Anda di halaman 1dari 13

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI

GEOFISIKA DAN GEOKIMA EKSPLORASI


TUGAS 6 MAKALAH
EKSPLORASI GEOLITRIK
TAHANAN JARANG

OLEH :

MOH.SUDANDI

F 121 17 033

PALU

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkat, rahmat, serta hidayah-NYA kepada kita. Atas kehendak-
NYA pula makalah dengan judul “EKSPLORASI GEOLITRIK TAHANAN
JARANG” ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis menyadari bahwa
penulisan makalah ini telah melibatkan berbagai pihak. Penulis menyampaikan
ucapan terima kasih dan penghargaan setulus- tulusnya kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuan dan waktunya dengan segala kerendahan hati.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, maka itu saran dan
kritik penulis harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
khususnya dalam dunia pendidikan yang selalu berkembang sesuai dengan
perkembangan zaman.

Palu, Maret 2022

MOH.SUDANDI

F 121 17 033
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan

Geolistrik adalah salah satu metode eksplorasi geofisika untuk menyelidiki


keadaan bawah permukaan  dengan menggunakan sifat-sifat kelistrikan batuan.
Sifat-sifat kelistrikan tersebut adalah tahanan jenis (specific resistivity,
conductivity, dielectrical  constant, kemampuan menimbulkan self potential dan
medan induksi serta sifat menyimpan potensial dan lain-lain.

Penggunaan geolistrik pertama kali dilakukan oleh Conrad Schlumberger


pada tahun 1912. Geolistrik merupakan salah satu metoda geofisika untuk
mengetahui perubahan tahanan jenis lapisan batuan di bawah permukaan tanah
dengan cara mengalirkan arus listrik DC (‘Direct Current’) yang mempunyai
tegangan tinggi ke dalam tanah. Injeksi arus listrik ini menggunakan 2 buah
‘Elektroda Arus’ A dan B yang ditancapkan ke dalam tanah dengan jarak tertentu.
Semakin panjang jarak elektroda AB akan menyebabkan aliran arus listrik bisa
menembus lapisan batuan lebih dalam.

1.2 Tujuan
Tujuan untuk mengetauhu dan memahami tentang EKSPLORASI
GEOLISTIK..
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 EKSPLORASI GEOLISTIK

Geolistrik adalah salah satu metode eksplorasi geofisika untuk menyelidiki


keadaan bawah permukaan  dengan menggunakan sifat-sifat kelistrikan batuan.
Sifat-sifat kelistrikan tersebut adalah tahanan jenis (specific resistivity,
conductivity, dielectrical  constant, kemampuan menimbulkan self potential dan
medan induksi serta sifat menyimpan potensial dan lain-lain.

Penggunaan geolistrik pertama kali dilakukan oleh Conrad Schlumberger


pada tahun 1912. Geolistrik merupakan salah satu metoda geofisika untuk
mengetahui perubahan tahanan jenis lapisan batuan di bawah permukaan tanah
dengan cara mengalirkan arus listrik DC (‘Direct Current’) yang mempunyai
tegangan tinggi ke dalam tanah. Injeksi arus listrik ini menggunakan 2 buah
‘Elektroda Arus’ A dan B yang ditancapkan ke dalam tanah dengan jarak tertentu.
Semakin panjang jarak elektroda AB akan menyebabkan aliran arus listrik bisa
menembus lapisan batuan lebih dalam.

Dengan adanya aliran arus listrik tersebut maka akan menimbulkan


tegangan listrik di dalam tanah. Tegangan listrik yang terjadi di permukaan tanah
diukur dengan  penggunakan multimeter yang terhubung melalui 2 buah
‘Elektroda Tegangan’ M dan N yang jaraknya lebih pendek dari pada jarak
elektroda AB. Bila posisi jarak elektroda AB diubah menjadi lebih besar maka
tegangan listrik yang terjadi pada elektroda MN ikut berubah sesuai dengan
informasi jenis batuan yang ikut terinjeksi arus listrik pada kedalaman yang lebih
besar.

Pendugaan geolistrik dilakukan dengan menghantarkan arus listrik (beda


I) buatan kedalam tanah melalui batang elektroda arus , kemudian mengukur beda
potensial (beda V) pada elektroda lain. Hasil pencatatan akan dapat mengetahui
tahanan jenis bahan yang dilalui oleh arus listrik dapat diketahui dengan Hukum
Ohm yaitu :

2.2 R = V/I
2.2 Metode Geolistrik Tahanan Jenis

Dalam eksplorasi geofisika, metode geolistrik tahanan jenis merupakan metode


geolistrik yang mepelajari sifat resistivitas (tahanan jenis) listrik dari lapisan batuan di
dalam bumi. Berdasarkan pada tujuan penyelidikan, metode geolistrik tahanan jenis dapat
dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu:

Metode resistivity mapping merupakan metode resistiviti yang bertujuan untuk


mempelajari variasi tahanan jenis lapisan bawah permukaan secara horizontal. Oleh
karena itu, pada metode ini dipergunakan konfigurasi elektroda yang sama untuk semua
titik pengamatan di permukaan bumi. Setelah itu baru dibuat kontur resistivitasnya.

Metode resistivity sounding juga biasa dikenal sebagai resistivity drilling,


resistivity probing dan lain-lain. Hal ini terjadi karena pada metode ini bertujuan untuk
mempelajari variasi resistivitas batuan di bawah permukaan bumi secara vertikal. Pada
metode ini pengukuran pada suatu titik sounding dilakukan dengan jalan mengubah-ubah
jarak elektroda. Pengubahan jarak elektroda ini dilakukan secara sembarang, tetapi
dimulai dari jarak elektroda terkecil kemudian membesar secara gradual.

Jarak elektroda ini sebanding dengan kedalaman lapisan batuan yang terdeteksi.
Makin besar jarak elektroda tersebut, maka makin dalam lapisan batuan yang dapat
diselidiki. Pembesaran jarak elektroda mungkin dilakukan, jika mempunyai suatu alat
geolistrik yang memadai, alat geolistrik tersebut harus dapat menghasilkan arus listrik
yang cukup besar atau kalau tidak alat tesebut harus cukup sensitif dalam mendeteksi
beda potensial yang kecil sekali. Alat geolistrik yang baik adalah alat yang dapat
menghasilkan arus listrik cukup besar dan mempunyai sensitifitas yang cukup tinggi.
Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda potensial dan elektroda arus, dikenali beberapa
jenis konfigurasi metode tahanan jenis yaitu:

 Konfigurasi schlumberger
 Konfigurasi wenner
 Konfigurasi pole-dipole
 Dan lain-lain
Masing-masing konfigurasi tersebut mempunyai keunggulan maupun kekurangan,
sehingga suatu permaslahan mungkin lebih baik dilakukan dengan konfigurasi tertentu,
tetapi belum tentu permasalahan tersebut dapat dipecahkan dengan konfigurasi yang lain.
Tahanan jenis merupakan salah satu sifat fisis dari suatu material, dengan diketahuinya
harga tahanan jenis maka dapat diketahui jenis materialnya. Hubungan antara panjang
bentang elektroda dengan nilai resistivitas adalah berbanding terbalik sesuai dengan
rumus resistivitas. Metode tahanan jenis didasari oleh hukum Ohm, bertujuan mengetahui
jenis pelapisan batuan didasarkan pada distribusi nilai resistivitas pada tiap lapisan.
Dengan menginjeksikan arus melalui dua elektroda arus, maka beda potensial yang
muncul dapat terukur dari elektroda potensial. Variasi harga tahanan jenis akan
didapatkan, jika jarak antara masing-masing elektroda diubah, sesuai dengan konfigurasi
alat yang dipakai (metode Dipole-dipole). Pada metode tahanan jenis diasumsikan bahwa
bumi bersifat homogen isotropik, dimana nilai tahanan jenis yang terukur bukan
merupakan harga sebenarnya akan tetapi merupakan nilai tahanan jenis semu (apparent
Resistivity) (Arif, 1987).
1.Konfigurasi Elektroda dan Faktor Geometri

Ada berbagai konfigurasi elektroda yang sering dipakai pada Metoda Geolistrik,
yaitu konfigurasi Wenner dan konfigurasi Schlumberger. Gambar 6 memperlihatkan dua
konfigurasi elektroda dan faktor geometri yang dikenal dalam Metoda Geolistrik. (Loke,
2000).

Gambar 6. Konfigurasi Wenner dan Konfigurasi Schlumberger (Loke, 2000)


Dengan C1 dan C2 adalah elektoda-elektroda arus, P1 dan P2 adalah elektroda-
elektroda potensial, a adalah spasi elektroda, n adalah perbandingan jarak antara elektroda
C1 dan P1 dengan spasi “a” K adalah faktor geometri yaitu besaran koreksi letak kedua
elektroda potensial terhadap letak kedua elektroda arus.

2.Konfigurasi Wenner

Konfigurasi Wenner digunaknan untuk mendapatkan profil dari permukaan


lapangan, cara ini dikenal dengan teknik mapping.

Gambar 7. Konfigurasi Wenner

Faktor geometri untuk konfigurasi Wenner diturunkan menjadi :

Kw  2a

Dan nilai tahanan jenisnya adalah :

3.Konfigurasi schlumberger

Konfigurasi schlumberge r adalah pengukuran yang dilakukan dengan cara


meletakkan titik-titik elektroda dengan jarak yang berbeda antara satu dengan yang lain.
Jarak elektroda arus bisa diubah menjadi berbeda dnegan jarak elektroda potensial

Berdasarkan besaran fisis yang diukur, susunan elektroda Schlumberger bertujuan


untuk mengetahui gradien potensial listrik. Faktor geometri dapat ditentukan melalui
persamaan

. 𝐾 = 2𝜋 [( 1 𝐴𝑀 − 1 𝐵𝑀) − ( 1 𝐴𝑁 − 1 𝐵𝑁)]−1
Dengan Kadalah faktor geometri untuk konfigurasi Schlumberger, ABadalah elektroda
arus, dan MN adalah elektroda potensial [8].Hal ini seperti pada gambar 1.

Gambar I Konfigurasi elektroda Schlumberger

Tabel pengukuran

No N A V I R K Rho
1 1 7 1409 21 67.0952 43.96 2949.51
2 1 7 1698 24 70.75 43.96 3110.17
3 1 7 1062 15 70.8 43.96 3112.37
4 1 7 2745 47 58.4043 43.96 2567.45
5 1 7 1271 23 55.2609 43.96 2429.27
6 1 7 1075 19 56.579 43.96 2487.21
7 1 7 2656 29 91.5862 43.96 4026.13
8 1 7 1565 29 53.9655 43.96 2372.32
9 1 7 2600 61 42.623 43.96 1873.71
10 1 7 1225 20 61.25 43.96 2692.55
11 1 7 1146 42 27.2857 43.96 1199.48
12 1 7 2486 47 52.8936 43.96 2325.2
13 2 14 1421 20 71.05 87.92 6246.72
14 2 14 1598 22 72.6364 87.92 6386.19
15 2 14 1272 24 53 87.92 4659.76
16 2 14 1701 32 53.1563 87.92 4673.5
17 2 14 1852 36 51.4444 87.92 4523
18 2 14 1190 22 54.0909 87.92 4755.67
19 2 14 1113 24 46.375 87.92 4077.29
20 2 14 1405 12 117.083 87.92 10294
21 2 14 1974 27 73.1111 87.92 6427.93
22 3 21 1026 17 60.3529 131.88 7959.35
23 3 21 2413 33 73.1212 131.88 9643.23
24 3 21 1307 37 35.3243 131.88 4658.57
25 3 21 2656 68 39.0588 131.88 5151.08
26 3 21 495 13 38.0769 131.88 5021.59
27 3 21 610 10 61 131.88 8044.68
28 4 28 442 10 44.2 175.84 7772.13
29 4 28 1021 13 78.5385 175.84 13810.2
Gamabar.pengelaha Wenner

Gamabar.pengelaha schlumberger
Kurfa tahana jarang
16000

14000

12000
Rho
10000 K
R
8000
I
6000 V
A
4000 N
No
2000

0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Gamabar kurfa
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Geolistrik adalah salah satu metode eksplorasi geofisika untuk menyelidiki
keadaan bawah permukaan  dengan menggunakan sifat-sifat kelistrikan batuan.
Sifat-sifat kelistrikan tersebut adalah tahanan jenis (specific resistivity,
conductivity, dielectrical  constant, kemampuan menimbulkan self potential dan
medan induksi serta sifat menyimpan potensial dan lain-lain.
Dalam eksplorasi geofisika, metode geolistrik tahanan jenis merupakan metode
geolistrik yang mepelajari sifat resistivitas (tahanan jenis) listrik dari lapisan batuan di
dalam bumi. Berdasarkan pada tujuan penyelidikan
DAFTAR PUSTAKA

 NK Adnyawati, dkk. Al. 2012. Analisis Struktur Bawah Permukaan dengan


Menggunakan Metode Seismik Refraksi di Universitas Tadulako.

Nurdiyanto, Boko dkk. 2011. Penetapan Tingkat Kekerasan Batuan


Menggunakan Metode Seismik Refraksi. Jurnal Meteorologi dan geofisika.

Priyantari, Nurul. 2009. Penentuan Kedalaman Batuan Dasar Menggunakan


Metode Seismik Refraksi di Desa Kemuning Lor Kecamatan Arjasa Kabupaten
Jember. Jurnal Ilmu Alam.

Susilawati. 2004. Seismik Refraksi (Dasar Teori dan Akuisisi Data). Sumatera


Utara : Perpustakaan Digital USU

Telford, MW, Geldart, LP, Sheriff, RE, & Keys, DA 1976. Geofisika Terapan ,
New York: Cambridge University Press

Anda mungkin juga menyukai