Anda di halaman 1dari 11

i

LABORATORIUM EKSPLORASI
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK – UNISBA
No. Tugas : 03
Praktikum : Eksplorasi
LAPORAN AWAL
JENIS, TIPE & BENTUK ENDAPAN BAHAN GALIAN

Nama : Nabil Zulfa Maulana


NPM : 10070118052
Shift/Waktu : II (Dua) / 09.00-12.00
Tanggal Praktikum : Rabu / 24 Februari 2021
Tanggal Laporan : Rabu / 24 Februari 2021
Instruktur : 1. Dono Guntoro, Ir., M.T
2. Ian Febrian
3. M. Izzat Ibrahim
4. M. Kaisya Hidayat
5. Firman Firdaus Has
6. Dika Hadi Anugrah

Paraf Pemeriksa Nilai

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1442 H / 2021 M

i
i

KATA PENGANTAR

Bismillahhirrahmannirrahim
Assalamu’alaikum wr. wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Patut penulis
ucapkan, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya dapat menyelesaikan
laporan ini. Dalam laporan ini penulis menjelaskan yang berkaitan dengan Teknik
Eksplorasi. Laporan ini penulis buat dalam rangka memenuhi tugas praktikum
Teknik Eksplorasi.
Pada laporan ini, penulis akan terus berusaha untuk memperbaiki segala
kekurangan dan mengembangkan laporan ini hingga sempurna. Hal ini
disebabkan terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang
penulis miliki. Namun demikian banyak pula pihak yang telah membantu
menyediakan informasi dan memberikan masukan pikiran. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan
laporan ini. Terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr. wb.

Bandung, 22 Febuari 2021


Penulis,

Nabil Zulfa Maulana


100.701.18.052

i
ii

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Maksud dan Tujuan 1
1.2.1. Maksud 1
1.2.2. Tujuan 1
BAB II LANDASAN TEORI 2
2.1. Pengertian Eksplorasi..............................................................2
2.2. Endapan Bahan Galian............................................................3
BAB V KESIMPULAN 7
DAFTAR PUSTAKA

ii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertambangan merupakan sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam
rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara. Dalam
kegiatan pertambangan terdiri dari beberapa tahapan yang perlu diperhatikan
diantaranya penyelidikan umum, eksplorasi, perencanaan tambang, persiapan
(Development), eksploitasi, pengolahan, pemasaran, dan reklamasi.
Pada umumnya eksplorasi ini merupakan suatu kegiatan pencarian,
penjelajahan, menemukan hal baru, dan sebagainya yang bertujuan untuk
menemukan endapan bahan galian pada daerah yang belum dikenal atau
diketahui seseorang. Kemudian dilakukan pengkajian data untuk dianalisis layak
tidaknya hasil eksplorasi tersebut. Endapan bahan galian juga merupakan hal
utama yang dicari oleh orang eksplorasi dalam merencanakan pembukaan
tambang baru.
Dalam kegiatan eksplorasi ini perlu dipahami mengenai endapan bahan
galian yang akan dicari. Baik itu dari bahan yang dicari, jenis endapan, bentuk
endapan, tempat pengendapannya dan sebagainya.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Mempelajari dan memahami pengenalan eksplorasi beserta tujuannya dan
juga memahami metode-metode dalam eksplorasi
1.2.2 Tujuan
Adapun tujuan dalam pratikum ini antara lain:
1. Mengetahui dan memahami maksud dari eksplorasi
2. Mengetahui tipe endapan magmatik
3. Mengetahui proses pada tipe sedimenter

1
2

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Eksplorasi


Menurut UU no 4 tahun 2009 mengenai pertambangan mineral dan
batubara, Eksplorasi adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk
memperoleh informasi secara terperinci dan teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi,
sebaran, kualitas dan sumber daya terukur dari bahan galian, serta infoi-masi
mengenai lingkungan sosial dan lingkungan hidup. Secara umum, Eksplorasi
yaitu mencari, melakukan perjalanan yang bertujuan menemukan sesuatu untuk
mengidentifikasi, menentukan lokasi, ukuran, bentuk, sebaran, termasuk kualitas
dan kuantitas yang kemudian dilakukan analisis / kajian yang akan dilakukan
penambangan.
Pada indsutri pertambangan, keberadaannya tidak dimulai pada hari
pertama produksi, akan tetapi beberapa tahun sebelumnya, pada saat
perusahaan tambang tersebut memutuskan untuk memulai kegiatan eksplorasi.
Hal ini Suatu keadaan yang memiliki keseimbangan baik antara waktu dan
pembelajaan uang yaitu pada saat dimana setiap uang yang dikeluarkan dapat
dikonversikan menjadi bukti keterdapatan endapan. Namun tidak ada artinya, jika
sesuatu yang ditemukan atau tidak dapat ditambang. kegiatan pencarian
(eksplorasi) ini berlangsung kurang lebih lima atau sepuluh tahun yang
merupakan suatu hal yang normal.

2
3

Sumber : Hidayat Taufik, 2018


Gambar 2.1
Skema kegiatan Eksplorasi

2.2 Endapan Bahan Galian


Bahan galian merupakan suatu produk dari magma yang dimana magma
tersebut berupa larutan silica panas kaya akan elemen volatile. magma tersebut
jauh di bawah permukaan bumi yang kemudian melalui reaksi panas dari massa
padatan.
Pada kerak bumi terdapat banyak kandungan unsur logam namun dalam
konsentrasi kecil. Hal ini bila sudah melewati beberapa proses, kadar suatu
logam mengalami peningkatan hingga beberapa kali lipat yang mana nilai
ekonomisnya akan mengalami peningkatan. Maka dari itu terdapat beberapa
klasifikasi endapan bahan galian yang dijumpai antara lain:
1. Tipe Endapan bijih Magmatik
Tipe endapan ini membentuk berbagai macam cebakan seperti early
magmatic, pegmatic, greissen, skarn, hidrotermal, epitermal dan
sebagainya yang akan menghasilkan tubuh bijih beraneka ragam, mulai
dari isometris, lapisan, urat atau vein, atau bentuk yang rumit. Tipe ini juga
dihasilkan langsung dari fraksinasi kristalisasi magma karena pembekuan
magma itu sendiri atau segregasi. Namun pada tipe endapan sendiri
terbagi menjadi:
a. Tipe endapan pegmatik, dimana endapan terbentuk pada batuan beku
mempunyai ukuran kristal yang kasar. Hal ini terbentuk selama proses
4

kristalisasi magma, kondisi larutan tinggi air, dan pertumbuhan kristal


cepat. hasil dari pegmatite yaitu gemstone seperti beryl (emerald), topaz
dan tourmaline.

Sumber : Adilfajar, 2012


Gambar 2.2
Endapan Pegmatik
b. Tipe endapan hidrotermal, larutan air panas yang naik akibat adanya
proses magmatik atau meteoritik. Terbagi menjadi 2 yaitu cavity filling
(mengisi lubang yang sudah ada di dalam batuan) dan metasomatisme
(mengganti unsur yang telah ada sebelumnya di dalam batuan dengan
unsur larutan hidrotermal). Endapan hidrotermal ini menghasilkan pirit
(FeS2), kuarsa (SiO2), dan kalkopirit (CuFeS2).

Sumber : Arriqo, 2015


Gambar 2.3
Endapan Hidrotermal
c. Tipe vulkanogenik, adanya aktivitas gunung api di bawah laut. Yang
mencirikan cebakan vulkanogenik yaitu perlapisan rijang, endapan
sulfida, gipsum dan barit. Sedangkan endapan sulfida sendiri tersusun
atas bijih hitam, bijih kuning, dan juga bijih kuning berbentuk stockwork.

2. Tipe Endapan Metamorfik dan Metamorfisme Kontak


5

Endapan metamorfik memiliki hubungan dengan proses metamorfisme


yang disebabkan adanya tekanan dan temperatur yang Meningkat. Hal ini
endapan yang dihasilkan mengandung sedikit mineral, sehingga tubuh bijih
akan terlihat sederhana dan tidak teratur. Metamorfisme bisa
menyebabkan re-kristalisasi dari sulfida menjadi ukuran lebih besar,
bernilai ekonomis dan kandungan metal yang meningkat. Contoh endapan
ini yaitu asbes, serpentin, talk, pyropilit, andalusit, grafit, garnet, kyanit dan
wollastonit.

Sumber : Tri Prihatin, 2012


Gambar 2.4
Endapan Metamorfik
3. Tipe Endapan Sedimenter
Berhubungan pada tiga tahap diantaranya pelapukan batuan asal
transportasi (pemindahan hasil pelapukan), pengendapan material lepas,
serta pemampatan material lepas menjadi batuan kompak. Hal ini terjadi
secara mekanik dan juga kimia hingga bentuk tubuh bijih akan terlihat
sederhana membentuk lapisan yang teratur dan sebaran bijih di dalamnya
cukup rata. Cebakan mineral ini bisa ditemukan di FeO dan MnO yang
terbentuk adanya presipitasi sedimen yang berasal dari batuan
sebelumnya yang sudah mengalami pelapukan dan terbawa ke dalam
cekungan sedimen hingga akhirnya terbentuk susunan bijih yang baru.
6

Sumber : Hengki Radolf, 2010


Gambar 2.5
Endapan Sedimenter
4. Tipe Endapan Residual
Endapan yang berasal dari pelapukan dimana proses pelapukan dan
pengendapan terjadi di tempat sama atau tidak ada perpindahan material
atau pengangkutan dengan air atau angin. Proses pelapukan terjadi secara
fisika dan kimia dengan asal batuan dari batuan beku atau metamorf,
mengalami penghancuran akibat adanya tekanan atau pelapukan alami
sehingga berubah menjadi butiran.
5. Tipe Endapan Placer
Merupakan akumulasi dari material lepas yang tersusun karena adanya
proses pelapukan mineral asal kemudian terpindahkan ke tempat lain
biasanya berupa dataran rendah. Apabila materi lepasnya tidak jauh dari
lokasi pemineralan disebut dengan cebakan elluvial. Cebakan mineral ini
biasanya merupakan mineral berat seperti emas, magnetit, ilmenit, kasiterit
dan lain sebagainya. Bentuk tubuh bijih memiliki lapisan tidak teratur,
berlensa, dan bentuk tidak teratur.
7

BAB V
KESIMPULAN

Berikut yang dapat disimpulkan antara lain:


1. Eksplorasi yaitu kegiatan pencarian suatu endapan bahan galian ke daerah
yang belum diketahui seseorang yang kemudian dilakukan pengujian,
pengambilan sampel hingga menganalisa hasil kegiatan tersebut.
2. Tipe endapan magmatic terdiri dari tipe endapan pegmatik, tipe endapan
hidrotermal dan tipe endapan vulkanogenik.
3. Tipe endapan sedimenter terdiri dari 3 tahap diantaranya tahap
transportasi, pengendapan material lepas, dan pemampatan menjadi
batuan kompak

7
8

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim, 2018, “Tahapan Kegiatan Pertambangan” literasipublik.com


diakses tanggal 16 Febuari 2021 pukul 20:26

2. Osman, Mulya, 2020, “Konsep Eksplorasi” pediailmu.com diakses tanggal


16 Febuari 2021 pukul 10:30 WIB

3. Anggayana Komang, 2008 “Tambang Eksplorasi” slideshare.net diakses


tanggal 16 Febuari 2021 pukul 22:36 WIB

Anda mungkin juga menyukai