Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH TEKNIK EKSPLORASI

TEKNIK EKSPLORASI MENGGUNAKAN METODE GEOFISIKA


DAN GEOKIMIA

Oleh :
Muh. Aril Esa Anugrah

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI

KENDARI
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang "Teknik Eksplorasi Menggunakan Metode
Geofisika dan Geokimia".

Tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak
mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, saya dengan rendah hati
menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi
untuk pembaca.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................2
I.PENDAHULUAN............................................................................................................................4
1.Latar Belakang................................................................................................................................4
2.Rumusan Masalah..........................................................................................................................4
3.Tujuan.............................................................................................................................................4
II.PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
1.Konsep Eksplorasi...........................................................................................................................5
Tahapan Eksplorasi........................................................................................................................5
2.Jenis-Jenis Eksplorasi......................................................................................................................7
III.PENUTUP.................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................14

3
BAB I
I.PENDAHULUAN

1.Latar Belakang

Sebagai suatu industri yang padat modal, padat teknologi, dan padat sumberdaya, serta
mengandung resiko yang tinggi, maka industri pertambangan menjadi ha1 yang sangat unik dan
membutuhkan usaha yang lebih untuk dapat menghasilkan sesuatu yang positif dan menguntungkan.
Banyaknya disiplin ilmu dan teknologi yang terlibat di dalam industri ini mulai dari geologi,
eksplorasi, pertambangan, metalurgi, mekanik dan elektrik, lingkungan, ekonomi, hukum,
manajemen, keuangan, sosial budaya, dan komunikasi, sehingga menjadikan industri ini cukup
kompleks.

Karena yang menjadi dasar dalam perencanaan aktivitas pada industri pertambangan adalah
tingkat kepastian dari penyebaran endapan, geometri badan bijih (endapan), jumlah cadangan, serta
kualitas, maka peranan ilmu eksplorasi menjadi ha1 yang sangat penting sebagai awal dari seluruh
rangkaian perke jaan dalam industn pertam bangan.

Agar kegiatan eksplorasi dapat terencana, terprogram, dan efisien, maka dibutuhkan pengelolaan
kegiatan eksplorasi yang baik dan terstruktur. Untuk itu dibutuhkan pemahaman konsep eksplorasi
yang tepat dan terarah oleh para pelaku kegiatan eksplorasi, khususnya yang meliputi disiplin ilmu
geologi dan eksplorasi tambang.

Kalau kegiatan eksplorasi menjanjikan adanya suatu harapan bagi pelaku bisnis pertambangan,
barulah kegiatan industri pertambangan dapat dilaksanakan. Kegiatan eksplorasi dilakukan karena ada
tujuan (goal) yang diharapkan oleh badanlpihak perencana eksplorasi tersebut.

Yang melatar belakangi di bikinnya makalah ini adalah untuk mengetahui berbagai Teknik
Eksplorasi yang dapat di gunakan dalam mencari sumber daya alam di bidang industry khususnya
pertambangan.

2.Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang ada pada makalah ini adalah sebagai berikut :

1) Konsep eksplorasi
2) Jenis-jenis Teknik eksplorasi
3) Metode eksplorasi geofisika
4) Metode eksplorasi geokimia

3.Tujuan

Adapun tujuan dibuatnya makalah ini,mahasiswa di harapkan mampu untuk :

1) Mengetahui konsep eksplorasi


2) Mengetahui jenis Teknik eksplorasi
3) Mengetahui metode eksplorasi geofisika dan geokimia

4
BAB II
II.PEMBAHASAN

1.Konsep Eksplorasi

Eksplorasi (exploration) adalah suatu aktivitas untuk mencari tahu (searching) atau
perjalanan untuk mengungkap (discovery) keadaan suatu daerah, ruang ataupun suatu wilayah
yang sebelumnya tidak diketahui keberadaannya, baikfisik maupun non fisik (misalnya:
pengetahuan). Sementara itu, objek geologi tidak terbatas pada cebakan mineral, batubara, minyak
dan gas bumi. Objek geologi pula meliputi gejala atau fenomena yang berdampak negatif bagi
kehidupan manusia.

Eksplorasi mineral secara singkat dibatasi sebagai proses yang dilakukan oleh suatu badan
usaha, kemitraan atau korporasi dengan tujuan untuk menemukan bijih (konsentrasi mineral
yang bernilai ekonomis) untuk ditambang. Metode eksplorasi dalam eksplorasi mineral
adalah metode eksplorasi yang secara fisik menentukan langsung ataupun tidak langsung
keberadaan suatu gejala geologi yang dapat berupa tubuh suatu endapan mineral ataupun satu
atau lebih petunjuk geologi. Eksplorasi adalah Tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk
memperoleh informasi secara terperinci dan teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi, sebaran, kualitas
dan sumber daya terukur dari bahan galian yang akan di tambang, serta informasi mengenai
lingkungan sosial dan lingkungan hidup’.

Eksplorasi sumber daya geologi dimaksudkan sebagai usaha untuk mengetahui


keberadaan suatu objek geologi, meliputi eksplorasi mineral dan sumber daya energi, oleh karena
itu perlu dilakukan kegiatan eksplorasi untuk dapat menentukan lokasi yang bersifat ekonomis
dan layak untuk diolah (eksploitasi).

Tahapan Eksplorasi

Tahap Eksplorasi dilaksanakan melalui empat tahap,yakni :

1.)Survei tinjau

yaitu kegiatan explorasi awal terdiri dari pemetaan geologi regional, pemotretan udara,citra
satelit dan metode survey tidak langsung lainnya untuk mengedintifikasi daerah-derah anomial atau
meneraliasasi yang proespektif untuk diselifdiki lebih lanjut. Sasaran utama dari peninjauan ini adalah
mengedintifikasi derah-daerah mineralisasi/cebakan skala regional terutama hasil stud geologi
regional dan analisis pengindraan jarak jauh untuk dilakukannya pekerjaan pemboran.Lebih jelasnya,
pekerjaan yang dilakukan pada tahapan ini adalah :Pemetaan Geologi dan Topografi skala 1 : 25.000
samapai skala 1 : 10.000. Penyelidikan geologi yang berkaitan dengan aspek-aspek geologi
diantaranya : pemetaan geologi,parit uji, sumur uji. Pada penyelidikan geologi dilakukan pemetaan
geologi yaitu dengan melakukan pengamatan dan pengambilan contoh yang berkaitan dengan aspek
geologi dilapangan. Adapun pengamatan yang dilakukan meliputi : jenis litologi, mineralisasi, ubahan
dan struktur pada singkapan, sedangkan pengambilan contoh berupa batuan terpilih. Pembuatan
Sumur Uji Survey geofisika : aerimagnet Hasilnya sumber daya emas hipotetik sampai tereka.

2.)Prospeksi Umum

dilakukan untuk mempersempit dearah yang mengandung cebakan mineral yang potensial.
Kegiatan Penyelidikan dilakukan dengan cara pemetaan geologi dan pengambilan contoh awal,
misalnya puritan dan pemboran yang terbatas, study geokimia dan geofisika, yang tujuanya adalah
untuk mengidentifikasi suatu Sumber Daya Mineral Tereka (Inferred Mineral Resources) yagn
perkiraan dan kualitasnya dihitung berdasarkan hasil analisis kegiatan diatas. Tahap ini merupakan

5
kelanjutan dari tahap Survei Tinjau. Cakupan derah yang diselidikii lebih keci dengan skala peta
antara 1 : 50.000 sampai dengan 1 : 25.000. Data yang didapat meliputi morfologi (topografi) dan
kondisi geologi (jenis batuan/startigrafi dan struktur geollogi yang berkembang). Pengambilan contoh
pada derah prospek secara alterasi dan mineralisasi dilakukan secara sistematis dan terperinci untuk
analisa laboratorium, sehinga dapat diketahui kadar/kualitas cebakan mineral suatu daerah yang akan
dieksplorasi.

3.)Explorasi awal,

yaitu deliniasi awal dari suatu endapan yang teredintifikasi.

4.)Explorasi rinci

yaitu tahap explorasi untuk mendeliniasi secara rinci dalam tiga dimensi terhadap endapan
mineral yang telah diketahui dari dari percontohan singkapan,puritan, lubang bor, shafts, dan
terowongan.

Gambar 2.1 Tahapan Eksplorasi

6
2.Jenis-Jenis Eksplorasi
Metoda dalam eksplorasi dapat digolongkan dalam dua kelompok besar, yaitu :
1. Metoda Langsung
A. Metoda Langsung Permukaan
Metoda ini dapat dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu :
a. Penyelidikan singkapan (out crop)
Singkapan segar umumnya dijumpai pada :
1. Lembah-lembah sungai, hal ini dapat terjadi karena pada lembah sungai terjadi pengikisan oleh
air sungai sehingga lapisan yang menutupi tubuh batuan tertransportasi yang menyebabkan tubuh
batuan nampak sebagai singkapan segar
2. Bentuk-bentuk menonjol pada permukaan bumi, hal ini terjadi secara alami yang umumnya
disebabkan oleh pengaruh gaya yang berasal dari dalam bumi yang disebut gaya endogen misalnya
adanya letusan gunung berapi yang memuntahkan material ke permukaan bumi dan dapat juga dilihat
dari adanya gempa bumi akibat adanya gesekan antara kerak bumi yang dapat mengakibatkan
terjadinya patahan atau timbulnya singkapan ke permukaan bumi yang dapat dijadikan petunjuk letak
tubuh batuan.
b. Tracing Float (penjejakan)
Float adalah fragmen-fragmen atau potongan-potongan biji yang berasal dari penghancuran singkapan
yang umumnya disebabkan oleh erosi, kemudian tertransportasi yang biasanya dilakukan oleh air, dan
dalam melakukan tracing kita harus berjalan berlawanan arah dengan arah aliran sungai sampai float
dari bijih yang kita cari tidak ditemukan lagi, kemudian kita mulai melakukan pengecekan pada
daerah antara float yang terakhir dengan float yang sebelumnya dengan cara membuat parit yang
arahnya tegak lurus dengan arah aliran sungai, tetapi jika pada pembuatan parit ini dirasa kurang
dapat memberikan data yang diinginkan maka kita dapat membuat sumur uji sepanjang parit untuk
mendata tubuh batuan yang terletak jauh dibawah over burden.
c. Tracing dengan Panning (mendulang)
Caranya sama seperti tracing float, tetapi bedanya terdapat pada ukuran butiran mineral yang dicara
biasanya cara ini digunakan untuk mencari jejak mineral yang ukurannya halus dan memiliki masa
jenis yang relatif besar. Persamaan dari cara tracing yaitu pada kegiatan lanjutan yaitu trencing atau
test pitting.
Cara-cara tracing, baik tracing float maupun tracing dengan panning akan dilanjutkan dengan cara
trenching atau test pitting.
- Trenching (pembuatan parit)
Pembuatan parit memiliki keterbatasan yaitu hanya bisa dilakukan pada overburden yang tipis, karena
pada pembuatan parit kedalaman yang efektif dan ekonomis yang dapat dibuat hanya sedalam 2 - 2,5
meter, selebih dari itu pembuatan parit dinilai tidak efektif dan ekonomis. Pembuatan parit ini
dilakukan dengan arah tegak lurus ore body dan jika pembuatan parit ini dilakukan di tepi sungai
maka pembuatan parit harus tegak lurus dengan arah arus sungai.
Paritan dibangun dengan tujuan untuk mengetahui tebal lapisan permukaan, kemiringan perlapisan,
struktur tanah dan lain-lain.
- Test Pitting (pembuatan sumur uji)

7
Jika dengan trenching tidak dapat memberikan data yang akurat maka sebaiknya dilakukan test pitting
untuk menyelidiki tubuh batuan yang letaknya relatif dalam. Kita harus ingat bahwa pada test pitting
kita harus memilih daerah yang terbebas dari bongkahan-bongkahan maka hal ini akan menyulitkan
kita pada waktu pembuatan sumur uji dan juga daerah yang hendak kita buat sumur uji harus bebas
dari air, karena dengan adanya air dapat menyulitkan kita pada waktu melakukan penyelidikan
struktur batuan yang terdapat pada sumur uji yang kita buat. Pada pembuatan sumur uji ini kita juga
harus mempertimbangkan faktor keamanan, kita harus dapat membuat sumur dengan penyangga
sesedikit mungkin tetapi tidak mudah runtuh. Hal ini juga akan mempengaruhi kenyamanan pada
waktu melakukan penelitian. Kedalaman sumur uji yang kita buat bisa mencapai kedalaman sampai
30 meter.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dari penggalian sumur adalah gejala longsoran, keluarnya gas
beracun, bahaya akan banjir dan lain-lain.

B. Metoda Langsung Bawah Permukaan


Eksplorasi langsung bawah permukaan dilakukan bila tidak ada singkapan di permukaan atau pada
eksplorasi permukaan tidak dapat memberikan informasi yang baik, karena pada eksplorasi langsung
permukaan, kedalaman maksimum yang dapat dicapai + 30 meter. Eksplorasi langsung bawah
permukaan juga dapat dilakukan apabila keadaan permukaan memungkinkan untuk diadakan
eksplorasi bawah permukaan, sebab apabila permukaan tidak memungkinkan, misalnya permukaan
itu tergenang air atau tertutup bongkah batu yang tidak stabil, maka hal ini akan memberikan resiko
yang besar jika dilakukan eksplorasi permukaan.
Dalam eksplorasi bawah permukaan ada hal-hal yang harus diperhatikan misalnya, pekerjaan harus
berlangsung tetap didalam badan bijih, hal ini untuk memudahkan diadakan pengamatan dan proses
sampling pekerjaan juga diusahakan dimulai dari daerah-daerah yang memiliki singkapan yang baik,
karena dengan singkapan yang baik dapat memudahkan kita untuk menentukan strike atau dipnya,
yang tidak kalah pentingnya yang harus diperhatikan adalah masalah biaya, dimana dalam pekerjaan
eksplorasi ini biaya tidak boleh terlalu besar, hal ini bertujuan untuk menghindari adanya dana yang
terbuang percuma jika nantinya eksplorasi yang dilakukan hasilnya mengecewakan.
Eksplorasi bawah permukaan dapat dilakukan dengan membuat Tunel, Shaft, Drift, Winse dan lain-
lain.
Tunnel = suatu lubang bukaan mendatar atau hampir mendatar yang menembus kedua kaki bukit.
Shaft = suatu lubang bukaan yang menghubungkan tambang bawah tanah dengan permukaan
bumi dan berfungsi sebagai jalan pengangkutan karyawan serta alat-alat kebutuhan tambang, ventilasi
dan penirisan.
Drift = suatu bukaan mendatar yang dibuat dekat atau pada endapan bijih yang arahnya sejajar
dengan jurus atau dimensi terpanjang dari endapan bijihnya (dalam pengeboran).
Winze = lubang bukaan vertikal atau arah miring yang dari “level” ke arah “level” yang
dibawahnya.
Eksplorasi bawah tanah juga dapat dilakukan dengan pengeboran inti. Pengeboran sumur minyak
yang pertama dilakukan oleh Kol. Drake pada tahun 1959 dengan menggunakan bor (RIG) permanen
(tidak dapat dipindah-pindah) dan pada pengeborannya menggunakan sistem perkusif (tumbuk), pada
pengeboran ini kedalaman maximum yang dapat dicapai adalah 60 ft (+ 20 m) dengan bor lurus
(vertical drilling).
Saat ini pengeboran dilakukan dengan teknik bor putar (rotary drilling) dengan menara bor yang dapat
dipindah-pindah (portablering) dan dilakukan dengan beberapa cara pengeboran yaitu dengan cara
perkusif, rotasi atau dengan perkusif-rotasi. Pemboran dapat dilakukan di darat maupun di laut (on
shore atau off shore). Pemboran tidak terbatas pada pemboran decara vertikal saja tetapi dapat

8
dilakukan secara miring (kemiringan dapat mencapai 90o), apabila saat pengeboran kita menemukan
batuan yang keras dan susah ditembus oleh mata bor, maka dengan teknologi sekarang, pipa yang
berada jauh di dalam tanah dapat dirubah arahnya (dibelokkan) untuk menghidari batuan yang keras
tersebut.
Pengeboran yang dilakukan pada eksplorasi bertujuan untuk mengambil contoh (sampling) untuk
diamati, pengeboran juga bisa bertujuan untuk produksi atau konstruksi (misalnya air tanah, minyak
bumi) dan pemboran dapat juga untuk memudahkan proses peledakan (pada kegiatan penambangan
material keras). Dari data pengeboran dan sampling kita dapat membuat peta stratigrafi daerah
pengeboran. Dari peta ini kita dapat mengetahui susunan batuan dan ketebalan cadangan dan akhirnya
kita dapat memperkirakan besar cadangan secara keseluruhan.
2. Metoda Tidak Langsung
A. Metoda tidak langsung cara geofisika
Geofisika merupakan disiplin ilmu atau metoda untuk memperkirakan lokasi akumulasi
bahan/tambang dengan cara pengukuran besaran-besaran fisik batuan bawah permukaan bumi.
Metoda yang dapat dilakukan eksplorasi geofisika diantaranya :
a. Metoda Gravitasi
Metoda ini berdasarkan hukum gaya tarik antara dua benda di alam. Bumi sebagai salah satu benda di
alam juga menarik benda-benda lain di sekitarnya. Kalau sebuah bandul digantung dengan sebuah
pegas, maka pegas tersebut akan merengganng akibat bandulnya mengalami gravitasi, di tempat yang
gravitasinya rendah maka regangan tadi kecil dan di tempat yang gravitasinya besar maka regangan
tadi juga lebih besar. Dengan demikian dapat diperkirakan bentuk struktur bawah tanah dari melihat
besarnya nilai gravitasi dari bermacam-macam lokasi dari suatu daerah penyelidikan.
Di lapangan besarnya gravitasi ini diukur dengan alat yang disebut gravimeter, yaitu suatu alat yang
sangat sensitif dan presisi. Gravimeter bekerja atas dasar “torsion balance”, maupun bantuk atau
pendulum, dan dapat mengukur perbedaan yang kecil dalam gravitasi bumi di berbagai lokasi pada
suatu daerah penyelidikan. Gaya gravitasi bumi dipengaruhi oleh besarnya ukuran batuan, distribusi
atau penyebaran batuan, dan kerapatan (density) dari batuan. Jadi kalau ada anomali gravitasi pada
suatu tempat, mungkin di situ terdapat struktur tertentu, seperti lipatan, tubuh intrusi dangkal, dan
sebagainya. Juga jalur suatu patahan besar, meskipun tertutup oleh endapan aluvial, sering dapat
diketahui karena adanya anomali gravitasi.
b. Metoda Magnetik
Bumi adalah suatu planet yang bersifat magnetik, dimana seolah-olah ada suatu barang magnet
raksasa yang membujur sejajar dengan poros bumi. Teori modern saat ini mengatakan bahwa medan
magnet tadi disebabkan oleh arus listrik yang mengalir pada inti bumi. Setiap batang magnet yang
digantung secara bebas di muka bumi. Di setiap titik permukaan bumi medan magnet ini memiliki dua
sifat utama yang penting di dalam eksplorasi, yaitu arah dan intensitas.
Arah dari medan magnet dinyatakan dalam cara-cara yang sudah lazim, sedang intensitas dinyatakan
dalam apa yang disebut gamma. Medan magnet bumi secara normal memiliki intensitas 35.000
sampai 70.000 gamma jika diukur pada permukaan bumi. Bijih yang mengandung mineral magnetik
akan menimbulkan efek langsung pada peralatan, sehingga dengan segera dapat diketahui.
Metoda eksplorasi dengan magneti sangat berguna dalam pencarian sasaran eksplorasi sebagai berikut
:
- Mencari endapan placer magnetik pada endapan sungai
- Mencari deposit bijih besi magnetik di bawah permukaan
- Mencari bijih sulfida yang kebetulan mengandung mineral magnetit sebagai mineral ikutan

9
- Intrusi batuan basa dapat diketahui kalau kebetulan mengandung magnetit dalam jumlah cukup
- Untuk dapat mengetahui ketebalan lapisan penutup pada suatu batuan beku yang mengandung
mineral magnetik.
c. Metoda Seismik
Metoda ini jarang dipergunakan dalam penyelidikan pertambangan bijih tetapi banyak dipergunakan
dalam penyelidikan minyak bumi. Suatu gempa atau getaran buatan dibuat dengan cara meledakan
dinamit pada kedalaman sekitar 3 meter dari permukaan bumi dan kecepatan merambatnya getaran
yang terjadi diukur. Untuk mengetahui kecepatan rambatan getaran tersebut pada perlapisan-
perlapisan batuan, disekitar titik ledakan dipasang alat penerima getaran yang disebut geofon
(seismometer). Geofon-geofon yang dipasang secara teratur di sekitar lobang ledakan tadi akan terbias
atau refraksi. Dengan mengetahui waktu ledakan dan waktu kedatangan gelombang-gelombang tadi,
maka dapat diketahui kecepatan rambatan waktu getaran melalui perlapisan-perlapisan batuan.
Dengan demikian konfigurasi struktur bahwa permukaan dapat diketahui. Gelombang akan merambat
dengan kecepatan yang berbeda pada batuan yang berbeda-beda. Geophone merupakan alat penerima
gelombang yang dipantulkan kepermukaan, hidrophone untuk gelombang di dasar laut.
Cepat rambat gelombang seismik pada batuan tergantung pada :
1. Jenis batuan
2. Derajat pelapukan
3. Derajat pergerakan
4. Tekanan
5. Porositas (kadar air)
6. Umur (diagenesa, konsolidasi, dll)
H. Mooney (1977) mengatakan bahwa harga cepat rambat gelombang akan lebih besar
(dibandingkan) :
1. Batuan beku basa : batuan beku asam
2. Batuan beku : batuan sedimen
3. Sedimen terkonsolidasi : sedimen un-konsolidasi
4. Sedimen unkonsolidasi : sedimen un-konsolidasi
5. Soil basah : soil kering
6. B. sedimen karbonat : batupasir
7. Batuan utuh : batuan terkekarkan
8. Batuan segar : batuan lapuk
9. Batuan berat : batuan ringan
10. Batuan berumur tua : batuan berumur muda

d. Metoda Geolistrik
Dalam metoda ini yang diukur adalah tahanan jenis (resistivity) dari batuan. Yang dimaksud dengan
tahanan jenis batuan adalah tahanan yang diberikan oleh masa batuan sepanjang satu meter dengan

10
luas penampang satu meter persegi kalau dialiri listrik dari ujung ke ujung, satuannya adalah Ohm-
m2/m atau disingkat Ohm-meter.
Dalam cara pengukuran tahanan jenis batuan di dalam bumi biasanya dipakai sistem empat elektrode
yang dikontakan dengan baik pada bumi. dua elektrode dipakai untuk memasukan arus listrik ke
dalam bumi, disebut elektrode arus (current electrode) disingkat C, dan dua elektrode lainnya dipakai
untuk mengukur voltage yang timbul karena arus tadi, elektrode ini disebut elektrode potensial atau
“potential electode” disingkat P. ada beberapa cara dalam penyusun ke empat elektode tersebut, dua
diantaranya banyak yang dipakai adalah cara Wenner dan cara Shlumberger.

B. Metoda tidak langsung cara geokimia


Pengukuran sistimatika terhadap satu atau lebih unsur jejak (trace elements) pada batuan, tanah,
stream, air atau gas.
Tujuannya untuk mencari anomali geokimia berupa konsentrasi unsur-unsur yang kontras terhadap
lingkungannya atau background geokimia.
Anomali dihasilkan dari mobilitas dan dispresi unsur-unsur yang terkonsentrasi pada zona
mineralisasi. Anomali merupakan perbedaan-perbedaan yang mencolok antara satu titik atau batuan
dengan titik lainnya.
Pada dasarnya eksplorasi jenis ini lebih cenderung untuk menentukan perbedaan mendasar (anomali)
unsur-unsur yang terdapat pada tanah atau sampel yang kita cari. Proses untuk membedakan unsur ini
dilakukan dengan beberapa reaksi kimia.

C. Gabungan keduanya
Yaitu eksplorasi cara langsung dan eksplorasi tidak langsung.
Setelah mengetahui metodanya kita memasuki pemilihan alat dan pemilihan anggota serta apa-apa
yang mesti dipersiapkan, misalkan sbb :
a. Pemilihan anggota tim atau tenaga ahli
1. Geologist
2. Geophysist
3. Exploration Geologist
4. Geochemist
5. Operator Alat, dll
b. Rencana biaya
c. Pemilahan waktu yang tepat
d. Penyiapan peralatan atau perbekalan
- Peta dasar
- Alat surveying, ukur atau GPS
- Alat kerja :
1. Palu 5. Alat geofisika
2. Kompas 6. Alat sampling

11
3. Meteran 7. Altimeter
4. Kantong sampel 8. Alat bor dll
- Alat tulis
- Alat komunikasi
- Keperluan sehari-hari
- Obat-obatan atau P3K
e. Sesampai di lapangan :
1. Membuat base camp (perkemahan)
2. Mencek peralatan atau perbekalan
3. Melakukan quick survey di daerah penelitian untuk menentukan langkah-langkah lebih lanjut
4. Menentukan evaluasi rencana dan perubahan-perubahan sesuai dengan keadaan sebenatnya (bila
perlu).

12
BAB III
III.PENUTUP

1.Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada makalah ini adalah sebagai berikut :
A. Eksplorasi (exploration) adalah suatu aktivitas untuk mencari tahu (searching)
atau perjalanan untuk mengungkap (discovery) keadaan suatu daerah, ruang ataupun suatu
wilayah yang sebelumnya tidak diketahui keberadaannya, baikfisik maupun non fisik
(misalnya: pengetahuan). Sementara itu, objek geologi tidak terbatas pada cebakan mineral,
batubara, minyak dan gas bumi. Objek geologi pula meliputi gejala atau fenomena yang
berdampak negatif bagi kehidupan manusia.
B. Metode dalam eksplorasi dapat digolongkan dalam dua kelompok besar, yaitu metode secara
langsung dan metode secara tidak langsung
C. Metode Geofisika terbagi atas metode gravitasi,metode magnetic,metode seismic,dan metode
geolistrik.
D. Pada dasarnya eksplorasi jenis ini lebih cenderung untuk menentukan perbedaan mendasar
(anomali) unsur-unsur yang terdapat pada tanah atau sampel yang kita cari. Proses untuk
membedakan unsur ini dilakukan dengan beberapa reaksi kimia.

2.Saran
Sedikit saran yang bisa diberikan ,pengetahuan yang terdapat pada makalah ini masih sangatlah
kurang untuk itu pentingnya membangun rasa keingintahuan kita terdapat permasalahan-
permasalahan guna mencari dan mendapatkan ilmu yang berguna bagi kita.

13
DAFTAR PUSTAKA

bale gareth. Teknik Eksplorasi. Academia.edu. Published 2023. Accessed May 4, 2023.
https://www.academia.edu/34486857/Teknik_Eksplorasi

Metode Eksplorasi. Blogspot.com. Published 2013. Accessed May 4, 2023.
http://pertambangan-geologi.blogspot.com/2012/04/metode-eksplorasi.html

14

Anda mungkin juga menyukai