Sebelum melakukan kegiatan penambangan pada lokasi atau lahan baru perlu
dilakukannya proses perencanaan penjadwalan produksi guna mencapai target
produksi suatu perusahaan. Oleh karena itu, untuk mencapai hal tersebut maka
parameter-parameter dalam perencanaan penjadwalan produksi harus diperhatikan
yaitu kondisi dan situasi daerah penambangan, mengetahui cadangan akan ditambang,
keadaan topografi dan geologi, metode penambangan dan rancangan pushback
penambangan yang akan menunjukkan bentuk-bentuk penambangan bagaimana
suatu pit akan ditambang dari titik awal masuk hingga bentuk akhir pit. Tujuan utama
dalam kegiatan perencanaan penjadwalan produksi adalah untuk membagi seluruh
volume yang ada dalam pit ke dalam unit-unit perencanaan yang lebih kecil sehingga
mudah dilakukan.
Perencanaan penjadwalan produksi yang dipakai dalam penelitian ini adalah
penjadwalan produksi jangka pendek yang mana umur tambang pada blok penelitian
berdasarkan hasil estimasi hanya selama 3 bulan. Penjadwalan produksi tersebut
dibuat berdasarkan hasil desain pushback yang akan memberikan informasi mengenai
waktu penambangan, target elevasi atau jenjang, jumlah tonase overburden dan ore,
kadar bijih nikel, overall stripping ratio dan peta kemajuan tambang.
Gambar
Departemen Eksplorasi PT. Appolo Nickel Indonesia telah melakukan
kegiatan eksplorasi rinci pada blok X dengan luas area 4 Ha. Kegiatan eksplorasi
yang dilakukan termasuk kegiatan eksplorasi rinci berupa pemboran dengan jarak
spasi 25 meter × 25 meter dan tersebar sebanyak 38 titik. Tujuan Kegiatan pemboran
adalah untuk mengetahui profil dan bentuk sebaran nikel laterit serta untuk
mengetahui kualitas kadar pada blok penelitian dan hasil pengujian menunjukkan
bahwa lokasi penelitian sangat prospek dengan kadar Ni sesuai dengan standar
perusahaan.
Kegiatan produksi untuk pengupasan overburden atau waste bulan pertama dilakukan
pada elevasi 157-118 meter di atas permukaan laut yaitu sekitar 39 meter ke bawah
dengan total volume overburden sebesar 78.771,27 ton. Untuk kegiatan produksi
limonit dilakukan pada elevasi 154-115 meter dari atas permukaan laut dengan total
volume limonit sebesar 22.040,01 ton. Sedangkan untuk kegiatan produksi ore
dilakukan dari elevasi 153 meter sampai elevasi 120 meter di atas permukaan laut
dengan total volume ore sebesar 23.589,72 ton. Sehingga material tertambang pada
bulan pertama sebesar 124.401 ton. Dari hasil analisis data diperoleh nilai stripping
ratio (SR) yaitu 1:1,7 dengan rata rata kadar limonit 1,19 Ni% dan rata –rata kadar
ore 1,4% Ni.