PENDAHULUAN
1
2
2.1 Definisi
Eksplorasi merupakan suatu istilah dalam kegiatan pertambangan yang
wajib dilakukan dalam suatu tahap pertambangan. Menurut Undang-Undang No.
4 tahun 2009 definisi eksplorasi merupakan suatu kegiatan usaha pertambangan
yang bertujuan untuk mencari bahan galian dengan cara memperoleh informasi
secara terperinci, mendetai dan teliti yang berkaitan dengan lokasi, bentuk,
dimensi, sebaran, kualitas dan kuantitas dari bahan galian yang dicari serta hal-
hal yang berkaitan dengan informasi lingkungan sosial dan lingkungan hidup.
Tahap kegiatan pertambangan dimulai dari survei tinjau, penyelidikan
umum, eksplorasi, pemetaan, konstruksi, penambangan, pengolahan,
pemurnian, pemasaran, reklamasi dan pasca tambang. Kegiatan eksplorasi
bertujuan untuk mengetahui keterdapatan bahan galian dengan
mengestimasikan jumlah cadangan dan sumber daya yang terdapat pada suatu
lokasi yang dapat digambarkan pada peta secara rinci beserta bentuk, dimensi
dan volumenya sehingga menghasilkan gambaran geologi yang mendetail dan
dapat dilakukan pengembangan secara ekonomis.
Kegiatan eksplorasi harus direncanakan dengan sebaik mungkin
sehingga kegiatan eksplorasi berjalan secara efisien, efektif dan ekonomis.
Rencana atau prinsip tersebut berupa target eksplorasi dan pemodelan
eksplorasi. Target eksplorasi meliputi jenis bahan galian dan metode yang tepat
diterapkan untuk eksplorasi bahan galian tersebut, sedangkan pemodelan
eksplorasi meliputi pemodelan geologi regional berdasarkan kualitas dan
kuantitas bahan galian dan penentuan metode eksplorasi yang tepat.
3
4
Sumber: idomining.com
Gambar 2.1
Tahap Eksplorasi Batubara
dimensi yang telah diketahui dari hasil perconto yang diambil dari sumur uji, parit
uji, dan pengeboran. Pada tahap ini juga dilakukan pemetaan geologi dan
topografi serta pengujian geofisika yang bertujuan untuk mengetahui struktur
yang terdapat di bawah permukaan dan geometri dari endapan bahan galian.
Jarak pemercontoan yang akan diambil harus sedemikian rapat agar sampel
yang didapat representatif sesuai dengan keadaan lapangannya. Ciri-ciri dari
kegiatan ini yaitu dilakukan dengan tingkat ketelitian yang tinggi. hasil yang
didapatkan dari eksplorasi detail berupa sumber daya terukur.
Tabel 2.1
Tahap Eksplorasi
Sumber: oon-line.blogspot.co.id
Gambar 2.2
Sketsa Proses Terbentuknya Float
Trancing panning
Trancing panning merupakan metode eksplorasi dengan pencarian
endapan bahan galian yang berukuran lebih kecil daripada trancing
float, sehingga dalam pencariannya harus dilakukan pendulangan
agar butiran endapan terkumpul dalam cekungan dulang.
8
Sumber: oon-line.blogspot.co.id
Gambar 2.3
Sketsa konseptual pengerjaan metode tracing float dan tracing with panning
Test Pitting
Metode test pitting merupakan metode yang cukup akurat untuk
mengetahui keadaan dari endapan bahan galian, hal ini dikarenakan
pembuatan test pitting atau sumur uji cukup dalam, sehingga
memotong badan dari endapan. Selain itu faktor lain yang harus
diperhatikan dalam pembuatan sumur uji adalah faktor keselamatan
agar terhindar dari bongkahan, runtuhan dan air yang masuk akan
menyulitkan dalam mengetahui keadaan endapan.
Trenching
Trenching atau pembuatan parit umumnya dilakukan untuk
mengetahui ketebalan lapisan, kemiringan lapisan dan struktur yang
terdapat di bawah permukaan. Untuk pembuatan parit yang berada di
pinggir sungai harus dilakukan dengan cara tegak lurus memotong
badan endapan atau arah arus sungai. Hal ini dilakukan agar
mendapatkan bidang dari badan endapan yang dicari.
Sumber: oon-line.blogspot.co.id
Gambar 2.4
Sketsa Parit Uji
b. Metode Eksplorasi Langsung Bawah Permukaan
9
3.1 Tugas
Tugas yang diberikan dalam praktikum ekplorasi pada pertemuan
pertama yaitu pembuatan laporan ekplorasi. Laporan ini berisi mengenai
kegiatan dalam survei tinjau berupa pemetaan geologi, pengeplotan titik
pengamatan, keadaan morfologi lokasi penelitian, topografi, bentuk dari
perjanjian ekplorasi, metode ekplorasi dan penggunaannya, alat-alat yang
digunakan serta tenaga ahli yang digunakan. Namun dalam kegiatan ini lebih
menitik beratkan pada metode ekplorasi yang digunakan dalam keberlangsungan
kegiatan yang dilakukan.
3.2 Pembahasan
Kegiatan ekplorasi merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk
mencari, mengidenifikasi dan menemukan suatu endapan bahan galian.
Kegiatan pertama yang dilakukan adalah pemetaan geologi yang mengacu pada
peta geologi dengan menentukan endapan yang akan dicari dan lokasi
keberadaan endapan tersebut. Endapan bahan galian yang dicari berupa bahan
galian golongan C yaitu andesit. Endapan bahan galian andesit dapat ditemukan
pada formasi Qwb dan Tmb. Formasi Qwb merupakan formasi Andesit- Waringin
Bedil, Malabar Tua yaitu perselingan lava, breksi dan tuf yang bersusunan
andesit piroksen dan hornblenda. Sedangkan formasi Tmb merupakan Formasi
Beser yaitu breksi tufaan bersusunan andesit sampai basal. Kegiatan ini
dilakukan di Desa Baleendah, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung,
Jawa Barat.
Tahap lain yang harus diperhatikan yaitu pemilihan metode
eksplorasi, dikarenakan material tersebut memiliki sifat fisik yang masif
atau kompak, sehingga apabila dirambatkan suatu gelombang maka
gelombang tersebut akan relatif lebih cepat merambat dan kecepatan
rambatnya akan meningkat seimbang dengan kekerasan material
tersebut. Maka dilakukan metode ekplorasi
11
12
Sumber: youtube.com
Foto 3.1
Alat Geolistrik
Tabel 3.1
Tenaga Ahli Kelompok 4
No Nama Pekerjaan
1. Teguh Pramana Supervisor Geolistrik
2. Burhan Hamdani Operator Alat Geolistrik
3. Beni Kurniawan Operator Alat Geolistrik
4. Intan Andhini P S Asisten Operator Alat Geolistrik
5. Hardianti Asisten Operator Alat Geolistrik
Sumber : Laporan Perencanaan Kegiatan Eksplorasi
Sumber: wawasanpertambangan.blogspot.com
Gambar 3.1
Konfigurasi Schlumberger
Sumber: adriantosetiadi.wordpress.com
Gambar 3.2
Resistivity Batuan
16
BAB IV
KESIMPULAN
17
18