Anda di halaman 1dari 10

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

PENGELOLAHAN
MIENERAL BIJI

TUGAS UTS

OLEH :
MOH.SUDANDI
F12117033

PALU
2022
SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)
(MK : TEKNOLOGI PEMISAHAN MINERAL)

Jurusan Kimia
Kamis, 1 April 2021
Waktu (13.30 – 16.30 WITA)
Dosen : Nina Safitri, S.Si.,M.T
(CLOSE BOOK) VIA GOOGLE CALSSROOM

1. Jelaskan 3 sifat fisik dari mineral ?..

2. Tuliskan tahap-tahap utama dalam pengolahan bahan galian atau pengolahan


mineral (dalam bentuk bagan alir) beserta jelaskan masing-masing tahapan
tersebut !

3. Proses kominusi (reduksi ukuran) dalam pengolahan mineral terdiri dari dua
tahap yaitu proses peremukan dan penggerusan, jelaskan 2 proses tersebut dan
tuliskan alat yang digunakan dalam operasi tersebut serta jelaskan perbedaan
mendasar dari kedua proses kominusi tersebut !

4. Tuliskan metode/operasi yang digunakan dalam proses pemisahan berdasarkan


ukuran mineral !

5. Jelaskan perbedaan mendasar antara konsentrasi elektrostatik, magnetic, flotasi


dan gravitasi !

Jawaban

1.Sifat fisik mineral adalah sifat-sifat fisik yang dimiliki oleh satu mineral yang

dapat digunakan untuk mengenali satu jenis mineral. Sifat fisik mineral berupa

warna, cerat, kilap, bentuk kristal, pecahan, belahan, kekerasan. Sifat fisik mineral

ini merupakan sifat yang khas dan unik karena sifat ini merupakan ekspresi dari

komponen penyusun dari mineral.


 Kristalografi merupakan cabang ilmu dari mineralogi yang mempelajari

kristal,

 Kristal adalah benda padat yang dibatasi oleh polihedral

(bidang-bidang/banyak bidang) yang mencerminkan struktur dalam yang

teratur dari atom-atom, ion-ion ataupun molekul- molekul penyusunnya

 Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam,

terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas-batas

tertentu, dan mempunyai atom-atom yang tersusun secara teratur.

2. Kali ini kita akan bersama-sama menjawab sebuah tantangan dari pertanyaan

yang berkaitan dengan kegiatan pertambangan. Pertambangan pada dasarnya

adalah pengambilan bahan galian kemudian menjualnya. Namun ternyata dalam

pelaksanaanya tidak semudah yang dibayangkan. Dalam kegiatan pertambangan

ada 8 tahapan dalam kegiatannya yaitu


Penyelidikan umum (prospeksi)

Eksplorasi

Perencanaan pertambangan

Persiapan

Penambangan

Pengolahan

Pemasaran

1. Penyelidikan umum (prospeksi) adalah sebuah kegiatan awal dari proses

pencarian terhadap potensi mineral dalam lapisan bumi

2. Eksplorasi adalah kegiatan setelah prospeksi dimana kegiatannya meliputi

penelitian terhadap potensi mineral yang ditemukan itu menyangkut

kualitas, besar cadangan dan juga jenis bahan galiannya.


3. Perencanaan pertambangan adalah kegiatan setelah proses eksplorasi

selesai kemudian dilakukan perencanaan yang meliputi ekonomi, teknis

dan juga perhatian terhadap lingkungan

4. Persiapan adalah persiapan dalam pembuatan alat untuk kegiatan

pertambangan termasuk akses untuk mencapat lokasi pertambangan itu

sekaligus pemasarannya.

5. Penambangan adalah kegiatan penambangan atau pengambilan bahan

material yang ada di perut bumi

6. Pengolahan adalah bisa dikatakan sebagai kegiatan pemilahan dari

kotoran bahan galian agar nanti pengolahannya mendapatkan kualitas yang

baik.

7. Pemasaran adalah kegiatan menjual bahan hasil galian yang sudah diolah

dengan sistem transaksi tertentu dan kerjasama tertentu antara penjual

dengan pembeli

3. Kominusi merupakan salah satu tahapan pada pengolahan bijih, mineralatau

bahan galian. Bijih atau mineral dari tambang yang berukuran besar lebihdaripada

1 meter dapat dikecilkan menjadi bijih berukuran kurang daripada 100mikron.

Pada umumnya bijih, mineral atau bahan galian dari tambang

masihberukuran cukup besar sehingga sangat tidak mungkin dapat secara

langsungd i g u n a k a n a t a u d i o l a h l e b i h l a n j u t .

B i j i h a t a u m i n e r a l d a l a m u k u r a n b e s a r   biasanya berkadar

sangat rendah dan terikat dengan mineral pengotornya. Liberasi mineral

berharga masih rendah pada ukuran bijih yang besar sehinggauntuk dapat diolah
dan untuk dapat meningkatkan kadar mineral tertentu harusmelalui operasi

pengecilan ukuran terlebih dahulu. Operasi pengecilan ukuranb i j i h u m u m n y a

dibagi dalam dua tahapan yaitu: operasi peremukan atau

crushing dan operasi penggerusan atau grinding

 Proses peremukan (crushing)

Proses peremukan crushing merupakan proses reduksi atau pengecilan

ukuran bijih material yang berukuran kasar sekitar 50 mm-3 mm (Kelly dan

spottiswood 1982). Proses ini dilakukan dengan menggunakan alat peremuk

(crusher). Dalam proses peremukan ini dikenal dua proses utama, yaitu proses

peremukan tahap pertama dan peremukan tahap kedua. Dengan proses

peremukan tahap pertama,ukuran mineral dapat direduksi hingga menjadi 25

mm. Alat yang digunakan pada proses ini antara lain jaw crusher atau gyratory

crusher (Gaudin,1939)

 Proses penggerusan (grinding)

Proses penggerusan (grinding) merupakan proses reduksi atau pengecilan

ukuran bijih atau material yang berukuran halus. Proses penggerusan  

merupakan   kelanjutan dari proses peremukkan. Berdasarkan media

penggerusannya proses ini dapat dibagi menjadi sebagai berikut (Kelly dan

Spottiswood, 1982).

1.   Ball mill, media penggerus berupa bola baja atau keramik,

2.   Rod mill, media penggerus berupa batang-batang baja,


3.   Pebble mill, media penggerus berupa batuan yang keras,

4.   Autogeneous mill, tanpa media penggerus atau media penggerusnya adalah

bijih itu sendiri.

5.   Semi-Autogeneous Mill, media penggerusnya adalah bijih itu sendiri

ditambah bola-bola baja

4.Proses peremukan (crushing)

Proses peremukan crushing merupakan proses reduksi atau pengecilan

ukuran bijih material yang berukuran kasar sekitar 50 mm-3 mm (Kelly dan

spottiswood 1982).

5.Konsentrasi Elektrostatik (Electrostatic Concentration)

Merupakan proses konsentrasi dengan memanfaatkan perbedaan sifat konduktor

(mudah menghantarkan arus listrik) dan non-konduktor (nir konduktor) dari

mineral. Kendala proses konsentrasi ini adalah :

Hanya sesuai untuk proses konsentrasi dengan jumlah umpan yang tidak terlalu

besar. Karena prosesnya harus kering, maka timbul masalah dengan debu yang

berterbangan.Mineral-mineral yang bersifat konduktor antara lain adalah :

 Magnetit (Fe3 O4)

 Kasiterit (Sn O2)

 Ilmenit (Fe Ti O3)

 Molibdenit (Mo S2)

 Wolframit [(Fe, M) WO4]


 Galena (Pb S)

 Pirit (Fe S2)

Produk dari proses konsentrasi ini adalah :

 Mineral-mineral konduktor sebagai konsentrat.

 Mineral-mineral non-konduktor sebagai ampas (tailing).

 Konsentrasi Magnetik (Magnetic Concentration)

Adalah proses konsentrasi yang memanfaatkan perbedaan sifat kemagnetan

(magnetic susceptibility) yang dimiliki mineral. Sifat kemagnetan bahan galian

ada 3 (tiga) macam, yaitu :

 Ferromagnetic, yaitu bahan galian (mineral) yang sangat kuat untuk

ditarik oleh medan magnet. Misalnya magnetit (Fe3 O4).

 Paramagnetic, yaitu bahan galian yang dapat tertarik oleh medan magnet.

Contohnya hematit (Fe2 O3), ilmenit (Se Ti O3) dan pyrhotit (Fe S).

 Diamagnetic, yaitu bahan galian yang tak tertarik oleh medan magnet.

Misalnya : kwarsa (Si O2) dan feldspar [(Na, K, Al) Si3 O8].

Jadi produk dari proses konsentrasi yang berlangsung basah ini adalah :

 Mineral-mineral magnetik sebagai konsentrat.

 Mineral-mineral non-magnetik sebagai ampas (tailing).

Konsentrasi Secara Flotasi (Flotation Concentration)


Merupakan proses konsentrasi berdasarkan sifat “senang terhadap udara” atau

“takut terhadap air” (hydrophobic). Pada umumnya mineral-mineral oksida dan

sulfida akan tenggelam bila dicelupkan ke dalam air, karena permukaan mineral-

mineral itu bersifat “suka akan air” (hydrophilic). Tetapi beberapa mineral sulfida,

antara lain kalkopirit (Cu Fe S2), galena (Pb S), dan sfalerit (Zn S) mudah diubah

sifat permukaannya dari suka air menjadi suka udara dengan menambahkan

reagen yang terdiri dari senyawa hidrokarbon. Sejumlah reagen kimia yang sering

digunakan dalam proses flotasi adalah

1. Pembuih (frother) yang berfungsi sebagai pen-stabil gelembung-

gelembung udara. Misalnya : methyl isobuthyl carbinol (MIBC), minyak

pinus, dan terpentin.

2. Kolektor / pengumpul (collector) yang bisa mengubah sifat permukaan

mineral yang semula suka air menjadi suka udara. Contohnya : xanthate,

thiocarbonilid, asam oleik, dll.

3. Penekan / pencegah (depresant) yang berguna untuk mencegah agar

mineral pengotor tidak ikut menempel pada udara dan ikut terapung.

Misalnya : Zn SO4 untuk menekan Zn S.

4. Pengatur keasaman (pH regulator) yang berfungsi untuk mengatur tingkat

keasaman proses flotasi. Misalnya : HCl, HNO3, Ca (OH)3, NH4 OH, dll.

Produk flotasi ada 3 (tiga) macam, yaitu :


 Konsentrat (concentrate) yang berupa mineral-mineral yang ikut terapung

(mineral-mineral apungan) dengan gelembung-gelembung udara.

 Amang (middling) yang merupakan mineral-mineral apungan yang masih

mengandung banyak mineral-mineral pengotor.

 Ampas (tailing) yang tenggelam terdiri dari mineral-mineral pengotor.

Anda mungkin juga menyukai