Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah


Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari sifat aliran listrik
didalam dan bagaimana cara mendeteksinya di permukaan bumi. Aliran arus listrik yang
mengalir didalam tanah yaitu melalui batuan-batuan dan sangat dipengaruhi oleh adanya air
tanah dan garam yang terkandung didalam batuan serta hadirsnya mineral logam maupun panas
yang tinggi. Dalam hal ini yang di ukur yaitu dalam pengukuran potensial, arus dan medan
elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah maupun akibat injeksi arus kedalam bumi.
Ada beberapa macam metode geolistrik antara lain: metode potensial diri, arus telluric,
magnetoteluric, elektromagnetik, IP (Induced polarization), resistivitas (tahanan jenis) dan
sebagainya.
Metode geolistrik ini digunakan untuk memperkirakan sifat kelistrikan medium atau formasi
bantuan bawah permukaan, terutama kemampuannya untuk menghantarkan atau menghambat
listrik. Dengan adanya metode ini kita dapat memperkirakan sifat kelistrikan bantuan bawah
permukaan tanah. Untuk dapat menerapkan metode geolistrik dengan sempurna, maka kita
harus dapat mengetahui tata cara penggunaan metode geolistrik. Penggunan metode geolistrik
ini dengan menginjeksikan arus listrik di bawah permukaan tanah melalui dua buah elektroda
arus listrik.
Dengan kita mengetahui metode-metode geolistrik ini, maka kita sebagai mahasiswa geografi
dapat mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari untuk mengetahui adanya karakteristik lapisan
batuan bawah permukaan sehingga dapat mengetahui kemungkinan adanya lapisan akifer yaitu
lapisan batuan yang merupakan lapisan pembawa air.
B.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu:
1. Apa itu metode geoistrik ?
2. Bagaimana cara kerja serta kegunaan dari metode geolistrik ?
3. Bagaimana konvigurasi metode geolistrik ?
4. Apasajakah jenis-jenis dari metode listrik?
5. Apasajakah alat dari Geolistrik serta Gangguan (noise) dalam pengukuran Geolistrik?
C.Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui metode geolistrik
2. Untuk mengetahui cara kerja dan kegunaan geolistrik
3. Untuk mengetahui konvigurasi metode geolistrik
4. Untuk dapat mengetahui jenis-jenis dari metode listrik.
5. Untuk dapat mengetahui alat dari Geolistrik serta Gangguan (noise) dalam pengukuran
Geolistrik

BAB II
PEMBAHASAN
A.Metode Geolistrik
Penggunaan metode geolistrik pertama kali dilakukan oleh Conrad Schlumberger pada
tahun 1912. Conrad Schlumberger merupakan peletak dasar baru dalam menggunakan aspek
kelistrikan. Untuk menyelidiki keadaan geologi bawah permukaan, beliau menggunakan"aspect
dynamic" dari arus listrik yang diinjeksikan kedalam bumi, serta mengamati akibat terhadap
sifat kelistrikan batuan sekelilingnya. Beliau juga sudah membayangkan akibat dari suatu
medan listrik terhadap media yang homogen dan membandingkan dengan media yang non
homogen.
Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika untuk mengetahui perubahan tahanan jenis
lapisan batuan di bawah permukaan tanah dengan cara mengalirkan arus listrik DC (‘Direct
Current’) yang mempunyai tegangan tinggi ke dalam tanah. Injeksi arus listrik ini
menggunakan 2 buah ‘Elektroda Arus’ A dan B yang ditancapkan ke dalam tanah dengan jarak
tertentu. Semakin panjang jarak elektroda A dan B akan menyebabkan aliran arus listrik bisa
menembus lapisan batuan lebih dalam. Dengan adanya aliran arus listrik tersebut maka akan
menimbulkan tegangan listrik di dalam tanah. Tegangan listrik yang terjadi di permukaan tanah
diukur dengan penggunakan multimeter yang terhubung melalui 2 buah ‘Elektroda Tegangan’
M dan N yang jaraknya lebih pendek dari pada jarak elektroda AB. Bila posisi jarak elektroda
AB diubah menjadi lebih besar maka tegangan listrik yang terjadi pada elektroda MN ikut
berubah sesuai dengan informasi jenis batuan yang ikut terinjeksi arus listrik pada kedalaman
yang lebih besar.
Dengan asumsi bahwa kedalaman lapisan batuan yang bisa ditembus oleh arus listrik ini
sama dengan separuh dari jarak AB yang biasa disebut AB/2 (bila digunakan arus listrik DC
murni), maka diperkirakan pengaruh dari injeksi aliran arus listrik ini berbentuk setengah bola
dengan jari-jari AB/2. Geolistrik adalah salah satu metode dalam geofisika yang mempelajari
sifat aliran listrik di dalam bumi. Pendeteksian di atas permukaan meliputi pengukuran medan
potensial, arus, dan elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah maupun akibat
penginjeksian arus ke dalam bumi. Metode geolistrik yang terkenal antara lain: metode
Potensial Diri (SP), arus telluric, magnetotelluric, elektromagnetik, IP (Induced Polarization),
dan resistivitas (tahanan jenis) (Reynolds, 1997).
Metode geolistrik resistivitas merupakan metode geolistrik yang mempelajari sifat
resistivitas (tahanan jenis) listrik dari lapisan batuan di dalam bumi (Hendrajaya dan Idam,
1990). Pada metode ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui dua buah elektroda arus
dan dilakukan pengukuran beda potensial melalui dua buah elektroda potensial. Dari hasil
pengukuran arus dan beda potensial listrik akan dapat dihitung variasi harga resistivitas pada
lapisan permukaan bumi di bawah titik ukur (Sounding point) (Apparao, 1997). Pada metode
ini dikenal banyak konfigurasi elektroda, diantaranya yang sering digunakan adalah:
konfigurasi Wenner, konfigurasi Schlumberger, konfigurasi Wenner-Schlumberger,
konfigurasi Dipole-dipole, Rectangle Line Source dan sistem gradien 3 titik (Hendrajaya dan
Idam, 1990).
Berdasarkan pada tujuan penyelidikan metode ini dibagi menjadi dua yaitu mapping dan
sounding. Metode resistivitas mapping merupakan metode resistivitas yang bertujuan
mempelajari variasi resistivitas lapisan bawah permukaan secara horisontal. Sedangkan metode
resistivitas sounding bertujuan mempelajari variasi resistivitas batuan di bawah permukaan
bumi secara vertikal. Pada metode ini, pengukuran pada suatu titik sounding dilakukan dengan
jalan mengubah-ubah jarak elektroda. Pengubahan jarak elektroda ini tidak dilakukan secara
sembarang, tetapi mulai jarak elektroda kecil kemudian membesar secara gradual.
B.Cara Kerja Serta Kegunaan Dari Metode Geolistrik
1.Cara Kerja Metode Geolistrik
Cara kerja metode geolistrik yang sering digunakan adalah yang menggunakan 4 buah
elektroda yang terletak dalam satu garis lurus serta simetris terhadap titik tengah, yaitu 2 buah
elektroda arus (AB) di bagian luar dan 2 buah elektroda tegangan (MN) di bagian dalam.
Kombinasi dari jarak AB/2, jarak MN/2, besarnya arus listrik yang dialirkan serta tegangan
listrik yang terjadi akan didapat suatu harga tahanan jenis semu (‘Apparent Resistivity’).
Disebut tahanan jenis semu karena tahanan jenis yang terhitung tersebut merupakan gabungan
dari banyak lapisan batuan di bawah permukaan yang dilalui arus listrik.
Bila satu set hasil pengukuran tahanan jenis semu dari jarak AB terpendek sampai yang
terpanjang tersebut digambarkan pada grafik logaritma ganda dengan jarak AB/2 sebagai
sumbu-X dan tahanan jenis semu sebagai sumbu Y, maka akan didapat suatu bentuk kurva data
geolistrik. Dari kurva data tersebut bisa dihitung dan diduga sifat lapisan batuan di bawah
permukaan.
2.Kegunaan Geolistrik
Kegunaan dari metode geolistrik itu sendiri yaitu agar dapat mengetahui karakteristik
lapisan batuan bawah permukaan sampai kedalaman sekitar 300 m sangat berguna untuk
mengetahui kemungkinan adanya lapisan akifer yaitu lapisan batuan yang merupakan lapisan
pembawa air.
Umumnya yang dicari adalah ‘confined aquifer’ yaitu lapisan akifer yang diapit oleh lapisan
batuan kedap air (misalnya lapisan lempung) pada bagian bawah dan bagian atas. ‘Confined’
akifer ini mempunyai ‘recharge’ yang relatif jauh, sehingga ketersediaan air tanah di bawah
titik bor tidak terpengaruh oleh perubahan cuaca setempat. Metode geolistrik digunakan untuk
eksplorasi diantaranya adalah:
a).Eksplorasi Batubara
Salah satu metoda geofisika yang dapat digunakan untuk memperkirakan keberadaan dan
ketebalan batu bara di bawah permukaan adalah metoda geolistrik tahanan jenis. Metoda
geolistrik dapat mendeteksi lapisan batu bara pada posisi miring, tegak dan sejajar bidang
perlapisan di bawah permukaan akibat perbedaan resistansi perlapisan batuan yang satu dengan
yang lain, karena pada umumnya batu bara memiliki harga resistansi tertentu.
b).Eksplorasi Geothermal
Dalam eksplorasi panas bumi digunakan metode geolistrik tahanan jenis untuk memetakan
harga tahanan jenis batuan di daerah penelitian dalam rangka menentukan daerah konduktif
yang merupakan batas reservoir sistem panas bumi. Peninjauan yang dilakukan dengan cara
profiling untuk memperoleh gambaran umum daerah prospek panas bumi.

c).Eksplorasi Mineral
Dalam eksplorasi mineral digunakan metode geolistrik polarisasi terimbas. Mengenai
polarisasi yang terjadi pada batuan dan tanah adalah melingkupi penyebaran atau difusiion-ion
menuju mineral-mineral logam dan pergerakan ion-ion didalam pore-filling elektrolit. Yang
menjadi efek utama atau mekanisme utama yang terjadi dalam suatu proses polarisasi adalah
polarisasi elektroda atau electrode polarization dan polarisasi membrane atau membrane
polarization.
C.Konfigurasi Metode Geolistrik
Metode geolistrik terdiri dari beberapa konfigurasi, misalnya yang ke 4 buah elektrodanya
terletak dalam satu garis lurus dengan posisi elektroda AB dan MN yang simetris terhadap titik
pusat pada kedua sisi yaitu konfigurasi Wenner dan Schlumberger. Metode geolistrik
konfigurasi Schlumberger merupakan metode favorit yang banyak digunakan untuk
mengetahui karakteristik lapisan batuan bawah permukaan dengan biaya survei yang relatif
murah.
Umumnya lapisan batuan tidak mempunyai sifat homogen sempurna, seperti yang
dipersyaratkan pada pengukuran geolistrik. Untuk posisi lapisan batuan yang terletak dekat
dengan permukaan tanah akan sangat berpengaruh terhadap hasil pengukuran tegangan dan ini
akan membuat data geolistrik menjadi menyimpang dari nilai sebenarnya. Yang dapat
mempengaruhi homogenitas lapisan batuan adalah fragmen batuan lain yang menyisip pada
lapisan, faktor ketidak seragaman dari pelapukan batuan induk, material yang terkandung pada
jalan, genangan air setempat, perpipaan dari bahan logam yang bisa menghantar arus listrik,
pagar kawat yang terhubung ke tanah dan sebagainya.
Spontaneous Potential yaitu tegangan listrik alami yang umumnya terdapat pada lapisan
batuan disebabkan oleh adanya larutan penghantar yang secara kimiawi menimbulkan
perbedaan tegangan pada mineral-mineral dari lapisan batuan yang berbeda juga akan
menyebabkan ketidak-homogenan lapisan batuan. Perbedaan tegangan listrik ini umumnya
relatif kecil, tetapi bila digunakan konfigurasi Schlumberger dengan jarak elektroda AB yang
panjang dan jarak MN yang relatif pendek, maka ada kemungkinan tegangan listrik alami
tersebut ikut menyumbang pada hasil pengukuran tegangan listrik pada elektroda MN,
sehingga data yang terukur menjadi kurang benar.
Untuk mengatasi adanya tegangan listrik alami ini hendaknya sebelum dilakukan pengaliran
arus listrik, multimeter diset pada tegangan listrik alami tersebut dan kedudukan awal dari
multimeter dibuat menjadi nol. Dengan demikian alat ukur multimeter akan menunjukkan
tegangan listrik yang benar-benar diakibatkan oleh pengiriman arus pada elektroda AB.
1. Konfigurasi WennerGambar 2.2 Konfigurasi wenner
Keunggulan dari konfigurasi Wenner ini adalah ketelitian pembacaan tegangan pada elektroda
MN lebih baik dengan angka yang relatif besar karena elektroda MN yang relatif dekat dengan
elektroda AB. Disini bisa digunakan alat ukur multimeter dengan impedansi yang relatif lebih
kecil. Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa mendeteksi homogenitas batuan di dekat
permukaan yang bisa berpengaruh terhadap hasil perhitungan. Data yang didapat dari cara
konfigurasi Wenner, sangat sulit untuk menghilangkan faktor non homogenitas batuan,
sehingga hasil perhitungan menjadi kurang akurat.

2. Konfigurasi Schlumberger
Pada konfigurasi Schlumberger idealnya jarak MN dibuat sekecil-kecilnya, sehingga jarak
MN secara teoritis tidak berubah. Tetapi karena keterbatasan kepekaan alat ukur, maka ketika
jarak AB sudah relatif besar maka jarak MN hendaknya dirubah. Perubahan jarak MN
hendaknya tidak lebih besar dari 1/5 jarak AB.
Kelemahan dari konfigurasi Schlumberger ini adalah pembacaan tegangan pada elektroda MN
adalah lebih kecil terutama ketika jarak AB yang relatif jauh, sehingga diperlukan alat ukur
multimeter yang mempunyai karakteristik ‘high impedance’ dengan akurasi tinggi yaitu yang
bisa mendisplay tegangan minimal 4 digit atau 2 digit di belakang koma. Atau dengan cara lain
diperlukan peralatan pengirim arus yang mempunyai tegangan listrik DC yang sangat tinggi.
Sedangkan keunggulan konfigurasi Schlumberger ini adalah kemampuan untuk mendeteksi
adanya non-homogenitas lapisan batuan pada permukaan, yaitu dengan membandingkan nilai
resistivitas semu ketika terjadi perubahan jarak elektroda MN/2. Agar pembacaan tegangan
pada elektroda MN bisa dipercaya, maka ketika jarak AB relatif besar hendaknya jarak
elektroda MN juga diperbesar. Pertimbangan perubahan jarak elektroda MN terhadap jarak
elektroda AB yaitu ketika pembacaan tegangan listrik pada multimeter sudah demikian kecil,
misalnya 1.0 milliVolt.
Umumnya perubahan jarak MN bisa dilakukan bila telah tercapai perbandingan antara jarak
MN berbanding jarak AB = 1 : 20. Perbandingan yang lebih kecil misalnya 1 : 50 bisa
dilakukan bila mempunyai alat utama pengirim arus yang mempunyai keluaran tegangan listrik
DC sangat besar, katakanlah 1000 Volt atau lebih, sehingga beda tegangan yang terukur pada
elektroda MN tidak lebih kecil dari 1.0 milliVolt.
3. Konfigurasi Wenner-Schlumberger
Konfigurasi ini merupakan perpaduan dari konfigurasi Wenner dan konfigurasi
Schlumberger. Pada pengukuran dengan faktor spasi (n) = 1, konfigurasi Wenner-
Schlumberger sama dengan pengukuran pada konfigurasi Wenner (jarak antar elektrode = a),
namun pada pengukuran dengan n = 2 dan seterusnya, konfigurasi Wenner-Schlumberger sama
dengan konfigurasi Schlumberger (jarak antara elektrode arus dan elektrode potensial lebih
besar dari pada jarak antar elektrode potensial).
4. Konvigurasi Dipole-Dipole
Pada konfigurasi Dipole-dipole, dua elektrode arus dan dua elektrode potensial ditempatkan
terpisah dengan jarak na, sedangkan spasi masing-masing elektrode a. Pengukuran dilakukan
dengan memindahkan elektrode potensial pada suatu penampang dengan elektrode arus tetap,
kemudian pemindahan elektrode arus pada spasi n berikutnya diikuti oleh pemindahan
elektrode potensial sepanjang lintasan seterusnya hingga pengukuran elektrode arus pada titik
terakhir di lintasan itu Sehingga berdasarkan gambar, maka faktor geometri untuk konfigurasi
Dipole-dipole memiliki persamaan sebagai berikut :
D.Jenis-jenis metode geolistrik
Jenis-jenis metode geolistrik yaitu :
1. Metode Tahanan Jenis
Metode resistivitas merupakan metode geolistrik yang mempelajari sifat tahanan jenis listrik
dari lapisan batuan di dalam bumi. Prinsip dasar metode resistivitas yaitu mengirimkan arus ke
bawah permukaan, dan mengukur kembali potensial yang diterima di permukaan. Faktor
geometri diturunkan dari beda potensial yang terjadi antara elektroda potensial MN yang
diakibatkan oleh injeksi arus pada elektroda arus AB.
Besarnya resistansi R dapat diperkirakan berdasarkan besarnya potensial sumber dan besarnya
arus yg mengalir. Besaran resistansi tersebut tidak dapat digunakan untuk memperkirakan jenis
material karena masih bergantung ukuran atau geometri-nya. Untuk itu digunakan besaran
resistivitas yang merupakan resistansi yang telah dinormalisasi terhadap geometri. Ketika
melakukan eksplorasi, perbandingan posisi titik pengamatan terhadap sumber arus. Perbedaan
letak titik tersebut akan mempengaruhi besar medan listrik yang akan diukur. Besaran koreksi
terhadap perbedaan letak titik pengamatan tersebut dinamakan faktor geometri.
2. Metode Polarisasi Terimbas (Induced Polarization)
Metode polarisasi terimbas (Induced Polarization) adalah salah satu metode geofisika yang
mendeteksi terjadinya polarisasi listrik yang terjadi di bawah permukaan akibat adanya arus
induktif yang menyebabkan reaksi transfer antara ion elektrolit dan mineral logam. Parameter
yang diukur adalah nilai dari chargeability, yaitu nilai dari perbandingan antara peluruhan
potensial sekunder terhadap waktu. Konfigurasi pengukurannya sama dengan metoda tahanan
Jenis.
Metode ini umumnya digunakan untuk penelitian eksplorasi air tanah, geoteknik, ekplorasi
mineral, studi lingkungan, dan arkeologi. Peralatan metoda Polarisasi Terimbas yang dimiliki
oleh Pusat Survei Geologi, adalah sebagai berikut : IPR-12 Receiver dengan TSQ-3
Transmitter Merk Scintrex.
3. Metode Potensial Diri
Metoda potensial diri pada dasarnya merupakan metoda yang menggunakan sifat tegangan
alami suatu massa (endapan) di alam. Hanya saja perlu diingat bahwa anomali yang diberikan
oleh metoda potensial diri ini tidak dapat langsung dapat dikatakan sebagai badan bijih tanpa
ada pemastian dari metoda lain atau pemastian dari kegiatan geologi lapangan. Karena
pengukuran dalam metoda potensial diri diperoleh langsung dari hubungan elektrik dengan
bawah permukaan, maka metoda ini tidak baik digunakan pada lapisan-lapisan yang
mempunyai sifat pengantar listrik yang tidak baik (isolator), seperti batuan kristalin yang
kering.
Ada dua macam teknik pengukuran Metode Potensial Diri yaitu:
a.Cara yang pertama, salah satu elektroda tetap, sedangkan yang satu lagi bergerak pada
lintasannya.
b.Cara yang kedua, kedua elektroda bergerak bersamaan secara simultan, misalnya dengan
interval 50 m.
E.Alat Geolistrik serta Gangguan (noise) dalam pengukuran Geolistrik
1.Alat Geolistrik
Alat yang digunakan dalam pengukuran geolistrik merupakan serangkaian dari beberapa alat
yang digunakan untuk mendeteksi adanya muatan listrik, air dan lain-lain di dalam bumi. Alat-
alat geolistrik ini antara lain terdiri :
a).G – sound twin probe dan soil box
G-sound dibuat untuk kebutuhan akan alat ukur resistivitas (geolistrik) yang instrumennya
didesain untuk pengukuran bergerak (pertable) dengan kedalaman penetrasi arus mencapai
100-150 meter. Pada G-sounds tidak diperlukan adjusting SP dengan rumit, melalui tombol
adjusting maka nilai SP terkoreksi secara otomatik teknologi curent source (pembangkit arus)
yang terdapat pada G-sound menjadikannya andal, berpengaman sistem anti short circuit,
dimana kondisi hubungan singkat sering terjadi pada saat AB (arus) terlalu dekat atau lapisan
berimpedansi rendah. Dengan impedansi multimeter pada instrumen sebesar 10 Mohms dan
resolusi 12 bit, menjadikan pengukuran nilai tegangan dan arus sangat resisi dan akurat.
Teknologi yang di aplikasikan pada setiap instrumen geolistrik dengan sistem current sources
dan anti short circuit dapat dimanfaatkan untuk melakukan pengukuran dalam skala
laboratorium misalkan dalam mengukur media tanah (soil box) batuan, (sampel core) dan
lumpur. Dengan demikian G-sound mendukung keperluan pengukuran baik dilapangan
maupun dilaboratorium.
b).Alat resistivitas S-Field 16 elektroda automatic multichannel
Dengan adanya alat ini pengukuran resistivitas bias dilakukan secara simultan sampai 16
elektroda, dan dapat pula di upgrade menjadi 32,64,128 elektroda atau lebih (max 1000
cannel). Dengan demikian akan menghemat waktu dan tenaga dalam pengukuran resistivitas
bawah pengukuran. Melalui instrument resistivity multichannel pengukuran data resistivity 2D
dan 3D menjadi lebih episien. Teknologi current source (pembangkit arus) yang terdapat pada
S-field menjadikannya handal, berpengaman system anti short circuit, sehingga aman
digunakan pada saat jarak elektroda arus terlalu rapat atau impedansi sangat rendah.
c).IPMGEO – 4100
Inducet polarization atau polarisasi terimbas merupakan salah satu metode geofisika yang
mendeteksi terjadinya polarisasi listrik pada permukaan mineral logam. Polarisasi ini terjadi
akibat adanya arus induktif yang menyebabkan reaksi transfer antara ion elektrolit dan mineral
logam. IPMGEO-4100 dirancang untuk mengukur parameter polarisasi terimbas melalui nilai
chargeability. Nilai ini merupakan perbandingan antara keseluruhan potensi sekunder terhadap
waktu. IPMGEO-4100 bekerja dalam domain waktu dimana data akuisisi direkam melalui A/D
char dengan akurasi 10 bit.
d).Sonic wave analyser (Sowan)
Sowan adalah instrument ukur kecepatan gelombang ultrasonic pada sampel batuan.
Melalui alat ini dapat terbaca waktu tempuh gelombang ρ dan S secara akurat karena tegangan
bernilai 350 V dan lebar 1ns. Instrument ukur ini dapat digunakan untuk analisa kekuatan
batuan, instrument ini bermanfaat untuk menganalisa kekuatan bahan, beton misalnya melalui
parameter elastic dinamik. Sowan sangat bermanfaat bagi tehnik sifil, mekanika batuan, dan
juga ahli geofisika. Untuk analisa fisika batuan (rock physic). khusus untuk analisa fisika
batuan, instrument ini dapat dimodifikasi untuk simulasi pengukuran kecepatan gelombang
sonic insitu melalui penambahan tabung tekanan tinggi.
2.Noise ata gangguan pada saat pengukuran
Adapun gangguan yang mungkin terjadi pada saat kita melakukan pengukuran geolistrik yaitu:
a).Hujan
Apabila pada saat hujan kita melakukan pengukuran itu sangat mengganggu karena yang
kita ukur adalah kuat arus atau listrik dalam bumi. Jika ada air maka arus listrik besar sehinnga
sangat mempengaruhi pada data yang kita butuhkan.
b).Petir
Pada saat kita mengukur geolistrik dalam tanah pada saat ada petir ini sangat mengganggu,
karena kita menggunakan alat hampir semua terbuat dari besi, jadi kemungginan kita bisa
tersambar petir. Ini sangat mengganggu pada proses pengukuran dan pada data kita.

c).Gempa Bumi
Gempa bumi merukapan peristiwa alam berupa getaran atau gerakan bergelombang pada
kulit bumi yang disebabkan oleh tenaga endogen. Jika kita melakukan pengukuran pada saat
gempa bumi tentu data yang kita dapat tidak akurat. Karena getaran atau gerakan yang terjadi
dapat menggeserkan alat yang kita pasang dengan jarak yang telah ditentukan, sehingga jika
hal itu terjadi maka kita harus mengukur kembali.
d).Bunyi
Bunyi yang sangat keras sangat mengganggu pengukuran. Contohnya jika pada saat kita
melakukan pengukuran di sekitar jalan, kita sudah memasang alat tetapi pada saat melakukan
pengukuran tib-tiba ada sebuah truk lewat maka data yang kita peroleh akan kacau karena
disebabkan oleh sumber bunyi dari truk tersebut dan getaran yang ditimbulkannya.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan�
Dari pembahasan di atas dapat dimbil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika untuk mengetahui perubahan tahanan
jenis lapisan batuan di bawah permukaan tanah dengan cara mengalirkan arus listrik DC
(‘Direct Current’) yang mempunyai tegangan tinggi ke dalam tanah.
2. Metode geolistrik yang sering digunakan adalah yang menggunakan 4 buah elektroda
yang terletak dalam satu garis lurus serta simetris terhadap titik tengah, yaitu 2 buah elektroda
arus (AB) di bagian luar dan 2 buah elektroda tegangan (MN) di bagian dalam. Geolistrik bisa
untuk mendeteksi adanya lapisan tambang yang mempunyai kontras resistivitas dengan lapisan
batuan pada bagian atas dan bawahnya.
3. Metode geolistrik terdiri dari beberapa konfigurasi, misalnya yang ke 4 buah elektrodanya
terletak dalam satu garis lurus dengan posisi elektroda AB dan MN yang simetris terhadap titik
pusat pada kedua sisi yaitu konfigurasi Wenner dan Schlumberger. Konfigurasi metode
geolistrik yaitu : konfigurasi wenner, sclumberger, dipole-dipole, dan Wenner dan
Schlumberger.
4. Metode geolistrik terdiri dari beberapa jenis yaitu: metode potensial diri, IP (Induced
polarization), resistivitas (tahanan jenis) dan sebagainya.
5. Alat-alat geolistrik terdiri dari G-sound twin probe, soil box, IPMGEO-4100, dan lain-lain.
Setiap pengukuran geolistrik ada noise atau gangguan yang mungkin terjadi yang disebabkan
oleh gejala-gejala alam dan perbuatan manusia itu sendiri.
B.Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih terdapat kesalahan dalam
penyusunan makalah ini untuk itu kami mengharapakan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
MAKALA PENGANTAR ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
METODE GEOLISTRIK

OLEH
KELOMPOK 5:
1.ANDI FAJAR(R1A123018)
2.DIAN ROVITA(R1A123004)
3.MUHAMAD ERY PUTRAWAN(R1A123028)
4.UMAR MINAL AMINSYAH(R1A123014)
5.DIMAS FEBRIAN(R1A123020)
6.PUTRI AHDANIA(R1A123012)
7.ARWANTI(R1A123047)
8.RIA RESKI FIKI(R1A123033)
9.LA ODE MUHAMAD ISHAQ MAULANA(R1A123053)
10.WD CHUSNUL DWI PURNAMA MAULIDANI(R1A123041)
11.SITI NUR FADILA(R1A123036)

UNIVERSITAS HALU OLEO


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
KENDARI
2023

Anda mungkin juga menyukai