikum pada pertemuan ini adalah untuk
mempelajari serta memahami dalam pemodelan bahan galian dengan
menggunakan perangkat lunak Micromine.
1.1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum mengenai pemodelan geologi ini diantaranya
sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui dan memahami mengenai konsep dasar yang digunakan
dalam pemodelan geologi.
2. Untuk mengetahui komponen – komponen yang digunakan dalam
pemodelan geologi.
3. Untuk mengetahui data – data awal yang digunakan dalam pemodelan
geologi.
4. Untuk mengetahui fungsi dari pembuatan block model.
5. Untuk mengetahui basis data yang digunakan dalam pembuatan block
model.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.2 Pengertian Pemodelan Geologi


Pemodelan adalah suatu cara dalam membentuk benda ataupun objek
sehingga dapat tergambarkan dan menyerupai kondisi aslinya. Pemodelan
geologi atau dapat lebih dikenal dengan istilah geomodeling merupakan suatu ilmu
terapan dari ilmu dasar geologi yang memiliki tujuan dalam memberikan suatu
gambaran mengenai keadaan bawah permukaan berupa kondisi litologi, kondisi
struktur geologi, arah kemenerusan lapisan yang dapat tergambarkan
berdasarkan hasil dari pengolahan data yang diperoleh dari kegiatan eksplorasi.
Output dari pemodelan geologi ini dapat berupa gambaran mengenai
bentuk tiga dimensi (3D) dari bahan galian yang berada dibawah permukaan bumi
yang akan digunakan sebagai acuan dalam mengestimasi sumberdaya maupun
cadangan pada kegiatan usaha pertambangan, hal ini dikarenakan hasil dari
pemodelan dapat memberikan gambaran mengenai perkirakan suatu bentuk
ataupun dimensi dari bahan galian yang berada dibawah permukaan. Hal ini akan
memudahkan dalam melakukan perencanaan tambang, selain itu juga dapat
berperan penting dalam merencanakan produksi tahunan ataupun bulanan serta
dalam pemilihan peralatan tambang yang cocok dan sesuai dengan kapasitasnya
sehingga target produksi dapat tercapai.

Sumber : Roger Julian, 2008


Gambar 2.1
Pemodelan Geologi

3
4

Secara umum tujuan dari pemodelan geologi ini adalah untuk memperoleh
data berupa volumerik yang bersifat akurat disertai dengan tingkat akurasi yang
tinggi dalam suatu bentuk berupa grid sel yang sangat kecil, semakin kecil grid sel
yang digunakan maka akan semakin detail juga hasil pemodelan yang dihasilkan.
Menurut Tyson (2009), menjelaskan bahwa dalam membuat rancangan suatu
model sangat berkaitan dengan tingkat kelengkapan data yang digunakan,
semakin lengkap dan detail data dasar yang digunakan model akan
menggambarkan lebih spesifik dan rinci, selain hal itu masih lebih banyak lagi
model yang dimana perlu dibangun dengan berbagai data – data yang lengkap
begitupun dengan solusinya.

2.3 Komponen Pemodelan Geologi


Dalam pemodelan geologi terdapat beberapa komponen yang perlu untuk
digunakan dalam menggambarkan pemodelan geologi secara 3D, diantaranya
sebagai berikut ini.
1. Kerangka Struktural
Dalam kerangka struktural ini menggambarkan/memodelkan mengenai
kondisi dari struktur geologi yang dapat berupa lipatan, kekar, sesar
ataupun perlapisan. Selain itu batas formasi batuan juga dapat digunakan
sebagai cara dalam penggambaran kondisi stratigrafi jika terdapat
beberapa data stratigrafi yang sangat penting guna dianalisis kedepannya.
2. Tipe Batuan
TIpe batuan menjadi komponen yang penting dalam pemodelan geologi,
dengan diketahuinya tipe batuan maka dapat diketahui juga jenis, kondisi,
serta karakteristik batuan yang nantinya akan memudahkan dalam proses
pemodelan geologi. Tipe batuan ini dapat digunakan sebagai gambaran
mengenai indikasi penyebaran mineral berharga pada suatu daerah
tertentu. Selian itu, dari tipe batuan dapat diketahui karakteristik
geomekanik dari batuannya, hal ini akan berperan dalam bidang geoteknik
terutama dalam menganalisis kestabilan lereng.
3. Geostatistik
Geostatistik juga merupakan salah satu komponen penting dalam
melakukan pemodelan. Data hasil eksplorasi yang akan digunakan dalam
pemodelan ini tidak hanya berupa angka yang menunjukan kualitas
5

ataupun kuantitas, namun hasil data eksplorasi ini juga meliputi posisi dari
angka – angka tersebut dalam menempati ruang spasial. Dalam
pengolahan data tersebut tidak dapat sembarangan, sehingga diperlukan
geostatistik agar dapat melakukan pemodelan dengan menggunakan
beberapa metode seperti krigging, Invers Distance Weighting, dan Nearest
Neighbour Point.
4. Saturasi fluida
Komponen ini berkaitan dengan karakteristik dan kondisi fluida yang
terdapat dibawah permukaan. Umumnya komponen ini akan berhubungan
dengan minyak dan gas bumi. Dari komponen dapat digunakan dalam
menghitung tingkat saturasi hidrokarbon dengan menggunkan suatu
metode tertentu dalam suatu pemodelan geologi.
5. Kualitas reservoir
Komponen pemodelan geologi ini berkaitan dengan karakteristik reservoir
yang dapat mencakup porositas, permeabilitas, sementasi, dan faktor –
faktor lain yang berhubungan dengan kemampuan fluida yang berada
didalam pori – pori batuan. Tingkat kualitas reservoir ini dapat tergambarkan
melalui pemodelan geologi dengan menggunakan geostatistik.

2.4 Data Awal Pemodelan Geologi


Dalam melakukan pemodelan geologi, diperlukan beberapa data awal yang
berperan sebagai input dalam memodelkan kondisi geologinya. Adapun data –
data tersebut diantaranya:
1. Data Eksplorasi Rinci, data ini diperoleh dari kegiatan eksplorasi pada
tahapan rinci, setidaknya terdapat 4 data yang diperoleh diantaranya
seperti:
a. Data hasil pemboran, berupa litologi,
b. Data hasil pemetaan,
c. Data survey topografi,
d. Data hasil analisis laboratorium, berupa uji kualitas
2. Data Survey Tambang (Batubara), terdapat 3 data yang diperlukan khusus
untuk endapan batubara dianataranya:
a. Data hasil survey roof
b. Data hasil survey floor
6

c. Data thickness (ketebalan) atau pinchout

2.5 Langkah Dasar Pemodelan Geologi


Dalam pemodelan geologi terdapat beberapa langkah yang perlu
diperhatikan agar model yang digambarkan dapat tergambar secara akurat dan
dapat menggambarkan kondisi sebenarnya, diantaranya sebagai berikut.
1. Borehole
Data hasil pengeboran yang berupa litologi, kedalaman, dan ketebalan
perlu ditinjau dari segi urutan lapisannya pada setiap lubang bor. Hasil
pemodelan akan berbeda – beda sesuai dengan kondisi litologi bawah
permukaan.
2. Bangunan penampang
Dalam pembuatan penampang perlu diperhatikan mengenai objek geologi
yang berada dipermukaan, data yang berupa koordinat pengeboran harus
disimpul dalam suatu permukaan segitiga. Bentuk sisi – sisi hasil dari
triangulasi ini dapat digunakan untuk dijadikan penampang antar lubang
bor.
3. Generasi data penampang (cross section)
Hasil dari pembuatan penampang ini dapat menggambarkan mengenai
informasi batas antar lapisan
4. Interpolasi batas antar lapisan
Interpolasi dilakukan pada setiap batas antar lapisan berdasarkan data –
data yang telah diperoleh. Hasil dari interpolasi ini dapat menghasilkan
elevasi dari setiap lapisan
5. Interpolasi Segmen
Interpolasi segmen adalah tahapan yang dilakukan dengan cara membagi
suatu wilayah yang sesuai dengan segmennya.
6. Pembentukan objek 3 dimensi
Semua data yang telah ditinjau kemudian dikorelasikan, sehingga bentuk
model 3 dimensi dapat tergambarkan.

2.6 Konsep Block Model dan Basis Data


Dalam memodelkan suatu bahan galian, umunya dilakukan dengan
menggunakan software, dengan digunakannya alat bantu berupa software ini
7

dapat memudahkan ketika melakukan pemodelan terutama dalam melakukan


pengolahan data beserta interpretasi datanya.
Pemodelan menjadi tahap awal dalam melakukan estimasi sumberdaya
yang didasarkan pada suatu kerangka model blok. Dalam suatu kerangka blok
model ini memiliki ukuran blok yang berbeda – beda sesuai dengan kontinuitas
dari bahan galiannya. Fungsi dari blok model ini adalah untuk mengetahui
geometri dari bahan galian baik berupa dimensi maupun kadarnya, nantinya blok
model ini akan berpengaruh terhadap metode penambangan yang akan
digunakan.

Sumber : Data Pribadi, 2022


Gambar 2.2
Block Model bahan galian andesit
Pemodelan cadangan dalam perencanaan tambang terdapat beberapa
ketentuan yang harus dipenuhi salah satunya adalah dapat memberikan jumlah
taksiran yang akurat berdasarkan pada data factual serta diolah dengan cara yang
baik dan benar sesuai dengan kondisi bahan galiannya. Oleh karena itu, dalam
dalam pemodelan terdapat beberapa basis data valid yang harus disiapkan. Untuk
basis data sendiri terdiri dari dua jenis diantaranya:
1. Basis data assay
Data assay ini adalah suatu basis data yang berupa kadar dari suatu bahan
galian.
2. Basis data komposit
Untuk data komposit sendiri merupakan jenis basis data yang berupa
penyamaan selang data dimana data disini memiliki rata – rata bobot
tertentu.
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan dari laporan awal mengenai pemodelan geologi ini dapat


ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pemodelan geologi merupakan suatu tahapan dalam menggambarkan
kondisi bawah permukaan berupa litologi, struktur, kemenerusan kedalam
bentuk 3 dimensi. Sehingga dari pemodelan geologi ini dapat diketahui
bentuk, dimensi, kuantitas, hingga kualitas dari bahan galian yang
dimodelkan.
2. Terdapat beberapa komponen utama dalam melakukan pemodelan geologi
diantaranya tipe batuan untuk mengetahui karakteristik batuan dibawah
permukaan, kerangka structural yang menggambarkan mengenai struktur
geologi, saturasi fluida berkaitan dengan tingkat saturasi fluida dalam
batuan, kualitas reservoir yang menggambarkan mengenai kualitas batuan
dalam menampung fluida, serta geostatistik yang bereperan dalam
pengolahan data sehingga model geologi dapat digambarkan.
3. Data awal dalam pemodelan geologi diperoleh dari hasil kegiatan eksplorasi
rinci meliputi data topografi, data pemetaan, data pengujian laboratorium,
dan data pengeboran. Sedangkan untuk pemodelan pada batubara
terdapat beberapa data tambahan meliputi data ketebalan, data survey roof,
serta data survey floor.
4. Fungsi dalam pembuatan block model adalah untuk menggambarkan
bentuk dimensi, kemudian kuantitas, kualitas, serta arah penyebaran kadar
dari bahan galian yang menjadi dasar dalam penentuan metode
penambangan.
5. Untuk basis data yang digunakan dalam pembuatan block model adalah
basis data assay yang berupa data kadar dari bahan galian, dan basis data
komposit yang berupa penyamaan selang data dengan disertai rata – rata
bobot tertentu.

8
DAFTAR PUSTAKA

1. G.L., Smith, 2012 “Strategic Long Term Planning in Mining” The Journal of
The Southern African Institute of Mining and Metallurgy, Vol. 112, pp.
761-774.

2. Rahmat, 2013. “Pemodelan Geologi & Topografi”. Geologinesia.com

3. R. Christos, 2013 “Strategic Mine Planning of Surface Mining Projects”


Public Power Corporation of Greece S.A : Yunani.

4. Weatherstone, N., 2005 “Strategic Mine Planning for A Surface Lignite


Mine” Applied Earth Science, Vol. 114, PP. B-14-B21.

5. Zakrevsky, K.E., 2011, “Geological 3D Modelling” Netherlands, EAGE.

9
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai