Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN AWAL

PENGENALAN EKSPLORASI

No. Tugas : 01
Praktikum : Teknik Eksplorasi

Nama : Elvin Heriyaman


NPM : 10070119105
Shift / Waktu : I (Satu) / 12.30 – 15.30 WIB
Tanggal Praktikum : Senin / 27 September 2021
Tanggal Laporan : Senin / 27 September 2021
Instruktur : 1. Ir. Dono Guntoro M.T.
2. Shultan Qintadali Daifullahijlal
3. Vallen Aurelio Gemilang
4. Fadhil Saputra
5. Fauzan Akbar

LABORATORIUM EKSPLORASI
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1443 H / 2021 M
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,


Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah, segala puji dan syukur marilah kita panjatkan kepada Alloh
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita semua, tidak
lupa shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada baginda kita Nabi
Muhammad SAW, beserta keluarganya, Sahabat-sahabatnya, dan kita selaku
umatnya hingga akhir zaman.
Atas limpahan karunianya pula Laporan Akhir Praktikum ini telah selesai
saya kerjakan untuk menjadi syarat mengikuti praktikum. Semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi siapapun yang membaca laporan ini terkhusus untuk saya
sebagai pembuat serta betujuan untuk memenuhi parameter nilai dan kelulusan
saya pada matakuliah ini.
Sebelumnya penulis ingin meminta maaf atas kekurangan laporan pada
praktikum Eksplorasi, mengingat banyak kendala yang penulis alami dalam
pembuatan laporan ini dan dalam proses untuk menyusun laporan ini
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh,

Bandung, 27 September 2021


Mahasiswa

Elvin Heriyaman
NPM 10070119105

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2 Maksud dan Tujuan ................................................................. 1
1.2.1 Maksud ........................................................................... 1
1.2.2 Tujuan ............................................................................ 1
BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 2
2.1 Pengertian Eksplorasi .............................................................. 2
2.2 Metode Eksplorasi ................................................................... 3
2.3 Tahapan Eksplorasi ................................................................. 6
2.4 Perencanaan Program Eksplorasi............................................ 8
BAB III KESIMPULAN .................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Eksplorasi adalah kegiatan lapangan dengan tujuan untuk mempelajari
lebih lanjut (tentang situasi), terutama sumber daya alam yang terdapat di daerah
tersebut. Sedangkan pertambangan berarti lubang yang dapat menghasilkan dari
bumi. Bisa berupa batu bara, emas, timah, dll, tergantung potensi di masing-
masing daerah atau daerah yang diteliti.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian eksplorasi
pertambangan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengkaji wilayah-
wilayah yang berpotensi menghasilkan sumber daya alam tertentu. Biasanya
eksplorasi ini merupakan bentuk tindak lanjut dan studi mendalam dari penelitian
yang sudah ada. Karenanya, bisnis eksplorasi pertambangan ini bertujuan untuk
memperluas potensi hasil tambang di daerah tersebut. Tentu saja,
memperhitungkan faktor alam di daerah tersebut.
Seperti kita ketahui bersama, jika Indonesia memiliki kekayaan alam yang
beragam, maka dengan sendirinya banyak material yang bisa ditambang dan
dieksplorasi dari nusantara ini. Namun, untuk memulai kegiatan ini, kita perlu
mengikuti langkah dan prosedur hukum yang ditetapkan.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Maksud dari pembahasan terkait ini yaitu untuk dasar atau pedoman dalam
melakukan kegiatan eksplorasi.
1.2.2 Tujuan
Berikut ini merupakan tujuan yang dapat dibahas dalam praktikum
pengenalan eksplorasi:
1. Mengetahui tentang pengertian dari eksplorasi dibidang pertambangan.
2. Mengetahui metode yang digunakan dalam eksplorasi pertambangan
3. Mengetahui perencanaan kegiatan eksplorasi pertambangan

1
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Eksplorasi


Kegiatan eksplorasi merupakan suatu tahapan dalam industri
pertambangan untuk mengetahui secara rinci dan menyeluruh tentang lokasi,
bentuk, dimensi, distribusi, kualitas, informasi tentang lingkungan untuk
mengevaluasi seberapa banyak sumber daya mineral yang terkandung dalam
ukuran cadangan akhirnya, setelah mengadakan studi kelayakan ada berbagai
tujuan eksplorasi, antara lain:
1. Menemukan jenis dan lokasi mineralisasi atau mineralisasi
2. Mengidentifikasi distribusi dan kontinuitas lateral dan vertikal (ke dalam)
3. Mendapatkan gambaran tentang bentuk dan ukuran tubuh endapan
mineral (bijih)
4. Memperkirakan jumlah dan kualitas deposit mineral
5. Mengevaluasi nilai ekonomi (cadangan)
Melalui eksplorasi terdapat sejumlah risiko yang dapat dihindari, yaitu
sebagai berikut :
1. Risiko ketidakpastian ekonomi
a. Ketidakpastian cadangan dan kualitas
b. Ketidakpastian biaya produksi
c. Harga jualnya tidak pasti
d. Ketidakpastian merugikan lingkungan
e. Ketidakpastian keamanan, hukum dan politik
2. Risiko ketidakpastian geologi:
a. Total cadangan / sumber daya
b. Homogenitas distribusi mineralisasi
c. Distribusi konten / kualitas
d. Posisi / lokasi simpanan
3. Risiko ketidakpastian teknologi
a. Struktur geologi
b. Stratigrafi

2
3

c. Kekuatan rock
d. Kondisi air yang lemah
e. Isu yang berkaitan dengan lingkungan
f. Masalah modal

Sumber: Hartoyo, 2012


Gambar 2.1
Pengambilan Keputusan Dalam Setiap Konsep dan Tahapan Eksplorasi

2.2 Metode Eksplorasi


Pengertian metode eksplorasi yaitu suatu metode yang menentukan
secara fisik, langsung atau tidak langsung, keberadaan fenomena geologi seperti
badan deposit mineral atau bukti geologi.

Sumber: Modul Praktikum Eksplorasi, 2021


Gambar 2.2
Proses Geologi, Gejala Geologi dan Genesa Endapan dalam Pemilihan Metode
Eksplorasi

Ada 2 metode eksplorasi yang digunakan, yaitu :


1. Metode eksplorasi tidak langsung
Metode eksplorasi tidak langsung menghubungi objek yang sedang
dieksplorasi (eksplorasi) menggunakan sifat fisik atau kimia dari objek
tersebut. Metode ini dapat mencakup area yang sangat luas dengan biaya
4

rendah tetapi akurasinya terbatas. Selain itu, dalam metode ini,


pengambilan sampel tidak dimungkinkan, sehingga informasi tentang level
dan properti lain tidak dimungkinkan. Berikut adalah beberapa kegiatan
yang termasuk dalam kegiatan eksplorasi tidak langsung, yaitu:
a. Penginderaan jauh (inderaja)
Memotret dengan kamera atau fotografi menggunakan pesawat yang
dikenal dengan nama foto udara (Aerial Photograph). Melalui indera,
fenomena geologi dinamis dapat diamati dengan mengamati interval
waktu tertentu dan dapat membantu mengamati struktur geologi.
b. Metode Geokimia
Pembahasan tentang kelimpahan, distribusi, dan migrasi elemen atau
elemen pembentuk bijih yang menyusun bijih atau elemen terkait bijih,
dengan tujuan untuk mendeteksi endapan bijih. Pengukuran dilakukan
secara sistematis pada satu atau lebih elemen jejak di batuan, tanah,
sedimen sungai aktif, vegetasi air, atau gas. Melalui geokimia, anomali
dapat dideteksi karena adanya mineral. Ada beberapa jenis contoh
yang diambil untuk analisis geokimia, diantaranya:
• Conto sedimen sungai (stream sediment)
• Conto air
• Conto uap
• Conto vegetasi
• Conto batuan (chip sampling)
• Conto tanah (soil sampling)
Dari metode geokimia ada berbagai data yang perlu disajikan sebagai
hasil dari penelitian dan pengamatan, diantaranya yaitu:
• Analisis data statistik
• Peta sebaran anomali regional
• Peta sebaran anomali lokal (terhadap background anomali)
• Interpretasi ➜ Model endapan 3D ➜ penampang.
• Peta lokasi sampling
c. Metode Geofisika
Metode eksplorasi digunakan untuk mengetahui keberadaan suatu
benda (mineral) dengan menggunakan berbagai sifat fisik benda
5

tersebut. Ada beberapa contoh kegiatan eksplorasi geofisika, antara


lain geolistrik, geomagnetisme, seismik, gravitasi, dll. Metode geofisika
dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
• Metode geofisika aktif
Hal ini dilakukan dengan memberikan interferensi berupa arus
listrik atau getaran di bawah permukaan bumi (atau dalam
lubang), seperti geolistrik, elektromagnetisme, dan seismik.
• Metode geofisika pasif
Dengan cara mendeteksi sifat alami (sifat alami) permukaan (atau
di dalam lubang), seperti magnet, gravitasi dan radioaktif.
2. Metode eksplorasi langsung
Metode eksplorasi dilakukan dengan mengamati secara langsung objek
yang dicari (eksplorasi). Metode ini diterapkan pada mineral yang terpapar,
yang dangkal ke dasar permukaan. Berikut adalah beberapa kegiatan yang
termasuk dalam metode eksplorasi langsung:
a. Pemetaan geologi, singkapan dan bongkah
Kegiatan penyusunan informasi permukaan dan geologi dasar berupa
uraian sebaran dan susunan batuan, informasi gejala struktur geologi
yang mempengaruhi pola sebaran batuan dan tanda-tanda
mineralisasi berupa perubahan mineral.
b. Tracing float, puritan dan sumur uji
• Float sebagai pecahan atau pecahan (pieces) tubuh bijih yang
basah dan terkorosi. Karena gaya gravitasi dan aliran air,
pelampung-pelampung ini diangkut ke ruang yang lebih rendah
(hilir)
• Pembuatan parit (puritan manufacturer) adalah salah satu cara
untuk memantau singkapan atau mencari sumber (badan) bijih
atau endapan pada lapisan penutup yang lebih tipis.
• Uji pit (uji sumur) adalah salah satu cara untuk mencari endapan
atau memastikan kontinuitas lapisan dalam arah vertikal yang
lebih dalam (> 2,5 m).
c. Pemercontoan (Sampling)
Ini adalah teknik pengambilan perwakilan sebagian atau sebagian dari
seluruh tubuh bijih yang dapat menjelaskan berbagai karakteristik
6

untuk memperoleh informasi umum. Ada beberapa teknik pengambilan


sampel, termasuk pengambilan sampel, pengambilan sampel massal,
pengambilan sampel chip dan pengambilan sampel saluran.
d. Pemboran
Buat lubang eksplorasi dengan diameter garis silang kecil relatif
terhadap kedalaman. Tujuan pemboran eksplorasi adalah untuk
memahami informasi geologi (batuan, stratigrafi, struktur, mineralisasi,
dll), mengambil contoh dan sebagai sarana eksplorasi dengan
menggunakan metode lain. Pengeboran eksplorasi digunakan di
badan bijih berikut:
• Terletak jauh didalam
• Memiliki bentuk yang teratur atau lebih kontinu (misalnya batu
bara)
• Berukuran besar dan teratur (tipe endapan porfiri, mineral industri,
dll).
• Distribusi komponen-komponen terkenal didistribusikan secara
merata.

2.3 Tahapan Eksplorasi


Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tahapan
eksplorasi mengalami sejumlah perubahan (revisi) di masing-masing negara
memiliki standar masing-masing.
Pada dasarnya tahapan eksplorasi meliputi:
1. Pencarian untuk menemukan (indikasi) jenis pertambangan atau
mineralisasi (mineralisasi).
2. Penggambaran distribusi dan kontinuitas lateral dan vertikal (kontinuitas).
3. Mendapatkan informasi tentang bentuk dan ukuran (size) dari bahan
tambang atau badan bijih (sumber mineral).
4. Memperkirakan jumlah dan kualitas bijih (sumber daya mineral).
5. Estimasi nilai ekonomi (proposal).
6. Sumber daya dapat diprediksi pada berbagai tahap eksplorasi dengan
presisi.
7. Cadangan dapat diprediksi pada tahap eksplorasi tertentu.
7

Secara rinci tahapan eksplorasi meliputi survey survey, prospek, eksplorasi


detil, berikut penjelasannya :
1. Review survei
Tahap eksplorasi dilakukan untuk mengidentifikasi wilayah dengan potensi
kepadatan mineral. Survei tersebut didasarkan pada hasil penelitian
geologi regional, termasuk pemetaan geologi regional, foto udara dan
metode tidak langsung lainnya, serta inspeksi lapangan awal. Tujuan dari
kegiatan survei adalah untuk mengidentifikasi area anomali atau
mineralisasi yang dapat diteliti lebih lanjut. Kepercayaan sumber daya yang
dihasilkan adalah sumber daya hipotetis.
2. Prospeksi
Tahap eksplorasi untuk menyemprot area yang berpotensi mengandung
mineral. Metode yang digunakan adalah pemetaan geologi untuk
mengidentifikasi singkapan, dan metode tidak langsung seperti geokimia
dan geofisika. Selain itu, kegiatan seperti sumur uji dan parit uji,
pengeboran dan pengambilan sampel mungkin dibatasi. Tujuan dari
prospek tersebut adalah untuk mengidentifikasi endapan mineral yang
akan menjadi sasaran eksplorasi lebih lanjut. Untuk menghitung jumlah
yang dihitung berdasarkan interpretasi data geologi, geokimia dan
geofisika. Keyakinan bahwa sumber daya yang dihasilkan adalah sumber
daya yang disimpulkan.
3. Eksplorasi umum
Tahap eksplorasi merupakan deliniasi awal dari sedimen yang telah
diidentifikasi. Metode yang digunakan meliputi pemetaan geologi,
pengambilan sampel jarak jauh, pembuatan parit dan sumur uji serta
pemboran untuk evaluasi awal kuantitas dan kualitas endapan mineral
berdasarkan indikasi sebaran dan perkiraan awal ukuran, bentuk, sebaran,
kuantitas dan kualitas. sumber daya yang telah ditentukan sebelumnya.
4. Eksplorasi rinci
Tahap eksplorasi merefleksikan detail data mineral dimensi 3 dimensi
berdasarkan sampling, purist, hole, shafts dan tunnel. Jarak pengambilan
sampel seperti ukuran, bentuk, distribusi, kuantitas dan kualitas serta
karakteristik sedimen mineral lainnya dapat ditentukan dengan presisi
8

tinggi. Keyakinan bahwa sumber daya yang dihasilkan adalah sumber daya
yang dapat diukur.

2.4 Perencanaan Program Eksplorasi


Agar eksplorasi dapat dilakukan secara efisien, ekonomis, dan tepat
sasaran, maka diperlukan perencanaan yang berpedoman pada prinsip dan
konsep dasar eksplorasi dengan program eksplorasi yang dilaksanakan.
Prinsip dasar (konsep) eksplorasi, meliputi:
1. Target eksplorasi
a. Jenis mineral (spesifikasi kualitas) dan
b. Cari model geologi yang relevan.
2. Model eksplorasi
a. Menggunakan model geologi regional untuk pemilihan area target
eksplorasi, menentukan model geologi lokal berdasarkan kondisi
lapangan dan menjelaskan pedoman geologi yang akan digunakan.
b. Penentuan metode eksplorasi yang akan dilakukan sesuai dengan
pedoman geologi yang diperoleh.
Selain itu, rencana program eksplorasi harus memenuhi prinsip ekonomi
dan desain dasar:
1. Efektif: Penggunaan alat, individu, dan metode harus sesuai dengan
kondisi geologi sedimen yang dicari.
2. Efisien: Dengan menerapkan prinsip-prinsip dasar ekonomi, itu adalah
biaya terendah untuk mencapai hasil yang maksimal.
3. Biaya yang menguntungkan: Hasil yang diperoleh dapat ditanggung.
Berikut adalah beberapa contoh kegiatan perencanaan eksplorasi:
1. Rencana pemetaan, termasuk:
a. Lacak rencana.
b. Mendukung perencanaan personel.
2. Rencana survei geofisika dan geokimia, meliputi:
Sebuah. Lacak rencana,
b. Merencanakake jarak / interval penyusunan data (pengambilan sampel
data / pencatatan data).
3. Perencanaan pengambilan sampel melalui pembangunan parit, test drive,
pemboran eksplorasi, yang meliputi:
9

a. Jumlah parit uji, sumur uji, titik pengeboran eksplorasi


b. Interval / jarak antar parit (lokasi)
c. Sumur / parit / panjang, kedalaman lubang
d. Keamanan (kerja dan lingkungan)
e. Interval / metode pengambilan sampel
f. Karyawan
4. Perencanaan pengeboran inti, termasuk:
a. Bijih tubuh target untuk ditusuk
b. Lokasi (mempengaruhi titik bor dan pemindahan alat), kondisi lokasi
(mempengaruhi sumber air, keamanan)
c. Lebar tiap lubang
d. Jenis peralatan yang akan digunakan, termasuk spesifikasi
e. Total tenaga kerja
f. Alat transportasi
g. Jumlah (panjang) core box
BAB III
KESIMPULAN

Berikut ini kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum pengenalan


eksplorasi:
1. Kegiatan eksplorasi merupakan suatu tahapan dalam industri
pertambangan untuk mengetahui secara rinci dan menyeluruh tentang
lokasi, bentuk, dimensi, distribusi, kualitas, informasi tentang lingkungan
untuk mengevaluasi seberapa banyak sumber daya mineral yang
terkandung dalam ukuran cadangan akhirnya.
2. Metode eksplorasi tambang dibagi menjadi dua yakni metode langsung
dan tidak langsung. Metode eksplorasi tidak langsung menghubungi objek
yang sedang dieksplorasi (eksplorasi) menggunakan sifat fisik atau kimia
dari objek tersebut. Metode ini dapat mencakup area yang sangat luas
dengan biaya rendah tetapi akurasinya terbatas. Metode eksplorasi
langsung dilakukan dengan mengamati secara langsung objek yang dicari
(eksplorasi). Metode ini diterapkan pada mineral yang terpapar, yang
dangkal ke dasar permukaan.
3. Agar eksplorasi dapat dilakukan secara efisien, ekonomis, dan tepat
sasaran, maka diperlukan perencanaan yang berpedoman pada prinsip
dan konsep dasar eksplorasi dengan program eksplorasi yang
dilaksanakan.

10
DAFTAR PUSTAKA

1. Alkhasani, F. A., Ramdani, F., & Pinandito, A. (2017). Sistem Inventarisasi


dan Eksplorasi Pertambangan Batu Bara Di Kalimantan Berbasis
Mobile Android. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan
Ilmu Komputer e-ISSN, 2548, 964X. Diakses pada tanggal 21
September 2021 pukul 09.00.

2. Hartoyo, A. (2012). Eksplorasi Etnomatematika Pada Budaya Masyarakat


Dayak Perbatasan Indonesia-Malaysia Kabupaten Sanggau Kalbar.
Jurnal Penelitian Pendidikan, 13(1), 14-23. Diakses pada tanggal
27 September 2021 pukul 01.20.

3. Tim Aslab Eksplorasi, 2021., “Modul Praktikum Eksplorasi”.


Unisba: Bandung. Diakses pada tanggal 27 September 2021 pukul
01.00.
FORM PENILAIAN LAPORAN

LAPORAN AWAL
KERAPIHAN (10)

KAJIAN PUSTAKA (70)

TOTAL

KESIMPULAN (20)

Diperiksa Oleh
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai