Anda di halaman 1dari 7

ANALISASI SUMBERDAYA TERUKUR

BATUBARADAN OVERBURDENMENGGUNAKAN
METODE CIRCULAR DAN METODE POLIGON DATA

Nama : Ervando Parulian Marbun


Nim : 212865041
Jurusan : Teknik Pertambangan

1.1 Latar Belakang Masalah


Sistem penambangan adalah suatu cara atau teknik yang dilakukan untuk
membebaskan atau mengambil endapan bahan galian yang mempunyai arti ekonomis
dari batuan induknya untuk diolah lebih lanjut sehingga dapat memberikan
keuntungan yang besar dengan kegiatan perhitungan sumberdaya dilakukan pada
tahap eksplorasi sebelum tahap persiapan penambangan.
PT. Inti Bara Nusalima merupakan perusahaan tambang batubara yang
melakukan kegiatan Operasi Produksi penambangan di desa aur jangga kecamatan
batin XXIV kabupaten batang hari provinsi jambi, bahwasanya telah melakukan
kegiatan penambangan dengan metode open pit dan sebagian wilayahnya masih
dalam tahap eksplorasi.
Dalam wilayah IUP PT. Inti Bara Nusalima terbagi atas VII (tujuh) area blok
Penambangan, berdasarkan observasi lapangan pada blok I dengan luas 178 ha saat
ini belum melakukan perhitungan sumberdaya batubara dan overburden, hal ini
dikarenakan pada blok I sedang melakukan kegiatan drilling untuk pengambilan
sampel ketebalan batubara dan overburden.
Dalam hal usaha pertambangan, jumlah sumberdaya yang akan ditambang
merupakan faktor untuk menentukan apakah suatu perusahaan akan tetap melakukan
egiatan penambangan atau tidak, berdasarkan hal tersebut perlu di pertimbangkan,
seperti: kalori batubara, kadar air, debu, sulfur, ketebalan overburden dan lain-lain.
Beberapa metode yang digunakan untuk perhitungan sumberdaya dan
cadangan seperti: metode circular, metode poligon (area influence), metode mean
area, metode penampang (cross section), metode kontur (isoline) dan metode kriging.
Adapun macam-macam software yang dapat digunakan untuk perhitungan
sumberdaya dan cadangan seperti: software surpac 6.5.1, software minescape,
Sofware Rockworks, Sofware Autodesk Land dekstop 2005 dan lain-lain
Metode circular merupakan pengembangan dari sistem blok dan perhitungan
volume biasa. Sistem ini dianggap sesuai untuk diterapkan dalam perhitungan
sumberdaya batubara, karena sistem ini ditujukan pada pengukuran bahan galian yang
berbentuk perlapisan (tabular) yang memiliki ketebalan dan kemiringan lapisan yang
relatif konsisten metode ini digunakan untuk menghtung sumberdaya batubara pada
tambang terbuka.
Metode poligon merupakan metode umum diterapkan pada endapan-endapan
yang relatif homogen, kadar pada suatu luasan didalam poligon ditaksir dengan nilai
conto yang berada di tengah-tengah poligon sehingga metode ini sering disebut
dengan metode poligon daerah pengaruh (area of influence). Daerah pengaruh dibuat
dengan membagi dua jarak antara dua titik conto dengan satu garis sumbu.
Prinsip perhitungan sumberdaya adalah berdasarkan hasil suatu kisaran dan
model sumberdaya yang dibuat, perhitungan dilakukan berdasarkan hasil pendekatan
kondisi sebenarnya yang diperoleh dari kegiatan eksplorasi. Hasil dari perhitungan
tersebut masih mengandung ketidakpastian, oleh karena itu peneliti tertarik
mengangkat judul “Analisis Sumberdaya Terukur Batubara dan Overburden
Menggunakan Metode Circular dan Metode Poligon Pada PT. Inti Bara
Nusalima”

1.2 Identifikasi Masalah


Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Belum melakukan perhitungan sumberdaya terukur batubara di wilayah blok I
(satu) pada PT. Inti Bara Nusalima.

2. Belum melakukan perhitungan volume overburden di wilayah blok I pada PT. Inti
Bara Nusalima.

3. Belum adanya menggunakan software surpac 6.5.1.

1.3 Batasan Masalah


Berdasakan identifikasi masalah yang ada maka batasan masalah dalam penelitian ini
adalah:
1. Menghitung jumlah sumberdaya terukur batubara dengan metode circular pada
wilayah blok I.

2. Menghitung kapasitas volume overburden di wilayah blok I pada PT. Inti Bara
Nusalima.
3. Menghitung jumlah sumberdaya terukur batubara dengan metode poligon pada
wilayah blok I.

4. Pengolahan data menggunakan software surpac 6.5.1

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metodologi penelitian


Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode circular dan
metode poligon (area of Influence) metode circular adalah metode yang dilakukan
dengan cara membuat lingkaran-lingkaran (setengah lingkaran) pada setiap titik
informasi endapan batubara metode poligon (area of Influence) adalah metode
perhitungan yang dilakukan dengan cara membuat circle pada titik bor dan
memotong circle yang bersinggungan Metode ini umum diterapkan pada endapan-
endapan yang relatif homogen dan mempunyai geometri yang sederhana, Dan
pengolahan data peneliti menggunakan Software Surpac 6.5.1

3.2. Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian terapan (applied research).
bahwa setiap penelitian terapan adalah penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan ilmiah dengan suatu tujuan praktis. Berarti hasilnya diharapkan segera
dapat dipakai untuk keperluan praktis. Senada dengan pendapat tersebut, (Sugiyono,
2009) berpendapat bahwa penelitian terapan adalah penelitian yang dilakukan dengan
tujuan menerapkan, menguji dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang
diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis.

3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.3.1. Lokasi Penelitian


Lokasi penelitian ini dilakukan di PT. Inti Bara Nusalima Desa aur jangga Kecamatan
Batin XXIV Kabupaten Batang Hari Provinsi Jambi

2.3.2 Waktu Penelitian


Waktu pelaksanaan pada penelitian ini dari 28 Agustus - 26 November 2019
3.1 Landasan Teori
Eksplorasi merupakan bagian dari kegiatan pertambangan, dimana kegiatan
dimulai dari: survey tinjau, propeksi, eksplorasi pendahuluan, eksplorasi rincian.
Berdasarkan UU No 4 Tahun 2009, Eksplorasi adalah tahapan kegiatan usaha
pertambangan untuk memperoleh informasi secara terperinci dan telititentang lokasi,
bentuk, dimensi, sebaran, kualitas dan sumberdaya dari bahan galian, serta informasi
mengenai lingkungan sosial dan lingkungan hidup.adapun tahapan dalam ekplorasi
sebagai berikut:
1. Survei Tinjau (Reconnaissance)

Survei tinjau merupakan tahap eksplorasi batubara yang paling awal dengan tujuan
mengindentifikasi daerah–daerah yang secara geologis mengandung endapan
batubara yang berpotensi untuk diselidiki lebih lanjut serta mengumpulkan informasi
tentang kondisi geografi, tata guna lahan, dan kesampaian daerah. Kegiatannya,
antara lain, studi geologi regional, penafsiran penginderaan jauh, metode tidak
langsung lainnya, serta inspeksi lapangan pendahuluan yang menggunakan peta dasar
dengan skala sekurang-kurangnya1:100.000 23

2. Prospeksi (Prospecting)
Tahap eksplorasi ini dimaksudkan untuk membatasi daerah sebaran endapan
batubara yang akan menjadi sasaran eksplorasi selanjutnya. Kegiatan yang dilakukan
pada tahap ini, diantaranya, pemetaan geologi dengan skala minimal 1:50.000,
pengukuran penampang stratigrafi, pembuatan paritan.

3. Eksplorasi Pendahuluan ( Preliminary Exploration)


Tahap eksplorasi ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran awal bentuk
tiga dimensi endapan batubara yang meliputi ketebalan lapisan, bentuk, korelasi,
sebaran, struktur, kuantitas dan kualitas. Kegiatan yang dilakukan antara lain,
pemetaan geologi dengan skala minimal 1:10.000, pemetaan topografi, pemboran
dengan jarak yang sesuai dengan kondisi geologinya, penampangan (logging)
geofisika, pembuatan sumuran/paritan uji, dan pencontohan yang andal. Pengkajian
awal geoteknik dan geohidrologi dimulai dapat dilakukan.pembuatan sumuran,
pemboran uji (scout drilling), pencontohan, dan analisis. Metode eksplorasi tidak
langsung, seperti penyelidikan geofisika, dapat dilaksanakan apabila dianggap perlu

4. Eksplorasi Rincian (Detailed exploration)


Tahap eksplorasi ini dimaksudkan untuk mengetahui kuantitas dan kualitas
serta model tiga dimensi endapan batubara secara lebih rinci. Kegiatan yang harus
dilakukan adalah pemetaan geologi dan topografi dengan skala minimal 1:2.000,
pemboran dan pencontohan yang dilakukan dengan jarak yang sesuai dengan kondisi
geologinya, penampangan (logging) geofisika, serta pengkajian geohidrologi dan 24
geoteknik. Pada tahap ini perlu dilakukan penyelidikan pendahuluan pada batubara,
batuan, air dan lainnya yang dipandang perlu sebagai bahan pengkajian lingkungan
yang berkaitan dengan rencana kegiatan penambangan yang diajukan.

2.1.1 Tipe Endapan Batubara dan Kondisi geologi


2.1.1.1 Tipe Endapan Batubara
Secara umum endapan batubara utama di indonesia terdapat dalam tipe
endapan batubara ombilin, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur dan Bengkulu. tipe
endapan batubara tersebut masing-masing memiliki karakteristik tersendiri yang
mencerminkan sejarah sedimentasinya. Selain itu, proses pasca pengendapan seperti
tektonik, metamorfosis, vulkanik dan proses sedimentasi lainnya turut mempengaruhi
kondisi geologi atau tingkat kompleksitas pada saat pembentukan batubara.

2.1.1.2 Kondisi Geologi/ Kompleksitas


Berdasarkan proses sedimentasi dan pengaruh tektonik, karakteristik geologi
tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok utama: Kondisi geologi
sederhana, kondisi geologi moderat, dan kondisi geologi kompleks. Uraian tentang
batasan umum untuk masing-masing kondisi geologi tersebut beserta tipe lokalitasnya
adalah sebagai berikut, sedangkan ringkasannya diperhatikan pada Tabel 2.2. 25

1. Kondisi geologi sederhana


Endapan batubara dalam kelompok ini umumnya tidak dipengaruhi oleh
aktivitas tektonik, seperti sesar, lipatan, dan intrusi. Lapisan batubara pada umumnya
landai, menerus secara lateral sampai ribuan meter, dan hampir tidak mempunyai
percabangan. Ketebalan lapisan batubara secara lateral dan kualitasnya tidak
memperlihatkan variasi yang berarti. Contoh jenis kelompok ini antara lain,
dilapangan Bangko Selatan dan Muara Tiga Besar (Sumatera Selatan), Senakin Barat
(Kalimantan Selatan), dan Cerenti (Riau).

2. Kondisi geologi moderat


Batubara dalam kelompok ini diendapkan dalam kondisi sedimentasi yang
lebih bervariasi dan sampai tingkat tertentu telah mengalami perubahan pasca
pengendapan dan tektonik. Sesar dan lipatan tidak banyak, begitu pula pergeseran dan
perlipatan yang diakibatkannya relatif sedang. Kelompok ini dicirikan pula oleh
kemiringan lapisan dan variasi ketebalan lateral yang sedang serta berkembangnya
percabangan lapisan batubara, namun sebarannya masih dapat diikuti sampai ratusan
meter. Kualitas batubara secara langsung berkaitan dengan tingkat perubahan yang
terjadi baik pada saat proses sedimentasi berlangsung maupun pada pasca
pengendapan. Pada beberapa tempat intrusi batuan beku mempengaruhi struktur
lapisan dan kualitas batubaranya. Endapan batubara kelompok ini terdapat antara lain
di daerah Senakin, Formasi Tanjung (Kalimantan Selatan), Loa Janan-Loa Kulu, 26
Petanggis (Kalimantan Timur), Suban dan Air Laya (Sumatera Selatan), seta Gunung
BatuBesar (Kalimantan Selatan).

3. Kondisi geologi komplek


Batubara pada kelompok ini umumnya diendapkan dalam sistim sedimentasi
yang komplek atau telah mengalami deformasi tektonik yang ekstensif yang
mengakibatkan terbentuknya lapisan batubara dengan ketebalan yang beragam.
Kualitas batubaranya banyak dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang terjadi
pada saat proses sedimentasi berlangsung atau pada pasca pengendapan seperti
pembelahan atau kerusakan lapisan (wash out).Pergeseran, perlipatan dan pembalikan
(overturned) yang ditimbulkan oleh aktivitas tektonik, umum dijumpai dan sifatnya
rapat sehingga menjadikan lapisan batubara sukar dikorelasikan. Perlipatan yang kuat
juga mengakibatkan kemiringan lapisan yang terjal. Secara lateral, sebaran lapisan
batubaranya terbatas dan hanya dapat diikuti sampai puluhan meter. Endapan
batubara dari kelompok ini, antara lain, diketemukan diAmbakiang, Formasi warukin,
Ninian,Belahing dan Upau (Kalimantan selatan), Sawahluhung (Sawahlunto,
SumateraBarat), daerah Air Kotok (Bengkulu), Bojongmanik (Jawa Barat), serta
daerah batubara yang mengalami ubahan intrusi batuan beku di Bunian
Utara(Sumatera selatan).

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan pembahasan dari analisa perhitungan sumberdaya terukur batubara


menggunakan metode circular dan metode poligon dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Kapasitas sumberdaya terukur batubara dengan menggunakan metode circular dalam
wilayah IUP PT. Inti Bara Nusalima pada blok I didapatkan hasil perhitungan tonase
batubara sebesar 1.259.790,59 ton

2. Kapasitas sumberdaya terukur batubara dengan menggunakan metode poligon dalam


wilayah IUP PT. Inti Bara Nusalima pada blok I didapatkan hasil perhitungan tonase
batubara sebesar 661.118,23 ton

3. Kapasitas volume overburden pada blok I pada PT. Inti Bara Nusalima adalah:

a. Metode circular volumenya 8.334,968,50 m3.


b. Metode poligon volumenya 4.740.728,89 m3

DAFTAR PUSTAKA
Akhsanul,R.D., Budiman, A. A., & Widodo, S.2018.Estimasi Sumberdaya Batubara
Dengan Metode Circular Usgs Pada PT. Tuah Globe Mining Kalimantan Tengah.
Jurnal Geomine. Vol6. No: 1, April 2018
Faris Tirasonjaya. 2008.Batubara Sebagai Sedimen Organik. http:
//ilmubatubara.wordpress/ diakses (07/07/2019)
Gerry T. 2014. Metode-Metode dalam Perhitungan Cadangan Batubara .
https://gerrytri.blogspot.com/2014/10/normal-0-false-false-false-in-xnone-x.html.
(10/07/2019).
Mahrunzen,M. 2015. Estimasi Sumberdaya Batubara Untuk Rencana Kegiatan
Penambangan Batubara PT. Mega Surya Jaya Di Kecamatan Angsana, Kabupaten
Tanah Bumbu, Propinsi Kalimantan Selatan.. Jurnal Proseding Teknik
Pertambangan.Vol1. No:1, Juli 2015
Mheea nck. 2011.Seputar Informasi tentang tambanghttps://mheea-
nck.blogspot.com/2011/12/perhitungan-cadangan.html.(07/07/2019).
Nopianti, N., Dwiatmoko, M. U., & Saismana. 2018. Estimasi Sumberdaya Dengan
Metode Cross Section Dan Metode Poligon Pada PT Borneo Alam Semesta Jobsite
Pro Sarana Cipta Kalimantan Selatan. Jurnal Himasapta, Vol3. No: 1 Maret 2018
Redy M. 2011.karakteristik overburden batubarahttps://tentang
batubara.blogspot.com/2011/10/karakteristik-overburden-batubara.html(07/07/2019)
Riko E, Yaumal A, Murad Ms, Tri E, Veni W, & Riam Ma. 2019. Buku Pedoman
Penulisan Laporan Kerja Praktik dan Tugas Akhir.Sekolah Tinggi Teknologi
Industri Padang.
Rozali, M. R., Saismana, U., Dwiatmoko, M. U., Triantoro, A., & Nuzuliansyah, F.
2015.Perhitungan Cadangan Batubara Dan Permodelan Pit Pada PT Global
Indonesia Mandiri, Kabupaten Tapin, Kalim

Anda mungkin juga menyukai