PT. REKAJASA TAMBANG UTAMA KECAMATAN LANGGIKIMA KABUPATEN KONAWE UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA
Sitti Afriyani
Dalam kegiatan penambangan sering terjadi adanya ketidaksesuaian antara
rencana dan kondisi aktual di lapangan, ketidaksesuai itu ditemukan setelah ditemukan rekonsiliasi diakhir progress (bulan). Ketidaksesuaian yang sering terjadi mencakup overcut (kelebihan penggalian berdasarkan RL), undercut (kekurangan penggalian) over-stripping (pengupasan melebihi target posisi yang ditentukan) jika tidak diidentifikasi secara dini, ketidaksesuaian ini dapat terjadi berulang dan berlanjut setiap bulan dan akan berpotensi menyebabkan kerugian terhadap perusahaan. Untuk mengetahui mengapa dan dimana saja ketidaksesuaian itu terjadi maka diperlukan rekonsiliasi penambangan. Analisis rekonsiliasi dilakukan menggunakan data pada bulan februari-maret 2021 PT. Rekajasa Tambang Utama. Faktor penyebab ketidaksesuaian antara rencana penambangan dengan realisasi disebabkan oleh faktor kinerja alat gali muat yang digunakan tidak optimal karena banyaknya waktu effektif yang hilang dan faktor pengawasan karena sering tidak diketahui elevasi. Ketidaksesuain juga disebabkan curah hujan yang tinggi, kerusakan alat masalah individu dan masalah-maslah lainnya. Ketidaktercapaian rencana penambangan berdampak pada stripping ratio rencana penambangan pada triwulan II yang dimana upaya yang akan dilakukan penjadwalan ulang untuk menutup masalah pada triwulan I dan meningkatkan pengawasan.