Anda di halaman 1dari 10

Geofisika Cebakan Mineral I & II - Perencanaan Eksplorasi

DASAR-DASAR EKSPLORASI/PERENCANAAN EKSPLORASI

1. Defenisi Eksplorasi

Eksplorasi dalam dunia pertambangan adalah suatu aktivitas untuk


memperoleh informasi secara rinci dan teliti tentang lokasi, bentuk,
dimensi, sebaran, kualitas dan sumberdaya terukur dari bahan galian
disuatu wilayah.

Konsep eksplorasi : Jika seseorang mencari sesuatu mau tidak mau


secara sadar atau tidak tentu harus mempunyai bayangan dulu, apa yang
akan dicarikan, dimana dia akan mencarinya dan bagaimana dan pakai
alat apa dia akan mencarinya. Menurut Thomas Kuhn, 1962 dalam
bukunya “The Structure of Scintific Revolution” mengatakan bahwa jika
seseorang akan mecari sesuatu sadar atau tidak dia harus sudah
mempunyai suatu model dari benda yang dicarinya itu, serta model
dimana benda tersebut akan didapatkan. Dengan demikian pula untuk
melakukan eksplorasi yaitu pencaharian suatu cebakan mineral seorang
explorator sudah harus mempunyai bayangan apa yang akan dicarinya itu,
di daerah mana akan dicarinya dan metode apa serta sistem yang efektif
bagaimana yang harus digunakan, dengan kata lain seorang eksplorator
harus mempunyai konsep. Maka konsep eksplorasi adalah terdiri dari
model dari yang dicari, model dari daerah yang dicari dan berdasarkan
model ini ia akan menggunakan sistem pencaharian.

Metoda eksplorasi adalah cara yang secara fisik menentukan langsung


ataupun tidak langsung keberadaan adanya suatu gejala geologi yang
dapat berupa tubuh suatu endapan mineral ataupun satu atau lebih
petunjuk geologi. Metoda eksplorasi berkembang pesat dengan munculnya
teknologi baru dalam bidang metoda eksplorasi seperti dalam metoda
geofisika, geokimia maupun dengan munculnya komputerisasi.

Metoda yang langsung menghasilkan gejala geologi tersebut dapat


diamati dengan mata si ahli eksplorasi disebut metoda geologi.

Metoda tidak langsung menghasilkan suatu anomali yang dapat


ditafsirkan sebagai gejala geologi yang dilacak, misalnya metoda geofisika
atau metoda geokimia.

Tujuan eksplorasi adalah menemukan serta mendapatkan sejumlah


maximum dari cebakan mineral ekonomis baru dengan biaya seminimal
mungkin dalam waktu seefisien mungkin. Untuk mencapai tujuan ini
dipengaruhi oleh berbagai hal, yaitu :
1. Pendekatan eksplorasi
2. Hakekat eksplorasi
3. Unsur-Design
4. Kelayakan eksplorasi

Jurusan Teknik Pertambangan - UMI 1


Geofisika Cebakan Mineral I & II - Perencanaan Eksplorasi

2. Hakekat eksplorasi :

1. Eksplorasi sebagai usaha ekonomi berisiko tinggi. Berbeda


dengan usaha ekonomi lainnya, eksplorasi adalah suatu aktivitas
ekonomi yang berisiko tinggi sehingga memerlukan perencanaan
yang seksama untuk meminimalkan risiko dan menekan pada
manfaat biaya. Risiko ini adalah risiko geologi, risiko teknologi,
risiko ekonomi (pasaran) dan risiko politik. Semua risiko ini harus
diperhitungkan sebelum diputuskan untuk melaksanakan suatu
projek eksplorasi. Risiko geologi adalah resiko yang paling besar
karena merupakan faktor dalam membuat keputusan.
2. Eksplorasi sebagai suatu sistem pencaharian. Untuk
mengetahui sebanyak mungkin mengenai objek yang dicari, maka
berbagai model dari cebakan yang dicari harus dibuatkan semacam
model dengan tekanan pada kriteria-kriteria geologi, sehingga
dapat diyakini bahwa objek itu akan dikenali/dapat dilihat jika
dijumpai. Metoda yang paling efekti adalah pemboran, tetapi tidak
efisien jika digunakan secara sistematis di seluruh daerah
pencaharian, karena biayanya tidak akan sesuai dengan nilai dari
objek yang dicari. Eksplorasi untuk suatu objek geologi tidak dapat
disamakan dengan suatu sistem pencaharian, tetapi lebih dari itu.
Ini disebabkan karena kita berhubungan dengan suatu objek
geologi yang sedikit diketahui sifat-sifatnya (walaupun dengan
menggunakan model geologi dari objek tersebut) di suatu daerah
yang keadaan geologinya juga secara relatif sedikit diketahui,
walaupun menggunakan model geologi dari daerah tersebut.
3. Eksplorasi sebagai sistem pengumpulan data. Untuk
mendapatkan model geologi regional diperlukan data, dan data
geologi yang dicari haruslah yang spesifik yang relevant terhadap
sistem pencaharian. Metoda pengumpulan data dilakukan dengan
berbagai metoda dari survai-survai sampai pemboran.
Pengumpulan data disebut juga akuisisi data (data acquisition),
yang kemudian diproses dan dianalisa. Pada suatu rencana
eksplorasi aspek pengumpulan data geologi merupakan pekerjaan
utama.
4. Eksplorasi sebagai sistem operasi. Kegiatan eksplorasi ini
terdiri dari satuan-satuan aktivitas, dimana setiap satuan aktivitas
masing-masing terkait bahkan sering tergantung pada hasil
aktivitas lainnya. Dengan demikian seluruh kegiatan eksplorasi itu
merupakan suatu proses yang terdiri dari langkah-langkah dimana
langkah berikutnya tergantung dari hasil langkah sebelumnya, dan

Jurusan Teknik Pertambangan - UMI 2


Geofisika Cebakan Mineral I & II - Perencanaan Eksplorasi

setiap langkah ini merupakan suatu proses pengambilan keputusan.


Namun demikian pengerahan berbagai aktivitas ini dan terutama
pengambilan keputusan itu harus didasarkan pada penafsiran dan
penilaian geologi atas data yang dihasilkan dari berbagai aktivitas,
sehingga pemikiran kreatif diperlukan.

Strategi (eksplorasi) adalah ilmu perencanaan dan pengarahan


kegiatan eksplorasi berskala besar untuk mendapatkan darah yang sangat
favorable akan terdapatnya cebakan mineral atau akumulasi hidrokarbon
sebelum pencarian yang sesungguhnya. Tujuan dari strategi menurut
Griffitts (1967) adalah bagaimana mengarahkan semua usaha untuk
mencapai sasaran eksplorasi yang dilaksanakan dengan perencanaan,
pengorganisasian dan pengendalian semua unsur dalam suatu sistem
penyerangan (attack).

Namun tujuan penting dalam strategi adalah dari segi ekonomi, yaitu :

1. Effisiensi, mencapai sasaran dengan biaya dan waktu seminimal


mungkin, ini menyangkut biaya dengan efektivitas dari metoda
yang digunakan.
2. Efektivitas, penggunaan metoda atau teknologi secara efektif.
Untuk setiap jenis cebakan atau akumulasi migas, digunakan
petunjuk geologi yang berlainan, dan demikian juga untuk setiap
jenis petunjuk geologi memerlukan metoda eksplorasi tersendiri.
Hal ini adalah untuk mengoptimalkan biaya dalam hubungan
efektivitas metoda yang digunakan untuk menentukan ada-tidak
adanya gejala atau petunjuk yang dipakai dasar sebagai proses
seleksi digunakan.
3. Manfaat biaya dari penggunaan metoda eksplorasi, suatu gejala
geologi yang menjadi petunjuk dapat saja dieksplorasi dengan
suatu metoda tertentu secara akurat, tetapi biayanya sangat mahal.
Mungkin saja dipilih metoda yang kuran akurat tetapi cukup baik
dengan biaya yang lebih murah. Hal ini terutama juga tergantung
dari besarnya nilai objektif yang diharapkan. Misalnya dalam
eksplorasi migas, penggunaan seismik yang mahal sering
digunakan pada tahap awal dari suatu program eksplorasi, tetapi
dalam eksplorasi batubara yang menggunakan petunjuk geologi
yang sama, survai seismik jarang dilakukan, kecuali jika hasilnya
akan sangat menguntungkan, misalnya menghindari masalah-
masalah dikemudian hari yang dapat mengakibatkan biaya operaso
yang jauh lebih mahal lagi.
4. Memperkecil risiko, strategi eksplorasi ditujukan untuk
memperkecil risiko untuk menderita kerugian besar. Untuk ini
strategi ini harus memberikan kesempatan untuk mengambil
keputusan-keputusan setiap saat apakah usaha ini dilanjutkan atau

Jurusan Teknik Pertambangan - UMI 3


Geofisika Cebakan Mineral I & II - Perencanaan Eksplorasi

tidak atau mengambil alternatif-alternatif lainnya sebelum suatu


kerugian besar terjadi.

3. Penyusunan Strategi Eksplorasi :

1. Penciutan daerah sebagai langkah strategi eksplorasi. Prinsip


penciutan daerah adalah :
• Penciutan dimulai dari daerah yang luas yang telah dipilih
mempunyai peluang untuk diketemukan cebakan yang dicari.
• Penciutan dilakukan secara progresif dengan memperkecil luas
daerah yang diselidiki menjadi satu atau beberapa daerah yang
terpisah-pisah yang mempunyai peluang lebih besar lagi dari pada
daerah eksplorasi secara keseluruhan, yang disebut daerah
prospektif atau daerah sasaran.
• Penciutan berakhir dengan ditentukannya titik-titik yang sangat
berpeluang untuk ditemukannya cebakan mineral dengan
melakukan penyontohan pada singkapan, dengan sumuran/paritan
atau dengan pemboran, yang disebut target atau prospek.

Untuk menciutkan daerah ini harus didasarkan atas kriteria pemilihan yang
berupa gejala-gejala geologi yang merupakan petunjuk akan kehadiran
cebakan mineral atau sasaran geologi yang dicari.

2. Penentuan petunjuk geologi sebagai kriteria penciutan daerah. Ada


dua golongan kriteria pemilihan daerah, yaitu :
• Petunjuk geologi bersifat expresi dari cebakannya sendiri.
• Petunjuk geologi yang bersifat pengendali geologi dan bersifat
genetis.

Kriteria pemilihan berupa expresi dari cebakannya sendiri tidak ada


hubungannya dengan proses pembentukan dari cebakannya, tetapi
merupakan hasil interaksi dari keberadaan cebakan itu terhadap
lingkungan sekelilingnya terutama pada permukaan sehingga
menghasilkan petunjuk pada permukaan, terutama merupakan gejala
geomorfologi, seperti air terjunm punggungan bukit yang tajam, dsb.
Contohnya adalah ditemukannya lempung terbakar yang menyerupai
tembikar berwarna merah yang merupakan petunjuk akan adanya lapisan
batubara.

Kriteria yang bersifat pengendali geologi adalah gejala geologi yang


secara genetis keberadaannya merupakan syarat untuk terbentuknya
cebakan yang bersangkutan. Petunjuk geologi ini dapat ditafsirkan dari
proses geologi yang bertanggung jawab atas terbentuknya cebakan
mineral tersebut (atau genesa dari cebakan) atau gejala geologi yang
mengendalikan terjadinya cebakan itu, sehingga memungkinkan atau
berpeluang (favorable) untuk yang juga disebut kendali geologi. Kriteria

Jurusan Teknik Pertambangan - UMI 4


Geofisika Cebakan Mineral I & II - Perencanaan Eksplorasi

pemilihan (petunjuk geologi) untuk setiap cebakan adalah berbeda,


bahkan untuk setiap daerah pun dapat berbeda.

3. Pemilihan metoda eksplorasi sebagai langkah strategi


• Metoda harus efektif dapat mendeteksi petunjuk geologi yang telah
ditentukan untuk digunakan pada tahap.
• Metoda harus dipilih sesuai dengan luas daerah atau tahapannya.
• Metoda harus dipilih dengan mempertimbangkan biaya.

4. Pengambilan keputusan pada evaluasi setiap tahap


Pada setiap saat harus dilakukan evaluasi hasil eksplorasi pada tahap :
• Apakah model geologi yang dipakai sudah sesuai dengan keadaan
geologi di lapangan ?
• Apakah ditemukan daerah lebih terperinci dengan probabilitas yang
lebih tinggi untuk diketemukan objektif eksplorasi ini ?
• Sampai dimana ketidakcocokan model geologi yang dipakai dengan
kenyataan :
1. Sedemikian rupa sehingga dapat disimpulkan untuk
menghentikan kegiatan eksplorasi sebelummenghamburkan biaya
dengan metoda yang lebih akurat tetapi sangat mahal seandainya
probabilitasnya menjadi kecil.
2. Data yang dihasilkan merupakan feed-back untuk memperbaiki
model geologi yang dipakai,sehingga dapat dipergunakan pada
tahap yang berikutnya.

TARGETEKSPLORASI
KONSEP
EKSPLORASI MODELGENETIK ENDAPAN

MODELEKSPLORASI

PERENCANAAN STRATEGI TAHAPAN EKSPLORASI


EKSPLORASI EKSPLORASI
PEMILIHAN METODE
EK SP L OR A SI
POLA EKSPLORASI
DESAIN
GRID DENSITY (ketel i ti an)
EKSPLORASI
SUPPORTGEOMETRI
(berat & ori entasi conto,
metode sampl i ng)

Gambar. 1 Perencanaan Eksplorasi

Jurusan Teknik Pertambangan - UMI 5


Geofisika Cebakan Mineral I & II - Perencanaan Eksplorasi
berapa banyak dan bagaimana sistem
dimana bagaimana kondisinya pendayagunaannya

SUMBER-
? SUMBER-
DAYA
? SUMBER-
DAYA
? CADANG-
AN
peningkatan
cadangan
(probable-
KOMODI-
TAS :
- bijih
DAYA
BUMI finding proving proven) - konsentrat
HIPOTETIK TERUNJUK PROBABLE CADANGAN - logam
TEREKA TERUKUR PROVEN BARU

ANALISIS STUDI
EKONOMI KELAYAKAN
EKSPLORASI
pemetaan eksplorasi
geologi regional eksplorasi rinci dan evaluasi cadangan

TAMBANG TAMBANG TAMBANG


GEOLOGI EKSPLORASI UMUM METALURGI

- genesa bahan galian - ekonomi mineral - geostatistik - mikroskopi bijih


- mikroskopi bijih - teknik eksplorasi - evaluasi cadangan - pengolahan bahan galian
- eksploasi geokimia - pemboran eksplorasi - geoteknik
- eksplorasi geofisika - analisis & perhitungan - hidrogeologi
cadangan

Gambar. 2 Pentahapan Kegiatan Eksplorasi

Metode-metode geofisika

Secara umum, metode geofisika dibagi menjadi dua kategori yaitu metode
pasif dan aktif. Metode pasif dilakukan dengan mengukur medan alami
yang dipancarkan oleh bumi. Metode aktif dilakukan dengan membuat
medan gangguan kemudian mengukur respons yang dilakukan oleh bumi.
Medan alami yang dimaksud disini misalnya radiasi gelombang gempa
bumi, medan gravitasi bumi, medan magnetik bumi, medan listrik dan
elektromagnetik bumi serta radiasi radioaktivitas bumi. Medan buatan
dapat berupa ledakan dinamit, pemberian arus listrik ke dalam tanah,
pengiriman sinyal radar dan lain sebagainya.

Secara praktis, metode yang umum digunakan di dalam geofisika tampak


seperti tabel di bawah ini:

Metode Parameter yang diukur Sifat-sifat fisika yang terlibat


Waktu tiba gelombang seismik pantul atau Densitas dan modulus elastisitas yang
Seismik bias, amplitudo dan frekuensi gelombang menentukan kecepatan rambat gelombang
seismik seismik
Variasi harga percepatan gravitasi bumi
Gravitasi Densitas
pada posisi yang berbeda
Variasi harga intensitas medan magnetik
Magnetik Suseptibilitas atau remanen magnetik
pada posisi yang berbeda
Resistivitas Harga resistansi dari bumi Konduktivitas listrik
Polarisasi Tegangan polarisasi atau resistivitas
Kapasitansi listrik
terinduksi batuan sebagai fungsi dari frekuensi
Potensial diri Potensial listrik Konduktivitas listrik
Elektromagnetik Respon terhadap radiasi elektromagnetik Konduktivitas atau Induktansi listrik
Radar Waktu tiba perambatan gelombang radar Konstanta dielektrik

Jurusan Teknik Pertambangan - UMI 6


Geofisika Cebakan Mineral I & II - Perencanaan Eksplorasi

BEBERAPA METODA GEOFISIKA

Metoda Seismik

Metode seismik merupakan salah satu bagian dari seismologi eksplorasi


yang dikelompokkan dalam metode geofisika aktif, dimana pengukuran
dilakukan dengan menggunakan ‘sumber’ seismic (palu, ledakan, dll).
Setelah usikan diberikan, terjadi gerakan gelombang di dalam medium
(tanah/batuan) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas ke segala arah
dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya
perbedaan kecepatan. Kemudian, pada suatu jarak tertentu, gerakan
partikel tersebut di rekam sebagai fungsi waktu. Berdasar data rekaman
inilah dapat ‘diperkirakan’ bentuk lapisan/struktur di dalam tanah.

Eksperimen seismik aktif pertama kali dilakukan pada tahun 1845 oleh
Robert Mallet, yang oleh kebanyakan orang dikenal sebagai bapak
seismologi instrumentasi. Mallet mengukur waktu transmisi gelombang
seismik, yang dikenal sebagai gelombang permukaan, yang dibangkitkan
oleh sebuah ledakan. Mallet meletakkan sebuah wadah kecil berisi merkuri
pada beberapa jarak dari sumber ledakan dan mencatat waktu yang
diperlukan oleh merkuri untuk be-riak. Pada tahun 1909, Andrija
Mohorovicic menggunakan waktu jalar dari sumber gempa bumi untuk
eksperimennya dan menemukan keberadaan bidang batas antara mantel
dan kerak bumi yang sekarang disebut sebagai Moho.

Pemakaian awal observasi seismik untuk eksplorasi minyak dan mineral


dimulai pada tahun 1920an. Teknik seismik refraksi digunakan secara
intemsif di Iran untuk membatasi struktur yang mengandung minyak.
Tetapi, sekarang seismik refleksi merupakan metode terbaik yang
digunakan di dalam eksplorasi minyak bumi. Metode ini pertama kali
didemonstrasikan di Oklahoma pada tahun 1921.

Seismik bias dihitung berdasarkan waktu jalar gelombang pada


tanah/batuan dari posisi sumber ke penerima pada berbagai jarak
tertentu. Pada metode ini, gelombang yang terjadi setelah usikan pertama
(first break) diabaikan, sehingga sebenarnya hanya data first break saja
yang dibutuhkan. Parameter jarak (offset) dan waktu jalar dihubungkan
oleh sepat rambat gelombang dalam medium. Kecepatan tersebut
dikontrol oleh sekelompok konstanta fisis yang ada di dalam material dan
dikenal sebagai parameter elastisitas.

Sedangkan dalam seismik pantul, analisis dikonsentrasikan pada energi


yang diterima setelah getaran awal diterapkan. Secara umum, sinyal yang
dicari adalah gelombang-gelombang yang terpantulkan dari semua
interface antar lapisan di bawah permukaan. Analisis yang dipergunakan

Jurusan Teknik Pertambangan - UMI 7


Geofisika Cebakan Mineral I & II - Perencanaan Eksplorasi

dapat disamakan dengan ‘echo sounding’ pada teknologi bawah air, kapal,
dan sistem radar. Informasi tentang medium juga dapat diekstrak dari
bentuk dan amplitudo gelombang pantul yang direkam. Struktur bawah
permukaan dapat cukup kompleks, tetapi analisis yang dilakukan masih
sama dengan seismik bias, yaitu analisis berdasar kontras parameter
elastisitas medium.

Perbandingan metode seismik dengan metode geofisika lainnya

Apabila dibandingkan dengan metode-metode gefisika lainnya, metode


seismik memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan, yaitu:

Metode Seismik
Keunggulan Kelemahan
Banyaknya data yang dikumpulkan
Dapat mendeteksi variasi baik lateral maupun kedalaman dalam
dalam sebuah survei akan sangat
parameter fisis yang relevan, yaitu kecepatan seismik.
besar jika diinginkan data yang baik
Dapat menghasilkan citra kenampakan struktur di bawah permukan Perolehan data sangat mahal baik
akuisisi dan logistik dibandingkan
dengan metode geofisika lainnya.
Dapat dipergunakan untuk membatasi kenampakan stratigrafi dan Reduksi dan prosesing membutuhkan
beberapa kenampakan pengendapan. banyak waktu, membutuhkan
komputer mahal dan ahli-ahli yang
banyak.
Respon pada penjalaran gelombang seismik bergantung dari densitas
Peralatan yang diperlukan dalam
batuan dan konstanta elastisitas lainnya. Sehingga, setiap perubahan
akuisisi umumnya lebih mahal dari
konstanta tersebut (porositas, permeabilitas, kompaksi, dll) pada
metode geofisika lainnya.
prinsipnya dapat diketahui dari metode seismik.
Memungkinkan untuk deteksi langsung terhadap keberadaan
hidrokarbon Deteksi langsung terhadap
kontaminan, misalnya pembuangan
limbah, tidak dapat dilakukan.

Berdasar kelemahan dan keunggulannya, maka metode seismik sangat


baik digunakan jika dapat diperkirakan bahwa terdapat kontras kecepatan
pada target yang diinginkan. Namun, mengingat bahwa suatu survei
geofisika disamping keunggulan metode juga harus memperhatikan sisi
ekonomisnya, maka pemilihan metode-metode yang cocok dari ‘segi
ekonomis’ dan target menjadi sangat penting.

Perbandingan Seismik Bias dan Pantul

Keunggulan dan kelemahan metode seismik bias dan pantul adalah


sebagai berikut.

Metode Bias Metode Pantul


Keunggulan Kelamahan Keunggulan Kelemahan
Pengamatan refraksi Karena lokasi sumber dan
membutuhkan lokasi sumber penerima yang cukup lebar
dan penerima yang kecil, untuk memberikan citra bawah
sehingga relatif murah permukaan yang lebih baik,
dalam pengambilan datanya maka biaya akuisisi menjadi

Jurusan Teknik Pertambangan - UMI 8


Geofisika Cebakan Mineral I & II - Perencanaan Eksplorasi

lebih mahal.
Prosesing refraksi relatif
Prosesing seismik refleksi
simpel dilakukan kecuali
memerluakn komputer yang
proses filtering untuk
lebih mahal, dan sistem data
memperkuat sinyal first
base yang jauh lebih handal.
berak yang dibaca.
Karena pengambilan data
dan lokasi yang cukup kecil, Karena banyaknya data yang
maka pengembangan model direkam, pengetahuan terhadap
untuk interpretasi tidak database harus kuat, diperlukan
terlalu sulit dilakukan seperti juga beberapa asumsi tentang
metode geofisika lainnya. model yang kompleks dan
interpretasi membutuhkan
personal yang cukup ahli.

Dalam pengukuran yang


regional , Seismik refraksi
membutuhkan offset yang Pengukuran seismik
lebih lebar. pantul menggunakan
offset yang lebih kecil

Seismik pantul dapat


Seismik bias hanya
bekerja
bekerja jika kecepatan
bagaimanapun
gelombang meningkat
perubahan kecepatan
sebagai fungsi
sebagai fungsi
kedalaman.
kedalaman
Seismik bias biasanya Seismik pantul lebih
diinterpretasikan dalam mampu melihat
bentuk lapisan-lapisan. struktur yang lebih
Masing-masing lapisan kompleks
memiliki dip dan
topografi.
Seismik bias hanya
menggunakan waktu tiba Seismik pantul
sebagai fungsi jarak merekan dan
(offset) menggunakan semua
medan gelombang
yang terekam.

Model yang dibuat


didesain untuk Bawah permukaan
menghasilkan waktu jalar dapat tergambar
teramati. secara langsung dari
data terukur

Berdasar perbedaan-perbedaan tersebut, teknik refleksi lebih mampu


menghasilkan data pengamatan yang dapat diinterpretasikan
(interpretable). Seperti telah dinyatakan sebelumnya, bagaimanapun juga
teknik refleksi membutuhkan biaya yang lebih besar. Biaya tersebut
biasanya sangat signifikan secara ekonomis.

Karena survey refleksi membutuhkan biaya lebih besar daripada survey


refraksi, maka sebagai konsekuensinya survey refraksi lebih senang
digunakan untuk lingkup sempit/kecil. Misalnya digunakan dalam
mendukung analisis lingkungan atau geologi teknik. Sedangkan survey
refleksi digunakan dalam eksplorasi minyak bumi.

Jurusan Teknik Pertambangan - UMI 9


Geofisika Cebakan Mineral I & II - Perencanaan Eksplorasi

Catatan : Diolah dari berbagai sumber

Jurusan Teknik Pertambangan - UMI 10

Anda mungkin juga menyukai