Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

GEOLOGI TATA RUANG

TUGAS I

OLEH :
MOH.SUDANDI
F12117033

PALU
2022
Dalam proses perancangan suatu wilayah, perencana harus
mempertimbangkan keadaan-keadaan geologi yang ada di dalam wilayah tersebut.
Karena, keadaan geologi tersebut mencerminkan kekuatan aspek-aspek
lingkungan yang ada di wilayah tersebut. Aspek geologi yang menjadi bahan
pertimbangan proses perencanaan adalah aspek fisik atau lingkungan, yaitu:
 Morfologi (bentuk permukaan bumi)
Konsep morfologi adalah konsep yang mengkaji relief (bentuk permukaan
bumi) yang berbeda-beda akibat proses alam atau tindakan manusia,
contoh dari morfologi ini sendiri adalah kepulauan,dataran rendah, dataran
tinggi, pegunungan, dan perbukitan, suatu aspek perencanaan tataruan
 Litologi (tanah dan batuan)
Litologi dari unit batuan adalah deskripsi karakteristik yang fisiknya
terlihat di singkapan, bisa dipegang, sampel inti atau dengan menggunakan
mikroskop perbesaran rendah. Karakteristik fisiknya meliputi warna,
tekstur, ukuran butir dan komposisi. Litologi dapat merujuk pada deskripsi
terperinci dari karakteristik ini atau ringkasan karakter fisik kasar batuan.
Analisis tanah atau pengujian tanah adalah aktivitas menganalisis
sampel tanah untuk mengetahui kondisi dan karakteristik tanah, seperti
nutrien, kontaminasi, komposisi, keasaman, dan sebagainya. Penjelasan
secara umumnya, ilmu tanah merupakan pengkajian terhadap tanah sebagai
sumber daya alam. Dalam ilmu ini dipelajari berbagai aspek tentang tanah,
seperti pembentukan, klasifikasi, pemetaan, berbagai karakteristik fisik,
kimiawi, biologis, kesuburannya, sekaligus mengenai pemanfaatan dan
pengelolaannya. Tanah adalah lapisan yang menyeliputi bumi antara litosfer
(batuan yang membentuk kerak bumi) dan atmosfer. Tanah menjadi tempat
tumbuh tumbuhan dan mendukung kehidupan hewan dan manusia
 Topografi (relief muka bumi)
Topografi adalah relief atau kenampakan alami maupun kultural
(buatan) permukaan bumi berbentuk tiga dimensi yang meliputi perbedaan
tinggi-rendah permukaan bumi dari permukaan laut (relief), bentuk wilayah,
kemiringan, dan bentuk lereng.
 Klimatologi (iklim)
Penelitian tentang iklim cukup sulit dilakukan karena melibatkan area
yang sangat luas, jangka waktu yang sangat lama, dan proses yang
kompleks. Karena merupakan hasil perata-rataan parameter cuaca dalam
kurun waktu yang sangat panjang, iklim bisa dijelaskan dengan persamaan
difrensial. Persamaan ini terhubung secara non-linear sehingga perkiraan
solusi bisa didapatkan dengan menggunakan metode numerik untuk
membuat model iklim. Iklim sering kali dimodelkan sebagai proses
stokastik, namun secara umum diterima sebagai perkiraan terhadap proses
iklim yang terlalu kompleks untuk dianalisis.
 Stratigrafi (lapisan tanah)
Stratigrafi adalah suatu cabang geologi yang mempelajari tentang
bentuk, susunan, distribusi geografis, rangkaian kronologi, klasifikasi,
korelasi, dan hubungan dari lapisan batuan, khususnya sedimen
 Hidrogeologi (hubungan air, batuan, dan tanah)
Hidrogeologi adalah cabang dari ilmu geologi yang mempelajari
keberadaan dan karakteristik airtanah serta hubungan/interaksinya terhadap
batuan. Interaksi tersebut dapat berupa interaksi fisik, kimia, atau gabungan
dari keduanya. Karakteristik fisik airtanah dapat tergambar dari pergerakan
dan pola alirannya. Pola aliran airtanah ini dapat dipengaruhi oleh jenis
batuan, kemiringan batuan, dan susunan batuan. Sedangkan karakteristik
kimia airtanah dapat tergambar dari kualitas airnya. Kualitas airtanah dapat
ditentukan berdasarkan kandungan unsur/senyawa kimia yang terkandung di
dalamnya. Terlarutnya atau terkandungnya unsur/senyawa tersebut sangat
dipengaruhi oleh genesa batuan dan interaksi airtanah dengan batuan.
 Bahaya Geologi
Bahaya geologi hakekatnya adalah proses geologi yang mengancam
keselamatan harta dan atau jiwa manusia. Keberadaan ancaman bahaya
geologi di suatu kawasan berkaitan dengan kondisi geologi di kawasan itu.
Manajemen ancaman bahaya geologi dapat dipandang sebagai bagian dari
upaya untuk mengurangi dampak negatif apabila bahaya geologi itu benar-
benar terjadi (mitigasi bencana) dan merencanakan bagaimana menanggapi
bencana geologi bila terjadi (preparadnes).

Di setiap daerah, pasti memiliki proses pembangunan wilayah yang


meliputi aspek-aspek fisik geologi. Wilayah perencanaan ini merupakan wilayah
dengan bukit-bukit terjal dan rawan longsor. Dengan ini perlu dilakukan analisis
permasalahan-permasalahan yang terjadi di wilayah studi dengan aspek-aspek
geologi.
bahaya geologi, dan sumber daya alam serta aspek non fisik antara lain
ekonomi, sosial, budaya, politik dan hankam. Aspek fisik di sini tidak lain adalah
bagian dari ilmu geologi.

Anda mungkin juga menyukai